Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan industri telekomunikasi yang demikian pesat sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Telekomunikasi membawa dampak yang signifkan terhadap pendirian menara telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya menara-menara
baru
yang
didirikan,
baik
oleh
operator
telekomunikasi maupun oleh perusahaan penyedia menara (tower provider) di sejumlah kabupaten/kota. Pembangunan menara baru tersebut sedikit banyak akan memanfaatkan ruang dan lahan di suatu wilayah. Hal ini memberikan dampak yang cukup serius, di mana pembangunan menara yang tidak tertata akan mengurangi lahan terbuka serta mengurangi nilai estetika dari tata ruang suatu wilayah. Pembangunan menara yang tidak tertata ini pada hilirnya akan membawa permasalahan baru, yaitu pertentangan antara pihak masyarakat dengan pihak pemilik menara. Permasalahan yang terjadi sebagaimana tersebut di atas, membuat
pengambil
kebijakan,
dalam
hal
ini
pemerintah
kabupaten/kota menjadi dilematis. Dua sisi yang berbeda harus dijalankan, yaitu di satu sisi pemerintah daerah harus memenuhi PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
1
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
kebutuhan layanan telekomunikasi bagi seluruh penduduknya, disisi lain harus mengendalikan pertumbuhan pembangunan sarana telekomunikasi agar tidak mengurangi ruang terbuka dan harus memperhatikan tata ruang. Berpijak dari kondisi tersebut, pemerintah pusat pada akirnya menerbitkan
peraturan
tentang
pembangunan
menara,
yaitu
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Pembangunan
dan
Penggunaan
Menara
Bersama
Telekomunikasi serta disahkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri dan 1 Kepala Badan yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 07/PRT/M/2009, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/3/2009, dan Nomor 3/P/2009
tentang
Pedoman
Pembangunan
dan
Penggunaan
Bersama Menara Telekomunikasi menjadi instrumen hukum bagi pemerintah pusat maupun daerah untuk memulai bagi terciptanya penataan Menara Telekomunikasi yang komprehensif, baik dari aspek estetika, tata kota, keamanan, lingkungan dan proteksi bagi area-area tertentu yang strategis. Tujuan dari SKB 3 Menteri dan 1 Kepala Badan antara lain menyerasikan
dan
mensinergikan
pembagian
urusan
antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk mengatur dan menata menara bersama telekomunikasi. Keputusan bersama ini PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
2
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
juga bertujuan mencegah penyediaan menara dari praktek monopoli dan
persaingan
usaha
tidak
sehat
sesama
pelaku
industri
telekomunikasi. Dalam SKB 3 Menteri dan 1 Kepala Badan ini dinyatakan, bahwa kebijakan pembangunan menara bersama telekomunikasi berdampak pada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Pekerjaan tersebut antara lain pemerintah daerah harus membuat perda
tentang
menara
bersama
mengacu
pada
SKB
dan
menampung spesifikasi lokal dan kearifan lokal. Pemerintah daerah juga diminta untuk mempermudah perizinan IMB untuk menara bersama, namun tegas dalam penegakan hukum melalui perda. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pentingnya keberadaan perda guna memberikan kepastian hukum mutlak di miliki oleh setiap kabupaten/kota. Oleh karena itu, sudah pada tempatnya
Pemerintah
Kabupaten
Lombok
Utara
kemudian
membentuk rancangan peraturan daerah, dengan terlebih dahulu dimulai dari penyusunan naskah akademik. Penyusunan naskah akademik ini mengacu kepada UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, di mana naskah akademik adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu, dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
3
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
sebagai
solusi
terhadap
permasalahan
dan
kebutuhan hukum masyarakat.
1.2. Dasar Hukum Dasar hukum pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik Rancangan
Peraturan
Daerah
tentang
Pengendalian
Menara
Telekomunikasi adalah sebagai berikut : 1.
Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi;
2.
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
3.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
4.
Undang-undang nomor 26 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Propinsi Nusa Tenggara Barat
5.
Peraturan Pemerintah Nomor
52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaran Telekomunikasi. 6.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
53
Tahun
2000
tentang
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit; 7.
Peraturan Pembagian
Pemerintah Urusan
Nomor
38
Pemerintahan
Tahun antara
2007
tentang
Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
4
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
8.
2014
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 2 tahun 2008
tentang
Pembangunan
dan
Penggunaan
Menara
Bersama Telekomunikasi; 9.
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan informatika,
Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 18 Tahun 2009; Nomor : 07/PRT/M/2009; Nomor: 19/PER/M.KOMINFO/03/2009; Nomor: 3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi; 10. Surat Edaran Direktur Jenderal Penataan Ruang Nomor: 06/SE/Dir/2011 tanggal 14 September 2011tentang Petunjuk Teknis Kriteria Lokasi Menara Telekomunikasi.
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud Rancangan
dan
Peraturan
tujuan Daerah
penyusunan tentang
Naskah
Pengendalian
Akademik Menara
Telekomunikasi adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan kerangka regulasi terkait pengendalian menara telekomuniaksi dan jaminan investasi di Kabupaten Lombok Utara.
2.
Mengatur dan mengendalikan setiap kegiatan pembangunan dan penggunaan menara bersama telekomunikasi.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
5
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
3.
2014
Memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada penyedia menara telekomunikasi,masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
4.
Pemanfaatan ruang untuk pendirian
atau
pembangunan
menara telekomunikasi dengan mamperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum.
1.4. Sasaran Sasaran kegiatan Penyusunan Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah :
Terbitnya kerangka regulasi Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara.
Memberikan kemudahan bagi proses pengambilan keputusan khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam upaya pengendalian dan pengawasan menara telekomunikasi yang ada di dalam wilayah Kabupaten Lombok Utara.
1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang
lingkup
pekerjaan
jasa
konsultansi
yang
akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
Survei lapangan dalam rangka sampling data untuk penyusunan raperda. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
6
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi.
1.6. Sistematika Laporan Sistematika laporan pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah sebagai beirkut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, dasar hukum, maksud dan tujuan, sasaran serta ruang lingkup pekerjaan.
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK UTARA Bab ini berisi tentang gambaran umum Kabupaten Lombok Utara, diantaranya kondisi geografis, topografi dan morfologi, tata guna lahan, jaringan transportasi dan demografi kependudukan.
BAB III KONSEP DAN METODOLOGI Bab ini berisi tentang konsep umum naskah akademik, metodologi untuk penyelesaian pekerjaan, serta alokasi personel.
BAB IV Bab ini berisi tentang sistematika rancangan naskah akademik
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
7
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
BAB V Bab ini berisi Naskah Akademik rancangan peraturan daerah tentang pengendalian menara telekomunikasi. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari laporan pendahuluan pekerjaan.
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK UTARA 2.1. Kondisi Geografis Kabupaten Lombok Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Tanjung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Lombok Barat. Kabupaten Lombok UtaraMerupakan Kabupaten Termuda di NTB memiliki luas 776,25 Km², dan secara geografis berada di Kaki Gunung Rinjani. Daerah ini memiliki sejumlah obyek Wisata yang cukup
terkenal
di
Mancananegara,
seperti
Gili
Trawangan,
keindahan Danau Segare Anak yang ada di puncak Rinjani dll. Saat ini, Kabupaten Lombok Utara dipimpin oleh Bupati, Drs. H. Djohan Samzu dan Wakil Bupati, H. Najmul Ahyar, SH, MH. Dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
8
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
Pembentukan
Kabupaten
Lombok
Utara,
dilanjutkan
2014
dengan
peresmian dan pelantikan Penjabat Bupati Lombok Utara pada tanggal 30 Desember 2008, menjadikan Kabupaten Lombok Utara sebagai
Daerah
Otonomi
baru
di
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat.Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggra Barat, yang posisinya terletak dibagian utara pulau lombok dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Barat
: Selat Lombok Dan Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan
:.Kabupaten Lombok Barat Dan Kabupaten
………………………….Lombok Tengah Sebelah Timur
: Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni seluas 809,53 Km², dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan, 33 Desa dan 322 Dusun, yang mana Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah 329,10 Km² dan terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah 81,09 Km². Letak Kabupaten Lombok Utara sangat strategis yaitu terletak pada daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut dengan Selat Lombok sebagai jalur perhubungan laut yang semakin
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
9
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
ramai, dari arah timur tengah untuk lalu lintas bahan bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik. Diwilayah Kabupaten Lombok Utara juga terdapat gugusan Pulau-pulau kecil yang cukup terkenal dengan wisata alam laut dan pantainya yakni Gili (pulau), Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan. Berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), Kabupaten Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis dengan temperatur berkisar 23,1 derajat Celcius dengan temperatur tertinggi terjadi pada bulan Juli-Agustus 32,9 derajat celcius dan terendah pada bulan April yaitu 20,9 derajat celcius. Ditinjau dari keadaan geografisnya Kabupaten Lombok Utara terbagi menjadi: Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang membentang dari Kecamatan Bayan sampai Kecamatan Pemenang. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai yang mengalir kewilayah-wilayah daratan dan bermuara disepanjang pesisir pantai.
BAB III KONSEP DAN METODOLOGI
3.1. Konsep Naskah Akademik Naskah akademik mulai dikenal dalam penyusunan produk perundang-undangan dengan terbitnya
Keputusan Kepala Badan
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
10
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Hukum Nasional Nomor G-159.PR.09.10 Tahun 2004 tentang Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Naskah
Akademik
Peraturan
Perundang-undangan. Naskah akademik ini memuat gagasangagasan pengaturan dan materi muatan perundang-undangan bidang tertentu. Naskah akademik sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan merupakan naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan
Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota
sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat. Berdasarkan pengertian sebagaimana tersebut di atas, maka penyusunan naskah akademik perlu dilakukan secara hati-hati, dengan melihat beragam peraturan perundang-undangan yang telah terbit terlebih dahulu.
3.2. Pendekatan Teknis dan Metodologis Berdasarkan pemahaman konsultan terhadap KAK, maka pekerjaan jasa konsultansi ini bertujuan untuk memberikan arahan dan pedoman dalam Penyusunan Naskah Akademik Rancangan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
11
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi. Dengan tersusunnya naskah akademik ini, maka perdebatan tentang substansi yang terkandung dalam raperda menjadi lebih fokus dan tidak melebar kemana-mana. Oleh karena itu lingkup pekerjaan jasa konsultansi ini adalah sebagaimana
tertuang
dalam
Dokumen
Pengadaan,
yaitu
penyusunan naskah akademik dengan 18 (delapan belas) muatan materi yang terkandung di dalamnya. Muatan materi ini adalah muatan minimum yang ada dalam naskah akademis. Sehingga, dimungkinkan
penambahan-penambahan
muatan
materi
yang
diperlukan tanpa mengurangi substansi permasalahan yang akan dicarikan penyelesaiannya. Dengan jangka waktu pekerjaan selema 40 (empat puluh) hari, maka konsultan menyusunan pendekatan metodologi kerja sebagai berikut : -
Pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan jasa konsultansi ini adalah pendekatan yuridis empiris dan yuridis normatif, Yuridis empiris dimaksudkan untuk melihat permasalahan terkait
pertelekomunikasian
di
lapangan.
Sedangkan
pendekatan yuridis normatif yaitu pengkajian studi dokumen terhadap peraturan perundang-undang dan berbagai kebijakankebijakan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang berhubungan
dengan
pertelekomunikasian
di
Kabupaten
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
12
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Lombok Utara dan laporan hasil dari berbagai pertemuan, Focus Group Discussion (FGD), public hearing dan sebagainya. -
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi
dua
jenis
yaitu
Data
Primer
dan
Data
Sekunder..Sumber data primer ini berupa hasil pengamatan (observasi) lapangan, wawancara dan kuesioner.Sementara, sumber data sekunder ini meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tertier, yang meliputi : Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan kebijakan di bidang pertelekomunikasian serta dokumen lain yang menunjang. -
Untuk memperoleh data primer dilakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) dengan pihak-pihak terkait, penyebaran kuesioner, survey lapangan serta diskusi intensif dengan nara sumber terkait dan kalangan terbatas melalui Focus Group Discussion (FGD).
-
Untuk memperoleh data dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier, dilakukan dengan usaha studi dokumen atau studi pustaka yang meliputi usahausaha
pengumpulan
data
dengan
cara
mengunjungi
perpustakaan-perpustakaan, membaca, mengkaji dan pokok permasalahan.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
13
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Teknik analisis data dilakukakan secara induktif, semua data
-
yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan pada teori-teori yang berlaku. Dengan pendekatan metodologi sebagaimana dikemukakan di atas maka output yang ingin dicapai dari pekerjaan jasa konsultansi ini
adalah
tersusunnya
dokumen
naskah
akademis
yang
komprehensip, baik dari sisi teknokratik maupun pada partisipasi publik.
3.3. Program Kerja Berdasarkan
pendekatan
teknis
dan
metodologis
sebagaimana dikemukakan di atas, maka program kerja yang disusun adalah sebagai berikut : 1.
Melakukan memberikan
interview informasi
dengan penting
narasumber terikat
yang
penataan
dapat menara
telekomunikasi. Dengan teknik snowball, maka informan berikutnya adalah yang direkomendasikan oleh informan sebelumnya sehingga, informasi yang didapatkan tersebut merupakan informasi yang teruji validitasnya. Jangka waktu pelaksanaan interview ini adalah selama 10 (sepuluh) hari. 2.
Selain melakukan interview, guna mendapatkan data primer yang akurat, maka konsultan melakukan pengamatan langsung di lapangan, terkait dengan lokasi-lokasi menara eksisting di PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
14
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Kabupaten Lombok Utara. Pengamatan langsung ini menjadi penting, guna memetakan kondisi sesungguhnya menara telekomunikasi Kabupaten
yang
Lombok
ada Utara.
dalam ruang Jangka
lingkup
waktu
wilayah
pelaksanaan
pengamatan langsung ini adalah 5 (lima) hari. 3.
Setelah melakukan interview dan pengamatan langsung di lapangan, maka langkah selanjutnya adalah mengundang stakeholder untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD). Jangka waktu pelaksanaan FGD ini adalah selama 2 (dua) hari.
4.
Setelah tahapan dari nomor 1 sampai dengan 3 dilalui, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data sekunder dengan melakukan studi literatur. Studi ini mencakup peraturan yang ada di daerah seperti Perda tentang Tata Ruang beserta peraturan
pelaksanaan
di
bawahnya
maupun
peraturan
perundang-undangan yang bersifat nasional. Studi literatur ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari. 5.
Langkah
kerja
selanjutnya
adalah
penyusunan
naskah
akademik, dimulai dari ketentuan umum sampai dengan penutup. Jangka waktu penyusunan naskah akademik ini selama 15 (lima belas) hari. 6.
Langkah selanjutnya adalah presentasi awal naskah akademik dihadapan PPK dan stakeholder lainnya. Langkah ini guna PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
15
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
menyerap aspirasi dari peserta presentasi, apakah ada penambahan, pengurangan atau hal-hal lain yang perlu diperbaiki pada naskah akademik ini. Jangka waktu presentasi ini adalah 1 (satu) hari, sementara perbaikan naskah akademik dilakukan selama 3 (tiga) hari.
3.4. Organisasi dan Personel Sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pengadaan,maka komposisi tim jasa konsultansi pekerjaan ini adalah terdiri atas Team Leader/Ahli Telekomunikasi, Ahli Hukum/Kebijakan Publik dan Operator Komputer. Tugas dari personil tim adalah sebagai berikut : 1.
Team Leader/Ahli Telekomunikasi Ahli ini akan melaksanakan kajian pada aspek teknologi telekomunikasi dalam bidang perencanaan penataan menara telekomunikasi.
Team
Leader
merupakan
Tenaga
Ahli
Telekomunikasi yang berpengalaman di bidangnya selama 5 (lima) tahun. Team Leader akan memimpin sejumlah diskusi dan pemaparan hasil jasa konsultansi ini. 2.
Ahli Hukum/Kebijakan Publik Ahli Hukum/Kebijakan Publik akan melaksanakan telaah hukum terhadap peraturan yang sudah ada, baik undang-undang, peraturan pemerintah maupun peraturan daerah lainnya serta bersama-sama dengan Team Leader menyusun draft awal PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
16
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
naskah
akademik
perda
tentang
pengendalian
2014
menara
telekomunikasi. Ahli Hukum/Kebijakan Publik ini adalah Sarjana Hukum atau Sarjana Administrasi Publik/Kebijakan Publik dengan pengalaman 4 (empat) tahun di bidangnya. 3.
Operator Komputer Operator Komputer bertugas membantu tenaga ahli untuk membuat gambar, menyusun tabel dan melakukan koreksi aritmatik terhadap darft naskah akademik yang dihasilkan.
No
Kegiatan
1.
Interview dengan informan
2. 3. 4.
Laporan Pendahuluan Observasi Lapangan Focus Group Discussion
5. 6. 7.
Studi Literatur Laporan Antara Penyusunan Draft Naskah Akademik Presentasi Hasil Pekerjaan
8.
9.
Laporan Akhir
I
II
Bulan keIII IV V
Keterangan
dst.
Key Informan disusun dengan meggunakan teknik Snowball
FGD mengundang stakeholder di lingkungan Pemkot Lombok Utara
Presentasi awal sebelum pekerjaan dilakukan serah terima kepada PPK Laporan ini merupakan laporan akhir setelah dilakukan revisi sebelumnya
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
17
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
BAB IV SISTEMATIKA NASKAH AKADEMIK
Penyusunan sistematika Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi terdiri atas beberapa bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan
memuat
latar
belakang,
sasaran
yang
akan
diwujudkan, identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan, serta metode penelitian. A.
Latar Belakang Latar belakang memuat pemikiran dan alasan-alasan perlunya penyusunan pembentukan Naskah Akademik Rancangan UndangUndang sebagai acuan Rancangan Peraturan Daerah tertentu. Latar belakang
menjelaskan
mengapa
pembentukan
Rancangan
Peraturan Daerah,Rancangan Undang-Undang suatu Peraturan atau Rancangan Perundang-undangan memerlukan suatu kajian yang mendalam dan komprehensif mengenai teori atau pemikiran ilmiah yang berkaitan dengan materi muatan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah yang akan dibentuk.. Pemikiran ilmiah tersebut mengarah kepada penyusunan argumentasi filosofis, sosiologis serta yuridis, guna mendukung perlu atau tidak perlunya Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
18
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
B.
2014
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah memuat rumusan mengenai masalah apa yang akan ditemukan dan diuraikan dalam Naskah Akademik tersebut. Pada dasarnya identifikasi masalah dalam Suatu Naskah Akademik mencakup 4 (empat) pokok masalah, yaitu sebagai berikut: 1)
Permasalahan apa yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat serta bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi.
2)
Mengapa perlu Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah sebagai dasar pemecahan masalah tersebut, yang
berarti
membenarkan
pelibatan
negara
dalam
penyelesaian masalah tersebut. 3)
Apa yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis pembentukan Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah.
4)
Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan,, jangkauan, dan arah pengaturan.
C.
Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penyusunan Naskah Akademik dirumuskan sebagai berikut: PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
19
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
1)
2014
Merumuskan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat serta cara-cara mengatasi permasalahan tersebut.
2)
Merumuskan permasalahan hukum yang dihadapi sebagai alasan
pembentukan
Rancangan
Peraturan
Rancangan Undang-Undang sebagai dasar
Daerah,
atau hukum
penyelesaian atau solusi permasalahan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. 3)
Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis,, yuridis
pembentukan
Rancangan
Undang-Undang
atau
Rancangan Peraturan Daerah. 4)
Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan, jangkauan, dan arah atau pengaturan Rancangan dalam Peraturan Daerah. Sementara itu, kegunaan penyusunan naskah akademik
adalah sebagai pembahasan acuan penyusunan referensi UndangUndang dan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah.
D.
Metode Penyusunan Naskah Akademik pada dasarnya merupakan suatu kegiatan penyusunan penelitian sehingga Naskah Akademik yang
digunakan berbasiskan
metode
penelitian
hukum atau
penelitian lain. Penelitian hukum dapat dilakukan melalui metode PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
20
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
yuridis normatif dan metode yuridis empiris. Metode yuridis empiris dikenal juga dengan penelitian sosiolegal. Metode yuridis normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah (terutama) data sekunder yang berupa Peraturan Perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian, kontrak, atau dokumen hukum lainnya, serta hasil penelitian, hasil pengkajian, dan referensi lainnya. Metode yuridis normatif dapat dilengkapi dengan wawancara, diskusi (focus group discussion), dan rapat dengar pendapat. Metode yuridis empiris atau sosiolegal adalah penelitian yang diawali dengan penelitian normatif atau penelaahan terhadap Peraturan Perundangundangan (normatif) yang dilanjutkan dengan observasi yang mendalam serta penyebarluasan kuesioner untuk mendapatkan data faktor non hukum yang terkait dan yang berpengaruh terhadap Peraturan Perundang-undangan yang diteliti.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS Bab ini memuat uraian mengenai materi yang bersifat teoritis,asas, praktik, perkembangan pemikiran, serta implikasi sosial, politik, dan ekonomi, keuangan negara dari pengaturan dalam suatu Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Bab ini dapat diuraikan dalam beberapa sub bab berikut:
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
21
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
a)
Kajian teoretis
b)
Kajian terhadap asas/prinsip yang terkait dengan penyusunan norma. Analisis terhadap penentuan asas-asas ini juga memperhatikan berbagai aspek bidang kehidupan terkait dengan Peraturan Perundang-undangan yang akan dibuat, yang berasal dari hasil penelitian.
c)
Kajian terhadap praktik penyelenggaraan, kondisi yang ada, serta
permasalahan
yang
dihadapi
masyarakat.
Kajian
terhadap implikasi penerapan sistem baru yang akan diatur dalam Undang-Undang atau Peraturan Daerah terhadap aspek kehidupan masyarakat dan dampaknya terhadap aspek beban keuangan negara.
BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN TERKAIT Bab ini memuat hasil kajian terhadap Peraturan Perundangundangan terkait yang memuat kondisi hukum yang ada, keterkaitan Undang-Undang
dan
Peraturan
Daerah
baru
dengan
Peraturan
Perundang-undangan lain. Harmonisasi secara vertikal dan horizontal, serta status dari Peraturan Perundang-undangan yang ada, termasuk Peraturan Perundang-undangan yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Perundang-undangan yang masih tetap berlaku karena
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
22
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
tidak bertentangan dengan Undang-Undang atau Peraturan Daerah yang baru. Kajian terhadap Peraturan Perundang-undangan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi hukum atau peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai substansi atau materi yang akan diatur. Dalam kajian ini akan diketahui posisi dari Undang-Undang atau Peraturan Daerah yang baru. Analisis ini dapat menggambarkan tingkat sinkronisasi, harmonisasi Peraturan Perundang-undangan yang ada serta posisi dari Undang-Undang dan Peraturan Daerah untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pengaturan. Hasil dari penjelasan atau uraian ini menjadi bahan bagi penyusunan landasan filosofis dan yuridis dari pembentukan Undang-Undang, Peraturan Daerah Provinsi, atau Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang akan dibentuk.
BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS A.
Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan
mempertimbangkan
bahwa
peraturan
yang
dibentuk berdasarkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
23
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
B.
2014
Landasan Sosiologis. Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.Landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.
C.
Landasan Yuridis. Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat. Landasan yuridis menyangkut persoalan hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perundang-Undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu, antara lain, peraturan yang sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih, jenis peraturan yang lebih rendah dari Undang-Undang sehingga daya berlakunya lemah, peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya memang sama sekali belum ada.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
24
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
BAB V JANGKAUAN, MATERI MUATAN ARAH PENGATURAN, DAN RUANG
LINGKUP
UNDANG-UNDANG,
PERATURAN
DAERAH
PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA Naskah Akademik pada akhirnya berfungsi mengarahkan ruang lingkup
materi
Peraturan
muatan
Daerah
Kabupaten/Kota
Rancangan
Provinsi,
yang
akan
atau
Undang-Undang, Rancangan
dibentuk.
Dalam
Rancangan
Peraturan bab
ini,
Daerah sebelum
menguraikan ruang lingkup materi muatan, dirumuskan sasaran yang akan diwujudkan, arah dan jangkauan pengaturan. Materi didasarkan pada ulasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya. Selanjutnya mengenai ruang lingkup materi pada dasarnya mencakup: A.
Ketentuan Umum;
B.
Materi yang akan diatur;
C.
Ketentuan Sanksi; dan
D.
Ketentuan Peralihan.
BAB VI PENUTUP Bab penutup terdiri atas subbab kesimpulan dan saran. A.
Kesimpulan Kesimpulan memuat rangkuman pokok pikiran yang berkaitan dengan praktik penyelenggaraan, pokok elaborasi teori, dan asas yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
25
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
B.
