BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Data – data dan informasi yang didapat guna menunjang proyek Tugas Akhir ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya: •
Wawancara / interview dengan narasumber dari pihak-pihak yang terkait seperti penggemar street food
•
Pengamatan langsung di lapangan, yaitu di 5 wilayah di Jakarta, Jakarta Pusat, Selatan, Barat dan Timur
•
Data literatur berupa data elektronik maupun non-elektronik yang berasal dari website dan blog, yang terkait dengan makanan pinggir jalan.
2.1.2 Data Umum Jajanan pinggir jalan Jajanan pinggir jalan adalah makanan atau minuman siap santap yang dijual di jalanan atau area publik, oleh penjajah atau penjual keliling, kadangkadang dari tenda atau kios yang mudah dibereskan. Kebanyakan jajanan pinggir jalan dibagi ke dalam jenis makanan finger food (makanan yang bisa dimakan dengan jari tangan) dan fast food (makanan cepat saji). Jajanan pinggir jalan juga sering di sebut sebagai Pedagang kaki lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan (DMJ) yang (seharusnya) diperuntukkan untuk pejalan kaki (pedestrian). Ada pendapat yang menggunakan istilah PKL untuk pedagang yang menggunakan gerobak Istilah itu sering ditafsirkan demikian karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki"
Bondan (yang sebenarnya adalah tiga roda atau dua roda dan satu kaki yang seindah dan seenak ceker ayam). Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan colonial Belanda Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalanan kaki. Lebar ruas untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter. Sekian puluh tahun setelah itu, saat Indonesia sudah merdeka, ruas jalan untuk pejalan kaki banyak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Dahulu namanya adalah pedagang emperan jalan, sekarang menjadi pedagang kaki lima. Padahal jika merunut sejarahnya, seharusnya namanya adalah pedagang lima kaki. pedagang kaki lima, kaki lima adalah sebuah akronim dari kanan kiri lintas manusia, dimana dalam melakukan usahanya mereka selalu berada d sekitar kerumunan manusia. Peristiwa seperti unjuk rasa, karnaval, ulang taun partai politik, konser musik outdoor, tujuh belasan (hari kemerdekaan) dan peristiwa2 lainya yang banyak melibatkan manusia. Pedagang kaki lima sebenarnya indikator dalam pertumbuhan ekonomi di tiap negara, mereka berperan cukup berarti dari pertumbuhan ekonomi. Pedagang kaki lima sebenarnya sangat di rindukan oleh kaum urban di saat hari-hari tertentu, terlebih menjelang hari raya idul fitri/lebaraan. kebanyakan pelaku usaha seperti ini mudik ke daerah nya masing2 pada hari besar tersebut. Khusus di Indonesia saja, ada lebih dari 50 persen pedagang kecil menjual makanan. Pada saat ini diperkirakan ada 45 juta pedagang kecil. Dengan angka estimasi 20 juta pedagang saja, sudah dapat menggerakkan putaran ekonomi dari hulu ke hilir. Contohnya saja salah satu bagian di kota Jakarta yaitu Jakarta Timur, Menurut Walikotamadya Jakarta Timur Dr H. Koesnan A Halim munculnya pedagang kaki lima bak jamur dimusim hujam. Dalam lima tahun terakhir jumlah pedagang jajanan diwilayah ini bertambah 20 ribu pedagang, Kini jumlah pedagang kaki lima di Jakarta Timur 32 ribu pedagang. Berdasarkan data yang ada pada tahun 2011 jumlah di Jakarta Pusat 19.065 , Jakarta Utara 13.527 , Jakarta Barat 17.212 , Jakarta Selatan 24.620 PKL, dan Jakarta Timur 18.327. Dari jumlah tersebut, berdasarkan kategori lahan, lokasi yang paling banyak ditempati PKL adalah badan jalan dan trotoar dengan jumlah PKL masing-masing sebesar 28.797 unit dan
