BAB II DESAIN BUSAI{A
2.I
Teori Busana
Meninjau tujuan orang mengenakanbusana,ternyatamenunjukkanbahwa tujuan tiap orang itu belum tentu sama. Sebagianmelihatnya dari sisi kebutuhan fisik, sementara yang lain melihat dari sisi psikologis, hal ini tentu akan berbeda.Sementaradi suatu tempat, orang berbusanakarena alasan kebutuhan fisik terhadap alam, di tempat lainnya orang mengenakan busana bukan dengan alasan yang sama. Hal ini disebabkan adanya perbedaanadat istiadat, keadaan alam, kebiasaandan nilai yang berlaku dimasyarakatnya.Dalam buku The Second Skin, disebutkan tujuan busana ditinjau dari berbagaisudut pandang seperti berikut; l. Dari kajian Antropologr; Anthropological studies enable us to conclude,for example,that using clothing to express modesty is a function that is determined by the culture, learned by the individual, and not very likely instinctive in nature. People cover or decorate their bodies fo, o variety of reasons and modesty is only one. Other reasons include protection, the desire to be sexually attractive, and adornment.(Hom & Gurel.1981:3) Kajian antropologi menghasilkan kesimpulan bahwa manusia atau sekelompok masyarakat tertentu berbusana dengan tujuan menutupi tubuh adalah fungsi yang ditentukanoleh budayayang dipelajari seseorangdan bukan semata-matanaluri alam. Alasan lain adalah melindungi tubuh, menghiasi tubuh dan keinginan untuk tampil menarik secaraseksual.
2. Dari kajian sejarah; Historians' methods make it possihle to interpret current clothing phenomena against the perspe,ctiveof time. By noting repeated regularities or fluctuation in dress over extended periods, we are better able to explain and predict the probablefficts of socialchangeon patternsof dress.(Horn& Gurel,l98l: 3
l5
Fenomenabusanadapat diinterpretasikandalam beberapakurun waktu dengan mencatatfluktuasi busana pada beberapaperiode,juga memungkinkanuntuk meramalkan sosialterhadapmotif danjenis gayabusana. efekperubahan
3. Dalamkontekspsikologi; Psychologistsare concernedwith how the individual organism respondsto specificstirnuli( Horn&Gurel, 1981:3)
Teks di atas dapat diartikan: busana merupakan stimulus dan sekaligus sebagai respon,yang diterima oleh manusiasecarabertreda.
4. Dari sudutsosiologi, T'helink betweenthe individual and society as a whole is provided by the concept of role and status.In this respect, clothing is a symbol of the individual's role and status in sociely, and it provides rewards of recognition, approval, and identtficationfor the wearer.(Horn &Gurel, l98l:3) Pengertiandari teks di atasadalah sebagaiberikut; Busana berkaitan dengan sikap dan tingkah laku manusia, yang juga merupakan perlambang dari peran seseorangdan status sosialnya. Didalamnya terkandung penghargaanterhadappengakuan,pembenarandan identifi kasi si pemakai.
Kebudayaandan peradabanhadir karenaadanyamasa lampau. Busanasebagaiobjek material dari kebudayaandan peradabanini juga dimulai dari masalampau dan terus berkembanghingga kini. Berkaitan dengan alasan-alasantertentu yang melandasi, maka fungsi busanadapat digolongkan dalam empat teori menurut Horn & Gurel , yaitu melalui Teori Modesty,Teori Immodesly,Teori Proteksidan Teori Dekorasi.
2.1.1 FungsiBusana 2.l.l.l Modes4r(Kesopanan) alasanyangberbeda. oleh beberapa Berpakaiandilakukanoleh manusia disebabkan bahrvapakaiandiperlukanmanusia Bagi merekayangmenganutmoralisberpendapat untuk menutupitubuhnyadari pandanganorang lain, namun bagian-bagiantubuh manayang harusditutupi, berbedabagi setiapmanusiapadabudayayang berbeda. Secara religi, ajaran Islam
yang tertuang dalam berbagai ayat dan hadist,
menganjurkanmanusiauntuk berpakaianmenutupi aurat yaitu mulai dari kepala hinggakaki, wajahdantelapaktangansajayanghanyabolehterlihat,dengantujuan agarterhindardari bahayadan fitnah. Teori Modesty yang dalam terjemahannya bahwasalah kedalambahasaIndonesianyaadalahteori Kesopanan,memperlihatkan satu fungsi manusiaberpakaianini adalahuntuk menutupibagian tubuhnyayang tidak patutdilihat oleh oftutglain, karenamanusiamempunyainaluri malu.Perasaan malu yangberkaitandenganberpakaiandengantujuanuntukmenutupibagian-bagian tubuh, tidak sama diantarabeberapakelompokmasyarakat,bahkandalam budaya terdapatperbedaan.Perbedaanini biasanyaditandai yang samapun kadang-kadang olehaspekjeniskelamin,rrnur, kelompoksubkultur, geograhsdanpersoalansituasi. berlaku bisadigeneralisasikan denganberpakaian,tidak Rasamaluyangberhubungan bagisetiapmanusia.
