BAB II LANDASAN TEORI 1. Pemasaran A. Pengertian Secara umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.29 Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha sosial. Hanya saja pelaku pemasaran tidak tahu atau belum mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya mereka telah melakukan usaha-usaha pemasaran. Hal ini terjadi karena pelaku pemasaran belum pernah mendengar kata-kata pemasaran, justru kejadian seperti ini banyak terjadi di kehidupan masyarakat.30 Menurut American Marketing Association (AMA) mengartikan pemasaran sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatankegiatan pemasaran. Sedangkan funsi-funsi lain tidak diperlihatkan
29
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:ALFABETA, 2010 ), hlm. 6 30 Kasmir, Op.Cit. hlm. 59.
19
20
sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.31 Ada beberapa definisi pemasaran menurut para ahli, diantaranya adalah: a. Menurut Philip Kotler (2000), yang mengartikan pemasaran secara luas, yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. b. Menurut Amstrong, pemasaran adalah sebagai suatu proses dan manajerial yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan perukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. c. Menurut Willianm J. Staton (1978), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan,
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun penjual potensial. Dari pengertian tersebut, bisa dilihat bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran,
31
Panji Anoraga, Op.Cit. hlm. 215.
21
karena dengan melakukan riset pemasaran inilah dapat diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya.32 B. Konsep Pemasaran Lima konsep dalam pemasaran dimana masing-masing konsep saling bersaing satu sama lain. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efesiensi produk dan efesiensi distribusi. 2) Konsep Produk Konsep produk berpegang teguh bahwa
konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan yang mencolok. 3) Konsep Penjualan Kebanayakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
32
Kasmir, Op.Cit. hlm. 61.
22
4) Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. 5) Konsep Pemasaran Kemasyarakat Konsep pemasaran kemasyarakat menyaakan bahwa tugas peusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasarvsasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa,
sehingga
dapat
mempertahankan
dan
mempertinggi
kesejahteraan masyarakat.33 C. Tujuan Secara umum tujuan pemasaran lembaga keuangan anatara lain : 1) memaksimalkan konsumsi dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menariknasabah untuk membeli produk yang ditawarkan. 2) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. 3) Memaksimumkan pilihan dalam arti bank menyediakan berbagai produk bank sehingga nasabah memilih beragam pilihan.
33
Kasmir, Op.Cit. hlm. 69-70.
23
4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasaabah dan menciptakan iklim yang efesien.34 2. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.35 Strategi menurut Onong Uchayana Effendi mengemukakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah sajara, melainkan harus mampu menunjukan bagaimna taktik operasionalnya.36 Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi terhubung dengan erat, yakni : a) Segmen Pasar Pasar target / sasaran adalah suatu kelompoj konsumen yang homogen yang merupakan sasaran perusahaan. segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbea yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. bank dalam menjual produknya ke nasabah membagi pasar membagi pasar menjadi beberapa jenis sesuai dengan kriteria yang
34
Ibid. hlm 66-67. Panji Anoraga, Op.Cit. hlm. 230. 36 Onong Uchayanana Effendi, Ilmu Komunikasi, teori dan Praktek, Edisi Revisi cet. Ke5, (Bandung: PT Remaja Rosada Karya, 1990), hlm. 32. 35
24
mereka inginkan. pembagian pasar ini akan memudahkan bank dalam menentukan nasabah atau konsumen pemasarannya. b) Bauran Pemasaran (marketing mix) Bauran pemasaran adalah variabel-veriabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang masksimal. kedua faktor ini berhungan erat. Pasar sasaran merupakan suatu sasaran yang akan dituju, sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut. Bauran pemasaran merupakan komponen yang sangat penting bagi manajemen marketing karena merupakan kunci sukses dari usaha pemasaran perusahaan. Marketing mix tersebut meliputi: 1) Produk Sesuatu
yang
dapat
ditawarkan
untuk
memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. BMT sebagai lembaga keuangan syariah yang penawaran produk didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan sesuai dengan prinsip syariah.37 Produk merupakan hal yang penting dalam dunia bisnis. Suatu produk biasanya ditawarkan oleh suatu perusahaan dalam bentuk barang maupun jasa. Strategi produk adalah strategi yang diarahkan untuk dapat memodifikasi produk 37
15.
Collin Mc Iver, Pemasaran Jasa-Jasa Keuangan, (Jakarta: Bina Aksara, 2000), hlm.
25
yang sudah ada menjadi lebih menarik atau menciptakan produk lain. Strategi produk biasanya dimulai atau dibuat semenarik mungkin, disertai dengan penciptaan merek terhadap produk yang ditawarkan.38 Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, semua kegiatan marketing lainnya digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Satu hal yang perlu diingat ialah bagaimanapun hebatnya usaha promosi distribusi dan harga yang baik jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka
kegiatan
marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh karena itu, perlu diteliti produk apa yang anda pasarkan dan bagaimana selera konsumen masa kini perlu mendapat perhatian yang serius.39 Produk yang dihasilkan dalam perbankan syariah bukan berupa barang melainkan berupa jasa. Ciri khas jasa yang dihasilkan haruslah mengacu kepada nilai-nilai syariah atau diperbolehkan dalam al-qur’an. Namun agar bisa lebih menarik
minat
konsumen
(nasabah)
terhadap
jasa
perbankan yang dihasilkan, maka produk tersebut harus tetap
melakukan
strategi-strategi
“diferensiasi”
atau
“diversifikasi” agar mereka mau beralih dan mulai 38
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1990), hlm. 166. 39 Kasmir, Op.Cit. hlm. 166.
