1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan ekonomi dan bisnis saat ini berjalan begitu cepat. Dampak dari kegiatan tersebut membawa berbagai perubahan, dimana perubahan ini harus dapat ditanggapi dengan cepat oleh para pelaku bisnis sehingga perusahaan yang mereka miliki mampu bertahan dengan persaingan yang semakin ketat. Agar perusahaan mampu menghadapi segala perubahan dan persaingan, dibutuhkan sumber daya manusia dengan kualitas yang tinggi, walaupun bukan hal yang mudah untuk mendapatkan hal tersebut. Selain berkualitas, SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan ialah SDM yang memiliki kemauan dan kemampuan melakukan tugas di luar tugas yang sudah tertera pada deskripsi kerjanya masingmasing tanpa menuntut imbalan secara berlebih untuk mendukung perusahaan atau organisasi agar mampu bertahan dalam kompetisi bisnis dan meraih tujuan organisasi, perilaku yang sangat dibutuhkan ini disebut dengan perilaku extra-role, yang dewasa ini biasa disebutOrganizational Citizenship Behavior (OCB) atau perilaku kewargaan organisasi. Organ (1988:4) dalam Podsakoff (2009:122), secara original mendefinisikan organizational citizenship behavior ialah: “Individual behavior that is discretionary, not directly or explicitly recognized by the formal reward system, and that in the aggregate promotes the effective functioning of the organization.”Dari pengertian ini,
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
dapat dipahami organizational citizenship behavior ialah perilaku yang muncul dari dalam diri masing-masing individu, yang tidak dikenali dalam penghargaan formal namun secara keseluruhan dapat meningkatkan evektifitas organisasi. Salah satu perusahaan BUMN yang berkembang di negara ini adalah PT.Pos Indonesia.Perusahaan inimenggeluti bidang usaha pos pan giro termasuk jasa keuangan secara tunai maupun berbasis giro (account); usaha jasa komunikasi, logistik, ritel, keagenan, serta masih banyak jasa pos dan giro lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seiring dengan semakin kompleksnya usaha yang dijalani PT.Pos maka PT.Pos pun memerlukan SDM yang yang memilikikemauan dan kemampuan melakukan tugas di luar tugas yang sudah tertera pada deskripsi kerjanya masing-masing tanpa menuntut imbalan secara berlebih untuk mendukung perusahaan atau organisasi agar mampu bertahan dalam kompetisi bisnis dan meraih tujuan organisasi. Namun, pada kenyataannya saat ini belum semua karyawan PT.Pos dapat melakukan Organizational Citizenship Behavior (OCB).Seperti yang terlihat dalam penilaian kinerja karyawan PT.Pos selama 5 triwulan tahun 2012-2013 berikut ini:
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Tabel1.1
NO
1
TRIWULAN
Triwulan ke-IV Tahun 2011
NILAI OPTIMAL
NILAI MINIMAL
PEROLEHAN NILAI
NILAI YANG TIDAK DIPEROLEH
Ket.
(nilai)
(%)
(%) -
87000
52200
77139
9861
11.3
77973
9027
10.4
Turun 0,9
2
Triwulan ke-I Tahun 2012
87000
52200
3
Triwulan ke-II Tahun 2012
87000
52200
78112
8888
10.2
Turun 0,2
76311
10689
12.3
Naik 2,1
76368
10732
12.4
Naik 0,1
4
Triwulan ke-III Tahun 2012
87000
52200
5
Triwulan ke-IV Tahun 2012
87000
52200
Penilaian Kinerja Karyawan Kantor Pusat PT.POS Indonesia (Persero) Bandung
Sumber : Divisi Pelayanan SDM PT.POS Indonesia (Persero) Bandung Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa penilaian kinerja karyawan selama 5 triwulan mengalami kenaikkan dan penurunan. Nilai yang tidak diperoleh dalam penilaian kinerja karyawan PT.POS menurun 0,9 % di Triwulan ke-I tahun 2012, dan menurun 0,2 % di Triwulan ke-II tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan, nilai yang tidak diperoleh dalam penilaian kinerja karyawan PT.POS pada triwulan ke-III tahun 2012 yaitu naik 2,1 % dan pada Triwulan berikutnya yaitu pada Triwulan ke-IV Tahun 2012 naik sebesar 0,1 %. Hal ini menunjukkan kinerja karyawan menurun. Walaupun kinerja karyawan menurun, hasil perolehan penilaian kinerja dalam lima triwulan ini masih berada di atas standar batas nilai terendah yang ditetapkan oleh PT.Pos Indonesia yaitu sebesar 52200. Adapun nilai terendah ini adalah nilai yang dianggap sangat kurang untuk hasil kinerja karyawan di PT.Pos. Hasil penilaian kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur bagaimana
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
