6
BAB II BAHAN RUJUKAN
2.1 Pengertian Manajemen Secara lahiriah, manusia cenderung membentuk kelompok untuk memenuhi segala kebutuhannya karena adanya kesadaran bahwa manusia mempunyai kemampuan terbatas dalam memenuhi kebutuhannya secara individual. Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan perwujudan usaha kerjasama antara individu tersebut harus dikoordinir agar terdapat keselarasan antara tujuan individu yang berbeda dengan tujuan kelompok. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang dapat mengatur dan mengarahkan tujuan yang berbeda dari tiap individu agar tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Manajemen merupakan rangkaian berbagai aktivitas yang saling berkaitan, yang mengorganisir kemampuan yang ada pada individu dalam suatu organisasi untuk mendaya gunakan dan mengolah sumber daya yang ada sehingga berguna bagi individu itu sendiri dan organisasi.berikut ini dikemukakan beberapa devinisi mengenai manajemen. Menurut George R Terry dan L, W Rue (1995,1) “Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata”. Menurut Drs Malayu SP Hasibuan (2000,9) “Manajemen adalah ilmu dan seni, mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana
dalam
suatu
proses
tersebut
melelui
fungsi-fungsi
manajerial,
dikoordinasikan dengan sumber daya lainnya seperti: material, mesin dan modal
7
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.2 Pengertian Serta Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2.1
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam suatu perusahaan pengolahan sumber daya manusia sangatlah penting
karena dengan adanya manajemen sumber daya manusia yang baik akan dapat mendorong perusahaan untuk maju dan berhasil dalam menjalankan semua aktifitasnya. Oleh karena itu penulis akan menguraikan kembali tentang pengertian sumber daya manusia Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan (2001: 12 ) adalah sebagai berikut “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”. Menurut Handoko (2000:10) adalah “Manajemen sumber daya manusia adalah proses penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuantujuan individu maupun organisasi”. Menurut Drs. Suwatno,M.Si (2001: 11) adalah “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses kegiatan mengatur relasi sumber daya manusia dalam organisasi secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur dan mengelola sumber daya manusia dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang didukung oleh fungsi manajemen dan fungsi manajemen sumber daya manusia.
8
2.2.2 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia Peranan manajeman sumber daya manusia yaitu menyediakan suatu angkatan kerja yang efektif bagi perusahaan dan sekaligus memberi peran besar terhadap harapan karyawan dan masyarakat pada umumnya. Peran menejer personalia dapat berubah sewaktu-waktu, mula-mula peran yang dominan ada untuk membantu manejemen. Dalam usaha memperoleh dan memelihara suatu angkatan kerja yang penting bagi produktivitas kerja organisasi karna pengetahuan telah berkembang dalam melaksanakan peran ini manajer mulai memahami perlu memastikan dan menampung manusia yang merupakan angkatan kerja itu Sehingga dalam hal ini menurut Drs. Malayu Hasibuan (2001:13) manejer sumber daya manusia mempunyai tugas mencakup pada 3 kekuatan utama yaitu : a Perusahan Suatu perusahan selalu menginginkan adanya tenaga kerja yang mampu dan mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. b Karyawan Tenaga kerja yang ada diperusahaaan menginginkan agar kebutuhan fisik dan psikologis mereka terpenuhi. c Masyarakat umum Lewat lembaga-lembaga perwakilannya yang menginginkan agar perusahaan mempunyai tanggung jawab yang luas untuk mengembangkan dan melindungi sumber-sumber dari perlakuan dan diskriminasi. Jadi peranan manajemen personalia diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan perusahaan, tenaga kerja manusia selain mampu, cakap dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efisien, kemampuan dan kecakapan kurang berarti jika diikuti moral kerja, kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan
9
2.3
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Flippo (1998:5) dan para ahli mengemukakan bahwa ruang lingkup manajemen
sumber daya manusia terdiri dari 2 fungsi yaitu : 1. Fungsi manajerial a.
Perencanaan (planning)
Bagi manajemen personalia, perencanaan penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun oleh perusahaan itu. b.
Pengorganisasian (organizing)
Hal ini dibentuk untuk menyesuaikan tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditentukan dengan penyusunan organisasi seorang manajemen sumber daya manusia dapat merencanakan strutur hubungan antara pekerjaan, pegawai dan factor factor fisik. c.
Pengarahan (directing)
Setelah perencanaan dan pengorganisasian tersusun maka fungsi ini sebagai pelaksananya. Memberi tahukan kesalahan mereka dan memberi jalan keluar hadiah atau sangsi kepada kayawan sesuai dengan prestasi kerja yang mereka capai. d.
Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah fungsi yang berhubungan dengan rencana sumber daya manusia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dan organisasi. Adapun hubungan antara fungsi – fungsi tersebut yaitu mempunyai keterkaitan dan menentukan suatu sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan dimana suatu fungsi yang lainnya saling mendukung sehingga rencana atau sasaran yang hendak dicapai akan dapat tercapai.
10
2. Fungsi Organisasional a.
Procurement (pengadaan)
Pengadaan adalah merumuskan dan mencari jumlah karyawan yang tepat untuk mengisi kesempatan kerja yang ada dalam perusahaan, fungsi ini terutama menyangkut
penentuan
kebutuhan
tenaga
kerja,
penarikan
seleksi
dan
penempatannya. b.
Development (pengembangan)
Penarikan seleksi dan penempatan karyawan dijalankan dengan baik belum tentu menjamin bahwa mereka dapat menjalankan pekerjaannya ditempat yang baru dengan maksud agar karyawan baru dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. c.
Compensation (kompensasi)
Kompensasi ini diartikan dengan pemberian imbalan atau penghargaan yang adil dan layak dari pihak perusahaan terhadap karyawan atas prestasi yang diberikan karyawan.kompensasi ini dapat berupa upah, gaji, insentif,tunjangan. d.
Integration (integrasi)
Integrasi ini adalah usaha untuk menghasilkan yang layak atas kepentingan kepentingan perorangan, individu, masyarakat dan organisasi.definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa dalam masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti akibatnya, kita seharusnya mempertimbangkan perasaan dan sikap manajemen dalam menetapkan azas - azas dan kebijakan organisasi. e.
Maintenance ( pemeliharaan)
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. f.
Separation (pemutusan)
Pemutusan merupakan aktivitas perusahaan untuk memberhentikan karyawan atau melepaskan karyawan karena suatu hal. Biasanya pemutusan hubungan kerja ini
11
terjadi karena lanjut usia atau sudah melampaui batas masa kerja yang telah dijalankan perusahaan. Dari keenam fungsi operasional yang telah dijelaskan diatas memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya. Karena dari keenam fungsi operasional tidak saling melengkapi maka akan timbul ketimbangan pengertian dari fungsi maintenance (pemeliharaan) memiliki keterkaitan dengan fungsi kompensasi
2.4
Pengertian Proses Menurut Handayaningrat (1996:2) yang dimaksud dengan “prosses adalah
serangkaian kegiatan mulai dari menentukan sasaran sampai berkaitannya sasaran/tercapainya tujuan”. Adapun pengertian proses menurut Siagian (1997:3) mendefinisikan proses sebagai “suatu kegiatan yang permulaannya diketahui tetapi akhirnya tidak diketahui”. Adapun yang terkandung dari definisi tersebut diatas, proses merupakan suatu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara bertahap – tahap yang teratur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu organisasi.Apabila kegiatan tersebut belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka proses tersebut akan berjalan terus.
2.5
Pengertian Administrasi Kepegawaian Dalam suatu organisasi terdapat kegiatan pengelolaan pegawai – pegawai mulai
dari pengadaan sampai dengan pemberhentiannya.kegiatan ini dikenal dengan istilah administrasi kepegawaian. Administrasi menurut Siagian (1994:3) adalah “sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu dengan berhasil guna dan berdaya guna”. Sedangkan menurut Atmosudirdjo (1985:31) menjelaskan bahwa :
12
“Administrasi merupakan suatu proses penyelenggaraan bersama atau proses kerja sama, antara sekelompok orang – orang tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan dan direncanakan sebelumnya.kerja sama orang – orang tersebut berlangsung secara dan melalui organisasi”. Dari kedua pendapat tersebut diatas, dapat didefinisikan bahwa administrasi merupakan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan saling bekerja sama antara satu dengan yang lainnya dalam suatu organisasi. Setelah mengetahui arti dari administrasi, maka selanjutnya penulis akan menjelaskan definisi dari kepegawaian. Istilah kepegawaian sering juga disebut dengan personalia yang mempunyai arti pegawai atau karyawan yang melaksanakan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan usaha suwasta Tanpa adanya Sumber Daya Manusia sebagai pegawai atau karyawan maka apa yang menjadi tujuan suatu organisasi tidak akan terlaksana dan peralatan maupun perlengkapan sebagai prasarana penunjang tidak akan berarti apa – apa dan waktu yang dipergunakan pun akan terbuang sia – sia. Menurut penjelasan umum Undang – Undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang – Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok – pokok kepegawaian, bahwa yang dimaksud dengan Kepegawaian adalah “segala hal – hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan Pegawai Negeri Sipil”. Setelah mendapatkan definisi dari Kepegawaian, maka penulis akan melanjutkan apa yang dimaksud dengan administrasi kepegawaian itu sendiri. Administrasi Kepegawaian merupakan salah satu kegiatan pemerintah yang tidak terlepas dari unsure manusia yang menjalankan kegiatan pemerintahan secara keseluruhan, mulai dari pengadaan, pengangkatan, penempatan, pembinaan, pengembangan sampai dengan pemberhentian.
13
Menurut The Liang Gie (Musenef,1996:6) mengemukakan bahwa “Administrasi Kepegawaian adalah segenap aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia untuk mencapai tujuan tertentu”.
Pada dasarnya fungsi – fungsi Badan – badan kepegawaian adalah : 1. Menentukan juridiksi 2. Mengusahakan tenaga kerja 3. Menguji pelamar – pelamar dan mengembangkan daftar – daftar calon yang lolos dalam ujian 4. Menurut sistem sertifikasi dan daftar calon yang lulus dalam ujian, mengurus masa percobaan dan prosedur penempatan kembali dalam jabatan – jabatan yang lama. 5. Membuat standar penggolongan tugas – tugas jabatan 6. Mengurus daftar pertanyaan 7. Menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang standarisasi 8. Mengembangkan petunjuk dan informasi yang mendorong praktek dengan baik 9. Memimpin riset kepegawaian yang terpenting 10. Memimpin pendidikan dalam dinas 11. Menyelenggarakan rencana lapoan dan humas 12. Mengadakan sistem pemberhentian pegawai 13. Memberikan saran – saran manajemen kepegawaian dan perbaikan kebijaksanaan secara berkala
14
2.6
Pengertian Cuti dan Dasar Hukum Pemberian Cuti Cuti merupakan salah satu pembinaan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil
yang diberikan bersasarkan Undang – Undang nomor 43 tahun 1999 perubahan atas Undang – Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok – pokok Kepegawaian, pasal 8, adalah untuk mendapatkan cuti yang aturan pelaksanaannya tertuang didalam peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil yang membatasi pengertian cuti sebagai berikut “…yang dimaksud dengan Cuti Pegawai Negeri sipil, selanjutnya disingkat dengan Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu”. Jadi yang dimaksud dengan cuti adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak masuk kerja atau meninggalkan pekerjaannya setelah mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang memberikan izin cuti kepada Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu. Adapun dasar pelaksanaan teknis pemberian cuti pegawai negeri sipil selanjutnya terdapat dalam surat edaran kepala badan administrasi kepagawaian (BAKN) NOMOR O1/SE/1977 tanggal 25 Februari 1977 tentang permintaan dan pemberian cuti pegawai negeri sipil. Adapun jenis cuti yang terdapat dibagian kepagawaian sekretaris daerah kabupaten Batang Hari, yaitu : a. Cuti tahunan b. Cuti besar c. Cuti sakit d. Cuti bersalin e.. Cuti karna alasan penting f.
Cuti diluar tanggungan negara Dari semua jenis cuti yang ada, adalah hak bagi setiap pegawai negri sipil
terkecuali cuti diluar tanggungan Negara karena cuti diluar tanggungan Negara hanya diberikan kepada pegawai negri sipil yang suaminya ditugaskan keluar negeri.
15
Dalam setiap instansi seorang pemimpin harus mengatur hak cuti tahunan setiap pegawai negeri sipil seefektif mungkin, supaya tetap terjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas dimana menurut perhitungan pemberian cuti tahunan dalam waktu yang sama sebanyak 5% dari jumlah kekuatan yang dapat melaksanakan tugas diunit kerjanya. Bagi pegawai negri sipil yang hendak mempergunakan hak cuti tahunannya wajib melakukan permintaan tertulis kepada pemimpinnya,sedangkan pegawai negeri sipil yang akan menjalankan cuti tahunan dapat dipanggil kembali bekerja walau pun belum habis masa cuti tahunannya apabila ada kepentingan dinas yang mendesak.