BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian strategi Menurut Jatmiko (2003:4), Strategi dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluangpeluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi. Berdasarkan pada defenisi tersebut, terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada strategi, yaitu lingkungan eksternal, sumberdaya dan kemampuan internal, serta tujuan yang akan dicapai. Intinya, suatu strategi organisasi memberikan dasar-dasar pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive. Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003:5), mendefenisikan strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Menurut Allison dan Kaye (2004:3), strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi. Strategi juga merupakan pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi. Menurut Hamel dan Prahalad dalam buku Rangkuti (2009:4), Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-
Universitas Sumatera Utara
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “ apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kopetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Menurut porter dalam buku Rangkuti (2009:4), strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Dari defenisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi adalah cara atau teknik yang dilakukan sebuah perusahaan untuk mendapatkan keunggulan bersaing dengan mempelajari dan memahami lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) sehingga perusahaan bisa tetap berthan (survive). 2.1.2 Tipe-Tipe Strategi Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis (Rangkuti, 2009:6). 1. Strategi Manajemen Srategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Strategi Investasi Srategi
ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau
berusaha
mengadakan penetrasi pasar, strategi
bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya. 3. Strategi Bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut startegi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Misalnya, strategi pemasaran, startegi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. 2.1.3 Cara Perumusan Strategi Berdasarkan penelitiannya terhadap pimpinan eksekutif, Mintzberg dalam buku Hunger dan Wheelen (2003:48), mengemukakan bahwa misi, tujuan, dan strategi perusahaan sangat berpengaruh terhadap persepsi manajemen puncak. Persepsi tersebut menentukan pendekatan atau cara yang digunakan CEO dan stafnya dalam perumusan strategi. Mintzberg menyebutkan tiga cara dasar: pengusaha, adaptif, dan perencanaan. 1. Cara Wirausaha Yaitu satu individu yang sangat hebat merumuskan strategi. Fokusnya pada kesempatan, dan masalah adalah nomor dua. Strategi menyeluruh,
Universitas Sumatera Utara
dengan keputusan-keputusan yang tegas. Sasaran dominannya adalah pertumbuhan perusahaan. 2. Cara Adaptif Strategi ini kadang-kadang disebut “mengatasi”, dan cara ini bercirikan pemecahan yang bersifat reaktif dalam menghadapi masalah yang ada daripada proaktif mencari kesempatan-kesempatan yang baru. Banyak persetujuan terjadi dengan memperhatikan prioritas tujuan. Strateginya terfragmentasi dan dikembangkan untuk menjalankan perusahaan dalam langkah-langkah incremental ke depan. Cara ini biasanya dipakai di universitas , rumah sakit besar, sejumlah besar agen pemerintah, dan yang mengejutkan juga dipakai oleh sejumlah perusahaan besar. 3. Cara Perencanaan Para analis mendapat tanggung jawab utama dalam perumusan strategi. Perencanaan strategis meliputi pencarian kesempatan-kesempatan baru yang dilakukan secara proaktif dan pemecahan yang bersifat reaktif terhadap masalah yang ada. Analisis komprehensif secara sistematik digunakan untuk mengembangkan strategi-strategi yang menyatukan berbagai proses pengambilan keputusan perusahaan. 2.1.4 Merumuskan Strategi Tingkat Usaha Cara yang popular dan efektif untuk merumuskan strategi adalah lima kekuatan dan strategi kompetitif porter. Michael E. Porter meneliti sejumlah perusahaan dan menyatakan bahwa strategi tingkat usaha merupakan hasil dari lima kekuatan kompetitif di lingkungan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Lima Kekuatan Kompetitif Porter