organizational citizenship behavior itu dijalankan. Seperti yang dikemukakan oleh Robbins (2009:64): Succesful organizations need employees who will do more than their usual job duties—who will provide performance that is beyond expectations. In today’s dynamic workplace, where task are increasingly done in teams and where flexibility is critical, organizations need employees who will engage in “good citizenship” behaviors such as helping others on their team, volunteering for extra work, avoiding unnecessary conflicts, respecting the spirit as well as the letter of rules and regulations, and gracefully tolerating occasional work-related impositions and nuisances. Dari pernyataan Robbins tersebut, jelas menerangkan bahwa dalam membangun sebuah organisasi yang sukses dibutuhkan karyawan yang mau dan mampu melakukan tugas yang lebih dari sekedar tugas biasa atau melakukan organizational citizenship behavior sehingga menghasilkan suatu kinerja yang melebihi harapan. Berdasarkan data penilaian kinerja di atas, dapat dilihat bahwa kinerja karyawan PT.Pos belum melibihi harapan karena nilai yang diperoleh kurang dari nilai optimal. Hal ini mengindikasikan bahwa organizational citizenship behavior di Divisi Manajemen Operasi belum berjalan secara optimal. Selain itu, permasalahan lainnya yang terkait dengan organizational citizenship behavior di PT.Pos sesuai dengan pemantauan divisi SDM ialah masih adanya karyawan yang hadir terlambat, sehingga waktu kerja yang ada belum dioptimalkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya dan hal ini menunjukkan masih adanya pelanggaran peraturan, serta sedikitnya karyawan yang mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan ekstra. Tindakan-tindakan
seperti
yang
terjadi
di
atas
bertentangan
denganorganizational citizenship behaviordan menunjukkan bahwa OCB belum
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
sepenuhnya dijalankan di divisi manajemen operasi kantor pusat PT.Pos Indonesia karena karyawan yang sudah menerapkan OCB tidak akan melakukan tindakkan seperti yang tertera di atas. Padahal, pada hakikatnya OCB ini sangatlah penting. Borman dan Motowidlo (1993:75) mengatakan bahwa: OCB ini sangatlah penting dimana perilaku ini dapat meningkatkan kinerja organisasi (organizational performance). Perilaku ini merupakan “Pelumas” dari mesin sosial dalam organisasi, dengan kata lain dengan adanya perilaku ini maka interaksi sosial pada anggota-anggota organisasi menjadai lancar, mengurangi terjadinya perselisihan, dan meningkatkan efisiensi. Organ (1995:791) dalam Novliadi (2007:12) mengatakan bahwa budaya perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior. Robbins (2009:585) mengemukakan pengertian budaya perusahaan yaitu: “Organizational culture refers to a system of shared meaning held by members that distinguishes the organization from other organizations.” Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa budaya organisasi ialah sebuah sistem yang dimaknai dan dianut bersama dan menjadi pembeda antarorganisasi. Pembahasan terkait permasalahan budaya perusahaan, adalah hal yang penting, karena pasti berhubungan dengan berjalannya sebuah organisasi. Budaya perusahaan perlu disosialisasikan, dipertahankan dan diperkuat serta diperkenalkan kepada karyawan agar persepsi karyawan seiring dengan nilai-nilai organsasi. Dimana jika karyawan dapat beradaptasi dan menerima budaya organisasi maka karyawan tersebut dapat merasa lebih nyaman berada didalam perusahaan dan menunjukkan loyalitasnya serta berupaya memberikan kontribusi yang baik untuk organisasi dan pada akhirnya
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
memudahkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang qualified atau kualitas baik. Penerapan budaya perusahaan di PT.Pos Indonesia mengalami beberapa permasalahan berdasarkan informasi yang penulis dapat dari Gunang Julianto selaku Sekretaris Proyek Penerapan Budaya dan Identitas PT.Pos Indonesia diantaranya ialah adanya kendala agar seluruh karyawan mau menjalankan dan menerapkan nilai- nilai budaya yang ada di PT.Pos dikarenakan latar belakang pendidikan yang berbeda dimana sebagian besar karyawan berlatar belakang pedidikan SMA, untuk yang S1 dan S2 sangatlah sedikit. Sehingga sulit untuk merubah pola pikir yang sesuai dengan nilainilai budaya perusahaan yang harus diterapkan di PT.Pos. Permasalahan di atas menunjukkan bahwa tidak semua karyawan memahami ataupun sependapat dengan budaya perusahaan yang ada sehingga mereka tidak menjalankannya secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu kita ketahui persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan di PT.Pos, sehingga nilai-nilai budaya perusahaan yang ada dapat lebih mudah diterapkan dan dijalankan oleh seluruh karyawan perusahaan. Permasalahan lainnya yang terkait dengan budaya perusahaan di PT.Pos Indonesia yaitu berhubungan dengan nilai budaya yang ada di PT.Pos. Sebelum penulis paparkan masalahnya, berikut ini adalah nilai-nilai budaya perusahaan yang diterapkan di PT.Pos hingga bulan Maret 2014 : Nilai-nilai budaya perusahaan yang diterapkan di PT.Pos Indonesia ialah CINTA POS. CINTA POS bermakna kata kerja yaitu demi CINTA kepada PT.Pos Indonesia
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
