BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Persaingan perusahaan yang semakin ketat dalam dunia indusri, menuntut
perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan di antara perusahaan sejenisnya. Hal ini secara langsung mempengaruhi keadaan pabrik di masingmasing perusahaan, di mana setiap perusahaan harus dapat melakukan penghematan sebesar mungkin dengan meminimalkan pemborosan yang terjadi. Salah satu sumber pemborosan dalam pabrik dapat dilihat dari gudang yang memiliki persediaan yang menumpuk. Penumpukan persediaan yang terlalu banyak dapat mengakibatkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk gudang persediaan. Biaya seperti ini biasanya disebut dengan carrying cost. PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebuah perusahaan yang memproduksi kertas rokok dan menjadi supplier bahan kertas rokok untuk beberapa perusahaan rokok. Perusahaan ini memproduksi kertas rokok sesuai perkiraan jumlah permintaan
konsumen
pada
periode
sebelumnya.
Hal
ini
seringkali
mengakibatkan ketidaksesuaian antara jumlah produksi dengan permintaan pelanggan. Kesalahan perkiraan jumlah permintaan dapat berdampak negatif bagi perusahaan, karena jumlah produksi akan mengikuti perkiraan jumlah permintaan. Jika jumlah produksi jauh melebihi jumlah permintaan yang ada, maka akan mengakibatkan banyaknya penumpukan produk akhir dalam gudang persediaan.
Universitas Sumatera Utara
Dampak negatif ini tentu saja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan yang mengalaminya seperti pada PT. Pusaka Prima Mandiri. Pada Tabel 1.1. ditunjukkan data jumlah produksi dan permintaan beserta sisa/persediaan pada tiap akhir periode selama 12 periode terakhir (Mei 2014 – April 2015) yang dapat menggambarkan salah satu masalah yang terjadi di PT. Pusaka Prima Mandiri. Tabel 1.1. Jumlah Produksi dan Jumlah Permintaan Beginning Finished Permintaan Sisa/Persediaan Stock (ton) Product (ton) (ton) (ton) Mei 2014 898 330 322 906
Bulan
Juni 2014
906
295
313
888
Juli 2014
888
234
232
890
Agustus 2014
890
285
294
881
September 2014
881
262
269
874
Oktober 2014
874
251
360
765
November 2014
765
304
327
742
Desember 2014
742
212
291
663
Januari 2015
663
287
262
688
Februari 2015
688
270
268
690
Maret 2015
690
346
331
705
April 2015
705
338
332
711
Rata-rata
799
285
300
784
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri
Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat rata-rata permintaan per bulannya adalah 300 ton, sedangkan rata-rata persediaan per bulannya adalah 784 ton. Selisih jumlah persediaan dengan jumlah permintaan konsumen yang cukup besar
Universitas Sumatera Utara
ini mengakibatkan biaya carrying cost mencapai Rp 1.004.945.625. Kerugian yang dialami oleh pihak perusahaan seperti ini dapat ditekan dengan mengoptimasi sistem persediaan produk akhir di dalam gudang. Oleh sebab itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan sistem dan jumlah persediaan yang ada di dalam gudang agar dapat mengetahui jumlah produksi yang seharusnya dilakukan perusahaan. Implementasi lean manufacturing oleh perusahaan-perusahaan manufaktur sangat meningkatkan produktivitas karena dapat mereduksi persediaan. Penerapan lean
manufacturing
juga
membuat
proses
manufaktur
menjadi
sangat
menguntungkan, sebagai hasil dari produksi cepat barang dan produk, juga pengurangan yang signifikan pada lead time dan biaya produksi yang memungkinkan perusahaan untuk segera menjual produk mereka, mengalahkan pesaing mereka dan meningkatkan tingkat omset, sehingga memaksimalkan keuntungan.1 Lima elemen penting dari lean manufacturing adalah siklus manufaktur, organisasi, pengendalian proses, metrik, dan logistik.2 Penelitian ini menggunakan pendekatan lean manufacturing untuk menganalisis elemen logistik khususnya mengoptimasi sistem persediaan produk akhir di PT. Pusaka Prima Mandiri dengan memperhatikan jumlah safety stock sebagai titik persediaan minimum di dalam gudang, yang dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan jumlah produksi yang sesuai untuk periode mendatang. Selain itu, elemen metrik dan siklus
1
Chukwutoo C. Ihueze dan Charles C. Okpala, The Tools and Techniques of Lean Production System of Manufacturing (Technical Journals, 2014), h.5. 2 M. Feld, William. 2001. Lean Manufacturing: Tools, Techniques, and How to Use Them. (USA: St. Lucia Press), h.4.