Budayayang mengantarsetiap kelompok masyarakatdalam bertindak,bersikap, mengaturmanayang boleh dan manayang tidak boleh, mengelolakehidupannya, danmodesrytidak yang layakdan tidak layak,berlakupada caramanusiaberbusana" sama dan tidak universalbagi setiap budaya.Ungkapanmodestyini merupakan kebiasaanyang diciptakan oleh masyarakatyang hidup didalam kelompok budayanya.Dari aspekwaklu, yang memperlihatkanfluktuasi mode yang semakin bervariasiterutamapada masyarakatmodern,menunjukkanbahwamodestybukan dalam berpakaiandan konsepmengenai hanyamerupakantujuan utamaseseorang
t7
t
l
-
ntodestyini pun berubahmengikuti perjalananwaktu, untuk itu maka ada sebagian 'hasil' dari manusia berbusanadan orang berpendapatbahwa modesty merupakan 'penyebab' manusiaberbusana. bukannyasebagaifaktor
2.1.1.2Immodes{r(Ketidaksopanan) tidak bertujuanuntuk menutupitubuh, Sebaliknyadalamteori Immodesry,berbusana tubuh tertentuyang tertutuptersebut. tetapijustru untuk menonjolkanbagian-baglan Sebagaicontoh adalah seseorangmengenakanpakaian yang menutupi seluruh tubuhnya denganpakaianyang ketat membaluttubuh. Hal ini dilakukan dengan tujuanjustru untuk menonjolkanlekuk tubuhnya.Denganbahanyang mempunyai akanterlihatjelas, dan ini adalahtujuannya elastisitastinggi, makatubuh seseorang untukmenarikperhatiansecaraseksual.
2.1.1.3Proteksi Secara fisikologis manusia melindungi tubuhnya dari sengatan matahari dan dinginnya udara serta bahya-bahayayang datang dari manusia dan binatang buas. Secara psikologis, pada beberapamasyarakat dalam komunitas tertentu, berpakaian bertujuan untuk melindungi tubuhnya dari unsur-unsur metafisik, yaitu dari setansetandan roh jahat. Padamasyarakatprimitif, proteksi secarapsikologis terhadapalat genetik adalah sama pentingnya dengan proteksi secara fisikologis. Alat vital manusia, wilayah kesuburandan reproduksi perlu dilindungi dari pandangansetan dan harus ditutupi. Pada masyarakatPapua, bagian tubuh yang perlu dilindungi, terutama untuk kaum prianya adalah alat vital,sementara bagian tubuh lainnya dibiarkan terbuka dan dianggap tidak begitu perlu ditutupi atau dilindungi. Perlindungan fisik terutama alat vital ini selalu menjadi hal yang penting. Bendabenda yang digunakan seperti cawat dan
koteka lebih berfungsi sebagai alat
pelindung dibandingkansebagaialat penyembunyi.Manusia yang hidup dijaman kini membutuhkanpakaian pelindung denganalasan keamananseperti misalnya pakaian
18
anti api dan helm pelindung kepala untuk kebutuhanpara pekerja pemadam kebakaranketikabekerja.