(Persero), maka seluruh insan Pos harus melakukan sesuatu yang bermanfaat, menyumbangkan tenaga dan pikiran demi mewujudkan tujuan perusahaan. Bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, seluruh insan Pos melaksanakannya atas dasar CINTA, baik kepada pelanggan dan mitra kerja, rekan kerja, atasan, bawahan, serta masyarakat umum. CINTA POS merupakan akronim yang mempunyai makna bahwa Perusahaan berorientasi kepada pelanggan (Customer Orientation) dilandasi dengan prinsip-prinsip integritas (Integrity), hubungan kerja/relasi (Networking), kerjasama (Teamwork), dan tanggung jawab (Accountable), dilakukan dengan sikap profesional (Professional), dalam usaha mewujudkan keinginan menjadi yang terbaik (Obsessed), namun tetap menjaga nilai-nilai spiritual (Spiritual). 1. Customer Orientation (Berorientasi Kepada Pelanggan) Berorientasi kepada pelanggan berarti memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan karena pelanggan adalah pihak yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Pos Indonesia tidak akan ada artinya tanpa pelanggan, dengan kata lain, keberadaannya ditentukan oleh pelanggan. 2. Integrity (Integritas) Integritas berarti sikap insan pos yang secara konsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan, antara perkataan dan perbuatan, serta sesuai dengan etika bisnis perusahaan.
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
3. Networking (Membina relasi/hubungan kerja) Networking berarti sikap anggota perusahaan untuk membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi/perusahaan dengan maksud berbagi potensi dan informasi, dengan didasari prinsip-prinsip saling menguntungkan sehingga dapat mempengaruhi kinerja setiap insan pos maupun untuk kemajuan perusahaan. 4. Teamwork (Kerja sama) Teamwork adalah sikap insan pos untuk mau bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan bersama. Berkeyakinan bahwa hanya dengan bekerjasama, semua insan pos dapat menyelesaikan tugas dengan lebih baik. 5. Accountable (Bertanggung jawab) Accountable berarti setiap insan pos memiliki sikap bertanggung jawab atas setiap tindakan dan perbuatan dalam mengelola perusahaan dan memanfaatkan kekayaan perusahaan, baik untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang. Rasa tanggung jawab tersebut ditujukkan kepada semua pihak yang berkepentingan. 6. Professional (Profesional) Profesional berarti bahwa setiap insan pos selalu bekerja berlandaskan prinsipprinsip profesionalisme dan juga memiliki ikatan batin dengan profesinya serta mengikat janji tidak akan menodai profesinya. 7. Obsessed (Berkeinginan menjadi yang terbaik) Obsessedberarti setiap insan pos Indonesia mempunyai keinginan untuk menjadi yang terbaik dan selalu termotivasi untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
8. Spiritual (Spiritual) Spritual berarti setiap insan Pos mampu memberikan makna yang lebih luas pada setiap tindakkan, kegiatan, atau pekerjaan yang dilakukan dengan maksud mencapai tujuan hidup yang hakiki, yakni kebahagiaan lahir dan batin, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. Inti masalah yang ada pada nilai budaya perusahaan ialah adanya salah satu nilai budaya perusahaan di PT.Pos yaitu Obsessed (Berkeinginan menjadi yang terbaik) yang pada saat ini sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan bisnis dan tujuan PT.Pos Indonesia, sehingga nilai budaya ini untuk tahun sekarang sedang ditinjau kembali. Pada kondisi seperti inilah diperlukan suatu ilmu yang dijadikan landasan untuk melakukan studi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi organizational citizenship behaviour yaitu menggunakan ilmu perilaku organisasi. Robbins (2008: 36-43) dalam Maritha (2009:1) mengemukakan bahwa: Studi perilaku organisasi (PO), ditentukan oleh tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi yaitu individu, kelompok, dan struktur. Ketiga hal tersebut dipelajari pengaruhnya pada organisasi atau sebagai variabel independen dengan tujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. Sedangkan beberapa variabel dependen dalam PO meliputi: produktivitas, mangkir (absenteeism), perputaran karyawan (turnover), kepuasan kerja (job satisfaction), perilaku menyimpang di tempat kerja dan perilaku kewargaan organisasi (organizational citizenship behavior). Gibson (1997:15) dalam Sambas Ali Muhidin (2007:61-62), mengatakan: “Konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh proses-proses psikis pada diri individu, atau organisme di dalam lingkungan tertentu.”. Dengan demikian, lingkungan nyata yang berada di organisasi dan faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan dalam
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
proses pembentukkan persepsi akan melahirkan sebuah sikap dan perilaku yang ditampilkan masing-masing karyawan di perusahaan. Berdasarkan uraian yang sudah penulis paparkan di atas, maka penulis terdorong untuk
menganalisis
seberapa
besar
pengaruh
budaya
perusahaan
terhadap
organizational citizenship behavior. Sehingga, judul dari penelitian yang peneliti ajukan ialah: “Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.POS Indonesia (Persero) Bandung”.
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah Inti
dari
penelitian
ini
adalah
mengkajiorganizational
citizenship
behaviorkaryawan di PT.POS yang belum optimal. Seperti yang sudah penulis kemukakan di latar belakang, organizational citizenship behavior (OCB) dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara efektif dan efesien, sehingga perlu adanya suatu pendekatan tertentu agar masalah ini dapat diselesaikan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi OCB. Organ (1995:791-796) dalam Novliadi (2007:12), berpendapat bahwa ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi OCB yang terdiri dari: 1. Budaya dan iklim organisasi 2. Kepribadian dan suasana hati 3. Persepsi terhadap dukungan organisasional 4. Persepsi terhadap kualitas hubungan/interaksi atasan bawahan 5. Masa kerja, dan 6. Jenis Kelamin
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Berdasarkan kajian empirik terhadap berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kewargaan organisasi (organizational citizenship behavior) tersebut, diduga salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah budaya perusahaan (corporate culture), karena pelaksanaan budaya perusahaan dengan nilai-nilai yang disepakati bersama antara karyawan dan manajemen perusahaan, mampu menciptakan stabilitas dalam perusahaan yang dapat memicu organizational citizenship behavior (OCB) pada masing-masing karyawan.
1.3 Rumusan Masalah Didasarkan pada identifikasi masalah yang telah disebutkan, agar ruang lingkup permasalahannya jelas, maka penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran budaya perusahaan yang ada di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung? 2. Bagaimana gambaran organizational citizenship behaviordi Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung? 3. Berapa besar pengaruh budaya perusahaan terhadap organizational citizenship behaviordi Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung.?
1.4 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaituuntuk mendapatkan pengetahuan dan melakukan kajian ilmiah tentang organizational citizenship
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
behaviordan budaya perusahaan, di sisi lain penelitian inipun memliki tujuan khusus yaitu: 1. Untuk memberikan gambaran budaya perusahaan yang ada di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung 2. Untuk memberikangambaran organizational citizenship behaviordi Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung 3. Untuk
mengukurseberapa
besar
pengaruh
budaya
perusahaan
terhadap
organizational citizenship behaviordi Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung.
1.5 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian yang dilakukan, secara teori diharapkan dapat menambah pustaka ilmu perilaku organisasi terutama terkait dengan budaya perusahaan, dan pengaruhnya terhadap organizational citizenship behavior. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan referensi sebagai bahan kajian lebih lanjut atau bahan pengembangan teoritik mengenai organizational citizenship behavior dengan lebih mendalam ataupun objek yang lebih luas. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis hasil dari penelitian diharapkan bisa memberi sumbangan pemikiran untuk PT. Pos, melalui pengumpulan dan pengolahan data menjadi informasi yang berguna dalam upaya meningkatkan organizational citizenship
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
behavior, salah satunya dengan cara menyesuaikan, mengoptimalkan, dan menjalankan budaya perusahaan yang ada. Selain itu, penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai budaya perusahaan dan organizational citizenship behavior dengan mempertimbangkan teori yang ada dan fenomena yang terjadi di lapangan untuk dapat ditarik kesimpulan secara ilmiah dan objektif.
Syifa Fajar Maulani, 2014 Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Organizational Citizenship Behavior di Divisi Manajemen Operasi Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu