BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Upaya dalam Safe Motherhood, masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal nonteknis seperti wanita dan pendidikan. Mengatasi masalah tersebut diperlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek. Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar yaitu KB, pelayanan antenatal, persalinan
yang aman, pelayanan obstetri esensial.
Intervensi Safe
Motherhood, program KB sebagai pilar pertama telah dianggap berhasil. Penyebab kematian ibu yang terbesar adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia (Prawirohardjo, 2002). Misi program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan Misi Program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Hasil studi pendahuluan di BPS ANISA Jakarta terhadap 10 akseptor KB suntik, dimana 6 akseptor (60%) diantaranya tidak mengetahui tentang KB suntik, dan 4 (40%) diantaranya mengetahui tentang KB suntik. Ketepatan waktu suntik kembali sangat penting bagi akseptor KB suntik tersebut karena bila tidak tepat untuk suntik kembali maka dapat menyebabkan kehamilan (Depkes, 2002). Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
1
2
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Everett, 2008). Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui pegendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB (Brotosaputro, 2001). Keberhasilan program KB akan berdampak secara timbal balik dan berkaitan erat dengan keberhasilan program KIA, terutama dalam upaya menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu Bersalin (AKIB). Keberhasilan dalam upaya penurunan angka kelahiran dan kesuburan telah disertai dengan penurunan angka kematian Bayi yang cukup signifikan walaupun sejauh ini Angka Kematian Ibu Bersalin diduga belum banyak berubah (Wijono, 1999). Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB suntik pada dasarnya kurang berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap, jumlah anak, dukungan suami (Notoatmodjo, 2003). Salah satu yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan pemakaian KB suntik salah satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung lainnya, dimana sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik,
3
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB suntik juga akan berkurang (Notoatmodjo, 2003). Studi pendahuluan yang dilaksanakan di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan pada tanggal 12 Januari 2009 diketahui bahwa masyarakat yang mengikuti program KB dapat digolongkan cukup banyak dibandingkan desa yang lainnya sesuai data hasil jurnal analisa peserta KB dan Sasaran Penggarapan Daerah Grobogan (2009), dimana dari 18 desa yang ada di Kecamatan Tegowanu, salah satunya adalah Desa Cangkring yaitu sebesar 79,03%. Data jumlah akseptor KB yang melakukan KB suntik yang dilakukan pada bulan April 2009 menunjukkan bahwa peserta KB di Desa Cangkring mayoritas menggunakan KB suntik sebanyak 240 orang, sedangkan sisanya menggunakan pil sebanyak 110 orang dan IUD sebanyak 41 orang. Hasil wawancara pada tanggal 25 April 2009 dengan 10 orang akseptor KB yang melakukan KB suntik, diketahui bahwa memilih KB suntik dengan alasan lebih aman, merasa nyaman, harga terjangkau, lebih efektif. Berdasarkan fenomena tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis dapat merumuskan
masalah
penelitian
yaitu
faktor-faktor
apa
saja
yang
4
berhubungan dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. 2. Tujuan Khusus a. Menggambarkan tingkat pendidikan akseptor KB di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. b. Menggambarkan tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. c. Menggambarkan sikap akseptor KB tentang KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. d. Menggambarkan kepatuhan akseptor KB tentang KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. e. Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. f. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.
5
g. Menganalisis hubungan antara sikap dengan kepatuhan akseptor KB dalam melakukan KB suntik di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. D. Manfaat Penelitian 1. Akseptor KB suntik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi masyarakat setempat untuk mengerti dan memahami tentang fungsi, manfaat, serta efektifitas kontrasepsi KB suntik sehingga masyarakat semakin mengenal dan pemakaian kontrasepsi KB suntik semakin bertambah. 2. Puskesmas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna peningkatan pelayanan kontasepsi KB suntik demi terciptanya metode kontrasepsi efektif dan berjangka panjang. 3.
Institusi Pendidikan Diharapkan memberi manfaat khususnya ilmu manajemen keperawatan dan untuk menambah referensi tentang alat kontrasepsi KB suntik di desa Cangkring Kabupaten Grobogan.
6
4. Peneliti Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah, agar dapat dijadikan masukan dalam penelitian serupa dan dapat lebih memperdalam penelitian yang sudah ada. E. Bidang Penelitian Penelitian ini termasuk dalam bidang keperawatan keluarga.