Universitas Sumatera Utara
manufaktur juga diperhatikan untuk melengkapi usulan implementasi lean manufacturing pada perusahaan ini.
1.2
Rumusan Masalah Permasalahan utama yang akan dibahas pada penelitian ini adalah
tingginya jumlah persediaan yang menumpuk di dalam gudang. Ketidaksesuaian jumlah hasil produksi dengan jumlah permintaan mengakibatkan penumpukan persediaan di gudang pabrik. Permasalahan yang dihadapi perusahaan mengarahkan penelitian ini untuk dapat membuat perkiraan produksi yang sesuai sehingga mengoptimumkan jumlah persediaan yang ada di gudang.
1.3
Tujuan dan Manfaat Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan
persediaan dan produksi yang efektif untuk memperoleh jumlah persediaan yang optimum lewat minimisasi sumber pemborosannya. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menemukenali sebab penumpukan persediaan agar dapat dievaluasi.
2.
Memperbaiki sistem persediaan dengan mengoptimumkan persediaan melalui rancangan lean manufacturing.
3.
Membandingkan sistem persediaan usulan dengan kondisi aktual, sehingga dapat dilihat pemborosan yang terjadi untuk keadaan saat ini. Manfaat
penelitian
bagi
perusahaan
adalah
untuk
mengevaluasi
penumpukan persediaan yang ada di dalam gudang. Manfaat penelitian bagi
Universitas Sumatera Utara
peneliti adalah untuk menyelesaikan tugas sarjana serta dapat menerapkan keilmuan teknik industri dalam dunia nyata. Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah untuk memperluas wawasan mengenai dunia industri dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.4
Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
1.
Penelitian dilakukan di PT Pusaka Prima Mandiri.
2.
Pengamatan dilakukan pada lantai produksi dan gudang persediaan.
3.
Masalah yang diteliti adalah penumpukan persediaan di gudang, sedangkan waste lain tidak dibicarakan.
4.
Metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan lean manufacturing, dengan menentukan safety stock.
5.
Takt time dihitung sebagai patokan perusahaan terhadap cycle time selama proses produksi. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
2.
Mesin tidak dalam keadaan rusak dan tidak ada penambahan mesin atau peralatan yang baru.
3.
Hari kerja efektif untuk pabrik dalam satu tahun adalah 350 hari.
4.
Tingkat ketelitian yang digunakan α = 0,05.
5.
Tingkat ketersediaan produk yang diharapkan adalah 99%
Universitas Sumatera Utara
1.5.
Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah: Bab I menjelaskan tentang pendahuluan, menguraikan latar belakang
permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi masalah yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab II menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan di PT. Pusaka Prima Mandiri. Bab III menjelaskan teori mengenai konsep lean manufacturing, jenis-jenis pemborosan, tools lean manufacturing, dan peramalan data. Pada Bab IV terdapat pembahasan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka berpikir, rancangan penelitian, dan flowchart pengolahan data. Kemudian pada bab V berisikan pengumpulan data dan pengolahan data berupa pemaparan profil persediaan saat ini dengan usulan, perbandingan caring cost, peramalan data penjualan, serta rencana produksi untuk periode mendatang. Analisis pemecahan masalah dibahas pada Bab VI yang meliputi analisis pengolahan data dan hasilnya. Bab yang terakhir yaitu bab VII berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara