1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaran pun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun. Sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi :
ث فِيتَ غْيِْي ًرا ُ َّعلُّ َم ُه َو تَغْيِْي ٌر فِ ْي ِذ ْه ِن ال ُْمتَ َعلِّ ِم يَط َْرأُ َعلى ِخ ْب َرةٍ َسابَِق ٍة فَيَ ْح ُد َ إ َّن الت َج ِديْ ًدا
“Suatu perubahan pada diri orang yang belajar karena pengalaman lama, kemudian terjadilah perubahan yang baru”.1
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.2 Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. 1
Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, Attarbiyah Waturuqu al-Tadris, juz 1,Mekkah : Darul Ma’arif, t.th, h. 169. 2 Asef Umar Fakhruddin, Menjadi guru favorit, Jogjakarta : Diva Press, 2010., h. 34
1
2
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksirnal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan hasil. Tanpa adanya minat menandakan
3
bahwa siswa tidak mempunyai hasil untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk hasil sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran IPA yang diharapkan oleh guru adalah 90,00. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar ratarata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran IPA sangat rendah yaitu mencapai 50,00. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga, dan materi pelajaran tidak disampaikan secara kronologis. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA. Hasil tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, hasil juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang terhasil untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung hasil siswa 3 . Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu metode
pembelajaran,
yaitu
metode
Small
Group
Disscusion
untuk
mengungkapkan apakah dengan model Small Group Disscusion dapat meningkatkan hasil belajar. Penulis memilih metode pembelajaan ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa mencari, menemukan dan mendikusikan 1Nur Muhammad,Guru dan proses pembelajaran, Yogyakarta: Andi Offset , 2001 .h.3
4
sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran4. Dalam metode pembelajaran Small Group Disscusion siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi Melalui Metode Small Group Disscusion di Kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Alasan Pemilihan Judul Adapun yang menjadi alasan peneliti untuk mengkaji judul adalah sebagai berikut: 1.
Dengan Metode Small Group Disscusion di harapkan adanya peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Dengan diterapkannya pembelajaran model diskusi mata pelajaran IPA di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Guru terlalu cepat menerangkan sehingga materi yang disampaikan tidak semuanya di serap oleh siswa
4.
Kurangnya minat siswa pada pelajaran IPA karena mereka menganggap sulit untuk mengikuti pelajaran tersebut
5.
Siswa tidak mau bertanya apabila kurang faham karena mereka merasa takut Berdasarkan alasan tersebut maka penulis menggunakan metode Model
pembelajaran Metode Small Group Disscusionyang merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. C. Telaah Pustaka Telaah pustaka merupakan informasi dasar rujukan yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini di maksudkan agar tidak terjadi plagiat dan pengulangan 2Ibid, h. 4
5
dalam penelitian. Berdasarkan survei yang dilakukan, ada beberapa penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi Melalui Metode Small Group Disscusion di Kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015”, yang saat ini sedang penulis teliti.
Penelitian dengan menggunakan strategi metode Small Group Discussion ini tidak sama sekali baru, karena sudah banyak penelitian yang sudah dilakukan dengan menggunakan strategi yang sama, hanya saja dalam penelitian ini ditemukan beberapa celah yang penting untuk diteliti lebih lanjut. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain adalah sebagai berikut : 1. Skripsi yang ditulis Diah Nurul Febriyanti (083911069) Mahasiswi IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011 yang berjudul“Efektivitas Metode Small
Group Discussion Dalam MeningkatkanHasil Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Pokok PerubahanKenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit Peserta Didik KelasIV Semester 2 Di MI Miftahul Huda Tayu Pati Tahun Ajaran2011/2012. Dari hasil penelitiannya, bahwastrategi atau metode adalah merupakan hal penting dalam kegiatan belajarmengajar karena metode atau strategi peserta didik dapat belajar denganefektif sehingga pendidik perlu menciptakan metode belajar yang inovatif. 2. Skripsi Saudari Nur Sholekhah NIM 07310427 FakultasTarbiyyah IAIN Walisongo Semarang 2009 dengan judul “ImplementasiPembelajaran” PAIKEM dalam pembelajaran PAI di SDN I CepogoBoyolali. Dari hasil penelitiannya ditulis, bahwa dengan metodepembelajaran yang Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM)dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar yang berdampak pada mutupembelajaran. 3. Skripsi Budi Mangaratua Silaen. NIM 708114078. Jurusan Pendidikan
Ekonomi.
Program
Studi
Pendidikan
Akuntansi,Fakultas
Ekonomi.
Universitas Negeri Medan 2013 “Penerapan Model PembelajaranSmall Group Discussion Dengan Metode Group Investigation untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa di kelas XI IS SMA Swasta Budisatrya Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”.
6
Dari penelitian–penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian
yang
penulis
lakukan,
persamaannya
terdapat
pada
model
pembelajarannya yaitu Model PembelajaranSmall Group Discussion. Adapun penelitian ini mempunyai orientasi yang berbeda yakni diterapkannya pada Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi Melalui Metode Small Group Disscusion di Kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi dengan metode Small Group Disscusion pada siswa di Kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus tahun pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran model diskusi mata pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa Kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus tahun pelajaran 2014/2015? E. Rencana Pemecahan Masalah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi peneliti menggunakan metode Small Group Disscusion dan menerapkan pembelajaran model diskusi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu 4 jam pelajaran, dan siklus II juga 2 kali pertemuan yaitu 4 jam pelajaran. Jadi untuk menyelesaikan penelitian memerlukan waktu 8 jam pelajaran atau 4 kali pertemuan.
7
Model Penelitian Tindakan terdiri dari 4 tahap seperti pada gambar berikut :5
Siklus I Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I ini dilakukan tahapantahapan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan Tahap perencanaan meliputi:
a.
Peneliti meminta kesediaan Madrasah dan guru mata pelajaran IPA di MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus sebagai mitra pelaksanaan PTK.
b.
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pertemuan 1 dan 2 pada siklus I yang disesuaikan dengan pembelajaran Small Group Discussion tipe quick on the draw. c.
Membuat kartu soal dan lembar kerja kelompok serta lembar materi sumber yang akan dibagikan kepada setiap siswa untuk permainan pada tipe quick on the draw.
5
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara,2009, h. 16
8
d.
Menyusun lembar evaluasi akhir untuk pertemuan 1 dan 2 pada siklus I.
e.
Menyusun kisi-kisi soal evaluasi akhir untuk pertemuan 1 dan 2 pada siklus I.
f.
Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.
2. Tahap pelaksanaan tindakan a. Pertemuan pertama Melakukan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
b. Pertemuan kedua Melakukan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
c. Melaksanakan Evaluasi hasil belajar Pelaksanaan evaluasi hasil belajar, soal yang disajikan berbentuk uraian dan jumlah soal yang harus dikerjakan sebanyak 5 butir soal. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal sebanyak 15 menit, pelaksanaan dilakukan disetiap akhir pertemuan. 3. Observasi dan Evaluasi Observasi dilaksanakan (diamati) oleh peneliti terhadap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.Pada tahap pengamatan dilakukan perekaman data oleh seorang pengamat atau observer yang meliputi proses dan hasil pelaksanaan tindakan. Perekaman data ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan melakukan refleksi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
lembar
observasi
aktivitas
siswa
dalam
proses
peneliti
dapat
pembelajaran. 4. Tahap refleksi Setelah
data
hasil
belajar
siswa
diperoleh,
merefleksikan dengan melihat data observasi sejauh mana kegiatan yang
9
dilakukan dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam pembelajaran. Hasil analisis data akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II. Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I dengan memperhatikan hasil observasi dari pengamat dan hasil belajar siswa yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal.
1.
Tahap perencanaan Tahap perencanaan meliputi : a.
Memperbaiki hal-hal yang kurang atau hal-hal yang terjadi pada siklus I.
b.
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pertemuan 1 dan 2 pada siklus II yang disesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe quick on the draw . c.
Menyusun lembar evaluasi akhir untuk pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.
d.
Menyusun kisi-kisi soal evaluasi akhir untuk pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.
e.
Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.
2. Tahap pelaksanaan tindakan a.
Pertemuan pertama Melakukan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
b.
Pertemuan kedua Melakukan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
10
c. Melaksanakan Evaluasi hasil belajar Pelaksanaan evaluasi hasil belajar, soal yang disajikan berbentuk pilihan ganda dan uraian adapun jumlah soal yang harus dikerjakan sebanyak 10 butir soal. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal sebanyak 15 menit, pelaksanaan dilakukan di setiap akhir pertemuan.
