BAB II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN
2.1. Keadaan Geografis 2.1.1. Letak Geografis Seperti yang telah dimuat di dalam bab sebelumnya bahwa Kabupaten Banyuasin mempunyai wilayah seluas 11.832,99 km2 dan terbagi menjadi 19 kecamatan. Kecamatan terluas yaitu Kecamatan Banyuasin II dengan wilayah seluas 3.632,40 km2 atau sekitar 30,70% dari luas wilayah Kabupaten Banyuasin. Kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Sumber Marga Telang dengan wilayah seluas 174,89 km2 atau sekitar 1,48% dari luas wilayah Kabupaten Banyuasin. Gambar 2.1. Persentase Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2012
2.89%
4.71% 1.48%
3.00%
2.64% 7.51% 5.48%
30.70%
2.49% 1.66% 3.71%
7.75%
6.78%
2.63%
1.58%
2.54% 3.80%
5.89%
2.78%
Rantau Bayur Betung Suak Tape Pulau Rimau Tungkal Ilir Banyuasin III Sembawa Talang Kelapa Tanjung Lago Banyuasin I Air Kumbang Rambutan Muara Padang Muara Sugihan Makarti Jaya Air Saleh Banyuasin II Muara Telang Sumber Marga Telang
Sumber : Banyuasin Dalam Angka, 2012
Secara administratif, Kabupaten Banyuasin mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dan Selat Bangka;
Sebelah Timur
: Kecamatan Pampangan dan Air Sugihan (Kabupaten OKI);
Sebelah Barat
: Kabupaten Musi Banyuasin;
Sebelah Selatan
: Kecamatan Jejawi (Kabupaten OKI), Kota Palembang, Kecamatan Sungai Rotan, dan Talang Ubi (Kabupaten PALI). 7
2.1.2. Topografi, Hidrologi, Klimatologi, dan Jenis Tanah Kondisi topografi Kabupaten Banyuasin didominasi oleh daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang, yaitu terdiri dari 80% luas dataran rendah basah berupa pesisir pantai, rawa pasang surut dan lebak serta 20% luasan merupakan dataran berombak sampai bergelombang dengan kisaran ketinggian 0–60 m di atas permukaan laut. Topografi datar atau sedikit bergelombang 0-12 dan 13-24 Mpdl menyebar di seluruh kecamatan sedangkan topografi berombak sampai bergelombang 25-36 dan 37-48 Mdpl berada di sebagian kecil Banyuasin II, Tungkal Ilir serta selatan bagian timur Kabupaten Banyuasin serta sebagian kecil wilayah Betung dan Banyuasin III untuk 49-60 Mdpl. Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kabupaten Banyuasin dapat dibedakan menjadi daerah dataran kering dan daerah dataran basah yang sangat dipengaruhi oleh pola aliran sungai. Aliran sungai di daerah datarah basah pola alirannya
rectangular dan di daerah dataran kering pola alirannya dendritic. Beberapa sungai besar seperti Sungai Musi, Sungai Banyuasin, Sungai Calik, Sungai Telang, Sungai Upang dan yang lainnya berperan sebagai sarana transportasi air berupa alur pelayaran pedalaman yang dapat menghubungkan pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lingkungan, antar pusat pelayanan lokal serta antar pusat pelayanan lingkungan. Pola aliran di wilayah ini, terutama didaerah rawa-rawa dan pasang surut umumnya rectangular, sedangkan untuk daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut aliran sungainya adalah
subparali, dimana daerah bagian tengah di setiap daerah sering dijumpai genangan air yang cukup luas. Wilayah Kabupaten Banyuasin memiliki tipe iklim B1 menurut Klasifikasi Oldemand dengan suhu rata-rata 26,100C – 27,400C dan kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4% - 85,5% dengan rata-rata curah hujan 2.723 mm/tahun. Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Banyuasin terdiri dari 4 jenis, yaitu: a.
Organosol
: terdapat di dataran rendah/ rawa-rawa
b.
Klei Humus
: terdapat di dataran rendah/ rawa-rawa
c.
Alluvial
: terdapat di sepanjang sungai
d.
Polzoik
: terdapat di daerah berbukit-bukit
8
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banyuasin No
Kecamatan
Luas Wilayah (km2)
1
Rantau Bayur
556,91
2
Betung
354,41
3
Suak Tapeh
312,70
4
Pulau Rimau
888,64
5
Tungkal Ilir
648,14
6
Banyuasin III
294,20
7
Sembawa
196,14
8
Talang Kelapa
439,43
9
Tanjung Lago
802,42
10
Banyuasin I
186,69
11
Air Kumbang
328,56
12
Rambutan
450,04
13
Muara Padang
917,60
14
Muara Sugihan
696,40
15
Makarti Jaya
300,28
16
Air Saleh
311,57
17
Banyuasin II
18
Muara Telang
341,57
19
Sumber Marga Telang
174,89
Jumlah
3.632,40
11.832,99
Sumber : Banyuasin Dalam Angka 2012
2.1.3. Wilayah Administrasi Sejak akhir tahun 2012, jumlah kecamatan di Kabupaten Banyuasin mengalami pemekaran dari 17 kecamatan menjadi 19 kecamatan. Kecamatan yang mengalami pemekaran tersebut antara lain Kecamatan Banyuasin I pecah menjadi Kecamatan Banyuasin I dan Kecamatan Air Kumbang, Kecamatan Muara Telang pecah menjadi Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Sumber Marga Telang.
9
Gambar 2.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 29
30 25
26 22
21
19
20 15
14
15
11 11
11
12
16
17
15
13
12
14
16 10
10 5
Sumber M. Telang
Muara Telang
Banyuasin II
Air Saleh
Makarti Jaya
Muara Sugihan
Muara Padang
Rambutan
Air Kumbang
Banyuasin I
Tanjung Lago
Talang Kelapa
Sembawa
Banyuasin III
Tungkal Ilir
Pulau Rimau
Suak Tape
Betung
Rantau Bayur
0
Sumber : Banyuasin Dalam Angka, 2012
Masing-masing kecamatan terbagi atas desa-desa dan kelurahan, sedangkan setiap desa-desa dan kelurahan di dalamnya tersusun atas dusun, lingkungan maupun rukun warga dan sebagian masih dibagi lagi ke dalam rukun tetangga. Jumlah desa di Kabupaten Banyuasin pada tahun 2012 yaitu sebanyak 304 desa/ kelurahan, terdiri dari 288 desa dan 16 kelurahan. 2.1.4. Penduduk Penduduk Kabupaten Banyuasin tahun 2011 berjumlah 762.482 jiwa, sedangkan jumlah penduduk tahun 2012 adalah 782.220 jiwa atau naik 2,59% dari tahun 2011. Rasio jenis kelamin Kabupaten Banyuasin pada tahun 2012 sebesar 104,34%. Hal ini berarti dari setiap 100 penduduk perempuan terhadap 104 penduduk laki-laki.
