BAB II KAJIAN TEORI 2.1
KEPUTUSAN PEMBELIAN
2.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Menurut Kotler (2005), “Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian”. Keputusan pembelian menurut Peter Jerry C. Olson (2013), suatu keputusan (decision) mencakup suatu pilihan diantara dua atau lebih tindakan atau perilaku alternatif. Pemasar secara khusus tertarik pada perilaku pembeli, terutama pilihan konsumen mengenai merek-merek yang akan di beli. Proses inti dalam pengambilan keputusan konsumen adalah proses integrasi yang digunakan untuk mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu diantaranya. Hasil proses integrasi tersebut adalah suatu pilihan (choice), serta kognitif menunjukkan intensi perilaku.
9 Universitas Sumatera Utara
2.1.2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2009: 166-176), ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1. Faktor budaya
a) Kultur
Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan manusia, perilaku biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya.
b) Sub-kultur
Tiap kultur mempunyai
sub-kultur
yang lebih kecil
yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub-kultur meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografi. Ketika sub-kultur tumbuh dengan besar dan cukup kaya, perusahaan akan merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
c) Kelas sosial
Kelas sosial merupakan pengelompokan masyarakat yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dengan anggota yang memiliki nilai, minat, dan perilaku yang sama. 10 Universitas Sumatera Utara
2. Faktor sosial a) Kelompok Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung di dalam mana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang yang menjadi anggotanya disebut kelompok referensi. b) Keluarga Anggota keluarga merupakan kelompok referensi utama yang sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian tau keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh seseorang. Keluarga orientasi adalah keluarga yang terdiri dari orangtua yang memberikan arah dalam hal tuntunan agama, politik, ekonomi, dan harga diri. c) Peran dan status Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran
dan
status.
Tiap
peran
membawa
status
yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat. 3. Faktor pribadi a) Usia dan tahap daur hidup
b) Pekerjaan
c) Keadaan ekonomi
11 Universitas Sumatera Utara
d) Gaya hidup
f) Kepribadian dan Konsep diri
4. Faktor psikologis
a) Motivasi
b) Persepsi
c) Pembelajaran
d)Kepercayaan dan sikap Orang yang berasal dari sub-kultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya.
12 Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Tahapan Keputusan Pembelian Menurut Chistina (2014), terdapat lima tahapan dalam proses keputusan pembelian, yaitu : 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Kebutuhan dibagi menjadi dua. Pertama, kebutuhan Fungsional. Kebutuhan fungsional secaRa langsung berkaitan dengan kinerja produk tersebut, alasan rasional kenapa konsumen membeli suatu produk. Kedua, kebutuhan Psikologis merupakan motivasi yang dipengaruhi emosi berkaitan dengan perasaan, baik itu hal keindaan maupun gengsi. 2. Pencarian Informasi Segera setelah pelanggan mengidentifikasi suatu kebutuhan, mereka mungkin akan mencari informasi tentang ritel atau produk untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka. 1) Jumlah informasi yang dicari. Secara umum jumlah nformasi yang dicari tergantung kepada nilai yang dirasakan diperoleh dari pencarian dibandingkan dengan ongkos atau biaya pencarian informasi tersebut. Nilai dari pencarian evaluasi berdasarkan pertimbangan bahwa dalam hal bagaimankah nilai yang dirasakan
13 Universitas Sumatera Utara
oleh pelanggan tersebut dapat meningkatkan keputusan belanja konsumen. 2) Biaya pencarian informasi meliputi waktu dan biaya. Berkeliling dari satu toko ke toko memerlukan biaya untuk tenaga, bensin dan biaya parkir serta waktu pelanggan yang tersita. 3) Sumber-sumber informasi. Pelanggan memiliki dua sumber informasi yaitu internal dan eksternal. Sumber informasi internal adalah informasi dalam memori pelanggan seperti nama, citra dan pengalaman masa lalu dengan toko yang berbeda. Smber informasi eksternal adalah informasi yang disjikan oleh iklan dan orang lain. Pelanggan melihat ratusan iklan di media cetak dan media elektronik, pelanggan memperhatikan tanda untuk banyak outlet ritel tiap hari. Selain itu pelanggan mendapatkan informasi dari para teman dan keluarga. 4) Mengurangi pencarian informasi. Tujuan ritel dalam pencarian informasi pada proses belanja adalah untuk membatasi dan mengarahkan agar pelanggan melakukan pencarian informasi ke toko atau situs web secara langsung. Kondisi di mana pelanggan masih terus mencari informasi pada toko yang lain akan membuka peluang bagi toko lain tersebut untuk membujuk pelanggan untuk melaksanakan transaksi pembelian pada toko tersebut.
