BAB I RUANG LINGKUP AKUNTANSI 1.1 Pengertian Akuntansi Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis? Akuntansi merupakan sistem informasi yang menyediakan laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai berbagai aktivitas dan kondisi ekonomi dari suatu bisnis. Ada pula yang menjelaskan akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manager dan pengambil keputusan lainnya untuk mengambil keputusan alokasi sumber daya. Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan pembukuan. Pembukuan sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi. Sedangkan akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manager, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Jantung akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.
1
1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan adalah salah satu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi pengguna external. Sistem tersebut menggunakan data ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan konversi tertentu. Sedangkan sistem manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Jadi akuntansi manajemen dikatakan sebagai akuntansi internal dan akuntansi keuangan dapat dikatakan sebagai akuntansi external. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant (1994:30) yaitu: Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset… Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk : merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, perlindungan atas asset organisasi.
1.3 Perbedaan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen Faktor Perbedaan 1. Tujuan Utama
Akuntansi Keuangan Pihak external perusahaan. Contoh : kreditor, supplier, pemerintah dan investor 2. Dasar Penyusunan Prinsip akuntansi yang Laporan diterima umum 3. Objek yang diukur Kondisi dan kemampuan & dikomunikasi ekonomi perusahaan secara keseluruhan
Akuntansi Manajemen Pihak internal perusahaan yaitu manajemen pada berbagai tingkatan Biaya dan manfaat, hubungannya dengan teori keputusan manajemen Prestasi para manajer pada berbagai tingkatan organisasi
2
4. Orientasi Laporan
5. Bentuk Laporan 6. Isi Laporan
Masa lalu, penilaian historikal Orientasi masa depan, prediksi terhadap kemampuan dengan mempertimbangkan ekonomi masa lalu faktor ekonomi dan non ekonomi Terinci untuk setiap kegiatan, Ringkas dan berhubungan devisi, jenis produk, daerah dengan perusahaan secara dll. keseluruhan Laporan keuangan : Neraca, Anggaran, Laporan Biaya, Laporan Prestasi, Laporan Laporan L/R, Laporan Analisis Khusus Perubahan Modal
Di dalam buku ini hanya menjelaskan sistem akuntansi keuangan untuk pihak internal saja.
Latihan soal. 1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi ? 2. Apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi keuangan ? 3. Apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi manajemen ? 4. Sebutkan perbedaan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi manajemen ? 5. Sebutkan tujuan dari sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi manajemen ?
3
BAB II PERANAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN Secara umum, perusahaan (business) adalah organisasi dimana sumber daya (input) seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang/jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan/ Laba (profit) adalah selisih diantara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang/jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya dalam menghasilkan barang/jasa tersebut. Tetapi ada juga perusahaan yang tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan semata, contohnya perusahaan nirlaba, perusahaan pemerintah. Fokus buku ini hanya dibatasi pada perusahaan yang berorientasi untuk menghasilkan laba. Terdapat tiga jenis perusahaan yang berorientasi untuk menghasilkan laba yaitu : 1. Perusahaan Pabrikan (manufacturing business) yaitu perusahaan yang mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan. 2. Perusahaan Dagang (merchandising business) yaitu perusahaan yang menjual produk ke pelanggan. Namun, mereka tidak memproduksi barangnya sendiri, tetapi membelinya dari perusahaan lain (perusahaan pabrikan). 3. Perusahaan Jasa (service business) yaitu perusahaan yang menghasilkan jasa dan bukan barang atau produk untuk pelanggan. Dengan adanya bermacam-macam jenis perusahaan menyebabkan proses akuntansi yang berbeda pula antara perusahaan pabrikan, perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Yang membedakan di dalam pencatatan akuntansi adalah barang/jasa yang dijual sebagai persediaan. Sehingga metode yang digunakan di dalam pencatatan persediaan juga berbeda.
