BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Strategi Strategi dapat diartikan sebagai a plan, method or series of activities
designed to achieve aparticular education goal (Strategi adalah rencana, metode atau serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu). Strategi adalah suatu rencana kegiatan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya untuk menanggapi lingkungan dan berorientasi kemasa yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal yang akan dihadapi perusahaan. Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategegela (Stratos adalah militer, dan Ag adalah memimpin) yang artinya seni atau ilmu, strategi dapat juga di artikan sebagai suatu rencana pembagian atau pengunaan bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang di pilih danmerupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber usaha dan organisasi.1 Banyak definisi-defenisi yang berkembang mengenai arti dari strategi itu sendiri. strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan erat yakni:
1
Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: Liberty, 1993), h. 67
10
11
1. Pasar target atau sasaran yaitu, suatu kelompok konsumen ya homogeny, yang merupakan “sasaran“ perusahaan. 2. Pemasaran (Marketing), yaitu cara memasarkan suatu produk yang akan di kombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasarsasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7P sebagai unsur marketing mix yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, dan Physical pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungankehidupan dan kondisi individu. 1. Promotion (promosi) Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melaluiperiklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran danmasyarakat melalui media-media yang disebut
12
dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail.2 Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain: a. Promosi penjualan. b. Publisitas dan hubungan masyarakat. c. Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri. 2. Place (Saluran distribusi) Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (fungsi) yang di gunakan untuk menyalurkan produk dan jasa yang satus pemiliknya dari produsen ke konsumen. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa :saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat Konsumen mencarinya. Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan Perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.3
2
Baker Richard. E, Advenced Financial Accounting, (Yogyakarta: Salemba Empat, 2000),
h. 7 3
Philip Kotler dan Amstrong, Gary. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Sembilan, (Jakarta: Indeks Gramedia, 2003), h. 97.
13
3. People (Partisipan) Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupunpenjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalamproses layanan itu sendiri, diantaranya adalah teller dan coustomur service. 4. Process (Proses) Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada Konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola klinik melalui frontliner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. 5. Fasilitas Jasa konsultasi dokter gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan. 6. Physical evidence (lingkungan fisik) Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana klinik yang merupakan tempat beroperasinya jasa layanan perawatan dan kecantikan kulit. 7. Karakteristik lingkungan fisik Merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak ataulingkungan yang penting sebagai obyek stimuli.
14
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuahklinik diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop beauty service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yangmemadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen didalam perawatan sepertiruangan dari ruang tunggu sampai dengan ruang perawatan yang sejuk dan bertata cahaya yang tepat. Selain itu strategi diartikan sebagai Sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.artinya apa pun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita.
B.
Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli potensial.4 Pemasaran merupakan suatu seni menjual produk, sehingga pemasaran adalah proses penjualan yang dimulai dari perancangan produk sampai dengan setelah produk tersebut terjual. Asosiasi Pemasaran Amerika memberikan definisi bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai ke pelanggan serta
4
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Center For Academic Publishing Service, 2012), h. 216-217.
15
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.5 If force to define marketing, most people, including some business managers, say that marketing means “selling” or “advertising”. It’s true that this are parts of marketing. But marketing is much more than selling and advertising. They are part of larger prosess - called marketing – that provide needed direction for production and help make sure that the right goods and service are produced and find their way to customers.6 Secara umum pemasaran adalah suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan. 7 Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatan berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari sudut yang berbeda-beda, ada yang lebih menitikberatkan pada segi fungsi, segi barangnya, segi kelembagaannya, segi manajemennya, dan ada pula yang menitikberatkan dari semua segi tersebut sebagai suatu sistem.8
5
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 5-6. 6
William D. Perreault, and E. Jerome McCarthy, Basic Market A Global: Managerial Approach, (New York: Mc Graw-Hill Companies, 2002), 14 Edition, h.5.
5.
7
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 6.
8
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002), Cet. 5, h.
16
Skema 1 Pemasaran Menyatakan
Pertukaran
Terdiri Atas
Kegiatan-kegiatan
Menggunakan
Barang, Jasa, Ide, Orang
Sumber: Basu Swastha Azas-Azas Marketing. Keterangan Skema 1: Pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran, bukan sekedar untuk menghasilkan penjualan saja. Dalam hal ini, pemasaran merupakan satu tahap dalam proses pemasaran. Sebenarnya, pemasaran itu dilakukan baik sebelum maupun sesudah pertukaran.9
C.