14 Universitas Sumatera Utara
3. Evaluasi Alternatif Menurut Engel dalam Crhistina (2014), bahwa pemilihan suatu toko merupakan fungsi dari empat variabel yang terdiri dari : 1) Kriteria evaluasi Dari kriteria evaluasi inimasih ada bagian-bagian yang harus diketahui oleh konsumen dalam memilih suatu toko yang meliputi lokasi (jarak), luas dan kedalam produk, harga, promosi, personel toko, pelayanan, dan masih banyak lagi elemen-elemen yang dapat dikatakan sebagai faktor penentu di dalam memberikan pilihan atas sebuah toko. 2) Karakteristik toko yang dirasakan Yang dimaksud karakteristik toko disini diartikan sebagai citra toko, dapat dibagi menjadi beberapa hal seperti lokasi dari toko, keragaman barang yang ditawarkan, harga baran yang dijual, promosi yang dijalankan dalam menarik minat konsumen, pelayanan toko, penerangan toko atau penataan ruangan serta atmosfer di dalam ruangan toko. 3) Proses pembandingan Tahapan ini dilakukan oleh konsumen apabila konsumen sudah melewati tahap pengenalan dan mengenal lebih jauh tentang citra suatu toko dimana pada tahap pembanding ini, konsumen akan melakukan beberapa perbandingan antar toko yang satu dengan toko lainnya.
15 Universitas Sumatera Utara
4) Toko yang dapat diterima dan toko yang tidak dapat diterima Sesudah melakukan proses pembandingan, maka konsumen sudah dapat mengambil keputusan toko mana yang menjadi pilihan konsumen tersebut yang memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh konsumen. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahapan evaluasi, konsumen membuat perbandingan antar beberapa toko dan mengambil keputusan toko mana yang telah memenuhi syarat-syarat yang di inginkan. Setelah mengetahui toko mana yang menjadi pilihan maka tahap selanjutnya memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, kemudian konsumen akan melakukan transaksi pembelian terhadap produk tersebut. 5. Evalusi Pasca pembelian Proses belanja tidak berakhir pada tahap pembelian produk. Setelah melakukan pembelian produk, pelanggan menggunakan produk itu dan kemudian mengevaluasi pengalaman ini untuk menentukan apakah produk ini memuaskan atau tidak memuaskan. Kepuasan adalah suatu evaluasi pasca konsumsi tentang seberapa baik suatu toko atau produk.
16 Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pihak-Pihak yang Berperan Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Menurut Bilson Simamora (2001:94) ada lima peran yang dimainkan orang dalam membuat keputusan pembelian, antara lain : 1. Pencetus (initiatior), yaitu orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk saatu jasa tertentu. 2. Pemberi pengaruh (influencer) adalah orang yang pandangan atau sarannya dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan akhir konsumen. 3. Pengambil keputusan (decider) adalah orang yang sangat menentukan setiap komponen keputusan pembelian, seperti apakah membeli, apa yang akan dibeli, kapan hendak membeli dan dengan cara bagaimana membeli dan dimana akan membeli. 4.
Pembeli (buyer) adalah orang yang akan melakukan pembelian nyata.
5. Pemakai (user) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu. 2.2
STRATEGI
2.2.1
Pengertian Strategi Secara etimologis, strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘strattegeia’
atau sering disebut ‘stratos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin. Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosakata dari disiplin ilmu menejemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.
17 Universitas Sumatera Utara
Strategi sendiri bisa diartikan dengan konsep dan atau upaya untuk mengerahkan dan mengarahkan potensi dan sumberdaya kedalam rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Strategi (strategy) adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang direncanakan, pengarahan sumber daya dan interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lain (Boyd, Walker, Larreche: 2000) Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat. 2. 2. 2 Unsur-Unsur Strategi Secara lebih spesifik, ada lima unsur dalam strategi yang dikembangkan dengan baik: 1. Ruang lingkup Ruang lingkup organisasi mengacu pada luasnya cakupan dari sasaran strategisnya, jumlah dan tipe industri, lini produk dan segmen pasar dimana ia bersaing atau direncanakan untuk masuk. Keputusan tentang ruang lingkup strategis organisasi seharusnya mencerminkan pandangan manajemen akan tujuan atau misi perusahaan. 18 Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan dan sasaran Strategi harusnya merinci tingkat penyelesaian yang diinginkan pada satu atau lebih dimensi kerja─seperti pertumbuhan volume, kontribusi laba, atau pengembalian investasi─selama periode waktu tertentu untuk setiap perusahaan dan produk pasar untuk organisasi secara keseluruhan. 3. Pengalokasian sumber daya Setiap organisasi memiliki sumber daya keuangan dan sumber daya manusia yang terbatas. Merumuskan strategi juga melibatkan keputusan bagaimana sumber daya itu dicapai dan dialokasikan, antar unit bisnis, produk pasar, departemen fungsional dan kegiatankegiatan di dalam setiap perusahaan atau produk pasar. 4. Identifikasi keunggulan kompetitif yang layak Satu bagian penting dari strategi apapun adalah spesifikasi dari bagaimana organisasi akan bersaing dalam setiap unit bisnis dan produk pasar di dalam domainnya. Bagaimana peusahaan dapat memposisikan dirinya untuk mengembangkan dan mempertahankan keunggulan yang berbeda atas para pesaingnya? Untuk menjawab pertanyaan ini, para manager harus menguji peluang pasar dalam setiap bisnis dan produk pasar serta kompetensi atau kekuatan unik perusahaan relative terhadap para pesaingnya.
19 Universitas Sumatera Utara
5. Sinergi Sinergi muncul bila unit bisnis, produk pasar, pengalokasian sumber daya dan kompetensi perusahaan saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain. Sinergi memungkinkan kinerja total dari bisnis yang berkaitan menjadi lebih besar disbanding sebelumnya; keseluruhannya menjadi lebih besar ketimbang penjumlahan dari bagian-bagiannya. 2. 3
PEMASARAN Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran merupakan suatu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Intinya adalah di dalam pemasaran ditemukan tiga poin penting yaitu : 1) Fungsi-fungsi organisasi, 2) kegiatan mencipta, mengkomunikasikan, menyerahkan nilai serta 3) mengelola hubungan dengan pelanggan. Dari peristiwa tersebut muncul istilah manajemen pemasaran yang menurut Kotler & Keller (2009) merupakan seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga serta menumbuhkan pelanggan
dengan
menciptakan,
menyerahkan,
mengkomunikasikan
nilai
pelanggan yang unggul. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan tujuan pemasaran yakni mengetahui dan memahami pelanggan agar produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan dapat diwujudkan.