2.1.1.4Dekorasi Teori dekorasimerupakansalahsatuteori yang dapatditerimasecaraluas berkaitan pengalaman estetis dimanamanusiamembutuhkan dengantujuanmanusiaberbusana, Tujuan menurutteori ini bisa diartikan sebagaiusahaunfuk dalam penampilannya. menarik perhatiandengancara menghiasatau memberikansentuhanestetis.Yang termasukdidalamnyaadalahbendaapapunyangdikenakandi atasmaupundi bawah kebutuhan fisik yang utama. Setiap manusia mempunyai keinginan untuk diri merekasecamkreatif, dan hal ini sifatnyauniversal.Bagr mengekspresikan beberapamasyarakatpadabudayayangberlainan,usaharrntukmenghiasini beragam bentuknya,sepertimisalnyatattoo (memasukkanrat warnake balik kulit), torehan (melukaijaringan kulit), dan deformasi(merubahbentuk bagiantubuh) dilakukan untuk menghias oleh beberapamasyarakatpadadaerahtertentuyangberkepentingan diri, membuatorang lain tertarik serta memberikanpengalamanestetis terhadap dirinya.
2.1.2 BusanasebagaiIdentitas Berbusanaadalahbagiandari proseskomunikasinon-verbalmelaluisimbol-simbol. orang Simbol-simboltersebutberupapenandaataupunpetandayang memungkinkan Statusini menunjukkankepadaoranglain lain untuk menentukan statusseseorang. bagaimanaia harus berperilakuataupun bagaimanaorang lain harus berlaku bahwamanusiahidup pola interaksisimbolikmenyatakan Padadasarnya, kepadanya. didalamlingkunganyangpenuhdengansimbol,danperilakudistimulasiolehsimbolsimbol tersebut.Simbol-simboltersebuthadir melalui interaksikomunikasiantara sipemakaidenganoranglain. Interaksiyang dapatditerimaoleh sebuahkomunitas tergantungpadaluasnyajaringansimbol-simbol,dimanasimboltersebutmempunyai 19
dalamsebuahbudaya.Meskipunsebagian bersama maknayangurnumdandisepakati besar simbot-simbol tersebut dikomunikasikan secara verbal, beberapa dengantampilansecarakasatmata,misalnyageslur,gerakandan menterjemahkannya obyek.
Busanamerupakanobyek utamayang digunakansecarasimbolik didalam interaksi tetapipesanyang manusia.Penampilanmembawapesansimbolikbagi penerimanya, diterimatidak selalutepat.Tingkatkonsistensiantarakeduapesan(yangdisampaikan danyangditerima)tersebutmerupakanukurandari keefektifandari interaksitersebut.
2.1.2.1 Nilai-nilai yang Terkandung dalam Busana Jika pada masa lampau busana merupakanhal yang fungsional, maka kini penekanannyalebih pada penampilan, identitas dan kebutuhan yang bersifat psikologis.Dengan memakai busanatertentu orang berharapsuatu pengakuan, eksistensi, aktualisasidiri dalam suatukelompok.MenurutDavis dalambukunya L'isualDesign in Dress. Orang mengharapkanpengakuandari orang lain melalui berpakaiandenganmodel terbuka, busanayangdipakainya,sepertibila seseorang maka akan memberikankesantak sopan,atau sensual.Bahanpun dapatmemberi kesansepertimahal,kaku,anggunatausensual.Simboldalambusanapadamasaini tampak berlainansekali denganmasa lalu ketika penekanannyapada hal yang berkaitandenganritual.
2.1.2.2Busanadan GayaHidup Istilah gaya menurut Meyer Schapiro didefinisikan sebagaisesuatu yang didalam sebuahindividuatau kelompok.Gayahidup dilakukan berulang-ulang menurutToffler berartidimanasetiapindividumempunyaitandasebagaiidentitasnya dengankelompoklainnya(Walker,1989:155) Gayahidup untuk rnembedakannya seseorangatau sebuahkelompok tertentu,salah satunyaberkaitandengancara
20
seseorangmenjalankanhidupnya,bagaimanaseseorangmemutuskanuntuk memilih dan menentukanpilihannya. PendapatToffler ini pun diperkuat oleh asumsi Chaney bahwa gaya hidup merupakangambarankehidupan modern atau yang disebut dengan modernitas, yang berarti bahwa mereka yang hidup didalam masyarakatyang modern akan menggunakan perangkat gaya hidup untuk mengidentifikasikan
aksi-aksi
mereka maupun orang lain.
