BAB I PENDAHULUAN I.1.
Latar Belakang Pemesanan adalah penerimaan pesanan dari pelanggan terhadap suatu
produk. Lanjutan dari pemesanan adalah pengiriman produk sampai ketangan pemesan dengan selamat. Pemesanan dalam arti umum adalah perjanjian pemesanan tempat antara 2 (dua) pihak atau lebih, perjanjian pemesanan tempat tersebut dapat berupa perjanjian atas pemesanan suatu ruangan, kamar, tempat duduk dan lainnya, pada waktu tertentu dan disertai dengan produk jasanya. Produk jasa yang dimaksud adalah jasa yang ditawarkan pada perjanjian pemesanan tempat tersebut, seperti pada perusahaan penerbangan atau perusahaan pelayaran adalah perpindahan manusia atau benda dari satu titik (kota) ketitik (kota) lainnya. Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat pesat
sekali,
dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan–persoalan dalam kehidupan perkantoran, pendidikan dan dunia industri dapat diselesaikan dengan mudah berkat bantuan perangkat teknologi yang dipergunakan oleh instansi tersebut. PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dalam order kerta khususnya untuk daerah Medan. Ada pun dalam pengolahan data penjualan yang dipakai oleh PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri masih menggunakan Microsoft Excel, dalam hal ini tentulah akan menyulitkan pihak manajemen perusahaan dalam hal pengontrolan data order
kertas yang ada pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri, karena jika diperlukan maka bagian administrasi harus mencari satu persatu data tentang data oder dan ini memakan waktu yang lama dan tidak efisien.
Selain itu
kemungkinan terjadi penyelewengan dan penyimpangan dalam hal order kertas juga cukup besar karena sistem yang digunakan belum memadai dalam pengaturan pengolahan data order kertas yang ada pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Order Kertas Pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri “
I.2.
Ruang lingkup Permasalahan
Adapun beberapa tahap yang dilakukan dalam membuat ruang lingkup permasalahan adalah :
I.2.1. Indentifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diindentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Sistem yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi oder kertas masih menggunakan microsoft excel sehingga data yang di sajikan dalam sistem ini kurang efisien dan tidak efektif dalam mengambil suatu keputusan 2. Belum tersedianya suatu sistem database dalam penyimpanan data-data customer pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri.
I.2.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penilitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan dalam pembuatan pelaporan order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri ?
2.
Bagaimana membuat sistem laporan yang baik yang dibutuhkan bagian administrasi dalam hal pencatatan transaksi order kertas ?
3.
Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem yang baik dalam sistem informasi order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri ?
I.2.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis banyak menemukan masalah yang harus diselesaikan, namun mengingat keterbatasan dari penulis, maka penulis mengambil sebuah batasan dari permasalahan – permasalahan yang ada. Adapun batas masalahnya yaitu: 1.
Data Input : data sales, data produk, data customer, data order, data penjualan, data SPK keluar barang, data pembayaran .
2.
Data Output adalah : laporan sales, laporan produk, laporan customer, laporan order, laporan penjualan bulanan, laporan SPK keluar barang, laporan pembayaran bulanan .
3.
Bahasa pemograman yang akan diterapkan di perusahaan adalah Microsoft Visual Studio. Net 2008.
4.
Penggunaan Database untuk menyimpan data hasil dari inputan yaitu menggunakan Microsoft SQL Server 2008.
5.
Laporan yang dirancang yaitu dengan menggunakan Crystal Report
I.3.
Tujuan Dan Manfaat
I.3.1
Tujuan Adapun Tujuan Penelitian pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper
Industri adalah sebagai berikut : 1.
Untuk memahami prosedur pengolahan data khususnya pengolahan data order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri.
2.
Untuk mencari dan mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi khususnya dalam penyimpanan data order kertas
3.
Untuk membuat sistem informasi lebih cepat dan akurat dalam proses order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri.
I.3.2. Manfaat Adapun Manfaat Penelitian pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri adalah sebagai berikut : 1.
Mempermudah dalam melakukan dalam order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri.
2.
Supaya bagian administrasi bisa memberikan jasa pelayanan yang bermutu tinggi untuk memenuhi kelancaran, keamanan dan kenyamanan pada karyawan.
3.
Menciptakan suatu rancangan program yang dapat di aplikasikan pada pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri
I.4.
Metodologi Penelitian
1.
Metode Lapangan (Field Research) Untuk mengumpulkan keterangan yang dibutuhkan, maka penulis memakai teknik sebagai berikut : a. Wawancara (interview) Pengumpulan data atau informasi pada metode ini dapat dilakukan dengan wawancara atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada Ibu Heni yang bertugas di bagian Administrasi pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri Adapun hasil wawancara yang dilakukan penulis pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industriadalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pencatatan transaksi order pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri ? 2. Bagaimana laporan order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri ? b. Pengambilan Sampel (sampling) Metode penelitian ini dimaksudkan untuk mengambil contoh dokumen yang berhubungan dengan cara kerja dari bentuk sistem informasi pengolahan data order kertas pada PT. Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri, seperti faktur order barang.
2.
Metode Pustaka (library research) Suatu cara kepustakaan untuk mengumpulkan data berdasarkan buku-buku, majalah, artikel, mengenai data order, dalam hal ini penulis memperoleh
data secara teoritis yang akan menguatkan dan berbagai acuan penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
I.5.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian untuk penulisan tugas akhir ini dilakukan pada PT.
Lontar Papyrus Pulp Dan Paper Industri di Jl. Diponegoro No. 18 Medan 20152 North Sumatera – Indonesia, Telp. 061- 555175, Fax 061- 555175.