20 Universitas Sumatera Utara
Menurut Wikipedia, pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. 2. 4
BAURAN PEMASARAN RITEL
2. 4. 1. Pengertian Bauran Pemasaran Ritel Menurut Christina (2014:86) bauran pemasaran ritel (retail mix) merupakan strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel, dimana peritel dapat mengombinasikan variabel- variabel tersebut menjadi jalan alternatif dalam upaya menarik konsumen. 2.4.2
Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Ritel 1. Produk Produk adalah keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan pelayanan, letak toko dan nama barang dagangannya. Konsumen akan memberikan kesan yang baik terhadap suatu toko apabila toko tersebut dapat menyediakan barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsmen. Oleh karena itu, peritel harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor-faktor yang dipertimbangkan
oleh suatu toko atau
department store dalam memilih produk yang dijualnya yaitu variety, widith or breath, depth, consistency dan balance.
21 Universitas Sumatera Utara
1) Variety Kelengkapan
produk
yang
pertimbangan
konsumen
dijual
dalam
dapat
memilih
mempengaruhi
suatu
toko
atau
department store. 2) Width or Breath Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang ditawarkan. Contohnya pada toko roti, selain menyediakan roti juga menyediakan berbagai macam minuman. 3) Depth Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk, misalnya baju yang dijual di department store tidak hanya dari satu merek saja tetapi juga tersedia merek-merek lainnya. 4) Consistency Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus tetap dijaga keberadaannya dengan cara menjaga kelengkapan, kualitas dan harga dari produk yang dijual. 5) Balance berkaitan erat dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan macammacam produk yang dijual dengan pasar sasarannya.
22 Universitas Sumatera Utara
2. Harga Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran ritel dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu toko dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran ritel, seperti : kualitas barang dan pelayanan yang diberikan. Hal tersebut akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk berbelanja disebuah department store atau toko. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga adalah pasar sasaran, persaingan, biaya produk yang akan dijual, aturan harga dalam bauran ritel, karakteristik barang dagangan, dan pertimbangan –pertimbangan hukum. Terdapat tiga macam strategi dalam menetapkan harga, yang pada umumnya digunakan sebagai dasar oleh para peritel yaitu : 1) Penetapan harga di bawah harga pasar Penetapan harga di bawah harga pasar (pricing below the market) umumnya
dilakukan
oleh
peritel
yang
mempunyai
biaya
operasional yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi. 2) Penetapan harga sesuai dengan harga pasar Penetapan harga sesuai dengan harga pasar (pricing at the market) umumnya dilakukan oleh peritel untuk melebarkan pasarnya dengan menawarkan kepada konsumen mengenai kualitas produk yang baik,harga yang cukup dan pelayanan yang baik. 23 Universitas Sumatera Utara
3) Penetapan harga diatas harga pasar Penetapan harga diatas harga pasar (pricing above the market) biasanya dijalankan oleh toko yang sudah memiliki reputasi yang baik atau sudah dikenal. Konsumen akan tetap membeli walaupun harganya diatas harga pasar dan ini merupakan keuntungan bagi penjual. 3. Promosi Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang dapat mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu toko ritel dengan segala penawarannya. Menurut Berman dan Evans dalam Christina (2014 : 88) terdapat beberapa tipe promosi, diantaranya : point of purchase, kontes, kupon, program belanja, undian, contoh gratis, demonstrasi, pemberian hadiah yang diadakan pada peristiwa khusus. Promosi merupakan alat komunikasi untuk menghubungkan keinginan
pihak
peritel
dengan konsumen
untuk
memberitahu,
membujuk, dan mengingatkan konsumen agar mau membeli produk yang dijual dari keuntungan dan manfaat yang diperolehnya. Peritel harus dapat memposisikan diri dan memperkuat posisinya di pasar. Ada tiga macam alat promosi yang sering digunakan oleh peritel, yaitu :
24 Universitas Sumatera Utara
1) Iklan Iklan merupakan segala bentuk presentasi non personal dan promosi dari barang-barang serta pelayanan oleh sebuah sponsor tertentu yang dapat dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, katalog, dan media lainnya. 2) Penjualan langsung Penjualan langsung merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pembelian. Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan tenaga wiraniaga. 3) Promosi penjualan Promosi penjualanmerupakan aktivitas yang dapat menarik konsumen untuk membeli yang meliputi pemanjangan, pameran, pertunjukan, dan demonstrasi. Bentuk promosi penjualan, antara lain dengan pemberian sampel dan kupon berhadiah. 4. Pelayanan Pelayanan merupakan suatu keinginan konsumen untuk melayani dan pelayanan tersebut tentunya berhubungan dengan penjualan produk yang akan dibeli konsumen, misalnya : pemberian fasilitas alternatif pembayaran, pemasangan pelengkapan, merubah model pakaian dan sebagainya.
25 Universitas Sumatera Utara
Pelayanan didefenisikan sebagai aktivitas, manfaat, kepuasan dari sesuatu yang ditawarkan dalam penjualan. Para peritel harus dapat menyesuaikan jenis layanan yang ditawarkan dengan unsur-unsur lainnya dalam bauran ritel. Contohnya, toko yang menetapkan harga di atas harga pasar harus memberikan layanan yang maksimal agar sesuai dengan apa yang telah dibayar oleh konsumen. Adapun jenis-jenis pelayanan dalam bauran ritel antara lain : 1) Waktu pelayanan toko (jam operasional toko) 2) Pengiriman barang 3) Penanganan terhadap keluhan dari konsumen 4) Penerimaan pesanan melalui telepon dan pos 5) Penyediaan fasilitas parkir Berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan di atas dapat membedakan pelayanan antara toko yang satu dengan toko lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lengkap dan memuaskan pelayanan yang diberikan oleh toko,maka semakin besar kemungkinan konsumen akan tertarik untuk memilih berbelanja di toko tersebut. 5. Fasilitas Fisik Fasilitas fisik merupakan faktor penentu dalam mendominasi pangsa pasar yang diinginkan oleh perusahaan, karena penguasaan pasar dapat dicapai apabila perusahaan mendapat kedudukan yang baik sehingga dapat menciptakan citra perusahaan bagi para konsumennya. Secara spesifik, beberapa elemen penting yang dapat lebih menonjolkan citra dari 26 Universitas Sumatera Utara
toko tersebut yaitu : arsitektur yang baik, desain eksterior dan interior yang menarik, sumber daya manusia yang memadai, penyediaan barang yag baik, lambang dan logo, penempatan lokasi toko dan nama toko yang dapat menarik perhatian. Nama toko berperan penting karena sebagian besar dari elemen tersebut berkaitan dengan pengelolanya yang ditampilkan secara fisik. Adapun faktor-faktor lainnya yang harus dipertimbangkan, yaitu : kesetrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan dan bagaimana arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi toko ritel karena dapat menarik perhatian konsumen untuk mengunjungi toko tersebut,bahkan berbelanja di toko tersebut. Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah toko yang dilakukan peritel dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Fasilitas fisik mempunyai peranan penting untuk memposisikan toko ritel dalam benak konsumen. Fasilitas fisik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1) Lokasi toko Mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas paling penting, karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.
27 Universitas Sumatera Utara
2) Tata letak toko Penataan toko yang dirancang dan dibuat setelah lokasi toko dipilih. Semua ini bertujuan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi konsumen dalam berbelanja. 3) Desain toko Desain dari sebuah toko dibagi ke dalam dua bagian : a) Desain eksterior Merupakan penampilan luar dari sebuah toko yang harus dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Faktorfaktor desain eksterior meliputi : penempatan pintu masuk, penerangan pada bagian luar toko, penempatan papan reklame serta pengaturan jendela dan dinding. b) Desain interior Merupakan penampilan di bagian dalam suatu toko yang tidak kalah pentingnya untuk menarik perhatian konsumen. Faktor-faktor desain interior ini meliputi ketinggian langitlangit, penerangan dalam toko, warna dan temperatur dalam ruangan.