10
Gambar 2.3.
99.29
102.67
107.11
113.29
111.93
110.52
105.44
104.72
106.72
112.44 100.18
99.06
100
95.94
112.27
106.54
95.94
105
108.23
110
102.83
115
108.24
Nilai Sex Rasio Per Kecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2012
95 90 85
Sumber : Banyuasin Dalam Angka, 2012
Untuk wilayah kecamatan, rasio jenis kelamin di atas 104, dimiliki oleh kecamatan Muara Padang 111,93%, Air Saleh 113,29%, Tanjung Lago sebesar 112,44%, Tungkal Ilir 112,27%, Muara Sugihan 110,52%, Betung 108,24%, Suak Tapeh 108,23%, Rambutan 106,73%, Pulau Rimau 106,54%, Makarti Jaya 105,44% dan Banyuasin I 104,72%. Kacamatan Banyuasin III dan Sembawa memiliki rasio jenis kelamin paling kecil, yaitu samasama sebesar 95,94%. 2.2. Gambaran Umum Kawasan Pesisir Kabupaten Banyuasin Berdasarkan Peraturan daerah kabupaten Banyuasin Nomor 28 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin tahun 2012-2013 wilayah pesisir adalah 5 kecamatan dan 13 desa pesisir yang dimuat dalam tabel berikut: Tabel 2.2. Kecamatan dan Desa yang Berada di Kawasan Pesisir No 1 2 3 4 5
Kecamatan Muara Sugihan Tanjung Lago Banyuasin II Makarti Jaya Air Saleh
Desa Juru Taro, Kuala Sugihan, Gilirang Bunga Karang Sungsang I, Sungsang II, Sungsang III, Sungsang IV, Muara Sungsang, Tanah Pilih Upang Makmur Solok Batu
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin 2012-2032
11
2.2.1. Profil Kecamatan Muara Sugihan 2.2.1.1. Keadaan Geografis Kecamatan Muara Sugihan terletak antara 21,19’10o sampai dengan 21,35’30o Bujur Timur dan 105,4’05o sampai dengan 105,36’45o Lintang Selatan. Kecamatan Muara sugihan memiliki luas wilayah 535,39 km2. Batas batas wilayah Kecamatan Muara Sugihan adalah: Sebelah Utara
:
Selat Babel
Sebelah Selatan
:
Kecamatan Muara Padang
Sebelah Timur
:
Kecamatan Air Saleh
Sebelah Barat
:
Kabupaten OKI Gambar 2.4 Peta Wilayah Kecamatan Muara Sugihan
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
2.2.1.2. Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan Topografi Wilayah Kecamatan Muara Sugihan sebagian besar merupakan daerah rawa-rawa dan di aliran sungai. Kecamatan Muara Sugihan beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun yaitu 1.000 – 2.000 mm per tahun dengan variasi cukup merata setiap bulan. Vegetasi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Muara Sugihan sangat beragam, berbagai tanaman pertanian seperti padi dan palawija, serta tanaman perkebunan seperti kelapa tumbuh subur. Di Kecamatan Muara Sugihan ini juga terdapat hutan bakau yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam.
12
Tabel 2.3. Keadaan Kecamatan Muara Sugihan
No
Kecamatan/Desa
Luas ( km2)
Persentase (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Daya Murni Daya Bangun Rejo Sumber Mulyo Margo Mulyo 1 Jalur 16 Sugih Waras Indrapura Cendana Argo Mulyo Rejosari Tirtoharjo Daya Kesuma Margo Rukun Ganesha Mukti Gilirang Tirta Mulyo Beringin Agung Jalur Mulya Timbul Jaya Juru Taroh Kuala Sugihan Mekar Jaya Sido Makmur Total
33.3 40,0 36,0 40,0 15,0 25,5 11,0 10,0 19,0 22,4 19,5 15,0 25,0 16,0 10,0 15,0 16,0 14,0 17,0 9,5 10,0 12,0 431,6
7,72 9,36 8,34 9,27 3,48 5,91 2,55 2,32 4,40 5,19 4,52 3,48 5,79 3,71 2,32 3,48 3,71 3,24 3,94 2,20 2,32 2,78 100,0
Jarak Kec. dengan Desa/ Kel 20 20 8 12 8 10 12 8 4 0 4 8 12 15 8 4 8 20 20 16 16 10
Letak Geog 1.Pesisir/ Tepi Laut 2.Bukan Pesisir 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Topografi Wilayah 1. Aliran Sungai/ Lereng 2. Punggung Bukit 3. Dataran 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1
Ketinggian dari Permukaan Laut (Meter)
5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 2 5 5 2 3 3 5 5 4 5 5 3
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
2.2.1.3. Pemerintahan Kecamatan Muara Sugihan sebelumnya terdiri dari 20 desa, seiring dengan perkembangan daerah dan aspirasi masyarakat dengan tujuan efektifitas pembangunan, maka wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan bertambah menjadi 22 desa/kelurahan. Sampai dengan akhir tahun 2012, wilayah Kecamatan Muara Sugihan terdiri dari 22 desa dengan ibu kota Kecamatan terletak di Desa Tirta Harja. Menurut klasifikasi pedesaan/perkotaan (rural urban) semua desa/kelurahan di desa/kelurahan di kecamatan termasuk dalam kategori desa perdesaan. Satuan lingkungan setempat terkecil di Kecamatan Muara Sugihan adalah rukun tetangga (RT) yang seluruhnya berjumlah 307 RT. 2.2.1.4. Kependudukan Kecamatan Muara Sugihan merupakan kecamatan dengan wilayah yang tidak begitu luas dan dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak dibandingkan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Banyuasin. Pada pertengahan tahun 2011, jumlah penduduk Kecamatan Muara Sugihan sebanyak 37.581 jiwa dengan tingkat kepadatan ratarata 70,19 jiwa/km2. Desa terpadat di Kecamatan Muara Sugihan adalah Desa Cendana dengan kepadatan penduduk sebesar 181,17 jiwa/km2 dan desa Argo Mulyo dengan
13
kepadatan penduduk sebesar 152,83 jiwa/km2. Sedangkan desa dengan penduduk terjarang adalah Desa Daya Bangun Harjo dengan kepadatan penduduk sebesar 34,44/km2. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Muara Sugihan tahun 2011 sebesar 107,37. Hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata dari 100 penduduk perempuan terdapat 107 sampai dengan 108 penduduk laki-laki. Ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan. 2.2.1.5. Pertanian A. Pertanian dan Tanaman Pangan Lebih dari setengah luas wilayah Kecamatan Muara Sugihan dipergunakan untuk lahan pertanian. Lahan pertanian di Kecamatan Muara Sugihan sebagian besar berupa lahan pasang surut yang cocok bagi tanaman padi dan palawija, dari luas lahan panen 24.574 ha. Kecamatan Muara Sugihan menyumbang produksi padi sebesar 105.387 ton bagi produksi padi di Kabupaten Banyuasin. Selain dari tanaman padi, petani juga menanam sayur yang terdiri dari kacang panjang, cabe, tomat, terong, ketimun, kangkung, bayam dan lain sebagainya. Tabel 2.4. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan di Kecamatan Muara Sugihan Uraian Jenis Lahan Sawah Jenis Lahan Bukan Sawah