2014
Saran Perlunya pemilahan substansi Naskah Akademik dalam suatu Peraturan
Perundang-undangan
atau
Peraturan
Perundang-
undangan di bawahnya. Rekomendasi tentang skala prioritas penyusunan Rancangan Undang-Undang/Rancangan Peraturan Daerah dalam Program Legislasi Nasional/Program Legislasi Daerah. Kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung penyempurnaan penyusunan Naskah Akademik lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka memuat buku, Peraturan Perundang- undangan, dan
jurnal
yang
menjadi
sumber
bahan
penyusunan
Naskah
Akademik.Dasar Hukum Lain yang melandasi rancangan perundanganundangan: 1)
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
2)
Undang-Undang
Nomor
36
Tahun
1999
Tentang
Tentang
Telekomunikasi; 3)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
4)
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
26
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
5)
2014
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
6)
Peraturan
Pemerintah
Nomor
52
Tahun
2000
tentang
Penyelenggraan Telekomunikasi. 7)
Peraturan Menteri Kominikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2008 Tentang
Pedoman
Pembangunan
dan
Penggunaan
Manara
Bersama Telekomunikasi; 8)
Surat Keputusan Bersama 4 Menteri
(Mendagri, Menteri PU,
Menkominfo, dan Ka. BKPN) Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi; 9)
Surat Edaran Dirjen Tata Ruang No.6/SE/2011 Tentang Kriteria Lokasi Menara Telekomunikasi;
10) Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-17/P.J/2003 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Bangunan Khusus.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
27
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
BAB V NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Berdasarkan penelitian produk hukum peraturan perundangundangan, maka Naskah Akademik Raperda tentang Pengendlalian Menara Telekomunikasi disusun sebagaimana tersebut di bawah ini :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan
nasional
merupakan
serangkaian
upaya
pembangunan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Pembangunan nasional
dilaksanakan dalam
rangka melaksanakan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia,
seluruh
tumpah
darah
darah
Indonesia,,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan suatu masyarakat adil, makmur merata secara material spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai suatu proses perubahan berkesinambungan, terjadi PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
28
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
secara terus menerus yang melibatkan semua unsur di dalamnya, yaitu pemerintah pusat ataupun daerah dan masyarakat serta dunia usaha. Otonomi daerah memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempat
di
daerahnya
sesuai
dengan
tujuan
pembangunan nasional yang tidak mungkin dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah pusat. Dengan adanya otonomi daerah pembangunan nasional telah berkembang merata di masing- masing daerah, guna merespon kebutuhan masyarakat
meliputi berbagai macam sektor
lain
diantaranya sektor ekonomi, sektor social, sektor pendidikan dan lain
sebagainya.
telekomunikasi
Namun
daerah
dalam
memerlukan
pengembangan pembangunan
sektor fasilitas
infrastruktur yang memadai, dimana tidak dapat di penuhi dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah sendiri tanpa dukungan dan partisipasi pihak lain, dalam hal ini pihak swasta. Guna menunjang upaya pembangunan tersebut, maka pemerintah
daerah
membuka
kesempatan
berpartisipasi
dan
berinvestasi dari pihak swasta untuk berbagai macam sektor termasuk telekomunikasi, dengan harapan dapat memacu sektor– sektor
lainnya.
Sebagaimana
hasil
Telecommunication Union (ITU) menunjukan
survei
International
pertumbuhan sektor
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
29
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
telekominikasi sebesar 1 persen akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3 persen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa percepatan
pertumbuhan
ekonomi
dapat
dipacu
dengan
meningkatkan pembangunan dan pengembangan sektor tersebut. (Telekomunikasi dan Upaya Menuju Masyarakat Informasi, Kompas : 04 April 2004). Undang-Undang Pemerintahan Daerah Ayat (1) berbunyi : pemerintah
daerah menyelenggarakan urusan pemerintah yang
menjadi kewenanganya kecuali urusan pemerintah yang oleh undang-undang
ini
ditentukan
menjadi
urusan
pemerintah.
Sedangkan ayat (3) berbunyi : urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah sebagaimana yang dinaksud pada ayat (1) meliputi : a. politik luar negeri; b. pertahanan; c. keamanan; d. yustisi; e. moneter dan fisikal nasional; f. agama. Selanjutnya berdasarkan pasal 14 UUPD diatur mengenai urusan pemerintah daerah baik wajib maupun pilihan. Selengkapnya pasal 14 tersebut adalah sebagai berikut : 1)
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk kabupaten/kota
merupakan
urusan yang
berskala
kabupaten/ kota meliputi : a.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b.
Perencanaan , pemanfaatan dan pengawasan tata ruang;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
30
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
c.
2014
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d.
Penyediaan sarana dan prasarana umum;
e.
Penanganan bidang kesehatan;
f.
Penyelenggaraan bidang pendidikan;
g.
Penanggulangan masalah sosial;
h.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i.
Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;
j.
Pengendalian lingkungan hidup
k.
Pelayanan pertanahan;
l.
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
m.
Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n.
Pelayanan administrasi penanaman modal;
o.
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainya; dan
p.
Urusan wajib lainya yang diamanatkan oleh peraturan perundang- undangan.
2)
Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unguulan daerah yang bersangkutan (Pasal 14 UUPD).
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
31
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pemerintah daerah dituntut untuk selalu kreatif dan cerdas mengambil inisiatif merumuskan kebijaksanaan pelaksanaan otonomi daerahnya dengan melibatkan segenap masyarakat dan potensi daerah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan
pelaksanaan
otonomi
daerah
yaitu
:
peningkatan
kesejahteraan rakyat, peningkatan pelayanan masyarakat dan peningkatan daya saing daerah. Perkembangan pembangunan di Kabupaten Lombok Utara sudah memperlihatkan peningkatan yang cukup pesat, salah satu sektor
yang
cukup
pesat
perkembangannya
adalah
sektor
telekomunikasi. Hal ini ditunjukkan dengan pembangunan sarana telekomunikasi
berupa
menara
telekomunikasi
di
KabupatenLombok Utara pada tahun 2014 sudah mencapai 67 menara, yang dibangun baik di wilayah pemukiman, kawasan industri, pusat perbelanjaan dan kawasan lainya. Perkembangan yang menggembirakan ini, pada satu sisi adalah positif yakni semakin meratanya layanan telekominikasi yang diperoleh masyarakat Kabupaten Lombok Utara, namun disisi lain berpotensi menimbulkan permasalahan (semakin terbatas/ berkuran lahan atau ruang terbuka untuk membangun menara telekominukasi), yang apabila tidak diantisipasi sejak dini dapat menjadi potensi konflik masyarakat. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
32
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
Pembangunan
sektor
telekomunikasi
2014
mempunyai
arti
strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh
globalisasi
dan
perkembangan
teknologi
telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota. Berdasarkan PP tersebut disebutkan bahwa urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di bidang komunikasi daninformatika meliputi : (1) Sub bidang Pos dan Telekomunikasi, dan (2) Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi. Sub bidang Pos dan Telekomunikasi meliputi : Pos, Telekomunikasi, Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Orsat)dan Standarisasi Pos dan Telekomunikasi. Sedangkan Sub bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi terdiri dari : Penyiaran,
Kelembagaan
Komunikasi
Sosial,
Kelembagaan
Komunikasi Pemerintah Daerah dan Kemitraan Media (Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007).
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
33
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Sebagaimana digariskan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tujuan penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing daerah. Sejalan dengan itu maka sudah seharusnya apabila dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang komunikasi dan informasi juga diorientasikan untuk mencapai tujuan diatas. Oleh karena esensi otonomi adalah wewenang mengatur dan mengurus rumah tangga pemerintah sendiri, maka dalam kaitanya penyelenggaraan urusan Komunikasi dan Informatika diperlukan sebuah regulasi daerah sebagai dasar pelaksanaanya. Sejalan dengan penyelenggaraanya urusan pemerintah tersebut di atas, Kabupaten Lombok Utara telah menindaklanjutinya dengan penataan kelembagaan yaitu mendasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara. Urusan Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Penjabaran tugas dan fungsi diatur dalam Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor II Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika KabupatenLombok Utara. Selanjutnya untuk mewujudkan sebuah Peraturan Daerah yang komprehensif, maka perlu dilakukan kajian akademis. Untuk PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
34
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
mendapatkan kajian yang mendalam secara yuridis terhadap permasalahan
yang
terkait
dengan
penyelenggaraan
pertelekomunikasian KabupatenLombok Utara. Atas
dasar
pemikiran
tersebut
diatas
makan
Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Utara
melakukan
kegiatan
berupa
Penyusunan
Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi.
1.2. Maksud, Tujuan, Target dan Kegunaan Yang Ingin Dicapai 1.
Maksud Kegiatan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi beberapa permasalahan yang perlu di atur berhubungan dengan menara telekomunikasi yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
2.
Tujuan Kegiatan Tujuan yang diharapkan dari pekerjaan Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengkaji kelayakan secara akademik atas Raperda tentang
Penngendalian
Menara
Telekomunikasi
di
Kabupaten Lombok Utara.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
35
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
b.
2014
Untuk mengetahui pokok-pokok pengaturan yang perlu dirumuskan dalam Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara yang dapat diterima
pelaku
industri
telekomunikasi
maupun
masyarakat serta dapat diberlakukan secara efektif dan efisien. c.
Untuk
menyiapkan
rumusan
konsep
Rancangan
Peraturan Daerah (Raperda) yang komprehensif dan dapat dipertanggung jawabkan secara filosofis, yuridis dan sosiologis,
sehingga
Peraturan
Daerah
yang
akan
diberlakukan dapat efektif dan efisien serta dapat diterima masyarakat. d.
Menghasilkan
dokumen
yang
berisi
pokok-pokok
pengaturan dalam Rancangan Daerah (Raperda) tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi yang aspiratif dan partisipatif. 3.
Target Kegiatan Target dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : a.
Tersusunnya Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara.
b.
Rencana tindak lanjut untuk mengawal Rancangan Peraturan Daerah yang disiapkan.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
36
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
4.
2014
Kegunaan Sedangkan kegunaan dari kegiatan Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di KabupatenLombok Utara adalah sebagai dokumen resmi yang menyatu dengan konsep Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi.
1.3. Metode Pendekatan 1.
Metode Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris dan yuridis normatif. Yuridis empiris dimaksudkan
untuk
melihat
permasalahan
terkait
pertelekomunikasian di lapangan. Sedangkan pendekatan yuridis normatif yaitu pengkajian studi dokumen terhadap peraturan perundang-undang dan berbagai kebijakan-kebijakan yang
berkaitan
berhubungan
dengan
dengan
pokok
permasalahan
pertelekomunikasian
di
yang
Kabupaten
Lombok Utara dan laporan hasil dari berbagai pertemuan, Focus Group Discussion (FGD), public hearing dan sebagainya. 2.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua jenis : PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
37
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
a.
2014
Data Primer Sumber
data
primer
ini
berupa hasil pengamatan
(observasi) lapangan, wawancara dan kuessioner. b.
Data Sekunder Sumber data sekunder ini meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tertier, yang meliputi : Undang-undang, Peraturan
Pemerintah
dan
peraturan
perundang-
undangan lain yang berkaitan dengan kebijakan di bidang pertelekomunikasian serta dokumen lain yang menunjang 3.
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data primer dilakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) dengan pihak-pihak terkait, penyebaran kuesioner, survey lapangan, dan serta diskusi intensif dengan nara sumber terkait dan kalangan terbatas melalui Focus Group Discussion (FGD). Sedang untuk memperoleh data dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier, dilakukan dengan usaha studi dokumen atau studi pustaka yang meliputi usaha-usaha pengumpulan data dengan cara mengunjungi perpustakaan-perpustakaan, membaca, mengkaji dan pokok permasalahan.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
38
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
4.
2014
Metode Analisis Data Teknik analisis data dilakukan secara induktif, semua data yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan pada teori-teori yang berlaku.
1.4. Materi Muatan Materi muatan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara meliputi antara lain : Tabel 1. Materi Muatan Rancangan Peraturan Daerah 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8.
Ketentuan Umum, Maksud, Tujuan, dan Asas Pembangunan Menara Penggunaan Menara Bersama Prinsip-Prinsip Penggunaan Menara Bersama : Kegiatan Jasa Telekomunikasi, kegiatan galian kabel, kegiatan IKR/G, kegiatan penangkal petir, sector usaha alat / perangkat telekomunikasi, sector warung internet dan sejenisnya, sector TV, sector Radio dan penyiaran, sector Telekomunikasi. Perizinan : 1. Setiap penyelenggaraan telekomunikasi yang akan membangun menara wajib memakai izin; 2. Izin IMB sebagai di maksud angka wajib melampiri persyaratanpersyaratan administrasi dan tekhnis; 3. Izin tidak dapat di pindah tangankan kepada pihak lain; 4. Dalam pengajuan permohonan izin waji di lampiri Rekomendasi dari Dinas yang membidangi Komunikasi dan Informatika; 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi berlaku tanpa batas akan tetapi Pemerintah Daerah berhak melakukan peninjauan setiap tahn berdasarkan kondisi menara. 6. Izin Hinder Ordonantie (Ordonasi Gangguan) 7. Izin Installasi Penangkal Petir. 8. Izin Installasi genset. Kewajiban, Hak dan Larangan Sanksi Administrasi Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian : Berupa kegiatan pengawasan/pengendalian terhadap Pembangunan dan Penggunaan Menara Telekomunikasi yang cakupan areanya meliputi PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
39
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
wilayah kabupaten, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi perdesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler atau sejenisnya Ketentuan Penyidikan Pengecualian Ketentuan Pidana Ketentuan Peralihan Penutup
9. 10. 11. 12. 13.