Pemasaran Syariah Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis
syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalisme dapat menimbulkan kepercayaan konsumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja, tetapi juga dapat menjaga keseimbangna laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang stabil dan berkelanjutan. 9
Ibid., h. 11.
17
Ada beberapa nilai-nilai dalam pemasaran syariah yang mengambil konsep dari keteladanan sifat Rasulullah Saw, yaitu: 1. Shiddiq Shiddiq artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Shiddiq bukan sekedar wacana pribadi (untuk individu), tapi juga wacana publik, yaitu perlunya sistem dan struktur pengelolaan sesuatu yang jujur. Nabi Muhammad Saw. menegaskan “Wajib bagi kalian berlaku jujur, sebab jujur membawa pada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan jalan ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, ia akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaiknya janganlah berusta, sebab dusta mengarah pada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Seseorang yang berdusta dan memperhatikan kedustaannya, ia tersesat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR. Bukhari Muslim dan Ibnu Mas’ud).
Hal penting dari nasihat Nabi di atas adalah bahwa jujur merupakan sarana mutlak untuk mencapai kebaikan tatanan masyarakat, oleh karenanya shidiq bukan hanya sekedar wacana pribadi (untuk individu) tapi juga wacana publik, yaitu perlunya sebuah sistem dan struktur pengelolaan sesuatu yang jujur.10 2. Fathanah Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Fathanah berkaitan dengan kecerdasan, baik kecerdasan rasio, rasa, maupun kecerdasan Ilahiyah. Dengan demikian
bila
dibandingkan
dengan
good
covernance
dengan
konsep
intelegensinya, maka konsep ini sebetulnya hanya berhubungan dengan 10
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 25.
18
kecerdasan intellegensia semata. Padahal fathanah menekankan kecerdasan lain, seperti kecerdasan emosional dan spiritual.11 3. Amanah Amanah memiliki makna tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan prima dan ihsan (berupaya menghasilkan yang terbaik) dalam segala hal. Amanah itu mementingkan tanggung jawab yang sangat hakiki dalam hubungannya dengan umat manusia, yang yakin bahwa ada yang selalu mengawasi pelaksanaan tugasnya. Dalam Islam diyakini bahwa setiap tindakantindakan kita selalu dalam pengawasan malaikat yang senantiasa mencatat kebaikan dan keburukan manusia.12 Dalil tentang amanah terdapat dalam Q.S. An-Nisaa ayat 58. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.13
11
Ibid., h. 26.
12
Ibid., h. 27.
13
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah Al-Qur’an, 1993), h. 128.
19
4. Tabligh Artinya mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk memberikan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam setiap gerak aktivitas ekonomi yang dilakukan sehari-hari. Tabligh yang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat. Tabligh mencakup semua aspek komunikasi dan interaksi sesama manusia. Tabligh selalu mengharapkan agar orang yang diajak berbicara bisa mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan ayat-ayat kebesaran Allah SWT.14 5. Istiqomah Istiqamah artinya konsisten. Hal ini memberikan makna seorang pemasar syariah dalam praktik pemasarannya selalu istiqamah dalam penerapan aturan syariah. Seorang pemasar syariah harus dapat dipegang janjinya, tidak diperkenankan seorang pemasar syariah berubah-ubah dalam memberikan janji.15
D.
Segmentasi dan Target Pemasaran Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan tersendiri. Perusahaan dalam menjual produknya ke konsumen membagi pasar menjadi beberapa jenis sesuai dengan kriteria yang mereka
14
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 28.
15
Ibid.
20
inginkan. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya. Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri.16 Menurut Kotler “Segmentation is process partitioning markets into groups of potential customers with similar needs and characteristics who are likely to exhibit similar purchase behavior.”17 Pasar untuk produk jasa perbankan sangatlah luas, sehingga perusahaan atau bank tidak mudah untuk memasuki pasar yang sedemikian luas dan kalaupun bisa kemungkinan berhasil sangatlah kecil. Pasar yang luas ini perlu untuk dipilahpilah agar mempermudah perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Kegiatan memilah-milah pasar inilah yang biasa dikenal dengan segmentasi pasar.18 Secara garis besar, dasar-dasar segmentasi pasar dijelaskan sebagai berikut: 1. Orang dengan keinginan: segmentasi dapat dilakukan menurut dasar geografis dan demografis. 2. Adanya uang untuk dibelanjakan: segmentasi dilakukan bedasarkan daya beli konsumen (distribusi pendapatan). 3. Kemauan untuk membelanjakan: segmentasi dilakukan dengan melihat perilaku beli konsumen. 16
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. 4, h.