28 Universitas Sumatera Utara
2. 5. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti ( Tahun )
Cici Wulan Sari ( 2013 )
Pricilia Adji dan Dr. Hartono Subagio (2013)
Imam Suroso ( 2013 )
Nama Peneliti ( Tahun )
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Pengaruh Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Beat di Kota Padang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran dan faktor psikologis berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Motor Honda Beat di Kota Padang
Pengaruh Retail Mix terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa UK Petra di Circle K Siwalankerto Surabaya
Hasil penelitian ini menujukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Bauran Pemasaran Ritel yang diterapkan oleh CIRCLE K terhadap kepuasaan pelanggan dimana pelanggan disini adalah mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran Ritel (Retail Marketing Mix) Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen pada Minimarket Indomaret di Kota Probolingo
Bauran Pemasaran Ritel berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen pada Minimarket Indomaret di Kota Probolinggo
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
29 Universitas Sumatera Utara
Aryunigsih ( 2012 )
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi ( Studi Pada Konsumen Produk Pepsodent Di Semarang)
Ni Made Hartini
Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pelanggan Membeli Buku (Studi Kasus Pada Toko Buku Diskon Toga Mas Denpasar)
Yuda Melisa ( 2012 )
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian pasta gigi ( studi pada konsumen produk Pepsodent di Semarang )
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yag signifikan antara bauran pemasaan ritel terhadap keputusan pembelian buku pada Toko Buku Diskon Toga Mas Denpasar penelitian ini Pengaruh Bauran Pemasaran Hasil bahwa Ritel terhadap Keputusan menunjukkan Pembelian Ulang bauran pemasaran ritel Konsumen Mega Prima memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Swalayan Payahkumbuh keputusan pembeliana ulang konsumen Mega Prima Swalayan Payahkumbuh
(Sumber: Peneliti, 2015) 2.6 DEFENISI OPERASIONAL Dalam penelitian ini variabel yang digunakna dapat di klasifikasikan menjadi variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). 1. Variabel bebas (independen) 1) Produk (X1.1) a. Keragaman merek produk yang ditawarkan b. Keragaman jenis produk yang ditawarkan c. Ketersediaan produk
30 Universitas Sumatera Utara
2) Harga (X1.2) a. Harga dapat bersaing dengan kompetitor b. Harga yang terjangkau c. Harga sesuai dengan kualitas produk 3) Pelayanan (X1.3) a. Kebersihan di dalam toko b. Karyawan yang ramah saat melayani pelanggan c. Kesesuaian antara harga yang tertera dan harga yang harus dibayar di kasir d. Kemudahan pembayaran (cash, kartu kredit/debit) e. Karyawan mampu menangani keluhan dari pelanggan g. Karyawan mampu menyampaikan informasi dengan jelas 4) Promosi (X1.4) a. Katalog promosi b. Program bundling bagi produk – produk tertentu c. Komposisi warna yang menarik 5) Fasilitas Fisik (X1.5) a. Lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan mudah terlihat b. Lahan parkir yang tersedia memadai c. Kondisi toko yang terawat d. Papan nama yang terlihat jelas e. Tersedianya kursi di depan toko f. Penempatan barang yang rapi sehingga mudah dicari g. Pencahayaan di dalam toko 31 Universitas Sumatera Utara
2. Variabel terikat (Dependen) 1) Keputusan Pembelian (Y) a. Pelanggan membeli suatu produk karena sudah direncanakan b. Pelanggan membeli suatu merek produk karena melihat display produk yang menarik c. Pelanggan memutuskan membeli suatu produk ataupun merek pada saat berada di tempat pembelian 2.7 KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Produk (X1.1)
Harga (X1.2)
Promosi (X1.3)
Keputusan Pembelian (Y)
Pelayanan (X1.4)
Fasilitas Fisik (X1.5)
Sumber : Peneliti, 2015
32 Universitas Sumatera Utara