BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Pustaka 1.
Pengertian Anggaran Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran
menurut para ahli : Pengertian anggaran menurut Glenn A Welsch dalam bukunya yang berjudul Budgeting, profit, planning and control,prentice hall, New Edition adalah : “Profit planning and control maybe broadly as defined as systematic and formalized approach for accomplisting the planning, coordinating and control responsibility of management” Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan pengertian anggaran menurut Glenn A Welsch adalah suatu anggaran dikaitkan dengan fungsi fungsi dasar manejemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Pengertian anggaran menurut Rudianto (2009: 3) adalah: “Rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis”.
7
8
Menurut Garrison, Norren dan Brewer yang diterjemahkan oleh Nuri Hinduan (2006) menyatakan pengertian anggaran adalah sebagai berikut : “Anggaran (Budget) adalah rencana terperinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode tertentu”. Menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2005) menyatakan pengertian anggaran adalah sebagai berikut : “Anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam istilah istilah keuangan dan kuantitatif”. Berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan oleh para ahli mengenai anggaran, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian anggaran adalah suatu rencana tertulis mengenai suatu perusahaan / organisasi
secara rinci yang dinyatakan dalam istilah
keuangan untuk jangka waktu tertentu.
2.
Fungsi Anggaran Anggaran mempunyai beberapa fungsi yang sangat bermanfaat
bagi perusahaan, menurut M. Nafarin (2007:28), fungsi anggaran adalah sebagai berikut : a)
Fungsi Perencanaan
9
Anggaran
merupakan
alat
perencanaan
tertulis
yang
menuntut pemikiran teliti dan memberikan gambaran yang lebih rinci dalam unit dan uang b)
Fungsi Pelaksanaan Anggaran sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang (terutama dalam hal keuangan). Anggaran bertujuan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba)
c) Fungsi Pengawasan Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan, dengan cara : 1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) 2. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila terdapat penyimpangan yang merugikan)
3.
Manfaat Anggaran Sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi, anggaran
mempunyai banyak manfaat. Manfaat yang terdapat dalam suatu anggaran menurut M. Nafarin (2007:19) adalah :
10
a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai. c. Dapat memotivasi pegawai. d. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai. e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. f. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. g. Alat pendidikan bagi manajer.
4.
Kelemahan Anggaran Anggaran selain dapat berguna bagi perusahaan juga mempunyai
kelemahan-kelemahan karena anggaran hanya disusun berdasarkan taksiran-taksiran. Menurut M. Nafarin (2007:20) , kelemahan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi (anggapan), sehinngga mengandung unsure ketidakpastian. 2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat
11
3. Pihak yang merasa dipaksa melaksanakan anggaran dapat menentang sehingga pelaksanakan anggaran dapat menjadi kurang efektif .
5.
Jenis jenis Anggaran Dalam
penyusunan
anggaran
pengelompokkan
anggaran
sangatlah penting, dengan mengelompokkan anggaran maka akan lebih mudah dalam menyusun jenis anggaran. Menurut M. Nafarin (2007:31) anggaran dapat dikelompokkan menjadi : 1.
Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
interval (kisaran) kapasitas (aktivitas)
tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. b. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang dapat disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. 2.
Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umum nya periode
12
nya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat. 3.
Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran Jangka Pendek (short range budget), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai 1 tahun. b. Anggaran Jangka Panjang (long range budget), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.
4.
Menurut bidang nya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran
operasional
adalah
anggaran
untuk
menyusun anggaran laporan rugi laba, anggaran operasional terdiri dari : 1)
Anggaran Penjualan
2)
Anggaran Biaya Pabrik :
3)
Anggaran Biaya Bahan Baku
4)
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
5)
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
6)
Anggaran Beban Usaha
13
b. Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran Neraca. Anggaran keuangan terdiri dari :
6.
1)
Anggaran Kas
2)
Anggaran Piutang
3)
Anggaran Persediaan
4)
Anggaran Hutang
5)
Anggaran Neraca
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam penyusunan
anggaran perusahaan, menurut Haruman dan Rahayu (2007) faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran terdiri dari : Menurut bidang nya, anggaran terdiri dari : 1.
