BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1991 David Gerlenter menerbitkan sebuah buku bagi teknolog,
“mirror
worlds”,
sebuah
paper
penelitian
mengagumkan,
yang
tanpa menyebutkan kota, meramalkan tentang website. Akhir 1990-an Em. Noan, pada saat itu Direktur Columbia University‟s Institute for TeleInformation, membuat pernyataan bahwa „ketika sejarah media abad ke 20 ditulis, internet akan terlihat sebagai kontributor terbesarnya‟. Hingga pada 1997 Internet diberlakukan sebagai paradigma baru (Briggs & Peter Burke, 2006 : 376). Dengan datangnya internet ada kemungkinan yang makin luas untuk belajar sepanjang hayat, baik secara formal maupun informal, kapan punpengalaman
atau
pengharapan
dibutuhkan
untuk
hal
tersebut
sehingga
muncul klaim bahwa World Wide Web atau “www” jika aksesnya terbuka akan
melayani
banyak
hal
seperti
“University
Without
Walls”
bahkan
kemungkinan akan menghapus ruang kelas. (Briggs & Peter Burke, 2006 : 386). Internet
menyajikan
sebuah
cyberspace
atau
ruang
maya.
Ruang
maya tidak seperti TV, tetapi mirip sebuah bacaan yang tidak disensor, tidak
1
2
dijaga oleh penjaga pintu. Akan tetapi, ia tidak dapat melarikan diri dari akumulasi sejarah (Briggs & Peter Burke, 2006: 393). Peran bahasa sebagai alat komunikasi dan pengembang pengetahuan adalah dalam penyebaran informasi secara lisan dan tulisan (Badudu, 1992: 54).
Sebagai
alat
komunikasi,
bahasa
menampung
dan
menyampaikan
perasaan dan pikiran penggunanya sehingga dapat dimengerti oleh orang yang diberi informasi (Wijaya dalam Hardini, 2004:1). Dalam penyebaran informasi
secara
tulisan,
sarana
yang
dipergunakan
adalah
media
cetak
seperti surat kabar, majalah, dan tabloid (Badudu, 1992:59). Media tetap dapat
mempengaruhi
menyampaikan
pengharapan
berbagai
jenis
kita
informasi
tentang dan
bagaimana
format-format
seharusnya konvensional
yang digunakan dalam menyampaikan berita/informasi dapat mempengaruhi cara
kita
menafsirkan
pesan-pesan
yang
ada
di
dalamnya.
Bahasa
memainkan peranan penting di dalam menstruktur konvensi-konvensi ini, yaitu lewat adanya hubungan antara register tertentu dengan jenis program tertentu (Fairclough:1995). Media
saat
ini
mepunyai
kendali
besar
dalam
mempengaruhi
masyarakat. Media massa adalah sarana untuk mengakses banyak informasi dan
merupakan
sebuah
aspek
yang
sangat
penting
dalam
masyarakat
(Thomas & Wareing, 2007:80). Media massa pada saat sekarang tidak hanya terpaut pada koran, tabloid, dan majalah, melainkan juga internet. Seperti halnya media, internet akan menawarkan informasi, hiburan, dan pendidikan.
3
Salah satu dampak dari internet adalah munculnya twitter.
Menurut Kelsey
(2010), “Twitter is basically a microblogging website. A “micro” blog is a blog with really short entries and blogs are like online journalist or diaries” „Twitter pada dasarnya website microblogging. Microblogging adalah blog dengan muatan-muatan pendek di dalamnya, seperti catatan online atau buku harian‟ Dengan menggunakan twitter, para pengguna twitter mengakses status dan dapat berbagi kejadian atau kegiatan sehari hari maupun berita. Dalam mengakses status, para pengguna twitter menggunakan ragam bahasa tulis, yang tidak perlu memerlukan lawan bicara yang siap membaca tulisan apa yang dituliskan oleh seseorang. Ragam bahasa tulis dilengkapi oleh tanda baca, huruf kecil, serta huruf besar dan mempunyai unsur fungsi gramatikal secara eksplisit agar orang yang membaca tulisan dapat memahami isi tulisan (Finoza, 2001: 6). Fenomena
lingual
yang
ada
dalam
twitter
termasuk
dalam
kajian
register. Register adalah pemakaian kosa kata khusus yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kelompok sosial tertentu (Wardaugh, 1986:48). Sebagai contoh dapat diberikan, misalnya: register dari siaran berita cuaca di inggris.
Sebuah
siaran
berita
cuaca
biasanya
menggunakan
kosakata
temperature, tekanan tinggi, dan tekanan rendah, badai (Thomas & Wareing, 2007: 97).
4
Berdasarkan
penjelasan
tersebut,
maka
permasalahan
dalam
jejaring
sosial twitter berbahasa Arab menarik untuk dikaji. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah 1. apa saja bentuk register dalam twitter berbahasa Arab dan apa arti serta maksud register dalam twitter berbahasa Arab? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan bentuk register yang ada dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab dan arti serta maksud register yang ada dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian
register
telah
banyak
dilakukan
peneliti
lain,
karena
analisis register merupakan analisis istilah bahasa bidang tertentu. Register merupakan variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya atau fungsinya (Nababan 1984). Penelitian mengenai register dalam twitter berbahasa Arab belum pernah ditemukan. Akan tetapi, penelitian skripsi mengenai register dalam bidang tertentu banyak ditemukan seperti dalam skripsi Rasdisyah (2010) ditulis register yang berjudul “Frame Tools Screen Menu bar dan sub menu bar pada Microsoft Office outlook 2007 berbahasa
5
Arab
Analisis
membahas
Register“
identifikasi
register
dalam
Microsoft
Office dan kata-kata (leksikon) penanda gramatis tertentu yang dijadikan ciri penanda. Fungsi ciri penanda fonologis tersebut sebagai tanda yang nanti dijadikan register. Pitaloka (2011) dalam skripsinya berjudul “Register Layanan Café: Studi Kasus di Coklat Café“ menyimpulkan terdapat berbagai macam variasi bahasa yang digunakan oleh perangkat Coklat Café, jika ditinjau dari ruang lingkup
ekstern
dengan
ciri
terdapat
khas
variasi
gaya
bahasa
bahasa
yang
digunakan
masing-masing.
Hal
oleh ini
customer
diklasifikasi
berdasarkan dari segi usia, profesi, dan frekuensi yang berkunjung ke Café Coklat. Hamarin (2012) dalam skripsi yang berjudul “Menu Bar dan Sub Menu
Bar
Facebook
Berbahasa
Arab:
Analisis
Register”
menyimpulkan
bahasa antarmuka pengguna (Language User Interfaces) pada menu bar dan sub bar ditemukan istilah yang dipengaruhi bahasa Inggris yang mengalami penerjemahan ke bahasa Arab, akan tetapi tidak sedikit dari istilah-istilah yang
biasa
digunakan
dalam
percakapan
sehari-hari
serta
istilah
yang
mengalami pengarabisasian yang berasal dari bahasa Inggris. Selain itu, di dalam menu bar dan sub menu bar facebook berbahasa Arab memiliki pengkhususan makna yang merupakan bentuk dari bahasa resmi yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi ada yang memiliki makna yang jauh berbeda dari makna asli dari istilah menu bar dan sub menu bar
6
facebook berbahasa Arab. Lalu dalam register yang terdapat menu bar dan sub menu bar facebook berbahasa Arab di dalam struktur gramatika bahasa Arab ada tiga bagian bentuk kata, bentuk frase, dan bentuk kalimat/jumlah. 1.5 Landasan Teori Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kerangka
sosiolinguistik,
khususnya
register.
Sosiolinguistik
merupakan
bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pengguna bahasa itu di masyarakat (Chaer dan Agustina, 1995: 3). Pendapat Hudson
(dalam
Wardhaugh,
1996:
12-13)
juga
memperkuat
pengertian
tersebut. Sosiolinguistik merupakan ilmu bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat,
khususnya
hubungan
antara
bahasa
dan
fenomena
sosial.
Menurut Dell Hymes (1973) : „Sosiolinguistic could be taken to refer to use of linguistic data and analysis of other discipline concerned with social life and conversely, to use of social data and analysis in linguistic‟ „Sosiolinguistik mengacu pada pemakaian data kebahasaan dan menganalisis ke dalam ilmu-ilmu lain yang menyangkut kehidupan sosial, dan sebaliknya, mengacu kepada data kemasyarakatan dan menganalisis ke dalam linguistik‟ (Sumarsono, 2008:3). Salah
satu
bidang
kajian
sosiolinguistik
adalah
register.
Register
adalah variasi bahasa yang disesuaikan dengan konteks penggunaan bahasa (Halliday, 1972). Ini berarti bahwa bahasa yang digunakan akan berbedabeda tergantung jenis situasi dan jenis media yang digunakan. Contoh register
dari
siaran
cuaca
di
Inggris.
Sebuah
siaran
cuaca
biasanya
7
menggunakan kosakata temperature, tekanan tinggi dan rendah, badai, dan lain-lain (Thomas & Wareing, 2007 : 97). Hymes (dalam Chaer, 2004:48) mengatakan bahwa peristiwa tutur harus
memenuhi
delapan
komponen
tutur
yang
disingkat
menjadi
SPEAKING. Komponen tersebut meliputi Setting and scene, participants, Ends,
Act
sequence,
Key,
Instrumentalities,
Norm
of
Interaction
and
Interpretation, dan Genre. Unsur setting, yaitu twitter muncul di lingkungan tertentu yang pemakainya mengerti dan memahami makna yang dituliskan. Unsur Ends, yaitu tujuan orang menggunakan twitter. Unsur Act sequence berhubungan dengan bentuk dan isi suatu tulisan. Unsur Key berhubungan dengan ragam kata atau kalimat yang digunakan dalam situs twitter. Unsur Instrumentalities yaitu alat yang digunakan untuk tulisannya. Unsur Norm of Interaction berhubungan
and
Interpretation
dengan
cara
yaitu
ragam
kata
pengguna
twitter
untuk
dalam
twitter
berinteraksi
yang dengan
pengguna twitter lainnya. Unsur Genre yaitu jenis ragam kata maupun kalimat di dalam twitter berbahasa Arab berdasarkan klasifikasinya. Selain
konsep
sosiolinguistik,
register
juga
terkait
dengan
ilmu
semantik karena berkaitan dengan makna. Seorang filolog Prancis bernama Michael
Breal
“semantik”.
di
Semantik
tahun dapat
1883
yang
diartikan
pertama sebagai
kali
ilmu
menggunakan tentang
makna
kata atau
tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi,
8
gramatika dan semantik (Chaer, 1994: 2). Secara sederhana semantik berarti ilmu tentang makna atau arti. Karena bahasa mempunyai kaitan erat dengan masalah budaya maka dalam menganalisis suatu bahasa hanya untuk bahasa tersebut, tidak digunakan untuk menganalisis bahasa lain. 1.6 Metode Penelitian Untuk mendapatkan data dan menganalisis data, penulis menggunakan metode penelitian bahasa. Di dalam teori penelitian Sudaryanto (1993: 5) terdapat tiga tahapan strategis yang berurutan, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Penelitian ini akan menganalisis register dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dnengan menyimak setiap penggunaan bahasa yang ada di dalam twitter berbahasa Arab. Metode seperti ini disebut metode simak (Sudaryanto 1993:2). Peneliti membuka website twitter untuk menyimak lalu mencatat kata-kata apa saja yang ada di dalam twitter berbahasa Arab yang dimasukkan sebagai data penelitian ini. Adapun data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik sadap, yakni dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang. Bahasa yang disadap berbentuk tulisan (Kesuma, 2007: 43). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis. Sumber tertulis tersebut adalah situs website twitter yang berbahasa Arab. Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu dilakukan dengan mencatat penggunaan register dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab berserta konteksnya
9
pada kartu data. Dengan demikian, aspek situasi yang mewarnai data penelitian ini dapat dimunculkan ke objek permasalahannya. Data diseleksi dan kemudian diklasifikasikan yang dianggap mendukung permasalahan di atas untuk dianalisis. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993:13). Tujuan analisis data dengan metode padan adalah untuk menentukan identitas objek penelitian. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan referensial, yaitu metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan sebagai padanan adalah bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Metode pada referensial digunakan untuk menentukan identitas satuan kebahasaan menurut referen yang ditunjuk (Kesuma, 2007:47-48). Dalam hal ini, satuan kebahasaan yang berupa register dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab diidentifikasikan berdasarkan jenis-jenisnya yang menjadi bahan data yang diterapkan dalam bentuk kosakata atau leksikon. Setelah analisis data selesai, dilanjutkan dengan penyajian laporan data hasil penelitian register dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab. Penyajian laporan dilakukan secara informal, yaitu
penyajian laporan yang berwujud dengan
perumusan dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145).
10
1.7 Sistematika Penulisan Bab I berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, dan pedoman transliterasi Arab-Latin. Bab II berisi pengertian sosiolinguistik, pengertian register dan pengertian twitter. Bab III berisi analisis. Bab ini memuat tentang analisis register yang ada dalam jejaring sosial twitter berbahasa Arab. Bab IV merupakan kesimpulan. 1.9 Pedoman Transliterasi Arab-Latin Penulisan transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman transliterasi yang berdasarkan atas keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/u/1987. Huruf Arab No 1
Huruf Arab ا
Nama Alif
Huruf Latin Tidak dilambangkan
Nama Tidak dilambangkan
2
ب
Ba>`
B
Be
3
ت
Ta>`
T
Te
4
ث
S|a>`
S|
Es (dengan titik di atas)
5
ج
Ji>m
J
Je
6
ح
H{a>`
H{
Ha (dengan titik di bawah)
7
خ
Kha>`
Kh
Ka dan Ha
8
د
Da>l
D
De
9
ذ
Z|al>
Z|
Z (dengan titik di atas)
10
ر
Ra>`
R
Er
11
ز
Zai
Z
Zet
11
12
س
Si>n
S
Es
13
ش
Syi>n
Sy
Es dan Ye
14
ص
S{a>d
S{
Es (dengan titik di bawah)
15
ض
D{a>d
D{
De (dengan titik di bawah)
16
ط
T{a>`
T{
Te (dengan titik di bawah)
17
ظ
Z{a>`
Z{
Zet (dengan titik di bawah)
18
ع
‘ain
„
Koma terbalik di atas
19
غ
Gain
G
Ge
20
ؼ
Fa>`
F
Ef
21
ؽ
Qa>f
Q
Ki
22
ؾ
Ka>f
K
Ka
23
ؿ
La>m
L
El
24
ـ
Mi>m
M
Em
25
ف
Nu>n
N
En
26
ك
Waw
W
We
27
ق
Ha>`
H
Ha
28
ء
Hamzah
`
Apostrof condong ke kiri
29
ي
Ya>`
Y
Ye
Vokal Tunggal No 1 2 3
Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
ػ ػػَػ ػ ػ ػ ػ ػِػِػ ػ
Fath{ah
A
a
Kasrah
I
i
D{ammah
U
u
ػ ػ ػ ػُ ػ ػ Contoh:
ِب َ َ َكت ذُكَِِر-
/kataba / /z\ukira /
12
Vokal Rangkap No
Tanda dan Huruf
Nama
Gabungan Huruf
Nama
1
ِي+ِػػَػ ػ ػ
Fath{ah dan Ya>`
Ai
a dan i
Fath{ah dan Waw
Au
a dan u
ِك+ِػػَػ ػ ػ
2
Contoh :
Maddah No 1 2 3
ِف َ َكْي ِقَػ ْوؿ
/kaifa / /qaulun /
Harakat dan Huruf
Nama
Huruf dan Tanda
Nama
ِا+ِػػَػ ػ ػ ِي+ِػ ػ ػِػِػػ
Fath{ah dan Alif
a>
a dengan garis di atas
Kasrah dan Ya>`
i>
i dengan garis di atas
ِك+ِػ ػ ػ ػُػ ػػ
D{ammah dan Waw
u>
u dengan garis di atas
Contoh:
ِِيػَ ُق ْو ُؿ-ِاؿ َ َق
/qa>la - yaqu>lu /
Ta> ` Marbu>t}ah Transliterasi ta> marbu>t}ah ada dua, yaitu: 1.
Ta> ` Marbu>t}ah Hidup Ta> ` marbu>t}ah hidup atau mendapat harakat fath{ah, kasrah, atau d}ammah transliterasinya adalah /t/.
2.
Ta> ` Marbu>t}ah Mati Ta> ` marbu>t}ah mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya adalah /h/.
13
Apabila ada kata yang berakhir dengan ta> ` marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata tersebut terpisah maka ta> `
marbu>t}ah tersebut ditransliterasikan /h/. Contoh:
املدينةِاملنورة /al-madīnah al-munawwarah / ّ Syaddah Syaddah atau tasydi>d dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah atau tasydi>d. Dalam transliterasinya, tanda syaddah itu dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah tersebut. Contoh:
َربػّنَا ِا ََلج
/ rabbana> / / al-h}ajju /
Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf al. kata sandang tersebut dalam transliterasi dibedakan menjadi kata sandang yang diikuti
h}uru>f syamsiyyah dan h}uru>f qamariyyah. 1. Kata Sandang yang diikuti h}uru>f syamsiyyah Kata sandang yang diikuti h}uru>f syamsiyyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang tersebut. Contoh:
ِالر ُج ُل َّ
/ ar-rajulu /
ِس ْ الش ُ َّم
/ asy-syamsu /
2. Kata Sandang yang diikuti h}uru>f qamariyyah
14
Kata sandang yang diikuti h}uru>f qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda simpang (-). Contoh:
ِال َقلَ ُم
/ al-qalamu /
ِ ِب ُ ال َكات
/ al-kātibu /
Hamzah Hamzah yang ditransliterasikan dengan apostrof hanya berlaku untuk hamzah yang terletak di tengah dan belakang. Hamzah yang terletak di depan tidak dilambangkan dengan apostrof karena dalam tulisan Arab berupa Alif. Contoh:
َش ْي ِء إِ َِّف
/syai `un /
/ inna /
Penulisan kata Pada dasarnya, setiap kata ditulis terpisah, tetapi untuk kata-kata tertentu yang penulisannya dalam huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka transliterasinya dirangkaikan dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh:
ِ كإِ َّفِاهللِ َِلوِخيػر/Wa innalla>ha lahuwa khair ar-ra>ziqi>n / atau dengan ِْي َ ْ ِالرا ِزق َ ُ ْ َ َُ َ َ /Wa innalla>ha lahuwa khairur-ra>ziqi>n/
15
Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab tidak dikenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasinya
huruf
kapital
digunakan
dengan
Disempurnakan (EYD). Contoh:
ِاُِمَ َّمدِإِالَّ َِر ُس ْوؿ ُ َكَم
/Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l /
ketentuan
Ejaan
Yang