Potensi pesaing baru
Ancaman produk
Persaingan
Daya tawar
pengganti
antarkompetitor
pembeli
Daya tawar pemasok Sumber : L. Darf (2010:261) 1. Potensi Pesaing Baru Dari strategi kompetitif ini, para pemain di strategi yang sama harus memiliki sasaran, peluang dan sumber daya yang dapat menunjang posisi perusahaan dalam persaingan. Perusahaan harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan tersebut untuk meraih keuntungan. Keseriusan dari ancaman
pendatang baru yang potensial tergantung dari dua faktor,
rintangan untuk masuk dan reaksi dari perusahaan yang lebih dahulu kepada pendatangnya. Ada beberapa jenis dari rintangan saat pendatang
Universitas Sumatera Utara
baru masuk: dari segi ekonomi, biaya dan sumber daya, pengalaman, ketidakmampuan
pandatang
baru
dalam
menggunakan
teknologi,
preferensi brand tertentu dan kesetiaan pelanggan, besarnya modal yang dibutuhkan, kerjasama dengan para distributor yang minim, peraturan kebijaksanaan, pembatasan strategi dan transaksi internasional. 2. Daya Tawar Pembeli Tekanan persaingan dari pihak pembeli kuat ketika pembeli mampu melaksanakan pembelian dan meningkatkan kekuatan tawar-menawar melebihi harga, kualitas, service atau atribut lainnya dalam penjualan tersebut. Kekuatan tawar-menawar pembeli lemah jika harga untuk berpindah ke produk
pengganti mahal. Biasanya kekuatan tawar
menawar pembeli meningkat jika: a. Pembeli membeli dalam jumlah yang besar b. Produk yang dibeli adalah produk tidak terdiferensiasi c. Pembeli memperoleh laba yang rendah d. Produk tidak terlalu penting untuk pembeli e. Pembeli mendapatkan suatu ancaman melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri 3. Daya Tawar Pemasok Tekanan persaingan dari pihak penyedia kuat atau lemah tergantung dari apakah
penyedia dapat melaksanakan kekuatan
tawar-menawar
yang cukup mempengaruhi hubungan dan kondisi untuk menyediakan barang yang diminati, dan dapat
memperluas kolaborasi penyedia-
penjual dalam strategi tersebut. Pemasok memiliki kekuatan tawar
Universitas Sumatera Utara
menawar jika: a. Didominasi oleh sedikit perusahaan b. Produknya unik c. Industri tersebut bukanlah pelanggan penting dari pemasok d. Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi ke hilir 4. Ancaman Produk Pengganti Ancaman dari barang pengganti kuat ketika barang pengganti sudah siap tersedia dan memiliki harga yang menarik dan relatif lebih rendah dari barang yang sudah ada dan terjangkau oleh pelanggan, pelanggan merasa barang pengganti tersebut dapat dibandingkan atau
memiliki
karakteristik yang lebih baik dan biaya yang dikeluarkan untuk produk pengganti tersebut murah. 5. Persaing Antarkompetitor Dalam intensitas persaingan yang terjadi dalam strategi tersebut, strategi yang terbaik dari sebuah perusahaan tergantung pada kemampuan kompetitif dan strategi yang dimiliki oleh perusahaan strategi. Seperti keadaan saling tergantung strategi dimanapun sebuah perusahaan membuat strateginya untuk dapat dilaksanakan, perusahaan strategi sering membuat langkah
pembalasan
dengan
cara
membuat
benteng
pertahanan
ataupun penyerangan baliknya. Intensitas persaingan antarperusahaan merupakan fungsi dari beberapa strategi: a. Ada beberapa pesaing yang seimbang b. Pertumbuhan industri yang lambat c. Kurangnya differensiasi atau switching cost
Universitas Sumatera Utara
