BAB II PERAN UN WORLD FOOD PROGRAMME (WFP) DALAM MENGATASI KRISIS PANGAN
A. United Nation World Food Programme 1. Sejarah dan Perkembangan WFP WFP adalah organisasi kemanusiaan yang berada dibawah naungan system PBB bermaskas besar di Roma, Italia. WFP memiliki kantor perwakilan di 80 negara. Organisasi ini bekerja untuk membantu masyarakat yang tidak mampu memperoleh atau menghasilkan pangan baik untuk diri mereka sendiri atau keluarga mereka. 28 Menurut D.John Shaw dalam bukunya The UN World Food Programme and the Development of Food Aid, ide lahirnya WFP terjadi pada tahun 1960 yang pada awalnya digagas oleh George McGovern (direktur pertama dari Food for Peace di Kantor Eksekutif amerika Serikat)pada masa pemerintahan Presiden J.F. Kennedy. 29 Setahun kemudian, 1961, di kantor pusat FAO di Roma, George Mcgovern mengusulkan eksperimen menciptakan bantuan pangan multilateral. Resolusi 1714 (XVI), 209 (XX), 3348 (XXIX) oleh Majelis Umum PBB dan Resolusi No. 1/61, 4/65, dan 22/75 oleh FAO jadi dasar regulasi terbentuknya
28
Amelia Novrida, Peran UN World Programme (WFP) dalam Menangani Krisis Pangan di Indonesia 1998-2007, Skripsi S1 Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, 2009, hlm. 33, http://library.upnjv.ac.id/pdf/s1hi09/205613016/skripsi.pdf (diakses pada tanggal 6 April 2016). 29 D. John Shaw, The UN World Food Programme and The Development of Food Aid, New York: Palgrave, 2001, hlm. 6.
Universitas Sumatera Utara
WFP. PBB secara resmi mendirikan WFP sebagai organisasi yang menangani bantuan pangan dibawah pengawasan FAO. Pada Februari 1962 mulai diadakan pertemuan untuk membentuk badan kepengurusan World Food Programme. Dua bulan kemudian ditunjuk Addeke Boerma sebagai Executive Director pertama. Walaupun program ini diharapkan meluncur di tahun 1963, layanan bantuan pangan dimulai lebih awal untuk merespon gempa di Iran, badai di Thailand, dan ledakan 5 juta pengungsi Aljazair pada tahun 1962. 30 Tahun 1965, FAO dan Majelis Umum PBB mengadopsi dua resolusi tambahan yang mengukuhkan kewenangan permanen WFP. Badan WFP pertama yang terbentuk adalah Intergovernmental Committee (IGC) pada tahun 1962 yang kemudian diganti dengan Committee on Food Aid Policies and Programmes (CFA) tahun 1976 berdasarkan Resolusi XVIII. 31 Sejak tahun 1996, secara struktural organisasi WFP diatur oleh WFP Executive Board yang terdiri dari 36 negara anggota. Pada tahun 2012, Mr. Ertharin Cousin (AS) telah ditunjuk bersama oleh Sekjen PBB dan Dirjen FAO sebagai Executive Director (ED) WFP untuk masa tugas 5 tahun, menggantikan Ms. Josette Sheeran. 32 WFP memiliki staf kurang lebih 10.587 orang, di mana 92% diantaranya berada di lapangan. Status hukum dari WFP dapat dilihat dalam General Regulation and Rules di Article VII: Legal Status and Capacity. Organisasi ini melekat pada
30
http://www.wfp.org/about/corporate-information/history (diakses pada tanggal 6 April
2016). 31
http://www.nmun.org/ny_archives/ny15_downloads/BGGs/NY15_BGG_WFP.pdf (diakses pada tanggal 6 April 2016). 32 http://www.kemlu.go.id/rome/id/arsip/lembar-informasi/Pages/WORLD-FOODPROGRAMME-WFP.aspx (diakses pada tanggal 11 Juni 2016).
Universitas Sumatera Utara
personalitas hukum PBB dan FAO sehingga WFP memiliki kapasitas hukum untuk a. Berkontrak; b. Memperoleh atau membuang harta bergerak dan tidak bergerak; c. Serta dapat menjadi pihak yang berperkara di pengadilan. Kewajiban yang timbul dari pelaksanaan kapasitas hukum dimaksud di atas, harus dipenuhi oleh WFP dengan dana sendiri dan tidak merupakan kewajiban dana lain dari PBB atau FAO. Sampai saat ini WFP telah menjangkau lebih dari 92 juta orang di 80 negara. Berfokus pada masalah yang paling rentan antara lain keluarga yang terkena bencana alam dan konflik, siswa di sekolah termiskin di dunia, ibu, anakanak, dan perempuan di Negara-negara berkembang dan petani kecil. 33 WFP bersama dengan Food Agriculture Organization (FAO) dan International Fund for Agriculture Organization (IFAO) melakukan kerjasama operasi dan saling berkoordinasi. Tiga badan tersebut disebut Triple Alliance in Rome karena ketiga badan tersebut berada di Roma Italia dan bergerak secara komplementer yang bekerja untuk memenuhi World Food Summit dalam mengurangi kelaparan global dan kemiskinan. WFP bergerak memberikan bantuan pangan sedangkan FAO bergerak melalui pembangunan pertanian secara teknis, dan IFAD melakukan bantuan keuangan internasional. 34 2. Tujuan dan fungsi WFP
33 34
http://wfpusa.org/ (diakses pada tanggal 6 April 2016). Amel Novrida, Opcit. Hlm. 34.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dan fungsi WFP dapat dilihat dalam Article II-General Regulation and Rules of WFP dengan kata lain Mission Statement dari organisasi ini dimana WFP bergerak untuk menghapuskan kelaparan dan malnutrisi dengan tujuan utama menghilangkan kebutuhan akan bantuan pangan. WFP memiliki tujuan : 35 a. Menyelamatkan manusia yang merupakan pengungsi dan dalam situasi darurat lainnya dengan memberikan bantuan pangan. b. Memperbaiki gizi dan kualitas hidup masyarakat yang paling rentan pada saat mendesak dengan memberikan bantuan pangan. c. Membantu membangun asset dan memperbaiki taraf hidup masyarakat miskin khususnya melalui program padat karya. WFP mengimplementasikan program dan aktivitas pangan agar mencapai tujuan tersebut. Caranya antara lain: 36 a. Membangun ekonomi dan social dengan berkonsentrasi pada kebutuhan masyarakat dan negara yang bersangkutan. b. Membangun secara terus menerus dari saat darurat sampai terjadinya pembangunan dengan memprioritaskan pada pencegahan bencana dan rehabilitasi pasca terjadinya bencana. c. Membantu menemukan korban konflik dan pihak yang membutuhkan sumbangan pangan, dan menyediakan kebutuhan mereka baik dalam pangan dan juga pembangunan. d. Menyediakan layanan bagi negara pendonor, badan PBB dan NGO agar dapat kosisten dengan tujuan WFP dan melengkapi operasi WFP. 35
http://www.indonesiaembassy.it/home/oi-wfp.htm (diakses pada tanggal 6 April 2016). General Regulation 2008 Edition : The Purposes and function of WFP, (World Food Programme (WFP), 2008, hlm. 5-6. 36
Universitas Sumatera Utara
Usaha yang dilakukan misalnya menngumpulkan kelebihan pangan di suatu negara dan menyalurkannya untuk mengatasi keadaan darurat pangan di negara-negara yang membutuhkan. Penyaluran itu bentuk bantuan kemanusiaan. Sasaran yang ingin dicapai WFP dengan bantuan tersebut adalah: 37 a. Menutupi kekurangan pangan yang mendesak akibat bencana alam, konflik social dan akibat peperangan. b. Membantu pelaksanaan proyek-proyek pengembangan ekonomi social. Memerangi masalah kekurangan gizi, menurunkan tingkat kematian anak, memperbaiki kesehatan ibu hamil dan memerangi pelbagai penyakit termasuk HIV, serta program padat karya juga merupakan tujuan WFP. 3. Struktur organisasi WFP Resolusi PBB No. 48/162 tentang The Restructuring and Revitalization of the UN in Economic, social and Related Field mencantum perihal pembentukan resmi Executive Board WFP. Badan ini terdiri dari: 38 a. List A Kelompok Negara Afrika b. List B kelompok Negara Asia c. List C Kelompok Negara Latin Amerika dan Caribia d. List D Kelompok Negara Eropa Barat Delapan belas anggota Executive Board ini berasal dari Economic and Social Coucil of The United Nation (ESCOSOC) dan delapan belas lainnya berasal dari FAO. Waktu yang diberikan adalah tiga tahun bagi Executive Board
37
Profil Keanggotaan Indonesia Pada Lembaga/Organisasi Internasional, Departemen Pertanian, 2005, hlm. 13. 38 Amel Novrida Loc.cit, hlm. 34.
Universitas Sumatera Utara
untuk menjalankan tugas dan dipilih kembali. Pertemuan diadakan setiap empat tahun sekali di markas besar WFP di Roma. Tugas dan fungsi Executive Board antara lain : 39 a. Membantu mengembangkan dan mengkoordinir kebijakan bantuan pangan jangka panjang dan jangka pendek b. Mengawasi dan mengarahkan managemen WFP c. Memeriksa, mengubah dan menyetujui program dan proyek kegiatan yang diserahkan oleh Executive Director d. Memeriksa, mengubah dan menyetujui anggaran program, proyek kegiatan dan memeriksa administrasi serta pelaksanaan program dan proyek kegiatan WFP yang telah disetujui e. Melaporkan program dan kegiatan WFP setiap tahun termasuk didalamnya keputusan ke sesi substantive dari Dewan Ekonomi dan Sosial dan Dewan FAO WFP dipimpin oleh seorang Executive Director dibantu oleh seorang Deputy Executive Director. Executive Director memiliki jabatan lima tahun. Pemilihan Executive Director dilakukan oleh Sekjen PBB dan Direktur Jendral FAO setelah berkonsultasi dengan Dewan WFP. Executive Director bertanggung jawab terhadap Dewan dalam hal pemilihan dan penunjukan staf dan organisasi kesekretariatan, memberikan pengarahan kepada staf berkoordinasi dengan FAO staff regulation and rules, penyediaan kebutuhan Dewan, membuat peraturan yang disetujui Sekjen dan Direktur Jenderal. 39
Http://wfp.org/about/corporate-information/executive -board/ (diakses pada tanggal 20 April 2016).
Universitas Sumatera Utara
Devisi yang berada dibawah naungan Executive Director antara lain : a. Inspector General and Oversight Services Division Tugas divisi ini adalah untuk memberikan jaminan dan laporan kepada Executive director terhadap pemerintahan, kebijakan, risiko, sumber daya, operasi, dan akuntabilitas melalui layanan pengawasan independen dan objektif; dan untuk memfasilitasi pelaksanaan praktik swasta terbaik PBB dan WFP. b. Office of Evaluation Kantor Evaluasi mendukung WFP dalam upayanya mencapai tujuan strategis melalui evaluasi. Evaluasi menginformasikan semua pemangku kepetingan tentang kualitas dan efektivitas kebijakan, strategi, dan operasi agar efisien pelaksanaannya. c. Ethnics Office WFP menciptakan Ethnics Office pada tahun 2008 untuk memastikan bahwa semua anggota staf mengamati dan melakukan fungsi mereka dengan integritas tinggi sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Piagam PBB, dan sesuai dengan Standar Perilaku untuk Pelayanan Sipil Internasional. d. Policy, planning and Strategy Division Divisi ini bertugas menyusun kebijakan serta strategi yang dibutuhkan guna mencapai misi WFP yakni menghapus kelaparan dunia. Mereka bekerja untuk mendata wilayah-wilayah dengan kondisi gizi buruk,
Universitas Sumatera Utara
menjangkau orang-orang miskin, khususnya wanita dan anak-anak agar dapat mengakses makanan bernutrisi. e. External Affairs and Resource Development Department Tugas staff yang bekerja di bagian ini adalah mencari pihak-pihak yang ingin menjadi sumber kontribusi dan dana. f. Finance and Legal Division Bertugas dalam hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan WFP. Serta Communication and Public Policy Strategy Division, Office of Hunger Solution, Office of Ombudsman, Office of Executive Director, dan Options and management department. 4. Pendanaan WFP Walaupun salah satu organisasi dibawah PBB, namun WFP tidak mendapat bantuan dana dari organisasi induknya. Dalam menjalankan misinya, WFP mendapat kontribusi dari pemerintah negara-negara dunia, NGOs, perusahaan-perusahaan, individual, dan dari proyek kemanusiaan, dengan kata lain WFP didanai secara swasta. Divisi WFP yang berkaitan dengan pendanaan adalah External Affairs and Resource Development Department bertugas dalam usaha mendapatkan pihakpihak yang ingin berkontribusi sedangkan Finance and Legal Division bertugas mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Sumbangan yang dapat diberikan kepada WFP adalah berupa cash atau uang dollar Amerika, makanan, servis atau jasa, dan komoditi pertanian. Kontributor WFP terdiri dari pemerintah, perusahaan, atau individual. Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
memberikan kontribusi terbesar bagi WFP. Ada lebih dari 58 negara pemerintahan yang menanggung pembangunan proyek kemanusiaan WFP. Bantuan diberikan secara penuh dan sukarela. Kontribusi perusahaan juga penting mengurangi kelaparan dan krisis makanan misalnya sumbangan uang tunai, produk atau layanan yang membantu WFP. Contoh perusahaan yang telah memberikan kontribusi yakni Unilever, TNT, Yum!brand, dan Citi. Lalu dari individual, kontribusi yang dapat diberikan adalah makanan khusus anak-anak kelaparan, makanan insentif untuk mendorong keluarga miskin menyekolahkan anaknya, dan makanan sebagai pembayaran orang-orang yang membangun sekolah, jalan, infrastruktur setelah konflik atau bencana alam.
B. Program Pangan dan Bantuan Kemanusiaan WFP WFP berusaha mengangkat masalah kelaparan kedalam agenda internasional, mempromosikan kebijakan, dan operasi yang bermanfaat bagi masyarakat kelaparan. 40 WFP mengembangkan keahlian dalam pelbagai bidang termasuk Food Security Analysis , Gizi , Pengadaan Pangan dan Logistik untuk memastikan solusi terbaik untuk kelaparan dunia. WFP memiliki programprogram yang membantu tercapainya isi dan visi organisasi ini. School meals 41
1.
Program ini adalah pemberian makanan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Bagi anak-anak yang kelaparan akan sangat sulit untuk berkonsentrasi dan menerima pelajaran sekolah. Ini karena rendahnya nutrisi yang didapat anak-anak 40
Amel Novrida, Loc.cit., hlm. 43. http://www.wfp.org/school-meals?icn=homepage-school-meals&ici=ourwork-link (diakses pada tanggal 13 Juni 2016). 41
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Oleh karena itu WFP melakukan program pembagian makanan bergizi. Setiap tahun, WFP menyediakan makanan sekolah untuk antara 25,7 juta anak di 63 negara, termasuk di daerah sulit dijangkau. WFP bekerja untuk memastikan bahwa anak-anak yang paling rentan di negara-negara termiskin menerima nutrisi yang cukup untuk memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi di sekolah dan berkembang menjadi orang dewasa yang sehat. Program WFP di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Amerika Tengah dan Karibia berbeda sesuai dengan kebutuhan dan budaya nasional. Program ini terbagi dua jenis. Pertama, in school meals yakni anak-anak diberi sarapan dan/atau makan siang di sekolah. Makanan disiapkan disekolah atau dikirim dari dapur pusat. Program ini menyediakan makanan komplit, biscuit berenergi tinggi dan snack. Kedua, makanan bekal keluarga. Anak yang konsisten sekolah akan mendapatkan bantuan makanan yang dapat dibawa pulang untuk keluarga mereka. Program ini untuk mendorong anak-anak terutama anak perempuan konsisten bersekolah. Program makanan sekolah juga memotivasi pengembangan dengan berfungsi sebagai pengaman untuk membantu rumah tangga dan masyarakat yang rentan bertahan masa sulit dan guncangan tanpa mengorbankan gizi dan keamanan pangan. Dalam program ini WFP bekerja sama dengan lebih dari 1.500 organisasi non-pemerintah dan swasta besar dan kecil di pelbagai daerah, termasuk badan-badan PBB lainnya, seperti UNICEF, UNESCO, FAO dan Bank Dunia.
Universitas Sumatera Utara
Cash based transfer dan in-kind food assitance 42
2.
WFP memberikan ratusan ribu ton makanan tiap tahun, member orang lapar uang tunai atau voucher untuk membeli makanan. Uang tunai diberikan kepada orang-orang yang berjuang untuk menyediakan makanan bagi keluarga mereka dan voucher dapat ditukarkan dengan makanan. Uang tunai dan voucher digunakan untuk mengatasi kelaparan di tempat-tempat dimana ada banyak makanan tapi dimana orang-orang miskin tidak mampu membelinya. Uang tunai dan voucher dapat mengurangi biaya transportasi dan menyimpan makanan, bermanfaat bagi perekonomian local karena penerima menghabiskan uang di pasar local. Orang sering memilih uang tunai dan voucher untuk bantuan makanan tradisional karena mereka menawarkan lebih banyak pilihan dan variasi. WFP menggunakan cara-cara inovatif untuk memberikan bantuan seperti e-voucher dikirim ke ponsel melalui pesan text. Bantuan makanan diberikan dalam bentuk keranjang makanan bergizi dengan ukuran dan komposisi berbeda disesuaikan dengan kondisi iklim, tingkat aktivitas, tingkat gizi buruk dan penyakit, profil demografi. Komposisi keranjang makanan biasanya bahan pokok seperti tepung gandum dan beras, lentil, buncis, kacang-kacangan, minyak sayur, gula, dan garam beryodium bisa juga makanan cepat saji diperkaya vitamin dan mineral. 3. Logistic 43 Ini adalah program respon setiap kali dibutuhkan operasi darurat kemanusiaan bersama dengan badan-badan PBB dan komunitas lain. WFP selalu memberikan respon yang cepat terhadap keadaan darurat kelaparan. Elemen kunci 42
http://www.wfp.org/cash-based-transfers?icn=homepage-cash-vouchers&ici=ourworklink (diakses pada tanggal 13 Juni 2016). 43 https://www.wfp.org/logistics (diakses pada tanggal 13 Juni 2016).
Universitas Sumatera Utara
dari tanggapan ini adalah jaringan WFP yang dikelola PBB dengan Depot tanggap kemanusiaan yang diposisikan dekat daerah rawan bencana di seluruh dunia, dimana persediaan darurat disimpan dalam persiapan. Transportasi yang dimiliki adalah 70 pesawat terbang, 20 kapal laut, dan 5000 truk tetapi bila daerah yang membutuhkan makanan sulit dijangkau, tim logistic akan menggunakan airlift helicopter, kuli local, atau gajah dan unta bila diperlukan. 4. Response to HIV AIDs and Tubercolosis 44 Nutrisi yang tepat adalah cara penting untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian orang yang hidup dengan HIV dan Tuberkulosis (TB). Peningkatan ketahanan pangan juga memainkan peran penting dalam membantu untuk menghentikan penyebaran epidemic. Peran WFP dalam mendukung penanggulangan HIV dan TB, pada tahun 2011 sebanyak 2,3 juta orang di 38 negara melalui program HIV dan TB. WFP mengakui tantangan yang unik memberikan bantuan-bantuan di daerah-daerah yang menderita HIV tinggi prevalensi TB, kemiskinan dan rawan pangan yang mengakar dan system pemerintahan yang melemah. Mengingat tantangan yang ada dalam memerangi HIV dan TB, WFP berkomitmen untuk memaksimalkan keefektifan respon global. Dukungan makanan dan gizi WFP memainkan peran penting dalam mengurangi efek berbahaya dari HIV, TB, kerawanan pangan dan kekurangan gizi. Ini adalah cara penting dan hemat biaya yang
memungkinkan
pengobatan,
mengurangi
angka
kematian,
dan
mempromosikan pemulihan gizi.
44
http://www.wfp.org/hiv-aids (diakses pada tanggal 13 Juni 2016).
Universitas Sumatera Utara
5. Food for assets 45 Food for assets atau program padat karya pangan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dan kegiatan fisik. Pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan bergotong royong dalam kegiatan padat karya dan konservasi alam. Padat karya difokuskan pada kegiatan menumbuhkembangkan semangat bergotong royong agar bagaimana akses ekonomi bisa terjamin dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang mandiri. Petani yang tidak mampu mangambil resiko bereksperimen dengan metode pertanian baru, dalam hal ini WFP memberikan bantuan dengan metode pertanian baru. Pengangguran yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan, WFP memberdayakan masyarakat untuk mereka berpartisipasi dalam kegiatan program food for assets.WFP memberikan pekerjaan yang memungkinkan bagi masyarakat daerah rawan pangan untuk bisa bertahan. Ini adalah tujuan dari program Padat Karya Pangan. Anggota masyarakat bekerja pada infrastruktur baru atau untuk belajar keterampilan baru yang akan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga dan masyarakat.
45
http://www.wfp.org/food-assets (diakses pada tanggal 13 Juni 2016).
Universitas Sumatera Utara