3. Observasi dan Evaluasi Observasi dilaksanakan (diamati) oleh peneliti terhadap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.Pada tahap pengamatan dilakukan perekaman data oleh seorang pengamat atau observer yang meliputi proses dan hasil pelaksanaan tindakan. Perekaman data ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan melakukan refleksi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
lembar
observasi
aktivitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran. 4. Tahap refleksi Berdasarkan hasil observasi dan hasil evaluasi tersebut guru akan merefleksikan diri dengan melihat data hasil observasi apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk materi yang telah disajikan. Berdasarkan hasil observasi dan hasil evaluasi di setiap akhir pertemuan, apabila hasil belajar siswa secara individu maupun secara klasikal sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dan hasil observasi dari observer juga meningkat, maka penelitian tindakan kelas dinyatakan berhasil dan tidak perlu lagi memasuki siklus berikutnya. F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman juga untuk memudahkan dan meluruskan pemahaman serta pengertian pada Penelitian Tindakan Kelas ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Perubahan
11
Kenampakan Bumi Melalui Metode Small Group Disscusion di Kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudustahun pelajaran 2014/2015. ” maka penulis perlu memberikan penegasan judul sebagai berikut: 1.
Upaya Upaya diartikan sebagai usaha, ikhtiar ( untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya). 6
2.
Meningkatkan Meningkatkan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan ( usaha, kegiatan,dan sebagainya ).7
3.
Hasil belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam suatu mata pelajaran.8 Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan melalui interaksi dengan lingkungannya.
9
merupakan
sebuah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang Adapun yang dimaksud hasil belajar disini adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.10 4. Mata Pelajaran IPA Menurut Iskandar, Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar peserta didik mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari 6
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta : PT Gramedia, 2008, h.1534 7 Ibid., h. 1470 8 W.J.S Poerwodarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990, h. 700 9 Tabrani, atang Kusdinar, zaenal Arifin, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1989, h. 7 10 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dikbud, Kamus BesarBahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990, h. 700
12
IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu peserta didik untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam 5.
Metode Small Group Disscusion Suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri .
6.
Siswa Kelas IV Siswa sama dengan murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah) atau pelajar. Sedangkan Kelas IV adalah tingkatan pada sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah
7.
MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah MI NU Miftahul Falah adalah sekolah/madrasah tingkat dasar yang bertempat di desa Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, sebagai tempat penelitian yang akan dilaksanakan.
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian Agar lebih mudah dalam melaksanakan penelitian, maka perlu mengetahui tujuannya sehingga dalam pelaksanaan penelitian tidak menyimpang dari permasalahan yang sudah direncanakan. Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Ingin mengetahui pengaruh hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran Small Group Disscusion mata pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi
pada siswa Kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan
Tengah undaan Kudus 2. Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran Small Group Disscusion mata pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa Kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan Kudus Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberikan manfaat terhadap perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran, di antaranya :
13
1.
Siswa atau peserta didik, agar : a. Mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik, menyenangkan, dan mengasyikkan b. Meningkatkan minat belajar pada pembelajaran IPA kelas IV c. Menumbuhkan motivasi belajar, karena peserta didik belajar secara aktif, kreatif, dan menyenangkan d. Meningkatkan prestasi belajar. 2. Guru atau peneliti, agar : 1. Dapat menambah wawasan dan informasi tentang pilihan berbagai bentuk-bentuk strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA
3.
2.
Mendorong meningkatkan profesionalisme guru.
3.
Mampu mengatasi masalah dalam pembelajaran.
4.
Mengembangkan potensi diri.
Lembaga pendidikan atau madrasah, 1.
Diharapkan dapat memberikan informasi dalam peningkatan kualitas pendidikan.
2.
Meningkatkan mutu kualitas pendidikan sehingga dapat memenuhi standar nasional pendidikan.
3.
Terbinanya iklim pembelajaran yang kondusif karena teman sejawat terjalin kolaborasi dalam rangka perbaikan pembelajaran.
4.
Tercapainya visi madrasah yang telah dirumuskan dan ditetapkan.
4. Penelitian lanjutan, sebagai bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya. H. Hipotesis Tindakan Dari uraian kajian teori dan kerangka berfikir diatas peneliti berasumsi bahwa pembelajaran mata pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa Kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus dengan diterapkannya pembelajaran Small Group Disscusionadalah suatu pendekatan pembelajaran yang mampu menumbuhkan semangat siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Jika siswa belajar IPA Materi Perubahan
14
Kenampakan Bumi dengan model pembelajaran Small Group Disscusion, maka hasil belajar siswa akan meningkat. I.