d. Pertambahan kapasitas yang tinggi e. Pesaing yang berbeda – beda (Kolomilmu.com). 2.2 Manajemen Strategi 2.2.1 Pengertian Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan di masa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdaya sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang dimaksud untuk pencapaian sasaran-sasaran (Pardede, 2011: 23). Pengertian tersebut menunjukkan bahwa yang mula-mula harus ditetapkan dalam manajemen strategik adalah arah perusahaan di masa depan. Arah ini dapat berupa, misalnya, jenis usaha dalam mana perusahaan melakukan kegiatan. Setelah arah ini dirumuskan dengan jelas, para pengelola perusahaan kemudian harus menetapkan dan merumuskan keputusan-keputusan tentang apa yang dapat dilakukan. Keputusan-keputusan itu juga harus menjelaskan jumlah dan jenis sumber daya yang dibutuhkan serta cara terbaik untuk mendayagunakannya. Semua keputusan tersebut harus diarahkan pada pencapaian sasaran perusahaan. Sasaran-sasaran ini dapat berupa tujuan dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Manajemen strategi dapat diberlakukan pada semua perusahaan mulai dari perusahaan-perusahaan kecil (seperti rumah makan kecil dan bengkel las) hingga perusahaan-perusahaan besar (seperti perusahaan pembuat mobil dan bank-bank antar-bangsa); mulai dari lembaga yang tidak mencari laba (seperti rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
dan panti asuhan) hingga lembaga-lembaga pencari laba (seperti hotel-hotel besar dan pusat perbelanjaan); dan mulai dari perusahaan-perusahaan swasta (seperti Indofood dn Toyota) hingga perusahaan-perusahaan milik negara (seperti PT Perkebunan Nusantara dan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia). 2.2.2 Ciri-Ciri Manajemen Strategi 1. Mempengaruhi Setiap Tingkat Manajemen Putusan-putusan yang dihasilkan melalui suatu rangkaian kegiatan manajemen mulai dari manajemen tingkat tertinggi hingga manajemen tingkat terendah. Namun demikian pemberlakuan putusan-putusan strategik haruslah merupakan tanggung jawab manajemen tingkat tertinggi. Karena putusan-putusan strategik didasarkan pada tujuan dan misi perusahaan, dan karena tujuan dan misi perusahaan dirumuskan oleh manajemen tingkat tertinggi, maka manajemen tingkat tertinggilah yang benar-benar mengerti pemberlakuan dan akibat pemberlakuan putusanputusan strategik tersebut. Ini berarti bahwa setiap hal yang berkaitan dengan pembuatan putusan-putusan strategik haruslah menjadi ‘urusan’ manajemen tingkat tertinggi. 2. Menimbulkan Pengaruh Dalam Jangka Panjang Pembuatan
putusan-putusan strategik dapat dilakukan dalam waktu
singkat, tetapi masa berlakunya pada perusahaan bisa saja meliputi suatu masa yang panjang. Misalnya sebuah perusahaan memberlakukan suatu putusan strategik, yaitu pembuatan barang baru. Keputusan ini akan berlaku dalam
jangka panjang tanpa mempersoalkan keberhasilannya.
Apabila berhasil, perusahaan akan “hidup” berdasarkan keputusan itu dan
Universitas Sumatera Utara
apabila keputusan itu tidak berhasil, perusahaan harus mengubah hidupnya dengan membuat keputusan baru. 3. Berwawasan Masa Depan Putusan-putusan strategik yang dimaksud sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan di masa depan. Oleh sebab itu pembuatan putusan-putusan strategik
haruslah
didasarkan
pada
keterangan-keterangan
yang
menyangkut masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang akan berlaku bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan harus membuat perkiraan atau peramalan tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan memiliki keterangan-keterangan tentang masa depan maka perusahaan sudah siap untuk membuat putusan-putusan strategik. Putusan-putusan strategik itu sendiri akan mengakibatkan perubahan pada perusahaan dari keadaan yang sedang berlaku saat ini menjadi keadaan yang diinginkan untuk berlaku di masa yang akan datang. 4. Mempengaruhi Seluruh Bagian Perusahaan Perusahaan terdiri dari berbagai bagian yang satu sama lain berkaitan dan saling
mempengaruhi.
Perubahan
pada
salah
satu
bagian
akan
mempengaruhi bagian-bagian lain berarti mengharuskan perubahan pada bagian-bagian lain itu. Apabila putusan strategik diberlakukan pada satu atau beberapa bagian tersebut maka seluruh bagian lain tentu saja akan terpengaruh. Dengan kata-kata lain setiap putusan strategik akan mempengaruhi seluruh bagian perusahaan meskipun pemberlakuannya hanya pada salah satu atau beberapa bagian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5. Berwawasan Terbuka Setiap kegiatan yang dilaksankan serta prestasi yang terwujud di dalam perusahaan selalu dipengaruhi oleh berbagai hal yang terjadi di luar perusahaan itu. Di pihak lain berbagai hal yng terjadi di luar perusahaan juga akan dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Dengan
kata-kata
lain
putusan-putusan strategik itu
berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luar perusahaan. 6. Memberikan Kerangka Pengambilan Putusan Pada Manajeman Tingkat Yang Lebih Rendah Menajemen tingkat tertinggi merupakan pihak yang tanggung jawabnya paling besar atas jalannya organisasi atau perusahaan. Seluruh kegiatan yang dilaksankan di dalam perusahaan, mulai dari manajemen tingkat tertinggi hingga manajemen tingkat terendah merupakan tanggung jawab manajemen tingkat tertinggi. Namun demikian bukan tidak sering terjadi bahwa manajemen tingkat lebih rendah harus membuat berbagai keputusannya dalam kegiatannya sehari-hari. Pembuatan tujuan ini tentu saja tidak boleh menyimpang dari tujuan, misi, falsafah, kebijakan, dan sasaran strategik perusahaan. Apabila semua putusan strategik ini sudah dirumuskan dan sudah disebarluaskan ke setiap bagian perusahaan maka bagi manajemen tingkat yang lebih rendah tidak lagi sulit untuk membuat putusan yang tidak bertentangan dengan ‘keinginan’ manajemen tingkat tertinggi. Dengan kata-kata lain manajemen strategik memberikan
Universitas Sumatera Utara
kerangka bagi pembuatan putusan-putusan pada manajemn tingkat yang lebih rendah. 7. Membutuhkan Sumberdaya Putusan-putusan strategik yang mengarah pada ‘penambahan’ atau pengembangan sudah pasti membutuhkan penambahan atau sekurangkurangnya penggantian berbagai jenis sumberdaya. Dengan kata-kata lain manajemen strategi berarti panambahan sumberdaya-sumberdaya. Dalam hal ini setiap putusan strategik yang dibuat membutuhkan sumberdayasumberdaya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Proses Manajemen Strategis Gambar 2.2 Proses Manajemen Strategis
Memindai
Mengenali
Lingkungan
faktor-faktor strategi
Eksternal
(peluang, (nasional, global)
kesempatan) Menerapkan strategi lewat
Mengevaluasi misi, tujuan, dan
strategi
SWOT
Merumuskan
Merumuskan
perubahan
misi,
tujuan,
strategi
kepemimpin
dan
strategi
(perusahaan,
an/budaya
usaha,
struktur,
fungsional)
SDM,sistem
besar baru
yang ada
informasi dan kontrol
Memindai
Mengenali
lingkungan
faktor-faktor
internal
strategis
(kemampuan
(kekuatan,
dasar, sinergi,
kelemahan)
dan nilai kreasi
Sumber : L. Daft (2010:253)
Universitas Sumatera Utara
Gambaran umum proses manajemen strategi diperlihatkan pada gambar 2.2. Proses ini diawali dengan evaluasi yang dilakukan para manajer terhadap posisi perusahaan sekarang terkait misi, tujuan, dan strateginya. Mereka kemudian memindai lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta mengenali faktorfaktor strategis yang perlu diubah. Berbagai peristiwa di lingkungan internal maupun eksternal menandakan perlunya mengubah misi atau tujuan, atau perlunya merumuskan strategi baru ditingkat perusahaan, usaha, dan fungsi. Langkah terakhir proses manajemen strategis adalah menerapkan strategi baru. 2.3 Pengembangan Usaha Didalam development),
melakukan seorang
kegiatan
wirausahawan
pengembangan pada
umumnya
usaha akan
(business melakukan