4
Berikut ini akan dijelaskan perbedaan pencatatan akuntansi pada masing-masing perusahaan:
2.1 PERUSAHAAN PABRIKAN (manufacturing business) Di dalam perusahaan pabrikan yang membedakan adalah pada pembuatan laporan rugi/laba. Penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan pabrikan. Perbedaan tersebut ditunjukkan di bawah ini : Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur Harga Pokok Penjualan :
Harga Pokok Penjualan : Persediaan awal barang dagang
Persediaan awal barang jadi
(+) Pembelian Bersih
(+) Harga Pokok Produksi
Barang tersedia di jual
Barang tersedia di jual
(-)
Persediaan
akhir
barang
(-) Persediaan akhir barang
dagangan
jadi
Harga Pokok Penjulan
Harga Pokok Penjulan
2.2 PERUSAHAAN DAGANG (merchandising business) Di dalam perusahaaan dagang ada dua metode untuk mencatat/menjurnal persediaan, yaitu metode perpetual (Buku) dan metode periodik (Fisik). Jurnal pada perusahaan dagang dengan metode perpetual (Buku) dan metode periodik (Fisik) adalah sebagai berikut : Perpetual Transaksi Pembelian
Persediaan Kas/Utang
Retur Pembelian
Kas/Utang Persediaan
Periodik Pembelian Kas/Utang Kas/Utang Retur pembelian & potongan pembelian
Ongkos Angkut Pembelian
Persediaan Kas/Utang
Ongkos Angkut pembelian Kas/Utang
5
Pembayaran Utang dalam Periode Diskon Transaksi Penjualan
Utang
Utang
Kas
Kas
Persediaan
Potongan Pembelian
Kas/Piutang Penjualan
Kas/Piutang Penjualan
HPP Persediaan Retur Penjualan
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Kas/Piutang
Kas/Piutang
Persediaan HPP Penerimaan piutang dalam periode diskon
Kas
Kas
Persediaan
Diskon Penjualan
Utang
Utang
2.1 PERUSAHAAN JASA (service business) Di perusahaan jasa, pencatatannya lebih sederhana dibandingkan perusahaan manufaktur/pabrikan dan perusahaan dagang. Contoh jurnal yang dilakukan perusahaan jasa adalah : Transaksi Pembelian
Peralatan atau Perlengkapan kantor Kas/Utang
Retur Pembelian
Kas/Utang Peralatan atau Perlengkapan kantor
Potongan Pembelian
Kas Potongan Pembelian
Transaksi Penjualan
Kas/Piutang Pendapatan jasa
Potongan Penjualan
Potongan Pendapatan jasa Kas
6
Latihan soal. 1. Tn. Haris mendirikan usaha jasa pencucian motor pada tanggal 1 Januari 2007. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari adalah sebagai berikut : a) Membuka rekening sebagai setoran modal awal perusahaan sebesar Rp 20.000.000,b) Membayar biaya sewa tempat sebesar Rp 4.000.000,c) Membeli peralatan secara kredit Rp 2. 500.000,d) Membayar hutang kepada kreditur Rp 1.000.000,e) Menerima pendapatan dari jasa cucian motor Rp 2.500.000,f) Membayar biaya listrik dan telepon Rp 1.000.000,g) Membayar gaji karyawan Rp 500.000,h) Tn. Haris mengambil uang kas perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 750.000,Buatlah jurnal untuk transaksi di atas. 2. Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi pada perusahaan dagang di bawah ini : Okt 1. Pak Bejo menyetorkan uang untuk modal awal sebesar Rp. 500.000,1. Dibeli barang dagangan dari PT. KIA seharga Rp 500.000,3. Dijual barang secara tunai kepada Tuan Sulton seharga Rp 250.000,5. Dibayar biaya pengangkutan sebesar Rp 50.000,7. Dibeli barang dagangan dari UD. Lancar Jaya seharga Rp 250.000,secara kredit 10. Menjual barang secara kredit ke Tuan Ismail seharga Rp 300.000,12. Mengembalikan sebagian barang yang dibeli pada tanggal 6 Oktober dari UD. Lancar Jaya karena rusak. Nilai barang yang dikembalikan sebesar Rp 50.000,15. Membayar gaji pegawai sebesar Rp 200.000,20. Menerima pengembalian barang dari Tuan Ismail karena barang tersebut rusak seharga Rp 50.000,22. Dibayar biaya listrik sebesar Rp 150.000,25. Menerima pembayaran dari Tuan Ismail sebagai pelunasan atas transaksi penjualan tanggal 10 Oktober 26. Membayar hutang kepada PT. Harus Maju yang timbul dari transaksi tanggal 6 Oktober 28. Pak Bejo selaku pemilik perusahaan mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 250.000,-
7
BAB III LAPORAN KEUANGAN 3.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Rugi/laba digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal. Agar pembaca laporan keuangan tadi memperoleh gambaran yang jelas, maka laporan keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Di Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang menugaskan Panitia Pembina Pasar Uang dan Modal, hasil perumusan panitia tersebut dibicarakan dalam Kongres IAI tahun 1973 dan setelah diperbaiki kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia. Dalam tahun 1983 dikeluarkan exposure draft untuk memperbaiki prinsip akuntansi yang lama. Exposure draft ini dikeluarkan oleh komite prinsip akuntansi Indonesia dari IAI, dan sesudah diperbaiki diterbitkan dengan nama Prinsip Akuntansi Indonesia 1984.
