Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sektor konstruksi mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi terhadap perekonominan nasional, serta mempunyai peran penting bagi pencapaian sasaran pembangunan nasional termasuk penyediaan lapangan kerja. Dalam kegiatan sektor konstruksi meliputi pengguna dan penyedia layanan jasa konstruksi. Dalam rangka meningkatkan layanan jasa konstruksi maka diperlukan penyediaan tenaga kerja konstruksi yang handal, profesional dan dapat bersaing dalam kegiatan konstruksi regional maupun global. Pelatihan merupakan salah satu pilar dalam pengembangan tenaga kerja konstruksi. Oleh sebab itu pelatihan bagi tenaga kerja konstruksi perlu dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan keahlian maupun keterampilannya agar mendapat legalitas dan diakui oleh masyarakat jasa konstruksi, khususnya pada tingkat ASEAN dan tingkat dunia pada umumnya. Menurut data Biro Pusat Statistik tahun 2008 terdapat sekitar 4,5 juta tenaga kerja konstruksi. Dari jumlah tenaga konstruksi tersebut kurang dari 7 % yang telah melalukan pelatihan dan memiliki sertifikat keahlian dan sertifikat keterampilan. Beberapa indikasi penyebab masih rendahnya jumlah tenaga kerja yang telah telah mengikuti pelatihan yaitu : 1) Masih rendahnya kapasitas institusi pelatihan bila dibanding dengan jumlah tenaga kerja I-1
Bab I Pendahuluan
konstruksi secara keseluruhan sehingga akses terhadap pelatihan masih terbatas. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya sumberdaya pelatihan; 2) Masih rendahnya pengakuan sertifikat pelatihan oleh pengguna jasa konstruksi sehingga menurunkan motivasi tenaga kerja konstruksi untuk mengikuti pelatihan. Hal ini dikarenakan belum optimalnya penghargaan bagi tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan mempunyai sertifikat serta jaminan mutu terhadap hasil pelatihan yang dapat diterima secara nasional maupun internasional. Untuk meningkatkan akses tenaga kerja konstruksi terhadap pelatihan diperlukan peningkatan kapasitas pelatihan dengan mendorong institusi pemangku kegiatan konstruksi pada tingkat pusat dan daerah untuk menyelenggarakan pelatihan serta peningkatan sumberdaya pelatihan dengan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi, sumberdaya manusia yang berkualitas, materi dan metode pelatihan yang berstandar nasional dan internasional serta prasarana dan sarana pelatihan yang memadai. Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu perencanaan pelatihan yang dapat dalam rangka mempersiapkan program pelatihan piloting sesuai dengan permintaan dan karekteristik maupun potensi daerah yang tertuang di dalam Analisis Kebutuhan Pelatihan Tenaga Kerja Bidang Konstruksi sebagai acuan pembinaan sumber daya manusia di bidang konstruksi.
I-2
Bab I Pendahuluan
1.2
Alasan Pemilihan Judul
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun mengambil judul "Analisis Kebutuhan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi", karena penulis ingin mengembangkan pengetahuan di bidang manajemen konstruksi pada umumnya. Disamping itu juga penulis ingin mengetahui bagaimana pelatihan yang dilakukan apakah kurikulum pelatihan yang diberikan sudah mengikuti standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) di bidang konstruksi sipil. 1.3
Maksud dan Tujuan 1.3.1
Maksud
Maksud dari judul Tugas Akhir ini adalah mengetahui karakteristik, kondisi SDM konstruksi, kurikulum pelatihan, standar kompetensi kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), prasarana dan sarana serta pelaksanaan pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
1.3.2
Tujuan
Adapun tujuan dalam judul Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengidentifikasi kondisi industri tenaga kerja konstruksi, yaitu tenaga kerja ahli dan terampil. 2. Melakukan analisis, untuk kurikulum pelatihan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan standar kompetensi kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). I-3
Bab I Pendahuluan
3. Mengetahui kesenjangan yang ada pada tenaga kerja ahli dan terampil di bidang konstruksi. 4. Membuat langkah strategis dari Analisis Kebutuhan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi. 1.4
Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah 1.4.1
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan ini meliputi, antara lain : •
Identifikasi arah pembangunan konstruksi Indonesia (mengacu pada rencana pembangunan nasional jangka panjang).
•
Melakukan identifikasi kondisi dan permasalahan industri konstruksi dan tenaga kerja konstruksi.
•
Mengenali isu strategis dan mempelajari fenomena dan karakteristik lingkungan strategis industri konstruksi dan kebutuhan tenaga kerja konstruksi.
•
Mengetahui standar kompetensi kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga ahli dan terampil.
•
Melakukan evaluasi manfaat dan dampak pelatihan tenaga konstruksi.
I-4
Bab I Pendahuluan
1.4.2
Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun berusaha untuk mengetahui dan melakukan Analisis Kebutuhan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi. Untuk mempersempit cakupan permasalahan yang terkandung dalam proses analisis maka dilakukan pembatasan masalah untuk memperjelas aspek-aspek yang digunakan, batasan masalah yang diambil adalah : 1. Melakukan identifikasi karakteristik, kondisi dan industri konstruksi dan tenaga kerja ahli dan terampil bidang konstruksi. 2. Lokasi identifikasi dan analisis kondisi tenaga kerja terampil, ahli bidang konstruksi di Provinsi DKI Jakarta. 3. Melakukan analisis kebutuhan Pelatihan tenaga kerja konstruksi yaitu kurikulum Pelatihan yang diberikan dan standar kompetensi kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) bidang pekerjaan sipil yaitu bidang jalan. 4. Membuat kesenjangan tenaga kerja konstruksi antara tenaga kerja ahli dan terampil yang sudah disertifikasi dan belum disertifikasi. 5. Membuat strategi pembinaan kompetensi dan pelatihan tenaga kerja konstruksi.
I-5
Bab I Pendahuluan
1.5
Metodologi Penyusunan Tugas Akhir
Untuk dapat mencapai hasil yang dimaksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini, maka penulis menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan, diantaranya :
1.5.1
Tahap Pengumpulan data
Tahap Pengumpulan Data dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur dari beberapa referensi yang berkaitan dengan perencanaan dan kondisi industri tenaga kerja konstruksi, standar kompetensi kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), arah pembangunan konstruksi nasional, pertumbuhan ekonomi, angkatan kerja, profil industri konstuksi, jumlah dan profil tenaga kerja konstruksi, penyerapan tenaga kerja (Biro Pusat Statistik/BPS), tenaga kerja ahli dan terampil di PUSBIN KPK.
1.5.2
Tahap Analisa Data
Dari data yang telah didapat, kemudian dianalisa dan disusun secara sistematis dengan didukung literatur-literatur.
1.5.3
Tahap Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dibuat dari analisa dan pembahasan yaitu pelatihan tenaga kerja terampil bidang konstruksi, langkah-langkah strategis analisis kebutuhan pelatihan tenaga kerja ahli dan terampil bidang konstruksi serta kesenjangan tenaga kerja yang disertifikasi. I-6
Bab I Pendahuluan
1.6
Sistematika Penulisan Halaman Judul Abstrak Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Bab I
: Pendahuluan Bab ini merupakan bab pendahuluan dari materi penulisan tugas akhir ini, yaitu : Meliputi latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan pembatasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II
: Studi Pustaka Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam perencanaan pelatihan tenaga kerja konstruksi, yaitu : pengertian pelatihan, tujuan, teknik pelatihan, manfaat, karakteristik tenaga kerja konstruksi, standar kompetensi tenaga kerja jasa konstruksi, kondisi industri konstruksi, kapasitas industri konstruksi, kondisi pasar industri konstruksi, kebutuhan I-7
Bab I Pendahuluan
akan pelatihan dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Tenaga Terampil dan Tenaga Ahli. Bab III
: Metodologi Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai metodologi penulisan yang terdiri dari kerangka pemikiran konseptual, metodologi pendekatan, pengumpulan data dan metode analisis.
Bab IV
: Kondisi Tenaga Kerja Konstruksi Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai komposisi penduduk usia kerja, karakteristik angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, faktor pendukung penciptaan lapangan kerja sektor konstruksi, kondisi tenaga kerja konstruksi, jumlah dan kualifikasi pendidikan, pertumbuhan ekonomi di pasar kerja distribusi SDM konstruksi.
Bab V
: Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini penulis menganalisa dan membahas tentang pelatihan tenaga kerja terampil dan ahli bidang konstruksi, standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), kesenjangan antara tenaga ahli dan tenaga terampil, langkah strategis perencanaan pelatihan tenaga kerja terampil bidang konstruksi. I-8
Bab I Pendahuluan
Bab VI
: Simpulan dan Saran Pada bab terakhir ini penulis akan menjabarkan tentang isi tentang kesimpulan penulis mengenai hasil analisis dan saran-saran penulis.
Daftar Pustaka Lampiran
I-9