ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA DAN LOYALITAS KONSUMEN PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI TBK
RIZKY RAMADHANI H24096049
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN Rizky Ramadhani. H24096049. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra dan Loyalitas Konsumen PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. Di bawah bimbingan H Musa Hubeis. PT Indosiar Visual Mandiri (IVM) yang lebih dikenal dengan sebutan Indosiar, merupakan anak perusahaan dari PT Indosiar Karya Media (PT IDKM). PT IVM menyadari pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bukan dianggap sebagai biaya, melainkan investasi. IDKM melakukan wujud nyata CSR melalui Program Peduli Kasih Indosiar (PPKI), yaitu salah satu wujud kepedulian Indosiar terhadap masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat tidak mampu di Indonesia. Saat ini Indosiar telah membantu 13.113 pasien yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Indosiar juga menjalin kerjasama dengan berbagai Rumah sakit swasta, Balai kesehatan masyarakat dan Puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari pengamatan (observasi) di lapangan, wawancara dengan karyawan PT IVM dan wawancara terstruktur dengan konsumen melalui kuesioner, sedangkan data sekunder melalui studi literatur, penelitian terdahulu dan internet. Dalam hal pengambilan contoh diperoleh 100 (seratus) orang yang didapatkan dengan teknik penarikan contoh Convenience Sampling (pengambilan contoh secara kebetulan). Lingkup populasi yang diteliti pada penelitian ini adalah masyarakat kota Jakarta. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan analitik dengan regresi linear sederhana. Karakteristik responden dominan dalam penelitian ini adalah dari jenis kelamin (59% perempuan), usia (34% berusia 26–35 tahun), pekerjaan (56% karyawan swasta), pendidikan (49% sarjana), wilayah domisili (33% Jakarta Selatan) dan pendapatan (30% berpendapatan Rp 2.000.001-Rp 3.000.000). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai baik citra perusahaan yang dibangun melalui kegiatan CSR Peduli Kasih, yaitu masuk dalam kategori baik terhadap citra PT IVM (skor 3,14–3,69), atau secara keseluruhan nilai skor rataan 3,50 dan pengukuran terhadap loyalitas konsumen Indosiar sebagai dampak dari kegiatan CSR Peduli Kasih hasilnya 52% konsumen loyal, 39% konsumen netral dan 9% konsumen tidak loyal. Hasil analisis regresi linear sederhana terhadap 6 (enam) dimensi citra perusahaan yaitu dynamic, cooperative, business, character, successful dan withdrawn, diperoleh hasil nyata PPKI terhadap keenam dimensi tersebut. PPKI memberikan pengaruh paling besar pada dimensi dynamic (33,2%) dan pengaruh paling kecil pada dimensi withdrawn (7,7%). Dari analisis regresi linear sederhana didapatkan hasil nyata program CSR Peduli Kasih terhadap citra PT IVM dengan nilai R2 (koefisien determinan) = 0,300 dan pengaruh nyata kegiatan Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen PT IVM dengan nilai R2 = 0,083.
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA DAN LOYALITAS KONSUMEN PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI TBK
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh RIZKY RAMADHANI H24096049
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul
:
Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra dan Loyalitas Konsumen PT Indosiar Visual Mandiri Tbk
Nama
:
Rizky Ramadhani
NIM
:
H24096049
Menyetujui Dosen Pembimbing,
(Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing,DEA) NIP 195506261980031002
Mengetahui Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP 196101231986011002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjungpinang pada tanggal 20 Mei 1985 sebagai anak dari Bapak Amsirwan dan Ibu Jusmawati, SPd. Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara yang mengawali pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 015 Tanjungpinang Timur, Kepulauan Riau dan lulus pada tahun 1997. Pendidikan tingkat menengah pertama dapat diselesaikan pada tahun 2000 di SLTP Negeri 4 Tanjungpinang. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan penulis di SMU Negeri 2 Tanjungpinang pada tahun 2003. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). Pendidikan diploma III tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2006. Tahun 2007 penulis diterima sebagai salah satu peserta pemagangan bakti PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bagian Customer Service Officer (CSO). Penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB pada tahun 2009 dan mengikuti pemagangan bakti BCA kembali di Bogor sebagai Teller. Pada bulan September 2010, penulis mendapatkan kesempatan magang sebagai akunting pada Departemen Akunting dan Sistem Informasi Eksekutif, Indonesian Exim Bank, Jakarta selama dua bulan. Bulan Oktober 2010 hingga saat ini, penulis kemudian diterima sebagai staff di bagian Teller pada Standard Chartered Bank, Jakarta. Selama menjadi mahasiswi di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB, penulis pernah tergabung dalam Himpunan Profesi Extension of Management (EXOM) sebagai wakil sekretaris umum periode Mei 2010 – April 2011.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra dan Loyalitas Konsumen PT Indosiar Visual Mandiri Tbk sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Indosiar Visual Mandiri Tbk terhadap citra perusahaan di mata masyarakat dan dampaknya terhadap loyalitas konsumen. CSR telah menjadi salah satu faktor penting keberlangsungan hidup perusahaan dan menjadi salah satu keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan di era globalisasi seperti saat ini, sehingga tidak lagi dianggap sebagai biaya, tetapi merupakan investasi jangka panjang perusahaan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan alam maupun sosial. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dan berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Bogor, Juli 2011
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan segenap waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc. dan Nurhadi Wijaya, STP, MM selaku dosen penguji dan telah memberikan saran, serta kritik yang membangun kepada penulis. 3. Kedua orang tua dan keluarga tercinta atas motivasinya, baik materil maupun non materil, doa dan kasih sayang yang tiada henti. 4. Mas Gustaf sebagai salah satu tim di Program Peduli Kasih Indosiar yang telah banyak membantu saya dalam pengumpulan data dan informasi sebagai bahan masukan untuk skripsi ini. 5. Pihak sekretariat Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yang telah membantu saya dalam berbagai informasi perkuliahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Triwinarsih, teman sekaligus saudara yang memperkenalkan saya dengan Program Peduli Kasih Indosiar dan membantu saya dalam pengumpulan data. 7. Rio Naldo atas motivasi dan bantuan, baik secara materil maupun non materil dalam penyusunan skripsi ini. 8. Indra, Frida, Niken dan Taruna atas kesediaannya membantu saya dalam pengolahan data skripsi ini. 9. Yusuf, Davy, Mila, Yunan dan rekan-rekan eksman angkatan 6 seperjuangan lainnya yang membantu saya dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya, semoga segala amal kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-rekan mendapat balasan yang baik pula.Amin.
v
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................
iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................
iv
UCAPAN TERIMA KASIH ...............................................................
v
DAFTAR TABEL......................................................................... ........
viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................... ....
ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
x
I. PENDAHULUAN..................................................................... .........
1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 1.4 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................
1 5 6 7
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... .........
8
2.1 Corporate Social Responsibility .............................................. 2.1.1 Definisi ......................................................................... 2.1.2 Landasan Hukum ......................................................... 2.1.3 Kategori Aktivitas ........................................................ 2.1.4 Pendekatan ................................................................... 2.2 Citra Perusahaan ..................................................................... 2.3 Loyalitas .................................................................................. 2.4 Shareholder dan Stakeholder ................................................... 2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................
8 8 10 11 15 16 18 20 21
III. METODE PENELITIAN ........................................... ..................
23
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................ 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 3.3 Pengumpulan Data .................................................................. 3.4 Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 3.4.1 Uji Validitas .................................................................. 3.4.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 3.4.3 Analisis Deskriptif ........................................................ 3.4.4 Analisis Citra Perusahaan .............................................. 3.4.5 Analisis Tabulasi Sederhana Loyalitas Konsumen. ....... 3.4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana. ...............................
23 26 26 28 28 28 29 30 31 32
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... ...........
34
4.1 Gambaran Umum PT Indosiar Visual Mandiri ....................... 4.1.1 Sejarah Singkat PT IVM ............................................... 4.1.2 Struktur Organisasi PT IVM ......................................... 4.1.3 Program CSR PT IVM .................................................. 4.2 Program Peduli Kasih Indosiar (PPKI) ................................... 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................. 4.4 Karakteristik Responden ........................................................ 4.5 Persepsi Responden Terhadap Citra PT IVM ......................... 4.6 Tabulasi Sederhana Loyalitas Konsumen ............................... 4.7 Pengaruh Program Peduli Kasih Terhadap Citra PT IVM ...... 4.8 Pengaruh Program Peduli Kasih Terhadap Loyalitas Konsumen ................................................................ 4.9 Implikasi Manajerial ...............................................................
34 34 37 38 39 43 44 47 48 49
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... ................
55
1. Kesimpulan ......................................................................................... 2. Saran ...................................................................................................
55 55
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
57
LAMPIRAN ...........................................................................................
59
vii
52 54
DAFTAR TABEL No.
Halaman
1. Klasifikasi stakeholder ...................................................................... 2. Rincian hipotesis yang akan digunakan pada penelitian ................... 3. Peringkat stasiun televisi swasta nasional berdasarkan TV share, all markets and all hours ................................................. 4. Rekapitulasi penilaian responden terhadap citra PT IVM yang dibangun melalui kegiatan CSR Peduli Kasih ........................ 5. Hasil penilaian responden untuk setiap indikator pada pengukuran loyalitas (dalam persen) ............................................... 6. Rekapitulasi hasil perhitungan pengaruh PPKI terhadap setiap dimensi pada pengukuran citra perusahaan ...................................... 7. Hasil perhitungan nilai t-hitung pada masing-masing dimensi citra perusahaan ........................................................................................ 8. Hasil uji Anova program CSR Peduli Kasih terhadap citra perusahaan ................................................................................ 9. Hasil uji nilai R program CSR Peduli Kasih terhadap citra perusahaan ................................................................................ 10. Hasil uji koefisien regresi program CSR Peduli Kasih terhadap citra perusahaan ................................................................. 11. Hasil uji Anova program CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen ........................................................................... 12. Hasil uji nilai r program CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen ...........................................................................
viii
21 33 37 47 49 50 50 51 51 52 53 53
DAFTAR GAMBAR No.
Halaman
1. Empat kategori perusahaan berdasarkan pendekatan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR ...................... 2. Empat kategori perusahaan berdasarkan pendekatan tujuan CSR promosi atau pemberdayaan masyarakat ......................................... 3. Kerangka pemikiran penelitian ........................................................ 4. Struktur organisasi PT IVM ............................................................. 5. Proporsi responden berdasarkan usia ............................................... 6. Proporsi responden berdasarkan pekerjaan ...................................... 7. Proporsi responden berdasarkan pendidikan .................................... 8. Proporsi responden berdasarkan domisili ........................................ 9. Proporsi responden berdasarkan pendapatan ...................................
ix
13 14 25 38 45 45 46 46 47
DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuesioner penelitian ........................................................................ 59 2. Rincian kegiatan PPKI 2009 – 2010 ................................................ 64 3. Audit keuangan PPKI tahun 2008 dan 2009 .................................... 66 4. Hasil uji validitas kuesioner ............................................................. 67 5. Hasil uji reliabilitas kuesioner .......................................................... 70 6. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap citra perusahaan .................. 71 7. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap masing-masing dimensi citra perusahaan ................................................................................ 72 8. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap loyalitas konsumen ............. 75 9. Rekapitulasi hasil jawaban responden ............................................. 76
x
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Globalisasi telah menimbulkan persaingan di bisnis global sehingga kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Saat ini Indonesia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas oleh Asean Free Trade Area (AFTA) di tahun 2003 dan diikuti dengan Asia Pacific Economic Corporation (APEC) di tahun 2010 ini dan World Trade Organization (WTO) di tahun 2020 nanti. Dengan adanya globalisasi ini diharapkan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya peluang yang ada untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini menyebabkan semua perusahaan menghadapi persaingan ketat. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam persaingan bisnis global ini, agar perusahaan mampu bertahan dan keuntungan terus meningkat. Pengoptimalan keuntungan ini dilakukan perusahaan dengan menggunakan berbagai sumber daya
yang
dimiliki
perusahaan
bahkan
terkadang
perusahaan
mengeksploitasi sumber-sumber alam yang berdampak pada krisis lingkungan dan masyarakat sosial. Beberapa perusahaan di Indonesia telah mengalami permasalahan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berdampak pada kerugian, baik secara materi maupun non materi (kepercayaan). PT Lapindo Brantas di Sidoarjo adalah salah satu perusahaan yang bermasalah dengan pengelolaan lingkungan. Perusahaan yang merupakan bekas tambang minyak ini menjadi bukti nyata perlunya pengelolaan lingkungan yang baik, agar terjadi keseimbangan antara alam dan manusia, sehingga eksistensi perusahaan tetap terjaga. Lumpur yang menjadi bencana menyebabkan kerugian tidak hanya pada perusahaan, tetapi juga pada masyarakat sekitar.
2
Pada tanggal 22 Februari 2006 terjadi permasalahan yang disebabkan tidak pekanya perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Dalam hal ini 500 warga Kampung Kali Kabur dan Banti, Tembagapura, menutup ruas jalan dan pemukiman karyawan PT Freeport Indonesia ke lokasi pengolahan dan penambangan Grazberg. Akibatnya, PT Freeport Indonesia menutup sementara kegiatan kantornya dan menghentikan produksi. Kerusakan lingkungan yang sangat tragis terjadi pula pada lokasi penambangan timah inkonvensional di bibir pantai Pulau Bangka, Belitung, dengan terjadinya pencemaran air di permukaan laut dan perairan umum. Selain itu, lahan menjadi tandus, sehingga terjadi abrasi pantai, dan kerusakan cagar alam yang diperkirakan butuh waktu 150 tahun untuk pemulihannya (Sutopoyudo, 2009). Permasalahan lingkungan yang dihadapi perusahaan-perusahaan tersebut harus menjadi perhatian bagi perusahaan lain. Semakin berkembang suatu perusahaan, maka kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan semakin besar, karena perusahaan membutuhkan sumber daya yang lebih banyak lagi dari lingkungan sekitarnya. Sumber daya tersebut tidak hanya berupa bahan baku produksi berupa material, tetapi juga tenaga kerja. Eksploitasi sumber-sumber alam yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan, telah memicu kesadaran untuk mengurangi dampak negatif ini. Penerapan tanggungjawab sosial atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi salah satu cara perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. CSR menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya memikirkan kepentingan perusahaan, tetapi juga kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas. Pihak-pihak tersebut adalah semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, yaitu pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik, pemerintah dan pemasok bahkan pesaing. Program-program sosial tersebut dapat berupa bantuan kesehatan, pembangunan sarana-prasarana umum, pemberian bantuan secara tunai, pemberian beasiswa dan berbagai jenis bantuan sosial lainnya.
3
Program CSR di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2007 dengan adanya Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 UU PT menyatakan, (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam (SDA) wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL), (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan
dan
diperhitungkan
sebagai
biaya
perseroan
yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran, (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (www.hukumonline.com, 2010). Sanksi pidana mengenai pelanggaran CSR pun terdapat didalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) Pasal 41 ayat (1) yang menyatakan barangsiapa yang melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak lima ratus juta rupiah (Sutopoyudo, 2009). Berdasarkan Undang-Undang tersebut CSR menjadi satu prasyarat penting bagi kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) menjadi salah satu landasan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR. Salah satu prinsip pada GCG adalah responsibility yang dijadikan perusahaan pedoman dalam kepatuhan pada peraturan perundang-undangan tentang proteksi kesehatan, keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan. Kesadaran perusahaan akan pentingnya penerapan GCG tidak lagi pada tindakan reaktif tetapi sudah pada tindakan pencegahan maupun proteksi. Setelah krisis tahun 1998, banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan ekonomi. Biaya hidup yang semakin tinggi menjadi salah satu hal yang menyebabkan kesulitan ekonomi masyarakat. Biaya untuk pendidikan dan kesehatan juga dirasakan masih tinggi dan masih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, tetapi tidak mampu mengeluarkan biaya untuk layanan tersebut. Tingginya biaya
4
pengobatan
yang
tidak
terjangkau
oleh
masyarakat
miskin
telah
mengakibatkan banyaknya masyarakat miskin ini memilih membiarkan penyakit yang mengidap keluarganya atau dirinya sendiri, meskipun penyakit tersebut, termasuk penyakit yang membahayakan jiwanya. PT Indosiar Visual Mandiri Tbk (IVM) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran, yaitu salah satu televisi swasta di Indonesia, menyadari pentingnya program CSR dilakukan oleh perusahaan. Penerapan CSR tidak lagi dianggap biaya oleh perusahaan, melainkan investasi. IVM melakukan wujud nyata CSR melalui program Peduli Kasih, yang berawal dari wujud kepedulian perusahaan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan setelah terjadinya krisis 1998. Barang dan jasa menjadi mahal, sehingga biaya hidup semakin meningkat. Kesehatan menjadi salah satu faktor yang mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat miskin. Krisis telah menyebabkan kondisi masyarakat ekonomi lemah semakin meningkat. Menyadari pentingnya kesehatan bagi masyarakat yang terkadang tidak dapat dijangkau oleh masyarakat miskin, membuat PT IVM melakukan program Peduli Kasih ini. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat yang ikut membantu dengan menyalurkan bantuan melalui rekening yang telah disediakan perusahaan sebagai wadah bantuan kepada masyarakat yang akan digunakan untuk membantu biaya pengobatan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu. Menanggapi respon positif ini, PT IVM melakukan program Peduli kasih secara terus menerus hingga saat ini. Kegiatan ini sebagai bentuk CSR Indosiar kepada masyarakat Indonesia yang merupakan konsumen perusahaan, khususnya masyarakat ekonomi lemah yang menderita penyakit yang dapat disembuhkan melalui prosedur operasi. Program Peduli Kasih sampai saat ini (Maret 2011) telah membantu 13.113 pasien dari berbagai penyakit yang dapat dioperasi dan memberikan alat-alat bantu, seperti alat bantu pendengaran maupun kacamata baca.
5
PT IVM sebagai perusahaan profit oriented tidak dapat mengandalkan dana dari perusahaan sepenuhnya. Hal ini dapat dipahami, karena PT IVM bukanlah lembaga sosial yang dapat memenuhi semua tuntutan masyarakat akan biaya kesehatan (pengobatan) gratis terhadap penyakit yang dideritanya. Oleh karena itu, selain menggunakan dana perusahaan, PT IVM juga melakukan penggalangan dana dari masyarakat melalui program tayangan di Indosiar. Dalam hal ini, masyarakat dapat melakukan bantuan dana dengan cara mentransfer melalui rekening-rekening pada beberapa bank yang telah ditunjuk. Dana perusahaan yang digunakan untuk melakukan program ini dihitung sebagai biaya dalam pengeluaran perusahaan, selain dianggap sebagai investasi jangka panjang. Pengelolaan biaya untuk CSR yang tepat berdampak pada efisiensi terhadap biaya itu sendiri dan maksimalisasi keuntungan, baik berupa materi maupun citra perusahaan itu sendiri. Selain itu, kegiatan CSR ini diharapkan dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Untuk melihat efektifitas program Peduli Kasih terhadap citra perusahaan dan loyalitas konsumen PT IVM, dilakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra dan Loyalitas Konsumen PT Indosiar Visual Mandiri Tbk”.
1.2
Perumusan Masalah Konsep CSR semakin banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia sebagai salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Keberhasilan dalam penyelesaian masalahmasalah lingkungan menjadi isu yang semakin kompetitif dan dapat dijadikan sebagai alat promosi perusahaan yang dapat meningkatkan citra, bahkan mungkin profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan CSR dianggap sebagi investasi perusahaan jangka panjang melalui pembentukkan citra positif, sehingga perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya dalam persaingan.
6
Peraturan terhadap lingkungan yang semakin ketat dengan adanya hukuman bagi perusahaan yang melanggar undang-undang mengenai PT maupun undang-undang mengenai Lingkungan Hidup, telah membuat perusahaan wajib melaksanakan CSR. Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan anggaran tersendiri untuk program CSR atau masuk dalam biaya lingkungan. Manajemen biaya lingkungan yang baik dan tepat akan berdampak positif bagi perusahaan. Menekan biaya dengan pemilihan metode yang paling tepat dalam memilih program CSR menjadi salah satu indikasi manajemen biaya lingkungan yang baik dan selain itu dapat meningkatkan
citra
positif
di
masyarakat
terhadap
produk
yang
dihasilkannya, sehingga tercipta loyalitas konsumen. Rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana karakteristik konsumen PT IVM pada Program Peduli Kasih Indosiar (PPKI) ?
2.
Bagaimana penilaian konsumen terhadap PPKI dari sisi citra dan loyalitas konsumen ?
3.
Apakah terdapat pengaruh PPKI terhadap citra perusahaan dan juga pengaruh PPKI terhadap loyalitas konsumen ?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mengidentifikasi karakteristik konsumen PT IVM pada PPKI.
2.
Mengidentifikasi penilaian konsumen terhadap PPKI dari sisi citra dan loyalitas konsumen.
3.
Menganalisis pengaruh PPKI terhadap citra perusahaan dan pengaruh PPKI terhadap loyalitas konsumen.
7
1.4
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dibatasi pada penganalisaan pengaruh program CSR terhadap citra perusahaan dan loyalitas konsumen dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis citra perusahaan, tabulasi sederhana untuk pengukuran loyalitas konsumen dan analisis regresi linear sederhana. Lingkup populasi yang akan diteliti pada penelitian adalah masyarakat kota Jakarta dengan jumlah contoh 100 (seratus) orang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Corporate Social Responsibility
2.1.1 Definisi CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnisnya dan dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan (Nuryana, 2005). CSR sering disebut dengan istilah amal perusahaan (Corporate
Giving/Charity),
kedermawanan
perusahaan
(Corporate
philanthropy), relasi kemasyarakatan perusahaan (Corporate Community/Public Relations) dan pengembangan masyarakat (Community Development). Keempat istilah tersebut dapat menjadi acuan dimensi atau pendekatan CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam konteks Investasi Sosial Perusahaan (Corporate Social Investment/Investing). Motif perusahaan melakukan suatu CSR dapat dikategorikan dari empat istilah tersebut. Menurut Schermerhorn dalam Suharto (2007), CSR adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-caranya sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal. Jadi CSR tidak hanya diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap eksternal perusahaan, seperti masalah pencemaran lingkungan dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan internal perusahaan, yaitu kepada para stakeholder. Edi Suharto dalam Jatmiko (2010), mendefinisikan CSR sebagai tanggungjawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusankeputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (draft 3 ISO 26000). International Organization for Standardization
9 (ISO), organisasi standardisasi internasional menghasilkan panduan dan standardisasi untuk tanggungjawab sosial, yang diberi nama ISO 26000. CSR pada ISO 26000 dalam Jalal (2008) merupakan tanggungjawab organisasi terhadap dampak keputusan maupun aktivitas yang dilakukan organisasi tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan. Hal-hal yang diatur dalam ISO 26000 mengenai CSR ini mencakup : 1.
Konsisten
dengan
pembangunan
berkelanjutan
dan
kesejahteraan
masyarakat. 2.
Memperhatikan kepentingan dari para konsumen.
3.
Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional.
4.
Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, baik kegiatan produk maupun jasa. Terdapat 7 (tujuh) isu pokok mengenai CSR dalam ISO 26000. Isu
tersebut adalah : 1.
Pengembangan masyarakat.
2.
Konsumen.
3.
Praktek kegiatan institusi yang sehat.
4.
Lingkungan.
5.
Ketenagakerjaan.
6.
Hak Asasi Manusia.
7.
Organizational Governance (Organisasi Kepemerintahan). Menurut Poerwanto (2010), CSR atau tanggungjawab sosial (TJS)
perusahaan adalah jiwa perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan bisnis yang mencakup citra perusahaan, promosi, meningkatkan penjualan, membangun percaya diri, loyalitas karyawan, dan keuntungan. Dalam konteks lingkungan eksternal, TJS berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat seperti kesempatan kerja dan stabilitas sosial, ekonomi dan budaya. Berdasarkan definisi ini disimpulkan bahwa CSR tidak hanya diwujudkan ke lingkungan eksternal perusahaan, tetapi juga ke lingkungan internal perusahaan. Dalam konteks operasional bisnis, CSR merupakan komitmen organisasi terhadap peningkatan
10 mutu hidup bagi para pekerja, keluarga, pelanggan, pemasok, masyarakat dan lingkungan. Banyak pihak yang mengartikan CSR sama dengan etika perusahaan atau etika bisnis. Menurut Hirt and Ferrell (2006), CSR berbeda dengan etika. Dalam hal ini, etika bisnis berhubungan dengan keputusan individu-individu atau kelompok kerja yang oleh masyarakat dinilai sebagai salah atau benar, sedangkan CSR adalah konsep yang lebih luas berkenaan dampak dari aktivitas-aktivitas bisnis secara keseluruhan terhadap masyarakat.
2.1.2
Landasan Hukum Peraturan mengenai prinsip-prinsip CSR tertuang dalam Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Pada Pasal 74 UU PT disebutkan bahwa : 1.
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan SDA wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
2.
TJSL
merupakan
kewajiban
Perseroan
yang
dianggarkan
dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3.
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain UU PT tersebut, UU Republik Indonesia No 25 tahun 2007 juga
menjadi landasan setiap perusahaan untuk melakukan program CSR. Pasal 15 (b) tentang Penanaman Modal pada UU RI No 25 Tahun 2007 tersebut menyatakan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan TJS perusahaan. Berdasarkan dua landasan hukum di atas, maka CSR merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan dimana terdapat sanksi hukum, jika perusahaan tidak menerapkannya.
11 2.1.3
Kategori Aktivitas Terdapat 6 (enam) kategori aktivitas CSR (Kotler and Lee, 2005), yaitu : 1.
Cause Promotions Cause
Promotions
adalah
aktivitas
CSR
yang
dilakukan
perusahaan dengan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial, atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. Contoh kasus cause promotion ini dapat dilihat pada Perusahaan DELL yang mensponsori pengumpulan komputer bekas untuk didonasikan kepada organisasi non-profit dan organisasi publik. 2.
Cause-Related Marketing Aktivitas CSR cause-related marketing adalah perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Contoh perusahaan yang melakukan CSR kategori ini adalah Danone melalui produk aqua, dimana setiap 1 ℓ aqua yang terjual perusahaan akan menyumbangkan 10 ℓ air bersih untuk daerah-daerah yang masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
3.
Corporate Social Marketing Perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh perusahaan yang melakukan CSR ini adalah PT Unilever melalui produk lifebuoy dengan program ‘Lifebuoy Berbagi Sehat’. Program ini mengkampanyekan hidup sehat salah satunya dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Perusahaan membagikan produk dan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mensuskseskan program CSR ini.
12 4.
Corporate Phylanthropy Hal ini yang dilakukan oleh PT IVM dalam penerapan CSR perusahaan. Perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Bantuan untuk kesehatan masyarakat meliputi biaya pengobatan, perawatan hingga penyembuhan melalui PPKI dan mendirikan fasilitas umum, serta menyediakan alat-alat berat untuk membantu evakuasi saat terjadi bencana alam melalui Program Kita Peduli.
5.
Community Volunteering Perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran, atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktunya
secara
sukarela
guna
membantu
organisasi-organisasi
masyarakat lokal maupun masyarakat yang jadi sasaran program. Standard Chartered Bank melakukan CSR kategori ini sebagai wujud TJS perusahaan. Setiap karyawan akan diberi reward berupa cuti kerja untuk waktu yang digunakan dalam setiap kegiatan CSR perusahaan. 6.
Social Responsible Business Practice Perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas, serta memelihara lingkungan hidup. McDonald menggunakan material berbahan daur ulang pada pengemasannya sebagai wujud CSR perusahaan sebagai contoh CSR kategori ini. Menurut Suharto dalam Kusumadilaga (2010) yang berkaitan dengan
pelaksanaan CSR, perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan
dan
komitmen
perusahaan
dalam
menjalankan
CSR.
Pengelompokkan ini dapat memotivasi perusahaan dalam mengembangkan program CSR dan dapat pula dijadikan cermin, serta panduan untuk menentukan model CSR yang tepat. Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya ada delapan kategori perusahaan. Pendekatan pertama berdasarkan proporsi
13 keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR. Dalam hal ini, terdapat 4 (empat) kategori perusahaan dalam pendekatan ini yang dapat dilihat pada Gambar 1. Profit Perusahaan
Perusahaan Ekonomis
Perusahaan Reformis
(Pelit) Perusahaan Minimalis (Kecil-Lemah)
(Maju) Perusahaan Humanis (Baik Hati-Dermawan) Anggaran CSR
Gambar 1. Empat (4) kategori perusahaan berdasarkan pendekatan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR (Suharto dalam Kusumadilaga, 2010) Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR, perusahaan terdiri atas 4 (empat) kategori berikut (Suharto dalam Kusumadilaga, 2010) : 1.
Perusahaan Minimalis, yaitu perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya termasuk kategori ini.
2.
Perusahaan Ekonomis adalah perusahaan yang memiliki keuntungan tinggi, namun anggaran CSR rendah. Perusahaan yang termasuk kategori ini adalah perusahaan besar, namun pelit.
3.
Perusahaan Humanis merupakan perusahaan yang meskipun profit rendah, proporsi anggaran CSR relatif tinggi. Perusahaan pada kategori ini disebut perusahaan dermawan atau baik hati.
4.
Perusahaan Reformis adalah perusahaan ini memiliki profit dan anggaran CSR tinggi. Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk lebih maju.
14 Pendekatan kedua adalah berdasarkan tujuan CSR yang dilakukan perusahaan, apakah untuk promosi atau pemberdayaan masyarakat (Suharto dalam Kusumadilaga, 2010). Terdapat 4 (empat) kategori perusahaan
dalam
pendekatan ini, yaitu : 1.
Perusahaan Pasif, dimana perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan jelas, yaitu bukan untuk promosi, bukan pula untuk pemberdayaan, tetapi sekadar melakukan kegiatan kreatif perusahaan sebagai bentuk promosi dan hal yang kurang bermanfaat bagi perusahaan.
2.
Perusahaan Impresif, dimana perusahaan lebih mengutamakan CSR untuk promosi daripada untuk pemberdayaan masyarakat. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan tebar pesona daripada tebar karya.
3.
Perusahaan Agresif merupakan perusahaan yang kegiatan CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya nyata daripada tebar pesona.
4.
Perusahaan Progresif adalah perusahaan yang menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan sekaligus pemberdayaan. Promosi dan CSR dipandang sebagai kegiatan yang bermanfaat dan menunjang satu-sama lain bagi kemajuan perusahaan (Gambar 2). Promosi Perusahaan Impresif (Tebar Pesona) Perusahaan Pasif (Tidak Tebar Pesona
Perusahaan Progresif (Tebar Pesona dan Karya) Perusahaan Agresif (Tebar Karya)
dan Karya) Pemberdayaan Masyarakat Gambar 2. Empat (4) kategori perusahaan berdasarkan pendekatan tujuan CSR (promosi atau pemberdayaan masyarakat) (Suharto dalam Kusumadilaga, 2010)
15 2.1.4 Pendekatan Menurut Poerwanto (2010), secara konseptual terdapat 3 (tiga) pendekatan dalam pembentukkan CSR, yaitu : 1.
Pendekatan moral, yaitu kebijakan atau tindakan yang didasarkan pada prinsip kesantunan dan nilai-nilai positif yang berlaku, dengan pengertian bahwa apa yang dilakukan tidak melanggar atau merugikan pihak-pihak lain.
2.
Pendekatan kepentingan bersama, yaitu menyatakan bahwa kebijakankebijakan moral harus didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran, keterbukaan dan kebebasan.
3.
Pendekatan manfaat adalah konsep TJS yang didasarkan pada nilai-nilai bahwa apa yang dilakukan oleh organisasi harus dapat menghasilkan manfaat besar bagi pihak-pihak berkepentingan secara adil. Berdasarkan pendekatan tersebut, CSR tidak dapat disebut sebagai beban
perusahaan karena CSR merupakan bentuk moral atau etika perusahaan yang menjadi kepentingan bersama berbagai pihak terkait yang akan menunjang keberlangsungan usaha suatu perusahaan. Hal ini tentu saja akan membawa manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang, sehingga CSR dapat dikategorikan dalam tiga aktivitas yang dikenal dengan Triple Bottom Lines meliputi 3P, yaitu profit, people dan planet. Profit berarti perusahaan memberikan manfaat keuntungan kepada shareholder, people diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap stakeholder dan masyarakat sekitar, serta planet merupakan bentuk aktivitas CSR perusahaan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
16 2.2
Citra Perusahaan Menurut
Kotler
dalam
http://frommarketing.blogspot.com
(2010),
corporate image is the consumer’s response to the total offering and is defined as a sum the belief, ideas, and impressions that a public has an organization. Pengertian tersebut mendefinisikan citra perusahaan sebagai respon konsumen pada keseluruhan penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide dan kesan masyarakat pada suatu organisasi. Citra tersebut terbentuk di benak konsumen karena adanya pengalaman, kepercayaan, informasi dan pengetahuan yang pernah diperoleh oleh konsumen. Kasali (2007) menyatakan citra adalah kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber terpercaya. Terdapat tiga (3) hal penting dalam citra, yaitu kesan obyek, proses terbentuknya citra dan sumber terpercaya. Obyek tersebut dapat berupa individu maupun perusahaan yang terdiri dari sekelompok orang di dalamnya. Citra suatu obyek terhadap obyek lain dapat berubah seiring informasi yang terus berubah dari waktu ke waktu dan ditentukan pula oleh faktor kepercayaan terhadap informasi tersebut. Citra menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan untuk kelangsungan hidup dan pengembangan kreativitas pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri. Pentingnya citra perusahaan dikemukakan oleh Gronroos dalam Suwandi (2010) adalah : 1.
Menceritakan harapan bersama kampanye eksternal. Citra positif memudahkan
perusahaan
mengkomunikasikan
tujuan
perusahaan,
sedangkan citra negatif sebaliknya. 2.
Citra perusahaan berfungsi sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi kegiatan perusahaan. Citra perusahaan yang positif di mata konsumen dapat menjadi pelindung kesalahan-kesalahan kecil, mutu teknis atau fungsional perusahaan dan citra yang negatif dapat memperbesar kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
17 3.
Citra perusahaan berfungsi sebagai pengalaman dan harapan konsumen atas mutu pelayanan perusahaan.
4.
Citra perusahaan mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan. Citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal. Menurut Jefkins dalam
Indarwati (2007), hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan adalah : 1.
Sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang.
2.
Keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya.
3.
Keberhasilan ekspor.
4.
Hubungan industri yang baik.
5.
Reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar.
6.
Kesediaan turut memikul tanggungjawab sosial.
7.
Komitmen mengadakan penelitian. Penelitian ini mengambil 2 (dua) dari 7 (tujuh) faktor di atas yang dapat
meningkatkan citra perusahaan, yaitu ketersediaan turut memikul tanggungjawab sosial dan komitmen mengadakan penelitian. Ketersediaan turut memikul tanggungjawab sosial melalui kegiatan CSR PT IVM Program Peduli Kasih Indosiar (PPKI) menjadi faktor utama dalam pembentukkan citra perusahaan yang akan diteliti pada penelitian ini. Selain itu, komitmen mengadakan riset juga menjadi faktor lain yang menunjang citra perusahaan, karena sebelum mengadakan program CSR, PT IVM melakukan riset terhadap bentuk kegiatan dan para penerima bantuan untuk program CSR yang akan dilakukan.
18 2.3
Loyalitas Menurut Mowen dan Minor dalam Mustikawati (2009), loyalitas merupakan sikap positif terhadap produk, memiliki komitmen terhadap produk dan melakukan pembelian berulang. Kunci utama pada pengertian tersebut adalah konsumen yang loyal terhadap suatu produk atau perusahaan akan melakukan pembelian produk atau menggunakan jasa perusahaan kembali. Selain itu konsumen yang loyal akan mereferensikan produk baik barang maupun jasa yang dihasilkan suatu perusahaan kepada orang lain. Menurut Palilati dalam Seravina (2009), terdapat lima (5) indikator peubah yang dapat mengukur loyalitas konsumen. Pada penelitian ini digunakan empat (4) dari lima (5) indikator peubah tersebut. Satu (1) indikator adalah kesediaan menerima bunga yang rendah atau biaya yang tinggi pada lima (5) indikator tersebut lebih dikhususkan pada penelitian perbankan. Empat (4) indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1.
Pembelian ulang, dimana dalam penelitian ini faktor pembelian ulang dapat dinilai dari konsumen yang tetap setia menonton tayangan Indosiar tidak hanya pada PPKI tetapi juga berbagai tayangan. Konsumen juga bersedia untuk memberikan bantuan berulang kepada program ini.
2.
Rekomendasi.
3.
Menceritakan hal positif.
4.
Menambah tontonan lain di Indosiar. Loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa merupakan salah satu dari
aset produk yang menunjukkan mahalnya nilai sebuah loyalitas (Aaker dalam Rahmatillah, 2009). Hal ini dikarenakan untuk membangun sebuah loyalitas dibutuhkan waktu yang cukup lama dan terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Banyak manfaat yang diperoleh dari loyalitas konsumen, diantaranya : 1.
Mengurangi biaya pemasaran, karena berdasarkan beberapa penelitian, biaya untuk memperoleh pelanggan baru 6 (enam) kali lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada.
19 2.
Trade leverage, artinya sebuah produk yang memiliki pelanggan setia lebih banyak akan menarik distributor untuk menyediakan ruangan yang lebih luas dibandingkan dengan produk lain yang pelanggan setianya lebih sedikit.
3.
Menarik pelanggan baru, karena pelanggan yang telah setia terhadap suatu produk atau perusahaan biasanya akan mereferensikan kepada orang lain yang akan menjadi pelanggan baru perusahaan tersebut.
4.
Merespon ancaman pesaing jika para pesaing menghasilkan produk yang lebih baik. Hal ini dikarenakan pelanggan yang setia sulit dipengaruhi, sehingga perusahaan memiliki kesempatan untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi dari pesaing dalam jangka waktu tertentu tanpa takut pelanggan tersebut beralih ke produk pesaing.
5.
Nilai kumulatif bisnis yang berkelanjutan, karena dengan adanya pelanggan yang setia akan mendorong perusahaan untuk terus menghasilkan produk yang konstan dibutuhkan secara teratur dengan harga lebih rendah.
6.
Word of mouth communication (oral) yang berdampak besar terhadap citra perusahaan. Pelanggan yang setia akan menceritakan hal-hal baik tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen lain yang jauh lebih persuasif daripada iklan. Loyalitas konsumen menjadi faktor penting karena manfaat-manfaat yang
disebutkan di atas serta dapat membangun maupun mengembangkan citra positif perusahaan. Menurut Durianto et al dalam Rahmatillah (2009), pengukuran loyalitas konsumen dapat dilakukan berdasarkan beberapa tingkatan, yaitu : 1.
Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), merupakan tingkat loyalitas yang paling dasar. Semakin sering konsumen berpindah dari satu merek ke merek lain menunjukkan konsumen tersebut tidak loyal. Konsumen pada tingkatan ini biasanya melakukan pembelian karena banyak orang membeli produk tersebut disebabkan harganya murah.
2.
Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), yaitu pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi suatu merek
20 produk. Tidak ada alasan kuat bagi konsumen pada tingkatan ini untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan tersebut membutuhkan biaya, usaha, atau pengorbanan lain. 3.
Satisfied Buyer (pembeli yang merasa puas), yaitu kategori pembeli yang merasa puas dengan merek yang mereka konsumsi, tetapi dapat beralih merek meskipun butuh waktu, biaya, atau risiko lain akibat peralihan tersebut.
4.
Liking the Brand (menyukai merek), merupakan kategori pembeli yang benar-benar menyukai merek tersebut. Rasa suka tersebut dapat timbul karena
berkaitan
dengan
simbol,
rangkaian
pengalaman
dalam
menggunakan merek tersebut sebelumnya, atau persepsi mutu yang tinggi. 5.
Commited Buyer (pembeli yang berkomitmen), yaitu kategori pembeli yang setia dan memiliki kebanggan dalam menggunakan suatu merek. Merek tersebut bahkan menjadi sangat penting, baik dari segi fungsi maupun ekspresi siapa sebenarnya penggunanya. Ciri konsumen pada kategori ini adalah tindakan konsumen tersebut untuk merekomendasikan atau mempromosikan merek yang digunakan kepada orang lain.
2.4
Shareholder dan Stakeholder Shareholder adalah pihak-pihak yang memiliki saham atau modal (harta/kekayaan) suatu perusahaan. Shareholder merupakan bagian dari stakeholder, karena stakeholder adalah anggota komunitas, atau kelompok individu, masyarakat (tidak semua) yang berasal dari wilayah perusahaan tersebut berdiri, wilayah negara dan bisa juga negara lain (global) yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya suatu perusahaan (Prasetijo, Budimanta dan Rudito, 2004). Sedangkan menurut Solihin (2008), stakeholders atau pemangku kepentingan adalah orang atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh berbagai keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan. Jones dalam Jatmiko (2010), mengklasifikasikan stakeholder atas inside dan outside stakeholders. Perbedaan kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
21 Tabel 1. Klasifikasi Stakeholder menurut Jones dalam Jatmiko (2010) Klasifikasi Stakeholder 1 Inside Stakeholders
No
2 Outside Stakeholders
2.5
Pengertian orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan, serta berada di dalam organisasi perusahaan orang-orang maupun pihakpihak (constituencies) yang bukan pemilik perusahaan, bukan pemimpin perusahaan dan bukan pula karyawan perusahaan, namun memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan, serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
Contoh Pihak-Pihak dalam Kategori Stakeholder pemegang saham (stockholders/shareholders), para manajer (managers), dan karyawan (employees) pelanggan (customers), pemasok (suppliers), pemerintah (government), masyarakat lokal (local communities) dan masyarakat secara umum (general public)
Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian terdahulu pada penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) rujukan. Rujukan penelitian pertama dari Indra Jatmiko, dengan skripsi berjudul Kajian Citra Perusahaan Melalui Kegiatan Corporate Social Responsibility pada Bank “X” Bogor pada tahun 2011. Penelitian ini meneliti hubungan antara TJS yang dilakukan perusahaan terhadap citra perusahaan setelah dilakukan program TJS tersebut. Penelitian tersebut menggunakan analisis faktor, dengan hasil responden menilai citra yang dibangun oleh Bank “X” melalui program CSR sudah baik. Penelitian ini menggunakan enam (6) dimensi untuk menjelaskan hubungan antara citra perusahaan melalui kegiatan CSR. Keenam (6) dimensi tersebut adalah successful (90,4%), business wise (89,1%), character (89%), cooperative (73,2%), withdrawn (70,4%) dan dynamic (67,2%). Setelah dilakukan analisis faktor, keenam (6) dimensi tersebut mampu menjelaskan variasi 64,745%. Rujukan penelitian kedua (2) adalah penelitian yang dilakukan oleh Rimba Kusumadilaga, dengan skripsi berjudul Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
22 Indonesia) pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai peubah moderating dan perbedaan luas pengungkapan CSR periode sebelum dan sesudah berlakunya UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Contoh penelitian ini adalah pengungkapan
pertanggungjawaban sosial pada sektor
manufaktur tahun 2006 dan 2008, dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu 21 perusahaan pada tahun 2006 dan 42 perusahaan pada tahun 2008 yang memenuhi kriteria sebagai contoh penelitian. Metode analisis pada penelitian tersebut adalah analisis regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh nyata terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai peubah moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR dan nilai perusahaan. Dalam hal ini, terdapat perbedaan luas pengungkapan CSR periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Rujukan penelitian ketiga (3) adalah penelitian yang dilakukan oleh Marisa Seravina, dalam skripsi berjudul Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama (Studi Kasus pada Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor) pada tahun 2008. Penelitian ini meneliti sikap nasabah terhadap kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan dan hubungannya dengan loyalitas nasabah pengguna tabungan Britama. Pengukuran loyalitas pada penelitian ini menggunakan 5 (lima) indikator, yaitu pembelian ulang, rekomendasi, menambah jumlah tabungan, menceritakan hal positif dan kesediaan menerima bunga yang rendah atau biaya yang tinggi. Penelitian tersebut menggunakan analisis Rank Spearman dan analisis Regresi Linear Sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara penerapan program CSR perusahaan dengan loyalitas nasabah, nilai 0,315 untuk nasabah yang telah mengetahui program CSR BRI dan nilai 0,174 untuk nasabah yang belum mengetahui program CSR BRI.
III. METODE PENELITIAN
3.1
Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian mengenai hubungan antara CSR terhadap citra perusahaan dan loyalitas konsumen ini diawali dengan mengetahui visi dan misi perusahaan. Visi PT IVM adalah menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada in-house production, kreativitas dan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Sedangkan misi perusahaan adalah berorientasi maju dengan terobosan baru (futuristic), menjadi trendsetter dengan ide orisinil (innovative), mengutamakan kepuasan stakeholders (satisfactory) dan peduli terhadap lingkungan sekitar (humanity). CSR menjadi salah satu aspek korporasi yang mampu menumbuhkan perusahaan secara simultan sesuai dengan salah satu misi perusahaan, yaitu peduli terhadap lingkungan sekitar. Berbagai kegiatan perusahaan dilakukan berlandaskan pada visi dan misi perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan tersebut. Setelah mengetahui visi dan misi perusahaan, penelitian ini selanjutnya menganalisis program CSR PT IVM itu sendiri. Mengacu pada UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan perseroan untuk melakukan tanggungjawab sosial dan lingkungan, maka PT IVM mengadakan program Peduli Kasih sebagai wujud tanggungjawab perusahaan. Program yang diawali pada tahun 2000 ini merupakan wujud tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat yang kemudian mendapat respon positif dari masyarakat pada awal diadakannya program ini. Penilaian masyarakat terhadap program CSR terhadap citra perusahaan dan loyalitas konsumen dilakukan dengan pemilihan contoh. Hasil penilaian ini dijabarkan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal ini dilakukan agar diketahui karakteristik populasi yang diwakili oleh contoh. Populasi yang menjadi fokus penelitian ini adalah masyarakat kota Jakarta yang diwakili dengan 100 contoh. Karakteristik contoh diketahui melalui penyebaran kuesioner, dimana pemilihan contoh untuk dijadikan
24
responden dilakukan dengan metode Convenience Sampling (pengambilan contoh secara kebetulan) yang masuk ke dalam teknik pengambilan contoh non peluang. Metode ini dipilih karena tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden. Contoh yang menjadi responden adalah contoh yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peneliti, sehingga dapat mengurangi bias penelitian (Simamora, 2004). Analisis deskriptif digunakan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi citra perusahaan dan loyalitas konsumen. Hasil analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis citra perusahaan yang diukur dengan analisis citra perusahaan dan loyalitas konsumen yang diukur dengan analisis loyalitas konsumen. Kemudian untuk melihat pengaruh peubah independen (X), yaitu pelaksanaan CSR terhadap peubah dependen (Y) yang merupakan citra perusahaan dan loyalitas konsumen digunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis pengaruh CSR terhadap citra perusahaan dan loyalitas konsumen menjadi tujuan akhir penelitian ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi manajerial kepada perusahaan. Implikasi manajerial ini merupakan penilaian terhadap kegiatan CSR perusahaan yang kemudian dapat dijadikan perusahaan sebagai bahan masukan agar dapat melakukan kegiatan ini lebih efektif dan efisien ke depannya. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
25
Visi dan Misi PT IVM Program CSR (Peduli Kasih) PT IVM
Karakteristik Responden (Analisis Deskriptif)
Persepsi Masyarakat terhadap Program CSR (Peduli Kasih) PT IVM
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra Perusahaan
Analisis Citra Perusahaan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Tabulasi Sederhana Loyalitas Konsumen
Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengaruh CSR PT IVM terhadap Citra Perusahaan dan Loyalitas Konsumen Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
26
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT IVM Jakarta yang beralamat di Jalan Damai No 11 Daan Mogot, Jakarta Barat, 11510. Periode penelitian selama tiga (3) bulan dari bulan Februari – April 2011.
3.3
Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer sebagian besar diperoleh dari pengamatan (observasi) di lapangan, wawancara dengan karyawan PT IVM khusus program Peduli Kasih dan wawancara terstruktur dengan konsumen melalui kuesioner (Lampiran 1). Pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya dapat memilih alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan
dalam
kuesioner
untuk
pada
penelitian
ini
menggunakan Skala Likert. Menurut Rangkuti (2002), Skala Likert digunakan dalam kuesioner dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai pertanyaan yang diajukan. Bobot dalam Skala Likert dibuat ke dalam lima (5) penilaian, yaitu : a.
Jawaban sangat setuju diberi bobot 5
b.
Jawaban setuju diberi bobot 4
c.
Jawaban ragu-ragu diberi bobot 3
d.
Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
e.
Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1 Setiap jawaban responden dikalikan dengan bobotnya. Jawaban
tersebut kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rataan penilaian responden terhadap setiap unsur. Rentang skala tersebut adalah : 1,00 – 1,80 = sangat tidak berpengaruh 1,80 – 2,60 = tidak berpengaruh 2,60 – 3,40 = cukup berpengaruh
27
3,40 – 4,20 = berpengaruh 4,21 – 5,00 = sangat tidak berpengaruh Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut baik yang dilakukan langsung oleh pihak pengumpul data primer maupun pihak lainnya. Pada penelitian ini data sekunder diperoleh melalui studi literatur, penelitian-penelitian terdahulu dan internet. Contoh yang diambil pada penelitian ini adalah masyarakat kota Jakarta dengan jumlah contoh 100 orang. Jumlah ini diperoleh dengan menggunakan Rumus Slovin dengan nilai e sebesar 10% (nilai kritis untuk penelitian deskriptif). Rumus Slovin digunakan dengan asumsi bahwa populasi yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal, yaitu :
n=
N (1 + Ne 2 )
………………………………......................(1)
dimana : n
= jumlah contoh
N
= jumlah populasi di Kota Jakarta tahun 2010, yaitu 9.588.198 (Hasil Sensus Penduduk Kota Jakarta, www.bps.go.id, 2010)
e
= persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan contoh yang masih ditolerir (10%). Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, diketahui jumlah
penduduk Kota Jakarta yaitu 9.588.198, sehingga diperoleh contoh sejumlah : n=
9.588 .198 = 99,9989 ≈ 100 responden (1 + 9.588.198 (0,1) 2 )
28
3.4
Pengolahan dan Analisis Data
3.4.1 Uji Validitas
Pengujian kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pertanyaan dalam kuesioner dapat dimengerti oleh responden. Uji pendahuluan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian kuesioner. Kuesioner diuji validitasnya untuk mengetahui bagaimana alat ukur (instrument) mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment Pearsons berikut :
........................... (2) Keterangan : r = Koefisien reliabilitas yang dicari N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total Berdasarkan hasil perhitungan, jika r-hitung lebih besar daripada rtabel, maka kuesioner dinyatakan valid.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam riset. Uji reliabilitas ini dilakukan pada saat sebelum penelitian untuk mengetahui apakah instrumen pengumpulan data tersebut sebuah reliabel (dapat diandalkan) atau belum. Apabila ternyata hasilnya tidak reliabel, maka hal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kuesioner. Jika hasilnya reliabel, maka penelitian akan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner.
Uji reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus berikut : r=
2 k ∑δ − 1 ………………………...........…………........ (3) k − 1 δ 2
29
Jika :
δi 2 =
∑ Xi 2 −
(∑ Xi) 2 N
N
Keterangan : r k
……....…………………………….. (4)
= koefisien reabilitas yang dicari = jumlah butir pertanyaan
δi 2 = ragam butir-butir pertanyaan δi
∑ Xi
= ragam skor tes = jumlah skor jawaban subyek untuk butir pertanyaan ke n
N
= jumlah populasi
Apabila r hitung positif dan lebih dari nilai r tabel dan nilai alpha
cronbach minimum adalah 0,6 maka pernyataan dalam kuesioner reliabel. Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan software SPPS (Statistical Package for Social Sciences) versi 11.50 for Windows.
3.4.3
Analisis Deskriptif
Subagyo dalam Jatmiko (2010), analisis deskriptif adalah cara pengumpulan data yang kemudian disajikan dengan menentukan nilai-nilai statistika dan membuat diagram atau menampilkan gambar yang merupakan informasi hasil pengolahan data, penyajian ini dilakukan agar lebih mudah dipahami dan dibaca. Analisis deskriptif pada penelitian ini meliputi karakteristik responden, faktor-faktor yang mempengaruhi citra perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen.
30
3.4.4
Analisis Citra Perusahaan
Spector dalam Jatmiko (2010) mengemukakan 6 (enam) faktor utama
untuk
mengukur
mengekspresikan
citra
dimensi
suatu
utama
organisasi.
calon
responden
Parameter
atau
untuk dimensi
pengukuran citra perusahaan ini akan digunakan untuk instrumen penelitian melalui kuesioner. Keenam (6) faktor utama tersebut adalah : 1.
Dynamic (pioneering, attention-getting, active dan goal oriented), yaitu organisasi atau perusahaan harus dinamis, menjadi pelopor, menarik perhatian, aktif dan berorientasi pada tujuan.
2.
Cooperative (friendly, well-liked dan eager to please good relations), yaitu sebuah organisasi harus mampu bekerjasama (ramah, disukai, membuat senang orang lain dan memiliki hubungan baik dengan orang lain).
3.
Business (wise, smart, persuade dan well-organized), yaitu organisasi harus memiliki karakter bisnis (bijak, cerdas, persuasif dan terorganisir dengan baik).
4.
Character (ethical, reputable dan respectable), yaitu sebuah organisasi yang baik, harus memiliki karakter yang baik pula seperti memiliki etika yang baik, reputasi baik dan terhormat.
5.
Successful (financial performance dan self-confidence). Ciri yang dimiliki organisasi sukses adalah kinerja keuangan yang baik dan memiliki rasa percaya diri.
6.
Withdrawn (aloof, secretive dan cautious), yaitu organisasi harus mampu menahan diri (ketat, menjaga rahasia dan berhati-hati). Pengujian penilaian responden terhadap program CSR PT IVM
yaitu Program Peduli Kasih sendiri dilakukan dengan memberikan delapan pertanyaan. Berdasarkan jawaban dari responden tersebut, kemudian dilakukan penilaian citra perusahaan yang disebabkan oleh PPKI. Menurut Umar (2003), kriteria penilaian berdasarkan Skala Likert berikut : 1,00 – 1,80 artinya sangat buruk 1,81 – 2,60 artinya buruk 2,61 – 3,40 artinya cukup baik
31
3,41 – 4,20 artinya baik 4,21 – 5,00 artinya sangat baik 3.4.5
Analisis Tabulasi Sederhana Loyalitas Konsumen
Indikator yang digunakan untuk mengetahui loyalitas konsumen Indosiar sebagai dampak dari kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan adalah yang bersedia menonton ulang tayangan Indosiar, khususnya PPKI serta bersedia ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, rekomendasi, menceritakan hal positif dan menambah tontonan lain di Indosiar. Berdasarkan indikator tersebut disusun lima (5) pertanyaan pada kuesioner untuk mengukur loyalitas konsumen pada penelitian ini. Pengukuran hubungan CSR PT IVM terhadap loyalitas konsumen dilakukan dengan tabulasi sederhana atau tabel satu peubah. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri atau karakteristik dari suatu peubah dan melihat persentase responden dalam memilih suatu kategori. Setelah mengetahui persentase kategori yang dipilih oleh responden tersebut, maka dilakukan tabulasi sederhana dengan menggunakan rumus berikut :
fi P =
x 100 % ................................................... (5)
∑fi Keterangan : p = persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = banyaknya jumlah responden
32
3.4.6
Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang dianggap berpengaruh pada suatu objek yang akan diteliti. Analisis regresi dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu analisis regresi linear sederhana dan berganda. Menurut Uyanto (2006), analisis regresi linear sederhana digunakan untuk memprediksi nilai suatu peubah dependen (terikat atau y) berdasarkan nilai peubah independen (bebas atau x) lainnya, sedangkan analisis regresi linear berganda merupakan pengembangan dari analisis linear sederhana, dimana terdapat lebih dari satu peubah bebas (xi). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk mengukur sikap konsumen dengan adanya program CSR Peduli Kasih Indosiar terhadap citra PT IVM dan loyalitas konsumen. Perumusan model analisis regresi linear sederhana pada penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : a. Y1 = a + bX + e ................................................................ (6) b. Y2 = a + cX + e ................................................................ (7) Keterangan : Y1
= Citra Perusahaan
Y2
= Loyalitas Konsumen
a
= Konstanta
b dan c = Koefisien Regresi X
= Program Peduli Kasih Indosiar (CSR PT IVM)
e
= Galat (Peubah lain yang tidak diteliti)
Berdasarkan persamaan regresi yang telah dibuat, maka disusun hipotesis yang akan digunakan pada penelitian, yaitu H0 dan H1. Rincian hipotesis yang akan digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
33
Tabel 2. Rincian hipotesis yang akan digunakan pada penelitian No Kategori Hipotesis H0 : Tidak terdapat pengaruh kegiatan CSR Pengaruh kegiatan CSR PT IVM melalui Program Peduli Kasih PT IVM melalui terhadap citra perusahaan 1 Program Peduli Kasih H1 : Terdapat pengaruh kegiatan CSR PT terhadap citra IVM melalui Program Peduli Kasih perusahaan terhadap citra perusahaan H0 : Tidak terdapat pengaruh kegiatan CSR Pengaruh kegiatan CSR PT IVM melalui Program Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen PT IVM (Program 2 Peduli Kasih) terhadap H1 : Terdapat pengaruh kegiatan CSR PT loyalitas konsumen IVM melalui Program Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum PT Indosiar Visual Mandiri (PT IVM) 4.1.1
Sejarah Singkat PT IVM PT IVM yang lebih dikenal dengan sebutan Indosiar, merupakan
anak perusahaan dari PT Indosiar Karya Media (PT IDKM). Awalnya perusahaan ini berdiri dengan nama PT Indovisual Citra Persada (PT ICP) pada tahun 1991 yang bergerak di bidang jasa penyiaran televisi. Perusahaan ini kemudian menjadi salah satu televisi swasta nasional kelima di Indonesia, yang mulai beroperasi dengan menayangkan siaran perdana pada tanggal 11 Januari 1995. Indosiar menjadi stasiun televisi pertama yang mencatatkan sahamnya di Indonesia pada tahun 2001. PT ICP kemudian berganti nama menjadi PT IDKM di tahun 2003 setelah melalui restrukturisasi pada perusahaan tersebut. Pada tahun 2004 PT IDKM terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham IDKM, sedangkan untuk PT IVM yang merupakan anak perusahaan PT IDKM menjadi perusahaan tertutup pada tahun tersebut. Indosiar memiliki visi yaitu menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada in-house production, kreativitas dan SDM yang handal. Sedangkan misi perusahaan adalah berorientasi maju dengan terobosan baru (futuristic), menjadi trendsetter dengan ide orisinil (innovative), mengutamakan kepuasan stakeholders (satisfactory)
dan
peduli
terhadap
lingkungan
sekitar
(humanity).
Perusahaan selalu berusaha melakukan terobosan dan inovasi baru yang mengutamakan
kepentingan
stakeholders
dan
kepedulian
terhadap
lingkungan sekitar sesuai dengan misi perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan mampu bersaing diantara stasiun televisi lainnya, sehingga perusahaan mampu bertahan sebagai salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.
35
Perkembangan Indosiar saat ini sudah semakin pesat dibandingkan dengan awal berdirinya. Hal ini dibuktikan dengan jangkauan siaran yang sudah dapat diakses mencapai 80% dari total penduduk Indonesia melalui 34 stasiun pemancar di Indonesia pada tahun 2005. Saat ini Indosiar telah membangun stasiun pemancar baru di Jakarta dengan tinggi kurang lebih 400 m untuk meningkatkan mutu penerimaan siaran di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang mulai mengalami gangguan, karena pembangunan gedunggedung tinggi dalam lima (5) tahun terakhir. Perkembangan Indosiar juga dilihat dari jumlah jam tayang untuk program produksi sendiri. Pada tahun 2002, tercatat peningkatan jam tayang untuk program produksi sendiri yaitu 4.023 jam, dibandingkan pada tahun 2001 yang hanya 3.819 jam dan tahun 2000 sebanyak 3.846 jam. Selain itu, program siaran langsung juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2000 tercatat 1.520 jam, tahun 2001 mengalami peningkatan menjadi 1.814 jam dan meningkat lagi di tahun 2002 mencapai 1.910 jam. Misi perusahaan yang selalu menghasilkan terobosan baru dengan ide orisinil yang mampu memenuhi kepentingan stakeholders dengan tetap peduli terhadap lingkungan sekitar selalu dijadikan landasan dalam setiap kegiatan perusahaan. Berbagai terobosan baru dengan ide orisinil telah dihasilkan Indosiar, diantaranya strategi penayangan program pada hari berurutan (strip in), penulisan lirik lagu (subtitle) untuk karaoke pemirsa di rumah, pembuatan program sekaligus media promosi (promotainment), jajak pendapat jarak jauh (telepolling), sponsor produk dalam sebuah program (built in sponsorship) dan penggalangan dana bantuan yang terintegrasi antara telepon, ATM dan program televisi (telethon) yang mendapat respon baik dari masyarakat.
36
Indosiar juga memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan investor, selain masyarakat yang menjadi fokus utama perusahaan. Pada akhir tahun 2004, perusahaan melakukan aksi korporasi restrukturisasi yang memungkinkan pemegang saham memiliki saham baru di perusahaan induk yaitu PT IDKM. Hal ini akan memberikan peluang lebih besar dalam melakukan diversifikasi usaha. Konsistensi upaya yang dilakukan oleh Indosiar dalam memperhatikan kepentingan pemegang sahamnya selama 5 (lima) tahun berturut-turut membuat Indosiar mendapatkan penghargaan “The Value Creator Award” dari majalah SWA Sembada dan masuk daftar peringkat “Obligasi Korporasi Terbaik 2005” versi majalah Investor di akhir tahun 2005. Pada tahun 2009, Indosiar melakukan investasi pada 22 anak perusahaan dengan implementasi sistem stasiun jaringan yang dilakukan secara bertahap. Saat ini Indosiar telah melakukan berbagai pembangunan sarana prasarana untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan diantaranya pembangunan sebuah studio baru seluas 4.700 m2 di atas tanah seluas 13.500 m2, kapasitas 800 tempat duduk, stage seluas 24x24 m, 2 (dua) function room berkapasitas 20-30 orang, 2 (dua) ruangan VIP dengan fasilitas lengkap, sistem kamera high definition, digital Audio Mixer kapasitas besar, gedung Art Workshop dan gedung pendukung acara (ruang make up, wardrobe serta ruang tunggu artis). Studio ini telah menjadi studio siaran televisi terbesar yang ada di Indosiar, bahkan di Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga survey industri pertelevisian yaitu Nielsen Audience Measurement Indonesia, Indosiar menempati posisi kelima pada industri televisi swasta nasional untuk kategori TV Share, All Markets and All Hours periode Januari – September 2010. Urutan stasiun televisi berdasarkan survei tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
37
Tabel 3.
Peringkat stasiun Televisi Swasta Nasional berdasarkan TV share, all markets and all hours No Nama Stasiun Televisi Persentase TV Share, All Markets and All Hours (%) 1 RCTI 16,1 2 SCTV 14,8 3 Trans TV 13,6 4 TPI (MNC) 11,2 5 Indosiar 10,1 6 Trans7 10,1 7 ANTV 8,9 8 GTV 7,7 9 Lain-lain 7,5
Sumber : Nielsen Audience Measurement Indonesia, www.agbnielsen.com, 2010
4.1.2 Struktur Organisasi PT IVM Organisasi merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat keterkaitan yang harus berjalan secara terpadu, serta merupakan alat dari manajemen dalam mengukur berbagai aktivitas dan tugas dalam suatu perusahaan. Menurut Manullang (1991), organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama orangorang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka usaha mencapai sesuatu tujuan. Perusahaan yang merupakan salah satu bentuk organisasi pasti memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi akan memudahkan perusahaan dalam pengelolaan SDM agar tercipta efisiensi dan efektivitas dari tiap karyawan, serta unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional yang terperinci serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Struktur organisasi PT IVM dapat dilihat pada Gambar 4.
38
Dewan Komisaris (Board of Commissioners) Komite Audit (Audit Committee) Direktur Utama (President Director) Corporate Secretary Humas Internal Audit CSR
Peduli Kasih
Kita Peduli
Direksi Directors Gambar 4. Struktur organisasi PT IVM
4.1.3 Program CSR PT IVM Salah satu misi PT IVM adalah peduli terhadap lingkungan sekitar (humanity). Hal ini diwujudkan perusahaan diantaranya melalui 2 (dua) program CSR Indosiar yaitu Peduli Kasih dan Kita Peduli. Peduli Kasih merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dengan memberikan biaya pengobatan gratis terhadap beberapa penyakit yang diadakan secara terus menerus. Program ini dilakukan secara simultan.
39
Hal ini berbeda dengan program Kita Peduli yang bersifat insidentil, yaitu ketika terjadinya bencana alam. Program Kita Peduli bertujuan untuk meringankan beban korban bencana alam yang ada di Indonesia diantaranya dengan pemberian bantuan alat-alat berat, bantuan makanan, air bersih, pakaian dan obat-obatan untuk korban bencana alam, serta pembangunan sarana-prasarana umum (tempat ibadah, sekolah atau tempat pelayanan kesehatan). 4.2
Program Peduli Kasih Indosiar (PPKI) PPKI merupakan salah satu wujud kepedulian Indosiar terhadap masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat tidak mampu di Indonesia. Setelah krisis tahun 1998, banyak masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Pendidikan dan kesehatan yang menjadi sektor penting dalam kehidupan masyarakat, semakin sulit diperoleh. Masyarakat ekonomi lemah menjadi semakin miskin, sehingga semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah terjadinya krisis tersebut, terutama masalah pendidikan dan kesehatan yang semakin sulit untuk dipenuhi. Berawal dari situasi krisis tersebut, Indosiar mendapat informasi dari berbagai rumah sakit bahwa semakin banyak orang sakit membutuhkan pengobatan tetapi tidak mampu untuk membiayai pengobatan tersebut. Jaringan Pengaman Sosial (JPS) yang pernah dilakukan pemerintah tidak mampu membantu banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan dana untuk kesehatan. Bahkan program JPS tersebut sempat tidak dilakukan lagi oleh pemerintah pada saat-saat setelah krisis. Masyarakat terus berusaha mencari berbagai bantuan kesehatan agar tetap mampu bertahan hidup dengan kondisi sehat, namun tidak sedikit pula yang akhirnya menyerah dengan tidak melakukan pengobatan, karena tidak mampu membayar biaya kesehatan yang semakin tinggi.
40
Kesejahteraan masyarakat, khususnya masalah pendidikan dan kesehatan, merupakan tugas dan tanggungjawab negara. Namun Indosiar menyadari banyak hal yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, tetapi karena begitu banyak masyarakat yang mengalami kesulitan setelah terjadinya krisis ekonomi dan kondisi perekonomian negara yang belum stabil, pada bulan Juni 2000 Indosiar melakukan kegiatan Peduli Bengkulu. Kegiatan ini merupakan wujud tanggungjawab sosial Indosiar untuk ikut membantu pemerintah dalam meringankan beban masyarakat yang terkena bencana pada saat itu. Kegiatan ini ternyata mendapat respon positif dari masyarakat sehingga menjadi motivasi bagi Indosiar untuk mengadakan kegiatan tersebut secara rutin. Kegiatan sosial Peduli Kasih dilakukan pertama kali pada bulan September 2000 yang merupakan tanggapan Indosiar terhadap respon positif masyarakat pada kegiatan Peduli Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan dengan menggalang dana dari masyarakat melalui tayangan di media televisi yang kemudian akan disalurkan kepada masyarakat tidak mampu untuk membantu biaya pengobatan. Penggalangan dana dilakukan mengingat Indosiar bukanlah lembaga sosial atau institusi pemerintah, namun segala pengeluaran operasional untuk kegiatan ini dibiayai secara penuh oleh Indosiar, seperti gaji karyawan ataupun biaya operasional untuk survey ke lapangan. Dana yang dihimpun dari masyarakat seluruhnya digunakan hanya untuk biaya pengobatan masyarakat tidak mampu. Wujud tanggungjawab sosial Indosiar melalui program Peduli Kasih ini bertujuan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah yang menderita sakit dan berusia produktif, serta memiliki penyakit yang dapat disembuhkan dengan rekomendasi dari dokter. Indosiar akan membantu seluruh biaya pengobatan dan/atau biaya perawatan pasien. Kriteria masyarakat yang berhak mendapat bantuan kesehatan dari program ini sebagai berikut :
41
1. Calon pasien berasal dari masyarakat ekonomi lemah yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan domisili pasien. 2. Usia produktif yang diprioritaskan anak-anak pada sekolah dasar. Hal ini dilakukan karena mereka mampu menghasilkan sesuatu yang produktif untuk kemajuan negara jika kondisi kesehatan baik. 3. Penyakit yang diderita dapat disembuhkan dengan rekomendasi dokter. Penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup seperti tekanan darah tinggi, asam urat atau stroke tidak bisa mendapatkan bantuan dari program ini. Selain itu penyakit yang belum dapat disembuhkan atau penyembuhan harus dilakukan berulang kali seperti kanker, tumor atau hedrosepalus juga tidak termasuk kriteria penyakit yang dapat dibantu biaya pengobatannya melalui program Peduli Kasih ini. Penyakit yang saat ini masuk dalam daftar yang dapat diberikan bantuan biaya pengobatan oleh program Peduli Kasih adalah bibir sumbing, hernia, noma, katarak, hispung desease, asteria ani dan colostomy, orthopedy, sampai ke pemberian alat bantu baca, alat bantu dengar, kaki dan tangan palsu serta ke kursi roda. 4. Pasien atau orang tua pasien (jika pasien tersebut dalam tanggungan orang tua) tidak memiliki pekerjaan tetap, baik sebagai pegawai pemerintahan maupun pegawai swasta. Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan data masyarakat kurang mampu yang berhak memperoleh bantuan pengobatan maupun perawatan dari program Peduli Kasih ini. Masyarakat kurang mampu ataupun
pihak
lain
yang
mengetahui
adanya
program
langsung
menghubungi pihak PPKI. Selain itu, data pasien juga bisa diperoleh dari laporan pihak rumah sakit ke tim Peduli Kasih. Rumah sakit yang mengetahui adanya program ini akan memberikan data pasien yang memenuhi kriteria yang ditetapkan Indosiar agar pasien tersebut dapat mendapatkan bantuan pengobatan. Indosiar akan membantu seluruh biaya pengobatan dan/atau perawatan tersebut selama pasien tersebut memenuhi
42
kriteria yang ditetapkan dengan menggunakan hasil penghimpunan dana dari masyarakat. Kegiatan Peduli Kasih ini dilakukan oleh kelompok kerja Peduli Kasih dan para sukarelawan yang seluruhnya adalah karyawan Indosiar. Indosiar bekerjasama dengan berbagai rumah sakit umum pusat dan daerah serta beberapa dokter ahli untuk menjaring dan menyeleksi pasien tidak mampu yang berhak mendapatkan bantuan. Indosiar juga melakukan kerjasama dengan rumah sakit khusus seperti Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dan Rumah Sakit Mata Aini Jakarta. Prosedur yang harus dilakukan pasien setelah kriteria yang ditetapkan Indosiar dipenuhi adalah pasien mengajukan permohonan dengan
mengisi
formulir
yang
ditandatangani
dokter
yang
bertanggungjawab terhadap pemeriksaan atau kesembuhan pasien. Setelah pengisian formulir dilakukan oleh pasien, kelompok kerja Peduli Kasih akan mengeluarkan surat jaminan untuk membiayai segala biaya pengobatan pasien, sehingga dokter atau pihak dari rumah sakit dapat melakukan tindakan pengobatan, perawatan ataupun pembedahan sesuai dengan rekomendasi dokter yang bertanda tangan di rumah sakit rujukan. Saat ini Indosiar telah membantu 13.113 pasien yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Indosiar juga menjalin kerjasama dengan berbagai rumah sakit swasta, balai kesehatan masyarakat dan puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah Indonesia. Dana bantuan untuk pasien merupakan dana yang digalang oleh Indosiar dari masyarakat melalui rekening Peduli Kasih pada PT Bank Central Asia, Tbk dengan no rekening 001-303-8888. Selain itu, donasi juga bisa disampaikan melalui SMS Peduli Kasih dengan cara mengetik PK dan dikirim ke 3262 untuk Telkomsel (Kartu Halo, Simpati dan Kartu As) dan nomor 3949 untuk Satelindo (Indosat, Satelindo, dan IM3). Setiap SMS yang dikirim oleh konsumen berarti konsumen tersebut telah menyumbang sebesar Rp 5.000,00 ke Program Peduli Kasih.
43
Hingga saat ini, sudah banyak masyarakat yang ikut merasakan bantuan Program Peduli Kasih. Bantuan diberikan ke berbagai daerah di tanah air. Rincian kegiatan Peduli Kasih dari tahun 2009 – 2010 dapat dilihat pada Lampiran 2 dan pada Lampiran 3 dapat dilihat audit keuangan PPKI.
4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat diandalkan. Pengujian kuesioner mengenai Program Peduli Kasih Indosiar, citra perusahaan dan loyalitas konsumen dilakukan terhadap 30 responden pada awal penelitian. Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total, dengan menggunakan rumus teknik kolerasi Product Moment Pearson yang diolah dengan Microsoft Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15.00 for Windows. Hasil pengujian kuesioner dinyatakan valid atau tidak valid untuk dijadikan alat ukur antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja terhadap seluruh pertanyaan apabila r hitung lebih besar dari r tabel pada selang 95% sebesar 0,361. Setelah dilakukan uji validitas terhadap 30 orang, tidak diperoleh pertanyaan yang tidak valid pada kuesioner yang akan digunakan pada penelitian, sehingga kuesioner dapat disebar kepada 100 orang responden. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen mengerti maksud dari setiap pertanyaan dalam kuesioner. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid, selanjutnya kuesioner juga perlu diuji keandalannya dengan menggunakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik αcronbach. Seperti halnya pada uji validitas, pengujian reliabilitas juga dilakukan pada 30 responden dan hasilnya dicatat. Hasil tersebut diolah dengan dengan bantuan Microsoft SPSS versi 15.00 for
44
Windows untuk mengetahui nilai αcronbach. Berdasarkan hasil pengolahan dihasilkan nilai αcronbach untuk penilaian responden terhadap Program Peduli Kasih Indosiar yaitu α = 0,789, sikap responden terhadap citra PT IVM dengan α = 0,747 dan pengujian loyalitas konsumen dengan α = 0,829. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai αcronbach yang lebih besar dari r-tabel sebesar 0,6, sehingga dapat disimpulkan kemungkinan terjadi kesalahan pengukuran dalam kuesioner cukup rendah dan penggunaannya dapat diandalkan. Hasil pengujian reliabilitas tersebut juga mengindikasikan bahwa kuesioner mampu memberikan pengukuran yang konsisten apabila penulis menyebarkan kuesioner secara berulang kali dalam waktu yang berlainan. Hasil perhitungan reliabilitas kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 5.
4.4
Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, wilayah domisili dan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh data responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 41 orang (41%) dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 59 orang (59%). Berdasarkan usia, responden dikelompokkan menjadi lima (5) kategori, yaitu 17–25 tahun, 26–35 tahun, 36–45 tahun, 46–45 tahun dan di atas 56 tahun. Hasil survey menunjukkan bahwa untuk pengelompokkan responden berdasarkan usia, usia 26–35 tahun yang paling banyak menjadi responden yaitu 34 orang (34%) dan yang paling sedikit responden yang berusia di atas 56 tahun sebanyak 4 orang (4%). Rincian responden berdasarkan kelompok usia lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.
45
Gambar 5. Proporsi responden berdasarkan usia Jumlah responden yang bekerja sebagai pegawai swasta paling banyak dibandingkan pekerjaan lain pada pengelompokkan responden berdasarkan pekerjaan, yaitu 56 orang (56%). Pengelompokkan responden berdasarkan pekerjaan dibagi lagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu pelajar/mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta, Ibu Rumah Tangga (IRT) dan wiraswasta. Proporsi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Proporsi responden berdasarkan pekerjaan Berdasarkan kelompok pendidikan, responden yang banyak terpilih untuk mewakili populasi pada penelitian ini adalah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir sarjana, yaitu 49 orang (49%). Kelompok responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir ini terdiri dari SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana. Lebih jelasnya untuk proporsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada Gambar 7.
46
Gambar 7. Proporsi responden berdasarkan pendidikan Responden juga dikelompokkan berdasarkan wilayah domisili. Berdasarkan wilayah domisili, responden dikelompokkan lagi menjadi lima (5) bagian yaitu domisili di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Hasil survei menunjukkan bahwa responden paling banyak berdomisili di wilayah Jakarta Selatan, yaitu 33 orang (33%). Rincian responden berdasarkan wilayah domisili ini dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Proporsi responden berdasarkan domisili Pengelompokkan responden terakhir adalah berdasarkan jumlah pendapatan per bulan. Pada kelompok ini, responden dibagi menjadi lima (5) kategori yaitu responden berpenghasilan per bulan kurang dari Rp 1.000.000,00 , Rp 1.000.001,00–Rp 2.000.000,00, Rp 2.000.001,00–Rp 3.000.000,00, Rp 3.000.001,00–Rp 4.000.000,00 dan di atas Rp 4.000.000,00. Kategori paling banyak pada kelompok pendapatan per bulan ini adalah responden yang memiliki penghasilan Rp 2.000.001,00–Rp
47
3.000.000,00, yaitu 30 orang (30%). Lebih jelasnya mengenai proporsi responden berdasarkan pendapatan per bulan dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Proporsi responden berdasarkan pendapatan 4.5
Persepsi Responden Terhadap Citra PT IVM Hasil pengolahan data berdasarkan jawaban responden terhadap citra PT IVM menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai baik citra perusahaan yang dibangun melalui kegiatan CSR Peduli Kasih. Terdapat 6 (enam) indikator untuk mengukur citra PT IVM pada penelitian ini seperti yang telah dijabarkan pada metode penelitian. Rekapitulasi hasil penilaian responden terhadap masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi penilaian responden terhadap citra PT IVM yang dibangun melalui kegiatan CSR Peduli Kasih No 1 2 3 4 5 6
Dimensi Citra Dynamic Cooperative Business Character Successful Withdrawn
Skor Rataan 3,48 3,69 3,61 3,56 3,54 3,14
Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian responden masuk dalam kategori baik terhadap citra PT IVM melalui kegiatan Peduli Kasih dengan rentang penilaian 3,14–3,69. Penilaian secara keseluruhan indikator tersebut diperoleh nilai skor rataan 3,50 yang dapat diartikan bahwa responden menilai citra PT IVM melalui program CSR Peduli Kasih sudah baik.
48
4.6
Tabulasi Sederhana Loyalitas Konsumen Pengukuran terhadap loyalitas konsumen Indosiar sebagai dampak dari kegiatan CSR Peduli Kasih dilakukan dengan tabulasi sederhana. Terdapat 4 (empat) indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat loyalitas konsumen pada penelitian ini, yaitu : 1.
Bersedia menonton ulang tayangan Indosiar khususnya Program Peduli Kasih serta bersedia ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini yang diwakili oleh pertanyaan ke-4 bagian E pada kuesioner. Hasil dari jawaban responden, yaitu 1% responden sangat tidak setuju, 6% responden tidak setuju, 30% responden netral, 59% responden setuju dan 4% responden sangat setuju untuk tetap menyukai tayangan Indosiar.
2.
Indikator yang kedua dalam pengukuran loyalitas konsumen pada penelitian ini yaitu rekomendasi yang diukur melalui pertanyaan nomor 2 (dua) dan 3 (tiga) bagian E pada kuesioner. Hasilnya 5% responden tidak bersedia, 42% responden netral, 49% responden bersedia dan 4% responden sangat bersedia untuk merekomendasikan tayangan Indosiar kepada orang lain.
3.
Konsumen akan menceritakan hal positif mengenai Indosiar kepada orang lain merupakan indikator selanjutnya dalam mengukur loyalitas konsumen. Indikator ini diukur dengan pertanyaan bagian E yang pertama pada kuesioner. Berdasarkan jawaban responden diperoleh hasil 5% responden tidak bersedia, 42% responden netral, 47% responden bersedia dan 6% responden sangat bersedia untuk menceritakan hal postif mengenai Indosiar kepada orang lain.
4.
Indikator terakhir yang digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen pada penelitian ini, yaitu menambah tontonan lain di Indosiar yang diwakili oleh pertanyaan ke-5 (lima) bagian E pada kuesioner. Hasil yang diperoleh berdasarkan jawaban responden adalah 2% responden sangat tidak setuju, 18% responden tidak setuju, 40% responden netral, 34% responden setuju dan 6% responden sangat setuju untuk tetap menyukai tayangan Indosiar.
49
Persentase jawaban tiap indikator untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. No 1 2 3 4
Hasil penilaian responden untuk pengukuran loyalitas (dalam persen)
Indikator Bersedia menonton ulang tayangan Indosiar Rekomendasi Menceritakan hal postif Menambah tontonan lain
setiap
indikator
pada
STS 1
TS 6
N S 30 59
SS 4
Total 100
-
5 5 18
42 49 42 47 40 34
4 6 6
100 100 100
2
Sumber : Data Primer yang Diolah pada April 2011
Pada metode penelitian telah dijelaskan kriteria penilaian untuk pengukuran loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari jawaban responden maka, terdapat 52% konsumen yang loyal, 39% konsumen yang netral dan 9% konsumen yang tidak loyal.