3.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan
keuangan
dibuat
oleh
manajemen
dengan
tujuan
untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Tujuan laporan keuangan yang lain adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi/bisnis. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), tujuan laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
8
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen/pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Karakteristik laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Selain itu informasi juga harus memiliki kualitas andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan jujur dalam penyajiannnya (segala peristiwa disajikan secara wajar/seharusnya). Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan trend posisi dan kinerja keuangan. Selain itu pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
3.3 PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan itu meliputi :
9
1. Investor, mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga terrtarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. 2. Karyawan, membutuhkan informasi mengenai stabilitass dan profitabilitas perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. 3. Pemberi Pinjaman, membutuhkan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan Kreditor, membutuhkan informasi keuangan untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. 5. Pelanggan, membutuhkan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jika panjang. 6. Pemerintah, membutuhkan informasi mengenai alokasi sumber daya meliputi aktivitas perusahaan. Selain itu informasi tersebut digunakan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional. 7. Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
3.4 MACAMMACAM-MACAM LAPORAN KEUANGAN KEUANGAN Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen biasanya terdiri dari : Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Laporan R/L, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode.
10
Laporan perubahan posisi keuangan, menunjukkan arus dana dan perubahanperubahan dalam posisi keuangan selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) meliputi neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan disajikan sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain. Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa digunakan adalah tahunan yang mulai 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Walaupun periode akuntansi yang digunakan adalah tahunan, manajemen masih dapat menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya bulanan, triwulan atau kuartal. Laporan keuangan yang dibuat untuk periode yang lebih pendek dari satu tahun disebut laporan interim.
Latihan Soal ! 1. Jelaskan pengertian laporan keuangan. 2. Sebutkan tujuan laporan keuangan. 3. Sebutkan pengguna laporan keuangan. 4. Sebutkan macam-macam laporan keuangan menurut SAK.
11
BAB IV PENGGOLONGAN AKTIVA, PASSIVA DAN MODAL 4.1 AKTIVA Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva memiliki tiga sifat pokok : a). mempunyai manfaat di masa datang, b). badan usaha tersebut dapat memperoleh manfaatnya, c). transaksitransaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh manfaat sudah terjadi. Contoh aktiva termasuk kas, tanah, bangunan dan peralatan. AKTIVA LANCAR Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun, mana yang lebih lama. Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut : a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam waktu siklus operasi normal perusahaan b. Dimiliki untuk diperdagangkan/untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan dalam waktu siklus operasi normal perusahaan c. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi Di dalam neraca, aktiva lancar disusun dalam urut-urutan likuiditas. Semakin likuid (cair) maka letaknya ada di atas. Elemen-elemen yang termasuk dalam golongan aktiva lancar ialah : a. Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat disamakan dengan kas, misalnya cek, money order, pos wesel, dan lain-lain. b. Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek. c. Piutang dagang dan piutang wesel. d. Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-pihak lain, jika akan diterima dalam waktu satu tahun.
12
e. Pitang angsuran dan piutang wesel angsuran, jika akan dilunasi dalam waktu satu tahun. f. Persediaan barang dagangan, barang mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan suku cadang yang dipakai dalam pemeliharaan alat-alat/mesin-mesin. g. Biaya-biaya dibayar dimuka seperti asuransi, bunga, sewa, pajak-pajak, bahan pembantu dan lain-lain. Investasi Jangka Panjang Akun ini merupakan aktiva tidak lancar. Elemen-elemen yang masuk kelompok investasi jangka panjang adalah : a. Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan wesel jangka panjang. b. Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang muka jangka panjang. c. Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud (seperti tanah, mesin-mesin) tetapi belum digunakan untuk usaha sekarang. d. Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana pelunasan obligasi, dana ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana pembayaran pension, dana pengantian gedung, dan lain-lain. e. Cash surrender value dari polis asuransi jiwa. Aktiva Tetap Berwjud Penentuan nama akun untuk melaporkan kelompok aktiva tetap berwujud bermacam-macam, tergantung pada jenis perusahaannya. Aktiva tetap berwujud juga sering hanya disebut sebagai aktiva tetap. Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode. Yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud seperti tanah, gedung, mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan. Cara mencantumkan di dalam neraca dimulai dari yang paling tetap (paling panjang umurnya), disusul dengan yang lebih pendek umurnya. Untuk aktiva tetap yang didepresiassi, maka di neraca harus ditunjukkan harga perolehannya dan akumulasi depresiasinya.
13
Aktiva Tetap Tidak Berwujud Aktiva tetap tidak berwujud adalah hak-hak jangka panjang yang sifatnya tidak berwujud yang dimiliki perusahaan seperti goodwill, hak paten, merek dagang, hak cipta, dll. Aktiva LainLain-lain Yang termasuk di dalam aktiva lain-lain adalah aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain seperti misalnya titipan kepada penjual, bangunan dalam pengerjaan, piutang jangka panjang, dan uang muka pada pejabat perusahaan.
4.2 PASSIVA Passiva adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Atau bisa dijelaskan sebagai pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan usaha yang akan dipenuhi dengan memberikan aktiva atau jasa kepada badan usaha lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu. Utang Lancar Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang-utang yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan suatu utang baru. Kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. Semakin pendek jatuh temponya letaknya ada di atas. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika : a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan b. Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca
14
Yang termasuk utang lancar : a. Utang dagang, yaitu utang-utang yang timbul dari pembelian barang-barang dagangan atau jasa. b. Utang wesel, yaitu utang-utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu. c. Traksiran utang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan untuk laba periode yang bersangkutan. d. Utang biaya, yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum dibayar. Misalnya utang gaji, utang bunga dan lain-lain. e. Utang-utang lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan. Pendapatan Diterima di Muka Yang termasuk dalam pendapatan diterima di muka adalah penerimaanpenerimaan
yang tidak
merupakan pendapatan untuk periode bersangkutan.
Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan sebagai pendapatan diterima di muka sampai penerimaan tadi dapat diakui sebagai pendapatan. Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai aktiva lancar, misalnya utang obligasi atau utang wesel jangka panjang.
4.3 MODAL Modal atau ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dalam perusahaan perseorangan, modal sendiri adalah hak dari pemilik biasanya diberi nama modal. Dalam perusahaan yang berbentuk firma, modal ditunjukkan dalam rekening modal masing-masing anggota. Sedangkan perusahaan yang berbentuk perseroan, modal ditunjukkan dengan rekening modal yang terdiri dari beberapa elemen : a. Modal Disetor, jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham terdiri dari : a). Modal Saham, yaitu jumlah nominal saham yang beredar. b). Agio/Disagio Saham, yaitu selisih antara setoran pemegang saham dengan nilai nominal saham. Agio
15
saham adalah selisih di atas nominal, sedangkan disagio adalah selisih di bawah nominal. b. Laba Tidak Dibagi, kumpulan laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen. c. Modal Penilaian Kembali, selisih antara nilai buku lama dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali. d. Modal Sumbangan, timbul apabila perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari sumbangan. Aktiva yang diterima dicatat dalam rekening aktiva dengan cara yang biasa dan diimbangi dengan pencatatan dalam rekening sumbangan. e. Modal Lain-lain, yaitu modal yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu kelompok di atas. AkunAkun-akun nominal nominal Akun-akun nominal adalah rekening-rekening yang ada di laporan rugi/laba. Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan (Revenue), beban (Expense), penghasilan (Income), laba (Gain), rugi (Loss) dan harga perolehan (Cost). Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan/penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penarikan modal. Penghasilan meliputi pendapatan maupun keuntungan. Beban (Expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar/berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal. Laba (Gain) adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. Contohnya adalah laba dari penjualan aktiva tetap. Rugi (Loss) adalah penurunan modal yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi lain
16
yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari beban atau distribusi pada pemilik. Contohnya adalah rugi dari penjualan surat berharga. Harga perolehan (Cost) adalah jumlah utang yang dikeluarkan atau yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva.
Latihan Soal. 1. Apa yang dimaksud dengan aktiva dan sebutkan macamnya. 2. Apa yang dimaksud dengan passiva dan sebutkan macamnya. 3. Apa yang dimaksud dengan akun nominal. 4. Sebutkan akun-akun yang termasuk. 5. Apa beda dari expense dan cost. 6. Apa beda gain dan loss.
17
BAB V PROSES AKUNTANSI Untuk dapat menyediakan data seperti definisi akuntansi, setiap transaksi perlu digolong-golongkan, diringkas dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut siklus akuntansi (proses akuntansi). Gambar proses akuntansi Bukti-bukti transaksi
Buku Jurnal
Buku Besar
Neraca Laporan R/L Laporan Perubahan Modal Laporan Arus Kas
Buku Pembantu
Siklus akuntansi (proses akuntansi) : 1. Buku Jurnal Spesial Transaksi-transaksi yang berulang-ulang terjadi biasanya tidak dicatat dalam buku jurnal debit kredit, tetapi dicatat dalam buku jurnal spesial yang berkolomkolom. Buku jurnal seperti ini khusus dirancang untuk pencatatan transaksi tertentu, dengan memperhatikan rekening-rekening yang didebit dan dikredit. Cara seperti ini akan mengurangi pekerjaan dalam membuat jurnal dan akan memudahkan pembukuan ke rekening-rekening. Untuk transaksi-transaksi yang tidak sering terjadi dan merupakan transaksi intern, dibuatkan jurnal umum dengan kolom debit kredit. Contohnya transaksi penyusutan atau piutang wesel.
18
a. Jurnal Penjualan Contoh bentuk jurnal penjualan adalah sebagai berikut : JURNAL PENJUALAN Tgl. No. Faktur 2/3/07
415
Tgl.
Keterangan
2/3/07
Tuan Nuri, Yogyakarta
Rekening yang didebit
Tanda Posting
Jumlah
Tuan Nuri, Yogyakarta
√
1.000.000
No. Tanda Penjualan Faktur Posting (Kredit) 415
√
1.000.000
Angs 250.000
Uang PPN
piutang Penjualan (Tunai)
25.000 775.000
-
Catatan : tanda posting diberi √, jika pembukuan ke dalam buku pembantu piutang berasal dari jurnal penjualan. Setiap akhir bulan buku jurnal penjualan dijumlahkan dan dibukukan ke buku besar, yaitu debit rekening piutang dan kredit rekening penjualan. b. Jurnal Penerimaan Kas Semua penerimaan uang dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Kolom kas debit diisi dengan jumlah bersih uang yang diterima, kolom kredit diisi dengan akun yang sesuai. Di bawah ini contoh jurnal penerimaan kas : JURNAL PENERIMAAN KAS Tgl.
5/3/07 8/3/07 9/3/07
Keterangan Penjualan tunai Pendapatan bunga Tuan Alex
Tanda Macam- Penjualan Piutang Potongan Kas Posting macam (Kredit) (Kredit) penjualan (Debit) kredit (Debit) √ 114 √
500.000
500.000
10.000
10.000 250.000
5.000
245.000
19
Kredit rekening-rekening dalam buku pembantu piutang dapat dibukukan dari jurnal penerimaan kas, sesudah dilakukan pembukuan maka kolom tanda posting diberi tanda cek (√). Kolom macam-macam dibukukan ke masing-masing rekeningnya dalam buku besar dan nomor rekeningnya diisikan dalam kolom tanda posting. c. Jurnal Pembelian Contoh bentuk jurnal penjualan adalah sebagai berikut : JURNAL PEMBELIAN Rekening yang Dikredit No. Order Pembelian 1/3/07 325 Toko Yuana, Yogyakarta Tgl.
Tanda Posting √
Jumlah 1.500.000
Dari buku jurnal, kalau sudah diposting ke rekeningnya, kolom pada tanda posting diberi tanda cek (√). Atau jika dari salinan faktur pembelian, sehingga dapat ditunjukkan bahwa transaksi tersebut telah dijurnal. d. Jurnal Pengeluaran Kas Dalam contoh di atas dianggap bahwa semua uang yang diterima didepositokan ke bank dan semua pengeluaran uang dengan menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran-pengeluaranyang jumlahnya kecil dibayarkan menggunakan kas kecil. Semua pembayaran dengan cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Kolom kas kredit dipakai untuk mencatat jumlah bersih yang dibayarkan, sedang jumlah debit dan kredit yang lain dicatat dalam kolom-kolom yang ada. JURNAL PENGELUARAN KAS Tgl.
No. Keterangan Tanda Cek posting
2/3/07
110
3/3/07
115
3/3/07
120
Toko Muda, Jbr Peralatan kantor Sewa
Macammacam D K
√ 123 50
Utang (Debit)
Biayabiaya (Debit)
300.000
Potongan Kas pembelian (Kredit) (Debit) 9.000 291.000
250.000
250.000 400.000
400.000
20
e. Jurnal Umum Transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal-jurnal spesial dicatat dalam jurnal umum. Kolom-kolom dalam jurnal ini bisa berbeda-beda, disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Salah satu bentuk yang dapat dipakai sebagai berikut : JURNAL UMUM Tgl.
Keterangan
1/3/07 Piutang Wesel Piutang Tn. Alex
Tanda posting
Debit
114
150.000
117
Kredit
150.000
2. Buku Besar Setelah kita melakukan penjurnalan, kemudian kita melakukan posting pada buku besar. Posting ke dalam buku besar bertujuan untuk mengelompokkan masing-masing akun sehingga mempermudah kita untuk mengetahui saldo masingmasing akun tersebut. BUKU BESAR AKUN Kas Tgl.
Keterangan
Tanda posting
Debit
Kredit
1/3/07 Modal
√
1.000.000
-
3/3/07 Sewa
50
-
400.000
600.000
-
Tanda posting
Debit
Kredit
117
150.000
-
√
291.000
-
441.000
-
Saldo
AKUN Piutang Tgl.
Keterangan
1/3/07 Tn. Alex 3/3/07 Toko Muda Saldo
21
3. Neraca Saldo Neraca saldo berisi kumpulan saldo-saldo dari buku besar. Saldo-saldo tersebut digunakan untuk acuan pembuatan neraca setelah disesuaikan. Bentuk neraca saldo: NERACA SALDO Keterangan
Debit
Kas
600.000
Piutang
441.000 Jumlah
Kredit
1.041.000
4. Jurnal Penyesuaian Pada setiap akhir periode perlu dibuat beberapa penyesuaian terhadap saldo rekening-rekening buku besar. Penyesuaian-penyesuaian ini timbul karena digunakannya dasar waktu (accrual basis : pengakuan pendapatan dan beban diakui pada saat dihasilkan atau terjadi) di dalam akuntansi dan juga diperlukan untuk dapat memisahkan rekening-rekening neraca dan rugi laba.pemisahan seperti itu perlu dilakukan karena ada beberapa rekening yang saldonya masih bersifat campuran, yaitu sebagian merupakan pos neraca dan sebagiannya lagi merupakan pos rugi laba. Di samping itu ada beberapa transaksi yang belum dicatat selama periode tahun buku yang bersangkutan, oleh karena itu pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut. Penyesuaianpenyesuaian yang dibuat setiap akhir periode adalah sebagai berikut : Persediaan barang dagangan Biaya dibayar di muka Pendapatan diterima di muka Utang biaya Piutang pendapatan Depresiasi Kerugian piutang
22
Ayat jurnal penyesuaian : a. Persediaan barang dagangan Selisih persediaan (sejumlah harga pokok) Persediaan barang b. Biaya dibayar di muka Biaya asuransi Asuransi dibayar di muka c. Pendapatan diterima di muka Pendapatan sewa Sewa diterima di muka d. Utang biaya Biaya bunga obligasi/asuransi/upah Utang bunga obligasi/asuransi/upah e. Piutang pendapatan Piutang bunga obligasi Pendapatan bunga obligasi f.
Depresiasi/penyusutan Depresiasi/penyusutan gedung Akumulasi depresiasi/penyusutan gedung
g. Kerugian piutang Kerugian piutang Cadangan kerugian piutang 5. Neraca Lajur Neraca lajur adalah daftar berkolom yang berisi data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian dan laporan-laporan keuangan. Neraca lajur ini memungkinkan disusunnya laporan-laporan keuangan jangka pendek(bulanan, kuartalan) tanpa perlu jurnal penyesuaian yang formil. Jumlah kolom dalam neraca lajur dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan dagang biasanya menggunakan neraca lajur sepuluh kolom yang bentuknya seperti di bawwah ini :
23
NERACA LAJUR Rekening
Neraca saldo
Penyesuaian
D
D
K
K
Neraca saldo disesuaikan D K
Rugi laba D
K
Neraca D
K
Kolom rekening diisi nama-nama rekening yang ada dalam buku besar.kolom neraca saldo diisi saldo masing-masing rekening. Kolom penyesuaian diisi dengan jumlah penyesuaian yang ada. Kolom neraca saldo disesuaikan berisi jumlah-jumlah yang berasal dari kolom neraca saldo ditambah atau dikurangi dengan jumlah-jumlah dalam kolom penyesuaian, jumlah debit dan kredit dalam kolom ini harus sama. Kolom rugi laba diisi dengan jumlah semua rekening nominal yang berasal dari neraca saldo disesuaikan, selisih jumlah antara debit dan kredit merupakan laba atau rugi untuk periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kredit lebih besar dari jumlah debit, maka selisihnya adalah laba dan sebaliknya. Kolom neraca berisi semua jumlah rekenung riel yang berasal dari kolom neraca saldo disesuaikan, selisih jumlah debit dan kredit sama dengan selisih dalam kolom rugi laba. Apabila kolom rugi laba jumlah kreditnya lebih besar dari kolom debit, maka dalam kolom neraca jumlah kolom debit akan lebih besar daripada jumlah kolom kredit dan sebaliknya. Untuk perusahaan manufaktur, neraca lajurnya sedikit berbeda karena adanya kolom biaya produksi yang dipakai untuk menunjukkan semua jumlah yang diperlukan untuk menyusun laporan harga pokok produksi. Salah satu bentuk neraca lajur untuk perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : NERACA LAJUR Neraca saldo
Penyesuaian
D
D
Biaya produksi
Rugi Laba
Neraca
Rekening K
K
D
K
D
K
D
K
24
Kolom biaya produksi diisi dengan jumlah-jumlah rekening-rekening yang berhubungan dengan produksi, selisih antara kolom debit dan kredit merupakan harga pokok produksi untuk periode tersebut dan dipindahkan ke kolom rugi laba. 6. Laporan Keuangan : a). Neraca, b).Laporan R/L, c). Laporan Perubahan Modal, d). Laporan Arus Kas. a. Neraca Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda, dimana urut-urutan kelompok baik aktiva maupun passiva juga berbeda-beda. Bentuk neraca yang sering ditemui dalam praktik ada dua macam yaitu : 1. Bentuk rekening T PT. SUMBER MAKMUR NERACA 31 DESEMBER 2000 (Dalam Rupiah) AKTIVA
PASSIVA
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Kas
200.000
Utang usaha
400.000
Piutang Usaha
250.000
Utang gaji
150.000
Perlengkapan
100.000
Sewa diterima dimuka 50.000
Asuransi dibayar di muka Total
50.000
Total kewajiban
600.000
600.000
Aktiva Tetap Tanah
10.000.000
Gedung
5.000.000
Akm.peny.gedung
(1.000.000)
Modal Ny. Sarti
Peralatan Kantor
2.000.000
Prive
Akm.peny.peralat.kantor Total Total Aktiva
(500.000)
Ekuitas Pemilik
Total Ekuitas Pemilik
16.000.000 (500.000) 15.500.000
15.500.000 16.100.000
Total Passiva
16.100.000
25
2. Bentuk Laporan PT. SUMBER MAKMUR NERACA 31 DESEMBER 2000 (Dalam Rupiah) AKTIVA Aktiva Lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan Asuransi dibayar di muka Total Aktiva Tetap Tanah Gedung Akm.peny.gedung Peralatan Kantor Akm.peny.peralat.kantor Total
200.000 250.000 100.000 50.000 600.000 10.000.000 5.000.000 (1.000.000) 2.000.000 (500.000) 15.500.000
Total Aktiva PASSIVA Kewajiban Lancar Utang usaha Utang gaji Sewa diterima dimuka Total kewajiban EKUITAS PEMILIK Modal Ny. Sarti Prive Total Ekuitas Pemilik Total Passiva dan Ekuitas Pemilik
16.100.000
400.000 150.000 50.000 600.000 16.000.000 (500.000) 15.500.000 16.100.000
26
b. Laporan Rugi-Laba Laporan rugi-laba melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan (matching concept). Konsep ini diterapkan dengan membandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan rugi-laba juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih. Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih. Laporan rugi-laba dapat disusun dalam dua bentuk sebagai berikut : a. Format laporan Rugi-Laba Multiple Step (Bertahap). Bentuk multiple step
adalah bentuk laporan rugi-laba dimana dilakukan
beberapa pengelompokkan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urut-urutan tertentu sehingga bisa dihitung : Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan Penghassilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha. Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan/atau dikurangi elemen-elemen yang tidak biasa.
27
PT. JAYA MAKMUR LAPORAN RUGI LABA PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2000 (Dalam Rupiah) 7.256.000
Hasil Penjualan Penjualan retur Potongan penjualan
114.000 57.000 171.000
Hasil penjualan bersih
7.085.000
Harga Pokok Penjualan Persediaan barang dagangan 1 Januari 2000 Pembelian
2.160.000
5.042.000
Ongkos angkut
112.000 5.154.000
Pembelian retur
79.000
Potongan pembelian
55.000 134.000
Tersedia untuk dijual Persediaan barang dagangan 31 Desember 2000 Harga Pokok Penjualan Laba Bruto Biaya Usaha : Biaya Penjualan Gaji bagian penjualan Depresiasi alat-alat Advertensi Macam-macam biaya penjualan
5.020.000 7.180.000 2.606.760 4.573.240 2.511.760
202.000 164.000 275.000 132.140 773.140
Biaya administrasi dan umum Gaji pimpinan dan pegawai kantor Premi asuransi Bahan pembantu Depresiasi alat-alat kantor Sumbangan Macam-macam biaya umum
564.000 75.020 24.300 75.000 12.500 43.100 795.920
Laba usaha bersih
1.567.060 944.700
28
Penghasilan dan biaya lain-lain : Penghasilan lain-lain Penghasilan sewa Penghasilan bunga
360.000 72.000 432.000
Biaya lain-lain Biaya bunga Penghasilan bersih sebelum pajak PPH 15% Penghasilan bersih sesudah pajak Elemen-elemen luar biasa Utang dihapuskan PPH 15% Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa
120.000 312.000 1.256.700 188.505 1.068.195 250.000 37.500 212.500 1.280.695
29
b. Format laporan Rugi-Laba Single Step Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara : Pendapatan-pendapatan dan laba-laba Biaya-biaya dan kerugian-kerugian
PT. JAYA MAKMUR LAPORAN RUGI LABA PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2000 (Dalam Rupiah)
Hasil penjualan bersih Penghasilan lain-lain Pos luar biasa – utang dihapuskan Dikurangi : Harga pokok penjualan Biaya penjualan Biaya administrasi dan umum Biaya lain-lain Pajak penghasilan Penghasilan bersih
