BAB II KERANGKA TEORI A. 1.
Landasan Teori Lingkungan Keluarga Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.10 Menurut Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. 11 Keluarga merupakan peletak dasar bagi pola tingkah laku, karakter, intelegensi, bakat, minat dan potensi seseorang yang dimiliki untuk dapat berkembang secara optimal. 12 Menurut Wasty Soemanto (1999) keluarga adalah peletak dasar bagi pola tingkah laku serta perkembangan pribadi anak-anak. 13 Menurut Alma (2008), lingkungan keluarga adalah tempat aktivitas utama kehidupan seseorang berlangsung, sehingga keluarga menjadi 10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hlm. 2. http://prokum.esdm.go.id/uu/2009/UU%2032%20Tahun %202009%20%28PPLH%29.pdf (diakses 18 April 2016). 11
Helga Nurul Amalia, Pengaruh Prestasi Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Jurusan Pemasaran SMK Diponegoro Salatiga ( Studi Pada Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015), (Semarang:Universitas Negeri Semarang, 2015), Hlm. 27. 12
Nurchotim Lukman Hidayatullah, Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2012), Hlm. 42. 13
Wasty Soemanto, Pendidikan Wiraswasta, (Jakarta:Bumi Aksara, 1999), hlm. 36.
10
11
penentu dalam perkembangan seseorang. 14 Menurut Koranti (2013), lingkungan keluarga dengan segala kondisi yang ada didalamnya yang meliputi latar belakang anggota keluarga, tradisi keluarga dan cara orang tua mendidik, akan dapat menunjang, membimbing dan mendorong seseorang khususnya mahasiswa untuk kehidupannya mendatang.15 Orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.16 Menurut Alma (2011) lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap profesi wirausaha yang dapat dilihat dari segi pekerjaan orang tua, dari orang tua yang bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri, maka cenderung anaknya menjadi pengusaha pula. 17 Pada dasarnya seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha, cenderung membuat anaknya ataupun anggota keluarga yang lain mengikuti jejak untuk mengembangkan karirnya sebagai wirausahawan.
14
Buchori Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.8. Komsi Koranti, Analisis Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha, Vol. 5 Oktober, (Bandung:Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), 2013), hlm. 5. http://www.Ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/ article/viewFile /801/713 (diakses 18 April 2016). 15
16
Yati Suhartini, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwiraswasta (Studi Pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta), Akmenika UPY, Volume 7, (Yogyakarta:Universitas PGRI Yogyakarta, 2011), hlm.45-46. http://server2.docfoc.com /uploads/Z2015/12/25/MLRC3DmA4u/4ea582d2b471dc9788ad57bb73dbb00c.pdf (diakses 9 Juni 2016). 17
Buchori Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.8.
12
Menurut Buchari Alma indikator dari lingkungan keluarga diantaranya adanya fasilitas, dukungan keluarga, peran orang tua dalam menentukan profesi/pekerjaan anak, profesi orang tua, dan keadaan ekonomi keluarga.18 1)
Adanya fasilitas dalam keluarga. Fasilitas dalam keluarga yang memadai akan mempengaruhi terhadap
minat seseorang berwirausaha. Fasilitas disini tersedianya modal material yang berupa fasilitas dan biaya untuk membuka usaha. 2)
Dukungan Keluarga. Sering kali terlihat bahwa ada pengaruh terhadap minat anak terhadap
suatu pekerjaan. Biasanya anak cenderung mengikuti jejak orang tuanya, misalnya anak yang orang tuanya bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri biasanya juga menjadi pengusaha. Dukungan atau dorongan untuk menjadi pengusaha juga semakin diperkuat dengan dukungan sang ibu, sehingga keberanian untuk berdiri sendiri tumbuh dalam diri sang anak. 19 3)
Peran orang tua dalam menentukan profesi/ pekerjaan anak. Bagaimana cara orang tua mendidik dapat mempengaruhi anak dalam
mengembangkan minat yang dimiliki anak. Orang tua yang bekerja sendiri, dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya dari pengusaha pula. Orang tua sangat berperan dalam menentuka profesi atau pekerjaan anak yang nantinya akan diambil. 20
18
Buchari Alma, Kewirausahaan...hlm. 7-9.
