1
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pelayanan Perpustakaan 1. Pengertian Pelayanan Perpustakaan Perpustakaan merupakan sebuah organisasi yang menawarkan jasa bukan produk. Perpustakaan harus melayani penggunaannya dalam menyalurkan jasanya. Dalam perpustakaan hal yang utama kualitas sebuah perpustakaan dilihat dari layanannya terhadap pengguna sebagai penikmat jasa perpustakaan. Menurut Yusuf (1991:44) mengemukakan layanan perpustakaan terbagi dua yaitu layananan langsung dan layanan tidak langsung. Layanan langsung yaitu layanan langsung berhubungan dengan pengguna perpustakaan seperti layanan sirkulasi, refensi dan layanan pengguna. Sedangkan layanan tidak langsung adalah layanan yang dilakukan oleh perpustakaan berupa pemberian motivasi kepada para pengguna untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan Salah satu tugas pokok sebuah perpustakaan adalah memberikan layanan informasi. Karena pentingnya layanan tersebut maka sering dikatakan bahwa warna wajah dan penampilan serta kinerja perpustakaan akan dicerminkan dalam layanan informasi tersebut. Menurut Sutarno (2005:112) mengemukakan jika layanan kepada pelanggang memuaskan maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang diberikan belum memuaskan maka dapat dianggap bahwa perpustakaan tersebut belum mampu melayani dengan baik. Selanjutnya menurut Noerhayati (1988:99) mengemukakan perpustakaan adalah pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu tersedia bagi mereka yang 9
2
memerlukannya. Menurut Noerhayati (1988:99) mengemukakan pelayanan perpustakaan sebagai berikut: (1) pelayanan perpustakaan, (2) meminjam buku, (3) sistem peminjaman memakai buku tulis, (4) sistem peminjaman bagi perpustakaan yang mempunyai sistem koleksi, (5) jam perpustakaan, (6) menjaga kesejahteraan buku, (7) buku kotor, rusak dan hilang. Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan kepada pemakai. Menurut Sutarno (2005:113) mengemukakan layanan yang efektif adalah yang dapat memenuhi keinginan pemakai dalam hal: 1.
Penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai
2.
Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan tidak terlalu mengikat, termasuk kesempatan sore dan malam untuk kelompok masyarakat
3.
Kebebasan, tata cara dan akses informasi, tidak kaku dengan pengawasan longgar, tidak terlalu ketat, tertib, kondusif dan simpatik
4.
Suasana yang menyenangkan, aman, tenang, tentram, jauh dari kegaduhan dan kebisingan
5.
Sikap dan perilaku petugas yang penuh perhatian, ramah, santun, bersifat membimbing, memandu, penuh perhatian, menguasai masalah
6.
Tata tertib yang sederhana, mudah dipahami, diikuti dan dilaksanakan
7.
Adanya fasilitas dan kemudahan yang lain seperti: panduan, petunjuk, informasi singkat atau yang lain
8.
Menimbulkan kesan yang baik, menyenangkan dan memuaskan sehingga orang ingin kembali lagi
3
9.
Berorientasi kepada pelangang/konsumen dan bersifat mandiri. Layanan informasi perpustakaan dalam arti luas adalah bagaimana
menjangkau wilayah secar geografis, mendekatkan perpustakaan kepada pemakai dan mendistribusikan informasi kepada pemakai, dalam bentuk interaksi antara petugas dan pemakai, dan transformasi ilmu pengetahuan dari sumbernya kepada pemakai. B. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku/kitab, sedangkan perpustakaan adalah kumpulan dari berbagai bentuk dan macam buku/kitab. Namun dalam perkembangannya, pengertian perpustakaan telah diperluas oleh para ahli. Menurut Yusup (1991:7) mengemukakan bahwa perpustakaan adalah suatu ruangan atau tempat (bisa merupakan bagian dari gudang atau gudang itu sendiri) yang menyediakan buku, naskah, koleksi musik atau bahan bacaan lain yang terkadang bersifat artistik seperti: lukisan atau rekaman dipelihara dan disusun dengan sistem tertentu dan dimanfaatkan bukan untuk dijual. Utomo (2001:1) mengemukakan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk menyimpan buku dan taman bacaan yang telah lama dan banyak dikuasai masyarakat. Sedangkan Noerhayati (1987:1) mengemukakan bahwa perpustakaan adalah salah satu alat yang vital dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian (research) bagi lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pada dasarnya perpustakaan adalah suatu tempat pengelolaan segala informasi terekam baik dalam bentuk tercetak
