BAB II METODE PENELITIAN 2.1.Jenis Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini termasuk dalam jenis asosiatif kausal, dimana variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi) memiliki hubungan yang bersifat sebab akibat 37. Adapun variabel yang akan diteliti adalah penerapan prinsip-prinsip human relations sebagai variabel independen (X) terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y). 2.2.Lokasi Penelitian Adapaun penelitian ini dilakukan pada PT. Hadi Baru, jalan Medan-Binjai Km. 16,75, Desa Sumber Melati, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. 2.3.Populasi dan Sampel 2.3.1.Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. 38 Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Hadi Baru pada bulan Mei berjumlah 297 orang.
37 38
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, hlm 56 Ibid, hlm 152.
25
2.3.2.Sampel Sampel sering disebut contoh, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi, sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. 39 Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka untuk penelitian diambil keseluruhannya, namun apabila populasinya lebih dari 100 orang, maka sampell yang diambil sebesar 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. 40 Peneliti mengambil 15% dari populasi, maka dapat ditentukan bahwa besaran sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 44 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proporsional Stratified Random Sampling. Karena pengambilan sampel secara strata maka setiap divisi strata memiliki wakil, besarnya sampel adalah.
n=
Tabel 2.1 Rincian Jumlah Responden per Divisi PT. Hadi Baru Diski No
39
40
Divisi
Jumlah
n Sampel
1
Administrasi
19
3
2
Gilingan
89
14
W. Gulo, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta, PT. Grasindo, hlm 78. Sugiono, 2005, Metode Penelitian Administrasi, Bandung, CV Alfa Beta, hlm 96.
26
3
Gudang Press/Dryer
68
10
4
Harian
15
2
5
Serba Guna Timbang
42
6
6
Bengkel
35
5
7
Gudang Perlengakapan dan
13
2
9
2
290
44
Eksport 8
Laboratorium JUMLAH
Sumber: Data Karyawan PT Hadi Baru Mei 2015 2.4.Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian (field research). Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, digunakan untuk memperoleh informasi yang relevan dari responden serta informasi yang dibutuhkan. b. Observasi atau pengamatan, yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung obyek penelitian
27
kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian. c. Wawancara, yaitu teknik memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. 2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari: a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan obyek penelitian. 2.5.Teknik Penentuan Skor Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah: 41 a. Untuk alternatif jawaban A diberi skor 5 41
Sugiyono, 2005, hlm 108.
28
b. Untuk alternatif jawaban B diberi skor 4 c. Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 d. Untuk alternatif jawaban D diberi skor 2 e. Untuk alternatif jawaban E diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut.
Maka diperoleh n =
= 0,8
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masingmasing variabel yaitu: Skor untuk kategori sangat tinggi
=
4,25 – 5,00
Skor untuk kategori tinggi
=
3,43 – 4,24
Skor untuk kategori sedang
=
2,62 – 3,42
Skor untuk kategori rendah
=
1,81 – 2,61
Skor untuk kategori sangat rendah
=
1,00 – 1,80
2.6.Uji Kualitas Data Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
29
pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasaran bilamana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. 42 2.6.1.Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini mengukur validitas dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan terhadap total skor konstrak atau variabel. Untuk menguji apakah valid atau tidak, dilihat tampilan output Cronbach Alpa kolom Corrected Item – Total Correlation. Selanjutnya membandingkan r table dengan r hitung. Adapun kriteria penilaian uji validitas adalah: a. Jika r hitung > r table, maka item kuesioner valid. b. Jika r hitung < r table, maka item kuesioner tidak valid. 43 2.6.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas dilakukan melalui uji statistik Cronbach Alpha (α). Menurut Nunnally, dinyatakan bahwa “suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,7”. 44
42
Syafrizal Helmi Situmorang dkk, 2008, Analisis Data Penelitian, Medan, USU Press, hlm 29 Imam Ghozali. 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Semarang, Universitas Dipenogoro, hlm 53 44 Ibid, hlm 48 43
30
2.7.Teknik Analisa Data Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Adapun penelitian ini menggunakan statistik inferensial jenis parametris (yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi dengan datanya berbentuk interval atau rasio) 45. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Adapun analisis dalam penelitian ini adalah: 1.
Uji Normalitas Asumsi utama yang harus dipenuhi pada statistik parametris adalah
data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Maka dari itu dilakukan uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam pengujian normalitas, peneliti menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan adalah data dikatakan normal jika titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
45
Sugiyono, 2008, Op. Cit., hlm 209
31
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 46. Sedangkan dalam analisis statistik, dilakukan dengan alat uji statistik Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi di atas 5% (0,05), berarti variabel terdistribusi secara normal. 2.
Uji Hipotesis Penelitian ini untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan dengan
datanya berbentuk interval. Oleh karena itu digunakan korelasi product moment (untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen) dan analisis regresi (untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya). 47 a. Korelasi Product moment Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. 48 Adapun rumus product moment:
r xy =
{N .Σ
N .Σ ΧΥ − (Σ Χ )(Σ Υ ) Χ2
}{
− (Σ Χ ) 2 N .Σ Υ 2 − (Σ Υ ) 2
}
Keterangan: 46
Imam Ghozali, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Badan Penerbit Undip, Semarang, hlm 163. 47 Sugiyono, 2008, hlm 213. 48 Imam Ghozali, Op.Cit, hlm 96.
32
rxy
= koefisien korelasi variabel x dan y
N
= sampel
∑x
= jumlah skor x
∑y
= jumlah skor y
xy
= jumlah hasil kali x dan y
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : - Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol (r = o), berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. - Koefisien korelasi yang diperoleh posirif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. - Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan.
33
Tabel 2.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi 49 Interval Koefisien (rxy) Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399
Rendah
Antara 0,40 – 0,599
Sedang
Antara 0,60 – 0, 799
Tinggi
Antara 0,80 – 1,00
Sangat Tinggi
Dari r yang didapat dapat dianalisis signifikansinya dengan ketentuan, bila r dihitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel) maka ho diterima dan ha ditolak, sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka ha diterima. Signifikansi antara variabel X dan Y juga dapat dianalisis dengan SPSS. Adapun ketentuannya yaitu jika probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan. Sebaliknya jika probabilitas atau signifikansi > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan. 49
Sugiyono, 2008, Op.Cit. hlm 250
34
b. Analisis Regresi Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel tergantung, maka dari itu menggunakan model regresi linier sederhana. Adapun persamaan regresi linier sederhana :
Y = a + bX Dimana: - Y = kinerja karyawan - X = data tentang penerapan prinsip-prinsip human relations - a = konstanta - b = angka koefisien regresi 3. Menilai Goodness of Fit Suatu Model Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik. Perhitungan
35
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak) 50
a. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R2 maka semakin kecil kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen 51. Koefisien determinasi dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalian dengan 100% (Kd = r2 x 100%). b. Uji Signifikansi Uji signifikansi yang digunakan adalah uji T yaitu menguji signifikansi konstanta dan variabel X yang digunakan sebagai predictor untuk variabel Y. Uji statistik T pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun rumus uji T yaitu: 52
Thit =
50
Imam Ghozali, Op.Cit., hlm 97. Ibid. 52 Sugiyono, 2008, hlm 250. 51
36
dengan r = koefisien korelasi, n = jumlah responden
Kriteria pengujian: -
Ho diterima apabila thitung < ttabel artinya secara parsial penerapan prinsip-prinsip human relations tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
-
Ha diterima apabila thitung > ttabel artinya secara parsial penerapan prinsip-prinsip human relations berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
37