BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya mempersiapkan diri
untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian yang tidak pasti, baik perlindungan secara fisik maupun perlindungan secara finansial. Kejadian yang tidak pasti dapat berupa kecelakaan, kematian, kerusakan, sakit maupun kehilangan harta benda. Salah satu upaya perlindungan secara finansial untuk dapat meminimalkan risiko–risiko yang mungkin terjadi akibat ketidakpastian tersebut adalah dengan mengikuti program asuransi. Berbagai jenis asuransi ditawarkan oleh perusahaan asuransi di antaranya adalah asuransi jiwa, pendidikan, dan juga kesehatan. Asuransi jiwa merupakan program perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Dilihat dari jumlah tertanggungnya, asuransi jiwa dapat dibagi menjadi dua yaitu asuransi jiwa tunggal dan asuransi jiwa gabungan. Asuransi jiwa gabungan salah satunya adalah asuransi joint life. Asuransi joint life merupakan asuransi yang menanggung dua jiwa atau lebih dalam satu polis asuransi. Polis asuransi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penanggung dan tertanggung. Dalam asuransi jiwa, tertanggung akan diberikan sejumlah uang yang disebut santunan atau uang pertanggungan yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi kepada yang ditunjuk jika terjadi risiko kematian, atau tetap
1
2
hidupnya tertanggung sesuai kontrak yang telah disepakati. Tertanggung juga mempunyai kewajiban kepada perusahaan asuransi jiwa untuk membayar sejumlah uang setiap jangka waktu tertentu yang disebut dengan premi. Premi yang telah terkumpul di perusahaan asuransi jiwa nantinya akan digunakan oleh perusahaan asuransi jiwa untuk membayar uang pertanggungan. Dalam jangka waktu tertentu, pendapatan yang diperoleh perusahaan asuransi jiwa dari premi beserta bunganya biasanya akan jauh lebih besar dari jumlah uang pertanggungan yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi jiwa kepada pihak tertanggung. Kelebihan dana inilah yang kemudian disimpan sebagai cadangan premi. Cadangan premi ini bukanlah aset atau kekayaan perusahaan melainkan milik pemegang polis. Perusahaan asuransi jiwa berkewajiban menginvestasikan dana tersebut secara aman. Cadangan premi ini nantinya akan digunakan untuk membayar uang pertanggungan apabila terjadi klaim dan premi sendiri tidak mencukupi untuk membayar uang pertanggungan tersebut sehingga perusahaan asuransi jiwa tidak akan kesulitan untuk membayarnya. Menurut Destriani et al., (2014), perusahaan asuransi jiwa tidak sedikit yang mengalami kerugian yang disebabkan karena perusahaan tersebut tidak tepat dalam mengatur cadangan preminya. Akibatnya, perusahaan asuransi tidak mampu membayar uang pertanggungan kepada pihak tertanggung ketika jumlah klaim yang diajukan pihak tertanggung ternyata melebihi jumlah klaim yang telah diprediksi sebelumnya. Keadaan ini dapat diantisipasi jika perusahaan asuransi
3
jiwa memiliki dana cadangan premi yang telah disiapkan dan dihitung dengan tepat. Secara umum, metode perhitungan cadangan premi bersih ada 2 yaitu perhitungan secara retrospektif dan perhitungan secara prospektif. Perhitungan secara retrospektif merupakan perhitungan cadangan premi berdasarkan jumlah total pendapatan di waktu yang lampau sampai dilakukan perhitungan cadangan, dikurangi dengan jumlah pengeluaran di waktu yang lampau. Sedangkan, perhitungan
secara
prospektif
merupakan
perhitungan
cadangan
premi
berdasarkan nilai sekarang dari semua pengeluaran di waktu yang akan datang, dikurangi dengan nilai sekarang dari semua pendapatan di waktu yang akan datang. Kedua metode ini menghasilkan hasil cadangan premi yang sama (Futami, 1993). Pada penelitian ini, akan dicari formula cadangan premi bersih tahunan pada asuransi joint life dengan menggunakan metode perhitungan cadangan premi secara retrospektif, dan untuk perhitungan premi tahunan pada penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan formula premi tahunan konstan untuk asuransi joint life yang telah diteliti oleh Matvejevs dan Matvejevs (2001).
4
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana menentukan formula cadangan premi tahunan dengan perhitungan secara retrospektif untuk asuransi joint life ?
2.
Berapakah nilai cadangan premi tahunan yang diperoleh dengan perhitungan secara retrospektif untuk asuransi joint life?
1.3
Batasan Masalah Untuk membatasi agar penelitian ini tidak melebar permasalahannya,
maka pada penelitian ini dibatasi pada: 1.
Pada penentuan besarnya cadangan premi dengan perhitungan secara retrospektif, peserta pada asuransi joint life terdiri dari dua orang yang sudah berstatus suami-istri.
2.
1.4
Tingkat suku bunga yang digunakan konstan yaitu sebesar 5 %.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan
untuk: 1.
Memperoleh formula cadangan premi tahunan dengan perhitungan secara retrospektif pada asuransi joint life.
2.
Memperoleh nilai cadangan premi tahunan dengan perhitungan secara retrospektif pada asuransi joint life.
5
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana pembelajaran untuk
meningkatkan
wawasan,
kemampuan
dan
keterampilan
penulis
dalam
mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh dibangku kuliah ke dunia nyata. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi/masukan bagi perusahaan asuransi dalam menentukan cadangan premi untuk asuransi joint life serta dapat menambah wawasan pembaca mengenai cadangan premi yang dimiliki perusahaan asuransi khususnya untuk produk asuransi joint life.