Metode Penelitian 1. Subjek dan Obyek Penelitian Untuk menentukan subyek penelitian ditentukan kesesuaian antara kebutuhan sumber informasi yang terkait dengan permasalahan penelitian, yaitu jaringan utama ( key informan ) yang di wawancarai yaitu guru, kepala madrasah serta jaringan informan pendukung lainnya. Subyek penelitian ini adalah guru kelas IV MI NU Miftahul Falah, yang beralamat di desa Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Selanjutnya obyek penelitian adalah pada Siswa kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah yang memiliki karakteristik yang heterogen. Heterogen baik dalam segi kemampuan intelegensi, motivasi belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak ada beberapa siswa yang memiliki watak sulit diatur, sehingga kadang-kadang menyulitkan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun secara umum memiliki kepribadian yang cukup baik. Tabel 1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama
Annisaa Ariestyaningsih Aura Riska Amanda Adinda Rahma Fitriani Asna Abdul Hayyi Ahmad Khoirul Yani Bimo Hendri Dwi S. Doni Ramanda S. Defi Indah yani Fauziatul Khusniah
L/P P P P L L L L P P
15
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Dilihat
Fika Fara Santika Hikmal Dwi Azhar Khoirul Zadid Taqwa Mohammad Khoirul R. Moh Rizqi Maulana Moh Fathur Rozaq L. Mayda talisa Azzalia Nova Ardiansyah Nafi’ul safira Rival Ardian Maulana Maryam Sindi Auliya Sifa’ur R.
dari
kemampuan
P L L L L L P P P L P P
mata
pelajaran
IPA
sangat
kurang.
Permasalahan tersebut mungkin dikarenakan semangat belajar yang kurang. Keadaan tersebut dapat dilihat keadaan sehari-hari, di mana siswa sering mengeluh pusing dan bosan bila diajak belajar IPA. Permasalahan inilah yang mendorong peneliti mengangkat mata pelajaran IPA kompetensi dasar tentang perubahankenampakan bumi sebagai obyek penelitian. Penelitian tindakan kelas ini menerapkan model pembelajaran Small Group Disscusion 2. Lokasi Penelitian Peniliti mengambil lokasi PTK ini pada MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus kelas IV, Pertimbangan peneliti dalam menetapkan tempat uji coba penelitian adalah, bahwa MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus selalu terbuka dalam upaya menerima terobosan baru di dunia pendidikan dan tempat mengajar penulis. Fokus penelitian ini adalah proses pembelajaran IPAmateri perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus. Proses pbm yang menjadi bahan penelitian untuk menemukan data dilakukan melalui 2 siklus. masing-masing siklus dilaksanakan dengan meminta teman sejawat sebagai observer.
16
3. Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan proses pengkajian melalui
siklus
dalam
berbagai
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan kerangka pikir dikemukakan oleh Raka Joni dkk. (1998), dapat dikenali adanya 5 (lima) tahap pelaksanaan PTK, termasuk tahap awal berupa proses penghayatan mengenai adanya permasalahan yang perlu mendapat penanganan (pengembangan fokus masalah penelitian). Adapun tahap-tahap tersebut adalah (1) pengembangan fokus masalah penelitian, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi, (4) analisis dan refleksi, (5) perencanaan tindak lanjut. 4. Faktor yang diteliti Data dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir siswa yang diperoleh dengan mengamati munculnya pertanyaan dan jawaban yang muncul selama diskusi berlangsung. Data untuk hasil penelitian diperoleh berdasarkan nilai ulangan harian (test). Sumber data penelitian adalah siswa kelas IV MINUMiftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus sebagai obyek penelitian. Adapun faktor yang diteliti dalam penelitian PTK ini adalah sebagai berikut : a.
Guru dalam menyampaikan pembelajaran IPA kelas IV dengan model pembelajaran Small Group Disscusion
b.
Materi pokok bahasan tentang perubahan kenampakan bumidi praktikkan dengan model pembelajaran Small Group Disscusion.
c.