Jenis Lahan Tadah Hujan Pasang Surut Perkarangan,Bangunan,Halaman Tegal/ Kebun Ladang/ Huma Pengembalaan/ Padang Rumput Rawa rawa Tambak Kolam/Tebat Sementara tdk diusahakan Hutan Rakyat Hutan Negara Perkebunan
Luas Lahan (ha) 29.226 1.152 140 1.860 18 4.800 -
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
14
Tabel 2.5. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Tanaman Padi sawah Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
Luas Panen (ha) 24.574 1.197 58 24
Produksi (ton) 105.387 4.549 916 172
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
Tabel 2.6. Luas Panen dan Produksi Tanaman Buah di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Tanaman Mangga Jeruk Pepaya Sawo Durian Duku Nangka/Cempedak Jambu Biji Rambutan Pisang
Luas Panen (Ha) 2,3 4,8 0,3 3,3 0,7 0,1 20 2,1 51,6 4,3
Produksi (Ton) 39 74,5 2,0 131,7 39,5 5 308 102 16 251,4
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
Tabel 2.7. Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kecamatan Muara Sugihan Jenis sayuran Kacang Pajang Cabe Tomat Terong Ketimun Kangkung Bayam
Luas Panen (Ha) 36 17 28 22 26 56 36
Produksi (Ton) 252,5 226 167 115 163 13 5
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
B. Perkebunan Tanaman perkebunan juga potensial di Kecamatan Muara Sugihan terutama tanaman kelapa dengan produksi pada tahun 2011 sebanyak 1.512 ton. Tanaman perkebunan lainnya yang tumbuh di Kecamatan Muara Sugihan adalah tanaman kelapa sawit dan karet. 15
Tabel 2.8. Luas Area dan Produksi Perkebunan di Kecamatan Muara Sugihan Luas Area (Ha) Jenis Tanaman Perkebunan
Belum Menghasilkan
Menghasilkan
Tua/Rusak
3
-
-
54
3
1.751
2.014
122
501
Karet Kelapa sawit Kelapa(Kopra) Kopi
Jumlah
Produksi ( Ton )
3
-
57
6
483
4.248
1.512
36
659
469
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
C. Peternakan Jenis peternakan yang diusahakan di Kecamatan Muara Sugihan meliputi peternakan besar seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi serta peternakan unggas yang meliputi ayam petelur, ayam pedaging, ayam buras dan itik. Berikut ini adalah tabel populasi ternak dan unggas di Kecamatan Muara Sugihan. Tabel 2.9. Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak di Kecamatan Muara Sugihan No
Jenis Ternak
Populasi (ekor)
1
Kerbau
207
2
Domba
2.565
3
Babi
4
Ayam Petelur
-
5
Ayam Pedaging
-
6
Ayam Buras
34.160
7
Itik
4.886
175
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
D. Perikanan Potensi untuk perikanan umum hampir merata di setiap kecamatan, sedangkan jenis perikanan laut hanya terdapat di Kecamatan Banyuasin II dan Air Salek. Untuk jenis perikanan budidaya terdapat di Kecamatan Tanjung Lago, Muara Padang, Muara Sugihan dan Muara Telang. Berikut ini tabel produksi perikanan menurut jenis usaha perikanan di Kecamatan Muara Sugihan.
16
Tabel 2.10. Produksi Perikanan Menurut Jenis Usaha Perikanan di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Usaha Perikanan Perikanan Laut
Produksi (Ton) 4.109,22
Perikanan Perairan Umum
305,85
Perikanan Budidaya Keramba
-
Perikanan Budidaya Tambak
3.418,34
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
Tabel 2.11. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan di Kecamatan Muara Sugihan Perikanan Laut
Jumlah
Perikanan Darat
460
Perairan Umum
456
Kolam
53
Tambak
403
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
Tabel 2.12. Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan Laut dan Darat di Kecamatan Muara Sugihan Jenis Perahu
Luas Area ( Ha )
Perahu Tanpa Motor
172
Laut
172
Motor Tempel
75
Kapal Motor
180
Sumber : Kecamatan Muara Sugihan Dalam Angka, 2012
2.2.2. Profil Kecamatan Tanjung Lago 2.2.2.1. Keadaan Geografis Batas Wilayah Tanjung Lago terletak antara 104 020’15” sampai dengan 104052’39” Bujur Timur dan 2023’33” sampai dengan 2047’51” Lintang Selatan. Kecamatan Tanjung Lago memiliki luas wilayah 829,40 km2. Batas – batas wilayah Kecamatan Tanjung Lago adalah : Sebelah Utara
: Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan BA II
Sebelah Selatan : Kecamatan Talang kelapa dan Kecamatan BA III 17
Sebelah Timur : Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Makarti Jaya Sebelah Barat
: Kecamatan Pulau Rimau
2.2.2.2. Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Tanjung lago sebagian besar terdiri dari dataran rendah, beberapa desa berada di pinggir aliran anak sungai musi. Ketinggian wilayah berkisar antara 0–4 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Tanjung Lago beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun yaitu berkisar 1.000–2.000 mm per tahun dengan variasi cukup merata setiap bulan dengan suhu rata-rata antara 26,100C–32,500C. Vegetasi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Tanjung lago sangat beragam, seperti kayu meranti, pulai, jelutung, sungkai dan lain-lain. Berbagai jenis buah-buahan seperti nangka, durian, mangga, rambutan dan berbagai tanaman pertanian dan perkebunan seperti padi, jagung, karet, kelapa dan kelapa sawit. Di Kecamatan Tanjung Lago ini juga terdapat hutan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam (hutan suaka). Sedangkan fauna yang banyak dijumpai di Kecamatan Tanjung lago diantaranya: Harimau, rusa, babi hutan, kancil, beruang, buaya, napo, ular tringgiling, burung punai, murai batu dan sebagainya. Tabel 2.13 Keadaan Kecamatan Tanjung Lago No
Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sebalik Tanjung Lago Manggar Jaya Banyu Urip Suka Damai Muara Sugihan Sukatani Sri Menanti Bangun Sari Sumber MM Kuala Puntian Telang Sari Mulya Sari Porwosari Bunga Karang Jumlah
Luas Wilayah (dlm km2)
Persentase (%)
84,97 138,10 35,63 14,37 18,04 14,39 19,20 15,31 21,10 18,17 313,60 13,89 18,83 7,23 96,57 829,40
10,24 16,93 4,37 1,76 2,21 1,76 2,35 1,88 2,59 2,23 38,44 1,70 2,31 0,89 11,84 100
Jarak Desa ke Ibukota Kec. (km2) 11,0 0,7 31,0 11,0 3,0 11,0 3,5 12,0 8,5 13,5 20,5 15,0 12,5 17,5 21,5
Letak Geografis Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan
Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai Pantai
Topografi Wilayah Aliran Sungai Aliran Sungai Dataran Rendah Dataran Rendah Dataran Rendah Dataran Rendah Dataran Rendah Aliran Sungai Dataran Rendah Dataran Rendah Aliran Sungai Dataran Rendah Dataran Rendah Dataran Rendah Aliran Sungai
Sumber : Kecamatan Tanjung Lago Dalam Angka, 2012
18
2.2.2.3. Pemerintah Kecamatan Tanjung lago terdiri dari 15 desa defenitif yang dipimpin oleh Kepala Desa membawahi dusun dan RT. Jumlah RT/dusun di Kecamatan Tanjung Lago yaitu 243 RT/dusun yang terdiri dari 209 RT dan 44 dusun. 2.2.2.4. Kependudukan Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Tanjung Lago sejumlah 9.342 KK dengan jumlah jiwa 36.277 orang dengan jumlah penduduk terbesar berada di desa Tanjung Lago yaitu 4.486 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di desa Sri Menanti yaitu hanya 922 jiwa. Kecamatan Tanjung Lago terdapat 15 desa dengan luas 829,40 km 2, sehingga rata-rata kepadatan penduduknya sebesar 43,74 jiwa/km2. Penduduk kecamatan Tanjung Lago masih tergolong penduduk muda, karena pada umumnya masih berada pada usia sekolah. 2.2.2.5. Pertanian Secara rata-rata 40,33% luas wilayah Kecamatan Tanjung Lago digunakan untuk lahan pertanian, 54,97% luas wilayah sebagai lahan usaha non pertanian termasuk hutan rakyat, 4,73% digunakan untuk permukiman dan fasilitas umum lainnya termasuk jalan. Lahan pertanian di Kecamatan Tanjung Lago meliputi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. A. Pertanian dan Tanaman Pangan Jumlah produksi dan luas panen padi sawah di Kecamatan Tanjung Lago sebesar 61.126.88 ton dengan luas panen 12.526 ha atau rata-rata 4,94 ton/hektar. Tanaman palawija yang terdapat di Kecamatan Tanjung Lago meliputi tanaman ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan jagung. Produksi tanaman palawija terbanyak jagung mencapai 3.237 ton, ubi kayu sebanyak 2.915 ton, ubi jalar sebanyak 150 ton, kacang hijau sebanyak 90 ton dan kedelai sebanyak 30,6 ton. Dari sektor hortikultura, sayuran dan buah-buahan yang diproduksi oleh kecamatan Tanjung Lago meliputi kacang panjang, cabe, tomat, terong, ketimun, kangkung, bayam, semangka, pepaya, mangga, pisang, nangka, cempedak, duku, sawo, jambu dan rambutan. Jumlah produksi sayuran tertinggi pada tahun 2011 adalah ketimun sebesar 56,65 ton, sedangkan untuk buah-buahan, semangka memberikan kontribusi jumlah produksi terbesar yaitu sebesar 55,12 ton.
19
Tabel 2.14 Produksi dan Luas Panen Palawija di Kecamatan Tanjung Lago No
Komoditi
1 2 3 4 5
Jagung Ubi kayu Ubi Jalar Kedelai Kacang Hijau
Produksi (Ton) 3.237 2.915 150 30,6 90
Luas Panen (Ha) 830,9 150 12 22 12
Sumber : Kecamatan Tanjung Lago dalam Angka, 2012
B. Perkebunan Jenis tanaman yang diusahakan petani di Kecamatan Tanjung Lago antara lain, sawit dan karet. Untuk tanaman karet selain mengusahakan secara budidaya penuh untuk produksi, juga sebagai petani hanya usaha pembibitan. C. Peternakan Secara umum petani mengusahakan ternak hanya sebagai usaha sampingan dan tabungan, jenis ternak yang diusahakan antara lain: unggas (ayam kampung, itik/entok), ternak kecil dan ternak besar. Meskipun hanya usaha sampingan, populasi ternak di Kecamatan Tanjung Lago cukup tinggi, prospek pesat cukup baik dengan harga yang signifikan. D. Perikanan Usaha perikanan di Kecamatan Tanjung Lago terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan budidaya terbagi dua, budidaya air tawar dan budidaya air payau. Jenis ikan yang dipelihara pada budidaya air tawar antara lain : nila, patin dan lele. Jumlah kolam secara keseluruhan termasuk tambak dan kolam gantung di Kecamatan Tanjung Lago berkisar 92 Ha. Tabel 2.15 Luas Usaha, Produksi dan Perikanan Darat di Kecamatan Tanjung Lago No 1 2 3
Komoditi Kolam Perikanan Umum Tambak Jumlah
Produksi (Ton) 114,91 836,22 1,58 952,71
Luas Usaha (Ha) 21,25 310,97 332,22
Sumber : Kecamatan Tanjung Lago Dalam Angka, 2012
20
2.2.3. Profil Kecamatan Banyuasin II 2.2.3.1. Keadaan Geografis Kecamatan Banyuasin II mempunyai wilayah seluas 905,03 km2 dan terbagi menjadi 21 desa. Desa terluas yaitu Desa Rimau Sungsang dengan luas wilayah 231,75 km 2 atau sekitar 25,61% dari luas wilayah Kecamatan Banyuasin II. Desa dengan luas terkecil adalah Karang Sari dengan luas wilayah seluas 12 km2 atau sekitar 1,33% dari luas wilayah Kematan Banyuasin II. Batas – batas wilayah Kecamatan Banyuasin II adalah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Selat Bangka.
