BAB II KAJIAN TEORITIS
2.5 Definisi Judul Judul yang dipilih sebagai Tugas Akhir adalah “Eksplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil”. Pengertian dan cakupan dari judul diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.5.1 Eksplorasi n 1 Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tt keadaan), terutama sumber-sumber alam yang terdapat didaerah itu; penyelidikan; penjajakan. n 2 Kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
2.5.2 Serat n sel atau jaringan serupa benang atau pipa panjang berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nenas, kulit kayu, dsb), digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan sikat. (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
2.5.3 Kapuk n 1. Kapas kasar dari pohon kabu-kabu sebagai pengisi kasur (bantal dsb); 2.
pohon kapuk; pohon randu, ceiba pentandra. (Moeliono,
Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
2.5.4 Bahan Baku Bahan untuk diolah melalui proses produksi, menjadi bahan jadi; bahan kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu. (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
2.5.5 Tekstil Barang-barang tenun (seperti cita, kain putih); bahan pakaian. (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
2.5.6 Kesimpulan Definisi Judul Berdasarkan kajian definisi yang telah disebutkan diatas, maka Eksplorasi Serat Kapuk Sebagai Bahan Baku Tekstil berarti menganalisa serat kapuk melalui data maupun eksperimen lapangan sehingga menemukan hal-hal baru kearah proses pembuatan karya dengan teknik yang dipilih yaitu tenun dan mempunyai nilai keindahan, fungsi, dan ekonomi.
2.6 Klasifikasi Tekstil Tekstil
Teknik Tekstil
Reka Latar (Surface Design)
Serat Tekstil
Reka Rakit (Structure Design)
Celup
Tenun
Sulam
Rajut
Batik
dll
Printing dll
Serat Alam
Serat Buatan
Tumbuhan : • Katun • Goni • Henep
Serat yang diolah kembali : • Rayon • polynosic
Hewan : • Woll • Mohair • Sutra
Serat Setengah Sintetis : Asetat
Mineral : Asbes
Sintetis : • Nylon • Acrylic • dll
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekstil
2.3 Kapuk Sinonim dari Kapuk : 1. Kapok dalam bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol. 2. Portugis : Sumauma 3. Silk cotton, vegetable silk, plant fiber,white silk-cotton tree, Bombay ceiba, God tree, Ceiba pentandra, angiospermous tree, flowering tree. 4. Jawa : Kapok Jawa, Kapas Jawa, atau pohon Kapas-Sutra.
5. Mitologi Maya : Ceiba. 2.3.1 Identifikasi Kapuk 1. Klasifikasi Ilmiah Kerajaan : Plantae Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Familia
: Malvaceae (Bombacaceae)
Genus
: Ceiba
Spesies
: C. pentandra
2. Ciri – ciri umum kapuk : a. Ketinggian antara 15 – 70m; b. Bercabang yang tumbuh melingkar disekeliling batang, ada yang mendatar, menyudut, serta cabang tersusun seperti jeruji pedati; c. Batang besar pada bagian pangkal yang semakin ke ujung semakin mengecil, dan berakar papan/tunjang; d. Berdaun majemuk yang masing-masing mempunyai 3-9 anak daun; e. Bunganya tumbuh menyendiri atau dalam karangan, menggantung, berwarna hijau, ketika tua berwarna coklat;
3. Kualitas Serat Kapuk
Syarat Karakteristik
Mutu 1
Mutu 2
Mutu 3
Mutu 4
Mutu 5
Mutu 6
Mutu 7
Warna
putih bersih
putih
Cukup
Cukup
Kurang
Putih
Kekuning
Kekuningan
Kuningan
Keutuhan Serat
utuh
cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Jenis Serat
serat kapuk
serat kapuk
serat kapuk
serat kapuk
serat kapuk
serat kapuk
Serat kapuk
Kadar Kotoran (%)
1
1.5
2
3
5
6
7
Aroma
tidak bau
tidak bau
tidak bau
tidak bau
sedikit
sedikit bau
Sedikit
bau apek
bau apek
Lapisan
Rapih
Rapih
Rapih
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Kadar Air (%)
12.5
12.5
12.5
12.5
12.5
12.5
12.5
Tabel 2.2 Kualitas Serat Kapuk (Setiadi. 1983. Bertanam Kapuk Randu. PT Penebar Swadaya).
Pohon kapuk berasal dari bagian utara dari Amerika Selatan, Amerika Tengah, Karibia, dan sebelah barat Afrika. Kata kapuk juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya. Di Afrika terdapat mitos apabila kita tidur diatas bantal kapok maka akan membawa keberuntungan, mimpi indah, dan kekayaan. Gambar pohon Kapuk
Serat Biji Kapuk Muda
Gambar 2.1 Pohon Kapuk
Penampang membujur serat kapuk
Pelintang serat kapuk
Gambar 2.2 Penampang dan Pelintang Serat Kapuk
Kapuk
Gambar 2.3 Bentuk Buah Kapuk (Setiadi. 1983. Bertanam Kapuk Randu. PT Penebar Swadaya). 2.3.2 Manfaat pohon kapuk Kapuk merupakan serat yang tumbuh subur dan dapat tumbuh dengan mudah dimana saja, terutama didaerah tropis Indonesia. Apabila pohon kapuk tumbuh normal maka dapat mencapai ketinggian 15-70 m. Biji muda kapuk bercangkang hijau dan coklat ketika semakin tua, dengan bentuk lonjong dan berkulit keras.
Didalam biji kapuk terdapat unsur–unsur : a. Kulit buah, bisa dimanfaatkan. Bila dibakar, abunya untuk campuran pembuat sabun karena mengandung kalium; b. Biji buah atau klenteng, berwarna hitam, kecil, dan berminyak. Sehingga apabila diperas bisa digunakan sebagai minyak goreng non kolesterol, bahan sabun, dan bahan penolong dalam pembatikan. Sedangkan ampas perasan dijadikan pakan ternak atau pupuk organik; c. Serat kapuk. Dapat digunakan sebagai bantal, kasur, pengisi jok kursi, pelampung, isolator panas, peredam suara dll. d. Ati kapuk, bisa dijadikan pengisi jok atau untuk campuran serat kapok setelah terlebih dahulu ati kapuk tersebut dihancurkan
e. Sekitar tahun 1984, kapuk dijadikan bahan penyerap minyak dilepas pantai. f. Kayu dari pohon kapuk bisa dijadikan papan peti atau kotak, bahan kertas kualitas sedang, dan bahan bakar; g. Kulit batang dimanfaatkan sebagai bahan caustic soda dan seratnya yang kemerahan sering digunakan sebagai tali; h. Akar muda dan daun muda dapat dijadikan ramuan obat tradisional.
2.3.3 Karakter Serat Kapuk Serat kapuk mempunyai sifat tersendiri yaitu : 1. Serat pendek sekitar 2cm dan halus; 2. Serat tersebut mula-mula tumbuh halus pada kulitnya kemudian lepas setelah masak; 3. Tiap helai serat kapuk berlubang seperti tabung yang sangat halus berisikan udara; 4. Dindingnya tipis, lenting, dan bagian luarnya berlemak. 5. Sifat kimia serat kapuk a. Serat kapuk mengandung cutne yaitu zat yang mengandung lilin dan bersifat hidrofob; b. Serat kapuk mempunyai sifat oleofil yang baik sehingga mampu menyerap minyak; c. Tahan terhadap air dan terapung
Dengan sifat itu kapuk sangat baik sebagai peredam suara suara, isolator panas, dan binatang kecil tidak bisa hidup didalamnya. Selain itu kapuk
kurang baik bila dipintal untuk dijadikan benang karena seratnya mudah putus, dindingnya licin, sehingga tidak bisa lekat dan berpilin-pilin.
2.4 Tenun n Hasil Kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas, sutra, dsb) dengan cara memasuk-masukan pakan secara melintang pada lungsin : abab-abab (alat, perkakas). Tenunan merupakan hasil menenun; barang-barang yang ditenun. (Moeliono, Anton M, dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta).
2.4.1 Prinsip Kain Tenun Kain tenun merupakan persilangan benang-benang lusi dan pakan dengan menggunakan 3 langkah : 1. pembukaan
mulut
lusi,
yaitu
proses
menaikkan
atau
menurunkan sebagian benang lusi; 2. pemasukan benang pakan, yaitu proses memasukan benang pakan kedalam mulut lusi; 3. pengetekan benang pakan, yaitu proses merapatkan benang pakan.
2.4.2 Teknik Tenun 1. Tenunan Polos / Plain Weave : merupakan tenunan paling sederhana, dengan keteraturan satu serat diatas, satu dibawah
2. Tenunan Keper / Twill Weave : benang di tenun sedemikian rupa sehingga membentuk motif diagonal. Dalam tenunan ini, silangan benang lebih sedikit tetapi sangat rapat. Contohnya kain denim. 3. Tenunan Satin / Satin Weave. Silangan benang tenun satin lebih sedikit lagi daripada tenun polos dan keper sehingga kain yang dihasilkan lebih mengkilat, lembut, dan halus. 2.4.3 Alat Tenun
Gambar 2.4 Alat Tenun (Dok, 2007)