pengembangan kegiatan usaha tersebut melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut (Solihin, 2006:123) : 1. Memiliki ide bisnis Usaha apapun yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan, pada mulanya berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki oleh seorang wirausahawan dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain dan adanya sense of business yang kuat dari seorang wirausahawan. 2. Penyaringan ide/konsep usaha Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasar mengenai bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menerjemahkan ide usaha tersebut kedalam konsep
Universitas Sumatera Utara
usaha yang merupakan penerjemahan lebih lanjut ide usaha ke dalam matra-matra bisnis yang lebih spesifik. Penyaringan ide-ide usah tersebut dapat dilakukan melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide usaha secara formal (melalui studi kelayakan) maupun yang dilakukan secara informal ( misalnya melalui focus group discussion). Ide tersebut akan berubah menjadi konsep usaha apabila ide usaha yang bersifat global ini ditambahkan matra-matra bisnis lain yang relevan. Dengan memperjelas ide usaha menjadi konsep usaha, maka hal tersebut akan semakin memudahkan wirausahawan dalam melakukan seleksi ide-ide usaha, karena ide-ide usaha tersebut menjadi semakin jelas wujud bisnisnya. 3. Pengembangan rencana usaha Wirausahawan adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi (uang, tenaga kerja, material, dan lain sebagainya) untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian, komponen utama dari perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan adalah perhitungan proyeksi rugi-laba (proforma income statement) dari bisnis yang akan dijalankan. Proforma income statement merupakan income statement yang disusun berdasarkan perkiraan asumsi usaha yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan income statement disusun dengan menggunakan data-data historis (data-data transaksi keuangan yang telah terjadi). Wirausahawan akan tergerak untuk menginvestasikan waktu, uang, dan sumber daya lain yang bisa dia peroleh apabila bisnis yang akan dia jalankankan memberikan keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
4. Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha Rencana usaha yang telah dibuat, baik secara rinci maupun secara global, tertulis maupun tidak tertulis, selanjutnya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana
usaha akan menjadi panduan bagi
pelaksanaan usaha yang dilakukan seorang wirausahawan. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausahawan akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan usaha. Berdasarkan proses evaluasi dengan membandingkan hasil pelaksanaan usaha dengan target usaha yang telah dibuat dalam perencanaan usaha, seorang wirausahawan dapat mengetahui apakah bisnis yang dia jalankan dapat mencapai target yang diinginkan atau tidak, Apakah usaha yang dijalankan bertambah maju, stagnan, atau bahkan mengalami kemunduran. Melalui pelaksanaan kegiatan usaha, seorang pengusaha juga akan memperoleh umpan balik (feedback) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan usaha, penetapan tujuan-tujuan dan strategi-strategi usaha yang baru atau melakukan berbagai tindakan koreksi (corrective action). 2.4 Strategi Mengembangkan Usaha
Usaha tidak akan berkembang secara maksimal jika masih menggunakan cara biasa. Anda perlu melakukan terobosan baru untuk membuat konsumen lebih tertarik kepada bisnis Anda dan memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Produk apapun yang Anda jual, jasa apapun yang Anda tawarkan, bisnis
Universitas Sumatera Utara
membutuhkan sentuhan ide inovatif untuk membuatnya selangkah lebih maju dari kompetitor. Untuk mengembangkan bisnis Anda dengan lebih cepat dan mudah, Anda bisa menerapkan delapan strategi inovatif dan kreatif berikut ini.