17
Philip Kotler, Marketing Management, (New Jersey: Prentice Hall, 2000), h. 256.
18
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 83.
181.
21
Maksud dari pasar yang akan dimasuki adalah kelompok nasabah tertentu yang spesifik yang diinginkan bank untuk menjadi pasar bagi produk perbankan yang ditawarkannya. Pilihan akan pasar yang dituju bisa berdasarkan luasnya jaringan jasa, tipe pelanggan, lingkup geografis, ataupun area tertentu di mana perusahaan jasa tersebut memutuskan untuk bergerak.19 Setelah selesai melakukan segmentasi pasar, maka diperoleh beberapa segmen yang diinginkan. Pertimbangan untuk memilih segmen adalah besarnya segmen yang akan dipilih dan luasnya segmen. Setelah teridentifikasilkan jumlah serta ukuran dan luasnya segmen yang ada, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan pasar sasaran yang diinginkan.20 Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. 1. Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. 2. Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. 3. Segmentasi
pasar
persaingannya.
19
Ibid., h. 87-90.
20
Ibid., h. 183.
yang dibidik
harus
didasarkan
pada
situasi
22
Setelah melakukan segmentasi pasar, maka diperoleh beberapa segmen yang diinginkan atau potensial untuk digarap oleh perusahaan. Pertimbangan untuk memilih segmen antara lain berdasarkan besarnya segmen yang akan dipilih, luasnya segmen dan kemampuan perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Setelah teridentifikasi segmen apa saja yang akan atau dapat dipilih, maka langkah selanjutnya adalah melakukan targeting (penetapan pasar sasaran). Targeting adalah proses penyeleksian produk baik barang maupun jasa atau pelayanan terbaik sehingga benar-benar berada pada posisi terbaik guna mencapai keberhasilan perusahaan.21
E.
Karakteristik Pemasaran Bank Syariah Dalam
pemasaran
syariah,
terdapat
karakteristik-karakteristik
yang
membedakan pemasaran syariah dengan pemasaran konvensional pada umumnya. Adapun 4 karakteristik yang dimaksud yaitu: 1. Ketuhanan (rabbaniyah) Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius. Jiwa seorang marketer meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang bersifat ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan. Seorang pemasar syariah meskipun ia tidak mampu melihat Allah, ia akan selalu merasa bahwa senantiasa mengawasinya. Sehingga ia akan mampu untuk menghindari segala macam perbuatan yang
21
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 96.
23
menyebabkan orang lain tertipu atas produk-produk yang dijualnya. Sebaba seorang pemasar syariah akan selau merasa bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan dihisab dan dimintai pertanggungjawaban dihari kiamat. Dengan konsep ini seorang pemasar syariah akan sangat hati-hati dalam prilaku pemasarannya dan berusaha untuk tidak merugikan konsumen. Pemasar syariah memiliki orientasi maslahah, sehingga tidak hanya mencari keuntungan namun diimbangi pula dengan keberkahan di dalamnya.22
”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. Al-Zalzalah: 78).23 2. Etis (akhlaqiyyah) Keistimewaan yang lain dari syariah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya. Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal ini bersifat universal. Seorang pemasar syariah harus menjunjung tinggi etika dalam melakukan aktivitas pemasarannya, salah satunya dengan tidak memberikan janji manis yang tidak benar serta selalu mengedepankan kejujuran dalam menjelaskan tentang kualitas produk yang sedang ditawarkan.24 22
Ibid., h. 22.
23
Departemen Agama RI, Op.cit., h. 1087.
24
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 23.