I.6.
Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalah
sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup
permasalahan,
tujuan,
manfaat
penelitian,
metode
penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan teori dasar yang berhubungan dengan program yang dirancang serta bahasa pemrograman yang digunakan.
BAB III
: ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menguraikan tentang analisa sistem yang akan dibangun dan rancangan sistem yang akan dibangun, dan termasuk pembahasan terhadap sistem lama dan baru, kelebihan dan kekurangannya.
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang tampilan hasil sistem yang dirancang, pembahasan, serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan berbagai kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan uraian yang telah disimpulkan, serta saran kepada perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sistem Sistem secara umum adalah suatu jaringan kerja yang saling memiliki keterkaitan antar bagian dan prosedur-prosedur yang ada, yang terkumpul dalam suatu organisasi untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sistem. Sistem adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2000, 20). Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan, sedangkan prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi (Zaki Baridwan, 2000, 3).
Sistem dengan kata lain dapat juga diartikan sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
II.2. Informasi Informasi merupakan suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan mempunyai manfaat bagi pemakai atau penerimanya yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. (Erwan Arbie,
2002, 35) Informasi adalah data yang digolong-
golongkan, disusun, dihubung-hubungkan atau ditafsirkan untuk berikan pengertian. (Davis G.B, 2002, 12). Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. (Davis G.B, 2001, 15). Dalam kata lain, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data menjadi bentuk yang mempunyai nilai untuk membuat suatu keputusan. Dapat juga mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian.
II.3. Sistem Informasi Salah satu peranan penting dalam arus informasi yaitu melaporkan kegiatan perusahaan, menyediakan informasi untuk menunjang kegiatan perusahaan dan menjalankan tujuan akuntansi.
Sistem informasi yaitu sistem buatan tangan manusia yang secara umum terdiri dari gabungan komponen dasar dan komponen manual yang tidak bisa dipisahkan untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengatur data-data dan menyediakan informasi keluaran kepada pemakai (W.P. William, 2000, 12). Sistem informasi adalah sekelompok elemen-elemen yang berinteraksi atau saling berkaitan sehingga mempengaruhi dalam melaksanakan kegiatan– kegiatan bersama dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan informasi merupakan suatu data yang telah diproses dan mempunyai arti tertentu. (Mulyadi, 2001, 5)
II.4. Pengertian data Data adalah fakta yang berdiri yang secara individu tidak mempunyai informasi. Data mentah yang merupakan input yang akan akan dimasukan untuk mendapatkan informasi. Untuk lebih jelasnya ada beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian data : 1. Menurut The Liang pengertian data adalah : hal peristiwa atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan sebagai dasar guna untuk mengisi keterangan pembuatan kesimpulan dan penetapan kesimpulan. 2. Menurut Gordon.B. Davis pengertian data adalah bahan yang dibagi informasi dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang yang menunjukan jumlah– jumlah dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan yang akan diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Hal ini perlu disadari karena data tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasi yang mempunyai nilai dalam arti pemimpin dalam pengambilan keputusan yang diinginkan.
II.5. Siklus Pengolahan data Karena suatu data tidak mempunyai informasi maka perlu diperhatikan pengolahan untuk mengubah data tersebut menjadi sesuatu yang mempunyai arti informasi. Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahap dasar yang disebut : dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yang meliputi : Input, Proses, Output, dan dapat dilihat digambar sebagai II.1. berikut
Input
Proses
Output
Gambar II.1. Siklus Pengolahan data Tiga tahap dasar diatas dari pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dengan ditambahkan tiga atau lebih logika yaitu : Origination, Storage, Distribution. dan dapat dilihat digambar II.2. berikut.
Origination
Input
Proses
Output
Distribution
Storage
Gambar II.2. Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan Masing-masing dari tahap siklus pengolahan data tersebut mempunyai proses yang akan dilaksanakan yaitu : 1. Origination: Tahap ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan ke dokumen dasar. 2. Input : Tahap ini merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer lewat alat input, sehingga alat proses dari proses komputer dapat melakukan proses sesuai dengan perintah yang diberikan berdasarkan sistem operasi yang diberikan. 3. Proses : Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan oleh alat pemrosesan yang dapat merupakan proses perbandingan menghitung, mengklasifikasikan, mengurut dam mencari Storage. 4. Output : Tahap ini merupakan proses menghasilkan output kehasil pengolahan data ke alat output yaitu : berupa informasi–informasi yang dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap suatu proses yang dihasilkan. 5. Distribution : Tahap ini merupakan dari distribusi output kepada pihak yang berhak membutuhkan informasi, sehingga dapat menjadi suatu
informasi yang bias dipahami dan memberikan kemudahan data dan keakuratan data bagi pemakai. 6. Storage
: Tahap ini merupakan proses pengolahan kesimpanan luas
(storage) hasil pemahaman yang disimpan distorage dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya pada gambar terlihat 2 tanda anak panah yang berlawanan arah menunjukkan hasil pengolahan dapat disimpan di storage dan dapat diambil kembali untuk pengolahan data selanjutnya.
II.6. Penjualan Penjualan adalah kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan dan atau suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang memerlukannya dengan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan. (Zaki Baridwan ; 2001 ; 10).
Terdapat jenis-jenis penjualan yaitu : 1. Penjualan tunai yaitu : penjualan yang pelunasannya dilaksanakan pada saat terjadinya transaksi jual beli, dimana penjual langsung menyerahkan barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang kepada penjual. 2. Penjualan kredit yaitu : penjualan yang pelunasannya dilaksanakan tidak bersamaan dengan terjadinya transaksi jual beli, dimana barang dikirim
sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. 3. Penjualan konsinyasi yaitu : penyerahan barang secara fisik oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen dan diatur dalam surat perjanjian, hak atas barang masih ditangan penjual sampai barang tersebut dijual agen. Agen tersebut hanya bertindak untuk menjual, dan akan memperoleh komisi atas barang yang dijualnya. (Zaki Baridwan ; 2001; 12) Adapun bagian-bagian yang terkait dalam prosedur penjualan yaitu : 1. Bagian pesanan penjualan Dalam perusahaan kecil, fungsi pesanan penjualan dapat dipegang oleh seorang karyawan dalam bagian penjualan. Tetapi dalam perusahaan besar bagian pesanan penjualan merupakan bagian yang berdiri di bawah bagian penjualan. Untuk keadaan tersebut, bagian pesanan penjualan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mengawasi semua pesanan yang diterima b. Memeriksa surat pesanan yang diterima dari langganan atau salesman dan melengkapi informasi yang kurang berhubungan dengan spesifikasi produk dan tanggal pengiriman. c. Meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit. d. Menentukan tanggal pengiriman. Apabila gudangnya lebih dari satu, tentukan dari gudang mana akan dilakukan pengiriman.
e. Membuat surat perintah pengiriman dan back orders beserta tembusantembusannya. f. Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan yang diterima dan mengikuti pengirimannya sehingga dapat diketahui pesanan-pesanan mana yang belum dipenuhi. g. Mengadakan hubungan dengan pembeli mengenai barang-barang yang dikembalikan oleh pembeli, membuat catatan dan mengeluarkan bukti memorial untuk bagian piutang. 2. Bagian kredit Dalam prosedur penjualan, setiap pengiriman barang untuk memenuhi pesanan pembeli yang syaratnya kredit, harus mendapatkan persetujuan dari bagian kredit. Agar dapat memberikan persetujuan, bagian kredit menggunakan catatan yang dibuat oleh bagian piutang untuk tiap-tiap langganan mengenai sejarah kreditnya, jumlah maksimum dan ketepatan waktu pembayarannya. Persetujuan dari bagian kredit biasanya ditunjukan dalam surat perintah pengiriman yang diterima dari bagian pesanan penjualan. 3. Bagian gudang Dalam hubungannya dengan penjualan, bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang seperti yang tercantum dalam surat perintah. Barang-barang ini diserahkan ke bagian pengiriman untuk dibungkus dan dikirimkan ke pembeli. 4. Bagian pengiriman
Bagian pengiriman bertugas untuk mengirimkan barang-barang pada pembeli. Pengiriman ini hanya boleh dilakukan apabila ada surat perintah pengiriman yang sah. Selain itu bagian pengiriman juga bertugas mengirimkan kembali barang-barang kepada penjual yang keadaannya tidak sesuai dengan yang dipesan. Pengembalian barang ini dilakukan apabila ada debit memo untuk retur pembelian. 5. Bagian billing a. Membuat faktur penjualan dan tembusan-tembusannya . b. Menghitung biaya kirim penjualan dan Pajak Pertambahan Nilai. c. Memeriksa kebenaran penulisannya dan perhitungan dalam faktur. Adapun Bagian Alir Dokumen sistem infomasi penjualan dapat dilihat pada gambar II.3. Sebagai berikut
II.7. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Ada 7 tahapan dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Adapun ke 7 tahapan dalam SHPS dapat dilihat pada gambar II.5. di bawah ini.
Ketujuh tahapan dalam SHPS adalah sebagai berikut : 1. Tahap 1 : Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan 2. Tahap 2 : Menentukan Syarat-Syarat Informasi 3. Tahap 3 : Menganalisis Kebutuhan Sistem 4. Tahap 4 : Merancang Sistem Yang Direkomendasikan 5. Tahap 5 : Mengembangkan Dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak 6. Tahap 6 : Menguji Dan Mempertahankan Sistem 7. Tahap 7 :
Mengimplementasikan Dan Mengevaluasi Sistem (K.E.