19
Buchari Alma, Kewirausahaan..... hlm. 8.
20
Buchari Alma, Kewirausahaan..... hlm. 9.
13
4)
Profesi orang tua. Sering kali terlihat bahwa ada pengaruh dari orang tua yang bekerja
sendiri, dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya jadi pengusaha pula. 21
Profesi
orang
tua
sangat
mempengaruhi
anaknya
dalam
berwirausaha. 5)
Keadaan ekonomi keluarga. Keadaan ekonomi merupakan faktor yang dianggap mempengaruhi
tumbuh kembang dan kepribadian remaja. Orang tua yang memiliki status ekonomi rendah cenderung lebih menekankan kepatuhan kepada figurefigur yang mempunyai otoritas, sedangkan status ekonomi kelas atas dan menengah
cenderung
menekankan
kepada
pengembangan
inisiatif,
keingintahuan, dan kreativitas anak. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana proses dari keberlangsungan aktivitas berwirausaha yang dijalankan oleh anak. 2.
Pendidikan Kewirausahaan a.
Pengertian Pendidikan Kewirausahaan Menurut Saroni (2012), Pendidikan Kewirausahaan adalah suatu
program pendidikan yang menganggap aspek kewirausahaan sebagai bagian penting
dalam
pembekalan
kompetensi
anak
didik. 22
Pendidikan
kewirausahaan menyatakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
21
Buchari Alma, Kewirausahaan..... hlm. 8. Mohammad Saroni, Mendidik dan Melatih Entrepreneur Muda, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.45-47. 22
14
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. 23 Zimmerer (2002) menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara
terletak pada peranan
universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas
bertanggung
jawab
dalam
mendidik
dan
memberikan
kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. 24 Menurut Zimmerer indikator dari pendidikan kewirausahaan adalah pendidikan kewirausahaan
yang
memadai
dan
mengikuti seminar
kewirausahaan. 25 1) Pendidikan kewirausahaan yang memadai. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan uiversitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan akan mendorong seseorang untuk memiliki pemahaman berwirausaha dan dengan pemahaman berwirausaha ini, seseorang akan memiliki minat berwirausaha. pihak universitas bertanggug jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan
23
Daryanto, Pendidikan Kewirausahaan, Cet 1, (Yogyakarta:Gava Media, 2012), hlm. 4.
24
Paulus Patria Adhitama, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UNDIP, Semarang), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014), Hlm. 5. http://eprints.undip.ac.id/44764/ (diakses 12 Juni 2016). 25
Thomas W. Zimmerer dkk, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi 5 Buku 1, (Jakarta:Salemba Empat, 2008), hlm. 20.
15
wirausaha kepada para ulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. 26 2) Mengikuti seminar kewirausahaan. Seminar kewirausahaan bertujuan agar mahasiswa memiliki mental berwirausaha
serta
mendorong
untuk
menjadi
wirausaha
yang
sesungguhnya. b. Pentingnya Diajarkan Pendidikan Kewirausahaan Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan perlu diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena: 27 1) Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap. 2) Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen
umum
yang
memisahkan
antara
manajemen
dan
kepemilikan usaha. 3) Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. 4) Kewirausahaan merupakan alat
untuk menciptakan pemerataan
berusaha dan pemerataan pendapatan.
26
Thomas W. Zimmerer dkk, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil,... hlm. 20.
27
Daryanto, Pendidikan Kewirausahaa..... hlm. 4.
16
3.
Penggunaan Media Sosial a.
Pengertian Media Sosial Menurut Andreas Kaplan dan Michael (2010), sosial media sebagai
kelompok berbasis internet aplikasi yang dibangun di atas fondasi ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat penggunanya. 28 Media sosial adalah sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih. Saat ini medsos yang paling banyak digunakan dan tumbuh pesat berupa jejaring sosial, blog dan wiki. Indikator dari penggunaan media sosial diantaranya: 29 1) Frekuensi penggunaan media sosial dalam sehari. 2) Kemudahan mengapresiasikan diri dengan penggunaan media sosial. 3) Manfaat dari penggunaan media sosial. b. Karakteristik Media Sosial Menurut Kementrian Perdagangan Republik Indonesia karakteristik media sosial sebagai berikut:30
28
Andreas Kaplan dan Michael, Users Of The World, Unite! The Challenges and Opportunities Of Social Media, Business Horizons, (Paris:Kelly School Of Business Indiana University, 2010), hlm.62. http://www.ciencedirect.com/science/article/pii/S0007681309 001232, (diakses 12 Juni 2016). 29
Kementrian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial Untuk Kementrian Perdagangan RI, (Jakarta Pusat: Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, 2014). Hlm. 25.
17
1) Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak terbatas pada satu orang tertentu; 2) Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang penghambat; 3) Isi disampaikan secara online dan langsung; 4) Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang ditentukan sendiri oleh pengguna; 5) Medsos menjadikan penggunanya sebagai kreator dan aktor yang memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri; 6) Dalam konten medsos terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (group). 4.
Minat Berwirausaha a.
Pengertian Minat Berwirausaha Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. 31 Sedangkan menurut Crow dan Crow menerangkan bahwa minat bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik
30
Kementrian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial Untuk Kementrian Perdagangan RI... hlm. 27. 31 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:Prenada Media, 2004), hlm.262-263.
18
pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. 32 Menurut
Hisrich-Peters
(2010)
kewirausahaan
adalah
proses
menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. 33 Sedangkan menurut Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. 34 Menurut Krueger, “entrepreneurial intentions as a commitment to starting a new business”. Krueger mendefinisikan minat berwirausaha adalah komitmen untuk memulai bisnis baru. 35 Sedangkan menurut Fuadi (2009) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal
32
Crow dan crow, Pesikologi Pendidikan, Cet. IV, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993), hlm. 11. 33
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 12. 34
Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Prenada, 2014), hlm. 2-3. 35 Mukhamad Zulianto dkk, Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Tahun 2013, Jurnal Pendidikan Insan Mandiri: Vol.3 No.1 (Malang: Universitas Negeri Malang, 2014), hlm. 63. http:/www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2ekonomi/article/ view/6817(diakses 21 Juni 2016).
19
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Menurut
Buchari
Alma
indikator
dari
minat
berwirausaha
diantaranya:36 1) Adanya perasaan suka dalam kegiatan berwirausaha. 2) Adanya ketertarikan dalam kegiatan berwirausaha. 3) Adanya keinginan untuk terjun dalam dunia usaha. 4) Adanya pandangan yang positif terhadap kegiatan berwirausaha. b. Faktor-faktor yang Mempengaruh Minat Berwirausaha Thomas W. Zimmerer (2008) menyatakan bahwa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan minat kewirausahaan, yakni: 37 1) Wirausahawan sebagai pahlawan. 2) Pendidikan kewirausahaan. 3) Faktor ekonomi dan kependudukan. 4) Pergeseran ke ekonomi jasa. 5) Kemajuan teknologi. 6) Gaya hidup bebas. 7) E-Commerce dan The World Wide Web. 8) Peluang internasional.
36
Alma Buchari, Kewirausahaan... hlm.3-4. Thomas W. Zimmerer dkk, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi 5 Buku 1, (Jakarta:Salemba Empat, 2008), hlm. 20-23. 37
20
c.
Ukuran Minat Berwirausaha. Seseorang yang mempunyai minat pada obyek tertentu dapat diketahui
dari ucapan, tindakan, dan dengan menjawab sejumlah pertanyaan. 38 1) Ucapan. Seseorang yang mempunyai minat berwiraswasta akan diekspresikan dengan ucapan atau pengungkapan. Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu. Misalnya: seseorang yang berminat
wiraswasta dalam bidang
elektronika kemudian mengatakan bahwa dia ingin membuka usaha jual service komputer. 2) Tindakan . Seseorang yang mengekspresikan minatnya dengan tindakan berkaitan dengan hal-hal berhubungan dengan minatnya. Seseorang yang memiliki minat berwiraswasta akan melakukan tindakan yang mendukung usahanya tersebut. 3) Menjawab Sejumlah Pertanyaan.Minat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu. d. Karakter Wirausaha Menurut By Grave, karakteristik wirausahawan meliputi 10 D berikut.39 1) Dream, yaitu seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
38 39
Yati Suhartini, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi... hlm.46.
Basrowi, Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 10-11.
21
2) Decisiveness, yaitu seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. 3) Doers, yaitu seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin dan tidak menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya. 4) Determination, yaitu seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi. 5) Dedication, yaitu seorang wirausaha dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara, tidak mengenal lelah, dan semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. 6) Devotion, yaitu mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. 7) Details, yaitu seorang wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Tidak mengabaikan faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. 8) Destiny, yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya, bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
22
9) Dollars, seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya dan berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah. 10) Distribute, yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang Kepercayaannya yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
B.
Tinjauan Pustaka Dalam proses penyusunan skripsi ini telah ditemukan sumber atau
penelitian-penelitian yang membahas mengenai minat berwirausaha, diantaranya sebagai berikut: Menurut Yunita Widyaning Astiti (2014), pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap
motivasi dan
keterampilan
berwirausaha
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan terdapat pada variabel motivasi berwirausaha dan keterampilan berwirausha.40 Dalam penelitian Komsi Koranti (2013) yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha, peneliti menyimpulkan bahwa faktor eksternal dan internal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, baik secara parsial maupun simultan.
40
Yunita Widyaning Astiti, Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan .... hlm. 81-82.
23
Perbedaannya pada variabel bebas yaitu lingkungan masyarakat, kepribadian dan motivasi berwirausaha. 41 Mukhamad Zulianto dkk (2014), penelitiannya yang berjudul Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang tahun 2013, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan efikasi diri terhadap minat berwirausaha, terdapat pengaruh yang tidak signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha dan terdapat pengaruh yang tidak signifikan efikasi diri dan pendidikan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha. Perbedaan pada penelitian ini terdapat pada variabel bebas yaitu efikasi diri 42 Menurut Yati Suhartini (2011), Pendapatan, perasaan senang, lingkungan keluarga
dan
pendidikan
berpengaruh
terhadap
tumbuhnya
minat
berwiraswasta, Faktor pendapatan mempunyai pengaruh yang paling tinggi terhadap minat berwiraswasta pada mahasiswa. Perbedaannya terdapat pada variabel bebas yaitu pendapatan, perasaan senang, lingkungan keluarga dan menggunakan simple random sampling. 43
41
Komsi Koranti, Analisis Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha, Vol. 5 Oktober, (Bandung:Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), 2013), hlm. 7. http://www.Ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/ article/viewFile /801/713 (diakses 18 April 2016). 42
Mukhamad Zulianto dkk, Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang tahun 2013, Jurnal Pendidikan Insan Mandiri Vol.3 No.1, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2014), hlm.68-69. http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2ekonomi/article/ view/6817 (diakses 18 April 2016). 43
Yati Suhartini, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwiraswasta (Studi Pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta), Akmenika UPY Vol.7, (Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta, 2011), hlm.57. http://ekonomi.upy.ac.id/ekonomi
24
Yusril Rosyid Kurniawan dan Harti (2013), penelitiannya yang berjudul Pengaruh Tingkat Penggunaan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat penggunaan sosial media terhadap minat berwirausaha. Perbedaannya terdapat pada analisis data yaitu menggunakan linier sederhana 44 Menurut Gusti Leni Afriani (2015), terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode guru dalam mengajar, jiwa kewirausahaan dan penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI Akuntansi. Perbedaannya terdapat pada variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang metode guru dalam mengajar, jiwa kewirausahaan dan analisis data menggunakan regresi sederhana. 45
/files/ANALISIS%20FAKTOR-FAKTOR%20YANG%20MEMPENGARUHI%20MINAT%20 MAHASISWA%20%20DALAM%20BERWIRASWASTA%20%28YATI%20SUHARTINI%29 .pdf (diakses 18 April 2016). 44
Yusril Rosyid Kurniawan dan Harti, Pengaruh Tingkat Penggunaan Sosial Media Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2013), hlm.15. http://ejournal.unesa.ac.id/ index.php/jmtp/article/view/ 4366 (diakses 18 April 2016). 45
Gusti Leni Afriani, Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Guru dalam Mengajar... hlm.129-131. http://eprints.uny.ac.id/17359/ (diakses 18 April 2016).
25
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No
Peneliti dan
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil
Perbedaan
Tahun 1.