7.085.000 432.000 250.000 7.767.000 4.573.240 773.140 793.920 120.000 226.005 6.486.305 1.280.695
30
c. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal atau ekuitas pemilik melaporkan perubahan modal selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dibuat setelah laporan rugi-laba, karena laba bersih atau rugi bersih dilaporkan dalam laporan ini. Laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan ekuitas pemilik seringkali dipandang sebagai penghubung antara laporan rugi-laba dengan neraca. Format laporan perubahan modal sebagai berikut :
31
d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian : (1) Aktivitas operasi, (2) Aktivitas investasi, dan (3) Aktivitas pendanaan.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi. Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Arus kas bersih dari aktivitas operasi biasanya berbeda dari jumlah laba bersih periode berjalan. Perbedaan ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu diterima atau dibayar secara tunai.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi. Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan. Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi oleh pemilik, peminjam dana, dan pengambilan uang oleh pemilik. Contoh format laporan arus kas adalah sebagai berikut :
32
Latihan Soal. 1. Soal perusahaan jasa. Perusahaan Jasa Tanggung “Neraca Saldo” 30 Desember 1998 Kas Asuransi Dibayar Di muka Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor Mobil Akumulasi Depresiasi Mobil Utang Dagang Pendapatan Diterima Di muka Modal Tuan Wayan Prive, Tuan Wayan Pendapatan Jasa Biaya Gaji Biaya Advertensi Biaya Sewa Biaya Telepon Jumlah
Rp. 2.500.000 2.100.000 555.000 7.500.000 15.350.000
12.360.000 1.200.000 6.000.000 650.000 70.715.000
Rp. 2.500.000 3.000.000 3.000.000 275.000 540.000 15.000.000 22.500.000 49.400.000
70.715.000
Diminta : 1. Buatlah Ayat Jurnal Penyeuaian dari informasi di bawah : a. Perhitungan biaya asuransi menunjukkan bahwa jumlah biaya asuransi Tahun 1996 adalah Rp. 775.000 b. Perlengkapan yang masih tersisa Rp. 75.000 c. Biaya Depresiasi peralatan per tahun Rp. 935.000 d. Biaya Depresiasi mobil per tahun Rp. 2.100.000 e. Pendapatan yang masih akan diterima Rp. 300.000 f. Masih harus dibayar gaji pegawai Rp. 55.000 2. Buatlah Neraca Lajur 3. Buatlah Laporan Keuangannya (Neraca, Lap L/R, Lap Perubahan Modal)
33
2. Soal perusahaan dagang Susilo mendirikan usaha di bidang dagang yaitu “UD MAKMUR”. Dia menjual sembako untuk di jual kembali. Usahanya dimulai tanggal 1 Desember 2007. Transaksi yang dilakukan selama 1 bulan : 1 Desember 2007 Susilo menginvestasikan uangnya pada “UD MAKMUR” untuk memulai usahanya sebesar Rp.20.000.000,2 Desember 2007 untuk memulai usahanya Susilo membeli beras 150 kg @ Rp. 5.000,-, gula 150 kg @ Rp. 4.000,-. 3 Desember 2007 “Toko DIA” membeli beras sebanyak 20 kg @ Rp. 5.200,- dan gula 25 @ Rp. 4.300,- secara kredit dengan syarat 1/10, n/20. 5 Desember 2007 “Toko JUJUR” membeli beras sebanyak 50 kg @ Rp. 5.100,- dan gula 50 kg @ Rp. 4.200,- secara kredit dengan syarat 1/10, n/20. 10 Desember 2007 “Soponyono” membeli beras sebanyak 50 kg @ Rp. 5.100,- dan gula sebanyak 75 kg @ Rp. 4.200,-. 13 Desember 2007 Dibayar faktur tanggal 3 Desember 2007 dengan cek No. 10. 15 Desember 2007 Dibayar sewa gedung sebesar Rp. 500.000,20 Desember 2007 Diterima pelunasan faktur tanggal 5 Desember 2007. 25 Desember 2007 Dibayar gaji pegawai 3 orang @ Rp. 150.000,30 Desember 2007 Susilo menarik uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,Pertanyaan : 1. Buatlah Jurnal untuk transaksi di atas. 2. Posting ke dalam buku besar. 3. Buatlah laporan keuangannya (Neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan modal)
34
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki, 2000, Intermediate Accounting, BPFE Yogyakarta : Yogyakarta Erlina, 2005, Karakteristik Akuntansi Manajemen, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat : Jakarta Reeve, Fess, Niswonger, Warren, 1999, Prinsip-prinsip akuntansi edisi 19 jilid , Erlangga : Jakarta Yusuf, Haryono, 1999, Dasar-dasar Akuntansi Edisi ke-5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN : Yogyakarta
35