4.7
Pengaruh Program Peduli Kasih Terhadap Citra PT IVM Pengukuran pengaruh Program Peduli Kasih terhadap Citra PT IVM dilakukan dengan menggunakan regresi linear sederhana (Lampiran 6). Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran pengaruh kegiatan CSR dengan citra perusahaan ini adalah : H0 : Tidak terdapat pengaruh kegiatan CSR PT IVM melalui Program Peduli Kasih terhadap citra perusahaan. H1 : Terdapat pengaruh kegiatan CSR PT IVM melalui Program Peduli Kasih terhadap citra perusahaan. Terdapat enam (6) parameter yang digunakan untuk mengukur citra perusahaan pada penelitian ini yaitu dynamic, cooperative, business, character, successful dan withdrawn. Hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi linear (Lampiran 7), diperoleh hasil PPKI memberikan pengaruh paling besar terhadap dimensi dynamic pada pengukuran citra perusahaan (33,2%), sedangkan dimensi terkecil yang dipengaruhi PPKI pada pengukuran citra perusahaan adalah dimensi withdrawn (7,7%). Adapun rekapitulasi hasil perhitungan pengaruh PPKI terhadap setiap dimensi pada pengukuran citra perusahaan ini dapat dilihat pada Tabel 6.
50
Tabel 6. Rekapitulasi hasil perhitungan pengaruh PPKI terhadap setiap dimensi pada pengukuran citra perusahaan No 1 2 3 4 5 6
Dimensi Citra Dynamic Cooperative Business Character Successful Withdrawn
R Square 0,332 0,169 0,111 0,114 0,091 0,077
Pengaruh PPKI terhadap MasingMasing Dimensi Citra (%) 33,2 16,9 11,1 11,4 9,1 7,7
Hasil uji nilai t-hitung untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh PPKI terhadap masing-masing dimensi citra perusahaan diperoleh hasil nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel pada setiap dimensi. Hasil perhitungan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara PPKI dengan masing-masing dimensi dalam pengukuran citra perusahaan. Selain itu PPKI memiliki nilai p-value (Sig.) lebih kecil dari nilai α (0,05), artinya nyata terhadap masing-masing dimensi citra perusahaan. Rincian hasil perhitungan nilai t-hitung masingmasing dimensi citra perusahaan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil perhitungan nilai t-hitung pada masing-masing dimensi citra perusahaan No 1 2 3 4 5 6
Dimensi Citra Dynamic Cooperative Business Character Successful Withdrawn
Nilai t-hitung 6,972 4,457 3,500 3,559 3,131 2,857
Nilai t-tabel 2,132 2,353 2,353 2,353 2,353 2,353
Pvalue 0,000 0,000 0,001 0,001 0,002 0,005
α (alpha) 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana terhadap keseluruhan dimensi citra perusahaan, diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 1,072.
Pengujian tingkat signifikansi pengaruh antara program
CSR dengan citra PT IVM dilakukan uji koefisien regresi (Uji t). Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung 6,487 (Tabel 8) dan nilai t-tabel 2,101. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh secara signifikan antara program CSR Peduli Kasih dengan citra PT IVM karena
51
nilai t-hitung > t-tabel (6,487 > 2,101), maka hipotesis H0 ditolak atau dengan kata lain tidak terbukti. Tabel 8. Hasil uji ANOVA program CSR peduli kasih terhadap citra perusahaan thitung 6,487
ttabel 2,101
Fhitung 42,081
Ftabel 4,451
Pvalue 0,000
α (alpha) 0,05
Hasil uji Anova pada Tabel 8, dilakukan untuk melihat nilai dari F hitung serta F tabel yang didapatkan. Hasilnya diperoleh nilai F hitung 42,081 dengan taraf nyata 0,000. Jadi F hitung (42,081) > F tabel (4,451) atau sig.F < 5%. Hasil tersebut diartikan bahwa model regresi ini nyata. Selain itu peubah kegiatan CSR Peduli Kasih memiliki nilai p-value (Sig.) 0,000 < 0,05 (α), yang artinya nyata terhadap citra perusahaan. Besarnya kontribusi peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah terikat diketahui melalui nilai R dan R2 atau biasa disebut R Square (koefisien determinasi) yang dapat dilihat pada Tabel 9. Uji nilai R ini berfungsi untuk mengetahui persentase pengaruh peubah independen terhadap peubah dependen. Citra perusahaan yang dipengaruhi oleh tanggapan responden atas pelaksanaan program CSR Peduli Kasih diidentifikasikan melalui nilai R Square 30%, sedangkan sisanya (70%) dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tabel 9.
Hasil uji nilai R program CSR Peduli Kasih terhadap citra perusahaan Nilai R 0,548
R Square 0,300
Adj R Square 0,293
52
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi 0,452 dan konstanta regresi 1,724 (Tabel 10). Dari nilai tersebut, dapat digambarkan secara linear bentuk pengaruh pelaksanaan CSR Peduli Kasih terhadap citra PT IVM sebagai berikut : Ŷ1 = 1,724 + 0,452 X Keterangan:
Ŷ1
= Citra PT IVM (corporate image)
1,724
= konstanta
0,452
= koefisien
X
= Pelaksanaan CSR Peduli Kasih
Tabel 10. Hasil uji koefisien regresi program CSR Peduli Kasih terhadap citra perusahaan Koefisien Regresi 0,452
Konstanta Regresi 1,724
Pvalue 0,000
α (alpha) 0,05
Dari rumusan tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi hubungan positif antara citra perusahaan (Ŷ1) dengan pelaksanaan CSR (X), yang artinya bila semakin positif tanggapan konsumen terhadap program CSR PT IVM, maka citra yang ditimbulkan semakin tinggi.
4.8
Pengaruh Program Peduli Kasih Terhadap Loyalitas Konsumen Pengukuran pengaruh Program Peduli Kasih terhadap Loyalitas Konsumen juga dilakukan dengan menggunakan regresi linear sederhana (Lampiran 8). Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran pengaruh kegiatan CSR dengan loyalitas konsumen pada penelitian ini adalah : H0 :
Tidak terdapat pengaruh kegiatan CSR PT IVM melalui Program Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen.
H1 :
Terdapat pengaruh kegiatan CSR PT IVM melalui Program Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen.
53
Hasil perhitungan nyata pada nilai t-hitung 2,975 (Tabel 11) dan ttabel 2,776. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh nyata antara program CSR Peduli Kasih dengan loyalitas konsumen, karena nilai t-hitung > t-tabel (2,975 > 2,776), maka hipotesis H0 ditolak atau dengan kata lain tidak terbukti. Tabel 11. Hasil uji ANOVA program CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen thitung 2,975
ttabel 2,776
Fhitung 8,852
Ftabel 7,709
Pvalue 0,004
α (alpha) 0,05
Hasil uji Anova pada Tabel 9, selain melihat taraf nyata melalui nilai t-hitung, nilai dari F hitung juga menjadi acuan dengan taraf nyata dibandingkan F tabel yang didapatkan. Hasilnya diperoleh nilai F hitung 8,852 pada taraf nyata 0,004. Hasil tersebut diartikan bahwa model regresi ini berpengaruh nyata karena nilai F hitung > F tabel (8,852 > 7,709). Selain itu peubah kegiatan CSR Peduli Kasih memiliki nilai p-value (Sig.) 0,004 < 0,05 (α), artinya nyata terhadap loyalitas konsumen. Seperti halnya pada pengujian pengaruh kegiatan Peduli Kasih terhadap citra PT IVM, besarnya kontribusi kegiatan CSR Peduli Kasih yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dapat diketahui melalui nilai R dan R2 (Tabel 12). Hasilnya loyalitas konsumen yang dipengaruhi oleh tanggapan responden atas pelaksanaan program CSR Peduli Kasih diidentifikasikan melalui nilai R Square 8,3%, sisanya (91,7%) dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tabel 12.
Hasil uji nilai R program CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen
Nilai R 0,288
R Square 0,083
Adj R Square 0,073
54
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi 0,355 dan konstanta regresi 2,087. Dari nilai tersebut, dapat digambarkan secara linear bentuk pengaruh pelaksanaan CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen PT IVM sebagai berikut : Ŷ2 = 2,087 + 0,355 X Keterangan:
Ŷ2
= Loyalitas Konsumen PT IVM
2,087
= konstanta
0,355
= koefisien
X
= Pelaksanaan CSR Peduli Kasih
Dari rumusan tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi hubungan positif antara loyalitas konsumen (Ŷ2) dengan pelaksanaan CSR (X), yang artinya bila semakin positif tanggapan konsumen terhadap program CSR PT IVM, maka loyalitas konsumen yang ditimbulkan semakin tinggi.
4.9
Implikasi Manajerial Terdapat beberapa implikasi manajerial yang diharapkan dapat berguna bagi PT IVM : 1.
PT IVM perlu meningkatkan promosi kegiatan CSR PPKI agar lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui adanya program ini. Selain itu, pihak PPKI juga hendaknya ikut berperan aktif dalam mencari masyarakat yang membutuhkan bantuan, tidak hanya menunggu laporan dari masyarakat atau rumah sakit kerjasama.
2.
Masalah yang dihadapi masyarakat saat ini tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga pendidikan. PT IVM dapat meningkatkan citra perusahaan dengan membantu masyarakat kurang mampu dalam bidang pendidikan. Kesehatan menjadi faktor penting dalam masyarakat, tetapi faktor pendidikan juga menjadi penting untuk membantu mencerdaskan masyarakat, sehingga menghasilkan SDM yang produktif. Melalui bidang pendidikan ini, akan semakin banyak masyarakat yang memperoleh bantuan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan citra dan loyalitas konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan a.
Karakteristik responden dominan dalam penelitian ini adalah dari jenis kelamin (59% perempuan), usia (34% berusia 26–35 tahun), pekerjaan (56% karyawan swasta), pendidikan (49% sarjana), wilayah domisili (33% Jakarta Selatan) dan pendapatan (30% berpendapatan Rp 2.000.001,00-Rp 3.000.000,00).
b.
Penilaian responden terhadap citra PT IVM melalui kegiatan Peduli Kasih masuk dalam kategori baik (3,14–3,69) sesuai 6 (enam) indikator yang diteliti, sedangkan pengukuran terhadap loyalitas konsumen dengan parameter 4 (empat) indikator yang diteliti didominasi oleh responden setuju (59%), yang bersedia menonton ulang tayangan Indosiar.
c.
Kegiatan CSR PT IVM melalui PPKI menghasilkan pengaruh paling besar terhadap dimensi dynamic pada citra perusahaan, yang dijelaskan oleh nilai R Square = 33,2% dan pengaruh paling kecil terhadap dimensi withdrawn dengan nilai R Square = 7,7%. Hal lainnya ditemui pengaruh positif dan nyata antara program CSR Peduli Kasih dengan citra PT IVM, yang dijelaskan oleh nilai R Square = 30% dan juga ditemui pengaruh nyata program CSR Peduli Kasih terhadap loyalitas konsumen, yang dijelaskan oleh nilai R Square = 8,3%.
2.
Saran 1.
Kegiatan CSR Peduli Kasih membawa dampak yang cukup besar untuk citra perusahaan (30%), tetapi membawa dampak kecil terhadap loyalitas konsumen (8,3%). Maka jika perusahaan ingin meningkatkan loyalitas konsumen, perusahaan perlu meningkatkan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kualitas program acara lainnya.
56
2.
Kegiatan CSR Peduli Kasih ini diharapkan tidak hanya berfokus pada kesehatan, tetapi juga dapat merespon aspek lain di masyarakat seperti masalah pendidikan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dana masyarakat yang akan disalurkan bagi pendidikan masyarakat ekonomi lemah atau PT IVM mengkoordinir kegiatan orang tua asuh.
DAFTAR PUSTAKA Hirt, G, C Ferrell and L Ferrel. 2006. Business: A Changing World, McGraw-Hill, New York. Indarwati. 2007. Hubungan Antara Corporate Social Responsibility “Surabaya Green and Clean 2006” yang dilakukan PT Unilever Tbk dengan Citra Perusahaan. Skripsi pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Jalal. 2008. Perbandingan CSR di Indonesia dan di Tingkat Global : Antara Pasal 74 UU PT dan Draft 4.1 ISO 26000. http://www.csrindonesia.com. Jatmiko, I. 2010. Analisa Hubungan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Citra Perusahaan Bank Mega. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kasali, R. 2003. Manajemen Public Relations. Grafiti, Jakarta. Kotler, P. and N Lee. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing The Most Good for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons Inc, New Jersey Kusumadilaga, R. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi pada Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Manullang. 1991. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit BKLM. Yogyakarta. Mustikawati, A. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Tabungan Ummat (Studi Kasus: PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nuryana, M. 2005. Corporate Social Responsibility dan Kontribusi bagi Pembangunan Berkelanjutan, makalah yang disampaikan pada Diklat Pekerjaan Sosial Industri, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung, Lembang. Poerwanto. 2010. Corporate Social Responsibility, Menjinakkan Gejolak Sosial di Era Pornografi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Prasetijo, A. A Budimanta dan B Rudito. 2004. Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini. Gramedia, Jakarta.
58
Rahmatillah, R. 2009. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen pada Rumah Makan (Kasus:Rumah Makan Sop Buah Pak Ewok, Jalan Bukit Tunggul, Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rangkuti, F. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Tehnik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN-JP. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Seravina, M. 2008. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama (Studi Kasus pada Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran, Falsafah, Teori dan Aplikasi. Gramedia, Jakarta. Solihin, I. 2008. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability. Salemba Empat, Jakarta. Suwandi, I.M.D. 2010. Marketing Public Relation. www.e-iman.uni.cc. Suharto, E. 2007. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri. Refika Aditama, Bandung. ________. 2008. Menggagas Standar Audit Program CSR. Jurnal. Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. http://sutopoyudo.wordpress.com. [21 September 2009]. Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia, Jakarta. Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Uyanto, S.S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta. http://www.bps.go.id/. 2010. http://frommarketing.blogspot.com. 2010. www.hukumonline.com. 2010. http://www.agbnielsen.com. 2010.
59
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP CITRA DAN LOYALITAS KONSUMEN PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI TBK Responden yang saya hormati, Terima kasih atas kesediaan dan partisipasi Anda menjadi salah satu responden dalam penelitian ini. Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang dilakukan oleh : Nama : Rizky Ramadhani NRP : H24096049 Fakultas/ Departemen : Ekonomi dan Manajemen/ Manajemen Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor Saya menjamin kerahasiaan identitas Anda dan untuk itu bacalah baik-baik dan jawablah dengan jujur setiap pertanyaan dibawah ini. Sebelum Anda menjawab pertanyaan kuesioner ini, saya akan memberikan pengertian mengenai CSR sebagai panduan Anda. CSR adalah tanggungjawab sebuah organisasi/perusahaan terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan, serta kegiatankegiatannya pada masyarakat dan lingkungan, sebagai salah satu cara untuk ikut memajukan masyarakat. Contoh kegiatan CSR ini dapat berupa pemberian bantuan pendidikan atau kesehatan, pengolahan limbah, atau membuat program pembinaan dan pengembangan masyarakat.
A. SCREENING Petunjuk : Berilah tanda silang (X) untuk menjawab pertanyaan di bawah ini 1. Apakah Anda mengetahui Program Peduli Kasih Indosiar? a. Ya (Lanjutkan) b. Tidak (Stop) 2. Berapa usia Anda? a. Lebih dari 17 Tahun (Lanjutkan) b. Kurang dari 17 Tahun (Stop) B. IDENTITAS RESPONDEN Petunjuk : Berilah tanda silang (X) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Berapa umur Anda sekarang : a. 17-25 tahun b. 26-35 tahun c. 36-45 tahun d. 46-55 tahun e. > 56 tahun, sebutkan.............. 3. Apakah pekerjaan Anda : a. Pelajar/Mahasiswa b. Pegawai Negeri c. Pegawai Swasta d. Ibu Rumah Tangga e. Wiraswasta 4. Apa pendidikan terakhir Anda: a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. Sarjana e. Pascasarjana, sebutkan .......
60
Lanjutan Lampiran 1. 5. Wilayah domisili Anda
: a. Jakarta Pusat b. Jakarta Utara c. Jakarta Selatan d. Jakarta Barat e. Jakarta Timur 6. Rata-rata pendapatan Anda per bulan : a. < Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 d. Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 e. > Rp 4.000.000, sebutkan ............... C. PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP KEGIATAN CSR (PROGRAM PEDULI KASIH INDOSIAR) Petunjuk: Anda diminta untuk memberikan penilaian (√) pada program-program di bawah ini dalam skala 1-5. SS = Sangat Setuju = 5 S = Setuju = 4 NO 1 2 3 4 5 6 7 8
N = Netral = 3 TS = Tidak Setuju = 2
STS = Sangat Tidak Setuju = 1
PERNYATAAN Perusahaan sudah seharusnya ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta lingkungan, baik internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan yang hanya mengejar keuntungan, tanpa mempedulikan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar cenderung akan kehilangan kepercayaan konsumen. Program CSR Peduli Kasih Indosiar murni bertujuan baik Program CSR Peduli Kasih Indosiar sudah tepat sasaran Program CSR Peduli Kasih Indosiar dapat meningkatkan hubungan baik antara Indosiar dengan konsumen. Program CSR Peduli Kasih Indosiar dapat meningkatkan mutu hubungan sosial antara Indosiar dengan masyarakat. Program CSR Peduli Kasih Indosiar dapat meningkatkan mutu hidup masyarakat. Saya merasa senang dan mendukung adanya program CSR Peduli Kasih Indosiar
SS
Alternatif Jawaban S N TS STS
61
Lanjutan Lampiran 1. D. PENGUJIAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP CITRA PT INDOSIAR VISUAL MANDIRI TBK Petunjuk: Anda diminta untuk memberikan penilaian (√) pada program-program di bawah ini dalam skala 1-5. SS = Sangat Setuju = 5 S = Setuju = 4 NO
N = Netral = 3 TS = Tidak Setuju = 2
STS = Sangat Tidak Setuju = 1
PERNYATAAN SS
Dynamic 1 Program Peduli Kasih Indosiar merupakan pelopor kegiatan CSR yang dilakukan oleh stasiun televisi di Indonesia. 2 Kegiatan Peduli Kasih Indosiar menarik perhatian saya. 3 Indosiar cenderung aktif dalam memperkenalkan Program Peduli Kasih Indosiar kepada masyarakat. 4 Program Peduli Kasih Indosiar memiliki tujuan yang jelas dan sesuai dengan misi perusahaan, yaitu melakukan inovasi dalam berbagai aspek korporasi guna menumbuhkan industri media secara simultan. Cooperative 5 Pelaksanaan Program Peduli Kasih Indosiar selalu berupaya menjalin hubungan baik dengan masyarakat. 6 Pelaksanaan Program Peduli Kasih Indosiar telah mendapat simpati dari masyarakat (disukai). 7 Indosiar selalu berupaya untuk memenuhi keinginan atau harapan masyarakat melalui Program Peduli Kasih Indosiar khususnya di bidang kesehatan. Business Wise 8 Indosiar memberi solusi yang tepat untuk membantu masyarakat dalam bidang sosial dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi khususnya masalah kesehatan. 9 Program Peduli Kasih Indosiar mampu memberikan pengaruh kepada kemajuan kehidupan sosial. 10 Program Peduli Kasih Indosiar terorganisir dengan baik. Character 11 Program Peduli Kasih Indosiar dilaksanakan secara etis di masyarakat. 12 Melalui Program Peduli Kasih Indosiar, Indosiar memiliki nama baik di mata masyarakat.
Alternatif Jawaban S N TS STS
62
Lanjutan Lampiran 1. NO
PERNYATAAN SS
Alternatif Jawaban S N TS STS
13
Program Peduli Kasih Indosiar telah mendapat kehormatan dari masyarakat. Successful 14 Program Peduli Kasih Indosiar telah memberikan bantuan dana yang cukup untuk membantu masyarakat khususnya di bidang kesehatan. 15 Program Peduli Kasih Indosiar akan membantu memajukan individu/institusi untuk menjadi lebih percaya diri. 16 Program Peduli Kasih Indosiar membuat masyarakat menjadi lebih produktif. Withdrawn 17 Indosiar telah menunjukkan kinerja yang optimal dengan atau tanpa bekerjasama dengan organisasi atau lembaga lain dalam mensejahterakan kehidupan sosial melalui Program Peduli Kasih Indosiar. 18 Indosiar terkesan menutup-nutupi (merahasiakan) CSR perusahaan, yaitu Program Peduli Kasih Indosiar. 19 Indosiar memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan sasaran yang menjadi target Program Peduli Kasih Indosiar. E. PENGUJIAN LOYALITAS KONSUMEN Petunjuk : Berilah tanda silang (X) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini 1. Setelah mengetahui Program Peduli Kasih Indosiar membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, apakah Anda akan menceritakan keunggulan-keunggulan Indosiar dibanding stasiun televisi lain kepada orang lain ? a. Sangat Bersedia b. Bersedia c. Netral d. Tidak Bersedia e. Sangat Tidak Bersedia 2. Dengan adanya Program Peduli Kasih Indosiar, apakah Anda bersedia untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa Indosiar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, khususnya di bidang kesehatan? a. Sangat Bersedia b. Bersedia c. Netral d. Tidak Bersedia e. Sangat Tidak Bersedia
63
Lanjutan Lampiran 1. 3. Setelah mengetahui Program Peduli Kasih Indosiar, apakah Anda bersedia menyarankan dan mempromosikan kepada orang lain mengenai Indosiar sebagai stasiun televisi yang peduli terhadap masyarakat, serta memiliki tayangan-tayangan yang bagus ? a. Sangat Bersedia b. Bersedia c. Netral d. Tidak Bersedia e. Sangat Tidak Bersedia 4. Salah satu alasan Anda untuk tetap menyukai Indosiar adalah Indosiar turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju 5. Anda menyukai Program Peduli Kasih Indosiar dan sebagian besar tayangan di Indosiar. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju F. Saran Anda Terhadap Pelaksanaan Program Peduli Kasih Indosiar
☺ TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA ☺
64
Lampiran 2. Rincian Kegiatan Peduli Kasih 2009 – 2010 No
Bulan
1
Oktober
2
November
3
Desember
4
Januari
5
Februari
6
Maret
7
April
8
Mei
9
Juni
10
Juli
Deskripsi Kegiatan Tahun 2009 Operasi Katarak gratis untuk 106 pasien tidak mampu di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Bekerjasama dengan Tim Dokter Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi). Operasi massal gratis kepada puluhan penderita Bibir sumbing dan penderita Hernia di Karawang, Jawa Barat. Beberapa hari setelah itu, dilakukan dilakukan kegiatan operasi massal gratis kepada lebih dari 100 pasien penderita Katarak di Lampung. Pelaksanaan operasi massal gratis kepada 102 penderita Katarak tidak mampu di Pontianak, Kalimantan Barat. Tahun 2010 Bersama Tim Dokter dari Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI), Peduli Kasih melakukan operasi massal kepada penderita Katarak di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Operasi massal ini dilakukan untuk 120 penderita Katarak di Makam Tua Londa dan Ke’te, Toraja. Peduli Kasih membantu 21 pasien tidak mampu penderita Hernia di daerah Karawang. Kegiatan sosial membantu pasien tidak mampu di Rumah Sakit Awal Bross, Batam, Kepulauan Riau dengan memberikan operasi gratis kepada 112 penderita Katarak. Di bulan Maret ini juga dilakukan operasi massal gratis kepada 70 pasien tidak mampu penderita Hernia dan Bibir sumbing di Cikampek, Jawa Barat. Peduli Kasih memberikan alat bantu dengar kepada 23 pasien Tuna rungu dan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan Kaca mata baca. Peduli Kasih memberikan bantuan Kaca mata baca kepada 587 siswa siswi sekolah dasar dari golongan tidak mampu, di Pasar Kemis, Tangerang. Dilakukan operasi massal gratis untuk penderita Katarak kepada 117 warga dari orang tua hingga anak-anak di RSUD Landak, Kalimantan Barat. Peduli Kasih melakukan operasi gratis kepada 112 pasien di Desa Putusibu yang hanya dapat dijangkau oleh jalur darat dengan perjalanan 16 jam dari Pontianak. Pada bulan Juli ini juga diberikan bantuan Kaki dan Tangan palsu kepada 33 warga Jakarta dan Tangerang yang menderita Cacat tubuh. Bantuan Kaki dan Tangan palsu juga diberikan untuk 37 warga tidak mampu di Medan, Sumatera Utara.
65
Lanjutan Lampiran 2. No
Bulan
11
Agustus
12
September
13
Oktober
14
November
15
Desember
Deskripsi Kegiatan Tahun 2010 Peduli Kasih memberikan bantuan Kaca mata baca gratis kepada 557 siswa siswi pada 11 sekolah dasar di Bogor. Bantuan operasi Bibir sumbing secara massal kepada 54 pasien di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dilakukan operasi gratis kepada 12 penderita Bibir sumbing untuk warga tidak mampu di Sukabumi, Jawa Barat. Peduli Kasih memberikan bantuan berupa operasi gratis kepada 121 penderita Bibir sumbing di Desa Arga Makmur, Bengkulu Utara. Diberikan bantuan kepada 17 warga Medan dan sekitarnya yang menderita Cacat tubuh berupa alat bantu Kaki dan Tangan palsu dari Peduli Kasih.
66
Lampiran 3. Audit keuangan PPKI tahun 2008 dan 2009 Keterangan
2009
2008
1. Saldo Kas Awal Tahun (a)
1.623.113.057 2.194.613.563
2. Penerimaan Kas Sumbangan masyarakat * Non perusahaan (b) * Perusahaan (c) Jumlah sumbangan masyarakat (d=b+c) Pendapatan bunga (e) Jumlah penerimaan (f=d+e)
2.500.609.190 1.728.521.640 91.577.014 770.664.910 2.592.186.204 2.499.186.550 70.868.666 105.795.172 2.663.054.870 2.604.981.722
3. Pengeluaran Kas Beban biaya * Pengobatan (g) * Alat bantu (h) Jumlah beban pembiayaan (i=g+h) Beban administrasi bank (j) Jumlah pengeluaran (k=i+j)
2.115.620.507 2.788.883.606 117.120.000 386.985.622 2.232.740.507 3.175.869.228 610.000 613.000 2.233.350.507 3.176.482.228
4. Kelebihan (Kekurangan) Penerimaan dari Pengeluran Kas (l=f‐k) 5. Saldo Kas Akhir Tahun (m=a+l)
429.704.363
(571.500.506)
2.052.817.420 1.623.113.057
67 Lampiran 4. Hasil uji validitas kuesioner Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 r-hitung Validitas
C1
C2
C3
4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 135 0.569 Valid
4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 2 3 1 4 4 5 4 4 5 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 116 0.427 Valid
4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 123 0.736 Valid
Pertanyaan C4 C5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 113 115 0.705 0.693 Valid Valid
C6
C7
C8
4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 119 0.630 Valid
4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 2 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 5 5 3 4 4 4 3 4 113 0.711 Valid
4 4 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 5 127 0.741 Valid
Keterangan : Valid jika r-hitung > r-tabel (0,361) pada selang 95 %
Total
Rataan
32 28 31 28 31 30 33 28 25 36 35 28 30 32 32 40 36 31 33 31 28 29 37 37 32 34 34 37 28 35
4.00 3.50 3.88 3.50 3.88 3.75 4.13 3.50 3.13 4.50 4.38 3.50 3.75 4.00 4.00 5.00 4.50 3.88 4.13 3.88 3.50 3.63 4.63 4.63 4.00 4.25 4.25 4.63 3.50 4.38
Lanjutan Lampiran 4. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 r-hit Valid
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
3 3 2 2 2 4 2 3 1 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 99 0.548 Valid
3 3 3 3 1 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 107 0.511 Valid
3 3 3 3 3 4 3 3 1 5 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 3 110 0.473 Valid
2 3 2 2 3 4 2 4 2 5 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 5 5 2 4 102 0.444 Valid
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 111 0.455 Valid
3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 105 0.613 Valid
4 4 3 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 108 0.420 Valid
3 4 3 3 3 3 5 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 1 111 0.405 Valid
4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 111 0.569 Valid
D10 5 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 105 0.454 Valid
D11 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 107 0.504 Valid
D12 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 110 0.416 Valid
D13 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 110 0.464 Valid
D14 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 118 0.435 Valid
D15 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 113 0.447 Valid
D16 3 4 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 104 0.588 Valid
D17 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 104 0.579 Valid
D18 3 3 4 3 1 3 3 4 2 5 1 1 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 81 0.374 Valid
D19 4 3 4 1 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4 3 1 5 3 5 3 4 101 0.366 Valid
Total 49 50 50 44 38 47 56 48 39 59 53 45 54 51 51 50 49 53 52 55 51 50 52 45 50 57 49 52 44 45
Rataan 2.58 2.63 2.63 2.32 2.00 2.47 2.95 2.53 2.05 3.11 2.79 2.37 2.84 2.68 2.68 2.63 2.58 2.79 2.74 2.89 2.68 2.63 2.74 2.37 2.63 3.00 2.58 2.74 2.32 2.37
68
69 Lanjutan Lampiran 4. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 r-hitung Validitas
E1 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 4 2 5 4 3 5 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 108 0.705 Valid
E2 4 3 4 4 3 3 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 112 0.729 Valid
Pertanyaan E3 E4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 109 113 0.793 0.791 Valid Valid
E5 2 2 3 3 3 3 3 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 101 0.854 Valid
Keterangan : Valid jika r-hitung > r-tabel (0,361) pada selang 95 %
Total 17 16 17 19 17 15 20 22 15 22 24 18 24 20 17 21 20 16 20 16 17 16 16 21 20 12 18 16 16 15
Rataan 3.40 3.20 3.40 3.80 3.40 3.00 4.00 4.40 3.00 4.40 4.80 3.60 4.80 4.00 3.40 4.20 4.00 3.20 4.00 3.20 3.40 3.20 3.20 4.20 4.00 2.40 3.60 3.20 3.20 3.00
70 Lampiran 5. Hasil uji reliabilitas kuesioner Reliability (Pertanyaan Bagian C) Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a)
30
% 100.0
0
.0
Total
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
Reliabilitas
0,789
8
Reliabel
Reliability (Pertanyaan Bagian D) Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a)
30
% 100.0
0
.0
Total
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
Reliabilitas
0,747
19
Reliabel
Reliability (Pertanyaan Bagian E) Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a)
% 30
100.0
0
.0
Total
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
Reliabilitas
0,829
5
Reliabel
Keterangan : Reliabel jika Alpha Cronbach > 0,600
71
Lampiran 6. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap citra perusahaan Regression Descriptive Statistics
citraY1
Mean 3.5032
Std. Deviation .36780
3.9413
.44646
csrX
N 100 100
Correlations
Pearson Correlation
citraY1
citraY1 1.000
csrX .548
.548
1.000
.
.000
csrX Sig. (1-tailed)
citraY1
N
csrX
.000
.
citraY1
100
100
csrX
100
100
Model Summary(b)
Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change .548(a) .300 a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: citraY1
df2
1
.30920
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 4.023
Residual Total
df 1
Mean Square 4.023
9.369
98
.096
13.392
99
F 42.081
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: citraY1 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1.724
Std. Error .276
.452 a Dependent Variable: citraY1
.070
1
(Constant) csrX
Standardized Coefficients Beta .548
t
Sig.
Tolerance 6.243
VIF .000
6.487
.000
Collinearity Statistics B 1.000
Std. Error 1.000
71
Lampiran 6. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap citra perusahaan Regression Descriptive Statistics
citraY1
Mean 3.5032
Std. Deviation .36780
3.9413
.44646
csrX
N 100 100
Correlations
Pearson Correlation
citraY1
citraY1 1.000
csrX .548
.548
1.000
.
.000
csrX Sig. (1-tailed)
citraY1
N
csrX
.000
.
citraY1
100
100
csrX
100
100
Model Summary(b)
Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change .548(a) .300 a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: citraY1
df2
1
.30920
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 4.023
Residual Total
df 1
Mean Square 4.023
9.369
98
.096
13.392
99
F 42.081
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: citraY1 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1.724
Std. Error .276
.452 a Dependent Variable: citraY1
.070
1
(Constant) csrX
Standardized Coefficients Beta .548
t
Sig.
Tolerance 6.243
VIF .000
6.487
.000
Collinearity Statistics B 1.000
Std. Error 1.000
71
Lampiran 6. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap citra perusahaan Regression Descriptive Statistics
citraY1
Mean 3.5032
Std. Deviation .36780
3.9413
.44646
csrX
N 100 100
Correlations
Pearson Correlation
citraY1
citraY1 1.000
csrX .548
.548
1.000
.
.000
csrX Sig. (1-tailed)
citraY1
N
csrX
.000
.
citraY1
100
100
csrX
100
100
Model Summary(b)
Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change .548(a) .300 a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: citraY1
df2
1
.30920
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 4.023
Residual Total
df 1
Mean Square 4.023
9.369
98
.096
13.392
99
F 42.081
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: citraY1 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1.724
Std. Error .276
.452 a Dependent Variable: citraY1
.070
1
(Constant) csrX
Standardized Coefficients Beta .548
t
Sig.
Tolerance 6.243
VIF .000
6.487
.000
Collinearity Statistics B 1.000
Std. Error 1.000
72
Lampiran 7. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap masing-masing dimensi citra perusahaan - Dimensi Dynamic Model Summary(b) Mode l R R Square Std. Error of the Estimate 1 .576(a) .332 .47951 a Predictors: (Constant), PPKI b Dependent Variable: DYNAMIC Coefficients(a) Model
1
Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients t Sig. Statistics Std. Std. B Error Beta Tolerance VIF B Error (Constant) .514 .428 1.200 .233 PPKI .753 .108 .576 6.972 .000 1.000 1.000
a Dependent Variable: DYNAMIC
- Dimensi Cooperative Model Summary(b) Mode l R R Square Std. Error of the Estimate 1 .410(a) .169 .44025 a Predictors: (Constant), PPKI b Dependent Variable: COOPERATIVE Coefficients(a) Unstandardized Standardized Collinearity Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics Std. Std. B Error Beta Tolerance VIF B Error 1 (Constant) 1.953 .393 4.968 .000 PPKI .442 .099 .410 4.457 .000 1.000 1.000 a Dependent Variable: COOPERATIVE
73
Lanjutan Lampiran 7. - Dimensi Character Model Summary(b) Mode l R R Square Std. Error of the Estimate 1 .338(a) .114 .46314 a Predictors: (Constant), PPKI b Dependent Variable: CHARACTER Coefficients(a) Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients t Std. Toleranc B Error Beta e 1 (Constant) 2.101 .414 5.081 PPKI .371 .104 .338 3.559 a Dependent Variable: CHARACTER
Sig.
Collinearity Statistics Std. B Error
VIF .000 .001 1.000 1.000
- Dimensi Business Model Summary(b) Mode l R R Square Std. Error of the Estimate 1 .333(a) .111 .46757 a Predictors: (Constant), PPKI b Dependent Variable: BUSINESS Coefficients(a) Model
1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Std. Toleranc B Error Beta e (Constant) 2.155 .417 5.162 PPKI .368 .105 .333 3.500
a Dependent Variable: BUSINESS
Sig. VIF .000 .001
Collinearity Statistics Std. B Error 1.00 0
1.000
74
Lanjutan Lampiran 7. - Dimensi Successful Model Summary(b) Mode l R R Square Std. Error of the Estimate 1 .302(a) .091 .49912 a Predictors: (Constant), PPKI b Dependent Variable: SUCCESSFUL Coefficients(a) Unstandardized Standardized Collinearity Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics Std. Std. B Error Beta Tolerance VIF B Error 1 (Constant) 2.157 .446 4.839 .000 PPKI .352 .112 .302 3.131 .002 1.000 1.000 a Dependent Variable: SUCCESSFUL - Dimensi Withdrawn Model Summary(b) Mode l R R Square Std. Error of the Estimate 1 .277(a) .077 .50350 a Predictors: (Constant), PPKI b Dependent Variable: WITHDRAWN Coefficients(a) Model
1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Std. B Error Beta Tolerance (Constant) 1.864 .450 4.145 PPKI .324 .113 .277 2.857
a Dependent Variable: WITHDRAWN
Sig. VIF .000 .005
Collinearity Statistics Std. B Error 1.00 1.000 0
75
Lampiran 8. Hasil regresi pengaruh PPKI terhadap loyalitas konsumen Regression Descriptive Statistics
loyalitasY2
Mean 3.4860
Std. Deviation .55067
3.9413
.44646
csrX
N 100 100
Correlations
Pearson Correlation
loyalitasY2
loyalitasY2 1.000
csrX .288
.288
1.000
.
.002
csrX Sig. (1-tailed)
loyalitasY2
N
csrX
.002
.
loyalitasY2
100
100
csrX
100
100
Model Summary(b)
Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate
R Square Change F Change .288(a) .083 a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: loyalitasY2
df2
1
.53005
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 2.487
1
Mean Square 2.487
Residual
27.534
98
.281
Total
30.020
99
Regression
df
F 8.852
Sig. .004(a)
a Predictors: (Constant), csrX b Dependent Variable: loyalitasY2 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant) csrX
B 2.087
Std. Error .473
.355 a Dependent Variable: loyalitasY2
.119
Standardized Coefficients Beta .288
t
Sig.
Tolerance 4.410
VIF .000
2.975
.004
Collinearity Statistics B 1.000
Std. Error 1.000
76 Lampiran 9. Rekapitulasi hasil jawaban responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
C1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4
C2 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 2 3 1 4 4 5 4 4 5 2 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 2 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
C3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3
C4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4
C5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
C6 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
C7 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 2 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4
C8 4 4 5 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4
Total 32 28 31 28 31 30 33 28 25 36 35 28 30 32 32 40 36 31 33 31 28 29 37 37 32 34 34 37 28 35 38 30 31 30 31 40 38 30 33 31 32 32 39 32 32 32 33 29 31
Rataan 4 3.5 3.875 3.5 3.875 3.75 4.125 3.5 3.125 4.5 4.375 3.5 3.75 4 4 5 4.5 3.875 4.125 3.875 3.5 3.625 4.625 4.625 4 4.25 4.25 4.625 3.5 4.375 4.75 3.75 3.875 3.75 3.875 5 4.75 3.75 4.125 3.875 4 4 4.875 4 4 4 4.125 3.625 3.875
77 Lanjutan Lampiran 9. No 50
C1 4
C2 4
C3 3
C4 3
C5 4
C6 4
C7 3
C8 4
51
4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 3 4 3 5 4
4 4 4 3 3 5 4 3 5 4 2 3 1 5 2 3 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 1 5 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
4 3 2 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 4 3 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3
3 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 2 5 3 4 3 3 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4
4 4 2 5 4 4 3 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 4 3 3 5 3 4 3 3 1 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4
5
5
5
5
5
5
5
5
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91
Total 29 30
Rataan 3.625
29
3.625
26
3.25
30
3.75
29
3.625
32
4
28
3.5
33
4.125
38
4.75
3.75
33
4.125
31
3.875
34
4.25
28
3.5
30
3.75
33
4.125
33
4.125
36
4.5
34
4.25
30
3.75
28
3.5
32
4
26
3.25
26
3.25
36
4.5
26
3.25
32
4
25
3.125
29
3.625
22
2.75
30
3.75
32
4
30
3.75
32
4
30
3.75
34
4.25
29
3.625
32
4
29
3.625
31
3.875
30 40
3.75 5
78 Lanjutan Lampiran 9. No 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Total
C1 4 5 5 3 5 5 5 4 4 434
C2 5 4 5 4 2 4 4 2 4 385
C3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 396
C4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 377
C5 3 3 4 3 4 4 5 4 3 392
C6 3 4 4 3 4 4 5 4 3 401
C7 4 4 5 2 4 3 5 5 3 366
C8 5 4 4 3 4 3 5 5 4 402
Total 31 31 35 25 30 29 39 32 29 31.53
Rataan 3.875 3.875 4.375 3.125 3.75 3.625 4.875 4 3.625
Lanjutan Lampiran 9. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
D1 3 3 2 2 2 4 2 3 2 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 5 3 4
D2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4
D3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4
D4 2 3 2 2 3 4 2 4 2 5 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4
D5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
D6 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
D7 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
D8 3 4 3 3 3 3 5 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
D9 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4
D10 5 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
D11 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
D12 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
D13 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
D14 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
D15 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4
D16 3 4 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4
D17 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 5 3 4 4
D18 3 3 4 3 2 3 3 4 2 5 1 1 1 3 3 2 1 3 2 2 3 3 4 2 1 3
D19 4 3 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 1 3 3 4 1 3 3 2 4 4 4 3 1 3
Total 64 66 63 59 53 67 68 65 53 81 73 63 73 69 70 71 70 66 70 71 68 66 70 66 67 74
Rataan 3.37 3.47 3.32 3.11 2.79 3.53 3.58 3.42 2.79 4.26 3.84 3.32 3.84 3.63 3.68 3.74 3.68 3.47 3.68 3.74 3.58 3.47 3.68 3.47 3.53 3.89
79
Lanjutan Lampiran 9. No 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
D1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
D2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
D3 4 5 3 3 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
D4 5 5 2 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
D5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
D6 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4
D7 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
D8 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
D9 4 5 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
D10 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4
D11 3 3 3 2 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
D12 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3
D13 4 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
D14 4 5 3 4 4 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2
D15 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3
D16 3 3 2 3 3 2 4 3 3 5 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3
D17 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
D18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2
D19 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
51
4 3
4 4
4 3
5 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
4 2
4 4
4 3
3 4
4 3
4 2
4 4
3 3
3 4
3 3
52
Total 69 72 60 65 67 69 74 70 59 95 69 57 57 59 70 69 74 64 63 72 68 60 67 66 68
Rataan 3.63 3.79 3.16 3.42 3.53 3.63 3.89 3.68 3.11 5.00 3.63 3.00 3.00 3.11 3.68 3.63 3.89 3.37 3.32 3.79 3.58 3.16 3.53 3.47
63
3.32
3.58
80
Lanjutan Lampiran 9. No 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
D1 2 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 4
D2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 5
D3 3 4 3 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 3
D4 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 2 3 3 2 3 4
D5 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4
D6 4 3 3 4 2 4 4 4 5 4 4 2 5 3 4 5 3 4 4 2 4 5
D7 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5
D8 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 3 5 5
D9 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 5 4 4 4 3 3 3 2 4 4
D10 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3
D11 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3
D12 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 1
D13 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
D14 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5
D15 4 3 3 2 3 5 3 4 3 5 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2
D16 4 3 3 3 1 3 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3
D17 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2
D18 D19 2 4 2 3 2 4 2 3 2 4 2 4 3 3 1 4 2 4 3 4 2 2 2 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 5
Total
Rataan
62
3.26
65
3.42
63
3.32
64
3.37
56
2.95
73
3.84
69
3.63
76
4.00
70
3.68
77
4.05
72
3.79
48
2.53
78
4.11
68
3.58
74
3.89
76
4.00
58
3.05
62
3.26
65
3.42
46
2.42
70
3.68
70
3.68
81
Lanjutan Lampiran 9. No 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
D1 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
D2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4
D3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4
D4 4 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
D5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3
D6 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4
D7 4 3 2 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
D8 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4
D9 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4
D10 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
D11 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4
D12 4 4 3 2 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4
D13 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
D14 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4
D15 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
D16 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
D17 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
D18 2 3 3 1 2 2 4 4 3 4 2 2 4 2 2 4
D19 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4
3 3 2 2 3 3 3
3 3 2 4 2 3 3
4 2 4 4 3 3 3
4 3 3 4 2 2 3
4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 3 5 3
4 3 4 4 4 4 3
4 4 3 3 3 2 3
4 4 2 3 2 4 3
4 4 3 4 3 4 3
4 3 3 4 3 4 3
4 3 3 3 3 4 3
4 3 3 3 3 4 3
3 3 4 4 3 5 3
4 4 3 4 3 4 3
3 4 3 3 3 2 3
3 4 2 4 3 4 3
3 3 3 2 4 2 3
4 4 3 4 3 2 3
Total
Rataan
66
3.47
65
3.42
57
3.00
53
2.79
65
3.42
71
3.74
69
3.63
69
3.63
66
3.47
68
3.58
67
3.53
61
3.21
74
3.89
58
3.05
67
3.53
74 70 65 58 66 57 65 57
3.89 3.68 3.42 3.05 3.47 3.00 3.42 3.00
82
Lanjutan Lampiran 9. No 98 99 100 Total
D1 3 3 3 333
D2 4 4 3 351
D3 4 4 4 360
D4 4 4 4 348
D5 4 4 4 371
D6 4 4 4 362
D7 4 4 4 375
D8 4 4 4 367
D9 4 4 4 363
D10 4 4 4 352
D11 4 4 4 356
D12 4 3 4 357
D13 4 3 4 356
D14 4 4 4 369
D15 4 4 4 360
D16 4 4 4 334
D17 4 4 3 337
D18 3 2 3 269
D19 3 3 3 336
Total 73 70 71 3.503158
Rataan 3.84 3.68 3.74
83
84 Lanjutan Lampiran 9.
1
4
4
3
4
2
Total 17
2
3
3
4
4
2
16
3.2
3
4
4
3
3
3
17
3.4
4
4
4
4
4
3
19
3.8
5
4
3
3
4
3
17
3.4
6 7 8 9 10 11
3 4 5 3 4 4
3 5 4 3 4 5
3 4 4 3 4 5
3 4 4 3 5 5
3 3 5 3 5 5
12
2
4
4
4
4
15 20 22 15 22 24 18
3 4 4.4 3 4.4 4.8 3.6
13
5
4
5
5
5
24
4.8
14
4
4
4
4
4
20
4
15
3
3
3
4
4
17
3.4
16
5
4
4
4
4
21
4.2
17
4
4
4
4
4
20
4
18 19 20 21
3 4 3 3
3 4 4 4
3 4 3 3
4 4 3 4
3 4 3 3
22
2
3
4
4
3
16 20 16 17 16
3.2 4 3.2 3.4 3.2
23
4
4
3
3
2
16
3.2
24
4
5
4
4
4
21
4.2
25
4
4
4
4
4
20
4
26
3
3
2
2
2
12
2.4
27
4
4
4
3
3
18
3.6
28
3
3
4
3
3
16
3.2
29
3
3
3
4
3
16
3.2 3
No
E1
E2
E3
E4
E5
Rataan 3.4
30
3
3
4
3
2
15
31
3
4
3
3
4
17
3.4
32
4
4
4
4
2
18
3.6
33
3
3
3
3
3
15
3
34
3
3
3
4
3
16
3.2
35
4
3
4
3
4
18
3.6
36
4
4
4
4
4
20
4
37
3
3
3
4
3
16
3.2 2.2
38
2
2
3
2
2
11
39
3
3
3
4
3
16
3.2
40
3
3
3
3
4
16
3.2
41
4
4
4
4
4
20
4
42
4
4
2
4
1
15
3
43
4
4
4
4
4
20
4
85 Lanjutan Lampiran 9. No
E1
E2
E3
E4
E5
Total
Rataan
44
4
4
3
3
3
17
3.4
45
4
4
3
4
4
19
3.8
46
4
4
4
4
4
20
4
47
4
4
4
4
4
20
4
48
4
3
4
3
3
17
3.4
49
3
3
2
2
2
12
2.4 3.4
50
4
4
3
4
2
17
51
4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4 3 5
4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 5
3 3 2 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 1 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
4 3 2 3 4 2 1 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 5 5
19
3.8
17
3.4
12
2.4
17
3.4
20
4
18
3.6
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
10
2
19
3.8
18
3.6
23
4.6
17
3.4
17
3.4
19
3.8
19
3.8
20
4
21
4.2
20
4
16
3.2
13
2.6
16
3.2
14
2.8
15
3
16
3.2
15
3
15
3
15
3
13
2.6
16
3.2
19
3.8
19
3.8
21
4.2
20
4
18
3.6
20
4
23
4.6
86 Lanjutan Lampiran 9. E1
No
E2
E3
E4
E5
Total
Rataan
3 4 3 4 3
3 4 4 4 3
4 4 4 4 4
4 3 4 4 3
17
3.4
19
3.8
19
3.8
20
4
90
3 4 4 4 3
16
3.2
91
3
3
3
3
3
15
3 3.2
86 87 88 89
92
3
3
3
4
3
16
93
3
3
2
3
2
13
2.6
94
3
4
3
4
2
16
3.2
95 96 97
3 4 3
3 4 3
3 4 3
3 2 3
3 3 4
98
4
4
4
4
4
15 17 16 20
3 3.4 3.2 4
99
3
4
3
3
3
16
3.2
100 Total
3
3
3
3
3
15 17.43
3
354
361
345
359
324