1. Beri Diskon Khusus Diskon adalah hal yang kerap digunakan untuk meningkatkan penjualan produk. Tetapi, Anda perlu jeli dalam memberikan diskon kepada konsumen. Tidak semua konsumen tertarik pada diskon. Berilah diskon khusus yang diberikan hanya pada jangka waktu tertentu sehingga mereka lebih termotivasi untuk membeli produk. Namun, berilah diskon yang wajar dan tidak terlalu memberatkan Anda. 2. Buat Produk Menjadi Lebih Menarik Buatlah produk menjadi lebih menarik daripada sebelumnya. Untuk menarik minat konsumen terhadap produk Anda, gunakanlah sentuhan ide kreatif. Daya tarik tidak selalu ada pada produk itu sendiri. Daya tarik bisa ditemukan dalam kemasan atau strategi pemasaran untuk produk tersebut. 3. Buatlah Inovasi Baru Jangan pernah berhenti untuk memberikan inovasi baru kepada konsumen. Inovasi tidak selalu identik dengan hal yang benar-benar baru. Inovasi bisa lahir dari produk lama yang dimodifikasi sedikit sehingga mampu memberikan nuansa atau kesan baru bagi konsumen. 4. Beri Layanan Prima Untuk membuat Konsumen Loyal Bisnis apapun bisa berkembang selama konsumennya diperlakukan dengan baik. Buatlah konsumen loyal kepada produk Anda dengan memberikan layanan prima sesuai dengan yang mereka harapkan.
Universitas Sumatera Utara
Rekomendasi dari konsumen adalah promosi gratis yang bisa Anda manfaatkan untuk menggenjot penjualan produk. 5. Jalin Kemitraan Dengan Pebisnis Lain Untuk mengembangkan bisnis, Anda perlu menjalin kerjasama saling menguntungkan dengan pebisnis lain. Dalam menjalin kerjasama, Anda perlu mengetahui hak-hak yang harus dipenuhi oleh kedua pihak. Jangan sampai mengecewakan mitra Anda dan membuatnya enggan untuk bekerjasama. 6. Terapkan Strategi Marketing Yang Beda Tampil beda adalah salah satu cara untuk menarik perhatian. Gunakanlah strategi marketing yang lain daripada yang lain untuk membedakan Anda dengan kompetitor. Bisnis akan lebih mudah untuk dikenali konsumen. 7. Jangan Takut Untuk Menghadapi Tantangan Apapun Bisnis selalu identik dengan tantangan. Keuntungan yang Anda dapatkan dari bisnis sangat ditentukan oleh keberanian Anda dalam mengambil tantangan. Jika Anda enggan untuk mengambil risiko, hasil yang didapatkan tidak akan besar dan bisnis tidak berkembang. 8. Buatlah website Website adalah syarat utama untuk berbisnis di era informasi. Bantu konsumen untuk menemukan bisnis Anda di internet. Luangkan sedikit waktu
untuk
membangun
website
dan
meningkatkan
trafiknya
(carabelajarbisnisonline.org).
