BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis menyebabkan kebutuhan teknologi informasi semakin berperan dalam menunjang kegiatan bisnis sehari-hari. Informasi yang cepat dan akurat diperlukan dalam bersaing di dunia bisnis. Sistem Informasi sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan bisnis sangat dibutuhkan. Dalam kegiatan bisnis sistem informasi dapat dilakukan pada proses pengerjaan suatu aktivitas atau departemen. Misalnya untuk mendapat informasi yang lengkap tentang persediaan seperti jumlah barang yang tersedia, jumlah barang yang rusak, jumlah bahan mentah yang masih tersisa atau lainnya dapat dibuatkan suatu sistem informasi persediaan. Masih banyak lagi sistem informasi yang dapat dibuatkan untuk satu perusahaan apalagi perusahaan besar. Oleh karena itu perusahaan jasa pengembangan sistem informasi menawarkan jasa pengembangan sistem informasi untuk membantu kegiatan bisnis yang semakin menjamur. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan konsultan yang bergerak di bidang jasa pengembangan sistem informasi. Perusahaan ini didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu dan telah menghasilkan banyak sistem informasi yang sekarang digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Dengan prestasi yang sudah dimiliki oleh PT. XYZ tidak diragukan lagi jika perusahaan ini sudah memiliki pengalaman dibidangnya. Namun dalam melakukan proses untuk menghasilkan suatu sistem informasi perlu diperhatikan
apakah tahapan-tahapan yang digunakan sudah tepat, dari segi efisien, efektif, fleksibilitas, dan memenuhi kualitas suatu produk. Dalam buku Hammer dan Champy tertulis “Adam Smith menyatakan bahwa orang-orang bekerja paling efisien hanya jika mereka mempunyai tugas yang mudah dipahami untuk dilaksanakan. Namun tugas-tugas yang sederhana menuntut proses yang kompleks untuk menyatukannya kembali,…” (Hammer dan Champy 1995 p46). Ini berarti bahwa proses-proses kerja yang kompleks perlu dirancang sedemikian rupa untuk menghilangkan ketidakwajaran (gangguan), ketidakefisienan dan biaya-biaya sehubungan dengan proses kompleks ini untuk mendapatkan keuntungan dari tugastugas sederhana. Dalam bidang jasa pengembangan sistem informasi dikenal suatu proses SDLC atau System Development Life Cycle. SDLC adalah suatu proses dimana analis sistem, software engineers, dan pemrogram bersama-sama membangun sistem. SDLC ini sebagai alat manajemen proyek yang berguna untuk merencanakan, menjalankan, dan mengontrol proyek pengembangan sistem informasi. Bilamana proses-proses ini tidak berjalan dengan baik dan tepat maka akan menimbulkan keterlambatan atau ketidakwajaran dan ketidakefisienan. Untuk memperbaiki proses-proses yang sudah berjalan dikenalkan suatu teknik yang disebut rekayasa-ulang bisnis. Rekayasa-ulang adalah suatu pendekatan holistik yang dapat mengadakan suatu proses untuk mengaitkan strategi kompetitif dari suatu organisasi ke manusia dan proses dari organisasi tersebut. Dengan rekayasa-ulang ini, dapat dilakukan suatu inovasi baru dalam bisnis dimana kebiasaan lama dapat ditinggalkan dan memulainya dengan proses baru yang lebih baik.
1.2 Perumusan Masalah PT. XYZ yang bergerak dalam pembuatan sistem informasi sangat bergantung dari proses-proses yang akan dilaluinya. Proses tersebut terdiri dari tahapan Perencanaan, Analisa Sistem, Disain Sistem, Konstruksi, dan Implementasi. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan ini seringkali terjadi pengulangan-pengulangan. Dalam tahapan Perencanaan dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang tentang apa yang harus dilakukan dalam penelitian, yang menyebabkan kerja menjadi tidak efisien dan keterlambatan untuk proses berikutnya. Dalam tahapan Analisa dan Disain sangat dipengaruhi oleh kematangan dari perencanaan yang dilakukan di awal proyek sehingga bila penelitian yang dilakukan tidak lengkap akan menyebabkan Analisa dan Disain yang dibuat menjadi tidak sesuai sehingga proyek akan menjadi lebih lama. Dalam tahapan Konstruksi sangat bergantung dari hasil Disain yang telah dibuat sehingga bilamana terjadi kesalahan maka waktu pengerjaannya akan lebih lama. Begitupun untuk tahapan implementasi. Perlunya prosedur kerja yang baik dalam pengerjaan suatu tahapan untuk menyamakan apa yang akan dikerjakan sehingga antara satu proyek dengan proyek yang lain terjadi persamaan prosedur kerja. Dalam hal ini untuk menghindari adanya proyek yang sukses dan ada pula proyek yang gagal. Dengan adanya prosedur kerja yang jelas dan teratur menjadikan kerja menjadi lebih cepat dan tepat. Dengan memperhatikan beberapa permasalahan diatas menyebabkan PT XYZ perlu melakukan rekayasa-ulang dalam proses pengembangan sistem informasinya.
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian adalah: Untuk menghilangkan pengulangan-pengulangan tahapan pada proses bisnis dalam suatu proyek. Untuk mengembangkan suatu prosedur kerja yang tepat dimana bisa menghasilkan suatu sistem informasi dengan efisien, efektif dan memenuhi standar kualitas produk yang diinginkan. Manfaat penelitian adalah: Proses kerja menjadi lebih teratur sehingga lebih terkontrol. Memperbaiki kualitas produk (sistem informasi) yang dihasilkan. Meningkatkan citra perusahaan. Menekan biaya proses pengembangan sistem informasi.
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan Permasalahan yang akan dibahas nantinya adalah sebagai berikut: Studi ini difokuskan pada penelitian proses pengembangan sistem informasi di PT XYZ. Proses pengembangan sistem informasi yang dibahas adalah pada tahap Perencanaan, Analisa Sistem, Disain Sistem, Konstruksi, dan Implementasi. Studi ini dibatasi terhadap besar proyek dengan jumlah tampilan lebih dari 100 layar