1.5. Inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara ini disusun dengan mendasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan terkait. Selanjutnya berdasarkan hirarki perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan materi terkait dengan pertelekomunikasian dapat disebutkan sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel 2.Peraturan Perundang-undangan Penyelenggaraan Telekomunikasi No
Peraturan Perundangundangan
Materi Terkait
1. Undang-Undang Dasar Pasal 33 ayat (3) menyebutkan bahwa; “bumi air, (UUD) Republik dan kekayaan alam yang terkandung di Indonesia Tahun 1945. dalamnya adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa dan dikuasai oleh Negara untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat’. Pasal tersebut memberikan amanat agar bumi, air, dan kekayaan alam yang lain harus dikelola sedemikian rupa untuk kemakmuran rakyat, baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. 2. Undang-Undang Nomor Dasar Pertimbangan ditetapkan UU antara lain : 36 Tahun 1999 tentang Bahwa penyelenggaraan telekomunikasi Telekomunikasi. mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintahan, mendukung terciptanya PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
40
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
-
2014
tujuan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, serta meningkatkan hubungan antar bangsa; Bahwa pengaruhglobalisai dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi .
Pasal 1 angka 1 Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui system kawat, optic, radio, atau system elektromagnetik lainnya. Pasal 1 angka 12 Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi. Pasal 1 angka 13 Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan atau pelayanan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi. Pasal 1 angka 14 Penyelenggaraan jasa telekomunikasi adalah Kegiatan penyediaan dan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi. Pasal 2 dan 3 Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika, dan kepercayaan pada diri sendiri. Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
41
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa Pasal 5 ayat (3) dan (4) (3) Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagai mana dimaksud pada ayat (2) diselenggarakan oleh lembaga mandiri yang di bentuk untuk maksut tersebut. (4) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) keanggotaannya terdiri dan asosiasi yang bergerak di bidang usaha telekomunikasi, asosiasi profesi telekomunikasi, asosiasi produsen peralatan telekomunikasi, asosiasi pengguna jaringan dan jasa telekomunikasi, dan masyarakat intelektual di bidang telekomunikasi. Pasal 7 (1) Penyelenggaraan Telekomunikasi meliputi: a. Penyelenggaraan jaringan telekomu-nikasi; b. Penyelenggaraan jasa telekomuni-kasi; c. Telekomunikasi khusus (2) Dalam penyelenggaraan Telekomunikasi diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. melindungi kepentingan dan keamanan negara; b. mengantisipasi adanya perkem-bangan teknologi dan tuntutan global; c. dilakukan secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan; d. Peran serta masyarakat. Pasal 33 menyebutkan bahwa : (1) Penggunaan spectrum frekuensi radio dan orbit satelit wajibmendapat Izin Pemerintah. (2) Penggunaan spectrum frekuensi radio dan orbit satelit harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mangganggu. (3) Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan spectrum radio dan orbit satelit.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
42
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan.
2014
Pasal 14 Materi muatan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kab/Kota berisi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi.
4. Undang-undang Nomor Pasal 10 menyebutkan : 32 Tahun 2004 tentang (1) Pemerintah Daerah menyelenggarakan Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan yang menjadi sebagaimana telah kewenangannya, kecuali urusan pemerintah diubah terakhir dengan yang, oleh undang-undang ini ditentukan undang-undang Nomor menjadi urusan Pemerintah (Pusat); 12 tahun 2008 tentang (2) Dalam menyelenggarakan urusan Perubahan atas pemerintahan yang menjadi kewenangan Undang-undang Nomor daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya 32 tahun 2004 tentang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan Daerah. pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pasal 14 ayat (1) Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk Kabupaten/Kota merupakan urusan yang berskala Kabupaten/Kota antara lain : (1) Perencanaan dan pengendalian pembangunan; (2) Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; (3) Pengendalian lingkungan hidup; (4) Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan; dst 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pasal 3 ayat (1) “Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertujuan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujuadan Desentralisasi”. Pasal 6 ayat (1) menyebutkan : “PAD bersumber dari : (1) Pajak Daerah; (2) Retribusi Daerah;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
43
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
(3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan (4) Lain-lain PAD yang sah. Pasal 7 menyebutkan : Dalam upaya meningkatkan PAD, daerah dilarang : (1) Menetapkan perda tentang pendapatan yang menyebabkan biaya ekonomi tinggi. (2) Menetapkan penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah, dan kegiatan impor/ekspor. 6. Undang-Undang Nomor UU ini memberikan Kewenangan kepada 26 Tahun 2007 tantang Pemerintah baik, pemerintah pusat maupun Penataan Ruang. pemerintah daerah untuk menyelenggarakan penataan ruang secara berjenjang dari tingkat nasional, tingkat daerah propinsi, dan tingkat daerah Kabupaten/Kota. Di dalam UndangUndang ini diatur antara lain bahwa perencanaan tata ruang harus memperhatikan pendapat dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat. Pasal 2 dan 3 menyebutkan bahwa : Penataan ruang diselenggarakan dengan asas : a. Keterpaduan, b. Keserasian, keselarasan dan keseim-bangan; c. Keberlanjutan; d. Keberdayagunaan dan keberhasilan; e. Keterbukaan; f. Kebersamaan dan kemitraan g. Perlindungan kepentingan umum; h. Kepastian hukum dan keadilan; dan i. Akuntabilitas. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dengan : a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan. b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buat dengan memperhatikan sumberdaya manusia; dan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
44
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
c. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. 7. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UUPDRD).
UU PDRD mengganti UU No 18 Th 1997 & UU No 34 Th 2000. Strategis & mendasar di bidang desentralisasi fiscal, karena terdapat perubahan kebijakan yang cukup fundamental dalam penataan kembali hubungan keuangan Pusat dan Daerah. Mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2010 Prinsip pengaturannya : Pengawasan pemungutan PDRD dilakukan secara preventif dan korektif. RAPERDA yang mengatur pajak dan retribusi harus mendapat persetujuan Pemerintah sebelum ditetapkan menjadi Perda. Pelanggaran terhadap aturan tersebut dikenakan sanksi. UU ini memiliki tujuan : 1. Memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah dalam perpajakan dan retribusi sejalan dengan semakin besarnya tanggung jawab Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. 2. Meningkatkan akuntabilitas daerah dalam penyediaan layanan dan penyelenggaraan pemerintahan dan sekaligus memperkuat otonomi daerah. 3. Memberikan kepastian bagi dunia usaha mengenai jenis-jenis pungutan daerah dan sekaligus memperkuat dasar hukum pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah. Berdasarkan UU ini terhadap keberadaan Menara Telekomunikasi dapat dikenakan dua Retribusi, yaitu : a. Pengendalian Menara Telekomunikasi (Ps 110); b. Retribusi Izin Mendirikian Bangunan (1MB) Menara (Ps 141-142).
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
45
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Berdasarkan Pasal 124 disebutkan bahwa : Objek Menara Telekomunikasi (RPMT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) huruf n adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum. Selanjutnya terkait RPMT ini disebutkan bahwa : Pengenaannya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan dan pengendalian daerah terhadap pembangunan dan pemeliharaan Menara Telekomunikasi. Dengan pengendalian ini, keberadaan akan memenuhi aspetata ruang. Keamanan dan keselamatan, keindahan sekaligus memberikan kepastian bagi pengusaha. Untuk menjamin agar pungutan daerah tidak berlebihan, tariff retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dirumuskan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui 2 % dari nilai jual objek pajak PBB Menara Telekomunikasi. 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pasal 1 angka 2 menyebutkan bahwa : Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Pasal 2 menyebutkan bahwa : Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas : a. Tanggung jawab Negara; b. Kelestarian dan keberlanjutan; c. Kelestarian dan keseimbangan d. Keterpaduan; e. Manfaat; f. Kehati-hatian; g. Keadilan; h. Ekoregion; i. Keanekaragaman hayati; j. Pencemar membayar; k. Partisipatif;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
46
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
l. Kearifan lokal; m. Tata kelola pemerintah yang baik; dan n. Otonomi daerah. Pasal 3 menyebutkan bahwa : perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan : a. Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkunganhidup; b. Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarisn ekosistem; d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup; e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup; f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan; g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan j. Mengantisipasi isu lingkungan global. Pasal 4 Menyebutkan bahwa : Perlindungan pengelolaan lingkungan hidup meliputi : a. Perencanaan; b. Pemanfaatan; c. Pengendalian; d. Pemeliharaan; e. Pengawasan; dan f. Penegakan hukum. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
dan
Pasal 2 Penyelenggaraan Telekomunikasi dilaksanakan oleh penyelenggara telekomunikasi. Pasal 3 Penyelenggara Telekomunikasi sebagaimana di maksud dalam Pasal 2 meliputi : a. Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
47
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
b. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi; c. Penyelenggaraan Telekomunikasi khusus. Pasal 4 Penyelenggaraan Jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggaraan jasa telekomunikasi dimaksud dalam huruf b dapat dilakukan oleh badan hukum yang didirikan untuk maksud tersebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undang yang berlaku, yaitu : a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN); b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); c. Badan Usaha swasta; atau d. Koperasi. Pasal 5 Penyelenggaraan Telekomunikasi khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dapat dilakukan oleh: a. Perseorangan; b. Instansi pemerintah; atau c. Badan hukum selain penyelenggara jaringan telekomunikasi atau penyelenggara jasa telekomunikasi. Pasal 6 a. Dalam penyelenggaraan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib membangun dan menyediakan jaringan telekomunikasi. b. Penyelenggara jaringan telekomunikasi dalam membangun jaringan telekomunikasi wajib memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. c. Penyelenggara jaringan telekomunikasi dalam membangun dan atau menyediakan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib mengikuti ketentuan teknis dalam Rencana Dasar Teknis. d. Ketentuan mengenai Rencana Dasar Teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dengan Keputusan Menteri.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
48
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Pasal 7 Penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib menjamin terselenggaranya telekomunikasi melalui jaringan yang di selenggarakannya. Pasal 8 (1) Penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi melalui jaringan yang dimiliki dan di sediakannya. (2) Penyelenggara jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksut dalam ayat (1) harus merupakan kegiatan usaha yang terpisah dari penyelenggaraan jaringan yang sudah ada. (3) Untuk menyelenggarakan jasa sebagaimana dimaksut dalam ayat (2) penyelenggaraan jaringan telekomunikasi wajib mendapatkan ijin penyelenggaraan jasa telekomunikasi dari Menteri. Pasal 9 (1) Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi terdiri dari : a. Penyelenggaraan, jaringan tetap; b. Penyelenggaraan jaringan bergerak. (2) Penyelenggaraan jaringan tetap dibedakan dalam a. Penyelenggaraan jaringan tetap lokal; b. Penyelenggaraan jaringan tetap sambungan langsung jarak jauh; c. Penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional; d. Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup. (3) Penyelenggaraan jaringan bergerak dibedakan dalam a. Penyelenggaraan jaringan bergerak terrestrial; b. Penyelenggaraan jaringan bergerak selular; c. Penyelenggaraan jaringan bergerak satelit. (4) Ketentuan mengenai tata cara penyelenggaraan jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
49
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Pasal 10 (1) Penyelenggaraan jaringan tetap lokal atau penyelenggara jaringan bergerak selular atau penyelenggara jaringan satelit harus menyelenggarakan jasa telepon selular dasar. (2) Penyelenggara jaringan tetap local dalam menyelenggarakan jasa telepon dasar wajib menyelenggarakan jasa telepon umum. (3) Penyelenggara Jaringan tetap local dalam menyelenggarakan jasa telepon umum dapat bekerjasama dengan pihak ketiga. Pasal 11 (1) Penyelenggara jaringan telekomunikasi dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dapat bekerjasama dengan Penyelenggara jaringan telekomunikasi luar negeri sesuai dengan izin penyelenggaraannya. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis. Pasal 13 Dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, penyelenggara jasa telekomunikasi mengunakan jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi. Pasal 14 (1) Penyelenggaraan jasa telekomunikasi terdiri dari : a. Penyelenggaraan jasa telepon dasar; b. Penyelenggaraan jasa nilai tambah telepon; c. Penyelenggaraan jasa multimedia. (2) Ketentuan mengenai tata cara penyelenggaraan jas telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri. Pasal 15 (1) Penyelenggara Jasa telekomunikasi wajib menyediakan fasilitas telekomunikasi untuk menjamin kualitas pelayanan jasa telekomunikasi yang baik. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
50
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
(2) Penyelenggara telekomunikasi mem-berikan pelayanan sama kepada pengguna telekomunikasi. (3) Dalam menyediakan fasilitas teleko-munikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyelenggara jasa telekomunikasi wajib dalam Rencana Dasar Teknis. (4) Ketentuan mengenai Rencana Dasar Teknis sebagaimana dimaksud dalaml ayat (3) diatur Dengan Keputusan Menteri. Pasal 16 (1) Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib mencatat/merekam secara rinci pemakaian jasa telekomunikasi yang digunakan oleh pengguna telekomunikasi. (2) Apabila pengguna memerlukan catatan/rekaman pemakaian jasa telekomunikasi jasa telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyelenggara telekomunikasi wajib memberikannya. Pasal 17 (1) Catatan/rekaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 disimpan sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan. (2) Penyelenggara jasa telekomunikasi berhak memungut biaya atas permintaan catatan/rekaman pemakaian jas telekomunikasi. Pasal 18 (1) Pelanggan jasa telekomunikasi dapat mengadakan sendiri perangkat akses dan perangkat terminal pelanggan jasa telekomunikasi. (2) Installasi perangkat akses di rumah dan atau gedung dapat dilaksanakan oleh instalatur yang memenuhi persyaratan. Pasal 19 (1) Penyelenggara jaringan telekomunikasi dilarang melakukan dskriminasi dalam penyediaan interkoneksi. (2) Dalam pelaksanaan interkoneksi, penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
51
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
saling memberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat layanan yang disepakati. Pasal 24 Ketersambungan perangkat milik Penyelenggara jasa telekomunikasi dengan jaringan telekomunikasi dilaksnakan secara transparan dan tidak diskriminatif. PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI KHUSUS Pasal 38 Penyelenggara Telekomunikasi khusus diselenggarakan untuk keperluan : a. Sendiri; b. Pertahanan keamanan Negara; c. Penyiaran. Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Sendiri Pasal 39 Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk keperluan sendiri sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 huruf a dilakukan untuk keperluan : a. Perseorangan; b. Instansi pemerintah; c. Dinas khusus; d. Badan hukum. Pasal 40 Menara Telekomunikasi khusus untuk keperluan perseorangan sebagaimana dimaksu dalam Pasal 39 huruf a meliputi : a. Amatir radio; b. Komunikasi radio antar penduduk. Pasal 41 (1) Kegiatan amatir sebagaimana dimaksud Pasal 40 huruf a untuk saling berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan, penyelidikanteknis dan informasi yang berkaitan dengan teknik radio dan elektronika. (2) Kegiatan amatir radio dapat digunakan untuk penyampaian berita mara bahaya, bencana alam, pencarian dan pertolongan (SAR). PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
52
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Pasal 42 (1) Kegiatan komunikasi radio antar penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf b digunakan untuk berkomunikasi tentang kegiatan kemasyarakatan. (2) Kegiatan komunikasi radio antar penduduk dapat digunakan untuk penyampaian berita marabahaya, bencana alam, pencarian dan pertolongan (SAR). Pasal 43 (1) Penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan instansi pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf b dilaksnakan oleh instansi pemerintah untuk mendukung kegiatan pemerintahan. (2) Penyelenggaraan Telekomunikasi khusus untuk keperluan instansi pemerintah dapat diselenggarakan jika : a) Keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh penyelenggara jaringan dan atau jasa telekomunikasi; b) Lokasi kegiatannya belum terjangkau oleh penyelenggara jaringa telekomunikasi; c) Kegiatannya memerlukan tele-komunikasi yang tersendiri dan terpisah. PERIZINAN Pasal 55 (1) Untuk Penyelenggaraan Telekomunikasi di berikan ijin melalui tahapan ijin prinsip dan ijin penyelenggaraan. (2) Telekomunikasi khusus untuk keperluan perseorangan dan dinas khusus tidak memerlukan izin prinsip. (3) Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk keperluan pertahanan keamanan Negara tidak memerlukan izin prinsip dan izin Pasal 56 (1) Izin prinsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) diberikan paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. (2) Perpanjangan izin prinsip sebagaimana dimaksud hanya untuk 1 (satu) kali selama 1 PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
53
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
(satu) tahun. (3) Izin prinsip tidak dapat dipindah tangankan. 11. Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusin Pemerintahan anatara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ini merupakan penajabaran dari ketentuan yang ada dalam UU No 32 Tahun 2004. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan pembagian urusan pemerintah berdasarkan bidang/urusannya, baik untuk pemerintah, pemerintahan Daerah Propinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Oleh karna pertimbangan teknis kemudahan memahami urusan tersebut, maka pemerintahan daerah Kabupaten bidang komunikasi dan informasi dikemukakan dalam table tersendiri (di bawah ini).
12. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor : 02/PER/M. KOMINFO/03/2008 Tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika ini, untuk menghindari munculnya hutan menara dan menjaga keserasian lingkungan maka diarahkan untuk penggunaan menara bersama telekomunikasi.
13. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal : 18 Tahun 2009/07/PRT/M/20099/PER/M.KOMINFO/03/ 200 9-3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama
Pasal 2 menyebutkan bahwa : Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi bertujuan untuk mewujudkan keserasian hubungan antara pemerintah dengan pemerintahan daerah dalam hal memberikan petunjuk pembangunan menara yang memenuhi persyaratan administrative, teknis, fungsi, tata bangunan, rencana tata ruang wilayah, lingkungan hidup dan aspek yuridis. Pasal 3 : Lingkup pengaturan pembangunan dan penggunaan bersama menara meliputi persyaratan pembangunan dan pengelolaan menara, zona larangan pembangunan menara,
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
54
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Menara Telekomunikasi struktur bangunan menara, perizinan pembangunan menara, tata cara penggunaan bersama menara, retribusi izin pembangunan menara, pengawasan dan pengendalian. Pasal 6 (1) Lokasi pembangunan menara wajib mengikuti a. Rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI Jakarta wajib mengikuti rencana tata ruang wilayah propinsi; b. Rencana detail tata ruang wilayah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI Jakarta wajib mengikuti rencana detail tata ruang wilayah propinsi; dan/atau c. Rencana tata bangunan dan lingkungan (2) Pembangunan menara wajib mengacu kepada SNI dan standar baku tertentu untuk menjamin keselamatan bangunan dan lingkungan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menentukan kekuatan dan kestabilan konstruksi menara dengan mempertimbangkan persyaratan struktur bangunan. Pasal 8 Penyedia menara atau pengelola menara bertanggung ajwab terhadap pemeriksaan berkala bangunan menara dan/atau kerugian yang timbul akibat runtuhnya seluruh dan/atau sebagian menara. Pasal 9 (1) Pembangunan menara di kawaasan yang sifat dan peruntukannya tertentu wajib memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan untuk kawasan tersebut. (2) Kawasan yang sifat dan peruntukannya memiliki karekteristik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Kawasan Bandar udara/pelabuhan; b. Kawasan cagar budaya c. Kawasan pariwisata; d. Kawasan hutan lindung; e. Kawasan istana kepresidenan; f. Kawasan yang karena fungsinya memiliki PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
55
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
atau memerlukan tingkat keamanan dan kerahasiaan tinggi; g. Kawasan pengendalian ketat lainnya. Pasal 10 (perizinan) : Permohonan Izin Mendirikan diajukan oleh penyedia Bupati/Walikota, dan khusus Jakarta permohonan izin Gubernur.
Bangunan Menara menara kepada untuk propinsi DKI diajukan kepada
Tabel 3. Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bidang Komunikasi Informatika Sub Bidang 1.
Pos dan Telekomunikasi
Pemerintahan Daerah Kabupaten
Sub-sub Bidang 1.
Pos
1.
2.
3. 4. 2.
Telekomunikasi
1.
2.
3.
Penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan. Pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan. Pemberian izin jasa titipan untuk kantor agen. Penertiban jasa tititpan untuk kantor agen. Pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya Kabupaten sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio. Pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup local wireline (end to end) cakupan kabupaten. Pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
56
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
4. 5.
6.
7.
3.
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Orsat)
1.
2.
3.
4. 5.
2014
pembangunan universal di bidang telekomunikasi. Pemberian izin terhadap Instalatur Kabel. Rumah/Gedung (IKR/G). pengawasan terhadap penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya kabupaten, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi pedesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung selular atau sejenisnya. Pemberian izin kantor cabang dan loket pelayanan operator. Penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi. Pemberian izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi. Pemberian Izin galian untuk penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu Kabupaten. Pemberian izin Hinder Ordonantie (Ordonansi gangguan). Pemberian izin instalasi penangkal petir Pemberian izin instalasi genset.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
57
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
4.
Bidang Standarisasi Pos dan Telekomunikasi
2014
Pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan penyelenggara radio. Pemberian izin lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi.
BAB II RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK 2.1. Umum A.
Pengertian-pengertian Beberapa pengertian dan definisi dari istilah yang digunakan dalam Raperda ini antara lain, meliputi; 1.
Daerah adalah Daerah Kabupaten Lombok Utara
2.
Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintah
oleh
Pemerintah
Daerah
dan
Dewan
Perwakilan Rakyat daerah menurut azas Otonomi dan Tugas Pemmbantu dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang- Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945; 3.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai
unsur
penyelenggaraan
pemerintah
daerah
Kabupaten Lombok Utara; PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
58
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
4.
Bupati adalah Bupati Lombok Utara;
5.
Dinas adalah
Dinas Perhubungan
2014
Komunikasi
dan
Informatika Kabupaten Lombok Utara; 6.
Pejabat yang ditunjuk adalah pegawai negeri yang diberi tugas
tertentu
penyelenggaraan
dibidang telekomunikasi
pengendalian dan
informatika
dan di
Kabupaten Lombok Utara sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku; 7.
Telekomunikasi adalah setiap pemancar, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektronik lainya;
8.
Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah semua kegiatan penyelenggaraan yang berhubungan dengan aktivitas setiap pemancar, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektronik lainnya.
9.
Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah perorangan, koperasi, BUMD, BUMN, Badan usaha swasta, instansi pemerintah dan penyelenggara yang mendapat ijin sebagai penyelenggara telekomunikasi;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
59
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
10. Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi
kebutuhan
bertelekominikasi
dengan
menggunakan jaringan telekominikasi; 11. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapanya yang digunakan dalam rangka bertelekomunikasi. 12. Menara telekomunikasi adalah bangunan yang berfungsi sebagai penunjang jaringan telekomunikasi yang design dan bentuk konstruksi disesuaikan dengan keperluan Jariangan telekomunikasi; 13. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan / atau diberikan oleh Pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau golongan; 14. Perijinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi
atau
badan
lain
yang
dimaksudkan
untuk
pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan daerah; PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
60
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
15. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengelola data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan; 16. Penyidikan
adalah
serangkaiaan
tindakan
Penyidik
Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang- undang yang menjadi dasar hukumnya untuk mencari serta mengumpulkan barang bukti yang dengan barang bukti itu membuat terang pelanggaran yang terjadi dan guna menentukan tersangka. B.
Asas, Tujuan dan Pembinaan Asas-asas dalam Penyelenggaraan Telekomunikasi yaitu asas manfaat, adil dan merata. Kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika dan kepercayaan pada diri sendiri. Tujuan di selenggarakannya telekomunikasi untuk mendukung persatuan dan
kesatuan
bangsa
meningkatkan
kesejahteraan
dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan
ekonomi
dan
kegiatan
pemerintahan,
serta
meningkatkan hubungan antar bangsa. Pembinaan Telekomunikasi di kuasai oleh oleh Negara dan pembinaanya di lakukan oleh pemerintah, pembinaan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
61
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
telekomunikasi yang meliputi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian.Dalam penetapan kebijakan, pengaturan,
pengawasan
dan
pengendalian
di
bidang
telekomunikasi di lakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan pemikiran dan pandangan
yang
berkembang dalam masyarakat serta perkembangan global. Dalam
rangka
pelaksanaan
pembinaan
telekomunikasi
pemerintah wajib melibatkan peran serta masyarakat, peran serta
masyarakat
berupa
penyampaian
pemikiran
dan
pandangan yang berkembang dalam masyarakat mengenai arah
perkembangan
penetapan,
pertelekomunikasian
kebijakan,
pengaturan,
dalam
rangka
pengendalian
dan
pengawasan di bidang telekomunikasi. Peran serta masyarakat, di selenggarakan oleh Lembaga mandiri yang kenyataanya terdiri dari asosiasi profesi telekomunikasi, asosiasi produsen peralatan telekomunikasi, asosiasi pengguna jaringan dan jasa telekomunikasi
serta
masyarakat
intelektual
di
bidang
telekomunikasi. a.
Mewujudkan
keterpaduan
dalam
menyeimbangkan
peranan jasa telekomunikasi terhadap kebutuhan dan kelangsungan
kehidupan
pertelekomunikasian
di
Kabupaten Lombok Utara;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
62
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
b.
Meningkatkan
pemanfaatan
sumber
data
2014
dalam
penyediaan dan pelayanan dibidang telekomunikasi; c.
Mewujudkan perlindungan hukum secara pasti dan tegas terhadap sarana atau bangunan Menara telekomunikasi;
d.
Mewujudkan keseimbangan pertelekomunikasian dengan kenyamanan dan kesejahteraan lingkungan hidup.
2.2. Materi Yang Diatur A.
Pembukaan Pembukaan Peraturan terdiri atas : 1.
Frasa Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa;
2.
Jabatan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tingkat daerah;
3.
Konsideran diawali dengan kata Menimbang. a.
Konsideran memuat uraian singkat mengenai pokokpokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan.
b.
Konsideran peraturan daerah memuat pokok- pokok pikiran yang mencakup unsur filosofi, sosiologis, dan yuridis. b.1. Filosofi : menggambarkan bahwa peraturan yang dibuat berdasarkan pada kebanaran dan cita
rasa
keadilan
serta
ditujukan
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
untuk
63
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
kesejahteraan
masyarakat,
2014
kelestarian
ekosistem, dan supremasi hukum. b.2. Sosiologis : menggambarkan bahwa peraturan yang dibuat sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan sosial masyarakat setempat. b.3. Yuridis : menggambarkan bahwa peraturan yang dibuat mempunyai keterkaitan dengan peraturan yang telah ada, yang akan diubah atau yang akan dicabut. 4.
