PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Catatan
2012 Rp
2011 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap - setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan Sebesar Rp. 143.833.369,150 Tahun 2012 dan Rp. 144.193.433.569 Tahun 2011 Aset tidak Digunakan dalam Operasi Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2d, 4 2e, 5 2e, 6 2f, 7 8 9
453,276,070 27,221,825,068 274,013,258 15,479,347,253 3,088,115,502 123,653,616 46,640,230,767
1,857,446,361 20,327,603,233 2,055,045,335 23,679,488,812 1,152,859,715 61,294,000 49,133,737,456
2i, 10 11
140,752,758,807 103,174,962,834 243,927,721,641
143,741,820,874 103,174,962,844 246,916,783,718
290,567,952,408
296,050,521,174
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
2
PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Catatan LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL LIABILITAS LANCAR Hutang Usaha Pihak yang berelasi Pihak ketiga Hutang Lain-lain Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Jumlah Liabilitas Lancar
2012 Rp
6,054,500,954 30,924,627,621 67,701,484,873 35,200,445 3,033,063,292 14,903,098,708 122,651,975,893
19,913,053,558 66,402,878,885 28,661,102 1,923,094,116 2,364,834,199 90,632,521,860
240,645,630,556 127,566,153,444 1,853,987,741 370,065,771,741
267,747,642,140 122,022,139,181 1,629,703,285 391,399,484,606
492,717,747,634
482,032,006,466
125,000,000,000
125,000,000,000
136,106,700,000 41,493,235,596
136,106,700,000 41,493,235,596
5,221,480,000 (509,971,210,822) (202,149,795,226)
5,221,480,000 (493,802,900,888) (185,981,485,292)
290,567,952,408
296,050,521,174
2j, 12
2c, 13 14 15 16
LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang Lain-lain Hutang Pihak Yang Berelasi Hutang Pihak Ketiga Imbalan Pasca Kerja Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
2c, 13 2c, 13 2k, 17
JUMLAH LIABILITAS DEFISIENSI MODAL Modal Saham Seri A - Nilai Nominal Rp. 500 per Saham - Modal Dasar - 400.000.000 Saham - Modal Ditempatkan dan Disetor - 250.000.000 Seri B - Nilai Nominal Rp. 100 per Saham - Modal Dasar - 2.500.000.000 Saham - Modal Ditempatkan dan Disetor - 1.361.067.000 Agio Saham Saldo Laba /(Defisit) Ditentukan Penggunaannya Tidak Ditentukan Penggunaannya JUMLAH DEFISIENSI MODAL
2011 Rp
1f, 19
20
JUMLAH LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
3
PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2011 Catatan PENDAPATAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA /( RUGI ) BRUTO
2l, 21 2l, 22
BEBAN Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Keuntungan /(kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Kerugian Penjualan Aset Tetap Beban Bunga dan Keuangan Biaya penghapusan piutang Lain-lain Jumlah Beban Usaha
2l, 23
RUGI TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Lindung Nilai Arus Kas Keuntungan Revaluasi Aset Tetap Keuntungan /(kerugian Aktuaria dari Program Pensiun Manfaat Pasti Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Sosial Pajak Penghasilan Terkait PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2012 Rp 90,757,980,691 (97,728,197,489) (6,970,216,798)
2011 Rp 30,752,149,951 (34,898,006,453) (4,145,856,502)
(60,744,288) (2,530,000,824) (7,432,488,305) 281,790,106 543,350,175 (9,198,093,136)
(48,869,465) (2,479,890,799) 11,201,744,311 (38,248,110,328) (280,000,000) 20,875,430 (29,834,250,851)
(16,168,309,934)
(33,980,107,353)
-
-
-
-
-
-
(16,168,309,934)
(33,980,107,353)
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
4
PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Saldo Laba (Defisit)
Agio Saham
Ditentukan Penggunaannya
Tidak Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
261,106,700,000
Saldo per 1 Januari 2012 Rugi Bersih Tahun Berjalan
Modal disetor
41,493,235,596
5,221,480,000
(493,802,900,888)
(185,981,485,292)
-
-
(16,168,309,934)
(16,168,309,934)
-
Saldo per 30 Juni 2012
261,106,700,000
41,493,235,596
5,221,480,000
(509,971,210,822)
(202,149,795,226)
Saldo per 1 Januari 2011
261,106,700,000
41,493,235,596
5,221,480,000
(436,441,291,061)
(128,619,875,465)
-
-
(57,361,609,827)
(57,361,609,827)
41,493,235,596
5,221,480,000
(493,802,900,888)
(185,981,485,292)
Rugi Bersih Tahun Berjalan Saldo per 31 Desember 2011
261,106,700,000
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
5
PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 2012 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan Kas dari Pelanggan Penerimaan Kas dari Pelanggan yang Berelasi Pembayaran Kas Kepada Pemasok Pembayaran Kas Kepada Pemasok yang Berelasi Pembayaran Kas Kepada Karyawan
2011 Rp
96,402,023,965 (30,281,821,251) (38,653,984,338) (2,052,257,275) 25,413,961,101 25,992,041 25,439,953,142
74,831,997,805 2,757,388,736 (121,363,706,507) (5,401,794,861) (4,487,322,442) (53,663,437,269) (53,663,437,269)
6,409,119 6,409,119
38,021,454 30,007,976,785 30,045,998,239
(27,102,011,284) (27,102,011,284)
31,349,607,500 55,863,880,134 (62,741,847,453) 24,471,640,181
(1,655,649,023)
854,201,151
1,857,446,361
240,222,217
PENGARUH SELISIH KURS
251,478,732
763,022,993
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE BERJALAN
453,276,070 -
1,857,446,361
Penerimaan dari Hasil Restitusi Pajak Kas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan) untuk Aktivitas Operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga Hasil Penjualan Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh Dari /(Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Pinjaman ke Pihak Berelasi Penerimaan Pinjaman dari Pihak Berelasi Penerimaan dari Pinjaman Jangka Pendek Pembayaran Hutang Jangka Panjang Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN /(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
6
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 1.
INFORMASI UMUM a. Pendirian dan Informasi Lainnya PT PANASIA FILAMENT INTI TBK, selanjutnya disebut Perseroan, didirikan dengan nama PT Panasia Cotton Alam Mills berdasarkan Akta No. 85 tanggal 31 Desember 1987 dibuat di hadapan Winarti Sukarjadi, S.H., sebagai pengganti dari Nanny Sukarja, S.H., Notaris di Bandung dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-11088.HT.01.01 TH.88 tanggal 1 Desember 1988. Pengesahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 50 tanggal 21 Juni 1991, tambahan No. 1739. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Akta No. 78 tanggal 19 Juni 2009 tentang perubahan susunan pemegang saham, selanjutnya dengan Akta Nomor: 100 tanggal 25 Juni 2010 dari R. Tendy Sumarwan, S.H., Notaris di Bandung dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor: AHU-60349.AH.01.02 tanggal 10 Desember 2009. Perseroan berdomisili di Bandung dengan kantor pusat beralamat di Jalan Garuda Dalam No. 153/74, Bandung. Lokasi pabrik terletak di beberapa unit operasional yaitu di Jalan Moh. Toha Km. 6,8 Bandung dan di Jalan Cisirung No. 104 dan 95 Bandung. b.
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dibentuknya Perseroan adalah untuk berusaha di bidang Industri Pemintalan Benang Tekstil, Pertenunan, Prosesing, dan Perdagangan Umum.
c. Kegiatan Utama Perseroan Kegiatan utama Perseroan sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, antara lain menjalankan usaha Industri Pemintalan Benang Tekstil, Pertenunan, Prosesing, dan Perdagangan Umum. Secara komersial proses produksi industri tenun dimulai sejak tahun 1989 dan kegiatan prosesing dimulai sejak tahun 1993. d.
Penawaran Umum Saham Pada tanggal 17 Juni 1997, sesuai dengan surat No. S-1335/PM/1997 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), perseroan dinyatakan efektif untuk melakukan penawaran umum 50.000.000 saham kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Juni 1997, seluruh saham perseroan sebanyak 250.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 perseroan menerbitkan saham Seri B sebanyak 1.361.067.000 saham yang merupakan saham hasil konversi hutang. Pada tahun 2007 perseroan sempat mengajukan perubahan status dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup. Tetapi karena tidak memenuhi syarat, pengajuan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sehingga sampai dengan saat ini perseroan masih berstatus sebagai emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal. Posisi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.611.067.000 saham.
e.
Karyawan, Direksi, dan Dewan komisaris Susunan Pengurus perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 berdasarkan hasil RUPS tanggal 29 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
7
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 1. INFORMASI UMUM - Lanjutan 2012
2011
Presiden Komisaris Komisaris Indipenden
: :
Awong Hidjaja Soebianto B. Soegiarto
Presiden Direktur Direktur
: :
Suwadi Bing Andi Aang Hidjaja
Awong Hidjaja Henry Hidjaja Soebianto B. Soegiarto Aang Hidjaja Dian Nathalia Teja
Jumlah remunerasi yang ditetapkan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tahun 2012 dan 2011 masing sebesar Rp. 154.600.000,00 dan Rp 152.062.000,00. Pada tahun 2012 dan 2011 karyawan perseroan sebanyak 266 orang dan 162 orang dengan kompensasi sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, dan tidak lebih rendah dari UMR. f.
Modal Perseroan Tanggal 30 Juni 2012 Lembar Dan Nominal Saham
Status Modal Modal Dasar: - Seri A - Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Seri A - Seri B
Total Rp
400.000.000 Lbr @ Rp 500 2.500.000.000 Lbr @ Rp 100
200.000.000.000 250.000.000.000
250.000.000 Lbr @ Rp 500 1.361.067.000 Lbr @ Rp 100
125.000.000.000 136.106.700.000
Tanggal 31 Desember 2011 Lembar Dan Nominal Saham
Status Modal Modal Dasar: - Seri A - Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Seri A - Seri B 2.
Total Rp
400.000.000 Lbr @ Rp 500 2.500.000.000 Lbr @ Rp 100
200.000.000.000 250.000.000.000
250.000.000 Lbr @ Rp 500 1.361.067.000 Lbr @ Rp 100
125.000.000.000 136.106.700.000
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan perseroan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia dan berdasarkan Peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bagi Perusahaan Manufaktur yang menjual sahamnya kepada masyarakat. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) yang dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Standar Akuntansi Baru Perseroan telah menerapkan standar akuntansi baru atau revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Perubahan kebijakan akuntansi perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan: • PSAK No. 1(revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan
8
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan PSAK No. 1(revisi 2009) menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan dan memberikan pedoman untuk struktur dan persyaratan minimum penyajian laporan keuangan. Laporan utama yang baru, yaitu “laporan laba rugi komprehensif”, telah disajikan dalam laporan keuangan ini. Perseroan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk satu laporan (laporan laba rugi komprehensif).