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Muara Telang.
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Selat Bangka Muara Padang dan Muara Sugihan.
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin dan Propinsi Jambi.
Kecamatan Banyuasin II dengan Ibukota Kabupaten Banyuasin di Pangkalan Balai menempuh jarak sekitar 120 km dari kantor camat Banyuasin II. Jarak wilayah tersebut dapat ditempuh melalui sarana angkutan air menuju kota Palembang kemudian memakai angkutan darat melalui kota Pangkalan Balai. 2.2.3.2. Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Banyuasin II sebagian besar lahan rawa pasang surut dan sebagian lagi daerah aliran sungai dengan sebaran ketinggian 0–2 meter di atas permukaan laut. Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kecamatan Banyuasin II berada pada daerah daratan basah yang pola alirannya rectangular yang sangat dipengaruhi oleh pola aliran sungai. Pola aliran sungai di wilayah ini berperan sebagai sarana transportasi air sepanjang aliran sungai yang ada di Kecamatan Banyuasin II. Wilayah Kecamatan Banyuasin II memiliki suhu rata-rata berkisar 26,100-27,400 dan kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4%-85,5% dengan rata-rata curah hujan 2,723 mm/tahun, sedangkan jenis tanah di Kecamatan Banyuasin II diantaranya adalah Orgosol dan Klei Humus yang terdapat di dataran rendah atau rawa-rawa serta aluvial yang terdapat di sepanjang aliran sungai.
21
Tabel 2.16. Keadaan Kecamatan Banyuasin II Nama Kel/Desa Teluk Payo Muara Baru Sungai Semut Sungsang III Sungsang I Sungsang II Sumber Rejeki Sri Agung Majuria Tabala Jaya Sungsang IV Tanah Pilih Jati Sari Prajen Jaya Rimau sungsang Tanjung Baru Tanjung Mas Muara Sungsang Marga Sungsang Mekar Sari Jumlah
Luas Wilayah (km2) 30,40 24,00 25 20 28,50 65,30 60,30 19,57 12 28,28 28,89 65,51 41,48 20,60 50,00
Jarak Kec. dengan Kel (km) 20 23 25 0,8 0,0 0,5 75 75 77 79 81 1,2 200 79 17
Transportasi
Topografi Wilayah
Jumlah RT/Dusun
Jumlah penduduk
Perairan/darat Perairan Perairan Darat Darat Darat Perairan Perairan Perairan Perairan Perairan Perairan Perairan Perairan Perairan
Bukan Bukan Bukan Pantai Pantai Pantai Bukan Bukan Bukan Bukan Pantai Pantai Bukan Bukan Bukan
Pantai Pantai Pantai
18 21 16 12 24 36 31 25 25 17 12 20 7 19 12
1.980 1.164 2.002 3.572 5.666 5.723 1.729 1.770 1.819 1.242 822 4.816 751 2.282 802
231,75 15 23,50
185 24 15
Perairan Perairan Perairan/darat
Bukan Pantai Bukan Pantai Bukan Pantai
16 13 17
1.502 771 982
74,25
5
Darat
Pantai
15
1.189
36,15 905,03
0,7
Perairan
Bukan Pantai
11 394
2.850 45.197
Pantai Pantai Pantai
Pantai Pantai Pantai Pantai
Sumber : Kecamatan Banyuasin II Dalam Angka, 2012
2.2.3.3. Pemerintahan Wilayah administrasi Kecamatan Banyuasin II terdiri dari 21 desa defenitif dan menurut klasifikasi rural urban semua desa di kecamatan tersebut termasuk dalam kategori perdesaan.
Kecamatan
Banyuasin II
dengan ibukota Sungsang
memiliki lembaga
pemerintahan yang dikenal dengan pemerintah desa yang diatur oleh kepala desa. Setiap kepala desa membawahi rata-rata 15 RT dan 4 dusun. Satuan lingkungan setempat terkecil adalah Rukun Tetangga (RT) yang seluruhnya berjumlah 318 RT. 2.2.3.4. Kependudukan Pada pertengahan 2012 jumlah penduduk Kecamatan BA II sebesar 45.197 jiwa. Desa sungsang I merupakan desa dengan jumlah penduduk yang paling besar dibandingkan dengan desa lainnya. Jumlah penduduk di desa tersebut adalah sekitar 5,66 ribu jiwa atau sekitar 12,33 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan desa dengan jumlah penduduk
22
yang rendah adalah desa Tanah Pilih dengan jumlah penduduk sekitar 751 jiwa atau sekitar 2,34 persen dari total jumlah penduduk. Salah satu tujuan pembangunan menyangkut kependudukan adalah meningkatkan pemerataan penyebaran penduduk, melalui pemerataan pendududuk secara umum dapat membantu dalam usaha peningkatan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu, dalam usaha pemerataan penduduk idealnya adalah komposisi jumlah penduduk sejalan dengan luasan wilayah keruangan suatu wilayah. 2.2.3.5. Pertanian Lebih dari setengah luas wilayah Kecamatan Banyuasin II dipergunakan untuk lahan pertanian, sedangkan sisanya kurang dari setengah luas wilayah sebagai lahan usaha non pertanian, termasuk untuk lahan bangunan, perkarangan dan jalan. Lahan pertanian di Kecamatan Banyuasin II meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. A. Pertanian Tanaman Pangan Sebagian besar wilayah Kecamatan Banyuasin II merupakan dataran rendah pesisir yang terletak di pinggiran Selat bangka dan bagian hilir aliran Musi. Wilayahnya pada umumnya berupa lahan basah yang terpengaruh pasang surut sehingga sebagian besar lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian pangan yaitu padi dan palawija.
B. Perkebunan Tanaman perkebunan yang tumbuh di Kecamatan BA II adalah tanaman kelapa dan kopi. Produksi kelapa cukup besar mencapai 372 ton selama tahun 2012 sedangkan tanaman kopi hanya mencapai 71 ton di tahun yang sama. C. Peternakan Populasi ternak dan unggas di Kecamatan Banyuasin II pada Tahun 2012 untuk ternak sapi sebanyak 273 ekor dan kambing sebanyak 919 ekor, sedangkan populasi unggas ayam buras sebanyak 46,88 ribu ekor dan itik 2,46 ribu ekor. D. Perikanan Dengan kondisi geografis yang dikelilingi laut dan sungai Kecamatan Banyuasin II memiliki potensi yang sangat besar pada sub sektor perikanan terutama perikanan tangkap. Jumlah produksi perikanan di Kecamatan BA II selama tahun 2012 sebanyak 26.257,22 ton.
23
Tabel 2.17. Jumlah Produksi Perikanan dan Rumah Tangga Perikanan di Kecamatan Banyuasin II Jenis Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan
Produksi (Ton) 23.685,85 632,94 19,13 1.919,30 26.257,22
Laut Perairan Umum Budidaya Kolam Budidaya Tambak/Keramba Jumlah
Jumlah Rumah Tangga Perikanan 1.847 89 120 2.056
Sumber : Kecamatan Banyuasin II Dalam Angka, 2012
2.2.4. Profil Kecamatan Makarti Jaya 2.2.4.1. Keadaan Geografis Kecamatan Makarti Jaya terletak antara 104,87 sampai dengan 105,08 Bujur Timur dan 2,33 sampai dengan 2,82 Lintang Selatan. Kecamatan ini memiliki luas 497,50 km2. Batas-Batas wilyah Kecamatan Makarti Jaya adalah : - Sebelah Utara
: Selat Bangka, Kecamatan Banyuasin II
- Sebelah Selatan
: Kecamatan Banyuasin II
- Sebelah Timur
: Kecamatan Air Salek, Kecamatan Banyuasin I
- Sebelah Selatan
: Kecamatan Banyuasin II, Kecamatan Muara Telang, Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Talang Kelapa
- Sebelah Barat
: Kecamatan Banyuasin II Tabel 2.18. Keadaan Kecamatan Makarti Jaya
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Desa/ Kelurahan
Luas (km2)
Transportasi
Letak geografis
Kondisi wilayah
70,65 39,71 78,19
Jarak Desa ke Ibukota Kec. (km) 51,0 30,0 6,5
Upang Jaya Upang Upang Makmur Pangestu Makarti Jaya Tirta Kencana Tirta Mulya Pendowo Harjo Upang Mulya
Sped Boat Sped Boat Sped Boat
Bukan pesisir Bukan pesisir Bukan pesisir
Aliran Sungai Aliran Sungai Aliran Sungai
15,33 31,17 33,58 27,17 14,52
4,0 3,5 1,0 14,0
Ojek Sped Boat Sped Boat Ojek
Bukan Bukan Bukan Bukan Bukan
43,25
19,0
Sped Boat
Bukan pesisir
pesisir pesisir pesisir pesisir pesisir
Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Aliran Sungai
24
10 11 12 13 14
Upang Ceria Upang Cemara Upang Karya Purwosari Upang Marga
46,65 27,58
25,0 20,0
Sped Boat Sped Boat
Bukan pesisir Bukan pesisir
Aliran Sungai Aliran Sungai
23,08 9,81 36,81
35,0 9,0 28,0
Sped Boat Ojek Sped Boat
Bukan pesisir Bukan pesisir Bukan pesisir
Aliran Sungai Dataran Rendah Aliran Sungai
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
2.2.4.2. Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Makarti Jaya sebagian besar merupakan daerah dataran rendah dan berada di aliran sungai. Tipologi lahannya adalah lahan gambut yang mengalami pelapukan dan di samping itu ada sebagian tanah mineral yeng terbentuk dari hasil endapan air sungai dari pasang air laut. Kecamatan Makarti jaya beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun yaitu berkisar 1.000-2.000 mm per tahun setiap bulan dengan variasi cukup merata di setiap bulan. Vegetasi yang tumbuh di wilayah Kecamatan Makarti Jaya sangat beragam, berbagai tanaman pertanian seperti padi dan palawija serta tanaman perkebunan seperti kelapa, tumbuh subur. Selain itu terdapat pula hutan bakau di daerah ini. 2.2.4.3. Pemerintahan Wilayah Makarti Jaya terdiri dari 13 desa defenitif dan 1 kelurahan dengan ibu kota kecamatan terletak di kelurahan Makarti Jaya. Menurut klasifikasi pedesaan/ perkotaan (rural
urban) semua desa/ kelurahan di Kecamatan Makarti Jaya termasuk dalam kategori perdesaan. Satuan lingkungan setempat terkecil di Kecamatan Makarti Jaya adalah Rukun Tetangga (RT) yang berjumlah 192 RT. 2.2.4.4. Kependudukan Jumlah penduduk Kecamatan Makarti Jaya sebanyak 32.819 jiwa, dengan tingkat kepadatan rata-rata 66.23 jiwa/km2. Penduduk terpadat terletak pada desa-desa yang merupakan daerah eks transmigrasi seperti Kelurahan Makarti Jaya, Tirta Kencana dan Tirta Mulya. Rasio jenis kelamin di Kecamatan Makarti Jaya tahun 2011 menunjukkan angka di bawah 100. Hal tersebut berarti penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Nilai rasio jenis di Kecamatan Makarti Jaya adalah sebesar 96,71, berarti secara rata-rata terdapat sekitar 96 penduduk laki-laki dalam penduduk perempuan.
25
2.2.4.5. Pertanian Tanaman Pangan A. Pertanian Lahan pertanian di Kecamatan Makarti Jaya sebagian besar berupa lahan pasang surut yang cocok bagi tanaman padi dan palawija. Kecamatan Makarti Jaya menyumbang produksi padi sebesar 66.259 ton bagi produksi di Kabupaten Banyuasin yang sebesar 740.2167 ton. Tabel 2.19. Produksi dan Luas Panen Padi Sawah dan Palawija di Kecamatan Makarti Jaya No
Komoditi
1 2 3 4 5 6 7 8
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau
Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
66.259 39 455 13 33 -
14.249 144 29 2 22 -
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
B. Perkebunan Tanaman perkebunan juga potensial di Kecamatan Makarti Jaya terutama tanaman kelapa dengan produksi pada tahun 2011 sebanyak 552 ton. Tanaman perkebunan lainnya yang tumbuh di Kecamatan Makarti Jaya adalah kelapa sawit, karet, kakao dan kopi. Tabel 2.20. Produksi dan Luas Panen Sayur-sayuran di Kecamatan Makarti Jaya No 1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditi
Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
4,3 5 4 4 5 1 1 -
12 9 3 7 7 9 1 -
Kacang Panjang Cabe Tomat Terung Ketimun Kangkung Bayam Buncis
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
26
Tabel 2.21. Produksi dan Luas Panen Tanaman Buah-buahan di Kecamatan Makarti Jaya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Komoditi
Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
0,6 2,5 170 2 65,5 9,7 18,8 11,5 19,6
2,2 5,5 26 26,9 11,9 1,1 1,2 5,9 12,4
Alpokat Pepaya Mangga Pisang Rambutan Jeruk Sawo Durian Jambu Biji Nangka/Cempedak
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
C. Peternakan Peternakan seperti sapi, kambing dan kerbau belum mendapat perhatian dari penduduk, sedangkan ternak unggas seperti bebek, entok dan ayam kampung buras hanya sebatas untuk konsumen keluarga dan belum diusahakan secara intensif untuk tujuan komersil. Untuk ternak unggas baru mencapai 30% penduduk yang mengembangkannya, sebatas untuk pemenuhan gizi keluarga. D. Perikanan Sektor perikanan belum mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat, dalam hal ini sudah sejak lama dilakukan dan menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan masyarakat. Jenis-jenis ikan yang didapat dari hasil penangkap diantaranya adalah ikan juaro, patin, baung, dan udang serta ikan belanak. Tabel 2.22. Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Makarti Jaya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Ternak Sapi Kerbau Kambing Babi Domba Ayam Petelur Ayam Pedaging Ayam Buras Itik
Populasi 86 7 2.053 265 269 5000 38.900 5.045
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
27
Tabel 2.23. Luas Usaha dan Produksi Perikanan Darat di Kecamatan Makarti Jaya No 1 2 3 4
Jenis Kolam Perikanan Sawah Perikanan Umum Tambak/Keramba
Luas (ha) 1,533,18 630,98
Produksi (Ton) 282,54 237,97
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
Tabel 2.24. Jumlah Rumah Tangga Perikanan di Kecamatan Makarti Jaya No 1 2 3 4
Tempat Penangkapan/Pemeliharaan Perairan Laut Perairan Umum Kolam Keramba/Tambak Jumlah
Jumlah Rumah Tangga Perikanan 41 907 25 78 1.051
Sumber : Kecamatan Makarti Jaya Dalam Angka, 2012
2.2.5. Profil Kecamatan Air Saleh 2.2.5.1. Keadaan Geografis Luas Wilayah Kecamatan Air Saleh sekitar 289,79 Km2 dan terbagi menjadi 12 desa. Desa terluas yaitu desa Air Solok Batu dengan luas wilayah 87,50 km 2, sedangkan desa dengan luas trekecil adalah desa Saleh makmur dengan luas wilayah 5,96 km2. Secara administratif Kecamatan Air Saleh terletak antara 105o sampai dengan 105o04 Bujur Timur dan 21o47 sampai dengan 42o55 Lintang Selatan. Batas-batas wilayah Kecamatan Air Saleh adalah sebagai berikut : -
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Selat Bangka
-
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kecamatan Banyuasin
-
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan Muara Padang dan Muara Sugihan
-
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Makarti Jaya
28
Tabel 2.25. Keadaan Kecamatan Air Saleh No
Desa/
1
Srimulyo
26,90
9,28
Jarak Desa ke Ibukota Kec. (km2) 10,0
2
Srikaton
25,00
8,63
8,00
Bukan Pesisir
Aliran Sungai
3
Sidoharjo
18,76
6,47
2,50
Bukan Pesisir
Dataran Rendah
4
Bintaran
20,12
6,94
2,00
Bukan Pesisir
Dataran Rendah
5
Damarwulan
19,39
6,69
10,00
Bukan Pesisir
Dataran Rendah
6
Enggalrejo
16,52
5,70
8,00
Bukan Pesisir
Aliran Sungai
7
Air Solok Batu
87,50
30,19
27,00
Pesisir
Aliran Sungai
8
Saleh Agung
22,42
7,74
2,00
Bukan Pesisir
Aliran Sungai
9
Saleh Mukti
16,00
5,52
0,10
Bukan Pesisir
Aliran Sungai
10
Saleh Jaya
16,00
5,52
10,00
Bukan Pesisir
Dataran Rendah
11
Saleh Mulya
15,22
5,25
12,00
Bukan Pesisir
Aliran Sungai
12
Saleh Makmur
5,96
2,06
4,50
Bukan Pesisir
Aliran Sungai
289,79
100
Kelurahan
Luas Wilayah (dlm km2)
Persentase (%)
Jumlah
Letak Geografis
Topografi Wilayah
Bukan Pesisir
Dataran Rendah
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
2.2.5.2. Topografi, Iklim, Flora dan Fauna Keadaan topografi wilayah Kecamatan Air Saleh sebagian besar lahan rawa pasang surut dan sebagian lagi daerah aliran sungai dengan sebaran tertinggi 1-2 meter di atas permukaan laut. Dari sisi hidrologi berdasarkan sifat tata air, wilayah Kecamatan Air Saleh berada pada daerah dataran basah yang pola aliran rectangular yang sangat dipengaruhi oleh pola air sungai. Pola aliran sungai di wilayah ini berperan sebagai sarana transportasi air disepanjang aliran sungai yang ada di Kecamatan. Wilayah Kecamatan Air Saleh memiliki suhu rata-rata berkisar 26,100C–27,400C dan kelembaban rata-rata dan kelembaban relatif 69,4%-85,5% dengan rata-rata curah hujan 2.723 mm/tahun. Sedangkan jenis tanah di Kecamatan Air Saleh diantaranya adalah Organosol dan Klei Humus yang terdapat di dataran rendah atau rawa-rawa serta Alluvial yang terdapat di sepanjang aliran sungai. 2.2.5.3. Pemerintahan Kecamatan Air Saleh terdiri dari 12 Desa jumlah 207 rukun tetangga (RT), seiring dengan perkembangan daerah dan aspirasi masyarakat dengan tujuan efektifitas pembangunan. Wilayah administrasi Kecamatan Air Saleh sampai akhir tahun 2011 terdiri 29
dari 12 desa definitif dan menurut klasifikasi pedesaan/perkotaan (rural urban) semua desa di Kecamatan tersebut termasuk dalam kategori pedesaan. Kecamatan Air Saleh dengan ibukota di desa Air Saleh Mukti memiliki lembaga pemerintahan yang dikenal dengan pemerintahan desa yang diatur oleh Kepala Desa tujuan untuk melaksanakan pemerintah desa sesuai dengan peraturan yang ada. Setiap desa juga memiliki Badan Perwakilan Desa di Kecamatan (BPD) yang tersusun dalam perangkat desa. Jumlah Kepala Desa di Kecamatan Air Saleh sebanyak 12 orang dengan pendidikan rata-rata SLTA, setiap Kepala Desa membawahi rata-rata 17 RT dan 4 RW atau Dusun. Satuan lingkungan setempat terkecil di Kecamatan Air Saleh adalah Rukun Tetangga (RT) yang seluruh Kecamatan berjumlah 207 RT. 2.2.5.4. Kependudukan Penduduk menjadi sangat penting dalam proses pembangunan wilayah, karena penduduk selain sebagai objek pembangunan penduduk tujuan pembangunan adalah untuk kesejahteraan penduduk. Penduduk juga merupakan subjek pembangunan, proses pembangunan akan berjalan cepat apabila sumberdaya manusia (penduduk) yang ada di daerah tersebut berkualitas. Tetapi menjadi penghambat pembangunan jika penduduk yang ada di daerah tersebut tidak berkualitas. Kecamatan Air Saleh merupakan Kecamatan dengan wilayah yang tidak begitu luas dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan beberapa Kecamatan lainnya di Kabupaten Banyuasin. Pada pertengahan tahun 2011 jumlah penduduk Kecamatan Air Saleh sebesar 31.136 jiwa yang terdiri dari laki-laki 15.698 orang perempuan 15.429 orang. Desa Srimulyo merupakan desa dengan jumlah penduduk paling besar dibandingkan dengan luasnya. Jumlah penduduk di desa tersebut adalah sekitar 2,68 ribu jiwa atau sekitar 17,70% dari total jumlah penduduk. Salah satu tujuan pembangunan menyangkut kependudukan adalah meningkatkan pemerataan persebaran penduduk, melalui pemerataan penduduk
secara umum
dapat
membantu dalam usaha peningkatan
kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu dalam usaha pemerataan penduduk idealnya adalah komposisi jumlah penduduk sejalan dengan luas wilayah keruangan suatu wilayah. Kecamatan Air Saleh terdapat 12 desa yang secara total luasnya adalah sekitar 289,79 Km 2 dengan rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2011 sebesar 132,86 jiwa/km 2.
30
Tabel 2.26. Jumlah RT, RW dan Dusun Menurut Desa di Kecamatan Air Saleh Kode 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012
Nama Desa
RT
RW
Dusun
Total
Srimulyo Srikaton Sidoharjo Bintaran Damarwulan Enggalrejo Air Solok Batu Saleh Agung Saleh Mukti Saleh Jaya Saleh Mulya Saleh Makmur
19 19 18 15 15 18 24 16 18 18 15 12
6 4 4 8 8 4 6
5 4 6 3 4 4 3 4 4 4 3 3
24 23 30 18 23 26 27 28 22 30 22 21
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
2.2.5.5. Pertanian A. Pertanian Sebagian besar wilayah Kecamatan Air Saleh merupakan dataran rendah pesisir yang terletak di bagian hilir aliran Sungai Musi, Sungai Upang dan Sungai Saleh. Wilayahnya pada umumnya berupa lahan basah yang terpengaruh pasang surut sehingga sebagian besar lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian yaitu padi dan palawija. Jumlah produksi padi di Kecamatan Air Saleh sebanyak 64,81 ribu ton dengan luas panen sekitar 16,18 ribu atau rata-rata 4,01 ton per hektar. Tanaman palawija yang terdapat di Kecamatan Air Saleh meliputi tanaman ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan jagung. Dari seluruh jenis tanaman palawija produksi terbanyak adalah ubi kayu mencapai 2.055 ton. Dari jenis sayuran yang memiliki produksi terbesar adalah cabe sebesar 1,3 ton, sedangkan buah-buahan yang memiliki produksi terbesar adalah pisang 224,1 ton.
31
Tabel 2.27. Produksi dan Luas Panen Padi Sawah dan Palawija di Kecamatan Air Saleh No 1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditi Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai Kacang Hijau
Luas Panen (Ha) 16.117 16 137 1 18 3
Produksi (ton) 64.810 62,4 2.055 1,3 28,8 3,9
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
B. Perkebunan Tanaman perkebunan juga potensial di Kecamatan Makarti Jaya adalah tanaman kelapa, kelapa sawit, tanaman karet dan kopi. Tabel 2.28. Produksi dan Luas Panen Sayur-sayuran di Kecamatan Air Saleh No 1 2 3 4 5 6 7
Komoditi
Produksi (Ton)
Luas Panen (Ha)
1,1 1,3 2,2 0,3 0,4 1,1 1
26 28 2 8 13 14 13
Kacang Panjang Cabe Tomat Terung Ketimun Kangkung Bayam
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
Tabel 2.29. Produksi dan Luas Panen Tanaman Buah-buahan di Kecamatan Air Saleh No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komoditi Pepaya Mangga Pisang Nangka/Cempedak Duku/Langsat Salak Jeruk Sawo Durian Jambu Biji Rambutan
Produksi (Ton) 15,1 3,5 224,1 18,3 0,2 8,7 1,0 3,2 1,3 57,6
Luas Panen (Ha) 1,5 2,2 27,0 19,9 0,1 7,4 1,7 0,3 1,4 33,0
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
32
C. Peternakan Perhatian pemerintah terhadap peternakan cukup tinggi bantuan ternak unggas seperti sapi dan itik digelontorkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Populasi ternak di Kecamatan Air Saleh meliputi sapi, kambing, domba, ayam buras dan itik. Tabel 2.30. Populasi Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Air Saleh No 1 2 3 4 5
Jenis Ternak Sapi Kambing Domba Ayam Buras Itik
Populasi 135 1.545 45 62.785 4.166
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
D. Perikanan Kecamatan Air Saleh memiliki produksi ikan sebanyak 17,9 ton. Produksi sektor perikanan ini diperoleh dari hasil budidaya kolam dan perikanan darat. Tabel 2.31. Produksi Perikanan Darat di Kecamatan Air Saleh No 1 2 3 4
Jenis Perikanan Laut Perikanan Umum Kolam Keramba
Produksi (Ton) 31,1 17,9 -
Sumber : Kecamatan Air Saleh Dalam Angka, 2012
33