Kendall dan J.E. Kendall, 2003, 11)
Tahap 1 : Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan Di tahap pertama dari siklus hidup pengembangan sistem ini, penganalisis mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tahap ini sangat penting bagi keberhasilan proyek, karena tidak seorangpun yang ingin membuang-buang waktu kalau tujuan masalah yang keliru. Tahap 2 : Menentukan Syarat-Syarat Informasi Dalam tahap berikutnya, penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. Di antara perangkat-perangkat
yang
dipergunakan
untuk
menetapkan
syarat-syarat
informasi didalam bisnis di antaranya ialah menentukan sampel dan memeriksa data mentah, wawancara, mengamati perilaku pembuat keputusan dan lingkungan kantor, dan prototyping. Rapid application development (RAD) adalah suatu pendekatan yang berorientasi objek untuk pengembangan sistem yang mencakup metode pengembangan
(meliputi
penentuan
syarat–syarat
informasi)
serta
perangkat-perangkat lunak. Dalam teks ini dipasangkan dengan prototyping, karena pendekatan filosofisnya hampir sama dengan prototyping, meskipun metode penciptaan desainnya serta kecepatan mendapatkan umpan balik dari pemakai sedikit berbeda. Tahap 3 : Menganalisis Kebutuhan Sistem Tahap berikutnya ialah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali lagi, perangkat dan teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan. Perangkat yang dimaksud ialah penggunaan diagram
aliran data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur. Dari diagram aliran data, dikembangkan suatu kamus data berisikan daftar seluruh item data yang digunakan dalam sistem, berikut spesifikisinya, apakah berupa alphanumeric atau teks, serta berapa banyak spasi yang dibutuhkan saat dicetak. Tahap 4 : Merancang Sistem Yang Direkomendasikan Dalam tahap desain dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisa sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik. Penganalisis merancang prosedur data entry sedemikian rupa sehingga data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi benar-benar akurat. Selain itu penganalisis menggunakan teknik-teknik bentuk dan perancangan layar tertentu untuk menjamin keefektifan input sistem informasi. Bagian dari perancangan sistem informasi yang logik adalah peralatan antarmuka pengguna. Antarmuka menghubungkan pemakai dengan sistem, jadi perannya benar-benar sangat penting. Contoh dari antarmuka pemakai adalah keyboard (untuk mengetik pertanyaan dan jawaban), menu-menu pada layar (untuk mendatangkan perintah pemakai), serta berbagai jenis Graphical User Interfaces (GUIs) yang menggunakan mouse atau cukup dengan sentuhan pada layar. Tahap 5 : Mengembangkan Dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak Dalam tahap kelima dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis bekerja bersama dengan pemrogram untuk mengembangkan suatu perangkat
lunak awal yang diperlukan. Beberapa teknik terstruktur untuk merancang dan mendokumetasikan perangkat lunak meliputi rencana struktur, Nassi-Shneiderman charts, dan pseudocode. Penganalisis sistem menggunakan salah satu semua perangkat ini untuk memprogram apa yang perlu diprogram. Selama tahap ini, penganalisis juga bekerja sama dengan pemakai untuk mengembangkan
dokumentasi
perangkat
lunak
yang efektif,
mencakup
melakukan prosedur secara manual, bantuan online, dan web site yang membuat fitur Frequently Asked Questions (FAQ), di file "Read Me" yang dikirimkan bersama-sama dengan perangkat lunak baru. Kegiatan dokumentasi menunjukkan kepada pemakai tentang cara penggunaan perangkat lunak dan apa yang harus dilakukan bila perangkat lunak mengalami masalah. Tahap 6 : Menguji Dan Mempertahankan Sistem Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dulu. Akan bisa menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan. Sebagian penguji dilakukan oleh pemrogram sendiri dan lainnya dilakukan oleh penganalisis sistem rangkaian pengujian ini pertama-tama dijalankan bersama-sama dengan data contoh serta dengan data aktual dari sistem yang telah ada. Mempertahankan sistem dan dokumentasinya dimulai di tahap ini dan dilakukan secara rutin, selama sistem informasi dijalankan. Sebagian besar kerja rutin pemrogram adalah melakukan pemeliharaan, dan bisnis menghabiskan banyak uang untuk kegiatan pemeliharaan. Tahap 7 : Mengimplementasikan Dan Mengevaluasi Sistem
Di tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu untuk mengimplementasikan sustem informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk rnengendalikan sistem. Sebagian pelatihan tersebut dilakukan oleh vendor, namun kesalahan pelatihan merupakan (tanggung jawab penganalisis sistem). Selain itu, penganalisis perlu merencanakan konversi perlahan dari sistem lama ke sistem baru. Proses ini mencakup pengubahan file dari format lama ke format baru atau membangun suatu basis data, meng-install peralatan, dan membawa sistem baru untuk diproduksi.
II.8. Flowchart Flowchart adalah salah satu alat yang digunakan dalam proses analisis dan perancangan sistem dimana terdiri dari simbol-simbol yang dapat menunjukkan arus atau proses data yang dibutuhkan dalam sebuah sistem. (Jogiyanto H.M., 2005, 55) Merupakan bagan yang menunjukkan alur di dalam suatu program secara logika, simbol program flowchart antara lain :
= start/stop
= input/output
= proses
= arus proses
= kondisi
= satu halaman = lain halaman
= harga awal
Gambar II.6. Simbol-simbol pada Flowchart
Sumber : Jogiyanto H.M. (2001, 55)
II.9. Data Flow Diagram Melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Diagram Aliran Data (DAD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem. Dengan menggunakan kombinasi dari empat simbol, penganalisis sistem dapat menciptakan suatu gambaran proses-proses yang bisa menampilkan dokumentasi sistem yang solid. (K.E. Kendall dan J.E. Kendall, 2003, 263). Ketentuan yang digunakan dalam diagram aliran data : Empat simbol dasar yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram aliran data adalah kotak rangkap dua, tanda panah, bujursangkar dengan sudut membulat, dan bujursangkar dengan ujung terbuka (tertutup pada sisi sebelah kiri dan terbuka pada sisi sebelah kanan) sebagaimana ditunjukkan dalam gambar II.7. berikut ini: Simbol
Arti
Contoh
Entitas Mahasiswa
Aliran Data
Proses
Penyimpanan Data
Informasi mahasiswa baru
Membuat record mahasiswa
Master mahasiswa
Gambar II.7. Empat Simbol Dasar Diagram Aliran Data Sumber : K.E. Kendall dan J.E. Kendall (2003, 263) Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal yang dapat mengirim atau menerima data dari sistem. Entitas tersebut harus diberi nama dengan suatu kata benda. Entitas yang sama bisa digunakan lebih dari sekali atas suatu diagram aliran data tertentu untuk menghindari persilangan antara jalur-jalur aliran data. Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari suatu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Aliran data yang muncul secara simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda panah paralel. Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang, tempat, atau sesuatu maka harus digambarkan dalam kata benda. Bujursangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi. Proses ini harus diberi nama dengan suatu kata kerja. Bujursangkar dengan ujung terbuka menunjukkan tempat penyimpanan data dan diberi nama dengan sebuah kata benda serta pemberian suatu bilangan unik untuk setiap penyimpanan data seperti D1, D2, dan sebagainya guna mengidentifikasi tingkatannya dalam diagram aliran data tersebut.