Universitas Sumatera Utara
2.5 Pupuk 2.5.1. Pengertian Pupuk Pengertian pupuk secara umum ialah: Suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan kedalam tanah atau ketanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dari batasan ini diambil pengertian bahwa penambahan bahan pasir ke tanah yang mengandung kadar liat yang tinggi dapat mengubah sifat fisis tanah yakni adanya perbaikan porositas tanah. Penambahan bahan kapur ke tanah yang asam dapat meningkatkan pH tanah, terjadi perbaikan sifat kimiawi tanah dan penambahan bahan lainnya (ameliarosi). Disini pasir dan kapur termasuk bahan pupuk dalam arti yang luas. Pemupukan berarti: cara-cara atau metode serta usaha-usaha yang dilakukan dalam pemberian pupuk atau unsur hara ke tanah atau ke tanaman yang sesuai yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang normal (Madjid dkk, 2010:181). 2.5.2 Klasifikasi Pupuk Menurut Rosmarkam dan Yuwono (2002:126), pupuk dalam arti luas dikalasifikasikan sebagai berikut: a. Berdasarkan asalnya: 1. Pupuk alam, yakni pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya, pupuk kompos, pupuk kandang, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
Universitas Sumatera Utara
2. Pupuk buatan, yakni pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya, TSP, urea, rustika, dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan kimia. b. Berdasarkan senyawanya: 1. Pupuk organik, yakni pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik, misalnya pupuk kandang, kompos, dan guano. Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik adalah rock phosphat, yang umumnya berasal dari batuan sejenis apatit. 2. Pupuk anorganik atau mineral, yakni pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik. c. Berdasarkan fasanya: 1. Pupuk padat, yakni pupuk yang umumnya mempunyai kelarutan beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut air. 2. Pupuk cair, yakni pupuk berupa cairan yang cara penggunaannya dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Umumnya, pupuk ini disemprotkan ke daun. d. Berdasarkan cara penggunaannya: 1. Pupuk daun, yakni pupuk yang cara pemupukannya dilarutkan terlebih dahulu dalam air, kemudian disemprotkan pada permukaan daun. 2. Pupuk akar atau pupuk tanah, yakni pupuk yang diberikan kedalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Universitas Sumatera Utara
e. Berdasarkan reaksi fisiologisya: 1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis asam, yakni pupuk yang bila diberikan kedalam tanah ada kecenderungan tanah lebih asam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya ZA dan Urea. 2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis, yakni pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik, misalnya pupuk chili saltpeter, calnitro, dan kalsium sianida. f. Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya: 1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman, misalnya pupuk urea yang hanya mengandung hara N dan TSP hanya dipentingkan P saja. 2. Pupuk majemuk, yakni pupuk yang mengandung dua atau lebih hara tanaman. Misalnya NPK. g. Berdasarkan macam hara tanaman: 1. Pupuk makro, yakni pupuk yang mengandung hara makro saja, misalnya NPK, nitrophoska dan gandasil. 2. Pupuk mikro, yakni pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja, misalnya mikrovet, mikroplek dan metalik. 3. Campuran makro dan mikro, misalnya pupuk gandasil, bayfolan dan rustika.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Analisis Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal 2.6. 1 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan terdiri atas lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro. Lingkungan eksternal makro terdiri atas: 1. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan lingkungan hidupnya atau ekologinya. 2. Lingkungan Ekonomi Faktor ekonomi berhubungan dengan
sifat dan arah ekonomi dimana
suatu perusahaan beroperasi. Sebab pola konsumsi masyarakat secara relatif dipengaruhi oleh tren sektor ekonomi dan pasar, sehingga dalam perencanaan
strategiknya
setiap
organisasi-perusahaan
harus
mempertimbangkan arah tren atau pasar. 3. Lingkungan Politik dan Hukum Arah dan stabilitas politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi
para
manajer dalam memformulasikan
strategi
perusahaan.
Lingkungan politik dan hukum mencakup faktor-faktor yang dikendalikan oleh pemerintah. Unsur dalam
parameter utamanya adalah ideologi
politik pemerintahan, stabilitas pemerintahan, jumlah dan kekuatan partai politik, program kerja partai politik, sikap pemerintah terhadap dunia industri, kelompok-kelompok lobbi, hukum dan peraturan perundangan, dan semua peraturan yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Lingkungan Sosial-Budaya Faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta gaya hidup manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan kondisi kebudayaan, bahasa, ekologi, demografi, keberagaman, pendidikan, suku bangsa, dan ras serta mobilitas penduduk, lembaga-lembaga sosial, simbol status dan keyakinan agama. 5. Lingkungan Teknologi Teknologi merupakan pendorong utama dibalik pengembangan berbagai produk dan pasar baru, tetapi terkadang juga menjadi alasan utama menurunnya berbagai produk dan pasar. Teknologi dapat mempunyai pengaruh penting pada kinerja industri. 6. Lingkungan Demografi Evolusi atau perubahan populasi penduduk merupakan faktor kunci lingkungan bagi perusahaan. Penduduk secara langsung berdampak pada pasar konsumen dan mepengaruhi kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya (Jatmiko, 2003:38). sedangkan lingkungan eksternal mikro terdiri atas : 1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of Enrty) Pendatang baru dalam suatu industri biasanya membawa dan menambah kapasitas baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar (market share), dan juga sumberdaya baru.
Universitas Sumatera Utara
2. Kekuatan Pemasok (Powerful of Suppliers) Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Organisasi di dalam satu industri bersaing antar satu dengan lainnya untuk mendapatkan input seperti tenaga kerja, bahan baku, dan modal. 3. Kekuatan Pembeli/ Pelanggan (Power of Buyers) Pembeli atau pelanggan disini terdiri dari pelanggan individual dan pelanggan organisasi. Dalam industri tertentu mungkin terdapat beberapa perantara pelanggan antar industri atau perusahaan yang menjual secara langsung kepada konsumen akhir. 4. Ancaman Produk Pengganti Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan/pembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan 5. Analisis Pesaing Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan. 2.6.2 Faktor- Faktor Lingkungan Internal 1. Aspek Pemasaran Pemasaran
dapat
pengantisipasian,
diidentifikasikan penciptaan,
dan
sebagai
proses
pemenuhan
penentuan
keinginan
dan
kebutuhan pelanggan atas produk atau jasa.
Universitas Sumatera Utara
2. Aspek Keuangan dan Akuntansi Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik kekuatan atau posisi persainganperusahaan dan menjadi daya tarik utama bagi para investor. 3. Aspek Produksi/ Operasi dan Penelitian Pengembangan Fungsi produksi/operasi suatu perusahaan terdiri dari semua aktivitas yang merubah masukan (input) menjadi barang atau jasa . Manajemen produksi/ operasi memperlakukan masukan (input), mentransformasi, dan keluaran (output) sangat beragam diantara industri-industri dan pasar. Operasi perusahaan manufaktur merubah masukan seperti bahan mentah, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas lainnya menjadi barang jadi dan jasa. (Jatmiko, 2003:68). 2.7 Analisis SWOT 2.7.1 Pengertian Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2009: 20), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strenghts dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.
Universitas Sumatera Utara
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Tabel 2.1 Matriks SWOT IFAS
STRENGTH (S)
WEAKNESS(W)
EFAS OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang menggunakan untuk
THREATS (T)
kekuatan meminimalkan
memanfaatkan kelemahan
untuk
peuang
memanfaatkan peluang
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan meminimalkann
untuk mengatasi ancaman kelemahan
dan
menghindari ancaman Sumber: Rangkuti (2009:31) a. IFAS, internal Strategic factory analysis summary dengan kata lain faktorfaktor strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam kerangka strenght dan weakness.
Universitas Sumatera Utara
b. EFAS, eksternal strategic factory analysis summary dengan kata lain faktor-faktor strategis eksternal perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities dan threaths. c. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. d. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. e. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. f. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.7.2 Tahapan Perencanaan Strategis Melalui Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2009:21), proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu: 1. Tahap Pengumpulan Data Tahap ini bukan sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data
Universitas Sumatera Utara
internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah dan analisis kelompok kepentingan tertentu. Data internal diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri seperti laporan keuangan, laporan kegiatan sumber daya manusia, laporan kegiatan operasional dan laporan kegiatan pemasaran. Metode yang dipakai dalam tahap ini adalah matriks faktor internal strategi Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan matriks faktor strategi eksternal Eksternal Factor Analyis Summary (EFAS). 2. Tahapan Analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan
perusahaan,
tahap
selanjutnya
adalah
menggabungkan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnose ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi. 3. Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada matriks SWOT.
Universitas Sumatera Utara