24
3. Realistis (al-waqiyyah) Syariah marketing bukanlah konsep yang ekslusif, fanatis, anti modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel. Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi., namun syariah marketer haruslah berpenampilan bersih, rapi, dan bersahaja apapun model dan gaya berpakaian yang dikenakan. Sifat realistis dikarenakan pemasaran syariah sangat fleksibel dan luwes dalam tafsir hukum dan implementasinya terhadap pemasaran konvensional.25 4. Humanistis (insaniyyah) Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. Marketing syariah yang humanistis diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan agama, suku, ras, warna kulit, kebangsaan dan status. Hal ini membuat syariah memiliki sifat universal sehingga menjadikan syariah humanistis universal, setiap nasabah yang membutuhkan pelayanan bank syariah harus dilayani tanpa memandang apakah ia dari status sosial yang rendah atau status sosial yang tinggi, semuanya harus dilayani dalam industri perbankan syariah. Pemasar syariah tidak boleh melakukan segmentasi pasar hanya berdasarkan kepada ras, warna kulit, kebangsaan, dan status, seluruh masyarakat merupakan pasar potensial bagi produk-produk syariah.
25
Ibid., h. 23-24.
25
Selain itu karakteristik berupaya menjelaskan posisi antara perusahaan dan konsumen. Posisi perusahaan dan konsumen berada pada tingkatan yang sama yaitu mitra sejajar dengan posisi antara perusahaan dan konsumen diikat oleh persaudaraan. Sehingga konsumen dalam pemasaran syariah bukanlah obyek belaka namun bertindak pula sebagai subyek dalam aktivitas pemasaran.26
F.
Strategi Pemasaran Bank Syariah Dalam hal teknis pemasaran bank syariah, salah satunya terdapat strategi
pemasaran syariah untuk memenangkan mind-share dan nilai pemasaran syariah untuk memenangkan heart-share.27 Perbankan syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dengan perbankan konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan yang dapat menjadi nilai tambah di masyarakat. Budaya kerja yang harus ditanamkan pada setiap sumberdaya insani yang bekerja diperbankan syariah haruslah budaya kerja yang meneladani sifat Rasulullah Saw, yaitu sifat kejujuran (shiddiq), cerdas atau kompeten
(fathanah),
bertanggung
jawab
(amanah),
dan
mampu
menyebarluaskan (tabligh).28 Selain meneladani sifat Rasulullah SAW. dalam pemasarannya, bank syariah juga harus mencontoh strategi pemasaran seperti pemasaran yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Salah satu praktek bisnis dari pemasaran 26
Ibid.
27
Ibid., h. 21
28
Ibid., h. 32.
26
Rasulullah SAW adalah bauran pemasaran atau marketing mix yang di dalamnya terkandung nilai-nilai syariah. Bauran pemasaran merupakan kombinasi beberapa faktor pemsaran atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Faktor-faktor ini dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.29 Keempat unsur faktor dalam bauran pemasaran atau marketing mix tersebut yaitu product, price, place, dan promotion, atau disingkat dengan 4P. 1. Produk (Product) Unsur produk berarti menawarkan produk yang terjamin kualitasnya. Produk yang dijual harus sesuai dengan selera, memenuhi needs dan want konsumen. Nabi Muhammad SAW dalam praktek element produk, selalu menjelaskan kualitas barang yang dijualnya. Kualitas produk yang dipesan oleh pelanggan, selalu sesuai dengan barang yang diserahkan. Seandainya terjadi ketidakcocokan, beliau mengajarkan bahwa pada pelanggan ada hak khiyar, dengan cara membatalkan jual beli, seandainya terdapat segala sesuatu yang tidak cocok. 2. Harga (Price) Price adalah taktik penetapan harga jual. Penetapan harga ini tidak mementingkan keinginan pedagang sendiri, tapi juga harus mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat. Dalam Islam tidak dibenarkan mengambil keuntungan sebesar-besarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan dan tidak
29
7, h. 198.
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) Cet.
27
boleh melakukan perang harga, dengan niat menjatuhkan lawan, tapi bersainglah secara fair, buat keunggulan dengan tampil beda dalam kualitas, dan layanan yang diberikan. 3. Tempat dan distribusi (Place) Place berarti lokasi dan distribusi. Dalam hal ini berarti memilih saluran distribusi, atau juga menetapkan tempat usaha. Dalam elemen place atau distribusi, Nabi Muhammad SAW melarang orang-orang atau perantara memotong jalur distribusi dengan menggunakan pencegatan. Nabi Muhammad AW. mengajarkan untuk selalu jujur dan adil dalam setiap transaksi. 4. Promosi (Promotion) Promosion adalah penggunaan-penggunaan teknik promosi berupa iklan, personal selling diskon, dan public relation. Banyak pelaku bisnis menggunakan teknik promosi dengan memuji-memuji barangnya setinggi langit dan tidak segansegan menjelek-jelekan produk saingan. Selain itu, untuk melariskan jual belinya para pedagang tidak segan-segan melakukan sumpah palsunya. Ini disebut najasi, dan praktek ini sangat dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.30
G.
