1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam menjadikan manusia yang berilmu, berbudaya bertakwa serta mampu menghadapi tantangan masa datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang cerdas serta mempunyai kompetensi dan skil untuk dikembangakan ditengah tengah masyarakat. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya sebagai objeknya. Oleh karena perkembangan ilmu pengetahuan alam erat kaitannya
dengan
perkembangan
teknologi,
maka
pendidikan
ilmu
pengetahuan alam berkaitan pula dengan perkembangan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Melalui pendidikan ilmu pengetahuan alam diharapkan peserta didik memahami proses dan produk sains, nilai sains memiliki sikap ilmiah dan dapat menjadi warga Negara yang bermoral serta tanggap terhadap masalah lingkunganya.1 Berdasarkan penjelasan tersebut jelaslah bahwa mata pelajara ilmu pengetahuan alam merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk peserta didik memiliki sikap ilmiah dan dapat menjadi warga Negara yang bermoral serta tanggap terhadap masalah lingkunganya. Demikian pentingnya 1
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT IMTIMA, 2007, Hlm : 187
2
pelajaran IPA berbagai upaya dilakukan guru untuk dapat meningkatkan hasil belajar IPA salah satunya dengan cara meningkatkan aktivitas belajar anak didik. Aktif yang dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya , mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuan. Belajar aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon murid dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Untuk itu kemampuan guru sangat menuntut dalam mengelola kelas agar suasana belajar siswa selalu aktif dan produktif dengan metode mengajar yang direncanakan. Mengajar itu sendiri juga merupakan serangkaian peristiwa yang dirancang oleh guru dalam memberi dorongan kepada siswa. Baik yang bersifat individual maupun klasikal. Bentuk-bentuk keaktifan siswa dalam proses belajar sangat beraneka ragam. Keaktifan itu meliputi keaktifan dalam penginderaan (mendengar, melihat, mencium, merasa, dan meraba). Mengelola ide-ide, menyatakan ide dan melakukan latihan-latihan Adapun usaha-usaha yang dilakukan guru dalam mengajar IPA pada murid kelas V MI Amanatul Ummah Belakang Padang adalah: 1. Sudah menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran seperti metode ceramah, Tanya jawab, dan latihan atau drill.
3
2. Guru memotivasi murid dengan cara memberikan pujian bagi yang bisa menjawab pertanyaan guru. 3. Guru memberikan latihan dan penilaian terhadap murid sesuai dengan aturan dan materi yang diajarkan. 4. Guru telah memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada murid dan menilainya. Namun dari usaha yang dilakukan guru tersebut aktivitas belajar murid belum meningkat. Hal ini terlihat masih banyak murid yang kurang memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung terutama mata pelajaran IPA pada materi pernapasan mahluk hidup, hal ini dapat dilihat dari gejalagejala sebagai berikut. 1. Sebagian murid di kelas tidak bersemangat ketika mengikuti mata pelajaran IPA, hal ini terlihat dari murid yang sibuk dengan kegiatannya masingmasing. 2. Perlengkapan belajar murid tidak lengkap. 3. Murid tidak memperhatikan penejelasan guru. 4. Murid tidak mau bertanya tentang materi yang belum dipahami. 5. Murid tidak mengerjakan latihan dengan benar. 6. Ada beberapa murid mengantuk dalam belajar. 7. Murid sering terlambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Berdasarkan kondisi di atas penulis ingin melakukan perbaikan dengan menggunakan alat peraga. Karena menurut penulis menggunakan alat peraga bias membua murid aktif dalam belajar.
4
Alat
peraga
adalah
alat
(benda)
yang
digunakan
untuk
memperagakan fakta, konsep, prinsif atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata.2 Dengan menggunakan alat peraga proses penerimaan murid terhadap pelajaran dapat akan lebih berkesan secara mendalam. Alat peraga merupakan salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis alat peraga yang digunakan guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Alat peraga dalam mengajar memegang peran penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain: tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi. Unsure metode dan alat peraga merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsure lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut, peran alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dipahami oleh murid.3 Berdasarkan
uraian
diatas,
penulis
merasa
tertarik
untuk
melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Mengggunakan Alat Peraga Pada Siswa Kelas V MI Amanatul Ummah Belakang Padang”.
2
Depdiknas Dirjen Pendasmen, Media Pembejlajaran (Jakarta:Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003), hlm. 10 3 Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung :Sinar Baru Argensindo, 2009) hlm. 99.
5
B. Definisi Istilah 1. Meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi, mengangkat diri4 2. Aktivitas belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar dari sisi siswa. Aktivitas Belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.5 Aktivitas Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Aktivitas Belajar IPA. 3. Alat Peraga adalah benda yang dipakai untuk memperlihatkan pembelajaran6
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: “Bagaimanakah menggunakan alat peraga untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA dengan materi magnet dan pengaruhnya di MI Amanatul Ummah Belakang Padang Kota Batam.
4
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm 1198 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm 3 6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,1976), hlm 374 5
6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetashui peningkatan aktivitas Belajar siswa Kelas V dengan menggunakan alat peraga di MI Amatul Ummah Belakang Padang Kota Batam. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: a. Bagi Siswa untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Alat Peraga Pada Siswa Kelas V MI Amatul Ummah Belakang Padang. b. Bagi Guru 1) Dengan adanya penelitian ini menjadi pedoman bagi guru untuk memilih alat peraga yang tepat dalam menampilkan model pembelajaran. 2) Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya. c. Bagi Sekolah 1) Meningkatkan prestasi sekolah yang dapat dilihat dari peningkatan Aktivitas Belajar siswa 2) Meningkatkan produktivitas sekolah melalui peningkatan kualitas pembelajaran.
7
d. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan penulis. 2) Menambah pengetahuan penulis berkaitan dengan cara mengajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas V MI Amanatul Ummah Belakang Padang.