4
maupun non cetak termasuk bahan-bahan yang diperlukan dalam setiap program pendidikan baik pengajaran maupun penelitian. Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa penyimpanan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematik dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai suatu sumber informasi dalam rangka menunjang program belajar dan mengajar di sekolah Mulyani (dalam Arikunto 2009:282) Menurut Dahuri (2006:46) menjelaskan bahwa pengertian pengelolaan dengan menggunakan beberapa pemahaman yakni: (1) pengelolaan merupakan proses yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara kegiatan dan suatu proses penyusunan dan pengambilan keputusan secara nasional, (2) pengelolaan suatu proses kontinu dan dinamis yang mempersatukan/mengharmoniskan kepentingaan antara berbagai stakeholder dan kepentingan ilmiah, (3) pengelolaan merupakan
penyusunan
dan
pengimplementasikan
suatu
rencana
untuk
memanfaatkan dan melindungi ekosistem suatu program kerja Menurut Sagala (2006:13) menjelaskan bahwa pengelolaan merupakan bagian dalam menjalankan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumber kegiatan secara efisien disertai penetapan cara pelaksanaannya oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa pengelolaan adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam proses penyusunan dan pengambilan
5
keputusan melalui perencanaa, pengorganisaian, pelaksanaan serta pengawasan dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Soejono (1992: 23) pengelolaan perpustakaan yakni terdiri dari: (1) kebijakan dan prosedur, (2) mengelolah koleksi, (3) pendanaan dan pengadaan, (4) mengelolah fasilitas, (5) sumber daya manusia, (6) perencanaan kegiatan mengelolah dan bagi pengelolah perpustakaan. Semua ini meruapak bagian atau peran serta dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program-program sekolah sehingga perpustakaan berfungsi sebagai sumber belajar. C. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah a. Fungsi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan ialah suatu sistem yang didalamnya terdapat seperangkat komponen yang secara integral membentuk hubungan fungsional dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen tersebut baik secara bersamasama maupun terpisah turut menentukan keberhasilan tujuan perpustakaan baik tujuan umum maupun tujuan secara khusus Menurut Trimo (1985:38) membagi fungsi perpustakaan atas dua bagian yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum perpustakaan meliputi: (1) fungsi edukatif, (2) fungsi informatif, (3) fungsi rekreatif dan (4) fungsi riset. Sedangkan fungsi khusus antara lain: (1) pusat sumber belajar, (2) sebagai pusat sumber pelayanan pembelajaran (intructional material centre), (3) pusat kegiatan sosial dan kebudayaan bangsa.
6
Perpustakaan sekolah memiliki fungsi edukatif, informatif, rekreatif dan riset atau penelitian. Perpustakaan sekolah sebagai satu unit kerja dilingkungan sekolah sejalan dan mendukung tugas-tugas sekolah, maka perpustakaan sekolah merupakan tempat sumber belajar yang dapat membantu siswa di dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapi oleh siswa didalam perkembangan ilmu pengetahuan. Menurut Soetinah (1992:12) perpustakaan sekolah adalah berfungsi sebagai sarana yang dapat: (a) meningkatkan kemampuan berpikir dan menanamkan
kebiasaan
belajar
sendiri
sesuai
dengan
bakat
dan
perkembangannya, (b) menanamkan pengetahuan yang terpadu sebagai gabungan dari mata pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah, (c) menaikkan prestasi keilmuan melalui bahan bacaan. Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan pondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi siswa agar dapat terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar siswa dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Menurut Wahyu (2006:82-85) menjelaskan fungsi perpustakaan secara umum adalah: (a) penyimpangan salah satu tugas pokok perpustakaan adalah menyimpan bahan perpustakaan yang diterimannya, (b) pendidikan, pendidikan selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku selalu dihubungkan dengan kegiatan belajar dan kegiatan belajar mengajar adalah merupakan bagian dari dunai pendidikan, (c) penelitian, kegiatan penelitian mutlak memerlukan jasa
7
perpustakaan. Perpustakaan bertugas menyediaka bahan perpustakaan untuk keperluan penelitian, (d) informasi, perpustakaan adalah institusi pengelolah informasi, perpustakaan menyediakan informasi khusus bagi pemakai, (e) kultur, perpustakaan bertugas menyimpan khasanah budaya bangsa khususnya berupa media yang merekam informasi, naskah, dokumen, (f) fungsi rekreasi, pengguna perpustakaan dapat menikmati rekreasi dengan cara membaca. Fungsi perpustakaan sekolah adalah: 1) sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan siswa menggunakan sumber informasi, bagi guru perpustakaan sekolah tempat untuk membantu guru mengajar, tempat bagi siswa memperkaya pengetahuannya. 2) Membantu siswa didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan 3) Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menujukan kebiasaan mandiri 4) Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya 5) Membiasakan siswa untuk mencari informasi diperpustakaan, kemudian siswa mencari informasi dalam perpustakaan 6) Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku bacaan fiksi 7) Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid (Perpustakaan Nasional RI 1992:12)
8
Berdasarkan berfungsi perpustakaan yang dapat diuraikan di atas bahwa perpustakaan fungsi yang penting dalam proses pengembangan belajar siswa sehingga
siswa
bebas
mengakses
informasi
dan
dapat
memperluas
pengetahuannya serta mampu mengembangkan bakat, minat dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir serta dapat menanamkan kebiasaan membaca sehingga siswa dapat belajar sendiri untuk mencapai apa yang diharapkan dalam tujuan sekolah pada khususnya. b. Tujuan Perpustakaan Sekolah Organisasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam koordinasi kegiatan sejumlah orang dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kerjasama tersebut diwujudkan melalui pembagian tugas dan fungsi serta kewenangan atau tanggung jawab berdasarkan hiraki struktur masing-masing. Perpustakaan juga merupakan lembaga atau organisasi mempunyai tujuantujuan yang jelas. Noerhayati (1987:2) mengemukakan tujuan diselenggarakannya perpustakaan
perguruan
tinggi
adalah
mendukung,
memperlancar
serta
mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi. Yusuf (1991:90) merumuskan tujuan khusus untuk perpusatakaan sekolah adalah sebagai berikut: (1) menghimpun, mengorganisasikan dan menyebarkan informasi baik berupa buku ataupun bahan bukan buku yang sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah, siswa dan anggota sekolah lainnya secara aktif sehingga mencapai tujuan yang efektif, (2) membimbing siswa memilih bahan belajar yang tepat sesuai dengan tuntutan kurikulum maupun keinginan pribadi
9
siswa, (3) mengembangkan keahlian siswa melalui pemanfaatan sumber-sumber belajar guna mendorong pembiasaan kegiatan penelitian. (4) membantu mengembangkan wawasan siswa akan hal-hal yang menjadi minatnya. Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan ialah menghimpun, mengelolah, menyebarkan informasi kepada masyarakat. Dengan kata lain mengupayakan pendayagunaan koleksi referens pada kelompok tertentu khususnya siswa. Tujuan perpustakaan sekolah adalah bertujuan mendukung. Menurut Rahayuningsih (2007:2) pada umumnya tujuan perpustakaan didirikan dengan tujuan sebagai berikut: 1.
Mengumpulkan bahan pustaka, yaitu secara terus menerus menghimpun sumber informasi yang relevan untuk dikoleksi
2.
Mengolah atau merespon bahan pustaka berdasarkan suatu sistem tertentu
3.
Menyimpan dan memelihara, yaitu mengatur, menyusun dan memelihara agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap dan mudah diakses
4.
Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian, rekreasi dan kegiatan ilmiah
5.
Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu masa sekarang dan masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tujuan perpustakaan di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan perpustakaan
didirikannya untuk dapat memfasilitasi terciptanya
masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca. Berdudaya tinggi. Masyarakat demikian itu mempunyai pandangan dan wawasan yang luas, mandiri,
10
percaya diri dan terbuka untuk senantiasa mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman. Perpustakaan Nasional RI (1992:10) membagi tujuan kedalam dua bagian yaitu bagian umum dan bagian khusus. Tujuan perpustakaan sekolah secara umum adalah perpustakaan untuk bersama dengan kelengkapan-kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945 c. Syarat-Syarat Perpustakaan Sekolah Syarat-syarat suatu perpustakaan menurut Perpustakaan Nasional RI adalah sebagai berikut: 1. Ruangan Perpustakaan Sekolah. Ruangan yang baik adalah ruangan yang dapat menampung semua kegiatan perpustakaan sehingga proses penyelenggaraan perpustakaan tidak terhambat yakni: (1) tempat para petugas melaksanakan kegiatan-kegiatan perpustakaan seperti menghimpun, mengolah dan kemudian melayani para pengguna,
(2)
tempat
menyimpan
koleksi
perpustakaan,
93)
tempat
dilaksanakannya kegiatan rutin secara bersama para siswa pada saat tertentu 2. Tata Ruang dan Penerangan Ruangan
11
Penataan ruang perpustakaan sekolah sebaiknya dibuat secara sederhana dan sesuai dengan tingkatan pendidikan di sekolah. Karena perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar siswa dan ditata sedemikian rupa sehingga siswa tertarik untuk mengunakanya Penerangan ruangan yang pertama adalah menggunakan cahaya matahari sebagai penerangan ruangan dengan catatan jangan sampai langsung kena buku, pantulan sinar benda bergerak diluar jangan menggangu, kedua menggunakan sinar lampu listrik, penggunaan jenis lampu tidak menghasilkan sinar yang menyilaukan. 3. Koleksi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan dapat menjalankan fungsinya sebagai sumber informasi bila ada koleksi sebagai informasi yang akan di sebarkan untuk pengguna. Pengguna perpustakaan sekolah yang merupakan siswa dimana para siswa masih dibina untuk mendorong minat baca, untuk mendukung tujuan perpustakaan sekolah yaitu membantu mengembangkan belajar siswa agar menjadi kreaktif dan imajinatif sebagai upaya belajar mandiri dalam menemukan kebutuhan informasi. Maka koleksi perpustakaan harus sesuai dengan tujuan tersebut. 4. Jenis-Jenis Koleksi Perpustakaan Jenis koleksi perpustakaan sekolah dapat dikelompokkan kedalam kategori buku dan bukan buku. Buku adalah bahan perpustakaan yang berupa semua jenis buku teks, contohnya buku mata pelajaran, bahan bukan buku teks contohnya adalah majalah, koran dan lain-lain.
12
a. Buku Buku masih merupakan bahan perpustakaan yang utama untuk dijadikan koleksi perpustakaan. Buku terdiri dari buku fiksi dan buku non fiksi. Buku fiksi adalah buku cerita ciptaan seseorang pengarang berdasarkan khayalan. Buku non fiksi adalah buku teks atau buku pelajaran dan buku referensi yang berupa kamus, ensiklopedia, buku tahunan, buku pedoman, indeks, bibliografi, abstark, dan atlas b. Bahan Bukan Buku Yang dimaksud dengan bahan buku adalah bahan ataupun koleksi perpustakaan yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan berupa buku adalah majalah, surat kabar, brosur, globe dan koleksi lainnya. c. Koleksi Audiovisual koleksi audisonal adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil dari cetakan kertas. Contohnya adalah film, microfilm, kaset, slide, mikrofis, video dan koleksi lainnya. D. Pelayanan Peminjaman Perpustakaan Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Noerhayati (1988:100). Aktivitas perpustakaan yang teratur baik mempunyai beraneka warna bahan-bahan pustaka tentang berbagai jenis subjek dan dikendalikan oleh seorang guru pustakawan yang aktif meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas, (2) menyediakan sumber-sumber informasi bagi siswa atau guru perorangan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa dan guru tentang berbagai jenis masalah, (3) sekolah-sekolah yang
13
mempunyai perpustakaan dikelolah dengan baik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar. Sedangkan menurut Darmono (2007:171) jenis layanan perpustakaan sekolah adalah: 1.
Pelayanan peminjaman bahan pustaka (pelayanan sirkulasi) yaitu pelayanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
2.
Pelayanan referensi yaitu pelayanan yang diberikan oleh pustakawan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedia, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawah pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya untuk dibaca ditempat
3.
