BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh suatu negara dan
peran pariwisata dalam ekonomi dunia senantiasa meningkat pesat. Bali sebagai salah satu tempat pariwisata di Indonesia memegang peranan penting dalam kemajuan pariwisata indonesia. Dan penyampaian informasi yang tepat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesan pariwisata bali. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan di suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi kebutuhan dan keinginan yang beraneka ragam (Yoeti, 2002). Pada saat ini keadaan pariwisata Bali cukup berkembang dengan banyaknya pembangunan di setiap sektornya atau biasa disebut mass tourism. Dilihat dari keadaan pariwisata Bali, dapat terlihat banyak sisi positif dan negatif terdapat di dalamnya, ini dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pariwisata tersebut. Dengan perkembangan yang pesat pariwisata Bali sangat membutuhkan suatu informasi lebih dengan penempatan yang tepat dalam berwisata, sebagai salah satu contoh media yang bisa mengakomodir hal tersebut adalah radio.
1
Untuk dapat memperkenalkan aset wisata yang dimiliki diperlukan media sebagai sarana informasi dan promosi. Selain informasi manual dari mulut ke mulut, televisi dan radio pun menjadi media informasi yang tidak kalah pentingnya. Jenis-jenis media memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dengan perbandingan yang sama. Selain televisi dan radio jenis media untuk informasi, yaitu surat kabar, majalah, brosur dan flyer, banner dan poster, dan juga billboard dan neon box. Media promosi dan informasi radio dan televisi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika televisi mempromosikan pariwisata dengan menampilkan gambar atau visual dari objek pariwisata yang dimaksud, maka radio dituntut untuk lebih cerdas dalam mempromosikan yang dimaksud. Disinilah para penyiar atau announcer sebagai ujung tombak sebuah radio dituntut untuk dapat menggambarkan dengan sedemikian rupa objek wisata yang dipromosikan, karena sebagaimana diketahui bahwa radio merupakan media terbatas dimana masyarakat hanya bisa mendengarkan informasi tanpa bisa melihat langsung objek wisata yang dipromosikan. Pada awalnya radio hanyalah sebagai tempat memutar lagu dan menjadi kurang populer bagi sekelompok masyarakat dibandingkan dengan televisi yang memiliki program acara yang lebih beragam. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi serta perkembangan pola pikir masyarakat yang semakin maju, kesadaran akan informasi yang disajikan oleh radio yang dapat di akses oleh siapa saja dan kapan saja serta di mana saja memberikan keuntungan tersendiri.
2
Dalam perkembangannya radio cukup berperan dalam memberikan promosi terhadap dunia pariwisata, biasanya melalui iklan atau insert-insert yang digunakan oleh radio masing-masing. Radio di Bali cukup berkembang dengan adanya pariwisata, banyak radio yang mengadakan event off-air yang secara tidak langsung
memberikan
kontribusi
untuk
pariwisata
Bali.
Tetapi
dalam
penyiarannya, tidak terlepas dari peranan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), untuk membatasi norma-norma penyiaran yang ada sesuai dengan peraturan yang telah ada. Pada saat ini radio pun juga dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi berbagai kepentingan industri pariwisata Bali. Tidak banyak radio di Bali yang memiliki format acara yang berisikan informasi tentang pariwisata Bali. Program siaran yang dilakukan radio-radio di Bali sebagian besar menggunakan teknologi komputerisasi secara penuh, baik keperluan siaran maupun pengelolaan informasi dari pelanggan (client) untuk kepentingan pembuatan dan pemasangan iklan. OZRadio 101.2 FM Bali merupakan salah satu radio di Bali yang memiliki segmentasi yang cukup luas hal ini dapat dilihat dari wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke Bali yang mendengarkan radio via kendaraannya. Ataupun pendengar lokal yang di dominasi oleh remaja dan eksekutif muda. Berdasarkan dengan segmentasi yang ada pihak radio dan instansi industri pariwisata juga dapat melihat peluang untuk melakukan promosi untuk memberikan informasi tentang pariwisata yang ada di Bali. Informasi yang disajikan OZRadio 101.2 FM Bali, tertuang dalam format acara yang disiarkan.
3
Format acara tersebut dapat berupa satu paket program dengan berbagai gimmick, seperti insert (sajian dalam penyiaran), adlibs (iklan yang dibacakan penyiar), spot iklan dan bumper (station id) dan lain-lain. Cara penyajian gimmick dalam sebuah program beraneka ragam, OZRadio 101.2 FM Bali menonjolkan sajian lokal (Bali), maka sajian sebuah program tersebut dapat memenuhi persyaratan penyampaian informasi mengenai pariwisata lokal Bali sehingga diperlukan kerja sama yang baik antara pihak radio dan instansi pariwisata dalam memberikan informasi dan melakukan promosi yang giat. Dan kita pun dapat mengetahui pengaruh yang didapat dari hasil promosi dari sebuah format acara OZRadio 101.2 FM Bali dalam memberikan informasi tentang promosi pariwisata di Bali.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi rumusan masalah penelitian tersebut adalah : 1.2.1. Bagaimanakah format acara OZ Radio 101.2 FM Bali dalam mempromosikan industri pariwisata Bali? 1.2.2. Bagaimanakah OZ Radio 101.2 FM Bali dalam memperkenalkan industri pariwisata Bali terhadap wisatawan muda Bali?
4
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.3.1. Untuk mengetahui format acara yang dilakukan OZRadio 101.2 FM Bali dalam mempromosikan pariwisata Bali 1.3.2. Untuk mengetahui bagaimanakah konten format acara OZ Radio 101.2 FM Bali dalam mempromosikan pariwisata Bali terhadap industri pariwisata Bali 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Dapat menambah wawasan serta dapat mempraktekkan konsepkonsep yang didapat di bangku kuliah, terutama mengenai komunikasi pariwisata, pengaruh promosi pariwisata. Hasil penelitian Seabra (2004) menyatakan bahwa radio menjadi salah satu sumber informasi wisata untuk berlibur. 1.4.2. Manfaat Praktisi Dapat menambah pengetahuan untuk instansi pemerintah dalam nilai promosi pariwisata melalui OZ Radio 101.2 FM Bali dengan mengetahui promosi yang diberikan kepada sebuah media radio dengan tingkat wisatawan yang mendengarkan radio
5
1.4.3. Selain itu menambah wawasan mahasiswa dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah kepariwisataan. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini akan disusun dalam 5 bab dan masing-masing akan diuraikan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan Tanpa bisa melihat langsung terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan Pustaka Pada bagian ini, pembahasannya menjadi kajian pustaka, tinjauan penelitian sebelumnya, konsep media, promosi, strategi, distinctive competence, competitive advantage, wisatawan dan pariwisata.
BAB III
: Metode Penelitian Berisi tentang lokasi, definisi operasional variabel (DOV), jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penentuan informan dan analisis data.
6
BAB IV
: Hasil Dan Pembahasan Berisikan hasil dari penelitian serta pembahasannya yang meliputi, gambaran umum lokasi penelitian, potensi yang dimiliki lokasi.
BAB V
: Simpulan Dan Saran Merupakan bab yang berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian. Bab ini memuat ringkasan secara keseluruhan mengenai apa yang telah dibahas pada bab sebelumnya, serta
berisi
masukan-masukan
sebagai
bahan
pertimbangan.
7