BAB II PROFIL PERUSAHAAN GMF AEROASIA 2.1 Sejarah Singkat PT GMF AeroAsia Pada tanggal 26 Januari 1949 pesawat Dakota dengan nomor penerbangan RI-001 “Seulawah” melaksanakan misi penerbangan yang pertama. Itulah perusahaan penerbangan pembawa bendera negara Republik Indonesia pertama yang mengudara di angkasa jagad raya. Pesawat tersebut adalah sumbangan dari masyarakat Aceh dan nama “Seulawah” diambil dari nama sebuah gunung di Propinsi Aceh. Peristiwa tersebut telah dijadikan sebagai hari lahirnya Garuda
Indonesia
Airways yang baru beroperasi pada tanggal 1 Maret 1950. Garuda Indonesia Airways dalam
pengoperasiannya
memiliki
divisi-divisi
yang
menyokong
kehidupan
penerbangan.Salah satunya adalah Divisi Teknik. Divisi ini menangani perawatan dan perbaikan pesawat milik garuda secara eksklusif. Sesuai dengan rencana induk Garuda Indonesia 2002-2006 yang telah disetujui Kementerian BUMN, maka pada 19 Agustus 2002, Garuda Indonesia melakukan pelepasan (spin off) terhadap Divisi Teknik perawatan dan perbaikan pesawatnya dan melembagakannya sebagai perusahaan mandiri dengan nama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia atau disingkat GMF AeroAsia. PT GMF AeroAsia didirikan berdasarkan Akta No. 93 tanggal 26 April 2002 dari Notaris Arry Supratno, SH. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-11688 HT.01.01.TH.2002 tanggal 25 Juni 2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 27 September 2002, Tambahan No. 11677. Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
387/KMK.04/2002 tanggal 30 Agustus 2002 menetapkan kawasan berikat dan pemberian persetujuan penyelenggaraan kawasan berikat merangkap pengusaha di kawasan berikat kepada Perusahaan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bidang jasa perawatan pesawat terbang, perawatan komponen kalibrasi, perawatan engine, pembuatan dan perawatan sarana pendukung serta jasa engineering.
Laporan kerja praktek
4
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai 1 Agustus 2002. Perusahaan beralamat di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, dengan jumlah karyawan perusahaan sebanyak 2.448 karyawan pada tanggal 25 Maret 2009. Dengan telah diresmikannya sebagai lembaga usaha yang mandiri maka pada bulan Agustus 2002 yang lalu, PT GMF AeroAsia melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan PT Garuda Indonesia dengan pelaksanaan perawatan pesawat secara total. Penandatanganan tersebut merupakan momentum sekaligus menandai dimulainya babak baru dari rangkaian kegiatan dalam proses pembentukan Strategis Bussiness Unit GMF menjadi salah satu anak perusahaan PT Garuda Indonesia yaitu PT GMF AeroAsia. PT GMF AeroAsia terletak di atas tanah seluas 115 hektar yang berada di area Bandara Soekarno-Hatta, dengan luas keseluruhan yang meliputi fasilitas Hangar, Workshop, Engine Cell, Apron, Taxy Ways, Run Up Bay, Pertamanan, Perkatoran, Central Store, Engine Shop, Gedung Manajemen dan Pusat Olah Raga. Fasilitas lainnya yang dimiliki PT GMF AeroAsia adalah gudang penyimpanan untuk material, mesin-mesin dan gedung utility sebagai penyedia tenaga listrik dan air conditioning untuk semua unit bangunan, gudang khusus penyimpanan bahan bakar dan lahan parkir. Disamping lahan yang sangat luas, PT GMF AeroAsia juga memiliki sumber daya manusia yang berasal dari lembaga dan perguruan tinggi seperti IPTN, BPPT, UMB, ITB, UGM, UI dan instansi-instansi terkait lainnya.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2.2.1 Visi Visi dari PT GMF AeroAsia adalah perusahaan pesawat terbang yang memberikan integrasi dan kepercayaan memecahkan masalah dalam MRO untuk penerbangan yang lebih aman dan kualitas terjamin guna kehidupan umat manusia. 2.2.2 Misi Misi dari PT GMF AeroAsia adalah : 1. Pada tahun 2007 GMF AeroAsia membangun dasar sebagai perusahaan dalam perawatan pesawat untuk lingkup regional. 2. Pada tahun 2012 GMF AeroAsia Sebagai MRO berkelas dunia yang dipilih oleh Customer.
Laporan kerja praktek
5
3. Pada tahun 2018 Mengembangkan GMF AeroAsia agar dapat bersaing di Pasar dunia.
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi pada PT GMF AeroAsia dipimpin juga seorang Chief Executive Ofificer (CEO) membawahi 2 function yaitu: 1.
Service Function Organization.
2.
Business Function Organization. Dinas Base Maintenance di PT. GMF AeroAsia berada dibawah EVP Base
Operation Direktorat ini juga membawahi Line Maintenance, Engine maintenance, dan Component Maintenance.
Laporan kerja praktek
6
2.3.1Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan Board of Management
CorporateSecretar y
Quality Assurance & Safety
President & CEO
Sales & Marketing
Internal Audit & Control
Deputy President (COO) Corporate Planning& Development
EVP Finance & HumanReso urce Managemen t
EVP Base Operation
EVP Line Operation
Corporate Finance
Base Maintenance
Line Maintenance
Human Resource Management
Component Maintenance
Engineering Service
(sumber:PTEngine GMF AeroAsia)
Trade & Asset Management
Maintenance
Gambar 2.1 Struktur Organisasi dan Management (sPerusahaan Sedangkan PT GMF AeroAsia mempunyai 1 Chief Executive officer (CEO) – Direktur Utama dan 1 orang Chief Operation Officer (COO) yang membawahi 3 Executive Vice President (EVP) yaitu: 1. EVP Finance and Human Resources Management. 2. EVP Base Operation. 3. EVP Line Operation. Laporan kerja praktek
7
Struktur Business Function terdiri dari enam dinas, yaitu: a. Dinas Line Maintenance/ TL. b. Dinas Base Maintenance/ TB. c. Dinas Component Maintenance/ TC. d. Dinas Engine Maintenance/ TR. e. Dinas Engine Service/ TE. f. Dinas Trade and Asset Management/ TM. g. Dinas Business Development/ TD. Dinas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin pesawat di PT. GMF AeroAsia adalah Dinas Engine Maintenance/ TR. Dinas Engine Maintenace / TR terdiri dari 3 bidang, yaitu: a. Engine maintenance support– TRS. b. Turbine Component Service – TRP. c. Engine/APU Service – TRJ.
2.3.2 Tanggung Jawab Engine Maintenance/TR Engine Maintenance adalah bagian dari PT GMF AeroAsia yang bergerak di industri jasa perawatan atau perbaikan engine dan APU pada pesawat terbang. Proses perawatan yang terjadi adalah berdasarkan dari order yang telah disepakati. Secara umum proses perawatan yang terjadi terdiri dari schedule maintenance yang merupakan perbaikan atau penggantian suatu komponen yang telah diprediksi kapan umur komponen tersebut akan habis dan unscheduled maintenance yang merupakan perbaikan atau penggantian komponen dikarenakan adanya masalah seperti FOD (foreign object damage), DOD (domestic object damage), Oil Leak. Kedua proses perawatan tersebut baik scheduled maupun unscheduled, proses perbaikannya akan meliputi proses repair atau overhaul tergantung dari keadaan engine itu sendiri maupun kesepakatan order yang telah disepakati antara konsumen dengan perusahaan. Kegiatan perawatan yang terdapat di Engine Maintenance meliputi pembongkaran, perbaikan, pemasangan kembali, dan pengujian baik untuk engine maupun APU. Perawatan engine pesawat merupakan usaha yang dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan dan memulihkan kondisi pesawat pada suatu kondisi yang baik dan siap pakai.
Laporan kerja praktek
8
2.4 Fasilitas dan Layout PT GMF AeroAsia menempati lahan seluas 115 ha dengan fasilitas sebagai berikut (dapat dilihat pada gambar): 2.4.1 Hangar Dalam wilayah PT GMF AeroAsia terdapat 3 hangar yaitu : a. Hangar 1 Hangar ini diselesaikan pada tahun 1991 dan digunakan untuk heavy maintenance pesawat BOEING 747-200 dan BOEING 747-400. Hangar ini mempunyai luas 21.540 m2.
Gambar 2.2 hangar 1 (sumber : PT GMF AeroAsia) b. Hangar 2 Hangarini dipergunakan untuk perawatan ringan semua tipe pesawat.Hangar ini mempunyai luas 22.500 m2.
Gambar 2.3 hangar 2 (sumber : PT GMF AeroAsia)
Laporan kerja praktek
9
c . Hangar 3 Hangar ini dipergunakan untuk heavy maintenance pesawat F-28, DC-9, A300 dan DC-10.Hangar ini mempunyai luas area 22.500 m2.
Gambar 2.4 hangar 3 (sumber : PT GMF AeroAsia) Semua hangar dilengkapi dengan : - Sistem alarm dan pemadam kebakaran - Suplai listrik 400 Hz - Penerangan hangar - Overhead crane (hanya di hangar 3) - Aircraft docking - Regulated air pressure - Aircraft tools and equipment - Stock Room - Air conditioned office areas 2.4.2 Engine Shop Pengoperasian pertama kali pada tahun 1994, diperuntukkan untuk overhaul engineSPEY, JT8D, JT9D-7Q, CF680C2, APU dan CFM 56-3B1, -3C1. 2.4.3 Engine Test Cell Bangunan ini dipergunakan untuk pengetesan tidak seluruh engine pesawat termasuk APU sampai mencapai 450 KN(100.000 lb) thrust, yang diselesaikan pada tahun 1989. Peralatannya meliputi sistem kontrol untuk semua tipe engine dan APU.Engine-engine yang telah diuji pada Engine Test Cell, antara lain SPEY MK555-15H, CF6-80C2, CFM56-3B1, JT8D-9D, JT9D-59/7Q, GTCP36-4A, GTC85-98D dan GTCP-700. Laporan kerja praktek
10
Gambar 2.5 Ruang Pengujian Engine Utama di test cell (sumber : PT GMF AeroAsia)
2.4.4 Special Store Bangunan ini mempunyai luas 2.268 m2. 2.4.5 Work Shop Building a. Work Shop 1 Bangunan ini mempunyai luas 10.785 m2 dan digunakan untuk reparasi dan overhaul dari berbagai macam komponen besar, terdapat juga sheet-metal work shop yang mempunyai kemampuan untuk memperbaiki dan melakukan overhaul untuk komponen Boeing 747, DC-10, A-300, DC-9, F-28, Boeing 737 dan juga kontrol penerbangan ,radar domesgalleys, engine pylons, cowling dan thrust reverse doors dan balancing flight surface. Pada work shop ini terdapat pula areal untuk servis dan overhaul brakes, tires, undercarriage, upholstery, Sheet, Carpet Cutting dan Panel seperti terdapat pada Paint Shop, bagian pusat perbaikan dan Cleaning Area. Selain itu juga mampu membuat Flight Control Cable dan Air Craft Tubing yang membantu menahan panas pada air craft skin dan composite bounding. Machine Shop pada Work Shop ini memiliki peralatan komputer yang dioperasikan secara horizontal, milling turn table, dua buah horizontal turning latches, grinding for rotary surface, tool and cutter universal & internalgrinding, radial, coulumb and bench drilling machine, machine for universal milling, sharping hydrolic pressing, production cut-off, metal cutting band sawing, hack sawing, engrawing and pantograph, surface plate and stand, pedestal grinder and vices. b. Work Shop 2 Bangunan ini mempunyai luas 11.814 m2, digunakan untuk melayani peralatan komunikasi, navigasi dan elektronik. Intrumen Elektronik Radio dan
Laporan kerja praktek
11
Avionic (IERA) shop mencakup reparasi overhaul dan pengetesan instrumen penerbangan, gyros, peralatan navigasi dan komunikasi, radar cuaca dan autopilot untuk bermacam-macam tipe pesawat termasuk yang dipasang dengan modern digital avionic pada pesawat A-300, BOEING 747, DC-10 dan lain-lain. Pada work shop ini juga dilengkapi dengan peralatan tes otomatis yang disebutATEC 5000 dan IRIS 2000 yang
merupakan unit
pengetesan
komputer.Work Shop ini juga memiliki Electrical Mechanical and Oxygen (ELMO) Shop untuk pengetesan Pneumatic dan Hydraulic, Fuel Flow, Pompa tekanan bahan bakar dan oli. Peralatan pengetesan mencakup CDS test stand, Engine Fuel Component, Mesin pengetesan hidrolik, Overhaul komponen elektrik, Peralatan Oksigen, Life rats dan emergency slide and rats. Seluruh Work Shop dilengkapi dengan: - Suplai listrik 400 Hz dan 50 Hz - Uninterrupted Power Supply Systems for Computers and highly
sensitive
Equipment. - Crane/Hoist system (hanya di engine Shop) - Regulated air pressure - Air Conditioning - Stock Rooms. 2.4.6 Ground Support Equipment (GSE) Centre Gedung GSE terletak bersebelahan dengan Engine Shop yang berfungsi menyiapkan
Ground Equipment dalam keadaan siap pakai untuk mendukung
kelancaran operasional pesawat terbang saat berada di darat. Kegiatannya meliputi pemeriksaan dan penggantian part-part yang rusak, perbaikan equipment dan overhaul engine. Bangunan ini mempunyai luas 5.832 m2. 2.4.7 Apron Area Bangunan ini mempunyai luas 318.000 m2 dan mampu menampung kurang lebih 50 pesawat semua tipe di Indonesia. 2.4.8 Utility Building Fasilitas ini merupakan pusat kelistrikan yang memuat peralatan utama yang diperlukan sebagai electric power source seperti generator dan transformator. Bangunan ini mempunyai luas area 1.215 m2. 2.4.9 Material Department Bangunan ini mempunyai luas area 972 m2. Laporan kerja praktek
12
2.4.10 Surrounding Property Surrounding property ini mempunyai luas area 140.000 m2. 2.4.11 Layout
Gambar 2.6 Layout PT GMF AeroAsia (sumber : PT GMF AeroAsia)
Laporan kerja praktek
13