•
•
PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi PSAK 7 (revisi 2010) menyempurnakan definisi dan pengungkapan untuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi. Lain – lain Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi berikut yang relevan dengan operasi perseroan namun tidak menimbulkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi perseroan dan tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan baik pada tahun-tahun berjalan maupun tahun sebelumnya. - PSAK 2, (revisi 2009) Laporan Arus Kas PSAK 3, (revisi 2010) Laporan Keuangan Interim PSAK 5, (revisi 2009) Segmen Operasi PSAK 8, (revisi 2010) Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 19, (revisi 2010) Aset Tak Berwujud PSAK 23, (revisi 2010) “Pendapatan” - PSAK 25 (revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 48, (revisi 2009) Penurunan Nilai Aset - PSAK 58, (revisi 2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai Pencabutan standar dan interpretasi berikut ini tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap kebijakan akuntansi perseroan dan tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan, baik pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya, adalah: PSAK 21, Akuntansi Ekuitas ISAK 2, Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemegang Saham ISAK 3, Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan
c. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing di dalam Laporan Keuangan Pembukuan perseroan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang terjadi diakui di dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, kurs konversi yang digunakan perseroan sebagai berikut :
9
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 2. KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan JUNI 2012 Rp Mata uang Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Frank Swiss Dolar Singapura Yen Jepang
11.801,19 9.480,00 9.826,39 7.415,24 11.962,92
DESEMBER 2011 Rp 12.461,78 8.597,00 10.333,56 6.984,61 106,72
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang. e.
Piutang Usaha dan Piutang Lainnya Piutang usaha dan piutang lain-lain pada saat pengakuan awal disajikan pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai yang bisa ditagih. Beban penurunan nilai piutang dicatat sebagai bagian dari beban operasional. Jika terdapat piutang tak tertagih akan dihapuskan dengan cara menurunkan nilai piutang tersebut. Pemulihan piutang yang sudah dihapuskan akan dikreditkan dalam laporan laba-rugi.
f.
Persediaan Persediaan terdiri dari Bahan Baku, Barang Dalam Proses, Barang Jadi, dan Suku Cadang. Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Laba/(rugi) yang disebabkan selisih penghitungan fisik dan akibat kerusakan bahan karena penyimpanan, dikoreksi pada nilai persediaan dan diakui sebagai pendapatan/ (beban) lain-lain. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan setiap jenis persediaan pada masa depan.
g. Biaya Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h.
Investasi Penyertaan dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar harga perolehannya, penyesuaianhanya dilakukan untuk penurunan nilai yang bersifat non-temporer. Penurunan nilai tersebutt dibebankan ke dalam laporan laba/(rugi) komprehensif. Penyertaan dengan kepemilikan sebanyak 20% sampai dengan 50% hak suara dan memiliki pengaruh signifikan bukan dalam bentuk kendali atas kebijakan keuangan dan operasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas yang pada awalnya dicatat sebesar nilai perolehan. Setiap akhir tahun, nilai tercatat penyertaan pada entitas asosiasi dievaluasi kemungkinan penurunan nilainya yang diukur berdasarkan selisih lebih antara nilai tercatat penyertaan dengan nilai wajarnya. Perubahan nilai penyertaan karena perubahan nilai ekuitas entitas asosiasi yang timbul dari transaksi ekuitas antara entitas asosiasi dengan pihak lain diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi”. Selisih tersebut akan dilaporkan dalam laporan laba/(rugi) komprehensif konsolidasian saat penyertaan dijual sesuai persentase kepemilikan yang dijual
10
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan i.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan aset tetap termasuk biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset bersangkutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap lainnya dihitung menggunakan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaat aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Jenis Aset Tetap Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik
Masa Manfaat 20 – 30 tahun 10 – 25 tahun 5 – 8 tahun 5 – 8 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai biaya operasi pada saat terjadinya. Sedangkan pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan yang dapat memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi. Apabila terdapat aset tetap yang dilepas atau dijual, harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari catatan, laba/(rugi) yang timbul akibat pelepasan/penjualan aset tersebut diakui dalam laporan laba/(rugi) komprehensif. Terhadap aset tetap yang tidak digunakan, disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai aset tidak digunakan dalam operasi. Aset dalam pembangunan diakui sebesar harga perolehan hingga pembangunan selesai, kemudian direklasifikasi secara spesifik menjadi aset tetap yang terkait. Selama masa pembangunan sampai dengan aset siap digunakan, biaya pinjaman, termasuk di dalamnya beban bunga dan selisih kurs yang timbul untuk membiayai pembangunan tersebut, dikapitalisasi secara proporsional terhadap rata-rata nilai akumulasi pengeluaran selama periode tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika pembangunan selesai dan aset tetap siap untuk digunakan. j.
Hutang Usaha Hutang usaha dinyatakan sebesar nilai nominal.
k. Imbalan Pasca Kerja Perseroan mencadangkan imbalan pasca kerja berupa imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 mengenai penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan. Pencadangan imbalan pasca kerja ini tidak disertai dengan pengaalokasian dana yang di simpan di bank. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuaria yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
11
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan untuk penjualan ekspor diakui pada pada saat penyerahan barang di atas kapal. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya.
m. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak sementara aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba/(rugi) komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. n.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dengan mengabaikan nilai nominal per saham adalah sebesar 1.611.067.000 saham masing-masing pada tahun 2011 dan 2010
o.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dala m penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu. Komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan pada setiap segmen, jika dan hanya jika pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmen-segmen tersebut.
p.
Penurunan Nilai Aset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
q. Transaksi dengan Pihak Berelasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.7. ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
12
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi baik diperlakukan sama atau tidak sama dengan transaksi pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.
3.
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Bagi perusahaan Go Public, keputusan Ketua BAPEPAM no. KEP-29/PM/2004 dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta no. KEP-305/BEJ/07-204 menyatakan bahwa salah satu peran Komite Audit adalah memastikan efektifitas internal control dan Manajemen Risiko. Kegiatan perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan antara lain risiko pasar (termasuk risiko mata uang, nilai risiko tingkat bunga yang wajar, arus kas risiko suku bunga, dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas dan arus kas risiko suku bunga. Risiko kelompok program manajemen keseluruhan potensi berfokus pada ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk meminimalkan efek yang tidak menguntungkan bagi kelompok kinerja keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan awal tahun 2010, perseroan menghentikan kegiatan produksinya khususnya unit tenun untuk sementara waktu dengan alasan mengurangi penumpukan persediaan yang masih tersisa dari tahun sebelumnya dan mengurangi operasional yang tinggi. RISIKO PASAR Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atau arus kas di masa depan dari instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. • Risiko Nilai Tukar Mata Asing Perseroan mengalami risiko kurs mata uang asing yang timbul dari berbagai mata uang terutama yang berhubungan dengan US Dollar, Singapura Dollar, Euro dan Yen Jepang. Risiko kurs timbul dari transaksi perdagangan di masa depan, aset yang diakui dan kewajiban serta investasi bersih pada kegiatan operasi. Peningkatan atau penurunan nilai mata uang asing dapat berpengaruh pada laba perseroan.
• Risiko Tingkat Bunga yang Wajar dan Arus Kas
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
• Risiko Harga
Merupakan risiko yang ditanggung oleh investor karena penurunan harga pada saat menjual aset, sehinggal jumlah yang diterima akan berkurang. Risiko ini timbul karena tidak adanya kepastian nilai pasar suatu aset atau aktiva di masa depan.
RISIKO KREDIT Merupakan risiko yang terjadi karena kegagalan debitur yang menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur dalam pemberian kredit. Risiko kredit terdiri dari deposito jangka pendek, instrumen derivarif keuangan, deposito jangka panjang dan dari instrumen keuangan sama halnya seperti risiko yang melekat pada penjualan besar, penjualan eceran dan piutang yang masih beredar. RISIKO LIKUIDITAS Merupakan risiko dimana perseroan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo karena simpanan kreditur yang ditarik, kebutuhan kas dari komitmen kontraktual, atau arus keluar kas lainnya, seperti hutang jatuh tempo atau margin calls untuk derivatif. Arus kas keluar ini akan menghabiskan sumber daya kas yang tersedia untuk pinjaman nasabah, aktivitas perdagangan dan investasi. Dalam
13
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 3.
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN - Lanjutan suatu kejadian ekstrim, kekurangan likuiditas dapat mengarah pada penurunan posisi keuangan dan penjualan aset pada laporan keuangan, atau ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen pinjaman. Risiko ini melekat pada semua operasi perseroan dan bisa dipengaruhi oleh faktor spesifik institusi dan pasar secara luas termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi kredit, aktivitas merger dan akuisisi, goncangan sistemik dan bencana alam. Grup melakukan evaluasi dan menelaah struktur neraca dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Kewajiban dari pemegang saham. Secara historis, sebagian besar dari simpanan diperpanjang pada saat jatuh tempo. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan perseroan dan anak perusahaan untuk memperoleh segera likuiditas.
4.
KAS DAN BANK JUNI 2012 Rp
DESEMBER 2011 Rp
Kas Bank Mandiri Bank Central As ia Bank Rakyat Indones ia Bank Mayapada
11.550.680
38.769.232
6.511.081 15.943.666 347.518.566 71.752.077
10.806.439 1.384.943.084 366.337.175 56.590.431
Jum lah
453.276.070
1.857.446.361
Berdas arkan m ata uang: Rupiah Dolar Am erika Serikat Jum lah
100.835.740 352.440.330 453.276.070
476.468.218 1.380.978.143 1.857.446.361
(Lihat catatan 2a, 2c dan 2d). 5.
PIUTANG USAHA JUNI 2012
DESEMBER 2011
Rp
Rp
Pihak ketiga Luar negeri Dalam negeri Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah piutang usaha
14
25.283.301.841
10.180.791.926
1.987.649.760
10.962.277.676
27.270.951.601 (49.126.533) 27.221.825.068 27.221.825.068
21.143.069.602 (815.466.369) 20.327.603.233 20.327.603.233
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 5. PIUTANG USAHA - Lanjutan JUNI 2012 Rp Persentas e piutang usaha kepada pihak hubungan istim ewa terhadap jumlah aset Berdasarkan mata uang : Dolar Am erika Serikat Rupiah Jum lah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Berdasarkan um ur piutang (hari) Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 s /d 30 hari 31 s/d 60 hari > 60 hari Jum lah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
DESEMBER 2011 Rp -
-
26.618.679.627 652.271.974 27.270.951.601 (49.126.533) 27.221.825.068
19.412.378.215 1.730.691.387 21.143.069.602 (815.466.369) 20.327.603.233
27.262.211.687
19.084.350.433
8.739.914 27.270.951.601 (49.126.533) 27.221.825.068
2.058.719.169 21.143.069.602 (815.466.369) 20.327.603.233
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan kepada pihak yang berelasi tidak diperhitungkan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Tidak terdapat piutang yang dijaminkan. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
6. PIUTANG LAIN – LAIN JUNI 2012 Rp Pihak yang berelasi: - Piutang karyawan Pihak ketiga: - Jamsostek - Lain-lain Jumlah
DESEMBER 2011 Rp
212.851.682
256.012.358
61.161.576
1.644.403.816 154.629.161
274.013.258
2.055.045.335
(Lihat catatan 2e).
7.
PERSEDIAAN Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.000.000.000 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 . Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat risikorisiko tersebut. Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
15
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 7. PERSEDIAAN - Lanjutan JUNI 2012 Rp Barang Jadi Barang dalam Proses Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Jumlah
DESEMBER 2011 Rp
5.542.943.625 1.084.942.049 457.748.034 8.393.713.545
562.109.422 1.084.942.049 13.034.187.904 482.446.449 8.515.802.988
15.479.347.253
23.679.488.812
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan masih dapat digunakan sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai persediaan. (Lihat catatan 2f, dan 22).
8. PAJAK DIBAYAR DI MUKA JUNI 2012 Rp
9.