Pelayanan ruang baca yaitu, pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca diperpustakaan. Pelayanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawah pulang, akan tetapi mereka cukup memanfaatkannya diperpustakaan. Melayani kebutuhan siswa dalam kelas sewaktu-waktu dapat dilakukan,
bila guru kelas memerlukan, bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarnya. Guru kelas sebaiknya mengadakan penyelidikan terlebih dahulu dalam perpustakaan tentang jenis-jenis bahan pustaka yang ada yang mungkin diperlukannya. Perpustakaan harus sewaktu-waktu bersedia menjawab berbagai jenis pertanyaan dari para siswa atau guru. Buku-buku non fisik, referensi atau jenis koleksi lainnya harus cukup variasinya, sehingga dapat menjawab
14
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh siswa atau guru mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran atau pun hal-hal lain. Menurut Noerhayati (1988:101) mengemukakan pelayanan perpustakaan terdiri dari: (1) hari peminjaman, menentukan hari-hari peminjaman disarankan kepada kebijaksanaan masing-masing sekolah, (2) lamanyan meminjam, setiap sekolah dapat menentukan lamanya waktu peminjaman, (3) jumlah buku yang boleh dipinjam sekaligus bila buku perpustakaan banyak jumlahnya, seorang siswa dapat diberi izin meminjam dua atau lebih buku-buku sekaligus, (4) sanksi perpustakaan, tindakan-tindakan yang perlu dilaksanakan terhadap hal-hal yang dapat terjadi pada buku-buku yang dipinjamkan seperti keterlambatan mengembalikan buku, buku hilang, rusak dan lain-lain, (5) sistem peminjaman. Sutarno (2005:113) mengemukakan sistem layanan perpustakaan pada umumnya ada dua sistem layanan yang lazim diterapkan perpustakaan yaitu: (1) sistem tertutup, maksudnya bahwa pemakai hanya dapat menelusur sumber informasi pada kartu-kartu katalog yang tersedia sebagai wakil dari sumber informasi perpustakaan, mencatat judul buku, pengarang dan keterangan lainnya dianggap perlu, menyarankan kepada petugas layanan untuk diambilkan pada tempat penyimpanan, menunggu, jika sudah dapat bisa dipergunakannya. Sedangkan sistem terbuka dapat dikatakan merupakan kebalikan dari sistem tertutup, tata cara sistem terbuka adalah sebagai berikut: setiap pengunjung dalam mencari/menelusur sumber-sumber informasi dilakukan sendiri, perpustakaan menyiapkan panduan-panduan kartu-kartu katalog, pengunjung diberikan
15
kebebasan akses informasi, antara rak penempatan koleksi dan meja baca biasanya tidak dipisahkan. E. Pelayanan Membaca Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah, sehingga pustakawan harus bekerja sama dengan guru dalam membantu siswa untuk memanfaatkan jasa perpustakaan secara aktif. Agar mekanisme kerja diperpustakaan dapat berjalan lancar dan untuk menjaga kerapian dan kemudahan administrasi, maka dalam sebuah perpustakaan perlu dipersiapkan beberapa hal antara lain yaitu: a. Buku Induk Buku induk dipergunakan untuk mencatat bahan pustaka atau buku-buku yang diterima. Dengan adanya buku induk, maka jumlah buku waktu, tanggal, bulan dan tahun penerimaan dan judul buku yang ada dalam perpustakaan dapat diketahui. b Buku anggota Buku anggota dipergunakan untuk mencatat semua nama siswa, guru dan pegawai yang menjadi anggota perpustakaan. c. Buku pinjaman Buku pinjamanan dipergunakan untuk mencatat nama-nama peminjam baik guru, siswa ataupun anggota sekolah lainnya seperti kepala sekolah dan staf tata usaha. d. Buku pengunjung
16
Buku pengunjung tidak dapat disatukan dengan buku peminjaman.Buku pengunjung hanya dipergunakan untuk mencatat nama-nama guru, siswa atau pengunjung lainnya yang mengunjugi perpustakaan. e. Buku tamu Buku tamu dipergunakan untuk mencatat nama-nama tamu yang mengunjugi perpustakaan. Tamu yang dimaksud adalah orang yang berasal dari luar lingkungan sekolah dan mengunjugi perpustakaan. E. Layanan Referensi Layanan referensi atau layanan rujukan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, referensi adalah sumber, acuan, rujukan atau petunjuk. Melalui pengarahan dan rujukan petugas perpustakaan khususnya petugas refernsi, pengguna akan memperoleh informasi melalui bahan-bahan referensi yang ada diperpustakaan. Jadi petugas layanan referensi tidak hanya menyediakan bahanbahan referensi diperpustakaan saja, tetapi harus memberikan jasa rujukan maupun pengarahan agar pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan Menurut Rahayuningsih (2007:103) mengemukakan layanan refernsi mempunyai peran penting dalam perpustakaan, karena melalui diaolog dan komunikasi dapat membantu pengguna menemukan informasi yang dicari. Dengan demikian yang dimaksud dengan layanan referensi adalah suatu kegiatan yang membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.
