BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT. INTI berdiri pada tanggal 30 Desember 1974, beralamat di jalan Moh. Toha no. 77 Bandung, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam industri telekomunikasi. Awalnya, PT. INTI merupakan hasil dari kerja sama antara Perum Telekomunikasi dengan Siemens AG ( Jerman ) sejak tahun 1966 dalam pembuatan perangkat‐perangkat telekomunikasi nasional yang pertama. Tindak lanjut dari kerja sama tersebut, pada tahun 1968, dibentuklah bagian pabrik telepon di lingkungan LPP Postel. Kemudian pada tahun yang sama dilakukan pula perubahan pada bagian pabrik telepon dengan menjadikannya sebagai Proyek Industri Telekomunikasi, sedangkan LPP Postel diubah namanya menjadi LPPI Postel. Pada tanggal 28 Desember 1974, Proyek Industri Telekomunikasi dilebur dan dijadikan sebuah badan hukum yang diberi nama PT INTI (Persero). Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur perangkat telekomunikasi dan elektronika profesional. Pendirian ini didasarkan pada peraturan pemerintah republik indonesia No 34 tahun 1974, dengan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep 1771/MK/12/74 tanggal 28 Desember 1974 serta akte notaris Abdul Latif di Jakarta No: 322 tahun 1974. Sampai dengan tahun 1989, PT INTI berada di bawah pembinaan Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi. Berdasarkan peraturan pemerintah No: 59 tahun 1989 mengenai pembentukan Dewan Pembina dan Pengelola Industri‐ industri Strategis dan Industri HANKAM melalui keputusan Presiden No: 44 tahun 1989 tanggal 28 Agustus 1989, tentang Badan Pengelola Industri Strategis 1
atau BPIS, PT INTI ditetapkan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam industri yang bersifat strategis bersama dengan 9 (sembilan) BUMN lainnya. Pada tanggal 17 Januari 1998, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola BUMN. Pembinaan BUMN selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Pendayagunaan BUMN. Disamping itu pada tahun 1998 BPIS juga diubah menjadi sebuah Holding Company dengan seluruh BUMN, dan PT INTI menjadi salah satu anak perusahaannya. Selanjutnya melalui PP no: 52 tahun 2002, pemerintah akhirnya melikuidasi BPIS sehingga pembinaan BUMN kembali berada di bawah kementrian BUMN. 1.2 Lingkup Bidang Usaha PT. INTI bergerak dalam bidang telekomunikasi sebagai pemasok pembangunan jaringan telepon nasional yang diselenggarakan oleh PT. Telkom dan Indosat. Seiring dengan perkembangan zaman dan kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika, PT. INTI telah melakukan perubahan lingkup bidang usahanya yang berasal dari manufaktur menjadi penyedia jasa engineering solution, khususnya sistem infokom dan integrasi teknologi. Sedangkan untuk periode 2006‐2010, lingkup bidang usaha PT. INTI difokuskan pada bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan pada pengembangan Infocom System & Technology Integration (ISTI), yang menyasar pada sifat bisnis “B to B”. Dengan demikian target utama pembeli atau pengguna
produk/jasa INTI adalah operator‐operator jasa layanan
telekomunikasi, badan‐badan pemerintah, khususnya bidang pertahanan dan keamanan, dan perusahaan‐perusahaan baik swasta maupun BUMN. 2
1.3 Visi dan Misi Perusahaan Dalam menetapkan visi, PT INTI menggunakan pendekatan yang tidak terbatas pada kegiatan bisnis yang sedang digeluti, akan tetapi merangsang kreatifitas untuk pengembangan di hari depan. Dengan situasi ekonomi dan bisnis nasional yang selalu berubah, berakibat pada visi PT INTI yang lebih memusatkan perhatian perusahaan dalam upaya menggali peluang bisnis atau pasar baru. Berikut ini adalah rumusan visi PT INTI. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan ʺMIMPI” menjadi “REALITA”. Dalam hal ini, ʺMIMPIʺ diartikan sebagai keinginan atau cita‐cita bersama antara INTI dan pelanggannya, bahkan seluruh stakeholder perusahaan. Sedangkan misi PT. INTI adalah: a. Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. b. Memaksimalkan value (nilai) perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan. c. Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam negeri. Sementara itu tujuan PT INTI untuk kurun waktu 2006 – 2010 dirangkum dalam butir‐butir sebagai berikut : 1. Menjadi perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, ditinjau dari perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, maupun organisasi dan SDM. 2. Menjadi perusahaan yang memberikan kesejahteraan kepada karyawan. 3. Memberikan nilai yang tinggi untuk produk dan jasa kepada pelanggan. 4. Memberikan nilai kembali yang memadai atas saham 5. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya 3
dan khususnya di bidang industri telekomunikasi, elektronika dan informatika dengan memperhatikan prinsip‐prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas. 6. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan khususnya di bidang industri telekomunikasi, elektronika dan informatika dengan memperhatikan prinsip‐prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas. 1.4 Struktur Organisasi PT. INTI selalu melakukan penyesuaian‐penyesuaian pada organisasi seiring dengan adanya perubahan pada bisnis perusahaan. Pada tahun 2005, PT. INTI hanya mempunyai 3 divisi bisnis saja, yaitu: 1. Divisi JTT (Jaringan Telekomunikasi Tetap); adalah divisi bisnis yang memasarkan produk atau jasa yang menjadi kebutuhan dari operator telekomunikasi tetap (Telco). 2. Divisi JTS (Jaringan Telekomunikasi Selular); adalah divisi bisnis yang memasarkan produk atau jasa yang menjadi kebutuhan dari operator selular (Celco). 3. Divisi JIT (Jasa Integrasi Teknologi); adalah divisi bisnis yang memasarkan produk atau jasa repair dan maintenance, pengembangan dan penerapan VAS baik untuk Telco maupun Celco, software, aplikasi MIS atau solusi infokom dari pelanggan enterprise dan OTDA. Dan pada awal tahun 2006, berkembang menjadi 4 divisi yaitu dengan menambahkan divisi Divisi JTP (Jaringan Telekomunikasi Privat), yaitu divisi bisnis yang memasarkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar di area bisnis publik, IT/multi media operator , private / enterprise communication.
4
Pada awal tahun 2007, dibentuk pula satu divisi baru yang bergerak dalam bidang pelayanan pekerjaan galian kabel fiber optic dan bisnis pendukung lainnya. Divisi ini merupakan pengembangan dari divisi JTT. Divisi baru ini diberi nama OSP (Out site plant). DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA INTERNAL AUDIT DIREKTUR PEMASARAN
DIREKTUR OPERASI & TEKNIK
DIV. SEKPER & SDM
DIREKTUR ADM & KEUANGAN
DIV. KEUANGAN
PUSBISPRO
UNIT RICE UNIT PKBL DIV. JTT
DIV. JTS
DIV. JIT
DIV. JTP
DIV. OSP
Gambar I.1 Struktur Organisasi PT. INTI
Selain ke empat divisi tersebut di atas, terdapat divisi lain yang berfungsi sebagai divisi pendukung. Fungsi dari divisi pendukung ini adalah untuk memberikan dukungan kepada divisi bisnis terkait kepada masalah kinerja umum dan prosedur operasional perusahaan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Adapun yang termasuk dalam divisi pendukung ini adalah: 1. PUSBISPRO (Pusat pengembangan bisnis dan Produk) 2. Divisi Internal Audit 3. Divisi Sekretariat Perusahaan & SDM 4. Divisi Keuangan Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada lingkungan dan masyarakat, ada dua divisi lain yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut, yaitu unit RICE (Regional information technology center of excellent) dan PKBL (Program kemitraan dan bina lingkungan).
5
1.5 Sumber Daya Pada awal tahun 2005 jumlah staf dan karyawan PT. INTI berjumlah 739 orang. Gambaran komposisi SDM berdasarkan usia pada akhir tahun 2005 adalah sebagai berikut :
40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
<30 Thn
30-40 Thn
40-45 Thn
45-50 Thn
50-55 Thn
2%
33%
38%
24%
3%
Series1
Gambar I.2 Komposisi Karyawan berdasarkan usia.
Pengembangan kompetensi sumber daya manusia juga dilakukan oleh PT INTI untuk mengantisipasi perubahan teknologi yang berdampak pada perubahan bisnis. Kompetensi sumber daya manusia saat ini masih didominasi oleh bidang engineering. Pengembangan kompetensi kedepan masih akan difokuskan pada bidang engineering yang bersasis pada teknologi informasi. Di lain pihak lebih dari 46% dari seluruh karyawan PT INTI mempunyai masa kerja diatas 15 tahun. 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Series1
Enginee Marketin ring g 43%
6%
PM
Logistik
Legal
7%
7%
1%
Keuang Akuntan Ad. Produks an si Umum i 4%
3%
11%
9%
QC
Properti
SDM
PR
Audit
2%
1%
3%
1%
2%
Gambar I.3 Komposisi Karyawan berdasarkan bidang kompetensi.
6
Di bidang keuangan, sales & profit margin PT INTI sejak tahun 2003 sampai tahun 2006 adalah terlihat seperti pada gambar I.4.
Milyar Rp 1000
500
0 2001
2002
2003
2004
2005*
2006**
Tahun laba sebelum pajak
Penjualan
Gambar I.4 : Sales dan Profit PT INTI
Nilai Aktiva PT. INTI yang terdiri dari aktiva lancar, penyertaan, aktiva tetap dan aktiva lain‐lain tahun 2001 – 2005 ditunjukkan pada tabel I.1. Tabel I.1 Nilai Aktiva PT. INTI tahun 2001 ‐ 2005 Nilai Aktiva PT. INTI (2001‐2005) (Milyar Rupiah)
Uraian Aktiva Lancar Penyertaan Aktiva Tetap Aktiva lain‐lain Jumlah aktiva
2001 2002 2003 2004 2005* RJP Lama Realisasi RJP Lama Realisasi RJP Lama Realisasi RJP Lama Realisasi RJP Lama Realisasi 628.3 11.2 57.9 201.2 898.6
487.8 29.5 46.7 217.9 781.9
679.8 16.2 63.5 136.2 895.7
400.7 30.8 44.3 210.2 686
733.4 18.7 76.6 103 931.7
538.3 18.1 39.9 114.9 711.2
783.9 23.7 88.4 86.1 982.1
718.8 23.9 38.1 28.4 809.2
829.7 28.7 103.2 65.3 1026.9
658.97 17.2 37.74 25.04 738.95
* Unaudited (Sumber RJP PT. INTI 2006‐2010)
7