Operasionalisasi Safe Deposit Box Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Barabai. Safe deposit box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau
surat-surat berharga yang dirancang khusus dari bahan baja dan ditempatkan 30
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabet, 2009), h. 267-269.
28
dalam ruangan khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.31 1. Barang barang yang disimpan dalam Safe deposit box terbatas pada : a. Semua jenis mata uang. b. Barang-barang berharga separti : perhiasan, logam mulia, barang antik, dan sebagainya c. Surat-surat berharga seperti : sertifikat, warkat, efek-efek, dan dokumen-dokumen lainnya. d. Barang-barang lain yang disetujui Bank secara tertulis. 2. Penyewa wajib menyerahkan uang jaminan sebesar Rp. 500.000 selama masa sewa kepada Bank untuk jaminan pembayaran penggantian anak kunci apabila hilang atau rusak karena kesalahan penyewa. 3. Biaya sewa yang di tanggung nasabah ditentukan oleh pihak bank berdasarkan ukuran tempat safe deposit box yang di golongkan menjadi tiga tipe ukuran yaitu: Panjang x Lebar x Tinggi
Harga per/ Tahun
10
x 10
x 24
Rp. 650.000
3
x 10
x 24
Rp. 250.000
5
x 10
x 24
Rp. 350.000
Dalam pembayaran biaya sewa tersebut harus dibayar secara tunai diawal perjanjian sewa safe deposit box.
31
M. Nur Rianto Al Arif, Op.cit., h. 63
29
4. Pelelangan barang yang disimpan dalam safe deposit akan dilakukan apabila nasabah selaku penyewa tidak memperpanjang jangka waktu sewa safe deposit box dan dalam tempo 15 (lima belas) hari setelah adanya pemberitahuan secara tertulis kepada penyewa sesuai alamat yang ada pada bank dan apabila alamat tersebut tidak ada pada bank, maka diumumkan melalui surat kabar harian nasional dan meminta kepada penyewa untuk segera mengembalikan anak kunci dan mengambil barang yang disimpan dalam safe deposit box dan tidak menyelesaikan kewajiban pembayaran uang sewa berikut denda.
H.
Keistimewaan Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Barabai 1. Proses Cepat, nasabah dapat menyewa safe deposit box dalam waktu relatif cepat, proses administrasi hanya membutuhkan waktu 15 menit. 2. Caranya Mudah, penyewa cukup dengan membawah barang-barang yang akan disimpan dalam safe deposit box seperti : perhiasan, semua jenis mata uang, dan surat-surat berharga dengan bukti kepemilikan dan melampirkan bukti identitas serta penyewa wajib membuka rekening TAPLUS atau GIRO di Bank BSM Syariah khususnya pada Kantor Cabang. 3. Jaminan keamanan atas barang pada Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Barabai akan memberikan jaminan atas barang yang diserahkan dengan
30
standar keamanan yang telah teruji berupa anak kunci yang di pegang oleh penyewa.
I.