17
Selanjutnya menurut Rahayuningsih (2007:104) menjelaskan tujuan, fungsi dan penunjang layanan referensi sebagai berikut: a.Tujuan layanan referensi: 1. Memungkinkan pengguna menemukan informasi secara cepat dan tepat 2. Memungkinkan pengguna menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas 3. Memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna b. Fungsi layanan referensi: 1. Informasi, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atau kebutuhan pengguna perpustakaan 2. Bimbingan, memberikan bimbingan untuk menemukan bahan pustaka yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna 3. Pengarahan/instruksi, memberikan pengarahan dan bantuan pada pengguna mengenai cara menggunakan perpustakaan maupun koleksi referensi c. Penunjang Untuk menunjang tujuan dan fungsi referensi layanan referensi diperlukan sebagai berikut: 1. Petugas perpustakaan yang cakap 2. Koleksi referensi yang memadai dan disajikan dalam rak terbuka serta mudah dicapai 3. Kerja sama antar perpustakaan. Untuk perpustakaan sekolah layanan referensi belum begitu tampak kegiatannya. Hal karena jumlah pengguna yang masih sedikit dan kegiatan yang
18
dilakukan perpustakaan belum banyak. Yusuf (2005:76) menjelaskan yang termasuk ke dalam jenis pelayanan referensi diperpustakaan sekolah misalnya hanya berupa jawaban pertanyaan para guru dan siswa dalam kaitannya dengan masalah pendidikan dan informasi yang disediakan oleh perpustakaan F. Peminjaman dan Pengembalian Layanan peminjaman dan pengembalian disebut layanan sirkulasi. Artinya koleksi dipinjam oleh pengguna, dan keluar dari lokasi perpustakaan, dan koleksi dikembalikan oleh pengguna untuk kemudian masuk keperpustakaan. Hal ini berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan inilah yang disebut perputaran koleksi. Yusuf (2005:73) menjelaskan bahwa prosedur yang dilakukan dalam peminjam adalah: (1) dalam sistem peminjam terbuka para peminjam bisa mencari buku yang dibutuhkan melalui katalog. Kemudian menelusurinya ke rak buku sesuai dengan petunjuk katalog setelah peminjam mendapatkan buku maka langsung menyerahkan kepada petugas untuk diproses, (2) petugas mengeluarkan kartu buku dari kantongnya, kemudian menulis nama peminjam dan tanggal kembali buku, (3) mengisi kartu peminjam sesuai dengan lajur-lajur atau kolomnya, (4) petugas mulai menyusun kartu buku dan kartu peminjam kedalam laci masing-masing. Kartu buku disusun berdasarkan urutan tanggal kembali dan nomor klasifikasi. Sedangkan kartu peminjam disusun berdasarkan abjad nama peminjam. G. Perpustakaan sebagai Sumber Belajar Menurut Yusuf (1991:21) fungsi khusus perpustakaan sebagai berikut:
19
1.
Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar (learning resource centre). Artinya segala kegiatan yang terjadi diperpustakaan dan semua koleksi yang dikelolanya memenuhi syarat untuk terlaksananya kemudian proses belajar para pengguna. Sumber-sumber belajar yang dirancang secara khusus, tersedia diperpustakaan. Pesan, bahan, orang, media, bisa didapatkan diperpustakaan
2.
Perpustakaan sebagai pusat bahan pembelajaran (instructional material centre). Disamping sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan sekaligus sebagai bahan pembelajaran dan pengajaran. Semua bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran atau pengajaran bisa tersedia diperpustakaan. Bahkan dewasa ini perpustakaan pusat media pengajaran
3.
Perpustakaan sebagai pusat kegiatan sosial dan pusat kebudayaan bangsa. Para pengunjung perpustakaan tidak terbatas. Menurut Winataputra (2003:61) mengatakan bahwa “ Sumber belajar
adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Selanjutnya Soetminah (1992:34) mengemukakan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah. Perpustakaan adalah suatu unit kegiatan yang berada dilingkungan sekolah yang dikelolah secara profesional untuk memberikan informasi kepada penggunanya. Oleh karena itu perpustakaan sekolah merupakan
20
sumber belajar dalam membantu permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan guru di dalam proses pembelajaran. Dalam mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada siswa seorang guru harus memiliki berbagai strategi dan pendekatan yang digunakan agar siswa memahami secara mendalam apa yang diajarkannya. Salah satu cara yang digunakan oleh guru harus menggunakan berbagai sumber belajar yang termasuk di dalammya adalah perpustakaan sebagai sumber belajar. Pengertian sumber belajar dikemukakan oleh Arikunto (1998:6) adalah semua yang dijadikan bahan belajar yang mengandung informasi dan menjadi objek belajar adalah siswa tersebut berupa perpustakaan yang berisi tentang berbagai macam buku bacaan dan berbagai koleksi yang yang dapat dijadaikan untuk mengakses berbagai informasi pengetahuan.