Gaya hidup adalah pola-pola aksi yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lainnya (Chaney,t996:4). Gaya hidup merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, dan fungsinya adalah berinteraksi dengan berbagai cara, dimana akan ada kemungkinan menjadi tidak dapat dimengerti atau tidak dapat diterima oleh mereka yang tidak hidup didalam masyarakat yang modern. Menurut Chaney, polapola kehidupan sosial kadang kala ditandai oleh adanya kebudayaan. Beberapa pengamat mendefinisikan kebudayaan sebagai totalitas gaya hidup dari sebuah masyarakatyang mencakup tradisi, tingkah laku dan norma-noffna yang menyatukan mereka kedalam sebuahmasyarakat.(Kephart dalam Chaney,1996:5).Untuk lebih memberikan pandanganyang luas dan membandingkanbeberapaperngertian tentang budaya perlu kiranya disertakan kutipan dari buku yang ditulis oleh Dick Hebdige mengenaipengertianbudaya(culture), yang diambil dari Oxford Englistr Dictionary : Culture : cultivation, tending, in Christictn authors, worship; the action or practice of cultivating or rearing of certain animals (e.g. "fish); the artificial devslopment of microscopic organisms,organismsso produced; the cultivating or development (of the mind, faculties, manners), improvement or rffinement by education and training;the condition of being trained or refined; the intellectual side of civilization; the prosecution or special attention or study of any subject or pursuit. (Hebdige,1979:5) Dalam pengertianilmiah sekalipun,budaya merujuk padadua proses,perkembangan artifisial dari organisme microscopic dan j uga, sebagai hasil. (Hebdige,1979.5). Didalam budayayang berlaku disetiap negaramaju maupunberkemb&ng,gayahidup ditandaijuga oleh tingkat dan statussosial seseorang,juga dengankeberagamansuku
2l
dengantradisinyamasingetnis yang ada. Dalarn tiap etnis terdapatkecenderungan masing, setiap kelas dalam masyarakatdan setiap kalanganprofesi mempunyai cara hidupnya sendiri. Pengaruhlingkungan dan budaya membentuk masyarakattertentu untuk memilih cara merekamenjalankanhidupnya.
Akan halnya, hubungannyadenganfashion atau mode, Walker menulis dalam stylingand lifestyle, bnkunyaDesignHistory and TheHistory of Designtentarrgstyle, pada sub bab style and fashion, disebutkanbahwafashion dapat merujuk pada berbagai sikap manusia,namun lebih tepatnyalagr merujuk pada antusiasme seseorangpada mode tertenfu sebuahbusana..Dalam persoalanberbusana,style (gaya)dan modesangaterat hubungannyadenganpenampilanatausikapseseorang, yang tentunya permasalahanini harus melibatkan pula faktor-faktor pemakaian (reception)dan selera(taste).(Walker:1989:l7l), dan penorimaan (consumption), petandayangmemberikan identitasseseorang. busanadisini merupakan
2.1.3EstetikaBusana Dalam seni berbusana,komponen yang terdapatdidalamnyayang dapat memberikan sentuhan estetis adalah unsur-unsur dasar seni rupa yaitu garis, bentuk, tekstur, dan warna. a. Garis Seringkali garis digunakan sebagai elemen dasar yang paling sederhana dalam merepresentasikanbusana. Garis kemudian yang akan membentuk siluet dari keseluruhanbentuk busana.Ragam macam garis berbedadalam kualitas ekspresinya. Garis lurus mengungkapkan kepresisian, positif, langsung, tetap (stabil). Garis lengkung memperlihatkanperubahanyang gradual dari satu titik ke titik yang lain, yang menunjukkan arah yang lambat tetapi memberikan kualitas irama pada garis. Garis lengkung ini memberikan kesan karakter lebih aktil dengandemikian hal ini akan lebih mudah diterapkan untuk busana.Garis bergelombangyang berubah arah
22
secaracepatdan konstanmenjadikannyalebih dinarnis.(]ari's Vertikal biasajuga diterapkan pada busana. Siluet ini kemudian muncul sebagai sesuatu yang memberikankaraktertinggi,langsing,monumental.Garis Horizontal merupakan ungkapandari tarikan graviti dan objek-objekyang paralel yang telentang,seperti permukaanbumi. Arah garis yang menyebabkanmata tertuju pada satu garis telentangmemberikanefek tampilan melebar.Garis Diagonal memberikanimpresi yang lebih bergerakdibandingkanvertikal dan horizontal.Diagonalmengasosiasikan ketidakstabilan.Fungsigarisjuga untuk mewujudkan gerakanyang aktif dankualita^s kontur ataubentuk. b. Bentuk Berbagaimacam siluet ini terbentukoleh gabungangaris-garisyang memberikan impresi dan karakter tertentu pada busana.Bentuk tunggal dalam siluet dapat ditampilkanmelalui kerah padabaju, bentuk leher atau bentuk lengan.Bentuk ini seperti layai
bawah cahaya yang berlainan kekuatannya.Begitu pula dengan suatu benda yang sama akan tampak berbedaoleh penggunaanwarna yang berlainan. Pada saat yang bersamaanketika seluruh unsur rupa itu digabung, warna memberikan stimuli yang terbesar.
