BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pengeluaran utama negara adalah untuk pengeluaran rutin seperti biaya pegawai, subsidi, utang, bunga dan cicilannya. Keperluan tersebut dipenuhi dari penerimaan dalam negeri yang berupa penerimaan dari sektor minyak dan gas serta sektor pajak. Untuk membiayai seluruh kepentingan umum, salah satu yang dibutuhkan dan terpenting adalah peran serta aktif dari para warga untuk ikut memberikan iuran kepada negara dalam bentuk pajak, sehingga segala keperluan pembangunan dapat dibiayai. Salah satu penyumbang iuran negara dalam bentuk pajak terbesar adalah melalui penetapan cukai rokok. Industri rokok adalah suatu industri yang berpangsa pasar luas. Selain mencakup konsumen yang besar, industri ini juga merupakan industri padat karya (labour intensive), mengolah hasil pertanian dan kontribusi cukainya terhadap penerimaan pemerintah cukup signifikan. Mengetahui kenyataan di atas, jelas industri rokok adalah industri yang berpengaruh dan penting. Industri rokok sendiri bisa dikategorikan menjadi dua macam, industri rokok kretek dan industri rokok filter. Industri rokok kretek relatif lebih padat karya dibandingkan industri rokok filter. Hal tersebut dikarenakan dalam industri rokok kretek sebagian besar tetap mempertahankan SKT (Sigaret Kretek Tangan),
1
2
sedangkan industri rokok filter hampir semuanya menggunakan teknologi mesin (Sigaret Putih Mesin). Perbedaan efisiensi antara keduanya mengakibatkan rokok kretek relatif lebih mahal daripada rokok filter. Sejalan dengan tuntutan akan kesehatan yang disosialisasikan berbagai pihak LSM maupun pemerintah yang menginginkan minimalisasi zat-zat yang membahayakan kesehatan dalam rokok, serta memberikan cukai dan memberikan peringatan akan bahaya merokok pada kemasan rokok. Rokok filter tentunya lebih diunggulkan dengan adanya filter penyaring pada rokoknya. Tetapi konsumen dalam mengkonsumsi rokok tidak hanya menilai dari sisi kesehatan saja, banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengkonsumsi rokok, misalnya cita rasa rokok itu sendiri, harga pasaran rokok, efek psikologis dari pengkonsumsian rokok, merek, dan lain-lain. Jumlah produksi rokok dan industri rokok dari tahun ke tahun juga menunjukkan angka yang semakin meningkat, berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan banyak pihak. Berkembangnya perusahaan di Indonesia seolah surga bagi perokok, belum banyaknya larangan menghisap rokok di tempat-tempat umum dengan kebebasan yang mereka miliki, selain itu bagi perusahaan sendiri cukai rokok yang relatif rendah dibanding negara-negara tetangga sehingga menjadikan industri ini masih memiliki sesuatu prospek bagi industri tersebut di Indonesia. Penetapan pajak cukai rokok selain sebagai sumber pendapatan negara adalah dimaksudkan untuk mengurangi jumlah perokok. Hal ini dikarenakan untuk alasan kesehatan. Fungsi pajak ini disebut juga sebagai fungsi regulerend yaitu pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta
3
mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan. Akan tetapi fungsi pajak tersebut seakan-akan tidak berguna dan tidak berfungsi. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya industri rokok dan semakin menjamurnya perokok tanpa memperdulikan akan bahaya rokok. Sebagian besar dari perokok bahkan tidak mengetahui bahwa harga rokok yang mereka beli sudah termasuk cukai rokok yang dimaksudkan untuk mengurangi pembelian rokok. Seolah-olah mereka (perokok) tidak mempermasalahkan akan adanya fungsi cukai rokok sebagai fungsi pajak regulerend. Jika diamati, sebagian besar konsumen rokok yang ada adalah kaum muda. Rokok dianggap menjadi sebuah kebutuhan bagi sebagian besar anak muda. Rokok sudah menjadi gaya hidup atau prestise bagi sebagian anak muda terutama di kalangan mahasiswa. Rokok diidentikkan dengan kemodernan dan kegairahan hidup. Oleh karena hal tersebut maka penulis memilih kalangan anak muda
terutama
mahasiswa sebagai responden dalam penelitian ini. Mengacu pada hal-hal tersebut diatas, maka penulis ingin meneliti bagaimana sebenarnya pengaruh cukai rokok terhadap minat beli anak muda. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Pengaruh Cukai Rokok Terhadap Minat Beli Rokok Pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat adalah
sebagai berikut:
4
1. Apakah cukai rokok berpengaruh signifikan terhadap minat beli rokok mahasiswa di UKDW? 2. Bagaimana respon mahasiswa terhadap cukai rokok?
1.3
Batasan Masalah Agar masalah yang di teliti tidak terlalu luas, maka penulis memberikan
batasan masalah yang menyangkut penelitian ini antara lain: 1. Lokasi penelitian di Universitas Kristen Duta Wacana. 2. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa prodi Akuntansi UKDW. 3. Obyek penelitian adalah cukai rokok. 4. Rokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rokok kretek dan rokok filter. 5. Respon mahasiswa • Dikatakan tergolong tinggi jika mahasiswa memahami tentang pengertian, manfaat, serta pengaruh cukai rokok. • Dikatakan tergolong rendah jika mahasiswa tidak memahami tentang pengertian, manfaat, serta pengaruh cukai rokok.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji apakah cukai rokok berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli rokok mahasiswa di UKDW.
5
2. Untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap cukai rokok. 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Peneliti dapat mengetahui secara langsung bagaimana sebenarnya cukai rokok mempengaruhi minat beli mahasiswa. Dan sebagai bahan pembanding antara teori yang di dapat di bangku kuliah dengan masalah yang ada dan nyata dalam kehidupan khususnya tentang cukai rokok. 2. Bagi pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi data tambahan atau bahan pembelajaran tambahan terhadap ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
1.6
Sistematika Penulisan Bab 1. Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2. Landasan teori, pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan teori Perpajakan dan cukai, teori perilaku konsumen. Bab 3. Metodologi penelitian, bab ini akan membahas mengenai metodologi yang dipakai dalam penelitian Bab 4. Analisis data, dalam bab ini peneliti akan mengadakan analisis pengaruh cukai rokok terhadap minat beli rokok dan respon terhadap cukai rokok, Pada mahasiswa prodi akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian.
6
Bab 5. Kesimpulan berisi kesimpulan hasil penelitian yang dapat dipergunakan bagi ilmu pengetahuan yang bersangkutan.