1
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, suatu perusahaan selalu dihadapkan pada masalah tentang bagaimana membiayai/mendanai investasi yang akan dilakukan, terutama dalam memilih sumber dana yang akan digunakan dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyusun struktur modal tersebut. Dalam teori static-tradeoff, Fama dan French (2000) berpendapat bahwa perusahaan mengidentifikasikan tingkat leverage yang optimal dengan membandingkan biaya dan keuntungan dari penggunaan hutang, sehingga struktur modal yang digunakan perusahaan cenderung untuk meningkatkan proporsi hutang. Myers dan Majluf (1984), pada teori pecking order menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan internal equity terlebih dahulu, kemudian apabila memerlukan external finance, maka perusahaan akan mengeluarkan debt sebelum menggunakan external equity, sehingga perusahaan cenderung akan menurunkan tingkat hutangnya. Dalam kedua teori itu, penentuan penggunaannya dilakukan dengan melihat karakteristik perusahaan serta variabel-variabel yang mempengaruhinya. Donaldson (1961) menyatakan bahwa internal equity dipilih oleh perusahaan untuk menghindari flotation cost dalam penggunaan external finance (hutang). Keown, Scott, Martin & Pretty (1996) menyatakan bahwa
2
flotation cost adalah sebaran penjamin dan biaya penerbitan yang berhubungan dengan penerbitan dan pemasaran sekuritas baru. Perusahaan lebih memilih debt dibandingkan dengan external equity karena flotation cost dari debt biasanya lebih kecil dibandingkan dengan flotation cost dari external equity dan memberikan keuntungan dalam tax shield. Penggunaan proporsi hutang yang besar oleh perusahaan akan menyebabkan bertambahnya tipe aset, resiko bisnis, serta tingkat kebangkrutan (financial distress). Myers dan Majluf (1984) dan Adedeji (1998) juga menyatakan bahwa debt digunakan oleh perusahaan, karena adanya asimetri informasi dari pengeluaran debt kurang memberikan pengaruh (negatif) pada nilai saham saat ini dibandingkan dengan penerbitan saham baru (external equity) serta menyebabkan elastisitas permintaan yang tidak sempurna dari dana ekuitas dengan membatasi retained earnings (Baskin, 1989). Dalam memilih struktur modal yang akan digunakan oleh perusahaan cenderung menimbulkan konflik antara investor dan manajer. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi dan kepentingan yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Konflik ini menimbulkan estimasi pasar terhadap nilai perusahaan menurun dan menyebabkan biaya keagenan (agency cost) meningkat. Pada penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa konflik antara pemegang saham (shareholders) dan manajer sering terjadi karena tidak adanya kesepakatan dalam menentukan keputusan operasi. Manajer merasa tidak puas terhadap kompensasi atas kontribusi yang diberikan dalam
3
memaksimalkan kekayaan investor, sehingga ia berusaha untuk terus melakukan perluasan (expansion) dari kegiatan operasi dalam perusahaan walaupun investor lebih memilih likuidasi (Harris dan Raviv, 1990). Penelitian selanjutnya mengatakan bahwa manajer ingin menginvestasikan seluruh dana yang dimiliki, bahkan jika sebenarnya keuntungan itu lebih baik dibagikan kepada investor (Stulz, 1990). Dengan demikian, keputusan operasi yang diambil dalam konflik antara manajer dan pemilik saham justru akan mengakibatkan struktur modal yang digunakan perusahaan tidak optimal. Pada penelitian struktur modal sebelumnya, ketiga teori itu telah diuji secara terpisah. Namun demikian, Haris dan Raviv (1991) mengatakan bahwa ketiga teori itu sebenarnya saling berkaitan. Pengujian secara terpisah membuktikan bahwa perbedaan antara ketiga teori itu sulit untuk dibuktikan, karena ketiga teori tersebut justru saling memiliki keterkaitan. Dalam pengujian cross-sectional, variabel-variabel yang menjabarkan teori pecking order dapat dikelompokkan sebagai teori static-tradeoff dan teori agency, dalam pengujian cross-sectional, variabel-variabel yang menjabarkan teori static trade-off dapat dikelompokkan sebagai teori pecking order dan teori agency serta dalam pengujian cross-sectional, variabel-variabel yang menjabarkan teori agency dapat dikelompokkan sebagai teori static-tradeoff dan teori pecking order. Dengan demikian, penelitian-penelitian dan pengujian empiris yang telah dilakukan bertujuan untuk menguji penentuan struktur modal yang optimal dalam suatu perusahaan dengan menggunakan ketiga teori itu dalam hubungan
4
interdependensi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kecenderungan penentuan struktur modal dalam keterkaitan interdependensi static trade-off, pecking order dan agency.
B Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti mengajukan pokok permasalahan dari penelitian ini yaitu bagaimana kecenderungan penentuan struktur modal dalam keterkaitan interdependensi static trade-off, pecking order dan agency ?
C Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian tidak terlalu luas dan lebih terarah pada penelitian, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan dalam sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang memiliki kepemilikan manajerial. Industri manufaktur merupakan perusahaan yang banyak melakukan kegiatan operasional dan memiliki banyak kesempatan untuk melakukan perluasan dan merupakan perusahaan yang paling banyak diminati oleh investor. Dengan demikian, data yang akan digambarkan lebih banyak sehingga data yang akan diolah lebih akurat, sedangkan kepemilikan manajerial cenderung memperlihatkan seberapa besar
5
keinginan
manajer
untuk
meningkatkan
nilai
perusahaan
pada
pengambilan keputusan dalam investasi yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara konsisten selama 2000 – 2004. Laporan keuangan ini akan digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam rasio keuangan selama lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 2000 – 2004.
D Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kecenderungan penentuan struktur modal dalam keterkaitan interdependensi static trade-off, pecking order dan agency .
E Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris bagi para akademisi mengenai keterkaitan antara teori pecking order dan statictradeoff dan keagenan dalam penentuan alternatif sumber dana, serta informasi yang dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitianpenelitian analisis berikutnya.
6
2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam hal-hal yang berkaitan dengan penentuan alternatif pendanaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
3. Bagi Pemerintah Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
dalam
pengelolaan sumber dana yang lebih baik dalam mendukung sektorsektor perekonomian.
4. Bagi Pihak lain Penelitan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi serta literatur dalam bidang manajemen keuangan, khususnya yang berkaitan tentang struktur modal dan kepemilikan manajerial.