DESEMBER 2011 Rp
Pajak dibayar dim uka: Pajak penghasilan pas al 22 Pajak penghasilan pas al 23 Pajak Pertambahan Nilai - bersih
1.460.586.000 2.552.052 1.624.977.450
713.603.093 439.256.622
Jumlah
3.088.115.502
1.152.859.715
BIAYA DIBAYAR DI MUKA JUNI 2012 Rp Asuransi Administras i bursa efek Lain-lain Jumlah
(Lihat catatan 2g).
16
DESEMBER 2011 Rp
12.359.616 50.000.000 61.294.000
0 61.294.000
123.653.616
61.294.000
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 10. ASET TETAP Jun-12
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor dan pabrik Jumlah Akum ulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlkp. kantor dan pabrik Jumlah Jum lah Tercatat
Saldo aw al
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
01/01/2012 Rp
Rp
Rp
Rp
30/06/2012 Rp
87.134.425.005 21.766.621.863 118.506.254.332 2.305.375.800 58.222.577.443
-
3.349.126.486
-
87.134.425.005 21.766.621.863 118.506.254.332 2.305.375.800 54.873.450.957
287.935.254.443
-
3.349.126.486
-
284.586.127.957
8.282.873.856 76.293.820.591 2.152.128.768 57.464.610.354
379.014.475 1.886.857.869 29.430.284 693.759.438
3.349.126.485
-
8.661.888.331 78.180.678.460 2.181.559.052 54.809.243.307
144.193.433.569
2.989.062.066
3.349.126.485
-
143.833.369.150
-
140.752.758.807
143.741.820.874 Des-11 Saldo aw al
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
Saldo akhir
01/01/2011 Rp
31/12/2011 Rp
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlkp. kantor dan pabrik Jumlah
87.134.425.005
-
-
21.766.621.864
-
-
105.327.385.421
-
2.703.589.207
87.134.425.005 (15.882.458.118) -
21.766.621.864 118.506.254.332
2.717.575.800
-
412.200.000
59.653.762.313
-
1.793.186.134
(362.001.264)
58.222.577.443
2.305.375.800
276.599.770.403
-
4.908.975.341
(16.244.459.382)
287.935.254.443
7.524.844.903
758.028.953
-
60.644.821.478
4.831.917.213
-
2.441.337.438
91.801.955
381.010.625
-
2.152.128.768
59.523.866.203
471.309.295
1.777.644.369
752.920.675
57.464.610.454
130.134.870.022
6.153.057.416
2.158.654.994
Akum ulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlkp. kantor dan pabrik Jumlah Jum lah Tercatat
146.464.900.381
17
(10.817.081.800)
8.282.873.856 76.293.820.491
(10.064.161.125)
144.193.433.569
(6.180.298.257)
143.741.820.874
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 10. ASET TETAP - Lanjutan Perseroan memiliki tanah di Cisirung seluas 22,66 ha atas nama perseroan dengan sertifikasi HGB berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2016-2030.
Beban Penyusutan dialokasikan sebabai berikut: DESEMBER 2011 Rp
Rp Biaya pabrikas i - catatan 17 Beban us aha - catatan 18
2.884.934.586 104.127.480
5.871.783.299 281.274.117
Jum lah
2.989.062.066
6.153.057.416
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 157.550.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai asset. Sejak tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan sekarang, aset berupa mesin tenun berikut perlengkapannya pada unit PAFI III tidak digunakan dalam usaha perseroan sehubungan dengan penghentian kegiatan operasional tenun sebagai akibat tekanan margin usaha dan rencana restrukturisasi usaha. Aset tersebut disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai aset tidak digunakan dalam operasi sebesar Rp 103.174.962.834 tahun 2012 dan Rp 187.951.547.057 tahun 2011. (Lihat catatan 2i dan 11).
11. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI Jun-12
Biaya pe rolehan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi w eaving Jumlah Ak um ulasi pe nyus utan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Weaving Jumlah Nilai Buku
Saldo aw al
Penambahan
Pengurangan
Reklasif ikasi
Saldo akhir
1/1/2012 Rp
Rp
Rp
Rp
3/31/2012 Rp
58,964,750,082 164,050,576,219 -
-
-
10,317,761,575
-
223,015,326,301
10,317,761,575
11,330,987,764 108,509,375,703
119,840,363,467
10,317,761,574
58,964,750,082 153,732,814,645 10,317,761,575
-
10,317,761,574
223,015,326,301
-
-
7,402,255,138
-
7,402,255,138 -
11,330,987,764 101,107,120,565 7,402,255,138
7,402,255,138
-
7,402,255,138
119,840,363,467
2,915,506,436
103,174,962,834
103,174,962,834
18
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 11. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI - Lanjutan Des-11 Saldo aw al
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
Saldo akhir
01/01/2011 Rp
31/12/2011 Rp
Biaya perolehan: Bangunan dan prasarana
58.964.750.082
-
Mesin dan peralatan
355.251.572.448
-
174.956.536.847
16.244.459.382
164.050.576.219
58.964.750.082
Jumlah
414.216.322.530
-
174.956.536.847
16.244.459.382
223.015.326.301
Akum ulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah Nilai Buku
11.330.987.764
-
-
-
11.330.987.764
214.933.787.708
-
96.360.250.880
10.064.161.125
108.509.375.703
226.264.775.472
-
96.360.250.880
10.064.161.125
119.840.363.467
6.180.298.257
103.174.962.834
187.951.547.058
12. HUTANG USAHA
Pihak hubungan istim ewa - catatan 19 PT Panasia Indosyntec Tbk Jumlah
JUNI 2012
DESEMBER 2011
Rp
Rp
6.054.500.954 6.054.500.954
-
Pihak ketiga Dalam negeri Luar negeri
5.595.265.599 25.329.362.022
1.673.269.873 18.239.783.685
Jumlah
30.924.627.621
19.913.053.558
Jumlah hutang usaha
36.979.128.575
19.913.053.558
Berdasarkan m ata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Dollar Singapura Euro
11.495.382.572 25.459.464.37699.809 24.181.818
1.488.314.520 18.400.590.80093.874 24.054.364
Jumlah
36.979.128.575
19.913.053.558
30.719.255.924
19.586.151.457
1.777.450.725 901.319.021 3.581.102.905 36.979.128.575
135.329 28.048.162 298.718.610 19.913.053.558
Berdasarkan um ur (hari): Belum jatuh tem po Lewat jatuh tem po 1 s /d 30 hari 31 s/d 60 hari > 60 hari Jumlah
Jangka waktu kredit pembelian bahan baku dan pembatu, baik berasal dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 150 hari. (Lihat catatan 2j)
19
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 13. HUTANG LAIN-LAIN JUNI 2012 Rp Pihak yang berelasi: - Novatex International Ltd - PT Panasia Indosyntec Tbk. Pihak ketiga: - Lexus Overseas Trading Corporation - PT Indo Everest Spining Mills - Hutang Lain-lain
DESEMBER 2011 Rp
233.555.842.140 7.089.788.416
267.747.642.140 -
127.566.153.444 46.197.870.450 21.503.614.423
122.022.139.181 46.197.870.450 20.205.008.435
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun: Pihak yang berelasi: - Novatex International Ltd - PT Panasia Indosyntec Tbk. Pihak ketiga: - Lexus Overseas Trading Corporation
435.913.268.873
456.172.660.206
233.555.842.140 7.089.788.416 127.566.153.444
267.747.642.140 122.022.139.181
Jumlah
368.211.784.000
389.769.781.321
67.701.484.873
66.402.878.885
Jumlah hutang lain-lain jangka pendek:
Hutang Lexus Overseas Trading Hutang Lexus Overseas Trading berasal dari pengalihan hutang Abernova Overseas Limited dan dari Credit Suisse Singapore, masing - masing berjumlah US$ 13,456,345.00 yang sampai dengan 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Informasi pengalihan hutang, diterima dari Abernova Overseas Limited pada tanggal 2 Agustus 2009 dan dari Credit Suisse Singapore pada tanggal 9 Maret 2010. Ketentuan pinjaman disepakati tanpa dibebani bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti, namun perseroan setuju apabila Lexus selaku pemberi pinjaman dapat sewaktu-waktu meminta jaminan dengan jumlah yang memadai. Atas pengalihan hutang dari Credit Suisse Singapore yang pada awalnya diterima sebesar US$ 18,000,000.00, perseroan setuju akan memberikan minimal 10% dari hasil operasi bisnisnya kepada Lexus Overseas Trading. Hutang Novatex International Limited MARET 2012 Rp
DESEMBER 2011 Rp
Berdasarkan mata uang: Rupiah Dolar Amerika serikat
163.877.842.140 69.678.000.000
178.427.842.140 89.319.800.000
Jumlah
233.555.842.140
267.747.642.140
Prosentase hutang dengan pihak yang berelasi terhadap jumlah kewajiban
47,40%
55,54%
Pinjaman Novatex International Limited berasal dari pengalihan hutang pembelian mesin kepada Picanol N.V., Belgia dan Tomen Corporation masing-masing sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 4.500.000, serta pengalihan dari Lexus sebesar Rp 18.194.142.140. Kesepakatan pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti. Perjanjian ini telah diperbarui pada tanggal 5 Januari 2011. (Lihat catatan 2c dan 2q).
20
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 14. HUTANG PAJAK JUNI 2012 Rp
DESEMBER 2011 Rp
Hutang pajak: Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23dan Bangunan Pajak Bumi
34.728.407 472.038-
28.189.064 472.038-
Jumlah
35.200.445
28.661.102
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR JUNI 2012 Rp
DESEMBER 2011 Rp
Jamsos tek Gaji Listrik Biaya Ekspor PBB Listrik Lain-lain
631.487.091 820.838.167 1.377.528.626 203.209.408
25.558.122 657.716.532 1.127.454.180112.365.282
Jumlah
3.033.063.292
1.923.094.116
16. UANG MUKA PENJUALAN JUNI 2012 Rp
DESEMBER 2011 Rp
Ekspor
14.903.098.708
2.364.834.199
Jum lah
14.903.098.708
2.364.834.199
17. IMBALAN PASCA KERJA Perseroan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang “Penyelesaian Pemutusan Tenaga Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Asumsi yang digunakan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen, dalam menentukan beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut: Tingkat Kemungkinan Meninggal
:
Umur Pensiun Tingkat Bunga Teknis Tingkat Kenaikan Gaji Perhitungan Manfaat Karyawan
: : : :
Commissioners Standard Ordinary Mortality Table (CSO) 1980 55 Tahun 5,5% (2010 7%) 6% (2011, 6%) Projected Unit Credit
21
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 17. IMBALAN PASCA KERJA - Lanjutan JUNI 2012 Rp
DESEMBER 2011 Rp
Saldo Awal Beban (penghasilan) imbalan kerja karyawan tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan
1.629.703.285 224.284.456 -
1.181.134.375 448.568.910 -
Jumlah
1.853.987.741
1.629.703.285
(Lihat catatan 2k)
18. PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN Pajak Kini Rekonsiliasi antara laporan laba/(rugi) komprehensif dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku adalah sebagai berikut: JUNI 2012 Rp Rugi sebelum pajak Perbedaan temporer: Beban (penghas ilan) im balan kerja karyawan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Manfaat pensiun Keuntungan penjualan aset tetap Jumlah
DESEMBER 2011 Rp
(16.168.309.934)
(57.361.609.827)
(1.204.017.057) 224.284.456 -
(8.189.233.734) 448.568.910 54.817.143.063
(979.732.601)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fis kal: Kenikmatan karyawan
-
Sumbangan dan representas i Penghas ilan sewa Penghas ilan bunga Beban lain-lain Jumlah
47.076.478.239
115.530
897.850 (5.756.760) (4.858.910)
65.539.062 (138.000.000) (71.535.106) 53.269.333 (90.611.181)
Rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun: 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Penyesuaian rugi fis kal tahun 2005
(17.152.901.445)
(10.375.742.769)
(68.137.173.325) (143.155.812.144) (11.881.516.003) (93.680.146.234) (10.375.742.769)
(45.947.998.703) (68.137.173.325) (143.155.812.144) (11.881.516.003) (93.680.146.234) -
Akumulas i Rugi Fiskal
(344.383.291.920)
(373.178.389.178)
22
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 18. PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN - Lanjutan Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat sampai tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pajak Tangguhan Rincian aset/(kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut : Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp
1 Januari 2012 Rp Aset (liabilitas ) pajak tangguhan: Rugi fis kal Liabilitas imbalan kerja Aset tetap
18.954.489.156 407.425.822 (19.361.914.978)
Liabilitas pajak tangguhan
Aset (liabilitas ) pajak tangguhan: Rugi fis kal Liabilitas imbalan kerja Aset tetap
-
30.723.608.716 295.283.594 (31.018.892.310) -
Rp
19.199.422.306 463.496.936 (19.662.919.242)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp
1 Januari 2011 Rp
Liabilitas pajak tangguhan
244.933.150 56.071.114 (301.004.264)
30 Juni 2012
(11.769.119.560) 112.142.228 11.656.977.332
-
31 Desember 2011 Rp
18.954.489.156 407.425.822 (19.361.914.978)
-
Sesuai peraturan perpajakan, akumulasi kerugian sampai dengan 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing sebesar Rp 344.383.291.928 dan Rp 373.178.389.178 dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Perseroan beranggapan bahwa kerugian fiskal sebesar Rp 267.585.602.704 pada tahun 2012 dan Rp 297.360.432.554 pada tahun 2011 tidak dapat dikompensasi selama lima tahun mendatang, sehingga aset pajak tangguhan yang diakui dari sisi rugi fiskal yang ada masing-masing sebesar Rp 19.199.422.306 dan Rp 18.945.489.156 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Desember 2011
19. MODAL SAHAM Pemegang saham perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami perubahan, dengan susunan sebagai berikut:
23
-
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 19. MODAL SAHAM - Lanjutan Jumlah Saham
Nama Pemegang Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Disetor (Rp)
Saham Seri A - nilai nominal Rp 500 per saham Novatex International Limited 199.820.500 PT Panasia Indosyntec Tbk 38.771.500 Highfila Limited 10.000.000 Dian Nathalia Teja 50.000 Masyarakat 1.358.000
12,40% 2,42% 0,62% 0,00% 0,08%
99.910.250.000 19.385.750.000 5.000.000.000 25.000.000 679.000.000
Jumlah saham Seri A
15,52%
125.000.000.000
250.000.000
Saham Seri B - nilai nominal Rp 100 per saham Prime Invesco Ltd. 154.640.500
9,60%
15.464.050.000
Highfila Limited Mercury Capital international Inc. Novatex International Limited Jumlah saham Seri B
320.000.000 305.357.000 581.069.500 1.361.067.000
19,86% 18,95% 36,07% 84,48%
32.000.000.000 30.535.700.000 58.106.950.000 136.106.700.000
Jumlah
1.611.067.000
100,00%
261.106.700.000
20. AGIO SAHAM Penjualan saham Perseroan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1997
Rp Penjualan saham Perus ahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1997 Jum lah yang diterim a untuk pengeluaran s aham Biaya emis i saham
7.500.000.000 (1.284.064.404)
Saldo agio saham pada s aat penawaran um um
6.215.935.596
Hutang Abernova yang dikonversi m enjadi modal Hutang Abernova yang dikonversi Saham Seri B yang diterbitkan Biaya emis i saham
78.795.000.000 (62.535.700.000) (63.000.000)
Agio saham atas konversi hutang Abernova m enjadi m odal Hutang Evercon dan Highfila yang dikonvers i menjadi modal Jum lah hutang yang dikonvers i Saham Seri B yang diterbitkan Biaya emis i saham
16.196.300.000 92.700.000.000 (73.571.000.000) (48.000.000)
Agio saham atas konversi hutang Evercon dan Highfila menjadi m odal
19.081.000.000
Saldo akhir
41.493.235.596
24
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 21. PENDAPATAN JUNI 2012 Rp
JUNI 2011 Rp
Eks por Lokal Potongan dan retur penjualan
43.918.132.195 46.861.352.541 (21.504.045)
30.752.149.951 -
Jumlah Penjualan Bersih
90.757.980.691
30.752.149.951
Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih yang terjadi kepada pihak yang berelasi untuk tahun 2012 dan 2011. Berdasarkan segmen pasar: JUNI 2012 Rp
JUNI 2011 Rp
Indonesia Eropa Asia Amerika Timur Tengah Afrika
47.555.746.830 23.055.787.630 10.841.816.688 354.944.584 8.771.935.433 177.749.526
30.752.149.951 -
Jumlah
90.757.980.691
30.752.149.951
(Lihat catatan 2l). 22. BEBAN POKOK PENJUALAN JUNI 2012 Rp
JUNI 2011 Rp
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
46.997.772.867 1.716.985.703 9.305.862.575
400.924.803 146.705.095 3.852.719.459
Jumlah Biaya Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pembelian Akhir tahun
58.020.621.145
4.400.349.357
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
58.020.621.145
4.679.851.545
562.109.422 44.688.410.547 (5.542.943.625)
1.332.425.898 30.221.592.732 (1.335.863.722)
Beban Pokok Penjualan
97.728.197.489
34.898.006.453
1.084.942.049 (1.084.942.049)
25
1.400.637.369 (1.121.135.181)
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 22. BEBAN POKOK PENJUALAN - Lanjutan Perincian pembelian pada yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sbb. JUNI 2012 Rp
JUNI 2011 Rp
Pihak hubungan istimewa: PT Panasia Indosyntec Tbk
44.708.485.292
30.221.592.732
Jumlah
44.708.485.292
30.221.592.732
-
-
44.708.485.292
30.221.592.732
Pihak ketiga - masing-m asing dengan jumlah pembelian dalam setahun yang melebihi 10% dari pembelian bersih Jumlah Jumlah pembelian Persentase pembelian kepada pihak hubungan istimewa terhadap jumlah pembelian bersih
91,62%
100,00%
Tidak ada pembelian yang melebihi 10% kepada pihak ketiga dari jumlah pembelian.