II.10. Mengenal Visual basic Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu, Visual Basic (yang sering
digunakan disebut VB) selain disebut sebagai salah satu bahasa pemograman juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya sebagai berikut : d. Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows e. Untuk membuat objeck-objeck pembantu program seperti misalnya Kontrol Active X, File Help, aplikasi internet dan sebagainya. c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran “Exe” yang bersifat executable atau dapat dijalankan
II.11. Microsoft Acsess Microsoft Acsess adalah program aplikasi untuk mengolah database (basis data) model Relasional karena terdiri dari lajur kolom dan baris, selain itu Microsoft Acsess merupakan program aplikasi yang sangat mudah digunakan dan fleksibel dalam pembuatan dan perancangan Struktur Manajemen Data Base
II.12. Kamus Data Kamus data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari. Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data, suatu data yang disusun penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai suatu
dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu, dan menjelaskan apa arti dari setiap istilah yang ada. Sekalipun kamus data juga memuat informasi mengenai data dan prosedur-prosedur, kumpulan informasi mengenai proyek dalam jumlah besar disebut gudang. Konsep gudang adalah salah satu dari berbagai pengaruh perangkat CASE dan bisa berisikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Informasi mengenai data-data yang dipertahankan oleh sistem, meliputi aliran data, simpanan data, struktur record dan elemen data.
2. Logika prosedural. 3. Desain layar dan laporan. 4. Keterkaitan data. 5. Informasi manajemen proyek. (K.E. Kendall dan J.E. Kendall, 2003, 354) II.13. Relasi Relasi (relationship) menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, entitas seorang mahasiswa dengan nim = „980001‟ dan nama_mhs = „Ali Akbar‟ mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan kode_kul = „IF-110‟ dan nama_kul = „Struktur Data‟. Relasi di antara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi. Kumpulan semua relasi di antara entitasentitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk Himpunan Relasi (Relationship Sets). Istilah Himpunan Relasi jarang
sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah Relasi saja. (Fathansyah, 2000, 75)
II.14. Gambaran Umum Perusahaan II.14.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Bunda Medan CV. Bunda Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor merk Honda, Yamaha, Suzuki dan lain-lain, dan juga menangani service dan suku cadang (sperpart) sepeda motor. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995, yang terletak di Jalan. Brigdjen Katamso, No. 322 Medan Transaksi penjualan perusahaan ini berjalan dengan lancar, dimana dilakukan secara tunai dan kredit. Hal ini disebabkan besarnya minat pembeli untuk membeli sepeda motor Honda, Yamaha, Suzuki, dan lain-lain. Sepeda motor Honda adalah mempunyai suatu image yang baik di masyarakat, seperti terkenal dengan daya tahan yang lebih baik. Selain itu, nilai jual kembali sepeda motor ini tergolong lebih tinggi. II.14.2. Struktur Organisasi Strukur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, dan bagian-bagian, dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbedabeda dalam suatu perusahaan. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan kerja.
CV.Bunda Medan menganut struktur organisasi lini/komando. Garis komandonya adalah bertingkat secara vertikal, sehingga bawahan menerima perintah dari suatu atasan saja, demikian juga dalam pertanggung jawabannya. Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi CV. Bunda Medan dapat dilihat pada gambar II.8. dibawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI PADA CV. BUNDA MEDAN PIMPINAN
KEPALA GUDANG
ASISTEN GUDANG
KEPALA BAGIAN SERVICE
SUKU CADANG
MEKANIK
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
KASIR
PEMBUKUAN
Gambar : II.8. Struktur Organisasi CV. Bunda Medan Sumber : CV. Bunda Medan Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan Tugas wewenangnya Pimpinan antara lain : a. Mengawasi bagian gudang apakah dilakukan penyelewengan dalam pengeluaran barang. b. Menerima laporan dari manager service mengenai laporan persediaaan spare part c. Mengurus masalah administrasi perusahaan. d. Bertugas melayani orang dari luar, untuk memberikan informasi perusahaan kepada pihak perpajakan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan pihak lain.
2. Kepala Gudang Tugas dan wewenangnya Kepala Gudang antara lain : a. Mencatat semua barang yang masuk dan memberi laporan kepada pimpinan operasional berdasarkan surat jalan. b. Mencek barang-barang yang masuk apakah produk diterima dalam keadaan baik atau tidak. c. Memberikan informasi kepada bagian pengoperasian tentang stock barang yang ada di gudang sebelum faktur dibuka.
d. Mengembalikan barang yang rusak kepada pimpinan untuk kemudian ditukar dengan yang baik dari kantor pusat 3. Kepala Bagian Service Tugas dan wewenangnya Kepala Bagian Service antara lain : a. Mengontrol persediaan sperpart untuk sepeda motor. b. Mengawasi mekanik dalam memperbaiki sepeda motor. c. Melaporkan kepada bagian pimpinan operasional dan gudang bila bahan sperpart telah tidak mencukupi. d. Mengatur jadwal service sepeda motor 4. Kepala Bagian Keuangan Tugas dan wewenangnya Kepala Bagian Keuangan antara lain : a. Mengawasi bagian pembukuan yang bertugas melakukan pengumpulan data/bukti pencatatan serta analisis data transaksi yang tersedia dalam pengambilan keputusan. b. Memeriksa kas perusahaan secara rutin. c. Mengontrol Melaporkan kas perusahaan kepada pimpinan administrasi 5. Asisten Gudang Tugas dan wewenangnya Asisten Gudang antara lain : a. Mengontrol pengiriman produk. b. Mengawasi barang yang mau dikirim baik dalam kota maupun keluar kota. c. Membuat posisi stock gudang kepada kepala gudang. d. Mengirimkan produk yang diorder konsumen dalam kota.
6. Mekanik Tugas dan wewenangnya Mekanik antara lain : a. Memperbaiki sepeda motor sesuai dengan permintaan konsumen. b. Melaporkan kebagian gudang dan manager service spare part apa saja yang telah habis terjual. c. Melayani pembelian spare part untuk pelanggan. 7. Suku Cadang. Tugas dan wewenangnya Suku Cadang antara lain : a. Mengawasi persediaan spare part untuk sepeda motor. b. Melaporkan kebagian gudang dan manager service spare part apa saja yang telah habis terjual. c. Melayani pembelian spare part untuk pelanggan. 8. Kasir Tugas dan wewenangnya Kasir antara lain : a. Menerima hasil penjualan spare part dan sepeda motor untuk kemudian dilaporkan kepada pimpinan administrasi. b. Mengecek jumlah uang yang diterima dengan jumlah barang yang dikeluarkan. c. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara rutin kepada pimpinan administrasi 9. Pembukuan Tugas dan wewenangnya Pembukuan antara lain :
a. Mengawasi bagian kas yang bertugas menerima dan mengeluarkan uang kas sehubungan dengan transaksi penjualan. b. Mengkalkulasikan nilai-nilai perusahaan yang telah ditanamkan dan keuntungan perusahaan di dapat dari operasional perusahaan atau kerugian yang dialami. c. Melakukan penerimaan dan pengeluaran kas. d. Menyimpan uang baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk cek.
II. 14.3. MEKANISME SISTEM YANG BERJALAN Pada dasarnya CV. Bunda Medan dalam hal mengolah data penjualan sepeda motor masih menggunakan microsoft excel sebagai aplikasi pencatatannya. Sehingga sistem yang berjalan pada saat ini sangat lama dalam proses pencatatan penjualan sepeda motor. Pada proses pencatatan data penjualan yang ada pada CV. Bunda Medan menggunakan dua buah formulir yaitu : Formulir penjualan sepeda motor dan Formulir pembayaran angsuran sepeda motor. Formulir penjualan sepeda motor dan formulir pembayaran angsuran sepeda motor inilah yang akan dicatat dan dihitung ke dalam microsoft excel sehingga sistem ini kurang efesien dalam hal penyajian data penjualan sepeda motor yang ada pada CV. Bunda Medan. Dan setelah data dicatat dan dihitung kembali, lalu bagian administrasi harus mengecek, lalu menyusun laporan tentang data penjualan cukup sulit karena harus mengecek kode pelanggan kembali secara manual sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam hal pengolahan data penjualan sepeda motor pada CV. Bunda Medan
BAB III ANALISA PERANCANGAN
III.1. Analisa Sistem Berjalan III.1.1. Input Adapun Formulir penjualan sepeda motor perbulan sebagai masukan yang digunakan perusahaan untuk proses pencatatan data penjualan sepeda motor, ada 2 buah Formulir yang digunakan pencatatan penjualan sepeda motor pada perusahaan CV.Bunda Medan yaitu : Formulir Penjualan sepeda motor perbulan dan Formulir Pembayaran Angsuran sepeda motor perbulan.
Gambar III.1. Formulir Penjualan Sumber : CV Bunda Medan
Pada gambar III.1. Di atas menunjukan contoh dari formulir penjualan sepeda motor yang digunakan oleh perusahaan. Formulir penjualan tersebut sudah cukup baik sebab memuat perincian tentang penjualan sepeda motor yang terjual
dalam perbulan. Selain itu juga terdapat kolom khusus untuk autorisasi seperti tanda tangan pelanggan dan tanda tangan kasir yang memberikan formulir penjualan ini sah digunakan. Kekurangannya ialah pada faktur tersebut tidak terdapat kode pelanggan, hal ini dapat bahwa perusahaan masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam menangani data pelanggan. Dapat juga hal ini dapat berarti perusahaan sengaja tidak mencantumkan kode pelanggan pada formulir penjualan sepeda motor, sebab formulir penjualan sepeda motor ini adalah untuk diberikan kepada pelanggan dan pelanggan tidak perlu mengetahui berapa kode pelanggannya.
Gambar III.2. diatas menunjukan contoh dari formulir pembayaran angsuran yang digunakan oleh perusahaan. Formulir sudah cukup baik sebab
memuat perincian mengenai pembayaran angsuran yang harus dilakukan, seperti jumlah angsuran, jumlah pembayaran, jumlah denda, sisa angsuran dan sisa cicilan. Selain itu juga terdapat klom khusus untuk autorisasi seperti tanda tangan pelanggan dan tanda tangan kasir yang membuktikan formulir pembayaran angsuran ini sah digunakan. Sama halnya seperti pada formulir penjualan, pada formulir pembayaran angsuran ini juga tidak dicantumkan kode pelanggan, hal ini dapat berarti perusahaan masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam menangani data pelanggan. Dapat hal ini juga dapat berarti perusahaan tidak mencantumkan kode pelanggan pada formulir pembayaran angsuran sebab formulir pembayaran angsuran ini adalah untuk diberikan kepada pelanggan dan pelanggan tidak perlu mengetahui berapa kode pelanggannya.
III.1.2. Proses Proses penjualan sepeda motor pada CV.Bunda Medan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar III.3. diatas dapat dilihat aliran dokumen yang terjadi dalam sistem penjulan perusahaan. Aliran dokumen ini sudah cukup baik, sebab terdapat proses penyimpanan, seperti arsip data costumer, arsip data penjualan, dan arsip surat pengeluaran barang yang berguna untuk memudahkan pembuatan laporan penjualan guna diserahkan kepada direktur utama. Aliran dokumen dari sistem penjualan mencakup 4 bagian yaitu custumer, bagian penjualan, bagian stock, dan direktur utama.