Dalam busana satu unsur rupa tidak hadir secarasendiri, tetapi setiap unsur saling berpengaruh satu dengan lainnya. Unsur-unsur ini diatur dalan komposisi dengan prinsip desainjuga diterapkan pada busanaseperti; -
Pengulangan, unsur yang sama digunakan beberapakali dengan beberapa cata.
-
Irama; pada busana yang mengarahkan mata. dari bentuk ke bentuk dari warna ke warna. Penerapannyabisa berupa garis lurus, lipatan yang sejajar yang tampak pada rok atau unsur hiasan seperti pita-pita yang disusun berderet.
-
Kontras ; adalah suatu kesan yang bertolak belakangtapi beradadalam satu kesatuan,sepertigelap dan terang,kasardan halus-
-
Penekanan ; suatupusatperhatianyang dapatmengalihkanmata dari busana.
-
Proporsi, gabungandari bagian bagian secarakeseluruhansehinggatimbul hubungandiantaranya.
-
Keseimbangan timbut karena adanya penyetaraan bobot, kerapatan dan keteganganyang sama.
-
Kesatuan; yaitu secara keseluruhan ransangandapat menyatukan berbagal aspeksehinggarancangansempurnasecarakeseluruhan.(Untuk paparanlebih rinci, bacabuku Inside Fashion Design; SharonLee Tate, 1977)
Dalam desainbusana,unsur-unsurrupa tadi beberapadiantaranyamenjadi satuaspek yang merupakan faklor dalam busana. Garis yang ,kemudian menjadi bentuk diterjemahkan kedalam motif dan model busana. Alcan halnya motif, untuk menghasitkan motif pada busana maka dikerjakan melalui beberapa teknik
24
menggambar pola diataskain (surfacedesign),yaitu melaluiteknik-teknikprinting, batik, celup ikat, marbling,block print atau digambarlangsungdiataskain secara bebas(handpainting). Motif rnerupakanpola atau patronyang merupakanunsur penghiaspada busana.Bentuk-bentukmotif dapat berupageometris,organis atau abstrak.Teksturyangberkaitandenganinderaperabaditerjemahkankedalambahan. yangdiolahmenjadibenang Bahanuntukmembuatbusanaini terdiri dari serat-serat kemudianditenunsehinggamenjadisehelaikain. Jenisbenangmemberikankarakter danefek yangberbedabaik dalamtampilansecarakasatmatamaupunsecararabaan.
2.2
BusanaBarat
2.2.1 BentukDasarBusana Busanayang kita kenal sekarangini sejakjaman setelahkolonialisme telah mengacu pada busana Barat. Pembagian busana ini terdiri dari beberapabagian yang saling berpadanan. Busana wanita terus mengalami perkembangan sejalan dengan perubahan jaman. Namun demikian busana mempunyai bentuk dasar yang tetap, yaitu : a
Pakaian Atas
Busana dapat dibedakan menumt jenisnya, yang didasarkanatas pembagian tubuh manusia. Untuk bagian tubuh manusia paling atas yang ditandai mulai dari bagian leher hingga ke pinggang atau hingga ke pinggul disebut dengan pakaian atas. Unsur-unsur yang terdapat pada pakaian atas adalah leher, tangan dan badan. Bentuk dasar leher mempunyai variasinya,yaitu :garis leher bulat, persegi,garis leher V, U, garis leher dengan bentuk hati, garis leher bateau, of shoulder, kamisol, halter, garis leher cowl, strapless dan decollete. Untuk lebih jelasnya lagr dapat dilihat pada gambar bentuk dasar garis leher. (Gambarl,Z dan 3 pada halaman lampiran) Yang termasuk kedalam pakaian atas yaitu kemeja, kaos, rompi, jaket, kemben. Pada bagian leher, ada unsur lain yang merupakantambahankain, yaitu kerah. Kehadiran kerah pada busanaini dianggap cukup memeberikandaya tarik pada busanakarena
2s
bagian ini ibarat bingkai dan mengarahkan pandangan orang kepada wajah pemakainya. b. Pakaian Bawah Sedangkanyang termasuk kedalamjenis pakaian bawah yaitu rok, celana pendek atau panjang. Pembagianpanjangnyarok ini mempunyai beberapavariasi yaitu panjang rok diatas lutut (mini), sebataslutut (lcneelength), sebatasbetis (ma.ri), sebatasmata kaki (midi) dan panjang rok yang menyentuh lantai (loor length). Lihat Gambar. 8 pada lampiran. Celana panjang pun mempunyai variasi panjang yang berbeda, yaitu celana sebataspaha bagian atas(short shorts), sebataspertengahanpaha (bermuda), sebataslutut (pedal pushers), sebatasbetis bagian bawah (clem diggers), sematakaki (capri) dan panjang celana yang hampir menyentuh lantai (straight leg pants). Untuk lebih jelasnya dapatdilihat padeGambar9. Paduan kedua jenis pakaian atas dan barvah ini dalam istilah fashion adalah two pieces. Disamping kedua jenis pakaian tadi, ada jenis pakaian yang merupakan gabungankeduanya namun tanpa dipisah dalam pengertian keduanyamenyatu dalarn satu jahitan. Istilah umum adalah gaun, tetapi dalam fashion dikenal dengan one piece.
2.2.2 JenisBusanaWanita Busanaone piece dan two pieces ini dibedakanlagi berdasarkankegiatanyang waktudan tempatyang dituju. tergantungpadakesempatan, dilakukanpemakainya, Kegiatansosialmanusiapun dari waktu ke waklu berbedadan sangatbervariasi. Manusia mempunyai kepentinganuntuk melakukankegiatan sosialnyaseperti tersebut bekerja,bermainatau berekreasidan beristirahat,dan peristiwa-peristiwa mempunyaisifat yang berlainan.Busanayang dikenakanpun disesuaikandengan kegiatan dan fungsinya. Setiap. busana dikategorikanuntuk dikenakan pada tertentudan setiapkategoriini berlakuuntuk semuajenis kesempatan-kesempatan kelamindanumur, yaitu antaralain adalah: 26
a. Busana sehnri-hari (dalttime dresses\ yaitu busana yang dipergunakan untuk kegiatan umum sehari-hari penekanan lebih pada faklor fungsional: -
pakaian siang hari dan pakaian malam hari yang sifatnya santai
-
pakaian olah raga
-
baju hangat,jaket, jas hujan
b, Busana l(husus (specialiezed garments) yaitu busana yang hanya dipakai pada kesernpatantertentu, bentuknya sangat khusus seperti: -
pakaian renang
-
pakaian pengantin
-
kostum pertunjtrkan
-
pakaian pesta
c. Busana Kerja Busana kerja yaitu busana yang dikenakan ketika seseorang bekerja. Kegiatan bekerja yang ia lalqrkan merupakan kegiatan yang rutin kurang lebih lima sampai enam hari dalam satu minggu. Yang termasuk dalam busan ke{a adalah : -
Seragam
-
pakaian pekerja laboratorium
2.3
BusanaCina
Busana Cina yang kita kenal adalah Cheongsam, yang merupakan busana tradisionalnya.Chehongsamiti merupakanmodifilcasi dari busanaCina masa lampau yang dipakai oleh wanita dilingkungan kerajaan bernama Qi-pao (nama lain dari cheongsam),dapat dilihat pada lampiran foto hal 133. Qi-pao jaman lampau bersiluet longgar dengan panjang gaun hingga
menyentuh lantai,
setelah melalui
perkembanganjaman, bentuknya kemudian menjadi lebih bersiluet lurus cenderung membentuktubuh (Lampiran foto t hal 136). Busana Cina masa lampau terdiri dari
berbagaijenis yang didasarkanatas status sosial,jenis kelamin, jabatan dan musim. pemakaian,ienis wAma,jcnis batuanyang dipakai Lertulisdalam Ketentuan-ketentuan peratr:ran busana yang dikeluarkan oleh pihak kerajaan, tercantum dalam kitab humrychao tiqi tushi. Inspirasi busana Cina yang masih diterapkan untuk busana modern sekarang ini adalah dari bentuk kerah (leher), yaitrr yang kita kenal dengan kcrah mandarin.
