PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
A. Aspek Geografi dan Demografi 1. Kondisi Geografis Daerah. Kabupaten Berau merupakan salah satu kabupaten yang berada pada bagian
utara Propinsi Kalimantan Timur. Sampai dengan tahun 2002, wilayah administrasi Kabupaten dibagi dalam 9 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 91 desa dan 7 kelurahan. Pada tahun 2004 terjadi penambahan 2 kecamatan baru yang merupakan
pemekaran dari kecamatan lama, yaitu Kecamatan Maratua dan Kecamatan Tubaan. Pada tahun 2005 terjadi lagi pemekaran 2 kecamatan yaitu Kecamatan Biatan dan
Kecamatan Batu Putih, sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Berau menjadi sebanyak 13 kecamatan hingga saat ini. Jumlah desa/kelurahan sampai tahun 2007 sebanyak 107.
Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127 Km2. Letak daerah ini berada
tidak jauh dari Garis Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116° sampai dengan 119° Bujur Timur dan 1° sampai dengan 2°33' Lintang Utara.
Batas wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut :
Wilayah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan
Wilayah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur Wilayah Timur dibatasi oleh laut Sulawesi
Wilayah Barat berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Bulungan dan Kutai Timur
Kabupaten Berau merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan di
wilayah Propinsi Kalimantan Timur bagian utara. Keadaan Topografi Kabupaten Berau bervariasi berdasarkan bentuk relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari
permukaan laut. Wilayah daratan tidak terlepas dari perbukitan yang terdapat hampir di seluruh wilayah kecamatan, terutama Kecamatan Kelay yang membentang perbukitan batu kapur memanjang dari hampir mencapai 100 Km. Selanjutnya di
Kecamatan Talisayan terdapat perbukitan dan yang tertinggi dikenal dengan nama Bukit Padai. Sedangkan danau berjumlah 7 buah, keseluruhannya berada di wilayah Kabupaten Berau dengan luas keseluruhan danau mencapai 15 Ha.
Daerah pesisir Kabupaten Berau terletak di Kecamatan Talisayan, Biduk-Biduk
dan Pulau Derawan serta Maratua yang secara geografis berbatasan langsung dengan lautan. Khusus Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua terkenal sebagai daerah tujuan wisata dimana pantai dan alam bawah lautnya memiliki panorama yang indah.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
2. Gambaran Umum Demografis. Perkembangan Penduduk selalu terjadi disuatu daerah tak ubahnya
Kabupaten Berau. Perkembangan terjadi melalui Kelahiran, kematian, datang dan
pindah ( Migrasi ) yang disebut mutasi penduduk , Yang terjadi di Kabupaten Berau
menurut data tentang mutasi penduduk perkembangan yang terbanyak yaitu
penduduk yang datang ( Migrasi ) dan dikuti oleh kelahiran. Jadi rata- rata pertumbuhan 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2004 s/d 2009 adalah 3,62 persen. Pertumbuhan terbesar adalah tahun 2005 sebesar 7,51 yang disebabkan oleh banyaknya investasi dibidang sumber daya alam yaitu sub sektor kehutanan. Grafik 2.1 Penduduk Kabupaten Berau Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan 2009 Penduduk Kab. Berau
Laki-laki Male
Perempuan Female
Karakteristik penduduk Kabupaten Berau dapat dilihat dari angka sex ratio,
yaitu perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Sex ratio pada tahun 2006 sebesar 121,86dan pada tahun 2007 sex rasionya sebesar
122,05. Tahun 2008 sebesar 121,85 dan tahun 2009 sebesar 118,17. Angka ini menunjukkan bahwa pada 100 orang penduduk perempuan akan terdapat 118 penduduk laki-laki.
Tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan di Kabupaten Berau sangat
timpang. Hal ini kerena tidak meratanya persebaran penduduk. Daerah pedalaman yang memiliki luas wilayah yang besar hanya dihuni oleh sedikit penduduk.
Kecamatan Kelay memiliki tingkat kepadatan 0,87 jiwa/Km 2 dan Kecamatan Maratua
sebesar 0,81 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Tanjung Redeb sebanyak 2.300,67 jiwa/ Km2. Hal ini karena Kecamatan Tanjung Redeb merupakan ibu kota Kabupaten Berau dimana sarana dan prasarana kehidupan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Per Km2 dan Kepadatan Per Rumah Tangga 2009 Kepadatan Penduduk
Pend./Km2 Popul/Km2 Pend./RT Popul/ Household
Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2009 sebesar 3,51 % meningkat dari
2,58 % pada tahun 2008. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan total yang meliputi pertumbuhan alami karena kelahiran dan kematian serta migrasi netto yang
diperoleh dari pengurangan migrasi keluar dengan migrasi masuk ke Kabupaten Berau selama kurun waktu satu tahun.
Grafik 2.3 Pola Pertumbuhan Penduduk Antar Tahun 1999 – 2009
Laju Pertumbuhan Growth Rate
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Penduduk berusia 10 tahun keatas dibagi dalam dua kelompok yaitu
penduduk yang termasuk angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Penduduk yang
termasuk angkatan kerja terbagi menjadi penduduk yang bekerja dan yang mencari
kerja. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk yang mengurus rumah tangga, bersekolah dan melakukan aktifitas lainnya.
Pada grafik di bawah dapat dilihat bahwa pada penduduk 10 tahun keatas,
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Grafik 2.4 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
Grafik 2.5 Piramida Penduduk 2009 65+
60-64
Laki-laki
Perempuan
55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14
5-9 0-4
15,000
10,000
5,000
0
5,000
10,000
15,000
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tabel 2.1 Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk 2009 Luas Kepadatan/Density Rumah Kecamatan Penduduk Wilayah Pend./RT Tangga Pend./Km2 District Population Area Popul/ Household Popul/Km2 2 (Km ) Household 1 2 3 4 5 6 Kelay
1262
4.750
6.134,60
3.76
0.77
Talisayan
2.357
9.643
1.798,00
4,09
5.36
Tabalar
1.241
5.559
2.373,45
4,48
2,34
Biduk-Biduk
1.245
5.813 8.433
3.002,99
4,67
1.94
Pulau Derawan
1.764
3.858,96
4,78
2,18
4.118,80
4.87
0,77
2.403,86
4,14
10,08
23,76
4,42
2.494.53
1.987,02
4,52
7,68
5.166,40
4,29
1,59
175,70
4,02
108.41
1.651,42
3,70
3,86
1.432,04
4,02
3,41
3.166 Maratua
650 24.234
Sambaliung
5.855 59.270
Tanjung Redeb
13.413 15.258
Gunung Tabur
3.373 8.224
Segah
1.915 19.047
Teluk Bayur
4.737 6.377
Batu Putih
1.724 4.887
Biatan
1.217
Jumlah/Total 2009
40.753
174.661
34.127.00
4.29
5.12
2008
37.132
168.741
34.127,00
4,54
4,94
2007
36.854
164.501
34.127,00
4,46
4,82
2006
36.076
160.399
34.127,00
4,44
4,70
2005
34.821
157.453
34.127,00
4,52
4,61
2004
31.646
146.451
34.127,00
4,63
4,29
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk 1999-2009
1
Jumlah Penduduk Number of Population (jiwa/person) 2
1999
109.366
2,03
2000
118.096
7,98
2001
125.571
6,33
2002
131.059
4,37
2003
136.628
4,66
2004
146.451
6,85
2005
157.453
7,51
Tahun Year
Laju Pertumbuhan Growth Rate 3
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
2007
164.501
2,56
2008
168.741
2,58
2009
174.661
3.51
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau
Mata percaharian penduduk sangat beragam, paling banyak bekerja di
sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan), selengkapnya diuraikan dalam tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2009
No
Sektor/sub sektor Pekerjaan
2006
2007
2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pertanian ( Pangan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan) Penggalian Industri Listrik & Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Angkutan & komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Lainnya
2009
43.80
44.49
37.64
44.50
2.81 8.46 2.41 2.66 14.90 6.37 2.00 16.51 0.10 100 Jumlah Sumber data : BPS Kabupaten Berau Susenas 2008)
5.56 4.11 0.60 6.43 15.57 3.92 0.34 14.38 4.60 100
6.77 4.11 0.64 7.29 16.64 4.70 1.22 14.55 2.54 100
5.56 4.11 0.60 6.43 15.57 3.92 0.17 13.53 5.62 100
Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja menurut lapangan usaha selama
periode 2006 – 2009 dari prosentase tenaga kerja menurut mata pencaharian mengalami pergeseran yang cukup berarti, sektor pertanian pada tahun 2006 sebesar 43.80 % pada tahun 2009 menjadi 44.50 % ini menunjukkan komposisi
pekerja di sektor pertanian mengalami kenaikan meskipun secara jumlah tenaga
kerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, berbanding terbalik dengan penurunan prosentase sektor pertanian komposisi pekerja di sektor penggalian
dan Bangunan serta Perdagangan Hotel dan Restoran prosentasenya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini menunjukkan dengan semakin meningkatnya pembangunan inffrastruktur , sarana dan prasarana ekonomi semakin besar lapangan usaha di luar sektor pertanian yang diminati oleh angkatan kerja sebagai lahan mata pencahariannya.
Lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah pertanian, perdagangan, hotel dan restoran, jasa –jasa dan industri pengolahan. Selama kurun waktu lima tahun, perkembangan penyerapan tenaga kerja di ketiga
lapangan pekerjaan tersebut berfluktuasi. Namun begitu hal ini tidak merubah
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
pada industri kecil dan kerajinan rumah tangga, pedagang asongan/kaki lima dan
perseorangan di lapangan jasa – jasa seperti reparasi/bengkel, penjahit, salon dan sebagainya.
B. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan Pertanian merupakan mata pencaharian dari sebagian besar masyarakat
daerah ini. Sebagai daerah dengan luas wilayah yang besar dan bentuk serta ketinggian lahan yang khas maka pertanian dapat berkembang dengan baik di daerah ini.
- Padi, Palawija dan Holtikultura
Luas panen dan produksi padi sawah di Kabupaten Berau pada tahun 2009
mengalami Penurunan luas panen sehingga berimbas pada penurunan produksi dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun 2008. Penurunan
disebabkan oleh cuaca yang tak menentu ( atau cuaca yang sangat ekstrim pada akhir akhir ini ). Namun dilihat dari produktivitas perhektarnya tak mengalami penurunan yang berarti.
Grafik 2.6 Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi Sawah 2005-2009
Luas Panen Harvest Area (Ha) Produksi Production (Ton)
Kecamatan yang memiliki luas panen dan produksi padi sawah
terbesar adalah Kecamatan Sambaliung seluas 1.303 ha. Sedangkan untuk
padi ladang, kecamatan yang memiliki luas terbesar adalah Kecamatan Biatan seluas 1.211 ha. Produksi padi sawah tertinggi adalah 4.364 ton di
Kecamatan Gunung Tabur dan 2.884 ton untuk padi ladang di Kecamatan Kelay.
Tanaman palawija di Kabupaten Berau antara lain jagung, kacang tanah,
kacang kedelai, kacang hijau, ubi jalar, dan ubi kayu. Selama periode 20052009 tanaman-tanaman tersebut mengalami fluktuasi baik luas panen
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
tahun ke tahun. Jika pada tahun 2004 luas lahan adalah 384 ha maka pada
tahun 2006 naik menjadi 424 ha, namun kembali menurun pada tahun 2008 menjadi 206 ha.
Grafik 2.7 Luas Panen dan Produksi Jagung 2005-2009 Luas dan produksi Jagung
Jagung/Maize Produksi Production (Ton) Jagung/Maize Luas Panen Harvest Area (Ha)
Hal yang sama juga terjadi pada produksi jagung. Dari tahun 2004 sebesar 711
ton terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2005 sebesar 718 ton. Pada tahun 2006 menurun menjadi 611 ton. Di tahun 2008 kembali menurun menjadi sebesar 475 ton.
Sub Sektor Perkebunan Jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Berau antara lain: kelapa, karet, kopi, lada, cengkeh, coklat, kelapa sawit dan lainnya yang
merupakan gabungan dari beberapa tanaman perkebunan. Pada tahun 2008 hampir sebagian besar tanaman perkebunan mengalami penurunan yang cukup signifikan, baik dari segi luas tanam maupun produksinya. Grafik 2.8
Perkembangan Luas lahan dan Produksi Kakao 2005 - 2009
Produksi Production (Ton) Luas Tanam Planting Area (Ha)
Sumber : BPS Kabupaten Berau
Tanaman kakao cukup banyak dikembangkan di daerah ini, dimana luasnya 3.250,6 ha dan produksinya mencapai 1.593,8 ton. Pada grafik di atas dapat
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Luas tanaman perkebunan kelapa tahun 2009 sebesar 2.526,6 hektar dengan produksi mencapai 2.791,5 ton.
Perkebunan karet dengan luas 1.115,8 ha, namun jenis tanaman perkebunan ini
baru enam tahun berproduksi. Pada tahun 2008 produksinya 65,01 ton.
Tanaman kopi dengan luas tanam 553,8 ha dengan produksi 147,38 ton selama tahun 2009. Tanaman perkebunan lainnya yaitu cengkeh dengan luas 2 ha dan
produksi 0,2 ton. Porsi terbesar baik untuk luas tanaman maupun produksi
ditunjukkan oleh tanaman kakao. Sub Sektor Kehutanan
Luas Kawasan Hutan Kabupaten Berau berdasarkan SK Menhut
No.79/Kpts-II/2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Propinsi
Kalimantan Timur seluas 2.194.299,525 Ha, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4 Luas Hutan di Kabupaten Berau
No. 1. 2. 3. 4.
Fungsi Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) Hutan Produksi Terbatas (HPT) Hutan Lindung (HL) Areal Penggunaan Lain (APL) Jumlah
Luas (Ha) 624.949,726 653.535,418 402.097,488 513.716,893 2.194.299,525
Munurut Lampiran SK Menhut No.79/KPTs-II/2001,
Kawasan hutan di
Kabupaten Berau seluas 700.282 Ha terbagi dalam wilayah Taman Wisata
Alam 17 Ha, Hutan Lindung 351.687 Ha, Hutan Produksi terbatas seluas 351.687 dan Hutan Produksi seluas 557.595.
Sub Sektor Peternakan
Sampai akhir tahun 2009, populasi ternak besar yang terbesar
jumlahnya di Kabupaten Berau adalah sapi yaitu 9.170 ekor. Sedangkan jenis
ternak lainnya seperti kerbau, kambing, kuda dan babi jumlahnya tidak begitu banyak.
Banyaknya ternak yang masuk ke Kabupaten Berau sebesar 2.940 ekor
yang terdiri dari sapi dan kambing, sedangkan ternak yang dipotong berjumlah
88 ekor dari 3 jenis ternak yaitu sapi, kambing, dan babi. Pemotongan hewan
ternak untuk konsumsi bisa dilakukan di rumah potong hewan dan di luar rumah potong hewan.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Grafik 2.9 Jumlah Ternak Sapi dan Kambing Kabupaten Berau 2005-2009
Ternak besar Sapi Cow Kerbau Buffalo Kuda Horse Kambing Goat Babi Pig
Sumber : BPS Kabupaten Berau 2009
Untuk jenis unggas, pada akhir tahun 2009 menunjukkan populasi
sebesar 950.953 ekor dari tiga jenis unggas yang dibudidayakan yaitu ayam ras (pedaging dan petelur), ayam buras, dan itik. Jenis unggas terbanyak adalah ayam ras pedaging sebesar 682.788 ekor, ayam buras 10.973 ekor, dan ayam ras petelur sebanyak 15.250 ekor. Produksi
251.992 ekor, itik
daging sapi pada tahun 2009 sebanyak 130,720 ton
meningkatn dibanding tahun sebelumnya sebesar 165,625 ton. Produksi
daging kambing juga mengalami peningkatann dari tahun lalu yaitu menjadi
9,89 ton. Untuk produksi daging ayam kampung tidak mengalami perubahan 101,92 ton pada 2009.
Sub Sektor Perikanan & Kelautan Perikanan merupakan salah satu produk unggulan dari Kabupaten Berau. Beberapa kecamatan yang memiliki daerah perairan menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian. Perikanan dibagi menjadi dua perikanan laut dan darat.
Produksi perikanan laut terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada grafik di
bawah dapat dilihat bahwa meskipun sempat anjlok pada tahun 2003 produksi
perikanan terus meningkat pada tahun berikutnya. Produksi perikanan tersebut berkisar antara 12.000 sampai dengan 14.000 ton per tahun.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Grafik 2.10 Produksi Perikanan Laut Amount of Livestock Ox and Goat Sub-Province of Berau 2005-2009
Produksi/Production (Ton)
2005 2006 2007 2008 2009
Sumber : BPS Kabupaten Berau
Sektor Pertambangan Potensi sumberdaya alam dan sumber daya mineral yang cukup besar
di Kabupaten Berau, dilihar dari segi geologi dan potensi bahan galian mempunyai daya tarik yang cukup tinggi di mata para investor bidang
pertambangan, namun masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terkait erat dengan masih perlunya secara terus menerus
informasi geologi dan sumberdaya mineral dalam rangka mengelola sumberdaya mineral, energi, air tanah, pengelolaan lingkungan, mitigasi bencana alam, penggunaan lahan dan penataan ruang wilayah pertambangan.
Hasil pertambangan di Kabupaten Berau mencakup pertambangan non migas, khususnya produksi batubara pada tahun peningkatan setiap tahunnya :
2005 - 2009 mengalami
Tabel Tabel 2.5. Produksi Batubara Kabupaten Berau 2005 - 2009 2005 Produksi
2006
Pengapalan
Produksi
Pengapalan
2007 Produksi
Pengapalan
2008 Produksi
Pengapalan
9.198515.447 9.512.023 10.604.167.014 10.640.791 11.821.093.494 12.059.786 13.059.458.688 13.003.167
2009 Produksi
Pengapalan
0
0
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Berau
Disamping produksi dari perusahaan yang ijinnya dari pemerintah pusat,
pemerintah Kabupaten Berau juga menerbitkan ijin Kuasa Pertambangan,
jumlah izin yang telah di terbitkan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Berau per 31 Desember 2008 ada sejumlah 113 izin
pada sejumlah 68
perusahaan. Dari jumlah tersebut yang masih aktif beroperasi per 31
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Kabupaten Berau telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Unggulan
Propinsi Kalimantan Timur dan Indonesia, karena potensi kekayaan dan keindahan alam serta ragam budaya di Kabupaten Berau, Keindahan Bawah
laut di Pulau Derawan, Sagalaki, Kakaban dan Maratua telah diakui secara nasional maupun internasional yang memiliki keunikan sejajar dengan
keindahan bawah laut Kepulauan Raja Empat (Irian) dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara)
Paradigma pembangunan pariwisata melalui usaha kepariwisataan dapat
mendorong kegiatan ekonomi sehingga Dinas kebudayaan dan Pariwisata yang semula termasuk dalam kegiatan bidang sosial, sekarang telah dirasakan
peranannya dalam mendorong sektor ekonomi sehingga saat ini termasuk dalam bidang ekonomi,
peranan tersebut telah dibuktikan dengan
penerimaan PAD Kabupaten Berau dimana sektor pariwisata memberikan kontribusi urutan ke tiga setelah pertambangan dan pertanian perkebunan.