26
menggunakan jasa perbankan syariah. Produk perbankan syariah terdiri dari penghimpunan dana, penyaluran dana, dan produk jasa lainnya.40 2) Harga Harga merupakan satu-satunya elemen pendapatan dalam marketing mix. Menentukan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah.41 Strategi
harga
adalah
bagaimana bank menetapkan
produknya. Harga merupakan salah satu aspek penting dalam bauran pemasaran. Oleh sebab itu, penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan karena harga akan menentukan laku atau tidaknya produk dan jasa yang dikeluarkan. Bagi bank syariah harga identik dengan bagi hasil.42Sejumlah pengorbanan atau nilai yang dikeuarkan untuk mendapat sesuatu, seperti halnya penawaran produk. Penetapan harga harus didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan. Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa
lebih
tinggi.
Sebaiknya
jika
seseorang
telah
mengetahui keburukan yang ada dibalik produk yang ditawarkan maka harganya harus ditentukan dengankondisi
40
Lailatul Ulfa, Pengaruh Strategi Pemasaran Jemput Bola Terhadap Jumlah nasabah di UJKS BMT MITRA UMAT, Pekalongan: STAIN. 2011,Tugas Akhir tidak diterbitkan, hlm. 26. 41 Umam, Op.Cit. hlm. 292. 42 Kasmir, Op.Cit. hlm. 167.
27
produk tersebut. Keputusan penetapan harga memasuki faktor biaya, pesaingan dan permintaan. 3) Promosi Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran yang
besar
peranannya.
Promosi
merupakan
suatu
ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal baik. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah
satu
tujuan
promosi
bank
adalah
untuk
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Ada 5 macam promosi atau saran promosi yang dapat digunakan setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasa:43 1. Periklanan Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar/kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, koran, majalah, televisi, atau radioradio.
43
Anoraga, Op.Cit. hlm. 210.
28
2. Penjualan pribadi (peronal selling) Merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadipribadi karyawan baik dalam melayani serta ikut mempengaruhi konsumen. 3. Promosi Penjualan (sales promotion) Merupakan
promosi
yang
digunakan
untuk
meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula. 4. Hubungan Masyarakat ( Publisitas ) merupakan
promosi
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap kegiatan amal, sosial, atau olahraga. 5. Pemasaran Langsung Merupakan promosi yang dilakukan dengan cara menghubungi nasabah atau calon nasabahnya secara langsung melalui surat, telepon, dan email. Dari pengertian strategi pemasaran diatas, maka yang dimaksud dengan konsep pemasaran adalah memperoleh apa saja yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, pertukaran produk dan nilai.Definisi strategi
29
pemasaran tersebut akan didasarkan pada konsep-konsep strategi pemasaran yaitu: a) Kebutuhan Kebutuhan adalah suatu keadaan ketika dirasakannya ketidakpuasan dasar tertentu yang sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia. b) Keinginan Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. c) Permintaan Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. d) Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. e) Nilai Nilai adalah estimasi konsumen terhadap kapasitas produk
secara
kebutuhannya.44
44
Anoraga, Op.Cit. hlm. 215.
keseluruhan
untuk
memuaskan
30
4) Place (Tempat atau Saluran Distribusi) Tempat merupakan hal yang tidak kalah penting dengan unsur-unsur “P” sebagaimana disebutkan diatas. Melakukan penetrasi pasar perbankan syariah yang baik tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen.45 Saluran
pemasaran
atau
salauran
distribusi
adalah
serangkaian organisasi yang terkait dalam usaha kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Pengertian ini menunjukan
bahwa
perusahaan
dapat
menggunakan
lembaga atau perantara untuk menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.46 5) Orang
(people)
meupakan
semua
partisipan
yang
mencerminkan sebagai penyaji jasa, yaitu peran selama proses dan konsumsi jasa langsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli yang dimaksud dengan partisipan ini antara lain: staf perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa tersebut.47
45
Umam, Op.Cit. 292. Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008). Hlm. 123. 47 Anoraga, Op.Cit. hlm. 215. 46
31
Sumber daya manusia yang dimiliki perbankan saat ini masih dirasa kurang mampu, baik dari segi jumlah maupun sisi pelayanannya masih memerlukan sebuah strategi manajemen SDM yang cukup baik. Jika strategi yang diterapkan keliru maka akan berdampak pada kepuasan nasabah dalam jangka panjang yang mengakibatkan suatu produk mengalami penurunan. 6) Bukti Fisik (Phisical Evidence) yaitu suatu lingkungan fisik diman jasa yang disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumen berinteraksi dari setiap tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi tersebut.48 Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik para nasabah yang suatu hari nant diharapkan akan memberikan sebuah testimonial positif kepada
masyarakat umum guna mendukung
perkembangan perbankan syariah. 7) Proses (Process) ini mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi yang diberikan kepada konsumen. Dengan demikian pemasaran harus dilibatkan ketika desain proses jasa dibuat, karena pemasaran juga
48
Ibid. hlm. 216
32
sering terlibat dalam tanggung jawab terhadap pengawasan kualitas jasa.49 Dengan berlakunya marketing jemput bola maka BMT bisa langsung mengetahui bagaimana keadaan pasar dan mengetahui perilaku masyarakatnya, dengan begitu BMT Citra Keuangan Syariah bisa langsung mengevaluasi apabila ada yang tidak beres dengan kinerja marketingnya. 3. Strategi Marketing Jemput Bola Strategi marketing jemput bola disini sebenarnya bagian dari strategi bauran pemasaran yang berada pada promosi, dimana promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produk jasa. Promosi bukan saja sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal ini digunakan dengan menggunakan alat-alat promosi yang mencakup aktifitas periklanan, penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan, hubungan masyarakat (public relation-PR), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), pemasaran langsung (direct marketing), dan publikasi. Betapapun bagusnya suatu produk/jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, bila konsumen tersebut belum pernah mendengar
49
Ibid. hlm.216
33
ataupun merasakan dari produk/jasa tersebut, sehingga mereka tidak akan yakin akan bermanfaat atau tidaknya produk atau jasa tersebut, maka mereka tidak akan membelinya. Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan/ mengkomunikasikan suatu produk/jasa kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, sehingga akan mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang/konsumen bertindak (dalam hal ini membeli). Bauran Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif dari bauran pemasaran. Untuk memasarkan suatu produk seorang pemasar harus mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan di rancang untuk menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan perusahaan. Bauran promosi mempunyai lima macam kegiatan yang disebut bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi, yaitu: a. Periklanan Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar presentasi non-pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Tujuan dari iklan digolongkan
34
menjadi iklan informatif, iklan persuasif, iklan pengingat, dan iklan penguatan.50 b. Promosi Penjualan Promosi penjualan, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk meransang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang”.51 Promosi penjulan sering menarik konsumen untuk berganti merek, karena pemakai merek sering mencari harga yang murah, nilai yang baik, hadiah dan sebagainya. Promosi penjualan yang menawarkan potongan harga, kupon, dan mutu yang terlalu berlebihan terkadang dapat menimbulkan nilai tawar rendah terhadap produk ataupun jasa. Oleh karena itu perusahaan harus menciptakan strategi yang efektif agar tujuan promosi penjualan tersebut berdampak positif. c. Penjualan Pribadi Penjualan pribadi (personal selling) merupakan salah satu dari beberapa sarana promosi termasuk iklan, promosi konsumen dan perdagangan serta hubungan masyarakat yang dapat
50
Philp Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran, 12th, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT.Indeks, 2007), hlm. 244. 51 Ibid. hlm. 266.
35
digunakan pemasar untuk berkomunikasi dengan pelanggan potensial.52 d. Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat (public relations) adalah meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Jelas bahwa komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah perusahaan atau organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.53 e. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng.54 4. Analisis SWOT a. Pengertian dan Tujuan Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keputusan strategis perusahaan perlu 52
Boyd, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan... hlm. 100 Philp Kotler dan Keller, Op.Cit. hlm. 281 54 Ibid. hlm. 117 53
36
pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting untuk analisis SWOT.55 SWOT adalah singkatan dari bahasa inggris Strengths
(Kekuatan),
Weakness
(Kelemahan),
Opportunities
(Peluang), dan Threats(Ancaman). Analisis SWOT berguna untuk menganalisis faktor-faktor di organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.56 b. Manfaat Manfaat yang akan didapat bila menerapkan analisis SWOT dalam lembaga keuangan syariah adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi. Sesuai dengan karakternya, para anggota organisasi akan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang dihadapi.57 Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain : 55
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 18. 56 Kuat Ismanto, Manajemen Syariah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 190. 57 Ibid, hlm.191.
37
a. Kekuatan (Strength) Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain. Sehingga dapat membuat lebih kuat dari para pesaingnya. Kekuatan
adalah
keunggulan-keunggulan
sumber lain
daya,
relatif
keterampilan,
terhadap
pesaing
atau dan
kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor-faktor lain. b. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.
Fasilitas,
sumber
daya
keuangan,
kapabilitas
manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.
38
c. Peluang (Opportunity) Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang. d. Ancaman (Threats) Ancaman
adalah
faktor-faktor
lingkungan
yang
tidak
menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang
direvisi
dapat
menjadi
ancaman
bagi
keberhasilan
perusahaan. Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. Jadi dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam
melakukan
para
penentu
strategi
perusahaan
untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagi alat untuk meminimalisasi kelemahan yang
39
terdapat dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.58
58
Pearce Robinson, Manajemen Stratejik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian Jilid 1, (Jakar ta: Binarupa Aksara, 1997), hlm. 231.