BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. (Arikunto, 2000:326) B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di ibukota Kecamatan Tampahan yaitu di desa Gurgur Aek Raja Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Samosir. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2006:90) Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah penduduk desa Gurgur Aek Raja yang berjumlah 300 Kepala Keluarga (berdasarkan data dari Kantor Kepala Desa Gurgur Aek Raja), yang tersebar di 4 dusun, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a.
Dusun 1 dengan jumlah 81 KK.
b.
Dusun 2 dengan jumlah 72 KK.
c.
Dusun 3 dengan jumlah 71 KK.
d.
Dusun 4 dengan jumlah 76 KK.
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2004:56). Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, digunakan rumus (Bungin, 2009:105) yaitu sebagai berikut:
Dimana: n = Jumlah Sampel N = Populasi d = Tingkat kesalahan penarikan sampel sebesar 10 % dan kepercayaan 90% Dengan menggunakan rumus tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dihitung dengan:
Universitas Sumatera Utara
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 kepala keluarga. Kemudian jumlah sampel yang diperoleh tersebut didistribusikan ke-4 dusun yang terdapat di desa Gurgur Aek Raja, dengan cara sebagai berikut:
1. Dusun I =
x 75 = 20,25 (dibulatkan menjadi 20 KK)
2. Dusun II =
x 75 = 18 KK
3. Dusun III =
x 75 = 17,75 (dibulatkan menjadi 18 KK)
4. Dusun IV =
x 75 = 19 KK
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2006:60)
Universitas Sumatera Utara
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunkan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu: 1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut: a. Metode angket (kuisioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban. Metode angket dipergunakan kepada masyarakat sebagai responden dalam penelitian ini. b. Metode wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan memiliki relevansi terhadap masalah penelitian. Dalam penelitian ini, metode wawancara dipergunakan untuk mewawancarai Camat Tampahan dan Kepala Desa Gurgur Aek Raja. c. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian. 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah dan dokumen/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
E. Teknik Penentuan Skor Teknik penentuan skor oleh nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden. (Singarimbun, 1989:102) Melalui penyebaran kuisioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif a, b, c dan akan diberikan skor sebagai berikut: 1. Untuk jawaban a diberi skor 3. 2. Untuk jawaban b diberi skor 2. 3. Untuk jawaban c diberi skor 1. F. Teknik Analisa Data a. Untuk melihat hubungan antara pemekaran kecamatan dengan pembangunan prasarana, dapat digunkaan analisa dengan Product Moment, yaitu dengan rumus:
dimana: rxy n
= Indeks validitas yang dihitung = Jumlah sampel uji coba
= Jumlah produk skor butir 2
= Jumlah kuadrat produk skor butir
Universitas Sumatera Utara
= Jumlah skor butir total 2
= Jumlah kuadrat produk skor butir total
= Jumlah produk skor X dikali dengan jumlah produk skor Y Untuk melihat hubungan antar kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain. 2. Nilai r negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain. 3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003:214) yaitu: Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini menentukan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya bila r dihitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya bila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka Ha diterima. Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima. Tetapi sebelum menghitung nilai koefisien korelasi, maka karena data yang didapat dari penelitian adalah data ordinal, data tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Method of Successsive Interval (MSI). Langkah-langkah Method of Succesive Interval (MSI) dengan Excel adalah sebagai berikut: 1. Tulis data ordinal. 2. Hitung frekuensi setiap kategori jawaban. 3. Kalikan frekuensi dengan nilai ordinal. 4. Hitung proporsi setiap kategori jawaban. 5. Hitung proporsi kumulatif untuk setiap jawaban. 6. Hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif. 7. Hitung nilai batas z (nilai fungsi padat probabilitas pada absis z) untuk setiap kategori.
Universitas Sumatera Utara
8. Hitung nilai scale value (interval rata-rata) untuk setiap kategori. 9. Hitung scale valuemin. 10. Hitung score/nilai hasil transformasi. 11. Transformasikan seluruh data ordinal ke data interval. b. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi, dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya sebagai berikut:
c. Untuk menghitung kontribusi pemekaran terhadap pembangunan prasarana di ibukota Kecamatan Tampahan, digunakan perhitungan koefisien determinan yaitu dengan mengkuadratkan hasil korelasi Product Moment lalu dikali seratus persen, seperti berikut: D = (rxy)2 x 100 % d. Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y digunakan rumus regresi linier sederhana. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y= a + bX
Universitas Sumatera Utara
Tetapi terlebih dahulu dihitung nilai a dan b, dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara