BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Univesitas Gadjah Mada (UGM) adalah Perguruan Tinggi (Universitas)
tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember 1949. Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki 6 enam fakultas, namun seiring berjalannya waktu, UGM berkembang sehingga saat ini memiliki 18 Fakultas, satu sekolah Pascasarjana (S2 dan S-3), dan satu Sekolah Vokasi. Melalui Peraturan Pemerintah No. 153 tahun 2000, UGM mengalami perubahan status dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). UGM memiliki 8 (delapan) direktorat yang bertugas membantu UGM dalam menjalankan tugasnya sebagai PTNBH. Salah satu dari direktorat tersebut adalah Direktorat Aset. Direktorat Aset UGM adalah salah satu unit penunjang administrasi universitas yang menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan semua aset universitas. Kedudukan Direktorat Aset UGM ini telah tercantum dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada nomor 259/P/SK/HT/2004 tanggal 18 Oktober 2004 bahwa Manajemen Pengelolaan Aset yang semula dibawah pengelolaan Bagian Perlengkapan Biro Administrasi Umum, ditingkatkan kedudukannya menjadi Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset, kemudian menjadi Direktorat Aset. Contoh aset universitas yang dikelola oleh Direktorat Aset UGM adalah bangunan, jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air minum, serta fasilitas kampus lainnya. Dari beberapa aset tersebut, bangunan atau gedung 1
menjadi aset yang lebih diperhatikan karena mayoritas konstruksi UGM terdiri dari bangunan atau gedung yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan seluruh civitas akademika. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, pengertian bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Pada perusahaan atau instansi, gedung adalah tempat dimana aktivitas berlangsung, baik aktivitas operasional maupun non operasional. Gedung biasanya akan menjadi alamat perusahan atau instansi tersebut beroperasi. Bangunan atau gedung termasuk kedalam aset khususnya aset tetap seperti yang telah dijelaskan oleh Warsono dan Natalia (2011) yang menyebutkan bahwa bangunan adalah aset tetap berwujud disusutkan yang digunakan untuk operasional bisnis perusahaan, mengalami penurunan nilai ekonomis, dan tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan. Sehingga gedung akan menjadi salah satu unsur pembentuk laporan keuangan yaitu neraca. Gedung dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nlai. Karena mengalami penyusutan dan penurunan nilai, maka bangunan membutuhkan kegiatan pemeliharaan dan perawatan untuk meperpanjang umur ekonomisnya.
2
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Sedangkan perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan gedung terbilang lebih sulit daripada pemeliharaan gedung. Karena pada saat perawatan gedung dilaksanakan, gedung dalam keadaan rusak sehingga membutuhkan renovasi atau perbaikan yang akan menimbulkan biaya yang lebih besar daripada perawatan gedung. Agar perawatan gedung berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka kegiatan tersebut dilaksanakan dengan berdasar pada prosedur kegiatan yang telah dituangkan kedalam Standar Operasional Prosedur (SOP), begitu juga pada Direktorat Aset UGM. Direktorat Aset UGM melaksanakan kegiatan perawaatan gedung berdasarkan pada SOP Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset yang telah disusun oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM. Namun pada pelaksanaanya, masih ada beberapa hal yang menyimpang dan tidak sesuai dengan SOP kegiatan. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis mengangkat judul “Analisis Prosedur Perawatan Gedung pada Direktorat Aset UGM”. Berdsarkan judul tersebut, penulis ingin menganalisis bagaimana prosedur perawatan gedung yang berlangsung di Direktorat Aset UGM. 3
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana prosedur perawatan gedung yang berlangsung di Direktorat Aset UGM?
2.
Bagaimana implementasi prosedur perawatan gedung yang berlangsung di Direktorat Aset UGM?
1.3
Batasan Masalah Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis mengangkat masalah mengenai
evaluasi prosedur perawatan gedung pada Direktorat Aset UGM. Adapun fokus permasalahan yang akan dibahas pada penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1.
Proses pelaksanaan kegiatan perawatan gedung yang dijalankan oleh Seksi Gedung, Perumahan dan Lahan Subdirektorat Prasarana Direktorat Aset UGM.
2.
Pengamatan hanya berfokus pada 2 gedung dari 1128 gedung yang ada di UGM dimana gedung tersebut menjadi sampel penelitian, yaitu tempat parkir dan papan panjat Fakultas Kehutanan.
3.
Kegiatan perawatan gedung yang menjadi sampel penelitian adalah kegiatan perbaikan tempat parkir dan papan panjat Fakultas Kehutanan yang berlangsung pada bulan Februari 2015.
4
1.4
Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan Tugas
Akhir ini adalah: 1.
Untuk mengetahui prosedur perawatan gedung yang berlangsung di Direktorat Aset UGM.
2.
Untuk mengetahui implementasi prosedur perawatan gedung yang berlangsung di Direktorat Aset UGM.
1.5
Manfaat Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
pihak-pihak terkait, antara lain: 1.
Bagi Penulis: a. Sebagai salah satu prasyarat untuk meraih gelar Ahli Madya. b. Menambah pengetahuan mengenai prosedur perawatan gedung pada instansi.
2.
Bagi Direktorat Aset UGM: a. Dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja instansi. b. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi kebijakan perusahaan mengenai aktivitas perawatan aset.
3.
Bagi Pembaca: Tugas Akhir ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru mengenai aktivitas perawatan aset pada instansi.
5
1.6
Kerangka Penulisan Gambar 1.6.1. Kerangka Penulisan
Analisis Prosedur Perawatan Gedung
Seksi Gedung, Perumahan dan Lahan Subdirektorat Prasarana Direktorat Aset UGM
Olah Data
Observasi dan Wawancara
Hasil Analisis
Penyesuaian dengan SOP
Kesimpulan dan Saran
6
Penjelasan: Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur perawatan gedung pada Direktorat Aset UGM beserta implementasinya. Sesuai dengan gambar kerangka berfikir yang telah ditampilkan, berikut akan diuraikan terkait kerangka berfikir penulis terkait penyusunan Tugas Akhir. Pertama, penulis melakukan pengambilan tema yaitu analisis perawatan gedung. Selanjutnya penulis menentukan objek penelitian sebagai titik perhatian dalam merealisasikan tema yang telah diambil, yang dalam hal ini adalah Direktorat Aset UGM khususnya Sub Direktorat Prasarana Seksi Gedung, Perumahan dan Lahan. Setelah mendapatkan tema dan objek penelitian, selanjutnya penulis melakukan kegiatan pengumpulan data. Adapun jenis data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu data kualitatif yang diperoleh melalui sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data. Pada Tugas Akhir ini data primer tersebut diperoleh dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi langsung di Direktorat Aset UGM. Apabila semua data telah terkumpul, selanjutnya penulis akan melakukan proses olah data dengan menganalisis data tersebut kemudian melihat kesesuaian dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan sekaligus mencari permasalahan yang terdapat pada pelaksanaan prosedur tersebut. Berdasarkan proses
7
olah data, maka penulis akan mendapatkan sebuah hasil analisis yang merupakan inti dari Tugas Akhir. Berdasarkan hasil analisis yang telah didapatkan, selanjutnya penulis akan menarik sebuah kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil analisis tersebut yang selanjutnya akan digunakan sabagai bahan untuk memberiksn saran. Saran merupakan sebuah rekomendasi yang diberikan kepada objek penelitian berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh. Saran harus dapat memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh objek penelitian sehingga akan bermanfaat bagi objek penelitian yang dalam hal ini adalah Direktorat Aset UGM.
1.7
Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 4 (empat) bab yang setiap
babnya akan menjelaskan kandungannya. Adapun pembagian bab pada Tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. BAB I – PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai alasan mengapa penulis membuat Tugas Akhir ini. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan.
8
2. BAB II – GAMBARAN UMUM PENULISAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai kondisi umum instansi yang dijadikan objek penelitian. Selain kondisi umum, bab ini juga menguraikan mengenai landasan teori dan metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 3. BAB III – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang analisis terkait prosedur perawatan gedung pada Direktorat Aset UGM. Kemudian bab ini juga akan menguraikan pembahasan mengenai hasil yang telah diperoleh dari proses analisis. 4. BAB IV – KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan yang ditarik dari pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Selain kesimpulan, pada bab ini penulis akan memberikan saran berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik dan diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dialami instansi yang menjadi objek penelitian.
9