2.4
PengertianBusanaPestaPerkawinan
Busana pesta perkawinan adalah busana yang dikenakan oleh seseorang ketika rnerrgfuadiri atxrra pesta perkawinan. Dalam rttasyarakat yang berbudaya yang mempunyai azas hidup saling menghormati, implikasinya muncul pada kegiatan sosial seperti halnya memenuhi undangan pesta, perwujudannya adalah dengan cara bagaimana seseorang berbusana. Bagi masyarakat di Barat, menghadiri undangan biasanya ketentuan berpakaiannya tercantum dalam undangan, yang biasa disebut dengan code dress. Artinya adalah pihak
menghendaki para tamunya
berbusana sesuai dengan acara yang diadakarurla. Hal ini dimaksudkan untuk ketertiban acara yang diselenggarakan.
Di Indonesia, jiku diadakan ac,ara pesta perkawinan maka pihak pangundang rrmrunnya mengenakan br-rsanaadat sestmi dengan adat yang digrrnakan, sedangkan pihak yang diundang mengenakan busana yang sesuai dan pantas. Kesesuaian dan kepantasanberbusana ini harus kita kernbalikan pada jenis acara pesta yang akan dihadiri tersebut. Upacara pernikahan umlunnya berlangsung secara hidmat dan sakral, tidak main-main dan dipenuhi suasanayang serius, maka wujud busananya biasanya adalah rapi dan sopan. Masyarakat kita umunnya mengenakan pakaian nasional b*rupa kebaya dan kain panjang, biasanya sudah dimodifikasi sehingpSa , terlihat lebih bervariasi, sedangkan wanita etnis Tionghoa orientasi berbusananya adalah pada busanaBarat.
28
2.5 PengertianPestaPerkawinan Etnis Tionghoa Salah satu saat paling membahagiakan dalam hidup seseorangadalah menemukan pasangan dan menyaftrkan pasangan ini kedalam ikatan yang resmi. Rasa bahagia yangingit dibagi dan diungkapkan dengan oreng lain, biasanya berupa perayaanatau pesta. Pesta sendiri adalah suatu kesempatan saat orang hadir untuk turut merayakan kegembiraan, jadi suasan& pesta bersifat senang dan gembira. Pesta sendiri dapat diadakan dimana saja, di rumah, di gedung pertemuan. rumah rnakan, hotel dan lainnya, selamadapat memenuhi kebutuhan orang yang mangadakanpesta.Pestajrgu bisa meniadi kesempatanyang mewah, meriah atau berupa kesempatanmeriah dalam kesederhanaan.Pada waktu yang lalu orang lebih suka mengadakanpesta di runrah sendiri, situasi yang menunjang saat itu kini telah berubah. Pilihan melakukan pesta Frayaan di tempat urnum menjadi pilihan utama, karerra rumah sendiri lcrang memadai, sempit, atau ju,rh dan merepotkan, alasan sejenis ini telah membuat orang melaksankan pesta tidak di rumah. Gaya perayaan yang lazim bagi etnis Tionghoa yang mayoritas beragama Nasrani ini, mengambil cara Barat. Perayaan pesta bagi maslarakat etnis Tionghoa jarang yang diselenggarakan di rumah. Unhrk mereka yang
masuk
golongan
status sosial
menengah kebawah
pun,
pestanya
diselenggarakan di sebuah restoran dan me,ngundang hanya kerabat keltrarga saja dengan jumlah sekitar 30-40 orang. Sedangkan masyarakat etnis Tionghoa yang mampu, menyelenggarakanpestanya di gedung atau hotel mewah dengan jumlah undanganyang lebih banyak.
Pesta perkawinan diadakan setelah upacara pernikahan dilalcukan, baik di kantor catatan sipil, gereja, maupun mesjid. Ada kalanya setelah melakukan upacara pernikahan secaraagama, tidak langsung ke gedung pertemuan, tetapi melaksanakan pesta di tempat ibadah, karena pada saat ini tempat ibadah pun menyediakan sejenis aula atau ruang serba guna yang dapat disewa. Bagi masyarakat etnis Tionghoa yang
tidak ingin menyelenggarakanresepsi perkawinan, biasanya sesudah melakul,ran tli Gereja,mereka biasanya akaclnikah di kantor Catatan Sipil lalu aoarapernberkartun melakukan Kawin Tamasya. Yat g dimaksudkandengan Kawin Tarnasyaini adalah ketilia kedua mempelai melal,iukan perjalanan keluar kota atau pulau ataupun keluar negeri, setelah acarapemberkatan di gereja, sehingga tidak ada perayaan selanjutnya di gcdung ataupun rcstoran.
2.5.1 PelaksanaanPestaPerkawinan a Tempat pelaksanaan Pesta Perkawinan Adaptur ternpat yang dipilih unhrk rnelaksanakan Wtayaau pesta, tergantwrg dari kelompok ekonominya, ada yang dilalnrkan di tempat ibadah seperti gereja atau kelenteng. Sedangkanyang lebih mampu alian mengadakanacara pesta di hotel atau restoran atau gedung pertemuan. Skala pesta jngu bervariasi mulai dari yang sederhana@iasanyabila diadakan di tempat ibadah), sampai ]ang me'"vah. b. Wakfu Pesta Kebanyakan dari data yang berhasil dikumpulkan menunjukkan, pesta perkarvinan lebih sering diadakan pada malam hari, yaitu pukul 18.00 sampai dengan pukul 21.00, dibandingkutt siang hari. Akhir minggu merupakan saat yang paling sering dipilih untuk merayakan pesta perkawinarU baik itu hari Sabtu maupun Minggo. Wakftr dipilih karena umrunnya orang tak beke{a pada akhir minggu, sehingga diharapkan tamu undangan banyak yang hadir. c. Acara Dalam Pesta Perkarvinan Seperti pesta perkawinan umrrnnya, acara utama adalah pemberian selamat bagi pengantin dan menilqnati hidangan yang disajikan. Cara menyajikan makanan di hotel atau di gedung pcrtemuan adalah sujian prasmarurn,telapi jika diadakannyadi restaurantmaka makanan disaiikan secara khusus, yairu diantar langsung ke tiap meja.
30
Disamping acara utama ini, ada acara hiburan lagu-lagu -yang dibawakan oleh kelompok band yang tliserva.Larguyang dibawakan adalah lagu Mandarin atau lagu barat populer. Dan ada lagi acara khusus yaitu tarian ala Barat (dansa), yang dibawakan oleh sekelompok pasangan nruda. Acara lainnya ialah pemotongan liue pengantin yang diiringi lagu kenangan pasanganpengantin.
2.52 BusanaPengantin Busana pengantin wanita etnis Tionghoa pada umumnya berupa gaun pe'rrgantin ala Barat, yaitu galrn panjang menyentuh lantai berwarna putih dilengfupi dengan perrutup ke,pala bagian belakang yang urenjrxrtai ke larttai ldngga panjangrrya mencapai kira-kira 3m - 5m. Sedangkanpakaian mempelai pria me,ngenakanstelan celana panjang dan jas dilengkapi kemeja @iasanyaberwarna putih) dan dasi lanp.rkupr hitam dan mengenakankaos tangan putih.
Ada ketenttrankhusus bagi mempelai,wanita dalam mengenakanbusana pengantin ini, tenrtama yang beragama Katolik, yaitu apabila perayaan tersebut merupakan perayaan perkawinan unhrk yang kedua kalinya (misalnya karena terjadinya perceraian), maka ia tidak diperbotehkan mengenakan busana pengantin dengan penutup kepala, namun cularp dengan busana pengantin berwarna putih saja. Ketentuan ini masih banyak dilaktrkan oleh beberapa orang, karena perkawinan menurut agarnaKatolik tidak diperbolehkan adanyaperceraian.Apabila menghendaki perceraianmaka ia harus mengajukan permohonanterlebih dahulu kepada keuskupan yang dianggap tertinggi yaitu pada Paus di Roma. Sehingga penggunaan busana pengantin pun hanya diperbolehkan dipakai satu kali saja, karena pemakaian busana pengantindianggap sakral tlan hanya satu kali.
31