Hasil pembelajaran IPAmateri pokok bahasan perubahan kenampakan bumidi praktikkan dengan model pembelajaran Small Group Disscusion
5. Rencana Tindakan Dalam penelitian tindakan kelas ini prosedur tindakan berupa perbaikan pembelajaran berdasarkan permasalahan yang dijumpai di kelas pada waktu melaksanakan tindakan.Dalam menemukan masalah pada
17
peneltian ini dibantu dua teman sejawat sebagai observer. Prosedur penelitian ini menurut Arikunto dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut :11
Sebagaimana layaknya penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini akan dimulai dari siklus I yang pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
Perencan aan
Tindakan
Refleksi
Refleksi
Observasi
(Ra)
11
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (P-T) (T-O)
(R)
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, PT. Bumi Aksara ; Jakarta, 2006, h. 16
18
Bagaimana pelaksanaan dari tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan berikut ini: a.
Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah : 1.
Penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang direncanakan dalam PTK.
2.
Penyusunan lembar masalah/lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai
3.
Membuat soal test yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pemebelajaran siswa.
4.
Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin,maupun etnis.
5.
Memberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b.
Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA secara kooperatif learning dengan model small group disscusion Adapun langkah – langkah
yang
dilakukan
adalah(sesuaikan
dengan
scenario
pembelajaran) 1) Siklus I a) Perencanaan Tindakan Bersama dengan kolaborator, peneliti : 1.
Merencanakan materi yakni mengidentifikasi perubahan kenampakan bumidengan menerapkan metode pembelajaran small group disscusionpada mata pelajaran IPA kelas IV.
2.
Menentukan metode pembelajaran kooperatif yaitu tipe small group disscusion
19
3.
Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi perubahan kenampakan bumidengan menerapkan metode pembelajaran small group disscusionyang telah direncanakan dan diserahkan pada guru agar dipelajari sesuai yang dikehendaki oleh peneliti.
4.
Mengembangkan skenario model pembelajaran small group disscusion
5.
Menyusun lembar pengamatan yang meliputi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar pengamatan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran kegiatan di kelas IV.
6.
Membentuk kelompok yang heterogen. Peserta didik dibagi menjadi 5 (lima) kelompok dengan setiap kelompoknya beranggotakan kurang lebih 4-5 orang.
7.
Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes formatif.
8.
Mengembangkan format evaluasi metode pembelajaran small group disscusion.
b) Pelaksanaan Tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario small group disscusion. Adapun kegiatannya : 1.
Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan
diskusi
dengan
kolaborator
pada
tahap
perencanaan, yaitu melakukan tindakan yang tertera dalam rencana pelaksanan pembelajaran. 2.
Guru melakukan pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar berlangsung dengan materi perubahan kenampakan bumi.
3.
Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama dengan kelompoknya.
20
4.
Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pertemuan pada siklus I.
c) Pengamatan Tindakan (Observasi) (1) Pengamatan terhadap peserta didik Guru mengamati setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga akhir. Peneliti juga mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta
didik
dengan
peserta
didik dalam
proses
pembelajaran small group disscusion. (2) Pengamatanterhadap guru Observer mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode small group disscusion. d) Refleksi Tindakan Refleksi merupakan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran disscusion pada tahap siklus I
small
group
yang dilakukan oleh peneliti
bersama kolaborator. (1) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario metode small group disscusion. (2) Menganalisis hasil pengamatan silkus I untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus II. (3) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar observasi. (4) Mendiskusikan pada guru tentang hasil analisis untuk tindakan perbaikan atau rancangan revisi pada pelaksanaan kegiatan penelitian selanjutnya dalam siklus II.
21
2)
Siklus II Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II. Peneliti dan guru bersama-sama mengamati proses kegiatan belajar dengan metode small group disscusion yang berlangsung didalam kelas IV. Langkah-langkah siklus II adalah: a) Perencanaan Tindakan (1) Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah yang muncul pada siklus I. (2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus II dengan melakukan revisi yang telah disempurnakan sesuai hasil refleksi siklus I. (3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pokok bahasan yang sama dengan materi yang berbeda dari siklus I melalui pengelolaan kelas yang lebih efektif. (4) Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar pengamatan guru dalam kegiatan pembelajaran. b) Pelaksanaan Tindakan (1) Kolaborator kembali menampung semua permasalahan yang muncul setelah siswa melakukan siklus I (2) Guru melakukan apa yang menjadi tugasnya untuk mengelola kelas sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang
tercantum
dalam
RPP
untuk
menerapkan
pembelajaran small group disscusion (3) Guru memperjelas materi yang sedang dipelajari (4) Guru memberikan bimbingan pada setiap kelompok untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. (5) Ketua kelompok melaporkan (mempresentasikan) hasil diskusi di depan kelas.
22
(6) Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi dan sambil mengulang hal-hal yang dianggap sulit dipahami sekaligus memberikan kesimpulan materi yang sedang dibahas. (7) Guru memberikan tes akhir sebagai evaluasi terakhir . c) Pengamatan Tindakan (observasi) (1) Pengamatan terhadap peserta didik. Guru mengamati setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga akhir. observer juga mengamati aktivitas belajar baik peserta didik dengan guru maupun peserta
didik
dengan
peserta
didik dalam
proses
pembelajaran metodesmall group disscusion. (2) Pengamatan terhadap guru Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan metode small group discussion. d) Refleksi Tindakan Mendiskusikan hasil pengamatan bersama kolaborator. Setelah akhir siklus II ini maka diharapkan metode pembelajaran small group disscusion dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPA.
Kegiatan penutup Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru memberikan test secara tertulis untuk mengevalausi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
23
Cara
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrument yaitu: a) Metode Tes Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.
12
Selanjutnya sebagaimana pendapat Webster’s Collegiate dikutip oleh Daryanto “ Test = any series of questions or exercise or other means of measuring the skill, knowledge,intelligence, capacities of aptitudes or an individual or group.” Artinya Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan,intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. b) Lembar Kerja Lembar kerja siswa berupa materi dengan memberikan soal-soal yang harus di kerjakan peserta didik agar penguasaan pada perubahan kenampakan
bumi
melalui
model
pembelajaransmall
group
disscusiondapat lebih mudah dipahami. Lembar kerja siswa ini disusun untuk
mempermudah
peserta
didik
dalam
penerimaan
konsep
pembelajaran dengan menggunakan metode small group disscusion. c) Wawancara ( interview ) Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden, dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide ( panduan wawancara ). wawancara / interview adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
12
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2008., h.35
24
jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.13 Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur. wawancara berstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah - masalah dan pertanyaan yang akan diajukan, jenis pertanyaan ini dilakukan jika sejumlah sampel yang representative ditanya dengan pertanyaan yang sama dan hal ini penting sekali, untuk menemukan informasi baku ( tunggal ) sedangkan wawancara tak berstruktur yaitu wawancara yang pewawancaranya tidak menetapkan sendiri masalah pertanyaan yang akan di ajukan. Hasil wawancara semacam ini menekankan pada kekecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, dan pandangan para ahli.14 Metode ini digunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari subyek yang diteliti secara lebih mendalam, berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar IPA pokok bahasan perubahan kenampakan bumi melalui metode small group disscusion pada siswa kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus tahun pelajaran 2014/2015. Selain itu peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.15 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dengan cara mengadakan wawancara dengan orangorang yang penulis anggap penting.
13 14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2005, h. 72 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994, h.
138 - 139 15
Ibid., h. 136.
25
Dalam wawancara ini, penulis menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, dengan alasan teknik wawancara ini lebih bebas dan terbuka dalam mencari data yang diteliti, lebih fokus dalam menggali data, dan dalam pelaksanaannya tidak terlalu formal. d) Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen – dokumen. Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah biayanya relatif murah, waktu dan tenaga lebih efisien, sedangkan kelemahan–kelemahannya ialah data yang diambil dari dokumen cenderung sudah lama, dan kalau ada yang salah cetak, maka peneliti pun mengalami kesalahan dalam mengambil data. Data – data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data – data yang dikumpulkan dengan tehnik observasi, wawancara, dan angket cenderung merupakan data primer atau data yang langsung di dapat dan pihak pertama.16 Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya - karya monumental dari seseorang.17 Walaupun sumber data diluar kata-kata dan tindakan merupakan sumber data kedua, namun sumber data yang berkaitan dengan dokumentasi tidak bisa diabaikan untuk itu penelitian ini akan menggunakan banyak dokumen yang telah tersimpan dan berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar IPA pokok bahasan pokok bahasan perubahan kenampakan bumi melalui metode small group disscusion pada siswa kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus tahun pelajaran 2014/2015. Disamping itu dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
