BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2008: 5) yang dimaksud dengan prosedur adalah “suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”. Adapun menurut Baridwan (2009: 1) yang dimaksud dengan prosedur adalah “suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi penjualan yang sering terjadi”. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang atau lebih dalam suatu departemen yang disusun untuk menjamin penanganan yang seragam terhadap transaksi perusahaan yang sering terjadi.
5
2.1.3 Pengertian Anggaran Menurut Mulyadi (2001: 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Menurut Nafarin (2000: 9), anggaran (budget) adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Menurut Munandar (1985: 1), pengertian anggaran yaitu: “Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.” Munandar juga menyebutkan bahwa terdapat empat unsur dalam suatu anggaran, yaitu : 1) Rencana, ialah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. 2) Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. 3) Dinyatakan dalam unit (satuan) moneter atau satuan ukuran yang lain, yaitu suatu unit yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. 4) Jangka waktu tertentu yang akan datang, yaitu menunjukkan bahwa berlakunya suatu anggaran adalah untuk masa yang akan datang.
6
2.1.4 Pengertian Anggaran Operasional Menurut Munandar (1985: 23), anggaran operasional adalah anggaran yang berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Menurut Nafarin (2000: 11), anggaran operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran rugi laba. Anggaran rugi laba adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis tentang pendapatan, beban, rugi dan laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
2.1.5 Karakteristik Anggaran Menurut Mulyadi (2001: 490), anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan. 2) Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun. 3) Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. 4) Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran. 5) Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu. 6) Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
7
2.1.6 Jenis-jenis Anggaran Menurut Nafarin (2000: 17), anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang yaitu : 1) Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari: (1) Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. (2) Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. 2) Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari: (1) Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. (2) Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.
2.1.7 Tujuan Penyusunan Anggaran Menurut Nafarin (2000: 12) menyatakan bahwa tujuan disusunnya anggaran adalah: 1) Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. 2) Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
8
3) Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan. 4) Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 5) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat. 6) Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
2.1.8 Fungsi Anggaran Menurut Munandar (1985: 11), anggaran mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu: 1) Sebagai pedoman kerja Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. 2) Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerjasama dengan baik untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. 3) Sebagai alat pengawasan kerja Anggaran berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti.
9
Menurut Adisaputro dan Asri (2003: 50-52), anggaran memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Dalam bidang perencanaan: (1) Mendasarkan
kegiatan-kegiatan
pada
penyelidikan-
penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. (2) Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. (3) Untuk
membantu
atau
menunjang
kebijaksanaan-
kebijaksanaan (policies) perusahaan. (4) Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. (5) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. (6) Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. 2) Dalam bidang koordinasi (1) Membantu
mengkoordinasikan
faktor
manusia
dengan
perusahaan. (2) Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. (3) Menempatkan
penggunaan
modal
pada
saluran-saluran
yangmenguntungkan, dalam arti seimbang dengan programprogram perusahaan. (4) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. 3) Dalam bidang pengawasan (1) Untuk
mengawasi
kegiatan-kegiatan
pengeluaran.
10
dan
pengeluaran-
(2) Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan.
2.1.9 Manfaat Anggaran Anggaran memiliki manfaat bagi perusahaan sebagai berikut: 1) Mendorong setiap individu di dalam perusahaan untuk berfikir ke depan. 2) Mendorong terjadinya kerja sama antara masing-masing bagian, karena masing-masing menyadari bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri. 3) Mendorong adanya pelaksanaan asas partisipasi, karena setiap bagian terlibat untuk ikut serta memikirkan rencana kerjanya. Menurut Nafarin (2000: 12) mengemukakan manfaat anggaran sebagai berikut : 1) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. 2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai. 3) Dapat memotivasi pegawai. 4) Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai. 5) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. 6) Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. 7) Alat pendidikan bagi para manajer.
11
2.1.10 Metode Penyusunan Anggaran Menurut Harahap (2000: 89-91) ada tiga metode dalam penyusunan anggaran biasanya digunakan oleh suatu organisasi, yaitu: 1) Top down budgeting adalah metode anggaran yang dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan yang di mulai dari pimpinan perusahaan kepada bawahannya. 2) Bottom up budgeting adalah metode anggaran yang dilaksanakan suatu perusahaan yang dimulai dari bawahan kepada atasannya atau pimpinan perusahaan 3) Gabungan adalah metode anggaran yang di laksanakan suatu perusahaan dengan menggabungkan dua metode sebelumnya yaitu metode top down dan bottom up budgeting.
12