Prosedur dan Persyaratan Sewa Safe deposit box (SDB) di Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Barabai 1. Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Sewa Safe deposit box a. Persyaratan pengajuan sewa safe deposit box bagi penyewa sebagai berikut: 1) Penyewa wajib membuka atau memiliki rekening TABLUS atau GIRO di BSM Syariah khususnya pada kantor Cabang. 2) Penyewa atas nama Perusahaan mengajukan surat permohonan sewa Safe deposit box yang di tanda tangani oleh Pihak yang berwenang diatas materai dan sekaligus menunjuk Pihak III atau penerima kuasa (nama-nama yang diberi kuasa untuk berkunjung, menyimpan, dan mengambil surat / barang, dan menggunakan Box Safe deposit box yang disewa atau hal-hal lainnya yang berkenaan dengan sewa menyewa Safe Deposit Box). 3) Penyewa wajib datang langsung saat pembukaan sewa untuk melengkapi data berupa: 1) Mengisi Formulir Permohonan Sewa Safe deposit box (SDB). 2) Mengisi Formulir Surat Perjanjian Sewa (Persetujuan Aplikasi Sewa Safe DepositBox). 3) Mengisi Formulir
Kuasa Debet Rekening untuk pembayaran periode
31
selanjutnya. 4) Melengkapi Kartu Contoh Tanda Tangan dihadapan Petugas. 5) Menerima 2 (dua) anak kunci Safe deposit box dan Kartu Tanda Penyewa Safe Deposit Box. 4) Penyewa dapat memberikan Kuasa Penggunaan Safe deposit box kepada pihak III (Penerima Kuasa) Max 2 (dua) orang dengan kewenangan terbatas pada penyimpan / pengambilan barang saat berkunjung dengan ketentuan: 1) Penyewa (Pemberi Kuasa) melengkapi dan menandatangani Formulir Surat Kuasa dihadapan Petugas Bank dan pemberian kuasa tersebut menjadi tanggung jawab penyewa sepenuhnya. 2) Pihak ke III selaku Penerima Kuasa berumur 17 tahun ke atas dan diwajibkan hadir untuk pertama kali saat pengisian Formulir Surat Kuasa oleh Pemberi Kuasa. 3) Pihak III menandatangani Kartu Tanda Contoh Tanda Tangan (KCT). 5) Penyewa wajib melampirkan: GIRO (Copy Akte Perusahaan dan NPWP, Penyewa atau Penerima Kuasa melampirkan Fotocopy Identitas Diri (KTP / SIM / PASSPORT / KIMS / KITAS ) sebanyak 2 (dua) lembar berikut Pasphoto ukuran 2x3 atau 3x4 b/w atau Colour sebanyak 2 (dua) lembar, Materai Rp. 6.000 minimal 2 (dua) lembar). TAPLUS (Penyewa atau Penerima Kuasa melampirkan Fotocopy Identitas Diri (KTP / SIM / PASSPORT / KIMS / KITAS) sebanyak 2 (dua) lembar berikut melampirkan
32
pasphoto ukuran 2x3 atau 3x4 b/w atau colour sebanyak 2 (dua) lembar, Materai Rp. 6.000 minimal 2 (dua) lembar). 6) Pembayaran sewa dapat dibayarkan secara Tunai atau Pembebanan Rekening pada saat pembukaan sesuai dengan tarif yang berlaku. 7) Penyewa memberikan Kuasa Debet Rekening kepada Bank untuk pembayaran biaya perpanjangan sewa pada periode selanjutnya melalui pengisian Formulir Kuasa Debet b. Adapun Prosedur yang ditentukan dalam Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Barabai sebagai berikut : 1) Nasabah datang langsung ke BSM Syariah dengan membawah KTP/SIM/ PASSPORT/KIMS/ KITAS yang masih berlaku. 2) Nasabah menunjukan nomer rekening dan jenis rekening apakah TABUNGAN /GIRO. 3) Petugas menyerahkan formulir permohonan sewa safe deposit box (SDB) yang harus di isi nasabah. 4) Setelah itu petugas bank melakukan kontrak perjanjian dengan nasabah tentang besarnya pembayaran sewa dan uang jaminan kunci yang telah disepakati. 5) Penyewa atau nasabah menandatangani akad, baru safe deposit box dapat di pakai dengan 2 (dua) anak kunci, satu (master key) dipegang oleh bank dan satu anak kunci lainnya dipegang oleh penyewa.
33
6) Penyewa wajib memberitahukan kepada bank apabila: 1) Kunci safe deposit box rusak. 2) Penyewa ganti nama atau pindah alamat. 3) Kewajiban-kewajiban lain yang berhubungan dengan sewa menyewa safe deposi bank atau penyewa. 7) Penyewa dapat mengunjungi safe deposit box setiap hari kerja Bank (hari senin – jumat) pada pukul 08.00 s/d 12.00 dan pukul 13.00 s/d 16.00. 8) Bank berhak menetapkan lamanya waktu penyewa berada dalam ruang khasanah SDB dan berapa kali dalam satu hari penyewa dapat mengajukan permohonan membuka safe deposit box. 9) Penyewa harus segera memberitahukan kepada petugas bank apabila tidak dapat membuka/menutup safe deposit box sendiri.
J.
Bentuk Kontrak Perjanjian Pada Safe Deposit Box adalah: 1. Akad sewa (Ijarah) dimana para pihak membuat dan menandatangani akad ini dengan ketentuan sebagai berikut: a. Para pihak sepakat dengan sewa tempat atau jasa simpan safe deposit box dengan ketentuan yang berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan jika diperpanjang, maka penyewa harus melakukan akad baru. b. Jumlah keseluruhan sewa safe deposit box tersebut wajib dibayar sekaligus tunai oleh nasabah kepada bank pada saat mengajukan permohonan perjanjian sewa safe deposit box.
34
c. Penyewa bertanggung jawab atas kerugian bank dan pihak ketiga serta akibat hukum yang timbul karena disebabkan bencana alam, banjir, perang, huru hara, sabotase atau kebakaran yang dapat mengakibatkan pada perubahan fisik, kualitas, dan atau kuantitas dari barang simpanan. d. Penyewa tidak dapat mengalihkan hak sewa kepada pihak ketiga e. Apabila penyewa terbukti telah menderita kerugian yang disebabkan bukan karena bencana alam, sabotase, kebakaran, huru hara, pemogokan
dan diluar kesalahan penyewa, maka bank dapat
memberikan ganti rugi yang besarnya tidak melebihi biaya sewa safe deposit box yang telah dibayarkan bank untuk tahun berjalan. f. Uang sewa dibayar dimuka untuk periode yang dikehendaki (dalam batas ketentuan bank). Uang sewa yang telah dibayar tidak dapat dikembalikan bila terjadi pembatalan oleh penyewa. g. Bila masa sewa berakhir dan penyewa tidak mengembalikan anak kunci atau barang yang disimpan tidak diambil, maka bank behak: 1) Mendebet rekening penyewa yang ada dibank sebesar biaya sewa sesuai tarif yang berlaku, dan dengan demikian penyewa setuju masa sewa dianggap diperpanjang sesuai dengan jangka waktu pada aplikasi terdahalu. 2) Tidak memperpanjang jangka waktu sewa safe deposit box dimaksud dan memberitahukannya secara tertulis kepada penyewa
35
sesuai alamat yang ada pada bank atau apabila alamat terebut tidak ada pada bank, maka diumumkan melalui surat kabar harian nasional dan meminta kepada penyewa untuk mengembalikan anak kunci dan mengambil barang yang disimpan dalam safe deposit box. h. Apabila bank tidak memperpanjang jangka waktu sewa safe deposit box sebagaimana dimaksud dan memberitahukannya secara tertulis kepada penyewa sesuai alamat yang ada pada bank atau apabila alamat tersebut tdak ada pada bank, maka diumumkan melalui surat kabar harian nasional dan meminta anak kunci dan mengambil barang yang disimpan dalam safe deposit box dan dalam tempo 15 (lima belas) hari setelah adanya pemberitahuan tertulis penyewa tidak mengembalikan anak kunci atau tidak mengambil barang yang disimpan dalam safe deposit box dan tidak menyelesaikan kewajiban pembayaran uang sewa berikut denda jika ada, maka bank berhak dan dengan ini diberi kuasa untuk: 1) Membuka safe deposit box (SDB) dan mengeluarkan isinya yang merupakan barang kepunyaan penyewa. 2) Menyimpan barang dalam tempat lain yang keamanannya terhadap kondisi barang tersebut tidak dijamin oleh bank dan penyewa dikenakan denda sebear 10 % dari tarif sewa tiap bulan terhitung sejak berakhirnya masa sewa sampai dengan barang tersebut
36
diambil oleh penyewa dan penyewa telah melunasi seluruh kewajiban pembayaran kepada bank atau sampai barang itu dilelang. 3) Menjual barang penyewa secara lelang untuk melunasi kewajiban pembayaran sewa dan atau denda maupun biaya-biaya lain yang masih harus dibayar oleh penyewa kepada bank. 4) Membebankan biaya-biaya yang timbul dalam pelaksanaan lelang kepada penyewa. 5) Apabila hasil penjualan (lelang) barang-barang yang tidak diambil oleh penyewa terdapat kelebihan setelah dikurangi dengan kewajiban sewa maupun denda serta biaya yang timbul karena pembongkaran safe deposit box sampai dengan pelaksanaan pelelangan, maka kelebihan tersebut agar disetorkan ke rekening penyewa yang tercantum pada persyaratan sewa-menyewa safe deposit box.32
32
Dikutib dari Surat Perjanjian Aplikasi, Sewa Safe Deposit Box, Tahun 2017