16
Amirul Hadi – H. Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung, : CV Pustaka Setia, 2005, h. 110 - 111 17 Sugiyono, Op. Cit., h. 82
26
dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian.18 Metode ini mencakup data tentang rencana pembelajaran di kelas. Dokumentasi ini berupa program satuan pembelajaran. Selain itu, dokumentasi berupa LKS, dan hasil kerja siswa. e) Observasi Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam danbila responden yang diamati tidak terlalu besar. Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.19 Pengumpulan data dengan observasi atau dengan pengamatan adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam pengumpulan data observasi dengan menggunakan pengamatan langsung dengan dan prosedur yang sistematis.20 Alasan mengapa peneliti menggunakan observasi sebagai teknik utama dalam pengumpulan data adalah bahwa dengan pengamatan peneliti dapat mengamati segala aspek tingkah laku peserta didik di MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus Tahun pelajaran 2014/2015 terutama kelas IV. Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung meliputi observasi aktivitas kegiatan peserta didik, observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, dan bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya dari guru kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus dalam meningkatkan hasil belajar perubahan kenampakan bumi melalui
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D), Bandung : CV. Alfabeta , 2008, Cet. 6, h. 329. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung : CV. Alfabeta , 2009, Cet. 7, h.145. 20 M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, : Ghalia Indonesia, 1988, h. 212
27
metode small group disscusion pada siswa kelas IV MI NU Miftahul Falah Undaan Tengah Undaan Kudus tahun pelajaran 2014/2015 untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya. untuk mengamati kegiatan peserta didik yangdiharapkan muncul dalam pembelajaran. 7. Metode Analisis Data Dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu metode pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar, dalam hal ini hasil belajar siswa dan tingkat kreativitas siswa, yang dicapai dan juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putaran atau siklus perbaikan pembelajaran dilakukan dengan beberapa cara. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan hasil belajar siswa peneliti akan memberikan evaluasi berupa soal-soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Soal-soal tes tertulis tersebut akan diberikan kepada siswa dapat berupa soal-soal tes pilihan ganda formatif maupun soal-soal tes isian singkat. Soal-soal tersebut akan diberikan pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran pada tiap siklus. Sedangkan untuk menganalisis tingkat kreativitas siswa akan dilakukan oleh peneliti selama proses kegiatan perbaikan pembelajaran. Analisis penilaian kreativitas siswa akan dilakukan mulai dari kegiatan apersepsi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan penutup dari kegiatan perbaikan pembelajaran. Bentuk tes Analisis pada penelitian tindakan kelas ini dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :
28
Untuk menilai hasil belajar siswa Untuk menilai ulangan atau tes formatif hasil belajar siswa, peneliti akan membuat tabel yang memuat analisis hasil belajar siswa. Tabel tersebut berisi nama siswa, nomor soal, nilai dan ketuntasan hasil belajar siswa. Adapun contoh tabel format analisis hasil belajar siswa akan disajikan seperti berikut ini : Tabel 2 Format Analisis Hasil Belajar Siswa
Nama Siswa
No
Nomor Soal
Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skor
Nilai
1.
Ketuntasan B T
1 2 Perolehan Maksimal Persentase (%) Untuk mendapatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam satu kelas, peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa dalam satu kelas berdasarkan analisis soal. Selanjutnya hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga akan diperoleh nilai rata-rata tes formatif hasil belajar siswa.Untuk mencari nilai rata-rata tes formatif hasil belajar siswa dapat dirumuskan :
X=
𝑵 𝑺
Keterangan : X
= Nilai Rata-rata tes formatif
∑ N = Jumlah Semua Nilai Siswa ∑ S = Jumlah Siswa
29
2. Untuk menilai keaktifan Untuk menilai keaktifan siswa, peneliti akan menggunakan tabel analisis hasil pengamatan keaktifan siswa. Dalam tabel tersebut akan dicantumkan nama siswa, kegiatan belajar mulai dari kegiatan apersepsi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, hingga penutup, kemudian nilai dan ketuntasan. Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran dengan cara pengamatan kepada siswa ketika mereka mengeksplorasi media pembelajaran dan menghubungkannya dengan materi pelajaran serta dapat memberikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memberikan penilaian keaktifan siswa selama dalam kegiatan pembelajaran penulis menggunakan skala angka mulai dari satu sampai empat. Berikut ini akan disajikan contoh format tabel analisis hasil pengamatan keaktifan siswa dan skala penilaian sebagai berikut :
1 2 Perolehan Maksimal Persentase (%) Keterangan skala penilaian kegiatan pembelajaran : 4
=
Sangat aktif
3
=
Aktif
2
=
Kurang Aktif
1
=
Tidak Aktif
Skor Maksimal
=
20
Jml. Skor
Penutup
Konfirmasi
Elaborasi
Nama Siswa
Apersepsi
No
Eksplorasi
Kegiatan Pembelajaran
Nilai Akhir
Tabel 3 Format Analisis Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
Ketuntasan
T
B
30
Sedangkan Untuk mendapatkan nilai rata-rata keaktifan siswa dalam satu kelas, peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa dalam satu kelas berdasarkan kegiatan selama pembelajaran. Selanjutnya
hasil
penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga akan diperoleh nilai rata-rata keaktifan siswa. Untuk mencari nilai rata-rata keaktifan siswa dapat dirumuskan :
𝑲
X=
𝑺
Keterangan : X
=
Nilai Rata-rata keaktifan Siswa
∑ K
=
Jumlah Semua Nilai Siswa
∑ S
=
Jumlah Siswa
3. Untuk ketuntasan belajar Untuk menghitung ketuntasan hasil belajar siswa ada dua cara yaitu secara perorangan dan klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), seorang siswa dapat dikatakan telah tuntas belajar jika telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan secara klasikal dapat dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa baik hasil belajar maupun kreativitas siswa dapat digunakan rumus sebagai berikut :
P
=
𝑻 𝑺
x 100 %
Keterangan : P
= Persentase Ketuntasan Siswa
∑ T
= Jumlah Siswa yang tuntas Belajar
∑ S
= Jumlah Siswa
31
8. Indikator Keberhasilan a.
Indikator aktifitas siswa Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa sekurang-kurangnya 70% dari jumlah siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dari seluruh peserta didik dalam kelas. Dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa.
b.
Indikator hasil belajar Indikator keberhasilan hasil belajar dari penelitian ini didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA kelas IV, yaitu apabila nilai peserta didik memiliki ratarata 70, sedangkan prosentase yang telah mencapai 85% dari seluruh peserta didik dalam kelas.
J. Sistematika Penyusunan Skripsi Dalam sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian isi dan bagian akhir skripsi. 1. Bagian Awal Bagian ini berisi tentang halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel. 2. Bagian Isi BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini memuat latar belakang masalah, alasan pemilihan judul,telaah pustaka, rumusan masalah, rencana pemecahan masalah, penegasan istilah,tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis
tindakan,
penyusunan skripsi.
metode
penelitian,
dan
sistematika
32
BAB II
: HASIL BELAJAR IPA DAN METODE SMALL GROUP DISSCUSION Bab ini terdiri dari tiga sub bab, pertama yaitu hasil belajar meliputi: Pengertian belajar, pengertian hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar . Sub bab kedua yakni mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang perubahan kenampakan bumimenggunakan metodesmall group discussion, meliputi pengertian IPA tujuan pelajaran IPA ruang lingkup bahan kajian IPA, standar kompetensi dan kompetensi dasar, perubahan kenampakan bumi.
BAB III : DATA HASIL BELAJAR IPA DAN METODE SMALL GROUP DISSCUSION DI KELAS IV MI NU MIFTAHUL FALAH UNDAAN TENGAH UNDAAN KUDUS Pada bab ini terdiri dari dua sub bab. Sub bab pertama yaitu Kondisi umum MI NU Miftahul Falah meliputi sejarah berdirinya, Visi dan Misi, keadaan guru, keadaan siswa, keadaan sarana prasarana MI NU Miftahul FalahUndaan Kudus.Sub bab kedua laporan tiap siklus, meliputi Siklus kegiatan, tahap tindakan, tahap observasi, tahap refleksi, teknik pengumpula, teknik analisis data Indikator pencapaian. BAB IV : ANALISIS UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI MELALUI METODE SMALL GROUP DISSCUSION Bab ini berisi tentang analisis penelitian tindakan kelas, analisis penelitian tindakan kelas siklus 1,analisis penelitian tindakan kelas siklus 2, dan analisis akhir. BAB V
: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP Pada bab ini berisi simpulan, saran saran dan kata penutup.
33
3. Bagian Akhir Pada bagian ini berisi daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan penulis dan lampiran-lampiran.