BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang populer. Sejak kemunculannya di awal abad ke-19 sampai dengan hari ini, di tengah – tengah persaingannya dengan internet dan media baru lainnya, televisi tetap muncul sebagai media massa yang digemari. Hal ini terbukti dari orang – orang yang menghabiskan waktunya lebih banyak menonton televisi (1633 jam per orang per tahun atau 5,4 jam setiah harinya, pada tahun 2010) dibandingkan menghabiskan waktunya untuk media yang lain (McIntosh and Pavlik, 2001:159). Sementara itu di Indonesia siaran televisi secara resmi dimulai pada tahun 1962 yaitu saat TVRI (Televisi Republik Indonesia) menayangkan siaran langsung Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Pada tahun 1989 lahirlah stasiun televisi swasta untuk pertama kalinya, yaitu RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia). Disusul oleh SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Keluarga Indonesia), Anteve (Andalas Televisi) dan Indosiar (Indosiar Visual Mandiri). Pada tahun 1998 melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan No. 286/ SK/ Menpen/ 1999 diberikan izin kepada lima perusahaan TV swasta baru, yaitu Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia), TV 7 (PT. Kompas Gramedia Group), Global TV (PT. Global Informasi Bermutu), Lativi (PT. Pasar raya Mediakarya), dan Metro TV (Koran Media Indonesia).
1
2
Surat keputusan tersebut dibarui dengan Undang-Undang Penyiaran (UU no. 32 tahun 2002) yang memberikan kelonggaran mengenai pendirian stasiun – stasiun televisi yang baru. Kemunculan undang-undang ini memacu pertumbuhan televisi-televisi lokal baik yang berskala propinsi, kabupaten maupun kota. Stasiun-stasiun televisi tersebut, baik lokal maupun nasional, mempunyai kebebasan untuk menayangkan acara-acara yang dapat memberikan informasi, menghibur serta mendidik audiencenya. Sehingga pemirsa Indonesia mempunyai banyak pilihan stasiun televisi dengan beragam variasi acara. Hal inilah yang memacu stasiun-stasiun televisi untuk mengemas acara dengan sekreatif mungkin guna memenangkan persaingan untuk merebut perhatian audience. Karena kapanpun audience sudah tidak tertarik dengan cara yang disuguhkan, mereka akan segera mengganti saluran televisinya. Interaksi antara komunikator terhadap komunikan dalam menyampaikan pesan dapat ditentukan oleh teknologi yang digunakan pada saat ini, sedangkan tingkat keberhasilan misi ditentukan oleh tingkat intelektual dan cara dalam menyampaikan pesan tersebut. Perkembangan proses televisi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan jaman serta mengikuti selera pasar. Pada dasarnya siaran televisi merupakan hasil kerja kolektif yaitu manusia sebagai pengelola siaran, teknik, administrasi harus mampu bekerja sama dengan efektif dan efisien (JB. Wahyudi, 1999:3). Selain itu sumber daya manusia yang harus berkualitas, setiap program yang akan ditayangkan memiliki ciri khas yang akan selalu di ingat oleh audience. Entertaiment adalah program acara yang dibuat untuk menghibur pemirsanya. Program ini merupakan acara yang mempunyai persentase terbesar
3
dalam stasiun televisi, untuk itulah stasiun-stasiun televisi saling berlomba dalam menghadirkan program hiburan terbaik di layar kacanya. Seperti halnya fenomena atau tren yang sedang marak dibanyak stasiun televisi sekarang adalah program acara hiburan seperti halnya, program acara musik. Oleh karena itu, sekarang ini banyak stasiun televisi yang manyajikan program musik untuk audiencenya. Sebagai buktinya stasiun Global TV yang menyajikan program acara yang bernama “100% Ampuh”, di stasiun televisi SCTV ada program acara “Inbox”, program acara “Hitzteria” yang di usung oleh stasiun televisi INDOSIAR, stasiun televisi Trans TV dengan program acara “Derings” nya, dan stasiun televisi RCTI menayangkan program acara “Dahsyat”. Menurut Wibowo, program musik merupakan suatu elemen penghias. Maksudnya disini adalah program musik ini termasuk dalam kategori program hiburan pop. Hiburan pop terdiri dari beberapa macam program entertaiment, baik berupa lawakan, pop music, made show, ataupun gabungan dari ketiganya. Setting atau tempat penyajian program dapat dilakukan indoor, di dalam studio khusus atau gedung pertunjukkan, dan dapat dilakukan juga di outdoor, ataupun juga bisa di lapangan terbuka dengan panggung pertunjukkan (Wibowo, 2007: 58). “Dahsyat” merupakan program acara musik yang diluncurkan oleh stasiun televisi swasta yaitu RCTI. Acara ini pertama kali tayang pada bulan April 2008. Acara musik ini menampilkan deretan klip-klip lagu teratas musisi dalam negeri. Tidak hanya itu “Dahsyat” juga menampilkan penyanyi atau group band secara live ataupun lipsync.
4
Acara musik ini dipandu oleh dua selebritis sebagai host utama seperti Raffi Ahmad dan Olga Syahputra serta host tamu yang sering mendampingi kedua host utama tersebut, seperti Ayu Dewi, Olla Ramlan, Ayu Ting Ting, Deny Cagur, Jessica Iskandar dan Cika Jessica. Latar belakang yang berbeda dari semua host ini menjadikan kehidupan pribadi mereka sebagai bahan lawakan, seperti saling mencela, memperolok diri, serta saling membocorkan gossip yang lagi hangat di masyarakat. Seperti halnya pada waktu bulan April lalu, diadakan acara award untuk artis-artis atau penyanyi ter-Dahsyat secara live pukul 19.00. Pada waktu acara tersebut digunakan oleh para host untuk menggoda Jessica Iskandar dan Olga Syahputra yang diberitakan sedang menjalin hubungan serius. Contoh lainnya yaitu pada waktu siaran “Dahsyat” tanggal 19 Desember 2011, Olga dan para host tamu yang ada menyindir gosip asmara Raffi Ahmad dengan Yuni Shara. Pada tanggal 19 Februari 2099 program ini kedatangan menteri luas negeri AS yaitu Hillary Clinton. Kesempatan ini digunakan Raffi dan Luna Maya menggunakan kelemahan Olga dalam berbahasa Inggris. Olga ditantang oleh Raffi apakah dia sanggup mewawancarai Hillary Clinton. Selain itu terdapat sesi untuk berkirim salam lewat email ataupun secara on the street dari sahabat Dahsyat di rumah yang terkadang membuat kelucuan tersendiri. Terdapat juga sesi phone session yaitu “Kring-Kring “Dahsyat” dengan artis atau penyanyi yang terkadang dibiarkan ditebak oleh presenter maupun bintang tamu yang hadir. Untuk menambah variatif acara ini “Dahsyat” menambah sajian sesi baru yaitu “Dahsyat Kantor”, “Dahsyat Sekolah”, dan “Dahsyat Pasar”. “Dahsyat Kantor” hadir setiap hari Rabu. Disini biasanya sahabat “Dahsyat” yang hadir di studio RCTI, tetapi ini berbeda para presenter
5
bahkan artis penyanyi juga hadir menghibur sahabat “Dahsyat” tersebut di kantor-kantor. Begitu pula halnya dengan “Dahsyat Sekolah” yang hadir setiap hari Selasa dan “Dahsyat Pasar” yang hadir setiap hari Kamis. Dalam semua sesi ini pemirsa bisa langsung berinteraksi dengan artis dan presenter “Dahsyat”. Dalam sesi ini biasanya pemirsa diminta untuk membacakan deretan lagu dari peringkat 20 hingga 11 sekaligus kirim salam langsung untuk teman ataupu keluarga yang dirumah. Menurut data acara musik “Dahsyat” ini dinilai cukup sukses menarik animo audience dalam menyaksikan acara ini. Hal ini terbukti seperti yang dituturkan oleh produser “Dahsyat” yang menyatakan perolehan rating “Dahsyat” sekitar 1.6 dan share 15.0% (sumber: AGB Nielsen Research). Kelebihan acara ini dibanding program acar musik lain seperti Inbox, Derings, Hitzteria dan 100% Ampuh yaitu program “Dahsyat” mampu menghadirkan di studio orang-orang dari berbagai jenis pekerjaan, contohnya seperti penjual balon gas, tukang sayur keliling, tukang jajajnan makanan ringan, dll. Ada juga sesu kirim salam ataupun request lagu langsung dari para artis sinetron, penyanyi, ataupun grup band yang biasanya ditujukan untuk sahabat “Dahsyat” atau anggota keluarganya. Selain itu program “Dahsyat” mendapatkan kepercayaan untuk mendatangkan tamu-tamu istimewa seperti menteri luar Negeri AS yaitu Hillary Clinton, David Foster dan Miss World. Ciri khas acara “Dahsyat” dibandingkan acara lain yaitu memadukan musik dengan jokes segar antar presenter. Tayangan hiburan yang disajikan sedemikian rupa harus kreatif dan inovatif, guna untuk memperoleh perhatian dan daya tarik kepada masyarakat.
6
Hiburan ringan yang tidak banyak konsentrasi dan ketegangan, saat ini menjadi alternatif tayangan yang dianggap paling menguntungkan bagi media televisi. Sebagai salah satu media penghibur. RCTI berusaha menyajikan berbagai macam bentuk tontonan yang sangat menarik. Salah satunya adalah yang dikemas dalam bentuk program musik.
1.2
Ruang Linkgup Peneliti ingin mengetahui proses strategi produksi yang dilakukan oleh team produksi program “Dahsyat”, khususnya dalam menyelenggarakan HUT “Dahsyat For All and Forever” yang ke 4 pada tanggal 22 Maret 2012. RCTI merupakan suatu media massa yang dituntut untuk menyajikan acara hiburan khususnya musik yang dapat memenuhi pribadi dan sosial pemirsanya. Dengan ungkapan lain bahwa tiap orang sebenernya aktif membuat pilihan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya (Hamidi, 2007:77). Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Program “Dahsyat” sebagai program musik dapat merangsang dan menghibur audience dengan suguhan musik dan lawakan yang dihadirkan, menjadi pemirsa yang memiliki ketertertarikan terhadap konten acara melalui strategi produksi kemasan program dan menjadikan program tersebut menjadi program yang berkualitas. Namun dalam masalah ini dibatasi cakupan bahasan dalam Penelitian, bahwa yang menjadi permasalahan adalah strategi proses produksi untuk meningkatkan kualitas program pada HUT “Dahsyat” itu sendiri, sehingga proses produksi dalam hal VT Production atau kegiatan pencarian berita di lapangan tidak menjadi bahasan dalam penelitian ini.
7
Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana Strategi Produksi yang dilakukan oleh Tim di Program “Dahsyat” dalam memproduksi tayangan musik dengan berbagai segment yang variatif, serta mengetahui faktorfaktor apa saja yang mendukung kelancaran proses produksi program “Dahsyat For All and Forever” di RCTI. Program “Dahsyat For All and Forever” diproduksi In-House Production ditayangkan secara live pada hari Kamis, 22 Maret 2012, Pagi pk.07.00-11.00, Sore pk. 15.00 – 17.00 dan Malam pk. 20.30 – 00.00.
1.3
Tujuan dan Manfaat Berdasarkan ruang lingkup di atas, demikianlah penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : Untuk mengetahui Strategi Produksi Program Music “Dahsyat“ di RCTI episode spesial ulang tahun yang ke 4. Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis / Akademik Penelitian ini bermanfaat dalam menambah wawsan peneliti untuk berpikir secara kritis dan ilmiah tentang fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat terhadpat suatu program acara, serta pengetahuan untuk mengukur opini masyarakat dan menganalisis melaui teori-teori komunikasi yang sudah ada. Juga diharapkan menelitian ini dapat menambah kajian ilmu komunikasi yang berkenan degan studi opini terhadap program acara televisi sehingga dapat berguna bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.
8
2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) untuk melihat penerapan strategi produksi terhadap format acara “Dahsyat For All and Forever” episode spesial ulang tahun yang ke empat.
1.4
Metodologi Penelitian Metode yang peneliti gunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif dengan teknik wawancara mendalam (In-depth Interview). Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006: 3), metodologi kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini, tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan. Wawancara mendalam (In-depth Interview) adalah suatu penelitian yang melakukan wawancara yang bersifat terbuka. Pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan berulang-ulang dengan instensitas yang tinggi. Peneliti tidak hanya “percaya begitu saja” pada apa yang dikatakan informan, melainkan perlu mengecek dalam melakukan secara silih berganti dari hasil wawncara ke pengamatan di lapangan, atau dari informan yang satu ke infroman yang lain.
9
Dalam penelitian ini peneliti menentukan empat orang informan, diantaranya : (Executive Producer), (Producer), (Program Director), (Creative)
1.5
Sistematika Penulisan Secara garis besar, sistematika penulisan disusun sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan tentang pokok permasalahan yang akan diteliti agar pembaca dapat memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti. Bab ini dibagi atas beberapa sub bab, antara lain: latar belakang, ruang lingkup, tujaun dan manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini meliputi teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian. Adapun teori yang digunakan adalan peranan televisi sebagai media massa dimana harus menghadapi persaingan untuk merebut perhatian audience dan tanggung
jawabnya
untuk
menjalankan
fungsi
media
sehingga
memberikan keuntungan pada publik pemirsanya. Juga teori tentang format acara dan pembentukan opini sehingga ditemukan nisbah antar konsepnya. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai strategi produksi program komedi “Opera Van Java” dalam meningkatkan rating dan share ditinjau dari content dan format acaranya.
10
BAB 3 INTI PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti akan menrangkan data tentang perusahaan, dan mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu kualtitatif dengan teknik wawancara mendalam (In-depth Interview). BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi hasil pengkodingan wawancara disertai dengan analisisnya. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti berkaitan dengan hasil penelitian yang telah didapat.