Sampai dengan akhir bulan Nopember jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) ke Kabupaten Berau
mencapai 1.583 orang,
sedangkan Wisatawan Nusantara mencapai 227.807 orang, jumlah tersebut
mengalami peningkatan yang sangat signifikan apabila dibadingkan data kunjungan wisatawan tahun 2008 yang mencapai 591 (wisman) dan 40.949 (wisnu) No
Tabel 2.6 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Ke Kabupaten Berau Tahun 2000 - 2009 Wisatawan
1
Manca Negara
2
Nusantara
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah
1.047
875
591
1.583
41.724
42.004
23.577
15.010
40.949
227.807
22.069
339.412
Sumber Data : Dinas Pariwisata Kabupaten Berau
C. Aspek Pelayanan Umum Pada tahun 2009 Kabupaten Berau terdiri dari 13 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 97 desa dan 10 kelurahan dan 2 UPT yaitu UPT Sukan Tengah III dan UPT Sukan Tengah IV yang termasuk dalam Kecamatan Sambaliung. Terdapat penambahan 4 kecamatan dari tahun 2002. Kecamatan baru tersebut adalah Kecamatan Tubaan (Tabalar) yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Maratua yang terbentuk dari pemecahan Kecamatan Pulau Derawan, Kecamatan Batu Putih dan Kecamatan Biatan.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Grafik 2.11 Persentase Luas Wilayah Kecamatan 2009 Series1; Series1; GunungBatu Series1; Tabur;Putih; Segah; 1651,42; 1987,02; 5166,4; 5,82% 15,14%4,84%
Series1; Teluk Bayur; Series1; 175,7; Tanjung0,51% Series1; Redeb;Sambaliung; 23,76; 2403,86; 0,07% 7,04%
Series1; Biatan; 1432,04; 4,20%
Series1; Kelay; 6134,6; 17,98%
Series1 ; Maratu a; 4118,8; 12,07%
Series1; Talisayan; 1798; 5,27% Series1; Tabalar ; 2373,45; 6,95%
Series1; Pulau Derawan; 3858,96; 11,31%
Series1; BidukBiduk; 3002,99; 8,80%
Dari grafik 4 dapat dilihat bahwa proporsi luas wilayah kecamatan relatif tidak merata. Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tanjung Redeb sebesar 0,07 % dari total luas kabupaten. Sedangkan kecamatan dengan persentase luas terbesar adalah Kecamatan Kelay sebesar 17,98 %. Hampir semua kecamatan tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat, sedangkan satu kecamatan yaitu Kecamatan Maratua hanya bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi air karena letaknya terpisah dengan pulau utama. Kecamatan dengan jarak terjauh dari ibu kota kabupaten adalah Kecamatan Biduk-Biduk. Sedangkan kecamatan dengan jarak terdekat dengan ibu kota kabupaten adalah Kecamatan Tanjung Redeb yang sekaligus sebagai ibu kota kabupaten. Grafik 2. 12 Jarak Dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten 2009 jarak ke ibukota kabupaten
Kelay Talisayan Tabalar Biduk-Biduk Pulau Derawan Maratua Sambaliung
Pada grafik 6 tampak beberapa kecamatan memiliki jarak yang sangat bervariasi. Sedangkan jarak terjauh dimiliki Kecamatan Biduk – Biduk dan yang terdekat adalah Kematan Tanjung Redeb. Kelay dan Sambaliung masih menempati
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Pulau Derawan dan Maratua. Seiring dengan kebijakan Pemerintah Daerah dengan melaksanakan pemekaran kecamatan baru, pada akhirnya nanti setiap kecamatan akan memiliki jumlah desa yang relatif merata. Grafik 2.13 Jumlah Desa Per Kecamatan 2009
Seiring dengan meningkatnya struktur pemerintahan maka jumlah pegawai negeri semakin meningkat. Pada tahun 2009 jumlah pegawai negeri daerah sebanyak 5.879 orang sedangkan jumlah pegawai negeri pusat sebanyak 893. orang. Menurut golongan kepegawaiannya sebagaian besar PNS Daerah berada pada golongan III sebanyak 54,73 % dan paling kecil adalah golongan I sebesar 1,73 %. Hal ini menunjukan sebagian besar pegawai sudah berada pada golongan yang relatif tinggi. Grafik 2.14 Pegawai Negeri Sipil Daerah Menurut Golongan 2009
PEGAWAI DAERAH
Golongan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II Tabel 2.7
Luas Wilayah, Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan 2009 Kecamatan District
Luas Wilayah Area (Km2)
1
2
Jarak Distance (Km) 3
Transportasi yang Digunakan Kind of Transportation 4
Kelay
6.134,60
125
Darat
Talisayan
1.798,00
150
Darat
Tabalar
2.373,45
91
Darat
Biduk-
3.002,99
254
Darat
Biduk
3.858,96
112
Darat
Pulau
4.118,80
65
Air
Derawan
2.403,86
2
Darat
Maratua
23,76
0
Darat
Sambaliung
1.987,02
11,6
Darat
Tanjung
5.166,40
86
Darat
175,70
10
Darat
Gunung
1.651,42
200
Darat
Tabur
1.432,04
120
Darat
Redeb
Segah Teluk Bayur Batu Putih Biatan Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Tabel 2.8 Banyaknya Desa/Kelurahan, BPK dan LPM Menurut Kecamatan 2009 Kecamatan District 1
Jumlah Desa Number of Villages 2
BPK
LPM
3
4
Kelay
14
14
14
Talisayan
9
9
9
Tabalar
6
6
6
Biduk-Biduk
6
6
6
Pulau Derawan
5
5
5
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Sambaliung
14
14
14
Tanjung Redeb
6
6
6
Gunung Tabur
11
11
11
Segah
11
11
11
Teluk Bayur
6
6
6
Batu Putih
7
7
7
Biatan
8
8
8
Jumlah/Total 107 107 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau
107
Tabel 2.9 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Berau Menurut Komisi 2004-2009 Komisi Committee 1
Periode/Periods 1992 – 1997 1997 – 1999 1999 – 2004 2 3 4
2004-2009 5
A. Pemerintahan Government
4
4
4
4
B. Perekonomian dan Keuangan Economics &Finance
4
4
5
6
4
4
4
6
-
-
4
6
D. Kesejahteraan Rakyat Welfare
1
1
1
1
E. Ketua Chairman
3
3
3
2
21
25
C. Pembangunan Development
F. Wakil Ketua Vice Chairman
Jumlah/Total 16 16 Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Berau
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tabel 2.10 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Berau Menurut Fraksi 2004-2009 Fraksi Fraction 1
1997 – 1999 2
A. Fraksi Partai
Periode/Periods 1999 – 2004 3
2004-2009 4
12
8
9
Golkar
-
8
-
B. Fraksi PDIP
3
3
-
C. Fraksi PPP
-
3
-
D. Fraksi Reformasi
4
3
-
E. Fraksi TNI/POLRI
-
-
16
25
25
F. Fraksi Suara
Rakyat
19 Jumlah/Total Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Berau
Tabel 2.11 Banyaknya Kegiatan DPRD Kabupaten Berau Menurut Komisi 2009 Komisi Committe
Rapat Meeting
Tugas Lapangan Fieldwork
Kunjungan Visiting
1
2
3
4
A. Pemerintahan/Government
B. Perekonomian & Keuangan
4
1
28
2
2
22
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
D. Pembangunan/Development
-
-
-
8 11 20 43 22
5 31 4 -
72 126 61 38 35
E. Kesejahteraan Rakyat Welfare
Jumlah/Total 2008 2007 2006 2005 2004
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Berau
Tabel 2.12 Banyaknya Persidangan DPRD Kabupaten Berau 2009 Jenis Persidangan/Kind of Meeting Bulan Month
Komisi Committe
Fraksi Fraction
Gabungan Komisi Joint Comitte
Pleno Pleno
2
3
4
5
Januari
1
-
-
-
Februari
-
-
-
-
Maret
-
-
-
-
April
1
-
-
1
Mei
-
-
-
-
Juni
-
-
-
1
Juli
2
-
-
-
Agustus
1
-
-
1
September
-
-
-
1
Oktober
1
-
-
2
Nopember
1
-
-
1
Desember Jumlah/Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
2
-
-
7
9 8 2 43 -
9 -
78 44 44 51
14 12 4 1 7
1
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Jenis Persidangan/Kind Of Meeting Bulan Month
Paripurna Plenary
Panitia Perumus Compilation Committee
Panitia Anggaran Budget Committee
6
7
8
Januari
1
1
2
Februari
2
1
-
Maret
1
1
-
April
1
1
-
Mei
2
1
-
Juni
2
1
-
Juli
1
1
1
Agustus
1
1
1
September
2
1
1
Oktober
2
1
-
Nopember
2
1
1
1
7
12 12 11 -
13 13 23 -
1
2
Desember Jumlah/Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
19 18 18 2 9 8
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Berau Tabel 2.13 Produk DPRD Kabupaten Berau Dirinci Menurut Jenisnya 2009
Bulan Month
Peraturan Daerah Regional Rules
1
2
Keputusan DPRD Parliament Decision 3
Lainnya Others 4
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Januari
1
-
-
Februari
-
1
-
Maret
5
1
-
April
-
-
-
Mei
-
-
-
Juni
3
2
-
Juli
6
1
-
2
-
Agustus
-
September
-
2
-
Oktober
2
1
-
Nopember
1
1
-
Desember
-
1
-
Jumlah/Total 2009 18 12 2008 17 11 2007 17 18 2006 9 40 2005 8 9 2004 16 45 Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Berau
-
Tabel 2.14 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Pusat Pada Lembaga Negara/Departemen Dan Golongan 2009 Lembaga Negara/Departemen Institutional/Departemen 1
Jumlah Total
Golongan/ Rank I
II
III
IV
2
3
4
5
6
1.
Departemen Agama
-
49
113
17
179
2.
Tenaga Kerja dan
-
-
-
-
-
Transmigrasi
3
19
17
-
39
3.
Perhubungan
-
-
-
-
-
4.
P. Aparatur Negara
-
-
-
-
-
5.
Perindagkop
-
-
-
-
-
6.
Pertanian
-
-
-
-
-
7.
Kehutanan
-
-
-
-
-
8.
Kesehatan
-
25
9
-
34
9.
Kehakiman dan HAM
-
8
10
1
19
10. Keuangan
-
-
-
-
-
11. Pendidikan Nasional
1
3
22
1
27
12. Kejaksaan Agung
-
-
-
-
-
13. Kelautan dan Perikanan
-
3
36
4
43
14. Mahkamah Agung
-
457
27
4
488
15. Kepolisian Negara RI
-
-
-
-
-
16. LPND
-
19
44
1
64
17. Lainnya Jumlah/Total 2009
4
583
278
28
893
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tabel 2.15 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah Menurut Golongan Dan Unit Kerja 2009 Golongan Rank
Sekertariat Daerah
Dinas
Guru
Penjaga Sekolah
Jumlah
1
2
3
4
5
6
1. Golonga nI First Group
16
63
-
23
102
122
613
1.057
20
1.812
263
997
1.957
-
3.217
37
332
379
-
748
43
5.879
2. Golonga n II Second Group
3. Golonga n III Third Group
4. Golonga n IV Fourt Group
Jumlah/To tal 438 2005 3.393 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Berau
Tabel 2.16 Banyaknya Anggota Linmas Per Kecamatan Number of Civil Defence by District 2009 Kecamatan District
Linmas Number of Civil Defence
1
2
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Kelay
147
Talisayan
168
Tabalar
92
Biduk-Biduk
91
Pulau Derawan
79
Maratua
62
Sambaliung
192
Tanjung Redeb
373
Gunung Tabur
169
Segah
131
Teluk Bayur
154
Batu Putih Biatan Jumlah/Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
87 111 1.856 1.706 1.487 1.488 1.912 2.592
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kab. Berau
D. Aspek Daya Saing Daerah Perekonomian Kabupaten Berau yang salah satunya diukur dari besaran
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama periode sepuluh tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. Besaran PDRB Kabupaten Berau
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000 selalu mengalami peningkatan. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Berau atas dasar harga berlaku tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup
berarti, yaitu dari 4.768,51 milyar rupiah di tahun 2008 menjadi 5.294,70 milyar rupiah pada tahun 2009 atau naik sebesar 526,18 milyar rupiah. Sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2008 mencapai 3.089,40 milyar rupiah
dan pada tahun 2009 sebesar 3.273,20 milyar rupiah. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau pada tahun 2009 mencapai 5,95 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2008 yang sebesar 4,97 persen. Pada tahun 2009,
sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto (menurut harga berlaku)
terbesar adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar 2,01 triliun rupiah sedangkan sektor lainnya hanya menghasilkan nilai tambah bruto di bawah satu triliun rupiah. Demikian juga pada penghitungan atas dasar harga konstan 2000,
sektor tersebut memberikan nilai tambah bruto paling dominan dalam perekonomian Kabupaten Berau yaitu 1,36 triliun rupiah. Sektor lainnya menghasilkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 masing-masing di bawah 0,7 triliun rupiah.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
No 1 2
3 4 5 6
Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi 8 Keuangan dan Jasa Perusahaan 9 Jasa-Jasa Jumlah PDRB
BAB II
Table 2.17 PDRB Kabupaten Berau Atas Dasar Harga Konstan (PDRB-ADHK) Tahun 2000 - 2009 (Dalam jutaan rupiah) Tahun 2000
2005
2006
2007
2008
2009
% 2009 per sector
540.689.46
604.71.373
626.685,02
643.798,53
660.502,18
696.428.21
755.153.75
1.015.697.31
1.093.853,73
1.179.991,02
1.253.199,01
1.363.671.98
41.67
343.243.02
378.870.33
388.044,93
402.280,96
407.436,68
411.492.32
12.58
2.645.91
3.163.81
3.248,72
3.393,47
3.561,54
3.749.25
0.11
23.256.21
27.642.66
28.705,61
30.311,47
32.571,62
35.517.04
1.085
294.918.19
335.891.63
349.729,36
370.496,94
393.788,48
415.630.59
12.69
159.469.00
185.625.06
191.411,65
204.882,29
216.497,55
228.659.40
13.156.23
15.248.07
16.047,24
17.004,88
52.615.98 2.185.147.75
82.873.51 2.649.726.11
86.550,53 2.784.276,79
90.877,58 2.943.037,13
7
17.923,15 95.521,77 3.081.001,97
18.349.77 99.704.20 3.273.202.77
21.28
6.98
0.56 3.046 100.00
Sumber data : BPS Kabupaten Berau 2009. Ket : tahun 2008 *) = angka sementara
Laju pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan produksi dari barang dan jasa pada periode tertentu dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Berau secara makro pada sepuluh tahun terakhir (2000-2009) cenderung mengalami pergerakan fluktuatif namun masih positif. Pada tahun 2000 dan 2001 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau mencapai 2,78 persen. Pada tahun 2002
terjadi peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 5,00 persen. Pada tahun
berikutnya (2003 dan 2004) mengalami pertumbuhan yang melambat dimana tahun 2003 adalah 4,16 persen dan tahun 2004 menjadi hanya 2,64 persen. Tahun 2005 perekonomian Berau
mengalami perbaikan, ditunjukkan oleh meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 5,11 persen. Kondisi ini disebabkan oleh pengaruh dari perkembangan produksi komoditi strategis Berau yaitu batubara.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Adanya penurunan produksi batu bara ternyata kembali mempengaruhi perlambatan ekonomi Kabupaten Berau pada tahun 2006 sebesar 5,08 persen. Pada tahun 2007
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau kembali meningkat sebesar 5,70 persen.
Pertumbuhan ini selain disebabkan oleh naiknya nilai tambah batu bara juga disebabkan oleh beroperasinya kembali PT. Nusantara Kertas sebagai penghasil Pulp
terbesar di Kalimantan Timur. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau pada tahun 2008 mencapai 4,97 persen, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2007
yang sebesar 5,70 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini sangat dipengaruhi adanya krisi global yang melanda dunia ada saat itu. Keadaan ekonomi Kabupaten
Berau kembali membaik pada tahun 2009. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut sebesar 5,95 persen. Pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan sektor batu bara yang merupakan penyumbang terbesar perekonomian Kabupaten Berau. Tabel 2.18 PDRB Kabupaten Berau Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB-ADHB) Tahun 2000-2009 (Dalam Jutaan Rupiah)
No
Lapangan Usaha
2000
2005
2006
2007
2008
2009
% per sektor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tahun
1
Pertanian
540.689,46
755.099,63
792.838,06
833.473.94
903.069,96
986.235.34
18.62
2
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan
755.153,75
1.369.120,17
1.496.464,26
1. 638.768,92
1.842.391,13
2.010.918.05
37.97
343.243,02
517.567,29
584.757,32
643.022,53
676.855,93
710.067.13
13.41
2.645,91
6.186,11
7.156,99
8.675,56
11.003,14
12.326.64
0.23
23.256,21
41.776,93
43.415,15
52.515,99
64.602,99
76.015.53
1.43
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
294.918,19
474.935,58
503.993,07
562.683,06
658.127,59
764.493.22
14.43
7
Pengangkutan dan Komunikasi
159.469,00
309.916,23
339.467,75
378.996,64
416.741,72
460.488.81
8.69
8
Keuangan dan Jasa Perusahaan
13.156,23
23.796,68
25.878,10
28.596,48
31.047,92
32.924.93
0.62
3 4 5
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Sumber data : BPS Kabupaten Berau 2009
Produk Regional Bruto (PDRB) tahun 2008 dihitung atas harga berlaku
sebesar 4.823 trilyun rupiah menjadi 5.294 trilyun rupiah pada tahun 2009 berarti meningkat 471.46 Milyar rupiah atau 91.1%. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang berkelanjutan. Secara formal berjenjang dari SD hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan Formal diselenggarakan di
sekolah-sekolah, yang dibawahi oleh Dinas Pendidikan. Karena keterbatasan yang
dimiliki oleh pemerintah maka pihak swasta diikutsertakan dalam menyukseskan program pendidikan. Beberapa instansi selain Dinas Pendidikan juga melakukan program pendidikan diantaranya Departemen Agama.
Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari SD hingga
perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan bidang pendidikan,
pendidikan formal yang umumnya diselenggarakan di sekolah-sekolah. Melalui proses pendidikan diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih
mampu bersaing dalam berbagai aspek kegiatan. Jumlah penduduk yang menamatkan pendidikan menunjukkan ketersediaan kualitas sumber daya manusia
pada suatu wilayah. Semakin banyak jumlah penduduk yang menamatkan sekolah tinggi, maka semakin baik pula ketersediaan kualitas sumber daya manusia. Grafik 2.15 Jumlah Murid SD Per Kecamatan 2009
Dari tahun ke tahun tingkat partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari terus bertambahnya jumlah sekolah dan jumlah
murid di sekolah-sekolah dari SD sampai SLTA. Jumlah sekolah SD Negeri pada tahun 2009 sebanyak 152 sekolah yang tersebar di 13 kecamatan. Sedangkan jumlah guru
yang mengajar di SD Negeri sebanyak 1.609 orang guru. Jumlah guru tersebut harus
mengajar sebanyak 22.305 orang murid. Sedangkan jumlah sekolah dasar swasta
yang ada di Kabupaten Berau sebanyak 8 sekolah dengan 119 orang guru mengajar
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Kecamatan Sambaliung. Sedangkan jumlah murid dan guru terkecil di Kecamatan Kelay.
Perbandingan atau rasio antara guru dan murid akan menggambarkan beban
yang harus dihadapi seorang guru dalam mengajar. Tenaga pengajar di Kabupaten
Berau untuk semua jenjang pendidikan sudah memadai, walaupun pada tingkat SD
tercatat beban guru relatif lebih ringan dibanding jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Hal
ini
dikarenakan
semakin
tinggi
jenjang
pendidikan,
semakin
membutuhkan tenaga pengajar yang menguasai bidang atau ilmu pengetahuan yang diajarkan.
Dari tahun ke tahun tingkat partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari terus bertambahnya jumlah sekolah dan jumlah
murid di sekolah-sekolah dari SD sampai SLTA. Jumlah sekolah SD Negeri pada tahun 2009 sebanyak 148 sekolah yang tersebar di 13 kecamatan.
Sedangkan jumlah guru yang mengajar di SD Negeri sebanyak 1.413 orang guru. Jumlah guru tersebut harus mengajar sebanyak 20.960 orang murid.
Sedangkan jumlah sekolah dasar swasta yang ada di Kabupaten Berau sebanyak 4
sekolah dengan 58 orang guru mengajar 1.015 orang murid. Jumlah murid terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Sambaliung. Sedangkan jumlah murid dan guru terkecil di Kecamatan Kelay.
Perbandingan atau rasio antara guru dan murid akan menggambarkan beban yang
harus dihadapi seorang guru dalam mengajar. Tenaga pengajar di Kabupaten Berau untuk semua jenjang pendidikan sudah memadai, walaupun pada tingkat SD tercatat
beban guru relatif lebih ringan dibanding jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin membutuhkan tenaga pengajar yang menguasai bidang atau ilmu pengetahuan yang diajarkan. Tabel 2.19 Sekolah, Guru dan Murid Taman Kanak-Kanak Per Kecamatan 2009
Kecamatan District 1 Kelay
Sekolah Guru School Teacher 2
3
Murid Pupil 4
Rata2 per Sekolah Average per school Guru Teacher
Murid Pupil
5
6
Rasio Murid Terhadap Guru/ Pupil to Teacher Ratio 7
2
5
50
2,50
25,00
10,00
10
24
110
2,40
11.00
4,58
Tabalar
7
18
36
2,57
5.14
2,00
Biduk-Biduk
9
19
64
2,11
7.11
3,36
Pulau Derawan
6
14
68
2,33
11.33
4.86
Talisayan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tanjung Redeb
23
75
1067
3,26
46.39
14,23
Gunung Tabur
13
47
297
3,62
22,85
6,32
Segah
10
13
127
1,30
12.70
9,77
Teluk Bayur
12
24
268
2.00
21,33
11.17
6
14
57
2,33
9.50
4.07
Biatan 6 15 37 Jumlah/Total 2009 138 335 2.798 2008 138 312 2.674 2007 64 262 3.149 2006 53 227 2.510 2005 49 171 2.288 2004 41 199 2.170 Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kab. Berau
2,50
6.17
2.47
2.43 2,26 4,09 4,28 3,50 4,85
20.28 19,38 49,20 47,36 46,70 52,93
8.35 8,57 12,03 11,06 13,40 10,90
Batu Putih
Tabel 2.20 Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Negeri Per Kecamatan 2009
Kecamatan District
Sekolah School
Guru Teacher
Murid Pupil
1
2
3
4
Rata2 per Sekolah Rasio Murid Average per School Terhadap Guru/ Pupil to Guru Murid Teacher Pupil TeacherRasi o 5 6 7
Kelay
14
83
823
5,93
61,64
10,92
Talisayan
10
152
1404
15.20
139,50
9,62
7
52
801
7,43
112,00
15,08
10
82
823
8,20
72,70
8,87
Pulau Derawan
6
54
879
9,00
152,17
16,91
Maratua
4
33
461
8,25
123,25
14,94
Sambaliung
30
256
3534
8,53
114,30
13,39
Tanjung Redeb
22
329
8160
14,95
312,59
20,90
Gunung Tabur
15
130
1971
8,67
99,80
11,52
Segah
10
104
1380
10,40
125,00
12,02
Teluk Bayur
12
147
2503
12,25
210,92
17,22
6
147
890
24,50
145,33
5,93
Tabalar Biduk-Biduk
Batu Putih
Biatan 6 51 886 8,50 112,33 Jumlah/Total 2009 152 1.620 24.515 10,59 146,74 2008 152 1.609 22.305 9,55 141,62 2007 148 1.413 20.960 8,82 139,82 2006 146 1.288 20.414 8,49 142,89 2005 140 1.188 20.004 8,56 133,77 2004 145 1.241 19.397 Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kab. Berau Tabel 2.21 Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Swasta Per Kecamatan 2009
Kecamatan District
Sekolah Guru School Teacher
Murid Pupil
Rata2 per Sekolah Average per school Guru
Murid
13,22 13,86 14,83 15,85 16,84 15,63
Rasio Murid Terhadap Guru/ Pupil to
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Kelay
-
-
-
-
-
-
Talisayan
-
-
-
-
-
-
Tabalar
-
-
-
-
-
-
Biduk-Biduk
1
9
87
9.00
81,00
9.67
Pulau Derawan
-
-
-
-
-
-
Maratua
-
-
-
-
-
-
Sambaliung
1
29
556
29.00
547,00
19.17
Tanjung Redeb
6
89
1026
14,33
168,67
11,52
Gunung Tabur
-
-
-
-
-
-
Segah
-
-
-
-
-
-
Teluk Bayur
-
-
-
-
-
-
Batu Putih
-
-
-
-
-
-
Biatan Jumlah/Total 2009 8 127 1.669 2008 8 119 1.640 2007 4 58 1.015 2006 4 59 897 2005 8 53 1.036 2004 5 36 480 Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kab. Berau
-
-
-
14.83 14,88 14,50 14,75 6,63 7,20
208.62 205,00 253,75 224,25 129,50 96,00
13.14 13,78 17,50 15,20 19,55 13,33
Tabel 2.22 Sekolah, Guru dan Murid SLTP Negeri Per Kecamatan 2009
Kecamatan District 1
Sekolah Guru School Teacher 2
Murid Pupil
3
4
Rata2 per Sekolah Average per school Guru Teacher 5
Rasio Murid Terhadap Guru/ Murid Pupil to Pupil Teacher Rasio 6 7
Kelay
3
27
131
9.00
43.67
4.85
Talisayan
3
24
285
8.00
95.00
11.88
Tabalar
1
8
93
8.00
93.00
11.62
Biduk-Biduk
2
27
235
13.50
117,50
8.70
Pulau Derawan
3
28
357
9,33
119,00
12.75
Maratua
1
5
127
5.00
127
25.40
Sambaliung
5
50
744
10,00
148.80
14.88
Tanjung Redeb
7
156
2763
22.29
394.71
17.71
Gunung Tabur
2
34
537
17,00
268.50
15,79
Segah
2
23
211
11,50
105.50
9.17
Teluk Bayur
3
57
698
19,00
232.67
12.25
Batu Putih
2
15
174
7.50
87
11.60
Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 2007 2006
1
9
187
9.00
187
20.78
35 39 31 30
463 377 444 386
6.185 6.463 5.587 5.027
176.71 162,72 180,23 167,57
13.36 17,14 12,59 13,02
13.22 9,67 14,32 12,87
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tabel 2.23 Sekolah, Guru dan Murid SLTP Swasta Per Kecamatan 2009
Kecamatan District 1
Sekolah Guru School Teacher
Murid Pupil
Rata2 per Sekolah Average per school Guru Teacher
Murid Pupil
5
6
Rasio Murid Terhadap Guru/ Pupil to Teacher Rasio 7
2
3
4
Kelay
-
-
-
-
-
-
Talisayan
-
-
-
-
-
-
Tabalar
-
-
-
-
-
-
Biduk-Biduk
1
9
157
9.00
157.00
22,00
Pulau
1
12
64
12.00
64.00
6,33
Derawan
-
-
-
-
-
-
Maratua
1
17
182
17.00
182.00
12,36
Sambaliung
3
45
386
15.00
128.67
9,10
Tanjung
-
-
-
-
-
-
Redeb
-
-
-
-
-
-
Gunung
2
36
97
18.00
48.50
2,51
Tabur
-
-
-
-
-
-
Segah
-
-
-
-
-
-
8 8 5 5 5 7
119 106 81 69 69 85
886 845 695 594 594 536
14.88 13,25 16,20 13,80 13,80 12,14
110.75 105,63 139,00 118,80 118,80 76,57
7.44 7,97 8,58 8,60 8,60 6,31
Teluk Bayur Batu Putih Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kab. Berau Tabel 2.24 Sekolah, Kelas, Guru dan Murid SLTA Menurut Jenis Kelamin 2009 Sekolah School 1
SMK N 1 BERAU SMK N 2 BERAU SMK N 3 BERAU SMA N 1 BERAU SMA N 2 BERAU SMA N 3 BERAU SMA N 4 BERAU SMA N 5 BERAU SMA N 6 Berau SMA N 7 Berau SMA N 8 Berau
Jumlah/ Kelas Number of Classes 2 16 16 10 7 10 13 9 2 12 11
Murid/Pupils Guru/ Teachers 3 32 27 29 24 25 31 17 23 31 26
Lk Male 5 199
Pr Female 6 348
164 198
138
234 217 132 102 206 77 65 66
152 246 263 136 129 183 55 92 68
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
SMK Ma'Arif SMK Integral SMK Kesehatan SMA Muhamaddiyah SMA PGRI Tg Redeb SMA Cikini Kertas Nusantara SMA Ma'arif MA Nurul Muhajirin Jumlah/ Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
4 5 2 5 3 3
17 30 15 31 19 13 12
48 51 110 157 26
41 126 160 121 37
16 16
8 23
150 150 120 120 114 92
460 453 336 315 316 327
2.622 2.405 1.975 2.071 1.917 1.800
2.529 2.253 1.828 1.950 1.735 1.629
Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kab. Berau
Tabel Sekolah, Murid dan Guru Diluar Pembinaan Diknas Per Kecamatan 2009 Setingkat SD/Primary School Level Kecamatan District 1
Sekolah/Schools
Murid/Pupils
Guru/Teachers
2
3
4
Kelay
-
-
-
Talisayan
-
-
-
Tabalar
-
-
-
Biduk-Biduk
1
81
8
Pulau Derawan
-
-
-
Maratua
-
-
-
Sambaliung
2
19
9
Tanjung Redeb
2
436
37
Gunung Tabur
-
-
-
Segah
-
-
-
Teluk Bayur
-
-
-
Batu Putih
-
-
-
Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
-
-
-
5 5 3 3 3 3
536 523 470 347 419 374
54 54 35 35 36 20
Kecamatan District 1
Setingkat SMP Junior High School Level Sekolah Murid Guru Schools Pupils Teachers 5 6 7
Setingkat SMA Senior High School Level Sekolah Murid Guru Schools Pupils Teachers 8 9 10
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Kelay
-
-
-
-
-
-
Talisayan
-
-
-
-
-
-
Tabalar
-
-
-
-
-
-
Biduk-Biduk
1
96
16
-
-
-
Pulau Derawan
-
-
-
-
-
-
Maratua
-
-
-
-
-
-
Sambaliung
1
22
7
-
-
-
Tanjung Redeb
1
303
19
1
389
30
Gunung Tabur
-
-
-
-
-
-
Segah
-
-
-
-
-
-
Teluk Bayur
2
90
29
1
45
12
Batu Putih
-
-
-
-
-
-
Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 2007 2006 2005 2004
1
12
19
-
-
-
6 523 90 6 511 88 5 483 79 4 445 76 3 343 43 3 373 19 Sumber : Departemen Agama Kabupaten Berau
2 2 2 2 1 2
434 416 409 444 406 422
42 42 29 54 31 13
Tabel 2.25 Mahasiswa dan Dosen Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb 2009 Uraian Description
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
1 1.Mahasiswa/ Students
2 374
3 354
4 728
2. Resimen Mahasiswa/ Students Regiment
15
10
25
47
8
54
3. Dosen / Lectures
Sumber : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb
Tabel 2.26
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Uraian Description
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
1
2 227
3 356
4 583
-
-
30
25
5
1.Mahasiswa/ Students
2. Resimen Mahasiswa/ Students Regiment
3. Dosen / Lectures
Sumber : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Tanjung Redeb Tabel 2.27 Mahasiswa dan Dosen Pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Tanjung Redeb 2009 Uraian Description 1 1.Mahasiswa/ Students
2. Resimen Mahasiswa/ Students Regiment
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
2 164
3 145
4 309
-
-
-
41
7
48
3. Dosen / Lectures
Sumber : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Tanjung Redeb
Kemajuan pendidikan di Kabupaten Berau cukup menggembirakan. Pelaksanaan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Dengan dilaksanakannya program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat
menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk miskin, dan daerah jarang penduduk, dengan dibangunnya sekolah di daerah tersebut. Secara rinci, pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama, oleh karena itu akan dijelaskan tentang keadaan tingkat SD, tingkat SLTP, dan tingkat SM.
Angka Melek Huruf tahun 2007 sebesar 94,82%, sementara untuk Angka Partisipasi
Kasar tahun 2008 diprediksi 92,5% dan Angka Partisi Murni (APM) tahun 2008 mencapai 88,5%.
1) Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Kasar untuk jenjang Sekolah Dasar pada tahun 2007
mencapai 103,11 % meningkat dibanding tahun 2006 sebesar 93,47%. Capaian
ini jika dibandingkan dengan target nasional tahun 2009 yang terdapat pada RPJM Nasional masih lebih rendah. Target tahun 2009 adalah 115,76%
APK untuk jenjang pendidikan tingkat SMP tahun 2007 adalah 76,39 %
meningkat dibandingkan tahun 2006 sebesar 51,30%. Capaian ini jika
dibandingkan dengan target nasional tahun 2009 yang terdapat pada RPJM Nasional masih lebih rendah. Target tahun 2009 adalah 98,09%
APK untuk jenjang pendidikan tingkat SMA pada tahun 2007 adalah 54,81
% meningkat dibandingkan tahum 2006 sebesar 37,66 %.
Capaian ini jika
dibandingkan dengan target nasional tahun 2009 yang terdapat pada RPJM Nasional masih lebih rendah. Target tahun 2009 adalah 69,34%
Pada tahun 2009 Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah sebagai berikut :
SD/MI sebesar 103,11 %, SMP/MTS sebesar 90,00 dan SMA/SMK/MA
77,41%
2) Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni di tahun 2009 juga mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2006-2008 yakni sebagai berikut :
Tabel 2.28 Angka Partisipasi Murni Tahun 2005-2008
Tinngkat Penddkan SD SMP SMA
APM 2009
APM 2008
APM 2007
APM 2006
APM 2005
82.49 77.41 56.50
82,49 57,58 54,81
74,54 3,59 21,50
74,54 3,59 21,50
Sumber data : Dinas Pendidikan Kabupaen Berau
Tenaga Pengajar/Guru yang telah mendapat Sertifikasi sebanyak 93 orang yang terdiri dari; SD 6 orang, SMP 63 orang, SMA 19 orang dan SMK 5 orang, dan Jumlah tenaga pengajar sebanyak 2.793 orang, dengan spesifikasi 935 orang yang S1/D4,
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tahun 2008 Kab. Berau berhasil memperoleh penghargaan AKSARA Tingkat Madya dan di tahun 2009 Berau bebas Buta Aksara.
Tabel 2.29
Data Program Luas Sekolah Kabupaten Berau 2008 Tingkat Jumlah Warga Kelompok Jumlah Tutor KB Belajar Belajar
No
1
PAUD
54
1702
201
2
Paket A
5
231
10
3
KF
20
595
9
4
Paket C
2
80
14
5
PKBM
7
Jumlah
88
2608
234
Sumber : Diknas Kab. Berau
Tabel 2.30 No 1
Kegiatan
Program Infrastruktur dan Operasional Sekolah 2006 2007 2008
2009
Dana Pengganti BP3 Untuk Negeri/swasta 4.035.000.000 3.850.950.000 3.850.950.000 Tingkat SD
14.154.600.000
1.568.640.000 1.645.440.000 1.645.440.000
7.020.000.000
Tingkat SLTP 917.700.000 1.145.700.000 1.145.700.000
6.030.000.000
Tingkat SLTA
2 Dana Pengganti BP3 dipergunakan untuk : • 75% Kesejahteraan Guru • 15% untuk KBM • 10% untuk osis dan ekstra kulikuler Sumber : Diknas Kab. Berau
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tabel 2.31 Data Biaya Rutin/Sekolah/Tahun 2008 2006 2007 2008
No
Jenjang
2009
1
TK
12.960.000
11.940.000
11.940.000
12.180.000
2
SD
9.142.750
12.900.000
12.900.000
16.380.000
3
SLTP
38.640.375
42.600.000
42.600.000
44.820.000
4
SMK/SMA
56.478.000
132.780.000 132.780.000
75.180.000
5
SMK
6
SMA Plus
7
SMK 3
92.700.000 268.608.000 292.260.000 292.260.000
296.700.000 169.800.000
Sumber : Diknas Kab. Berau 2008 Tabel 2.32 Data Dana BOS per tahun/APBN 2006-2008 No
Jenjang
2006
2007
2008
1
SD
5.267.995.000
5.526.278.000
5.613.908.000
2
SLTP
2.179.666.500
2.267.730.000
2.261.352.000
Sumber : Diknas Kab. Berau 2008 Untuk meningkatkan dan lebih menggairahkan pendidikan telah dilakukan Program
Bantuan bagi Siswa yang tidak mampu tahun 2008 telah di alokasikan dana untuk
kegiatan Wajar 9 tahun sebesar Rp. 950.000.000, Pendidikan Menengah sebesar Rp. 367.500.000,- serta bantuan buku sebanyak 205.569 buah untuk kegiatan Wajar 9 tahun (SD/SLTP) selain itu telah di programkan pakaian seragam bagi siswa tidak mampu sebanyak 3000 orang dengan dana sebesar Rp. 500.000.000,-
Sementara untuk menunjang kelancaran sistem pembelajaran dilakukan Kegiatan peningkatan infrastruktur dengan melaksanakan Rehab gedung SD sebanyak 35 buah,
SLPT 11 buah dan SLTA/SMK 5 buah dan Pembangunan Gedung SD sebanyak 25, selain itu guna Peningkatan Mutu Pendidikan di Kabupaten Berau telah dibuat Program Peningkatan Mutu pendidikan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Berau No. 465
Tahun 2008 tentang Penetapan Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN)/Rintisan
Sekolah Katagori Mandiri (RSKM), dan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) Jenjang SD, SMP, SMA, SMK di kabupaten Berau
Sesuai dengan UU Pendidikantelah dialokasikan dana sebesar 20% dari 1,7 triliun APBD
Kab. Berau tahun 2008 alokasi anggaran Pendidikan di Kabupaten Berau hanya mencapai 15,67%, Sesuai dengan UU Pendidikan alokasi alokasi anggaran ini belum mencukupi dari ketentuan yang berlaku jika di kurangi dengan belanja tidak langsung
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
KESEHATAN Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan, terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil. Pada tahun 2005 pemerintah telah membangun 15 unit puskesmas induk dan 78 unit puskesmas pembantu, yang kemudian jumlahnya ditingkatkan menjadi 95 unit sejak tahun 2006, yang terdiri dari 15 unit puskesmas dan 80 unit puskesmas pembantu. Pada tahun 2009 jumlah puskesmas induk sebanyak 17 unit dengan puskesmas pembantu sebanyak 89 unit yang tersebar di 13 kecamatan. Akan tetapi peningkatan jumlah puskesmas/puskesmas pembantu tersebut belum sepenuhnya dapat diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan yang memadai.
Jumlah rumah sakit tidak mengalami perubahan dari tahun 2007. Tetapi tenaga medis dan paramedis yang bekerja di sana jumlahnya terus meningkat. Peningkatan ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik selain dengan menyediakan berbagai fasilitas kesehatan, juga melalui penyuluhan kesehatan, agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat. Diharapkan dengan penyuluhan ini penularan penyakit seperti disentri, muntaber, kolera, malaria dan demam berdarah sebagai akibat dari sanitasi lingkungan yang buruk dan kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat dicegah.Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan, terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil. Pada tahun 2005 pemerintah telah membangun 15 unit puskesmas induk dan 78 unit puskesmas pembantu, yang kemudian jumlahnya ditingkatkan menjadi 95 unit sejak tahun 2006, yang terdiri dari 15 unit puskesmas dan 80 unit puskesmas pembantu. Pada tahun 2009 jumlah puskesmas induk sebanyak 17 unit dengan puskesmas pembantu sebanyak 89 unit yang tersebar di 13 kecamatan. Akan tetapi peningkatan jumlah puskesmas/puskesmas pembantu tersebut belum sepenuhnya dapat diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan yang memadai.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Grafik 2.16 Jumlah Puskesmas Induk dan Pembantu Per Kecamatan 2009
Induk
Pembantu
Jumlah rumah sakit tidak mengalami perubahan dari tahun 2007. Tetapi tenaga
medis dan paramedis yang bekerja di sana jumlahnya terus meningkat. Peningkatan ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik selain dengan menyediakan berbagai fasilitas kesehatan, juga melalui penyuluhan kesehatan, agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat. Diharapkan dengan penyuluhan ini penularan penyakit seperti disentri, muntaber, kolera, malaria dan demam berdarah sebagai akibat dari sanitasi lingkungan yang buruk dan kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat dicegah.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tabel 2.33 Tenaga Medis dan Paramedis Dirinci Menurut Jenisnya
Tenaga Kesehatan/Health Personel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
1 Dokter Gigi/Dentist Dokter Umum/Public Doctor Apoteker/Dispenser S1 Kesehatan Masyarakat/S1 Health Of Society S1 Gizi/S1 Of Nutrision S1 Keperawatan/ S1 Of Treatment Akademi Penilik Kesehatan TS /Academy Palmist Of Health Akademi Perawat/Nurse Academic Akademi Kebidanan/Academy Midwifery Akademi Rontgen/Academy of Rontgen Akademi fisioterafi/Academy of Fisiotherafy D3 Gigi D3 Analis/D3 Analyst D3 Perekam medik/D3 Recorder of sis D3 Elektro Medik/D3 Elektro Sis D3 Anastesi/D3 Anastesi D3 Gizi/D3 Nutrision D3 Manajemen Yankes Asistent Apoteker/Dispenser Assistant Pembantu Penilik Hygine/ Assistant Palmist Of Hygine Perawat/Nurse Perawat Gigi/Dent Nurse SPAG (Gizi)/ SPAG (Nutrision) Bidan/Midwife Pekarya A Pekarya B Tenaga Lainnya/Others S2/Master Dokter Spesialis Anak /Doctor of Child Specialist Dokter Spesialis Kandungan/ Obstetrical Doctor Specialist Dokter Spesialis Bedah /Doctor Specialist Surgical Operation Dokter Spesialis Penyakit Dalam/ Doctor Specialist Disease In Dokter Spesialis Mata /Doctor Specialist Eye Dokter Spesialis THT/Doctor Specialist Of ENR S1 Umum/Publik S1 SMF/D3 D3 Kesehatan Lingkungan Dokter Spesialis Radiologi/Doctor Specialist of Radiology Dokter Spesialis Laboratorium
Jumlah/Total
Jumlah/Total 2 12 43 7 15 2 2 11 149 12 3 3 3 4 2 1 2 4 1 8 12 256 7 4 72 47 214 11 2 2 1 1 1 33 11 1 1
Persen/Perc ent 3 1.25 4,48 0,73 1,56 0,21 0,21 1,15 15,52 1,25 0,31 0,31 0,31 0,42 0,21 0,10 0,21 0,42 0,10 0,83 1,25 26,67 0,73 0,42 7,50 4,90 0,00 22,29 1,15 0,21 0,21 0,00 0,10 0,10 0,10 3,44 0,00 1.15 0,10 0,10
960
Tabel 2.34 perasarana Kesehatan Menurut Per Kecamtan 2009 Kecamatan District
Rumah Sakit Hospital
1
2
Puskesmas Puskesmas Induk Pembantu Apotik Public Health Public Health Dispensary Centre Centre 3 4 5
Toko Obat Drugstore 6
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
Kelay
-
Talisayan Tabalar
BAB II
1
11
-
-
1 Upaya Kesehatan -Health Expedient 1
8 4
2009 -
2008 -
1
1
5
- 2
-3
Biduk-Biduk
-
Pulau Derawan
-
2
3
-
-
Maratua
-
1
3
-
-
Sambaliung
-
1
18
1
1
Tanjung Redeb
1
2
3
14
9
Gunung Tabur
-
2
10
-
-
Segah
-
1
8
-
-
Teluk Bayur
-
2
5
-
2
Batu Putih
-
1
5
-
-
Biatan
-
1
6
-
-
Jumlah/ Tota 2009l 2008 2007 2006 2005 2004
1 1 1 1 1 1
17 17 17 15 15 15
89 89 84 80 78 86
15 10 10 9 6
12 24 24 21 8
Lanjutan/Continued : Tabel Kecamatan District
Klinik Bersalin Maternity Clinic
1 Kelay
2 -
Labkesdes Health Laboratory 3 -
Talisayan
-
Tabalar
PosKesDes
Gudang Farmasi Drugs Stock
4 2
5 -
-
-
-
-
-
-
-
Biduk-Biduk
-
-
2
-
Pulau Derawan
-
-
-
-
Maratua
-
-
-
-
Sambaliung
-
-
-
-
Tanjung Redeb
1
1
-
1
Gunung Tabur
-
-
-
-
Segah
-
-
2
-
Teluk Bayur
-
-
-
-
Batu Putih
-
-
-
-
Biatan
-
-
-
-
1
1
6
1
Jumlah/Total
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Tabel 2.35 Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Tanjung Redeb 2009
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
```
BAB II
1. Kapasitas Tempat Tidur/Capacities Bed 2. Jumlah Penderita Yang Dirawat/Amount Patient The Taken Care Of 3. Jumlah Penderita Keluar Hidup/Amount Patient Of Exit Life 4. Jumlah Penderita Keluar Meninggal Amount Patient Of Exit Die a. Perawatan Kurang dari 48 Jam/ Treatment Less Than 48 Hour b. Perawatan Lebih dari 48 Jam/Treatment More than 48 Hour 5. Jumlah Hari Rawat Inap/Amount Day Take Care To Lodge 6. B.O.R (Bed Occupancy Ratio) 7. Rata-rata hari perawatan/ Mean Day Treatment 8. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan/Amount Of Visit Take Care Of Road 9. Rata-rata Penderita Rawat Jalan/ Mean Of Visit Take Care Of Road 10. Jumlah Persalinan/ Amount of Bear 11. Jumlah Operasi Bedah/Amount of Surgical operation 12. Pemeriksaan Laboratorium/ Inspection of Laboratory 13. Jumlah Pelayanan Radiologi/Amount of Service of Radiology
121 9032
150 7.664
8.987
7.518
157
146
45
53
84
93
37.312
33.253
98 4 37.432
61 4 40.484
3.068
3.374
674 1.543
549 1.128
7.642
7.432
6.354
6.209
Tabel 2.36 Tenaga Kerja Rumah Sakit Umum Tanjung Redeb Menurut Jenisnya 2008-2009 Tenaga Kerja/Personel 2009 2008 1 2 3 1. Dokter Spesialis/Specialist Doctor
7
9
2. Dokter S2
-
4
15
15
4. Dokter Gigi/Dentist
4
4
5. Apoteker/Dispenser
5
5
6. Akademi Gizi/Nutritionist
4
4
163
114
8. Bidan/Midwife
32
24
9. Paramedis Perawat/Nurse Paramedic
35
45
10.Paramedis Non Perawat/ Nurse Paramedic
13
1
11. S1 Keperawatan
2
2
12. S1 Gizi
1
1
13. Akademi Gigi
1
0
14. Akademi Anasthesi
-
2
211
-
24
-
517
230
3. Dokter Umum/Public Doctor
7. Akademi Perawat/Nurse Academic
15. Non Medis/Non Medic 16. Lain-lain/Others Jumlah/Total
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Banyaknya Pasien Dirinci Menurut Jenis Penyakit Di Puskesmas Per Kecamatan 2009 Kecamatan/District Jenis Penyakit Disease Talisayan Biduk2 Kelay 1 2 3 4
Segah 5
1. Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan
341
191
104
27
2. Penyakit Infeksi Pada Usus
598
499
767
238
3. Penyakit Saluran Pernapasan Bagian Atas
757
1987
1.612
764
4. Penyakit Lain Pada Sistem Pencernaan
481
578
712
152
5. Penyakit Kulit Jaringan Bawah Kulit
573
612
1.002
157
6. Defisiensi Gizi dan Anemia
157
212
400
27
7. Riketsia Dan Penyakit Karena Antropoda Lain
297
667
771
137
21
50
223
10
64
21
4
11
158
171
567
72
8. Infeksi Karena Parasit dan Akibat Amobiasis 9. Tuberculosis 10. Penyakit Rongga Mulut Jumlah /Total 2007 2006 2005 2004
3.623 4.830 4.182 10.205
5.165 3.003 2.445 4.783
6.122 5.132 2.917 4.004
1.574 3.028 2.580 2.446
Lanjutan/Continued : Tabel Jenis Penyakit Disease 1
Gunung Tabur 6
Kecamatan/District Tanjung Sambaliung Redeb 7 8
Pulau Derawan 9
596
301
475
121
1.124
1.320
1.576
258
4.632
6.921
8.446
741
732
1.305
1.284
144
1.454
1.777
1.567
157
6. Defisiensi Gizi dan Anemia
102
226
57
47
7. Riketsia dan Penyakit Karena Antropoda Lain
555
680
275
7
8. Infeksi Karena Parasit dan
263
260
40
41
1. Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan 2. Penyakit Infeksi Pada Usus 3. Penyakit Saluran Pernapasan Bagian Atas 4. Penyakit Lain Pada Sistem Pencernaan 5. Penyakit Kulit Jaringan Bawah Kulit
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
9. Tuberculosis 10. Penyakit Rongga Mulut Jumlah /Total 2007 2006 2005 2004
476
778
1627
128
10.402 10.357 4.651 10.172
13.723 11.106 8.702 7.038
15.664 18.141 2.408 18.744
1.688 3.747 3.271 4.836
Lanjutan/Continued : Tabel Jenis Penyakit Disease 1
Kecamatan/District Tl. Bayur 10
Tabalar 11
Maratua 12
1. Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan
51
51
23
2. Penyakit Infeksi Pada Usus
287
147
63
1.323
497
111
4. Penyakit Lain Pada Sistem Pencernaan
368
302
97
5. Penyakit Kulit Jaringan Bawah Kulit
257
672
102
6. Defisiensi Gizi dan Anemia
49
167
17
7. Riketsia dan Penyakit Karena Antropoda Lain
68
201
16
8. Infeksi Karena Parasit dan Akibat Amobiasis
15
125
19
5
1
7
354
87
34
2.816 7.575 5.618 7.081
2.285 2.576 1.692 2.598
494 820 960 2.250
3. Penyakit Saluran Pernapasan Bagian Atas
9. Tuberculosis 10. Penyakit Rongga Mulut Jumlah /Total 2007 2006 2005 2004
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
Jenis Penyakit Disease 1
BAB II Kecamatan/District
Batu Putih*) 13
Biatan*) 14
Jumlah/ Total 15
1. Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan
-
-
2281
2. Penyakit Infeksi Pada Usus
-
-
6877
3. Penyakit Saluran Pernapasan Bagian Atas
-
-
27791
4. Penyakit Lain Pada Sistem Pencernaan
-
-
6155
5. Penyakit Kulit Jaringan Bawah Kulit
-
-
8330
6. Defisiensi Gizi dan Anemia
-
-
1461
7. Riketsia Dan Penyakit Karena Antropoda Lain
-
-
3674
8. Infeksi Karena Parasit dan Akibat Amobiasis
-
-
1067
9. Tuberculosis
-
-
509
10. Penyakit Rongga Mulut
-
-
4452
-
-
Jumlah /Total 2007 2006 2005 2004 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Berau
Pembangunan
63.556 70.315 42.052 74.157
kesehatan merupakan hal yang komplek sehingga untuk mencapai
tujuan pembangunan itu diperlukan tolok ukur yang mudah untuk dievaluasi, untuk itu
tolok ukur atau indikator yang digunakan untuk mengetahui pencapaian pembangunan kesehatan adalah situasi derajat kesehatan penduduk dengan mengukur 3 tolak ukur yaitu :
Angka Kematian b.Angka Kesakitan, dan c. Status Gizi. 1) Angka Kematian. a.
Angka Kematian Bayi (AKB )
Di Kabupaten Berau menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun .
Sejak tahun 2005 AKB -> 63,71 perseribu kelahiran hidup, tahun 2006 -> 60,22 , dan tahun 2007 -> 58.02 adalah kecendrungan ini dalam beberapa waktu
terakhir tersebut memberikan gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. Penurunan AKB tersebut antara lain
disebabkan oleh peningkatan cakupan Imunisasi bayi , cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan , penempatan tenaga bidan atau paramedis di desa dan meningkatnya proporsi ibu dengan pendidikan yang tinggi.
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Pada tahun 2005 angka Kematian Balita di Kabupaten Berau sebesar 2,40 per
1.000 balita, turun menjadi 32,1 per 1.000 balita pada tahun 2006 dan menjadi meningkat
32,84 per 1.000 balita pada tahun 2007. AKABA menurun
menunjukkan semakin membaiknya kondisi situasi kesehatan adalah tidak terlepasnya peranan tenaga kesehatan.
c. Angka kematian ibu
Angka kematian ibu atau Maternal Mortality Rate ( MMR ) sangat erat
hubungannya dengan tingkat kesadaran prilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu serta tingkat pelayanan kesehatan ibu terutama pada saat ibu hamil , bersalin dan masa nifas. Apabila dilihat dari 3 tahun terakhir angka
kematian ibu menunjukkan angka yang menurun , pada tahun 2005 berjumlah 215,45 per seratus ribu , tahun 2006 berjumlah 199,61 perseratusribu menjadi 197,53 perseratusribu tahun 2007 . Hal ini disebabkan beberapa penyebab kematian seperti perdarahan , infeksi , eklamsi yang membutuhkan pertolongan 3).
cepat dari petugas kesehatan.
Status Gizi
Status gizi yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat saat ini adalah
diukur melalui indikator-indikator status gizi bayi yang diukur dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Status gizi seseorang sangat
erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan individu, karena disamping
merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan menyusui.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Hasil yang diperoleh melalui data indikator kesehatan yang berasal dari pelayanan kesehatan, BBLR pada Kabupaten Berau masih rendah yakni berkisar antara 3,45 %
tahun 2005, dan 3,32 % tahun 2006 , kemudian tahun 2007 —3,32 % . Angka tersebut belum mencerminkan kondisi yang ada dimasyarakat, karena belum semua bayi yang dilahirkan khususnya yang ditolong oleh dukun atau tenaga non kesehatan lainnya dapat dipantau berat badan lahirnya. Gizi Balita
Fokus dalam meningkatkan gizi pada balita adalah dengan pengukuran melalui berat badan menurut umur ( BB / U ) dan berta badan menurut tinggi badan ( BB / TB ).
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
tahun 2005 di Kabupaten Berau dengan status gizi buruk adalah 0,02 %, tahun 2006 yakni 0,06 % (12 orang) tahun 2007 menjadi 0.77 % (78 orang) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Cakupan distribusi garam beryodium di masyarakat tahun 2005 ( 13,08 %), tahun 2006 ( 43,93 %) dan untuk tahun 2007 tidak dilakukan.
Pada tahun 2005 pemerintah telah membangun 15 unit puskesmas induk dan 78 unit puskesmas pembantu, yang kemudian jumlahnya ditingkatkan menjadi 95 unit sejak
tahun 2006, yang terdiri dari 15 unit puskesmas dan 80 unit puskesmas pembantu.
Pada tahun 2007 jumlah puskesmas induk sebanyak 17 unit dengan puskesmas pembantu sebanyak 84 unit yang tersebar di 13 kecamatan. Akan tetapi peningkatan
jumlah puskesmas/puskesmas pembantu tersebut belum sepenuhnya dapat diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan yang memadai. AGAMA
Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan menciptakan kehidupan masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak dari globalisasi dunia dewasa ini, yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat kemajuan, di samping untuk membina kerukunan hidup antar umat beragama. Jumlah sarana ibadah di Kabupaten Berau ini dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan, seiring dengan meningkatnya jumlah pemeluk agama sebagai akibat adanya pertambahan penduduk. Pada tahun 2008 jumlah sarana ibadah mencapai 292 buah. Sarana ibadah tersebut terdiri atas Masjid sebanyak 153 buah, Mushalla 93 buah, Gereja 42 buah, Vihara 2 buah, Pura 1 buah dan Klenteng 1 buah. Selain mendirikan sarana ibadah, pemerintah juga turut mengelola berbagai kegiatan ibadah keagamaan, terutama yang berhubungan langsung dengan negara lain, misalnya ibadah haji. Jumlah jemaah haji Kabupaten Berau pada tahun 2008 sebanyak 117 orang. Terdiri dari 45 jemaah haji laki-laki dan 72 orang jemaah haji perempuan. Tabel 2.38 Tempat Ibadah Dirinci Per Kecamatan 2009
Kecamatan District
Mesjid Mosque
1
2
Kelay
Mushalla Small Mosque 3
Gereja Church
Pura Temple
Vihara Vihara
Klenteng
4
5
6
7
11
-
11
-
-
-
7
13
7
-
-
-
Tabalar
10
2
3
-
-
-
Biduk-Biduk
12
4
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
Talisayan
Pulau Derawan
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Tanjung Redeb
20
19
7
-
2
1
Gunung Tabur
16
8
3
-
-
-
8
10
11
-
-
-
18
22
-
-
-
-
3
1
-
-
-
-
Biatan 5 2 Jumlah/ Total 2009 153 93 47 1 2 2008 153 93 42 1 2 2007 153 93 42 1 2 2006 144 65 39 1 2 2005 156 93 68 1 2 2004 154 115 60 1 2 Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Berau Tabel 2.39 Penduduk Menurut Agama Yang Dianutnya Per Kecamatan 2009
-
Segah Teluk Bayur Batu Putih
Kecamatan District 1
Islam 2
Protestan 3
Agama / Religion Katolik Hindu 4 5
Budha 6
1 1 1 1 1 1
Kong Hu Cu 7
Kelay
1.745
2.205
792
8
-
-
Talisayan
7.776
965
900
2
-
-
Tabalar
4.491
896
170
2
-
-
Biduk-Biduk
5.365
232
216
-
-
-
Pulau Derawan
8.351
39
37
6
-
-
Maratua
3.106
38
20
2
-
-
Sambaliung
20.446
1.694
2.067
27
-
-
Tanjung Redeb
56.305
1.144
1.260
68
266
227
Gunung Tabur
14.155
267
836
-
-
-
4535
2.513
1.172
4
-
-
18.448
269
313
4
6
7
Batu Putih
5.040
812
525
-
-
-
Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 2007
3.361
1.093
422
11
-
-
Segah Teluk Bayur
153.124 147.367 143.555
12.167 8.730 134 272 12.074 8.660 134 272 11.831 8.490 133 264 Tabel 2.40 Jemaah Haji Menurut Jenis Kelamin Dirinci Per Kecamatan 2009
234 234 228
Kecamatan/District
Laki-laki/Male
Perempuan/Female
Jumlah/Total
1
2
3
4
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
BAB II
Kelay
1
2
3
Talisayan
3
6
9
Tabalar
-
1
1
Biduk-Biduk
1
1
2
Pulau Derawan
3
3
6
Maratua
-
-
-
Sambaliung
6
12
18
Tanjung Redeb
30
43
73
Gunung Tabur
3
3
4
Segah
-
-
-
Teluk Bayur
-
3
1
Batu Putih
-
-
-
Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 45 72 117 2007 57 86 143 2006 47 68 115 2005 86 159 215 2004 134 160 294 Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Berau Tabel 2.41 Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk Per Kecamatan 2009 Kecamatan/Distr Nikah Talak Cerai Rujuk ict Marriage Divorse Divorse Reconciliation 1 2 3 4 5 Kelay
35
1
-
-
195
3
15
-
-
-
-
-
73
1
5
-
132
-
-
-
-
-
-
-
Sambaliung
218
5
18
-
Tanjung Redeb
568
43
88
-
Gunung Tabur
155
5
12
-
61
-
1
-
1165
4
20
-
Batu Putih
-
-
3
-
Biatan Jumlah/ Total 2009 2008 2007
-
1
2
-
1602 1.592 1.544
63 62 41
164 169 173
1
Talisayan Tabalar Biduk-Biduk Pulau Derawan Maratua
Segah Teluk Bayur