26.530 unit. Kemudian diikuti oleh halaman pasar 10.216 unit dan perkantoran 4.542 unit. Jajanan pinggir jalan memiliki diferensiasi yang berbeda-beda mulai dari cara berjualannya, cara penyajian, dan alat memasaknya. Cara berjualan jajanan pinggir jalan ada yang menggunakan gerobak, di pikul, dan ada yang memasang tenda, tempat makan dengan bangunan sederhana pun dapat di katakan jajanan pinggir jalan. Jajanan yang berjualan menggunakan tenda biasanya menawarkan makanan berat, seperti pecel, nasi goreng, soto dan lain-lain. Jajanan yang menggunakan gerobak dan dipikul ada yang menjual makanan berat dan ada yang menjual camilan, ada pula yang berjualan minuman ada yang mangkal atau menetap di satu tempat ada yang berkeliling. Jajanan yang menjual camilan dan minuman biasanya berkeliling tidak menetap di satu tempat, atau hanya menetap beberapa waktu saja. Makanan berat yang di jual menggunakan gerobak dan dipikul biasanya seperti nasi goreng, soto, ketoprak, lontong sayur, bakso dan
lain-lain,
makanan cemilan yang di jual menggunakan gerobak adalah kue cubit, cilok, siomay, batagor, kue ape dan masi banyak lagi. Sedangkan minuman yang di jual menggunakan gerobak dan dipikul seperti, dawet ayu, cendol, es duren, es podeng, kembang tahu dan masi banyak lagi. Dari cara memasaknya juga memiliki alat-alat yang khas, ada yang menggunakan arang, ada yang menggunakan kompor biasa, media memasaknya juga beragam, dari yang menggunakan alat tradisional sampai penggorengan biasa. Alat tradisional contohnya menggunakan alat yang terbuat dari tanah liat, makanan yang di masak menggunakan alat yang terbuat dari tanah liat biasanya di masak dengan cara di bakar menggunakan arang, contoh makananya adalah kerak telor dan surabi. Keunikan lain dari jajanan pinggir jalan juga banyak yang memiliki histori, atau cerita dari tradisi keluarga penjualnya. Misalnya dari bentuk gerobak, cara memasak dan kebiasan-kebiasaan tersendiri yang biasa di lakukan oleh nenek moyang daerah asal jajanan itu sendiri. Jajanan yang memiliki cerita unik adalah :
a. Soto Gebrak :
Gambar 2.1.2.1 Foto soto gebrak Sumber : http://www.nyunyu.com/
Soto gebrak pada dasarnya hanyalah soto biasa, tidak jauh beda dengan soto ayam, hanya saja soto gebrak memiliki kuah yang lebih kental, dan yang unik dari soto ini, setiap ada pelanggan atau ada pesanan, pembuat soto membanting botol kecap, dengan di barengi dengan membanting peggangan besi ke wadah yang terbuat dari besi, agar menimbulkan suara yang nyaring. Awalya botol kecap di gebrak di sebelah tumpukan mangkok, namun karena setiap harinya minimal 10 mangkok pecah, lalu pemilik warung soto menggantinya dengan besi. Alas an mengapa pemilik warung membanting botol kecap adalah karena, karyawan di warung soto tersebut sering bengong dan mengobrol sendiri, dan seringkali tidak focus untuk melayani pelanggan, jika pemilik soto menggebrak botol kecap, para karyawan akan menyadari jika ada pesanan.
b. Nasi Jamblang :
gambar 2.1.2.2.1 Foto nasi jamblang Sumber : http://www.tribunnews.com/
Nasi jamblang adalah makanan khas dari Cirebon. Keunikan nasi jamblang adalah nasinya dibungkus dengan daun jati dengan porsi yang kecil. Keunikan dari nasi jamblang adalah di bagian pembukusnya yaitu daun jati. Dahulu nasi jamblang dibuat untuk memberi bekal pekerja keras yang membuat jalan Daendels Anyer – Panarukan di ruas Cirebon. Nasi yang di bungkus daun jati ternyata lebih awet di banding di bungkus dengan daun pisang. Daun jati juga sekaligus berfungsi sebagai alas makanan pengganti piring.
c. Keumammah :
Gambar 2.1.2.3 Foto keumamah Sumber : http://ethnicindonesia.blogspot.com/
Keumamah adalah makanan yang berasah dari aceh, keumamah memiliki nama lain yaitu ikan kayu (eungkot kayee). Diberi nama demikian karena keumamah adalah ikan olahan yang kerasnya hampir seperti kayu. Keumamah
biasanya
dibuat
dari
ikan
tongkol.
Jika
proses
pengeringannya benar, serta kemudian disimpan dengan benar pula ikan kayu dapat tahan sampai satu tahun bahkan lebih. Dalam sejarah Aceh, keumamah dikenal sebagai bahan pangan ransum perang karena sifatnya yang tahan lama dan tidak mudah basi. Keumamah juga merupakan bahan pangan yang sering dibawa, untuk perjalanan haji ke tanah suci
d. Sayur besan :
Gambar 2.1.2.4.1 Foto sayur besan Sumber : https://dentistvschef.wordpress.com
Munculnya Sayur Besan tidak terlepas dari keberadaan kebun tebu di Batavia dan Tangerang pada pertengahan abad ke-17. Sayur Besan adalah sayur berkuah santan dengan terubuk atau trubuk. Sayur Besan adalah makanan khas Tangerang yang selalu dihidangkan pada saat orang tua mempelai laki-laki datang ke rumah orang tua mempelai wanita, pada acara perkawinan (ngabesan), sehingga sayur ini dinamakan Sayur Besan.
e. Pempek :
Gambar 2.1.2.5.1 Gambar pempek Sumber : http://www.pegipegi.com/ Pempek adalah makanan khas Palembang yang berbahan dasar ikan, yang pada awalnya di buat menggunakan ikan belida, atau jika tidak ada disarankan untuk di ganti dengan ikan gabus atau ikan tenggiri. Awal mula pempek sendiri adalah pada abad ke-16, ada seorang laki-laki imigran yang berasal dari tiongkok yang tinggal di sekitar sungai musi. Ia melihat banyak sekali ikan yang terbuang setiap harinya, lalu ia mendapatkan ide mencapurkan tepung tapioca dan bumbu lain ke dalam daging ikan yang di kerok dari badan ikan, lalu di rebus, dan di jajankan di sekitar tempat tinggalnya. Lelaki tiongkok itu di biasa di panggil “apek-apek” oleh warga setempat, karena itu nama panggilan untuk lelaki tionghoa yang sudah lanjut usia, lalu nama panggilan si apek melekat dan menjadi nama jajanann yang ia jual.
f. Tinutuan
Gambar 2.1.2.6.1 Foto tinutuan Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Tinutuan
Tinutuan adalah masakan yang berasal dari Manado. Biasa di sebut dengan bubur Manado. Tinutuan biasa di sajikan dengan sambal roa, ikan cakalang atau tuna asap. Tinutuan juga biasa dicampur dengan mie, tinutuan yang du campur dengan mie di sebut dengan miedal. Tinutuan juga sering di sajikan pada saat haru raya pengucapan syukur. Tinutuan tercipta karena keadaan ekonomi manado sangat buruk, dan akhirnya menjadikan sayur-sayuran di sekitar rumah dengan sedikit beras.
g. Bolu 8 jam :
Gambar 2.1.2.8.1 Foto bolu 8 jam Sumber : http://resepmasakan-id.blogspot.com/
Bolu 8 jam adalah makanan khas Palembang di namakan bolu 8 jam karena waktu memasak dari bolu ini tidak boleh lebih dan kurang dari 8 jam. Dahulu kala bolu 8 jam ini adalah hidangan yang di sajikan untuk raja atau bangsawan yang ada di Palembang.