Dasar Hukum Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat/ memuat. a.
Dasar kewengangan pembuatan peraturan daerah;
b.
Peraturan
Perundang–undangan
yang
memerintahkan pembentukan peraturan tersebut; dan c.
Undang- undang yang menjadi dasar Pembentukan Daerah Kabupaten Lombok Utara.
5.
Diktum Diktum terdiri atas : a.
Kata Memutuskan
b.
Kata Menetapkan
c.
Nama Peraturan Daerah
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
64
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
B.
2014
Batang Tubuh Materi yang dimuat dalam batang tubuh Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi: 1.
Ketentuan Umum Dalam ketentuan umum ini berisi tentang : a.
Batasan pengertian atau definisi;
b.
Singkatan atau akronim yang digunakan dalam peraturan;
c.
Hal-hal lain yang bersifat umum berlaku bagi pasalpasal
berikut
antara
lain
ketentuan
yang
mencerminkan asas, maksud, dan tujuan dari materi yang diatur. 2.
Asas dan Tujuan Telekomunikasi
diselenggarakan
berdasarkan
asas
manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan etika, dan kepercayaan pada diri sendiri. Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung meningkatkan masyarakat
persatuan
dan
kesejahteraan secara
adil
dan
kesatuan dan merata,
bangsa,
kemakmuran mendukung
kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta pembangunan daerah. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
65
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
3.
2014
Ruang Lingkup peraturan daerah dalam rangka penataan, pembangunan, dan pengguunaan menara telekomunikasi meliputi : 1.
Pembangunan Menara : a.
Penempatan
zona
pembangunan
menara/rencana tata letak menara; b.
Pembangunan
dan
pengoperasian
menara
dan
pengoperasian
menara
bersama; c.
Pembangunan khusus;
d.
Ketentuan pembangunan menara di kawasan tertentu;
e.
Pembangunan
dan
pengoperasian
tambahan penghubung
menara
menara
kamuflase
dan BTS Mobile; f. 2.
Jaminan Pembongkaran.
Penggunaan Menara Bersama Penyedia Menara atau Pengelola Menara wajib memberikan
kesempatan
yang
sama
tanpa
diskriminasi kepada penyelenggaraan telkomunikasi untuk menggunakan menara secara bersama-sama sesuai dengan kemampuan tekhnis menara.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
66
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
3.
2014
Prinsip-prinsip Penggunaan Menara Bersama a.
Penyedia
Menara/Pengelola
memperhatikan
Menara
ketentuan
harus
Perundang-
undangan yang berlaku yang terkait dengan larangan praktek monopoli; b. 4.
Penyedia Menara atau Pengelola Menara
Perizinan Setiap penyelenggara yang melakukan kegiatan usaha bidang telekomunikasi wajib memiliki izin dari Bupati
sesuai
dengan
kewenangannya.
Izin
sebagaimana dimaksud diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pemerintah. Adapun mengenai layanan dan tata cara perizinan Bidang Telekomunikasi yang akan diatur dengan peraturan daerah
sesuai
dengan
kewenangan
diusulkan
sebagai berikut:
5.
a.
Izin Mendirikan Bangunan Menara;
b.
Izin Lokasi /Fungsi tata ruang kota;
c.
Izin Lingkungan Menara;
Menara Telekomunikasi Bersama Dalam
upaya
meminimalisasi
jumlah
menara,
pendirian menara di kawasan tertentu diharuskan untuk disiapkan konstruksi menara yang memenuhi PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
67
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
persyaratan undangan
teknis yang
2014
dan
peraturan
perundang-
berlaku
untuk
kepentingan
penggunaan, penataan ruangan, keamanan, estetika dan ketertiban lingkungan. 6.
Pembangunan dan Persebaran Menara Persebaran jarak pendirian menara telekomunikasi disesuaikan dengan memperhatikan potensi tempat yang tersedia dengan kaidah tata ruang, keamanan dan ketertiban lingkungan serta kebutuhan layanan telekomunikasi
yang
diatur
lebih
lanjut
dalam
peraturan Bupati. 7.
Pengawasan dan Pengedalian Menara Pengawasan
dimulai
dari
rencana
pendirian,
penggunaan menara sampai dengan operasional menara dengan memperhatikan : a.
Keselamatan,
keamanan,
estetika
dan
kenyamanan masyarakat sekitar menara; b.
Keselamatan operasional penerbangan udara;
c.
Hasil kajian studi pembangunan menara;
d.
Ketinggian menara tidak melebihi standar yang dipersyaratkan;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
68
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
e.
2014
Pengendalian menara dilakukan secara terpadu melalui perizinan sesuai dengan ketentuan, peraturan perundang- undangan yang berlaku.
8.
Penggunaan Menara Penggunaan menara meliputi : penggunaan menara secara optimal, kerjasama penggunaan menara dan dana partisipasi pembangunan daerah berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah daerah dengan penyelenggara telekomunikasi.
9.
Jaminan Keselamatan Jaminan keselamatan adalah sosial penggunaan menara, keamanan, keselamatan dan menjaga lingkungan sekitar, adanya jaminan asuransi dan pasca pemakaian menara (relokasi, pembongkaran dan pembongkaran paksa)
10. Menara Telekomunikasi Pemerintah
Kabupaten
Lombok
Utara
dapat
memungut retribusi pengendalian menara untuk membiayai
kegiatan
pengendalian
telekomunikasi yang mengacu peraturan Pemerintah
pada ketentuan
perundang-undangan Kabupaten
menara
Lombok
yang Utara
berlaku. wajib
menentukan besarnya tarif retribusi yang akan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
69
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
dipungut dari objek dengan mempertimbangkan kemampuan
masyarakat,
perekonomian
dan
perkembangan
aspek
keadilan.
Untuk
menetukan besarnya tarif ini Pemerintah Kabupaten Lombok
Utara
infrastruktur, monitoring/
perlu
menyesuaikan
biaya
operasional,
sosialisasi
dan
dengan
administrasi,
peralatan
yang
disediaka. Dalam kaitanya retribusi penyelenggaraan pengendalian menara telekomunikasi terdapat 2 (dua) retribusi atau pungutan daerah sesuai dengan peruntukkannya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku yaitu meliputi : a.
Retribusi Jasa Umum
b.
Retribusi Perizinan Tertentu
11. Hak dan Kewajiban Pemerintahan Daerah wajib dan berwenang untuk menjamin Pembangunan Menara Telekomunikasi yang baik dan berwawasan lngkungan sesuai perundang- undangan yang berlaku. Pemerintahan kabupaten/ kota mempunyai
kewenangan untuk
menjamin Pembangunan menara telekomunikasi yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai perundang undangan yang berlaku. Pemerintahan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
70
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
kabupaten/ kota mempunyai kewenangan dalam penyelenggaraan telekomunikasi antara lain : a.
Menetapkan kebijakan dan strategi;
b.
Menyelenggarakan
sesuai
dengan
norma,
standar, prosedur; c.
Melakukan pembinaan dan pengawasan;
d.
Melakukan pemantauan
dan evaluasi secara
berkala. Setiap
penyelenggara
bertanggung
jawab
dan/ dalam
atau
pihak
yang
penyelenggaraan
telekomunikasi dan masyarakat diwajibkan: a.
Memelihara lingkungan
keterlibatan, tempat
keamanan
Pembangunan
dan
Menara
Telekomunikasi; b.
Menempatkan sarana dan prasarana terkait penyelenggara telekomunikasi dengan tertib dan teratur;
c.
Menempati tempat dan prosedur sesuai izin yang dimilikinya;
d.
Mematuhi ketentuan penggunaan lokasi dan ketentuan pengaturan yang ditetapkan oleh Bupati;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
71
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
e.
2014
Mematuhi semua ketentuan yang ditetapkan dalam izin Usaha Jasa telekomunikasi.
12. Wewenang dan Kewajiban Pemerintah Dalam hal ini kewenangan pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan
dan
Pengendalian
Menara
Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara adalah dibawah
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika Kabupaten Lombok Utara sebagaimana tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara
(Lembaga
Daerah
Kabupaten
Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 10); 13. Pembinaan dan Penertiban Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi
di
Kabupaten
Lombok
Utara
dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut : a.
Sosialisasi produk hukum daerah maupun aturan teknis lainya tenttang telekomunikasi dan informasi;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
72
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
b.
Bimbingan
dan
2014
Penyuluhan
kepada
masyarakat; c.
Bimbingan teknis kepada aparat dan pejabat Perangkat Daerah.
d.
Pengendalian penyelenggaraan telekomunikasi Kabupaten Lombok Utara dilakukan melalui kegiatan perizinan, pegawasan, dan penetiban.
e.
Bupati
melakukan
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
telekomunikasi
dilakukan
kegiatan
melalui
yang
pemantauan,
pelaporan dan evaluasi secara rutin. f.
Dalam melakukam penertiban, Bupati dapat menunjuk
pejabat
berdasarkan
tugas
Penertiban
yang pokok
terhadap
berwenang
dan
fungsinya. pelanggaran
telekomunikasi dilakukan berdasarkan temuan langsung di lapangan atau berupa laporan bak dari unsur masyarakat maupun aparat. 14. Larangan Penyelenggaraan
telekomunikasi
yang
secara
melawan hukum dan dengan sengaja melakukam kegiatan
penyelenggaraan
dengan
tidak
memperhatikan norma, standar, prosedur, atau PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
73
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
kriteria yang dapat mengakibatkan gangguan kepada masyarakat,
keamanan,
sejenisnya
yang
menimbulkan
lingkungan
berdampak
kerugian
dan
yang
negatif
dan
kepada
masyarakat
merupakan bentuk larangan dalam peraturan daerah ini. 15. Peran Serta masyarakat Masyarakat dapat berperan dalam penyusunan Perda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu : a.
Pemberian usul, pertimbangan dan saran;
b.
Perumusan
kebijakan
penyelenggaraan
telekomunikasi Kabupaten Lombok Utara; c.
Bentuk
dan
tata
cara
peran
masyarakat
terhadap hasil Perda Menara telekomunikasi tersebut dilakukan menurut ketetuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 16. Data dan Informasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Lombok
Utara
mengumpulkan,
menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan data PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
74
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
dan informasi tentang penyelenggaraan kegiatan terkait dengan telekomunikasi dan informasi di Kabupaten
Lombok
Utara
kepada
dinas-dinas
terkait, penyelenggara dan masyarakat membentuk dan mengembangkan sistem informasi tentang penyelenggara kegiatan tersebut sebagai pusat data sehingga dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh instansi, masyarakat, seluruh pengguna data dan informasi. 17. Penyelesaian Sengketa Upaya
penyelesaian
permasalahan
Menara
telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara dapat diselesaikan melalui antara lain yaitu : a.
Musyawarah antar pihak yang memberikan solusi
menguntungkan
bagi
pihak
yang
bersengketa; b.
Mediasi Pihak Ketiga;
c.
Jalur hukum atau pengadilan apabila upaya (a) dan
(b)
tidak
dapat
menyelesaikan
permasalahan. 18. Penyidikan Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
75
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
Pemerintah
2014
Daerah diberi wewenang melakukan
penyidikan tindak pidana pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi ini. Wewenang penyidik adalah : a.
Menerima,
mencari
mengumpulkan
dan
meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan
tindak
pidana
atas
pelanggaran
Peraturan Daerah; b.
Meneliti,
mencari
dan
mengumpulkan
keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan
dengan
tindak
pidana
yang
dilakukan; c.
Meminta keterangan dan bahan dari orang pribadi
atau
badan
tentang
kebenaran
perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana yang dilakukan; d.
Memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen
lain
berkenaan
tindak
pidana yang dilakukan; e.
Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti buku-buku, catatan-catatan , dan dokumen-dokumen
lain
berkenaan
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
tindak
76
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
pidana
yang
dilakukan,
serta
2014
melakukan
penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f.
Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan;
g.
Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;
h.
Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana atas pelanggaran Peraturan daerah;
i.
Memanggil orang untuk didengar keteranganya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
j.
Penghentian penyidikan;
k.
Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
penyidikan
tindak pidana
atas
pelanggaran Peraturan daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. l.
Penyidik
akan
memberitahukan
dimulainya
penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada
Penuntut
Umum,
sesuai
dengan
ketentuan yang diatur dalam Kitab Undangundang Hukum Acara Pindana yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya penyidik tidak berwenang
melakukan
penangkapan,
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
77
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
penahanan dan penggeledahan, penyelidik membuat berita acara setiap tindakan tentang; pemeriksaan penyitaan
tersangka, pemasukan rumah, benda,
pemeriksaan
surat,
pemeriksaan saksi, dan pemeriksaan tempat kejadian. 19. Sanksi Administrasi Setiap perbuatan yang melanggar hukum yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi ini dengan tidak mengurangi sanksi pidana yang melanggar Peraturan Daerah ini dikenakan sanksi administrasi berupa : a.
Peringatan tertulis sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali;
b.
Pemberhentian sementara kegiatan;
c.
Pencabutan izin Usaha Pembangunan Menara Telekomunikasi.
d.
Sedangkan mengenai peraturan tata cara dan pelaksanaan sanksi administrasi akan diatur dengan peraturan Bupati.
20. Ketentuan Pidana Setiap penyelenggara telekomunikasi yang terbukti melanggar
ketentuan
dalam
Peraturan
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
daerah
78
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
tentang Menara Telekomunikasi ini diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan dan/ atau denda setinggi-tingginya Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah). Tindak pidana ini adalah pelanggaran. Setelah dikenakan ketentuan tersebut, dapat dibebankan biaya paksaan penegak hukum seluruh atau sebagian. Besar dari biaya paksaan penegakan
hukum
ditetapkan
oleh
Keputusan
Bupati. 21. Ketentuan Peralihan Ketentuan
peralihan
dimuat
dalam
suatu
peraturan yang baru untuk mengganti peraturan yang sudah ada. Fungsi dari ketentuan Peralihan ini adalah untuk, mengatur pemindahan keadaan yang diakibatkan oleh peraturan yang baru menurut cara yang
ditentukan
dan
lancar.
Pada
umumnya
ketentuan peralihan ini berlaku sejak saat ditetapkan. Ketentuan-ketentuan yang ada pada umumnya materiil termasuk dalam hukum peralihan dibagi menjadi 4 (empat) golongan yaitu : a.
Ketentuan
tentang
penerapan
terhadap
keadaan pada waktu peraturan baru itu berlaku;
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
79
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
b.
2014
Ketentuan tentang melakukan peraturan baru itu secara berangsur- angsur;
c.
Ketentuan
tentang
penyimpangan
untuk
sementara waktu dari peraturan yang baru itu; d.
Ketentuan tentang aturan-aturan khusus bagi keadaan dan hubungan yang sudah ada pada saat mulai berlakunya peraturan baru.
Sedangkan konsep dalam naskah akademik ini adalah selama peraturan pelaksanaan peraturan daerah
tentang
Telekomunikasi
Pengendalian
ini
belum
Menara
ditetapkan,
maka
peraturan pelaksanaan yang ada tetap berlaku. Dan semua ketentuan tentang hal tersebuat diatas yang sudah ada pada saat diundangkannya Peraturan Daerah
tentang
Telekomunikasi
ini
Pengendalian harus
disesuaikan
Menara dengan
ketentuan yang berlaku. 22. Ketentuan Penutup Dalam ketentuan penutup dimuat tentang organorgan
yang
diharuskan
melaksanakan
peraturan
ikut
serta
tentang
dalam pengaruh
peraturan yang baruterhadap peraturan- peraturan lainya , tentang nama singkat yang diberikan kepada PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
80
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
peraturan dan tentang saat mulai berlakunya. Dalam konsep ini adalah hal- hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan daerah tentang
Pengendalian
Menara Telekomunikasi ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
Peraturan
Daearah
tentang
Pengendalian Menara Telekomunikasi ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang
dapat
pengundangan
mengetahui, peraturan
memerintahkan
Daerah
ini
dengn
penempatanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara. 2.2. Rancangan Penjelasan Peraturan Daerah Suatu peraturan biasanya selalu disertai penjelasan atau memorie van toelichting. Penjelasan lazimnya terdiri dari atas 2 (dua) bagian yaitu penjelasan bersifat umum yang disebut penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal yang disebut penjelesan pasal demi pasal. Fungsi dari penjelasan adalah menjelaskan segala sesuatu yang dianggap masih memerlukan penjelassan, ketentuan yang sudah jelas tidak perlu dijelaskan lagi. Penjelasan berfungsi sebagai tafsiran resmi pembentukan Peraturan Daerah atas norma tertentu dalam batang tubuh. Oleh karena itu, pemjelasan hanya memuat uraian atau jabaran lebih PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
81
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
lanjut dari norma yang diatur dalam batang tubuh. Dengan demikian, penjelasan sebagai sarana untuk memperjelas norma dalam batang tubuh tidak boleh mengakibatkan terjadinya ketidak jelasan dari norma yang dijelaskan. Penjelasan ini isinya uraian atau penegasan dari beberapa hal yang diatur dalam pasal-pasal dibatang tubuh sehingga maknanya tidak bisa dan norang dapat dengan mudah memahaminya. Dalam konsep naskah akademik ini adalah penjelasan tentang penjelasan umum menara telekomunikasi serta penjelasan pasal demi pasal tentang menara telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara.
BAB III LANDASAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH 3.1. Landasan Filosofis Peraturan
perundang-undangan
harus
mendapatkan
pembenaran yang dapat diterima jika dikaji secara filosofis yaitu citacita kebenaran, keadilan dan kesusilaan. Filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa berisi nilai moral dan etika dari bangsa tersebut. Moral dan etika pada dasaranya berisi nilai-nilai yang baik dan yang tidak baik. Nilai baik adalah nilai yang wajib dijunjung tinggi, didalamnya ada nilai kebenaran, keadilan dan kesusilaan serta berbagai nilai lainnya yang dianggap baik. Pengertian baik, benar, adil dan susila tersebut menurut ukuran yang dimiliki moral bangsa PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
82
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
akan sia-sia diterapkan tidak dipatuhi. Semua nilai yang ada nilai yang
ada dibumi
Indonesia
tercemin
dari
Pancasila,
karna
merupakan pandangan hidup, cita-cita bangsa, falsafah atau jalan kehidupan bangsa (way of life). Falsafah hidup merupakan suatu landasan untuk membentuk hukum suatu bangsa, dengan demikian hukum yang dibentuk harus mencerminkan falsafah suatu bangsa. Sehingga dalam penyusunan peraturan perundang-undangan termasuk Peraturan Daerah pun harus mencerminkan nilai dan moral yang hidup di masyarakat (daerah) yang bersangkutan. Dalam rangka mewujudkan pembangunan di Kabupaten Lombok Utara secara menyeluruh maka perlu adanya perencanaan strategis dalam segala sector kehidupan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara dan misi Kabupaten Lombok Utara. Demikian juga pengaturan dan Nomo 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Menengah Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011 – 2015, yang antara lain didalamnya mengatur visi, misi, tujuan dan sasaran sebagai berikut Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten
Lombok Utara memerlukan suatu filosofi yang mampu menjadi pedoman dalam menentukan Visi dan Misi serta arah pembangunan daerah.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
83
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
Filosofi
pembangunan
yang
disimbolkan
di
2014
Kabupaten
Lombok Utara yaitu “TIOQ TATA TUNAQ” merupakan cerminan kepribadian dan semangat kerja masyarakat Lombok Utara, dengan pengertian sebagai berikut : TIOQ
=
Berarti
tumbuh,
menerima
anugerah
dari
Tuhan
…………… Yang Maha Esa; TATA
=
Berarti atur, mengelola sumberdaya yang dianugerahkan
…………….Tuhan Yang Maha Esa; TUNAQ = Berarti menyayangi, memelihara dan mendayagunakan.
Berdasarkan filosofi pembangunan daerah Kabupaten Lombok Utara tersebut ditetapkan Visi - Misi Pemerintah Kabupaten Lombok utara periode 2010-2015 adalah:
VISI Visi
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara 2010-2015
yang
merupakan cita-cita yang ingin dicapai yaitu:”LOMBOK UTARA MAJU DAN BERADAB” dengan semangat TIOQ TATA TUNAQ
Maju
:
Perwujudan keadaan masayarakat yang mandiri mengandalkan kemampuan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan ditandai meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
84
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
bermartabat, terpenuhinya kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Beradab
: Perwujudan keadaan masyarakat yang mandiri dan maju, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, ditandai dengan kualitas hidup yang layak dalam kehidupan spiritual, ekonomi, sosial dan budaya.
MISI Dalam mewujudkan Visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut : 1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, menjaga pluralitas. 2. Mewujudkan percepatan pembangunan pendidikan, kesehatan yang
berkeadilan,
yaitu
meningkatkan
pelayanan
dan
pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara, meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur diwilayah strategis, yakni menyediakan infrastruktur ekonomi dan sosial diseluruh PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
85
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
wilayah
Lombok
Utara
dalam
rangka
membuka
2014
dan
memperlancar arus ekonomi masyarakat dan pelayanan sosial dasar. 4. Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu meningkatnya perekonomian daerah yang mempunyai daya saing, meningkatnya penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan ilmu dan tehnologi. 5. Menegakkan supremasi hukum, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan peningkatan partisipasi masyarakat, yaitu terciptanya masyarakat yang mengerti dan sadar akan aturan hukum, terciptanya aparatur yang bersih, tanggungjawab, dan mendorong
partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan
daerah.
TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari misi yang ditetapkan 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Meningkatkan pelayanan publik 3. Meningkatkan daya saing daerah 4. Mewujudkan masyarakat madani yang adil dan sejahtera PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
86
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
5. Mewujudkan sistem pemerintahan dan pembangunan yang transparansi 6. Meningkatkan harkat dan martabat masyarakat 7. Mengoptimalkan pembangunan berkelanjutan 8. Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukum aparat dan masyarakat. Sasaran dari tujuan yang ditetapkan 1. Terwujudnya masyarakat sejahtera 2. Terwujudnya masyarakat religius 3. Terwujudnya masyarakat berbudaya dan beretika 4. Terwujudnya masyarakat sehat 5. Terwujudnya masyarakat cerdas dan terampil 6. Terwujudnya masyarakat berwawasan IPTEK 7. Terwujudnya kesetaraan gender 8. Struktur APBD yang proporsional 9. Terwujudnya usaha pengolahan berbasis pertanian 10. Terwujudnya iklim usaha yang kondusif 11. Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan 12. Terwujudnya masyarakat “sadar wisata” 13. Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan terampil PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
87
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
14. Terwujudnya kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang terpadu dan berkelanjutan 15. Terwujudnya
sistem
pelayanan
publik
yang
transparan,
berkepastian hukum dan tepat waktu 16. Terwujudnya infrastruktur yang memadai 17. Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif 18. Terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman sehat 19. Tersedianya sistem transportasi yang terpadu 20. Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai 21. Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai 22. Terwujudnya lingkungan lestari 23. Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional 24. Terwujudnya tatalaksana penyelenggaran pemerintahan yang baik 25. Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum 26. Terwujudnya daerah yang aman dan tertib 27. Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik 28. Terwujudnya
sistem
administrasi
kependudukan
yang
berkelanjutan.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
88
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Sesuai dengan visi dan misi pemerintah Kabupaten Lombok Utara diatas maka Pengaturan Pengendalian Pembangunan menara Telekomunikasi tersebut ditetapkan dengan tujuan agar setiap pembangunan menara telekomunikasi di kabupaten Lombok Utara sesuai dengan Perencanaan Daerah. Oleh karena itu dalam membentuk regulasi daerah tentang Menara Telekomunikasi harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tujuan bernegara. Keberadaan peraturan daerah ini nantinya harus mampu memberikan perlindungan bagi semua pihak baik pelaku usaha, masyarakat pengguna maupun pada umumnya dan pemerintah daerah. Disamping itu peraturan daerah juga harus mampu memberikan kontribusi bagi bangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lombok Utara. 3.2. Landasan Sosiologis Peraturan perundang-undangan termasuk peraturan daerah merupakan wujud konkrit dari hukum. Pembentukan peraturan perundang-undangan harus sesuai dengan kenyataan, fenomena, perkembangan dan keyakinan atau kesadaran serta kebutuhan hukum masyarakat. Keberadaannya harus mempunyai landasan sosiologis.
Apabila
ketentuan-ketentuan yang
terdapat
dalam
peraturan dalam peraturan daerah sesuai dengan kenyakinan umum atau
kesadaran
hukum
masyakarat,
maka
untuk
Mengimplementasikannya tidak akan banyak mengalami kendala. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
89
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Hukum yang dibuat harus dapat dipahami masyarakat sesuai dengan kenyataan yang dihadapi masyakat. Dengan demikian dalam penyusunan rancangan peraturan daerah harus sesuai dengan kondisi masyarakat yang bersangkutan. Perkembangan teknologi informasi terbilang sangat pesat, terbukti dengan perkembangan kebutuhan masyarat terhadap penguna fasilitas telekomukasi
semakin meningkat,
sehingga
mendorong terjadianya peningkatan hubungan komunikasi, lokal, regional maupun global. Hampir di setiap sektor kehidupan semakin membutuhkan jasa telekomukasi, informasi maupun komukasi. Perkembangan di sektor telekomunikasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu antara lain:
1.
Kemajuan Teknologi Telekomunikasi dan Informasi Pergeseran jasa telekomukasi dewasa ini diawali dengan adanya konveregensi antar teknologi telekomukasi, informasi dan elektronika yang memuncak di awal tahun 90-an. Masyarakat sudah tidak lagi mengharapkan jasa telekomunikasi hanya sebagai sarana penghubung suatu lokasi dengan lokasi lainnya
yang
berjarak
cukup
jauh
untuk
berkomukasi.
Perkembangan IT yang dipengaruhi oleh perkembangan komponen-komponen IT itu sendiri, teknologi telekomunikasi, teknologi komputer dan teknologi elektronika terus meningkat. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
90
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Beragam bentuk layanan dan informasi di masyarakat terus didorong
dengan
telekomunikasi
berkembangannya
seperti
keamanan,
sistem
keandalan,
jaringan kecepatan,
cangkupan, personalitas, portabilitas dan harga. Memperhatikan kondisi di atas, maka tentang industri telekomunikasi dan pengguna jasa tersebut semakin terbuka lebar dengan munculnya perusahaan industri penyedia jasa telekomunasi dan informasi. Perkembangan industri jasa telekomunikasi dan informasi. Inilah baik dari sisi teknologi maupun layanan. Menuntut adanya pembaharuan regulasi dan peran para pelaku dalam bisnis telekomunikasi dan informasi.
2.
Globalisasi Ekonomi Globalisasi ekonomi telah menempatkan telekomunikasi sebagai jasa diperdagangkan dan sebagai sarana vital bagu sebagian besar jasa yang lainnya. Globalisasi
ekonomi
mewujudkan
kesepakatan
masyarakat dunia dalam menciptakan perdagangan dunia yang bebas. Hal ini telah memberikan tekanan yang kuat bagi negara-negara didunia untuk mengakhiri era monopoli sektor telekomunikasi. Dengan berakhirnya era monopoli, mulailah era kompetisi di sektor telekomunikas, yang akan menciptakan suatu lingkungan baru dan kesempatan berbisnis baru sektor PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
91
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
jasa tersebut. Persaingan dalam memberikan layanan yang terbaik dan harga yang kompotitif menjadi prioritas industri jasa telekomunikasi. Sehingga menciptakan peluang baru dalam perkembangan membuat perangkat keras maupun lunak untuk menciptakan layanan dan teknologi dalam menempatkan IT sebagai tulang punggung kegiatan ekonomi sebagai satusatunya media yang strategis dalam percaturan ekonomi global telah menjadikan jasa telekomunikasi dan informasi sebagai jasa yang diperdagangkan dan sarana vital pertumbuhan ekonomi dunia.
3.
Datangnya Masyarakat Informasi Sejak kehadiran era informasi, kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi terus meningkat dan mendorong fungsi jasa telekomunikasi berubah menjadi sarana untuk mendapatkan informasi dan kebutuhan hidup. Bentul-bentuk informasi yang ingin diperoleh semakin hari semakin meningkat disetiap
sektor
kehidupan.
Peraihan
proses
ini
telah
membedakan nilai tambah yang begitu besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi dan informasi, sektor bengguna dan lapisan masyarakat dalam peningkatan kualitas efisiensi dan keuntungan yang semakin besar, sehingga pergeseran nilai-
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
92
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
nilai budaya, bisnis dan sektor lain akan terasa dengan datangnya masyarakat indformasi ini. Oleh
karena
itu
maka
perlu
adanya
kebijakan
Pemerintah dalam menghadapai trend atau perkembangan di sektor pertelekomunikasi dan informasi untuk bisa mengatur, mengendalikan dan menata bidang tersebut, sebagau salah satu modal dalam meningkatkan pertumbuhan dan persaingan dalam
jasa
telekomunikasi
dan
informasi,
diantaranya
menyangkut hal-hal sebagai berikut : 1.
Membangun
regulasi
untuk
menunjang
jasa
telekomunikasi dan informasi. 2.
Mengendalikan dan menyelenggaran di budang jasa telekomunikasi dan informasi.
3.
Mengarahkan investasi di sektor teknologi dan informasi.
4.
Meningkatkan peran serta pembangunan dalam bidang telekomunikasi dan informasi.
5.
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat penguna jasa telekomunikasi dan informasi.
3.3. Landasan Yuridis Peraturan perundang-undangan harus mempunyai landasan hukum atau dasar hukum yang terdapat dalam ketentuan yang lebih tinggi. Landasan yuridis adalah landasan hukum yang memberikan perintahan
untuk
membentuk
sebuah
peraturan
perundang-
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
93
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
undangan.
Pertama:
terkait
dasar
kewenangan
2014
pembuatan
Peraturan Perundangan-undangan Tingkat Daerah; kedua: Undangundang
yang
menjadi
dasar
pembentukan
Daerah
yang
bersangkutan; dan ketiga: peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan materi peraturan perundang-undangan yang harus dibuat. Landasan yuridis dari segi kewenangan dapat dilihat dari segi kewenangan yaitu apakah ada kewenangan seseorang pejabat atau badan yang perundang-undangan, hal ini sangat perlu mengingats ebuah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh badan atau pejabat yang tidak memiliki kewenangan maka peraturan perundangundangan
tersebut
batal
demi
hukum
(neitige).
Misalnya
kewenangan untuk menyusun undang-undang ada pada DPR dan Presiden; peraturan Pemerintah dan peraturan Presiden ada pada Presiden; Peraturan Daerah ada pada Bupati/Walikota bersamasama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sedangkan berkaitan dengan materi muatan dalam peraturan perundang-undangan maka harus berdasarkan asas sinkronisasi baik
vertikal
maupun
horisontal.
Disamping
itu
juga
harus
diperharikan asas-asas lain seperti asas Lex Specialist Derograt legi Generall, asas yang kemudian mengesampingkan yang terdahulu dan lain sebagainya.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
94
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Untuk materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan
dalam penyelenggaraan
otonomi
daerah
dan
tugas
pembantuan serta memuat kindisi khusus daerah dan penjebaran peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Yang tak kalah pentingnya dalam pembuatan peraturan perundang-undangan adalah harus didukung dengan hasil data riset yang
akurat
atau
pembuatan
peraturan perundang-undangan
berbasis riset. Secara garis besar materi yang termuat dalam peraturan
tersebut
adalah
mengandung
asas
pengayoman,
kekeluargaan, kenusantaraan, bhineka tunggal ika, kemakmuran, kebangsaan, keadilan, kesamaan, kedudukan dalam hukum dan pemerintah, ketertiban dan kepastian hokum serta keseimbangan, keserasian dan keselarasan. Demikian juga untuk muatan Peraturan Daerah nantinya adalah selutuh materi muatan dalam rangka penyelengaraan otomi daerah dan tugas bantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjebaran lebuh lanjut peraturan perundang-undangan yang lebuh tinggi (Hamidi, 2005 : 2-10). Menyangkut pembentukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara ini, terdapat beberapa peraturan perundang-undangan terkait sebagi berikut : 1.
Undang-undang
Nomor
36
Tahun
1999
tentang
Telekomunikasi. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
95
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2.
2014
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4.
Undang-undang Pemerimbangan
Nomor
33
Tahun
Keuanganantara
2004
Pemerintah
tentang
Pusat
dan
Pemerintah Daerah. 5.
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
6.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
7.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
8.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
9.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan..
10. Peraturan
Pemerintah
Nomor
52
Tahun
2000
tentang
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
96
Penyelenggaraan Telekomunikasi.
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
11. Peraturan
Pemerintah
Nomor
53
Tahun
2000
2014
tentang
penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. 12. Peraturan
Pemerintah
Nomor
36
Tahun
2005
tentang
Pelaksanaan Undang-undang Bangunan. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 14. Peraturan
Pemerintah
Nomor
38
Tahun
2007
tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Tata Ruang. 16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi yang dirubah dengan keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 30 Tahun 2004. 17. Peraturan Indonesia
Menteri Nomor
Komunikasi :
dan
Informasi
02/PER/M.KOMINFO/03/2008
Republik tentang
Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara bersama Telekomunikasi. 18. Peraturan bersama Menteri dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal : 18 Tahun 200907/PRT/2009PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
97
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
9/PER/M.KOMINFO/03/2009-3/P/2009
tentang
Pembangunan
bersama
dan
Penggunaan
2014
pedoman Menara
Telekomunikasi. 19. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia
Nomor
:
23/PER/M.KOMINFO/04/2009
Repoblik tentang
Pedoman pelaksanaan urusan Pemerintah Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi. 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahuhn 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. 21. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara. 22. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015. 23. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Golongan Jasa Umum. 24. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara. 25. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
98
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
26. Peraturan Dearah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2005-2025.
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam bab-bab terdahulu dari Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi, maka penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) ini memiliki kelayakan secara
akademis.
Pengendalian
Menara
Telekomunikasi
di
Kabupaten Lombok Utara perlu untuk diatur dengan baik sesuai dengan prinsip kemanfaatan, keamanan dan kepastian hukum. Pungutan Menara Telekomunikasi harus tetap menjaga keseimbangan antara aspek kehidupan dan perencanaan tata ruang wilayah. Keberadaan Menara Telekomunikasi di Kabupaten Lombok Utara
sangat
dimungkinkan
aka
ada
yang
menimbulkan
permasalahan yang memerlukan pemecahan bersama, namun kenyataan sektor ini adalah sangat vital terhadap peningkatan kualitas pelayanan sarana komunikasi bagi masyarakat Kabupaten Lombok Utara.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
99
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
4.2. Saran Berdasarakan simpulan di atas maka, disarankan agar Pengendalian Menara Telekomunikasi ditata dan dikelola dengan baik, agar dapat mendatangkan nilai tambahan bagi Lombok Utara yang Maju dan Beradap Oleh karena itu diperlukan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi yang sesuai dengan kondisi serta perkembangan/dinamika pembangunan dan masyarakat dan dapat menjawab permasalahan yang timbul pada sektor telekomunikasi yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
Daftar Pustaka Asro Mukti Adi, Pelaksanaan Kebijakan Perijinan Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Radio Base Station (RBS) di Kabupaten Lombok Utara, Penulis Hukum (skripsi) Fakultas Hukum UNS Lombok Utara. Bagir Maman, 1994, Pemerintah Daerah Bagian I, Penataran Administrative And Organization Planing, University Gadjah Mada, Yogyakarta. ------------ , 2002 Pemerintah Daerah Bagian, Penataan Adminitrative And Organization Planing, University GADJAH Mada, Yogyakarta. Bambang Sugono, 1994, Hukum dan Kebijakansanaan Publik, Jakarta; Sinar Grafika. Esmi Warasih, 2005, Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis, Semarang : PT. Surya Daru Utama. Maria Farida Indrati, 1996. Ilmu Perundang-undangan Dasar dan Peruntukannya. Konsorsium Ilmu Hukum, UI : Jakarta. Ridwan, HR. 2002. Hokum Admitrasi Negara, UII Press : Yogyakarta.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
100
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Saldi Isra dan Suharizal (ed), 2001, Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah, Anggrek Law Firm. Samudra Wiwaha, dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta : PT. Raha Grafinso Persada. Soekarno Soerjono, 1982. Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Rajawali : Jakarta. ------------ , 1990, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Press : Jakarta. Soekidjo Notoamodjo, 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta : Rineka Cipta, Cet ke-2, Mei. Solichin Addul Wahab, 2004. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta;Bumi Aksara. Soly Lubts, 1995, landasaran dan Teknik Perundang-Undangan. Jakarta. Tim Depkum HAM & UNDP 2008, Panduan Praktis Memahami Perancangan Peraturan Daerah, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I, bekerjasama dengan United Nations Development Prorgamme (UNDP) melalui Enhancing Communications, Advocacy and Public Participation Capacity for Legal Reforms (CARRIER Project), Penerbit : CAPPLER, Jakarta. William N Dunn, 2001, Analisis Kebijakan Publik, Muhajir Darwin (peny.) Hanindita, Yogyakarta. Widjaya HW, 2002. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang perubahan atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
101
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruangan. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-undang No. 32 Tahun Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2009
tentang
Perlindungan
dan
Undang-undang No. 38 Tahun 2009 Tentang Pos. Peraturan Pemerintah Telekomunikasi.
Nomor
52
Tahun
2000
tentang
Menara
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-undang Bangunan. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Tata Ruang. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 20 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi yang dirubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 29 Tahun 2004.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
102
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi yang dirubah dengan keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 30 Tahun 2004. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Nomor : 02/PER/M.KOMINFO/03/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara bersama Telekomunikasi. Peraturan Menetri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor : 28/PER/M.KOMINFO/09.2008 tentang Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelanggaraan Penyiaran; Peraturan bersama Menteri dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal : 18 Tahun 200907/PRT/20099/PER/M.KOMINFO/03/2009-3/P/2009 tentang pedoman Pembangunan dan Penggunaan bersama Menara Telekomunikasi. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Repoblik Indonesia Nomor : 23/PER/M.KOMINFO/04/2009 tentang Pedoman pelaksanaan urusan Pemerintah Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
103
Laporan Akhir Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi
2014
BAB VI PENUTUP Berdasarkan uraian sebagaimana dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka pekerjaan Penyusunan Naskah Akademik Raperda tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi dapat
dilaksanakan
dengan baik, sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah disusun sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan. Dengan
diselesaikannya
Laporan
Akhir
ini,
maka
tahapan
berikutnya adalah penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengendalian Menara Telekomunikasi, dilengkapi dengan Rancangan Peraturan Daerah.
PT. MULTI BINA KREASI TAMAN PONDOK KELAPA Blok D-12, Jl. Raya Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp./Fax : (021) 86904039
104