23. BEBAN USAHA JUNI 2012 Rp
JUNI 2011 Rp
Beban Penjualan Pengangkutan Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Lain-lain
60.744.288 -
30.670.551 17.714.914484.000
Jumlah
60.744.288
48.869.465
948.374.024 165.863.000 224.284.456 9.512.600 104.127.480 117.650.000 97.986.0908.368.000 6.877.936 56.250.000790.707.238
1.353.280.593 81.984.900 338.211.818 19.400.900 149.948.948 78.711.680 78.351.976 10.694.468 22.470.770 346.834.746
2.530.000.824
2.479.890.799
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan Makanan dan minuman Imbalan pasca kerja Alat tulis dan cetakan Penyusutan - catatan 6 Asuransi dan perijinan Administrasi kantor Jasa profesional Perjalanan dinas Telepon dan listrik Pajak bumi dan bangunan Perijinan Lain-lain Jumlah
(Lihat catatan 2l). .
26
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 24. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN YANG BERELASI Sifat Hubungan yang Berelasi Hubungan berelasi yang terjadi dengan perseroan, diantaranya memiliki manajemen yang sama antara pengurus yang menjabat di dalam perseroan dengan pengurus yang menjabat pada entitasentitas yang berelasi. Kesamaan tersebut terjadi pada PT Panasia Indosyntec Tbk, Abernova Overseas Limited dan Novatex International Limited yang kesemuanya berstatus sebagai pemegang saham perseroan. Terhadap PT Panasia Indosyntec Tbk selain hubungan sebagai pemegang saham terhadap terjadi pula hubungan transaksi usaha. Hubungan yang berelasi lainnya yang bukan merupakan pemegang saham akan tetapi melakukan transaksi usaha adalah PT Panasia Intertraco, PT Tritama Texindoraya dan PT Novawool. Transaksi dengan Pihak yang Berelasi Dalam kegiatan usahanya, perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi, meliputi antara lain : a. Sebanyak 0,0% dan 0,03% dari jumlah penjualan pada tahun 2012 dan 2011, merupakan transaksi kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen transaksi kepada mereka dilakukan secara normal, yaitu dengan tingkat harga dan syarat-syarat sebagaimana transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Atas transaksi tersebut perseroan mengakui sebagai piutang usaha yang sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, total piutang usaha kepada pihak yang berelasi mencapai 0% dari jumlah aset, sementara pada tanggal 30 Juni 2012 tidak terdapat saldo piutang usaha kepada pihak yang berelasi. b. Sebanyak 91,62 % dan 96.7% dari jumlah pembelian pada tahun 2012 dan tahun 2011 merupakan transaksi kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen transaksi kepada mereka dilakukan secara normal, yaitu dengan tingkat harga dan syarat-syarat sebagaimana transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Atas transaksi tersebut perseroan mengakui sebagai hutang usaha. c. Perseroan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi. (Lihat catatan 13).
25. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALA MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perseroan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut : JUNI 2012 US$
EUR
Ekuivalen dalam Rp
SG$
Aset Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga
37.177
-
-
352.440.330
2.807.878
-
-
26.618.679.627
Jumlah aset
2.845.055
-
-
26.971.119.957
2.685.598 13.456.345 7.350.000
13 13
25.483.746.002 127.566.153.544 69.678.000.000
23.491.943
2.049 2.049
20.646.888
2.049
13
195.756.779.589
Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pihak berelasi Jumlah kewajiban Jumlah kewajiban bersih
27
222.727.899.546
PT PANASIA FILAMENT INTI TBk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2012 (Dengan angka perbandingan 30 Juni 2011 Dan 31 Desember 2011) 25.
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALA MATA UANG ASING – Lanjutan DESEMBER 2011 US$
EUR
Ekuivalen dalam Rp
SG$
Aset Kas dan bank Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
152.291
-
-
1.380.978.143
2.140.758
-
-
0 19.412.378.215
Jumlah aset
2.293.049
-
-
20.793.356.358
1.372.388 13.456.345 9.850.000
2.049 -
13 -
18.424.739.039 122.022.139.181 89.319.800.000
24.678.733
2.049
13
229.766.678.220
22.385.684
2.049
13
208.973.321.862
Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pihak berelasi Jumlah kewajiban Jumlah kewajiban bersih
26. RENCANA PERSEROAN MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUP USAHA Sampai saat ini Perseroan masih melanjutkan kegiatan usahanya, walaupun hasil usaha perseroan beberapa tahun terakhir bersaldo negatif. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, Perseroan telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut, sambil menunggu waktu yang tepat untuk pemulihan/pengembangan usaha berikutnya: -
-
1 unit prosessing masih berproduksi Melakukan usaha trading dibidang benang filament Menyewakan 1 unit usaha (Panafil 3) untuk pihak lain yang terdiri dari: tanah, bangunan dan mesin Tetap menjalin hubungan yang baik dengan supplier
Namun pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan pemerintah lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah. Sampai saat ini Perseroan tidak mengalami tuntutan dari pengadilan atau tuntutan pailit dari pihak manapun
27. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen perseroan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 27 Juli 2012.
28