BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia perkembangan sektor jasa sangatlah pesat. Hal ini ditandai
dengan kontribusi sektor jasa terhadap Produk Nasional Bruto Indonesia dari
tahun ke tahun yang terus meningkat (Tjiptono dan Anastasia, 2004). Pertumbuhan diberbagai bentuk dalam sektor jasa akan terus dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang lain. Salah satu bidang jasa yang sangat dibutuhkan dalam menjamin kelancaran distribusi fisik barang dalam perekonomian adalah jasa pengiriman. Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud/jasa (menurut wikipedia). Kegiatan produksi pada perusahaan jasa merupakan semua pembuatan atau kegiatan yang merupakan penciptaan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku, dan pelayanan jasa pengiriman (menurut http://carapedia.com). PT Pos Indonesia merupakan salah satu bagian dari BUMN Non Infrastruktur yang bergerak dibidang pelayanan jasa pengiriman. PT Pos Indonesia (Persero) Cilaki Bandung merupakan kantor pusat dari beberapa kantor pos se-Indonesia. Sebagai kantor pos pusat PT Pos Indonesia pusat bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh kantor divisi yang tersebar di seluruh indonesia. Biaya masing-masing divisi perusahaan akan di tinjau kembali di PT
1
2
Pos Pusat ini. Dengan demikian jika terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pencatatan di masing-masing perusahaan akan disesuaikan pada PT Pos Pusat ini.
PT Pos Indonesia selaku perusahaan jasa menghasilkan beberapa produk
yang terdiri dari jasa pengiriman. Jasa pengiriman ini terdiri dari jasa pengiriman
domestik dan internasional. Untuk jasa pengiriman produk sendiri perusahaan melakukan kegiatan produksi secara bersamaan, contohnya saja untuk produk jasa pengiriman domestik terdiri dari 3 (tiga) produk yaitu jasa pengiriman surat pos
biasa, kilat khusus dan jasa pengiriman paket pos. Dari ketiga kegiatan produksi tersebut perusahaan mengeluarkan biaya-biaya yang dibebankan secara bersamaan untuk beberapa kegiatan produksi. Dalam suatu produk yang dihasilkan perusahaan, tidak jarang merupakan produk bersama dimana akan timbul biaya bersama (join cost). Wijaksono (2006:90) menjelaskan bahwa ”Biaya bersama sebagai biaya yang timbul karena pemrosesan atau pabrikan beberapa jenis produk secara bersama-sama”. Kegiatan pemrosesan bersama ini akan menimbulkan persoalan bagaimana pengalokasian biaya yang telah dibebankan untuk masing-masing produk sehingga dapat diketahui biaya sebenarnya yang dibebankan pada produk tersebut. Ketika biaya yang dibebankan pada suatu produk telah diketahui, akan mudah diketahui juga harga pokok, laba dan tingkat profitabilitas suatu produk. Dimana akan dengan mudah pula manajemen menentukan keputusan selanjutnya atas produk tersebut, baik itu dari segi kuantitas dan publikasi atas produk tersebut. Menurut informasi manajemen PT Pos pada bagian akuntansi biaya dinyatakan bahwa selama ini perusahaan melakukan pengalokasian terhadap biaya
3
bersama secara merata untuk setiap jenis produknya. Pada saat ini perusahaan dihadapkan pada persoalan atas pengalokosian biaya bersama yang ada di
perusahaa yaitu mengenai dasar pengalokasian biaya bersama atas produk
tersebut. Pengalokasian biaya bersama ini akan berpengaruh pada harga pokok
produksi untuk masing-masing produk. Dalam pengalokasian biaya bersama bisa diterapkan menggunakan 4 (empat) metode pengalokasian, yaitu Metode nilai jual relatif, Metode satuan fisik, Metode rata-rata biaya per satuan dan Metode rata-
rata tertimbang (Mulyadi 2005:336). Dengan melihat kondisi tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk membantu perhitungan atas biaya bersama yang ada pada PT Pos Indonesia (Persero) Kota Bandung melalui tugas akhir yang berjudul “ALOKASI BIAYA BERSAMA ATAS PRODUK BERSAMA MENGGUNAKAN 4 (EMPAT) METODE PERHITUNGAN (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Pusat, Bandung)”
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah 1. Bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Nilai Jual Relatif. 2. Bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Satuan Fisik.
4
3. Bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Biaya Per Satuan.
4. Bagaimana alokasi biaya bersama perusaan dengan menggunakan Metode
Rata-rata Tertimbang. 5. Bagaimana perbandingan keempat metode tersebut atas alokasi biaya bersama perusahaan.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menitikberatkan pada metode
pengalokasian biaya bersama atas produk metode pada PT Pos Indonesia (Persero) Pusat, Bandung.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Nilai Jual Relatif. 2. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Satuan Fisik. 3. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Biaya Per Satuan. 4. Untuk mengetahui bagaimana alokasi biaya bersama perusahaan dengan menggunakan Metode Rata-rata Tertimbang. 5. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan keempat metode tersebut atas alokasi biaya bersama perusahaan.
5
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran, informasi dan masukkan atau gagasan bagi perusahaan,
terutama dalam melakukan Pengalokasian Biaya Bersama produk dan
bagaimana mengimplementasikan Metode Biaya Bersama yang tepat
untuk perusahaan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan perbandingan bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan Pengalokasian Biaya Bersama. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil peneliti diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang baik dan sumber kepustakaan sebagai sumbangan pemikiran untuk proses penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan rekomendasi.
1.4 Pendekatan Masalah Menurut Horngren dan Foster (2002,20) biaya didefinisikan sebagai berikut: “Costs as resources sacrificed or forgone to achieve a specific objective.” Definisi biaya menurut ahli yang lain sebagai berikut: “…an exchange price, a for going, a sacrifice made to secure benefit.” (Usry, Carter, dan Hammer 2006, 20).
6
Sementara itu, menurut Mulyadi (2005,6) biaya didefinisikan sebagai
berikut: “Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.”
Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi
produk yang tidak berwujud/jasa (menurut wikipedia). Kegiatan produksi pada perusahaan jasa merupakan semua pembuatan atau kegiatan yang merupakan penciptaan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku, dan pelayanan
jasa pengiriman (menurut http://carapedia.com). Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang termasuk kedalamnya adalah barang berwujud maupun tidak berwujud (jasa). Produksi merupakan semua pembuatan atau kegiatan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan. Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Dalam kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa ini dikenal juga jenis kegunaan yang disebut Guna jasa. Dimana dalam konsep guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa. Contohnya:tukang bejak, buruh dan jasa pengiriman. Produk Bersama (Joint Product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses gabungan/bersamaa . Biaya tersebut tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada setiap produk, dan setiap produk mempunyai nilai jual atau kuantitas yang relatif sama (Mulyadi 2009:174).
7
Dan menurut Wijaksono (2006:90) Biaya bersama sebagai biaya yang
timbul karena pemrosesan atau pabrikan beberapa jenis produk secara bersama
sama.
Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah alokasi biaya bersama.
Alokasi tersebut bertujuan untuk penentuan harga pokok dan penentuan nilai-nilai persediaan. Dengan kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan
laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan keputusan. Alokasi Biaya merupakan pembebanan biaya secara proposional dari biaya tidak langsung atau biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit diperhitungkan
kepada
masing-masing
produk,
oleh
karena
itu
untuk
memudahkan dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya. Menurut Mulyadi (2005:336) dalam perlakuannya terhadap produk bersama, maka biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan empat metode pengalokasian biaya bersama, yaitu: 1. Metode nilai jual relatif Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. 2. Metode satuan fisik Menurut metode ini, kuantitas hasil produksi dipergunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama. Metode menghendaki bahwa produk bersama pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang sama, apabila
8
mempunyai unit pengukur yang berlainan maka dapat digunakan suatu angka penyebut yang umum.
3. Metode rata- rata biaya per satuan
Menurut metode ini total biaya bersama dibagi dengan jumlah unit yang
dihasilkan untuk mendapatkan biaya per unit lalu biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit dari tiap yang diproduksi untuk menentukan porsi biaya bersama yang akan dialokasikan kepada masing-masing produk.
4. Metode rata- rata tertimbang Mungkin kita temukan variasi yang sangat kompleks dalam produksi produk bersama seperti kesulitan dalam produksi, jumlah waktu yang diperlukan, atau kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan atau ukuran tiap unit. Faktor-faktor yang menunjukkan bobot tiap produk, yang didasarkan pada kompleksitas tersebut, oleh karena itu harus diperhitungkan untuk memperoleh alokasi yang lebih tepat. PT Pos Indonesia sebagai sebuah perusahaan menghasilkan suatu produk perusahaan. Produk yang dihasilkan tidak jarang merupakan produk bersama, dimana akan timbul biaya bersama (join cost). Kegiatan pemrosesan bersama ini akan menimbulkan persoalan bagaimana pengalokasian biaya yang telah dibebankan untuk masing-masing produk, sehingga dapat diketahui biaya sebenarnya yang dibebankan pada produk tersebut. Ketika biaya yang dibebankan pada suatu produk telah diketahui, akan mudah diketahui juga harga pokok, laba dan tingkat profitabilitas suatu produk. Dimana akan dengan mudah pula manajemen menentukan keputusan selanjutnya atas produk tersebut.
9
Dalam hal ini perusahaan melakukan pengalokasian biaya bersama dengan
menyamaratakan untuk setiap produk bersama yang dihasilkan. Perusahaan
mengalami kesulitan dalam pengalokasian biaya bersama yang ada di perusahaan
terkait dasar perhitungan. Serta bagaimana pengaruh pengalokasian yang akuarat
terhadap pengambilan keputusan. Hal itu juga sangat berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas suatu produk di PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung.
1.5 Metodologi Penelitian dan Data Penelitian Metodologi merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu (wikipedia). Himpunan hasil pengamatan, pencacahan ataupun pengukuran sejumlah objek disebut data. Jadi, data adalah segala keterangan, informasi atau fakta tentang sesuatu hal atau persoalan. Data penelitian adalah segala keterangan , informasi atau fakta yang digunakan untuk suatu penyelidikan yang sistematis.
10
1.5.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode penelitian
dengan cara mengumpulkan data yang kemudian diolah, dianalisis dan diteliti
lebih lanjut dengan landasan teori yang diperoleh untuk kemudian ditarik kesimpulan secara kualitatif. 1.5.2 Objek Penelitian
Objek penelitian meliputi metode pengalokasian biaya bersama suatu Produk (Studi Kasus PT Pos Indonesia (Persero)). 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap pengelola perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan bagian Akuntansi Biaya yang langsung mengelola perhitungan biaya perusahaan. 2. Observasi Observasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data terkait perhitungan biaya bersama. Data yang diperoleh adalah data sekunder berupa rincian biaya bersama produk tahun 2011, laporan akuntansi segmen UPT. Selain itu, diperoleh juga data yang berhubungan dengan sejarah, aktivitas utama perusahaan, deskripsi jabatan, dan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung.
11
3. Kepustakaan
Pengkajian dokumen-dokumen terkait dan pencarian referensi pada buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.
1.5.4 Jenis Data
Jenis data dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data kualitatif, berupa uraian mengenai keterangan yang terkait dengan keadaan PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung. 2. Data kuantitatif, berupa angka-angka uraian perhitungan yang terkait dengan perhitungan pengalokasian biaya bersama pada PT Pos Indonesia (Persero) kota Bandung.
1.5.5 Sumber Data Data yang didapat bersumber dari: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu dengan cara melakukan wawancara (interview) dan observasi. Wawancara dilakukan dengan bagian SDM, bagian Keuangan dan bagian Akuntansi Biaya. Observasi dilakukan terhadap dokumendokumen yang diperoleh dari bagian Akuntansi Biaya. 2. Data Sekunder, yaitu data-data yang berasal dari catatan-catatan yang ada di perusahaan dan sumber lain untuk memperoleh gambaran mengenai masalah yang ada. Selain itu juga digunakan bahan bukubuku literatur, bahan perkuliahan, dan media lain seperti internet.
12
1.5.6 Teknik Pengolahan dan Alat Analisis Data
Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan cara
membuat pengalokasian biaya bersama PT Pos Indonesia (Persero) dengan
menggunakan Metode nilai jual relatif, Metode unit fisik, Metode rata-rata biaya per satuan dan Metode rata-rata tertimbang. untuk kemudian dibandingkan hasil perhitungan keempatnya. Kemudian dapat diketahui metode mana yang akurat
sesuai proporsi produk dan seberapa besar pengaruhnya terhadap harga pokok produk tersebut. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks tabulasi yang berfungsi untuk mengetahui metode manakah yang lebih akurat diantara keempatnya. Matriks tabulasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Matriks Tabulasi
Produk
A B C Jumlah
Jml. Produk yang Dihasilkan
Metode Perhitungan Harga Jual/kiriman (Rp)
Nilai Jual Relatif (Rp)
Satuan Fisik (Rp)
Rata-rata Per Satuan (Rp)
Rata-rata Tertimbang (Rp)
13
1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian
di PT Pos Indonesia (Persero) yang terletak di Jalan Cilaki No. 73 kota Bandung. Adapun waktu penelitian ini adalah mulai dari 4 April 2012 sampai
dengan 15 Juni 2012.