h. Sate :
Gambar 2.1.2.10.1 Foto sate Sumber : http://gaees.com/
satai diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke 19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal ke 19 bersamaan dengan semakin banyak nya pendatang dari Arab dan pendatang muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia, hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai warga keturunan Arab. Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan nusantara yang menghasilkan beraneka ragam variasi sate, pada akhir ke 19 sate menyeberangi Selat Malaka menuju Malaysia, Singapura dan Thailand. Dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut. Pada abad ke 19 istilah sate di negeri jiran tersebut. Pada abad ke 19 istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan, disana sate dikenal sebagai sosatie. Orang juga membawa
hidangan ini dan banyak hidangan khas Indonesia lainnya ke negara Belanda.
i. Ketupat :
Gambar 2.1.2.11.1 foto ketupat Sumber : http://warungfiksi.net/
Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambing kebersamaan. Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat
Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
j. Batagor bandung
Gambar 2.1.2.12.1 Foto batagor Sumber : http://www.tokomesin.com/
Saat itu, Isan atau Ihsan adalah seorang penjual bakso keliling di seputaran Jalan Kopo, Bandung Tahun 1973. pada suatu hari, bakso yang dijajakan kurang laku di jual. Setiap hari ia memikirkan mau diapakan bakso, tahu, yang tidak terjual ini. Apakah harus dibuang, atau diolah lagi supaya tetap menghasilkan uang. Lalu ide sederhana untuk menggoreng sisa bakso tahu tersebut muncul lalu dia lakukan jika dagangannya tersisa. Pada awalnya bakso tahu yang digoreng tersebut ia bagikan pada tetangga, namun ternyata para tetangganya sangat menyukainya. Malah ada tetangga yang diminta untuk dibuatkan lagi. Melihat antusiasme tersebutlah, Ihsan mulai mencoba menjajakan bakso tahu yang telah digoreng bersama baso tahu yang biasa dia jual. Di luar perkiraannya, ternyata peminatnya banyak, bahkan berdagang bakso tahu yang dogoreng lebih laku dari berjualan bakso saja menurutnya.
2.1.3 Data Penerbit Penerbit Gramedia Pustaka Utama berdiri sejak tahun 1974, dan telah menerbitkan lebih dkr 30 ribu judul buku. Buku fiksi pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila, karya Marga T., sedangkan untuk buku nonfiksi pertama adalahHanya Satu Bumi, yang ditulis oleh Barbara Ward dan René Dubos (diterbitkan bekerjasama dengan Yayasan Obor).Dengan misi "Ikut Mencerdaskan dan Memajukan Kehidupan Bangsa serta Masyarakat
Indonesia
Melalui
Bacaan
yang
Menghibur
dan
Mendidik", Gramedia Pustaka Utama berusaha menjadi agen pembaruan bagi bangsa, dengan memilih dan memproduksi buku-buku yang berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang kreativitas berpikir. Saat ini, dengan jalinan kerjasama dengan lebih dari 200 penerbit asing terkemuka dari AS, Belanda, Jerman, Belgia, Brasil, Denmark, Hong Kong, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Malaysia, dan Swis, Gramedia Pustaka Utama telah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penerbit buku terbaik di Indonesia.
2.1 Tinjauan Khusus 2.2.1 SWOT Strength -
Harga untuk jajanan pinggir jalan lebih terjangkau
-
Lokasi keberadaan jajanan lebih mudah di temui, karena ada di setiap sudut kota Jakarta
-
Makanan yang di sajikan variatif karena makanan yang di sajikan makanan khas dari berbagai macam daerah di Indonesia
-
Ada cerita tersendiri di balik jajanan tradisional di Jakarta
-
Makanan Indnonesia memiliki tradisi dan cerita unik atau asal-usul yang menarik
-
Variasi bentuk dan rasa yang beragam sehingga konsumen tidak akan merasa bosan
Weakness -
Jajanan pinggir jalan, kesehatan dan asal usul bahannya tidak terjamin
-
Biasanya jajanan pinggir jalan tidak memiliki tempat yang nyaman.
-
Jajanan pinggir jalan belum terdokumentasi dengan baik.
-
Jajanan pinggir jalanan, tradisi dari daerah asal terancam tergeser
Opportunity -
Banyaknya info kuliner, dan blogger yang mengulas tentang jajanan yang ada di Jakarta
Threat -
Masuknya kultur makanan asing ke Indonesia terutama di Jakarta, seperti takoyaki, churros, crepes, kebab dan masuknya budaya food truck.
2.2.2 Target Pasar 1. Umur
: 17- 30 tahun
2. Gender
: Pria/wanita
3. Tingkat Ekonomi
:B&C
4. Prikografik
:
- Suka mencari informasi baru - Up to date
- Suka mencoba makanan baru / kuliner - Suka mencoba hal baru - Suka hang out dengan teman
2.1.3 Landasan Teori 2.1.3.1 Teori Publikasi dalam buku The Complete Guide to Advance Illustration and Design, publishing adalah untuk menyatakan ide atau gagasan di depan umum secara terbuka dan ide atau gagasan itu diketahui secara umum.
Kata Publikasi berarti melakukan kegiatan penerbitan atau penyalinan. Publikasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam menyebarkan sebuah informasi masyarakat umum dengan menggunakan media buku, teks, gambar, dan lain-lain. (Jennings, 1987: 134)
2.1.3.2 Teori Desain Buku
Faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah :
•
Navigation Navigasi adalah, penentuan atau penempatan informasi dalam sebuah buku. Dalam suatu buku, merupakan hal yang penting agar informasiinformasi yang ingin disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan para pembaca.
•
Structure Isi suatu buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid dan image. (Tang, RF, 2004)
2.1.3.3 Teori Layout
Ada 4 prinsip dasar layout, antara lain : -
sequence (hierarki/flow/aliran) Menciptakan prioritas urutan informasi yang harus dibaca pertama oleh pembaca sampai yang terakhir. Jika semua informasi ditampilkan sama kuat, maka pembaca akan kesulitan menangkap pesan. Sequence bisa dicapai dengan adanya emphasis.
-
emphasis (penekanan) Dapat diciptakan dengan memberi ukuran yang jauh lebih besar dari elemen layout lainnya, memberikan warna yang kontras/berbeda dengan background dan elemen lainnya, meletakkan di posisi yang eye catchy / menarik perhatian, menggunakan style yang berbeda dengan elemen lainnya, selain itu bisa juga diciptkan dari elemen yang mengandung pesan yang emosional / kontroversial sehingga lebih menarik orang untuk membaca
-
balance (keseimbangan) Menghasilkan kesan yang seimbang dengan meletakkan elemen-elemen yang digunakan pada tempat, ukuran, arah, warna dan atribut yang tepat
-
unity (kesatuan) Teks, gambar, warna, ukuran, posisi, style, dan lainnya harus disusun secara tepat agar dapat memberikan efek yang lebih kuat kepada pembaca, berbagai elemen tersebut dipadu padankan agar saling cocok dan memberikan kesan unity / kesatuan (Rustan, 2008: 74)
2.1.3.4 Teori Tipografi •
Legibility dalam tipografi adalah suatu kualitas huruf dalam tingkat kemudahannya untuk bisa dibaca dalam suatu rangkaian kalimat, keterbacaan tersebut tergantung dari tampilan fisik, ukuran, dan penataan dalam sebuah kalimat. (Sihombing, 2001: 58)
•
Hal-hal yang memiliki dampak cukup besar terhadap legibility salah satunya adalah interval ruang antar huruf. Susunan huruf yang terlalu rapat dapat mengaburkan bentuk huruf sedangkan susunan huruf yang terlalu renggang mempengaruhi kecepatan membaca. Selain itu, interval ruang antarbaris juga memiliki pengaruh besar karena membantu kecepatan dan kenyamanan membaca. Bila interval ruang terlalu sempit atau terlalu besar, akan memakan waktu lebih lama bagi mata dalam menemukan dan melanjutkan kalimat pada baris selanjutnya. (Sihombing, 2001: 61)
2.1.3.5 Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu kegiatan penyampaian informasi untuk mendorong dan mempengaruhi orang lain untuk mengartikan sesuatu dengan cara yang diinginkan oleh pengirim informasi. Tujuan komunikasi menurut maksud dan caranya dibedakan menjadi 4 yakni : -
identifikasi
-
informasi
-
promosi ( provokasi, persuasi )
-
ambience ( penggarapan lingkungan )
( Safanayong, 2006: 10)
2.1.3.6 Teori Warna Mata dan otak manusia merasakan suatu warna secara fisik, mental, dan emosional. Sebagai hasilnya, warna-warna itu sendiri memiliki makna yang beragam. Simbolisme warna biasanya terjadi akibat persetujuan kebudayaan, dan opini yang objektif dan bervariasi yang kadang ada yang bertentangan. (Morioka, 2006: 25) Beberapa contoh psikologi warna, Warna oranye diasosiasikan dengan kehangatan alam, bersifat muda, kreatif, ber-energi, menstimulasi, dan aktif. Warna-warna gelap seperti hitam diasosiasikan dengan malam hari, memberikan kesan kuat. (Dameria, 2007: 33)
2.1.3.7 Teori watercolor
watercolor terdiri dari pigmen yang berbahan dasar air dan gum Arabic, yaitu zat dari tanaman yang berfungai sebagai pengikat. Media yang paling umum di gunakan untuk cat air adalah kertas. Seperti halnya menggambar, cat air dianggap sebagai sebuah seni yang intim, dalam skala yang kecil dan pelaksanaan yang bebas. Cat air mudah di bawa dan hanya membutuhkan air untuk pengaplikasiannya. Karakteristik utama cat air adalah trasnparansi. Penerapannya tipis tidak seperti cat minyak. Walaupun warna putih tersedia dalam warna cat air namun warna ini digunakan dalam penggunaan khusus, biasanya warna putih di ambil dari warna kertas itu sendiri. Dan warna gelap diciptakan melalui warna yang berlayer. (Getlein, 2010: 165)
2.1.3.8 Teori Grid Tata letak dan grid, adalah alat paling dasar dan penting untuk, menempatkan informasi dalam hirarki, kelompok atau kolom (Graver, 2012: 10) Elemen grid terdiri dari : A, Margin : Margin adalah daerah ruang negative, antara tepi halaman dan konten pada halaman. Margin mendefinisikan bagian yang hidup dan memungkinkan desiner untuk memberi focus kepada pembaca. B. Flowline : Flowline adalah standar alur yang membantu untuk mengarahkan pembaca di seluruh halaman. C. Kolom : Kolom adalah bagian vertical yang menciptakan pembagian di bagian yang hiduo untuk menjaga konten. Ukuran kolom berbeda-beda dalam setiap jenis grid untuk mengakomodasi informasi yang lebih spesifik. (Graver, 2012: 20) Modules : Modul adalah bagian tersendiri yang dipisahkan oleh interval standar. Ketika modul di ilang di halaman berikutnya, akan menciptkan serangkaian berulang dari kolom dan baris
Zona spasial : Zona spasial adalah area yang berbeda dibentuk dengan menggabukan beberapa modul, yang teratur, dan di bagian tertentu yang mengandung jenis konten yang konsisten. (Graver, 2012: 21)
Grid Modular : Grid modular terdiri dari kedua kolom dan baris. Kombinasi ini menciptakan serangkaian, bidang isi kecilyang di sebut modul yangh dikombinasikan baik secara vertical dan horizontal, yang memungkinkan desiner untuk membuat berbagai ukuran yang berbeda dan betuk zona spasial. Jenis grid ini berguna untuk layout kompleks dengan banyak komponen dari berbagai ukuran dan kepentingan, seperti Koran. (Graver, 2012: 32)