Terdapat pada
Yunita
Pengaruh Pendidikan Penelitian asosiatif
Pendidikan Kewirausahaan
Widyaning
Kewirausahaan
kausal dengan
berpengaruh positif dan
variabel
Astiti,
Terhadap Motivasi
pendekatan
signifikan terhadap motivasi
Motivasi
2014
Berwirausaha dan
kuantitatif. Metode
berwirausaha, Pendidikan
Berwirausaha
Keterampilan
analisis data yang
kewirausahaan berpengaruh
dan
Berwirausaha
digunakan adalah
positif dan signifikan terhadap
Keterampilan
Mahasiswa
regresi linier
keterampilan berwirausaha
Berwirausha.
Pendidikan Ekonomi
sederhana.
Universitas Negeri Yogyakarta
26
2
Variabel bebas
Komsi
Analisis Pengaruh
Menggunakan analisis
Semua variabel mempunyai
Koranti,
Faktor Eksternal dan
regresi linear
pengaruh positif dan signifikan
(X) yaitu
2013
Internal Terhadap
berganda dan survey
terhadap minat berwirausaha
Lingkungan
Minat Berwirausaha
eksplanatory
mahasiswa, baik secara parsial
Masyarakat,
maupun simultan, variabel yang
Kepribadian dan
paling berpengaruh terhadap
Motivasi
minat berwirausaha adalah
Berwirausaha.
motivasi berwirausaha. 3
Variabel bebas
Mukhamad
Pengaruh Efikasi
Menggunakan
Terdapat pengaruh yang
Zulianto,
Diri dan Pendidikan
deskriptif komparasi.
signifikan efikasi diri terhadap
(X) yaitu
Sigit Santoso
Kewirausahaan
Teknik analisis data
minat berwirausaha, terdapat
Efikasi Diri.
dan Hery
terhadap Minat
menggunakan
pengaruh yang tidak signifikan
Sawiji,
Berwirausaha
metodestatistik yaitu
pendidikan kewirausahaan
2014
Mahasiswa
analisis regresi linier
terhadap minat berwirausaha
27
Pendidikan Tata
4
berganda.
dan terdapat pengaruh yang
Niaga Fakultas
tidak signifikan efikasi diri dan
Ekonomi Universitas
pendidikan kewirausahaan
Negeri Malang
secara bersama-sama terhadap
Tahun 2013
minat berwirausaha. Variabel bebas
Yati
Analisis Faktor-
Menggunakan Simple
Pendapatan, Perasaan sengang,
Suhartini,
Faktor Yang
Random Sampling.
lingkungan keluarga dan
(X) yaitu
2011
Mempengaruhi
pendidikan berpengaruh
pendapatan dan
Minat Mahasiswa
terhadap tumbuhnya minat
perasaan
Dalam
berwiraswasta, Faktor
senang.
Berwiraswasta
pendapatan mempunyai
(Studi Pada
pengaruh yang paling tinggi
Simple Random
Mahasiswa
terhadap minat berwiraswasta
Sampling.
Universitas PGRI
pada mahasiswa.
Menggunakan
28
Yogyakarta) 5
Yusril Rosyid Pengaruh Tingkat
Menggunakan
Pengaruh yang signifikan
Kurniawan
Penggunaan Sosial
pendekatan
antara tingkat penggunaan
dan Harti.
Media Terhadap
kuantitatif, teknik
sosial media terhadap minat
2013
Minat Berwirausaha
purposive sampling
berwirausaha dengan nilai t
Pada Mahasiswa
dan analisis data
hitung sebesar 6,494 dengan
Pendidikan Ekonomi
menggunakan linier
nilai signifikansi 0,000.
Universitas Negeri
sederhana, uji-t dan
Tingkat penggunaan sosial
Surabaya
uji normalitas.
media memberikan pengaruh
Menggunakan linier sederhana
sebesar 21,1% terhadap minat berwirausaha dan termasuk kategori rendah. 6
Gusti Leni
Pengaruh Persepsi
Penelitian kausal
Terdapat pengaruh positif dan
Afriani.
Siswa Tentang
komparatif, Teknik
signifikan Persepsi Siswa
Variabel bebas yaitu Persepsi
29
2015
Metode Guru dalam
analisis data yang
Tentang Metode Guru dalam
Siswa Tentang
Mengajar, Jiwa
digunakan yaitu
Mengajar, Jiwa Kewirausahaan
Metode Guru
Kewirausahaan dan
teknik analisis regresi
dan Penggunaan Media Sosial
dalam Mengajar
Penggunaan Media
sederhana dan analisis
Terhadap Minat Berwirausaha
dan Jiwa
Sosial Terhadap
regresi ganda
Siswa Kelas XI Akuntansi.
Kewirausahaan. Analisis data
Minat Berwirausaha
Terdapat pengaruh positif dan
Siswa Kelas XI
signifikan Persepsi Siswa
menggunakan
Akuntansi SMK
Tentang Metode Guru dalam
regresi
Negeri 1 Depok
Mengajar, Jiwa Kewirausahaan
sederhana.
Tahun Ajaran
dan Penggunaan Media Sosial
2014/2015
secara bersama-sama Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Akuntansi.
30
C. Kerangka Berfikir Berdasarkan telaah pustaka dan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka muncul sebuah model kerangka berpikir yang terdiri dari tiga variabel independen diantaranya lingkungan keluarga, pendidikan kewirausahaan, dan penggunaan media sosial serta satu variabel dependen yaitu minat berwirausaha. Adapun kerangka berpikirannya sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Lingkungan Keluarga X1 H1 Pendidikan Kewirausahaan X2
Penggunaan Media Sosial
Minat Berwirausaha H2
Y
H3
X3
X4
Variabel Independen
H4
Variabel Dependen
31
Kerangka berpikir di atas menggambarkan pengaruh antara variabel independen (X) yaitu lingkungan keluarga (X1), pendidikan kewirausahaan (X2) dan penggunaan media sosial (X3) terhadap variabel dependen (Y) yaitu minat berwirausaha. Adapun hubungan variabel independen dengan dependennya seperti berikut: 1. Hubungan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha. Keluarga berperan sebagai salah satu faktor pendorong bagi seseorang untuk berwirausaha. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap profesi wirausaha yang dapat dilihat dari segi pekerjaan orang tua. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha, cenderung membuat anaknya ataupun anggota keluarga yang lain mengikuti jejak untuk mengembangkan karirnya sebagai wirausahawan. 2. Hubungan Pendidikan Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan yang di dapat selama kuliah merupakan modal dasar yang digunakan untuk berwirausaha. Apabila pendidikan memadai maka seseorang siap untuk menjadi seorang wirausahawan. Pendidikan kewirausahaan merupakan satu program pendidikan yang menggarap aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi anak didik. Kompetensi disini merupakan kemampuan menemukan peluang-peluang untuk menciptakan
32
usaha atau bisnis, sehingga dipercaya akan mempengaruhi keinginan dan minat seseorang untuk memulai usaha baru di masa mendatang.46 3. Hubungan penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha. Media sosial sebagai media sosialisasi dan interaksi, serta menarik orang lain untuk melihat dan mengunjungi tautan yang berisi informasi mengenai produk dan lain-lain. 47 Penggunaan media sosial akan memudahkan seseorang untuk mengakses informasi-informasi tentang dunia wirausaha secara luas. Selain itu, juga bisa membangun bisnis dengan berwirausaha. Jadi wajar jika keberadaannya dijadikan sebagai media pendorong dalam berwirausaha. D.
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang diuji adalah : H1: Lingkungan Keluarga berpengaruh signifikan terhadap Minat Berwirausaha. H2: Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap Minat Berwirausaha. H3: Penggunaan Media Sosial berpengaruh signifikan terhadap Minat Berwirausaha. H4: Lingkungan Keluarga, Pendidikan Kewirausahaan dan Penggunaan Media Sosial berpengaruh signifikan terhadap Minat Berwirausaha.
46
Mohammad Saroni, Mendidik dan Melatih Entrepreneur Muda, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.45. 47
Tito Siswanto, Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil Menengah, Vol.2 No.1, (Jakarta:UHAMKA, 2013), hlm.81. http://www.liquidity.stiead.ac.id/wpcontent/ uploads /2013/04/10.-Tito-Siswanto.pdf (diakses 18 April 2016).