Faktor Intern (controllable) antara lain : a.
Data Penjualan pada tahun tahun yang lalu
b.
Kebijaksanaan
perusahaan
yang
berhubungan
dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, promosi nya, pemilihan saluran distribusi, dan sebagainya. c.
Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
14
d.
Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya maupun ketrampilan dan keahliannya.
e.
Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
f.
Fasilitas fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
g.
Kebijakan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi fungsi perusahaan, baik dibidang
pemasaran,
produksi,
pembelanjaan,
administrasi maupun dibidang personalia. 2.
Faktor Ekstern (uncontrollable)antara lain: a.
Keadaan persaingan
b.
Tingkat Pertumbuhan penduduk
c.
Tingkat penghasilan masyarakat
d.
Tingkat penyebaran penduduk
e.
Agama, adat istiadat dan kebiasaan kebiasaan masyarakat
f.
Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, social, budaya maupun keamanan
g.
Keadaan
perekonomian
nasional
maupun
internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
15
7.
Proses Penyusunan Anggaran Proses penyusunan anggaran merupakan proses rencana kerja
jangka pendek. Adapun proses penyusunan anggaran menurut M. Nafarin (2007: 9) adalah sebagai berikut : 1.
Tahap penentuan pedoman Anggaran yang akan dibuat pada tahun yang akan datang sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran.
2.
Tahap persiapan anggaran Manajer
pemasaran
sebelum
menyusun
anggaran
penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun taksiran penjualan (sales forecast). Dalam tahap persiapan anggaran ini, biasanya diadakan rapat antara bagian yang terkait saja. 3.
Tahap penentuan anggaran Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta direksi dengan kegiatan sebagai berikut : a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran.
16
b. Mengkoordinasikan
dan
menelaah
komponen
anggaran. c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran. 4.
Tahap Pelaksanaan Anggaran Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan direalisasi anggaran disampaikan kepada direksi.
8.
Metode Penyusunan Anggaran Menurut Tendi Haruman & Sri Rahayu (2007:10-11) menyatakan
bahwa prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 1.
Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi dan SWOT.
2.
Menyusun perencanaan strategic program.
3.
Mengkomunikasikan tujuan, strategic pokok, dan program
4.
Memilih taktik, mengkoordinasikan, dan mengawali operasi
5.
Menyusun usulan anggaran.
6.
Menyerahkan revisi usulan anggaran.
7.
Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan.
17
8.
Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik perusahaan atau dalam Perseroan Terbatas pada Rapat Umum Pemegang Saham.
9.
Rasio Return on Asset (ROA) Hasil pengembalian investasi atau Return on Investment
(ROI) atau Return on total Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya ( Kashmir 2010, h.201). Rumus untuk mencari Return on Investment atau Return on total Asset dapat digunakan sebagai berikut : ROA = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva Atau dapat pula dihitung dengan menggunakan pendekatan Du pont sebagai berikut : ROA = Margin laba bersih x Perputaran Total Asset 10. Kelebihan dan Kelemahan ROA Rasio profitabilitas ini digunakan untuk menganalisis serta untuk mengetahui informasi kesehatan suatu perusahaan. Menurut Munawir (2007, h.91)
18
1. Kelebihan-kelebihan analisis Rasio ROA yaitu : a.
Sifatnya yang menyeluruh
b.
Dengan analisis ROA dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan yang satu dengan perusahaan lain yang sejenis.
c.
Analisis ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang dilakukan oleh devisi atau bagian.
d.
Analisis
ROA
dapat
digunakan
untuk
mengukur
profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan. e.
ROA berguna untuk keperluan kontrol juga berguna untuk keperluan perencanaan.
2.
Kelemahan-kelemahan analisis Rasio ROA yaitu : a.
Sukar dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
b.
Fluktuasi nilai dari uang (daya beli).
c.
Dengan menggunakan analisa ROA saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.
19
11.
Pengertian Laba Laba merupakan tujuan perusahaan, dimana dengan laba
perusahaan dapat memperluas usaha nya. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba merupakan salah satu petunjuk tentang kualitas manajemen serta operasi perusahaan tersebut, yang berarti mencerminkan nilai perusahaan. Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas aktivitas yang termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dalam perekonimian yang diharapkan dapat dicapai setiap tahun. Manahan P. Tampubolon (2005:42) menyatakan bahwa : “Laba atau korporasi
diperoleh
dari
penjualan
dikurangi
semua
biaya
operasional”. Menurut Rudianto (2009:16) menyatakan bahwa pengertian laba adalah “ selisih antara pendapatan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode dengan beban usaha yang dikeluarkan pada periode tersebut” 12.
Jenis Jenis Laba 1.
Laba Kotor Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:120) laba kotor merupakan “pendapatan dikurangi harga pokok penjualan”.
20
2.
Laba Operasi Laba operasi menunjukkan seberapa efisien dan efektif perusahaan melakukan aktivitas operasi nya.
3.
Laba Sebelum Pajak Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) laba sebelum pajak merupakan “laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan”
13.
Tujuan Perhitungan Laba 1.
Tujuan Internal Berhubungan dengan manajemen untuk mengarahkan pada
kegiatan
yang
lebih
menguntungkan
dan
mengevaluasi usaha yang telah dicapai. 2. Tujuan External Memberikan pertanggung jawaban kepada pihak luar dan kepada para pemegang saham untuk keperluan pajak atau keperluan lainnya, misalnya untuk permohonan kredit
21
14.
Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pertama adalah skripsi Shinta Sukma
Devi Karno mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang pada tahun 2012 dengan judul Analisis Anggaran Biaya Operasional Dan Anggaran Pendapatan Terhadap Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Return On Asset (ROA) Pada PT. Graha Sarana Duta Palembang.
Dalam
penelitiannya
peneliti
menggunakan
metode
penelitian verivikatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Penelitian terdahulu yang kedua adalah skripsi Retno Puji Lestari mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya pada tahun 2011 dengan judul Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Pengendalian Biaya Operasional Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Dan Jaringan Surabaya Selatan. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, teknik observasi dan dokumentasi. Penelitian terdahulu yang selanjutnya adalah skripsi Yunita Sari mahasiswi Universitas Tridinanti Palembang pada tahun 2013 dengan judul Analisis Anggaran Biaya Proyek Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Pada PT. Adhimatra Satkarya Palembang. Dalam
22
penelitiannya peneliti menggunakan metode deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian terdahulu yang lainnya adalah skripsi Basaria Sitanggang mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada tahun 2007 dengan judul Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan. Pada penelitiannya penulis menggunakan metode deskriptif dan deduktif, metode deduktif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara membandingkan teori kepustakaan (data sekunder) dengan praktek di dalam perusahaan (data primer), kemudian mengambil kesimpulan dan saran dari hasil perbandingan tersebut. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan dokumentasi. Perbandingan penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan penulis secara lengkap dapat kita lihat pada tabel dibawah ini
23
No
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode Penelitian
1
Shinta Sukma Devi Karno
Analisis Anggaran Biaya Operasional dan Anggaran Pendapatan Terhadap Kinerja Keuangan Berdasarkan Return On Asset (ROA) pada PT. Graha Sarana Duta Palembang
Untuk mengetahui pengaruh anggaran biaya operasional dan anggaran pendapatan terhadap kinerja keuangan berdasarkan rasio Return On Asset (ROA) pada PT. Graha Sarana Duta Palembang
Metode Penelitian Verifikatif
2
Retno Lestari
Mengetahui proses penyusunan anggaran biaya operasional PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Dan Jaringan Surabaya Selatan
Metode penelitian Deskriptif Kualitatif
3
Yunita Sari
Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Pengendalian Biaya Operasional Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan Dan Jaringan Surabaya Selatan Analisis Anggaran Biaya Proyek Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Pada PT. Adhimatra Satkarya Palembang
Untuk mengetahui dan menganalisa anggaran biaya proyek sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada PT. Adhimatra Satkarya Palembang
Metode penelitian Dekriptif Komparatif
4
Basaria Sitanggang
Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan
Untuk mengetahui apakah anggaran sudah diterapkan sebagai alat pengawasan biaya operasional PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan
Metode penelitian Deskriptif dan Deduktif
5
Penulis
Analisis Perhitungan Anggaran Biaya Operasional Terhadap Laba Operasional Pada Project Lahendong Di PT. INDO MITRA SEKAWAN
Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh departemen marketing dengan departemen lainnya di PT. Indo Mitra Sekwan dalam perhitungan anggaran biaya operasional
Metode penelitian Deskriptif Kuantitatif
Puji
Sumber : Dari beberapa jurnal
24
B. Kerangka Pemikiran Anggaran pada perusahaan PT. INDO MITRA SEKAWAN merupakan hal yang sangat penting yang diutamakan oleh pihak management sebelum mengikuti suatu project / tender yang akan dikerjakan. Sama hal nya dengan Laba Operasional dengan adanya perhitungan anggaran maka perusahaan dapat mengetahui berapa laba yamg akan diperoleh selama project tersebut berjalan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis membuat suatu kerangka pemikiran dari analisis perhitungan anggaran yang terjadi di PT. INDO MITRA SEKAWAN. Dibawah ini akan kita lihat susunan dari kerangka pemikiran Analisis Perhitungan Anggaran Biaya Operasional Terhadap Laba Operasional dari PT. INDO MITRA SEKAWAN :
25
Susunan Kerangka Pemikiran Analisis Perhitungan Anggaran Biaya Operasional Terhadap Laba Operasional di PT. Indo Mitra Sekawan
PT. INDO MITRA SEKAWAN
Project / Tender
Penyusunan Anggaran oleh Departemen Marketing
Investasi
Biaya-Biaya
Pendapatan
Perhitungan Proyeksi Profit & Loss
Evaluasi mengenai Proyeksi Profit & Loss oleh Departemen Marketing, Operasional dan Departemen Finance
Kesimpulan
Gambar 2.1 Model Konseptual
26
Kerangka pemikiran di atas menggambarkan mengenai proses dari penyusunan anggaran di PT. INDO MITRA SEKAWAN, penjelasannya adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan pada awalnya mengikuti sebuah Project / Tender bersama dengan perusahaan lain yang mempunyai relasi dengan PT.
PERTAMINA
GEOTHERMAL
ENERGY
dan
PT.
APEXINDO. 2.
Setelah project / tender tersebut kita dapatkan, maka Departemen Marketing
akan
membuat
Penyusunan
Anggaran
untuk
mengetahui berapa Profit dan Loss yang akan kita dapatkan dalam project tersebut. 3.
Komponen Penyusunan Anggaran di PT. INDO MITRA SEKAWAN adalah Investasi , biaya-biaya serta pendapatan. Investasi yang dimaksud disini adalah : unit mesin yang digunakan, genset, handy talkie, kendaraan operasional. Biayabiaya nya seperti : biaya gaji karyawan, biaya catering, biaya sewa portacamp, biaya bensin kendaraan operasional, jamsostek dan lain lain. Pendapatan yang dimaksud dalam kerangka pemikiran ini adalah pendapatan yang tertera dalam perjanjian
27
kontrak kerja project antara PT. INDO MITRA SEKAWAN dengan kontraktor. 4.
Proyeksi Profit & Loss akan kita ketahui setelah anggaran ini dibuat, pihak management perusahaan akan mengadakan rapat dengan semua departemen terkait dalam hal ini departemen yang berhubungan
langsung
adalah
Departemen
Marketing,
dan
Departemen Departemen
Operasional, Finance
dan
Accounting untuk membahas mengenai profit & loss, perusahaan akan mengevaluasi apakah project tersebut bisa diambil jika memang menguntungkan, sebaliknya jika project tersebut dalam penyusunan anggaran ini mengalami kerugian maka pihak perusahaan tidak akan meneruskan untuk menjalani project tersebut. Dari kerangka pemikiran di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam penyusunan perhitungan anggaran diperlukan data-data yang akurat seperti biaya,investasi dan pendapatan / nilai kontrak. PT. INDO MITRA SEKAWAN telah menerapkan penyusunan anggaran seperti yang penulis gambarkan pada kerangka pemikiran di atas, dengan penyusunan seperti ini diharapkan pihak management dan dewan direksi perusahaan dapat mengetahui dengan lebih jelas mengenai proyeksi
28
kerugian dan keuntungan dari suatu project pekerjaan yang akan kita tangani.