III.1.3. Output Laporan yang digunakan proses penyusunan laporan penjualan sepeda motor pada perusahaan ada 2 yaitu : Laporan Penjualan sepeda motor perbulan dan Laporan Pembayaran Angsuran sepeda motor perbulan. Adapun bentuk Laporan Penjualan sepeda motor yang digunakan oleh perusahaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar III.4. di atas menunjukan contoh dari laporan penjualan yang digunakan oleh perusahaan. Laporan ini dihasilkan dengan cara manual, sehingga proses pembuatan laporan ini dapat memakan waktu yang lama dan kurang akurat. Kekurangannya dari laporan ini adalah adanya autorisasi untuk kasir dan pimpinan sehingga diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan ini di kemudian hari.
Gambar III.5. di atas menunjukan contoh laporan pembayaran angsuran yang digunakan oleh perusahaan. Laporan ini dihasilkan dengan cara manual, akibatnya pembuatan laporan ini dapat memakan waktu yang lama dan kurang akurat. Kelebihan dari laporan ini adanya autorisasi untuk sales dan pimpinan sehingga diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan ini di kemudian hari
III.2. Evaluasi Sistem yang berjalan Setelah dilakukan analisa terhadap ketiga poin diatas maka penulis melakukan evaluasi sistem yang berjalan untuk mengetahui kelemahan dari sistem
yang berjalan mengenai Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Sepeda motor Pada CV. Bunda Medan. Pada dasarnya CV. Bunda dalam hal mengolah data penjualan sepeda motor masih menggunakan microsoft excel sebagai aplikasi pencatatannya. sehingga sistem yang berjalan pada saat ini sangat lama dalam proses pencatatan penjualan sepeda motor, yang mana pada proses pencatatan data penjualan yang ada di lakukan dengan menggunakan dua buah formulir yaitu : formulir penjualan sepeda motor perbulan, formulir pembayaran angsuran sepeda motor perbulan. Dan penulis memberikan suatu solusi mengenai Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Sepeda motor Pada CV. Bunda Medan. Adapun solusi tentang Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Sepeda motor Pada CV. Bunda Medan adalah sebagai berikut : 1. Sistem lama yang di gunakan dalam pencataan transaksi penjualan sepeda motor masih menggunakan microsoft excel sehingga memerlukan cukup waktu yang lama 2. Laporan yang dihasilkan dalam penjualan sepeda motor masih menggunakan sistem manual sehingga pembuatan laporan penjualan dan laporan pembayaran angsuran memakan waktu yang lama dan kurang akurat
III.3. Perancangan Sistem III.3.1. Uraian / Rincian Kerja
III.3.2. Disain Sistem Secara Global Merupakan perancangan dari sistem yang akan diusulkan / akan dirancang. Dalam tahap ini perancangan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) yang terdiri dari Diagram Konteks dan Diagram Level 0. III.3.2.1. Konteks Diagram
III.3.2.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Adapun bentuk perancangan data flow Diagram Level 0 dari sistem informasi pengolahan data penjualan kendaraan bermotor roda pada CV. Bunda Medan yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Gambar III.8 . Data Flow Diagram Level 0. Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Kendaraan Roda Dua Pada CV. Bunda Medan
III.3.3 Disain Sistem Secara Detail III.3.3.1. Disain Output Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Yang dimaksud dengan output pada disain tahap ini adalah output yang berupa tampilan di media kertas atau monitor.
LAPORAN DATA PELANGGAN
CV. Bunda Medan JL. Brigjend Katamso No.332 Medan No.Faktur :
Medan, xxxx, 9999 PIMPINAN
(
)
Gambar III.9. Rancangan Out put Laporan Data Pelanggan
LAPORAN DATA KENDARAAN CV. Bunda Medan JL. Brigjend Katamso No.332 Medan Kode Pelanggan :
Kode
Nama
Alamat
Telp
Kota
Xxxx
Xxxx
Xxxx
999999
xxxx
Medan, xxxx, 9999 PIMPINAN
(
)
Gambar III.10. Rancangan Out put Laporan Data Kendaraan
LAPORAN TUNAI CV. Bunda Medan JL. Brigjend Katamso No.332 Medan
Kode Pelanggan :
Kode
Nama
Alamat
Telp
Kota
xxxx
Xxxx
Xxxx
999999
xxxx
Medan, xxxx, 9999 PIMPINAN
(
)
Gambar III.11 Rancangan Out put Laporan Tunai
LAPORAN KREDIT CV. Bunda Medan JL. Brigjend Katamso No.332 Medan
Medan, xxxx, 9999 PIMPINAN
(
) Gambar III.12. Rancangan Out put Laporan Kredit
III.3.3.2. Disain Input Masukan (Input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terdiri dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi (perusahaan). Hasil dari sistem informasi tidak terlepas dari data yang dimasukkan. Adapun rancangan Input yang penulis buat adalah sebagai berikut :
Entry Data Pelanggan Pada CV. Bunda Medan
X
Kode Pelanggan Nama Pelanggan Alamat Telephone No. Indentitas Pekerjaan Penghasilan
Kode Pelanggan Nama pelanggan
alamat
Telepone
No. Indentitas
pekerjaan
penghasilan
Save
Update
Delete
Edit
Cancel
Exit
Gambar III.13. Rancangan Input Data Pelanggan
Entry Data Kendaraan pada CV. Bunda Medan Kode Kendaraan
X Merek
Type Kendaraan Nama Kendaraan Tahun Pembuatan No. Seri No. Mesin No. Rangka No. SPI
Kode kendaraan Type
Nama Kendaraan Tahun
Merek
No.seri
No. Mesin No.Rangka No. SPI Total
Save
Update
Delete
Edit
Cancel
Exit
Gambar III.14. Rancangan Input Data Kendaraan
Entry Data Penjualan Pada CV. Bunda Medan
Gambar III.15. Rincian Input Data Penjualan Kendaraan
X
Entry Rincian Pembayaran Pada CV. Bunda Medan
Gambar III.16. Rincian Input Rincian Pembayaran
X
Entry Rincian Pembayaran Pada CV. Bunda Medan
Gambar III.17. Rincian Input Data Angsuran Kredit Pelanggan
X
III.3.3.3. Disain DataBase Pada tahap ini membahas perancangan database yang terdiri dari disain tabel dan relasi antar tabel. III.3.3.3.1. Disain Tabel / File Adapun disain table / file yang dirancang terdiri dari 5 buah tabel yaitu tabel Data Angsuran, tabel data pelanggan, tabel kendaraan, tabel rincian pembayaraan, dan tabel penjualan kendaraan.
Tabel III.1. Kendaraan NO
Nama Field
Type
Panjang
Keterangan
Tabel III.2. Pelanggan NO
Nama Field
Type
Panjang
Keterangan
Tabel III.3. Rincian Pembayaran
NO
Nama Field
Type
Panjang
Keterangan
Tabel III.4. Penjualan NO
Nama Field
Type
Panjang Keterangan
Tabel III.5. Detail Angsuran
NO
Nama Field
Type
Panjang Keterangan
III.3.3.3.2 ERD (Entity Relationship Diagram) / Relasi Antar Tabel
III.3.3.3.3. Logika Program ( Flow Chart )
1. Flow Chart Menu Utama
Mulai X
Pilih Menu
Keluar
Tidak
File
Ya
Menu File
A
Tidak
Ya
Laporan
Menu Laporan
B
Ya
Selesai
Gambar III.18. Flow Chart Menu Utama 2. Flow Chart Menu File
A
Pilih File
Tidak Entry Data pelanggan
Ya
A1
Tidak Entry Data Kendaraan
Ya
Tidak Tidak
Entry Data Penjualan
Tidak
A2
A3
Ya
A4
Ya
A5
Ya
3. Flow Chart Entry Data Pelanggan Gambar III.19. Flow Chart Menu File A!
Form Entry Data pelanggan
Input Entry Kode Pelanggan Ya Temu
Ya
Tampilan pesan sudah ada
Tidak Input data pelanggan
Tidak
Simpan
Ya Simpan ke Database
Tidak
Hapus
Ya
Ya
4. Flow Chart Entry Data Kendaraan
Ya
MU
Input data pelanggan
Temu
Ya
Tidak
Gambar III.20. Flow Chart Entry Data Pelanggan A!
Form Entry Data Kendaraan
Input Entry Kode Kendaraan
Ya
Temu
Ya
Tampilan pesan sudah ada
Tidak
Input Kode kendaraan
Simpan
Hapus
Simpan ke Database
Tampilan Data Pelanggan
Ya Tidak
Hapus Tidak
Hapus
Ya
Update Tidak
Tidak
Batal
ya
MU
Tidak Ya
Cari
Input data Kendaraan
Temu
Ya
Tidak
5. Flow Chart Entry Data Penjualan Gambar III.21. Flow Chart Entry Data Kendaraan
A!
Form Entry Data penjualan
Input Entry Kode penjualan
Ya Temu
Tidak
Input Kode penjualan
Ya
Tampilan pesan sudah ada
Tampilan Data Kendaraan
Tidak
Ya
Simpan
Simpan ke Database
Tidak
Hapus Hapus
Update
Tidak
Ya
Tidak Ya
Batal
MU
Tidak
Cari
Input data penjualan
Ya
6. Flow Chart Entry Data Transaksi
Temu
Ya
Tidak
Gambar III.21. Flow Chart Entry Data penjualan A!
Form Entry Data transaksi
Input data transaksi
Ya Temu
Tidak
Input Kode transaksi
Ya
Tampilan pesan sudah ada
Tampilan Data penjualan
Ya Tidak
Simpan
Simpan ke Database
Tidak
Hapus
Hapus
Ya
Update
Tidak
Tidak Ya
Batal
MU
Tidak
Input data transaksi
Ya
Cari
7. Flow Chart Detail Angsuran Pelanggan
Temu
Ya
Tidak
Gambar III.22. Flow Chart Entry Data Transaksi A!
Form Entry Data Angsuran Pelanggan
Input data angsuran Pelanggan
Ya
Temu
Tidak
Input Kode Angsuran Pelanggan
Ya
Tampilan pesan sudah ada
Tampilan Data Transaksi
Tidak
Simpan
Ya
Simpan ke Database
Tidak
Hapus
Update
Tidak
Tidak
Ya
Batal
MU
Tidak
Ya Cari
8. Flow Chart Laporan
Hapus
Ya
Input data angsuran Pelanggan
Ya
Temu
Tampilan Angsuran Pelanggan
Tidak
Gambar III.23. Flow Chart Entry Angsuran Pelanggan B
Pilih Laporan
Laporan =1
Laporan =2
B1
B2
B3 Laporan =3
B4 Laporan =4
B5 Laporan =5
Gambar III.24. Flow Chart Menu Laporan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil
IV.2. Pembahasan
IV.3. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Sistem yang dirancang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
V.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan. Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :