BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Pengadaan barang untuk perlengkapan kegiatan pendukung dalam suatu
perusahaan
seperti
mesin
Photo
Copy
merupakan
hal
yang
harus
dipenuhi.Dokumen merupakan hal yang penting untuk kegiatan perusahaan. Pengembangan dan perluasan usaha dapat dilakukan dengan cara penambahan aset tetap atau investasi. Aktivitas ini membutuhkan dana yang besar. Kebutuhan akan dana tersebut dapat diperoleh dengan beberapa cara, namun yang perlu diperhatikan adalah cara perusahaan mengelola dan menghitung alternatifalternatif pemenuhan dana demi menghindari pengeluaran perusahaan yang terlalu besar. Dalam pengelolaan dana perusahaan perlu diperhatikan masalah aliran dana (cash flow). Perusahaan perlu memprediksi berapa besar dan jangka waktu pembayaran suatu investasi.“Aliran kas bagaikan darah yang terus-menerus mengalir dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut melangsungkan kehidupannya” (Riyanto, 2010:93). Aliran dana yang terjadi dalam perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber intern maupun ekstern. “Sumber dana internal yang ada di perusahaan terdiri atas laba ditahan dan depresiasi. Sumber dana eksternal yaitu sumber dana yang tidak diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan, melainkan diperoleh dari pihak-pihak lain di luar perusahaan”(Martono dan Harjito, 2005:17). Sumber dana eksternal dapat terdiri dari hutang (jangka pendek dan jangka panjang) dan modal sendiri.
1
Besarnya dana yang harus disiapkan merupakan alasan utama perusahaan memilih sumber dana ekternal dalam membiayai pengadaan aset tetapnya. Pemenuhan kebutuhan pendanaan dalam pengadaan aset tetap dapat dilakukan dengan cara sewa guna usaha (leasing) atau dengan hutang jangka panjang (pengajuan kredit pada bank). Kedua sumber pendanaan tersebut mampu membantu perusahaan tanpa mengganggu aktivitas operasional perusahaan yang membutuhkan modal. Pendanaan leasing dan hutang jangka panjang merupakan sumber dana eksternal yang mempunyai karakteristik cash flow serupa. Cash flow dari kedua pendanaan tersebut sama-sama bersifat anuited. Pada hutang jangka panjang mempunyai pengaruh pajak yang berbeda sebagai akibat dari pembebanan bunga menurun dan depresiasi, sedangkan pada leasing beban sewa mempunyai pengaruh pajak secara tetap sampai akhir periode. Disamping alasan karena karakteristik tersebut, tingkat kemudahan atau tingkat kesulitan prosedur dalam proses leasing dan hutang jangka panjang relatif berbeda. Parameter utama bagi perusahaan dalam memilih salah satu alternatif tersebut adalah sejauh mana alternatif tersebut menciptakan arus kas keluar terkecil.Pemilihan alternatif pendanaan berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam pengadaan aset tetap.Pengadaan aset tetap diperlukan pemikiran dan perhitungan yang cermat, supaya keputusan pendanaan yang dipilih bisa menguntungkan atau meminimalisasi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Analisis kelayakan sumber pendanaan aset tetap tersebut dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), dimana keputusan diambil dengan membandingkan present value cash outflow hutang jangka panjang dengan present value cash outflow
2
leasing. Sumber pendanaan yang memiliki present value cash outflow lebih kecil akan digunakan oleh perusahaan dalam pengadaan aset tetap. Alternatif lain dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan dana adalah melalui pinjaman bank. Analisis dan segala macam pertimbangan yang cukup matang harus benar-benar dikaji karena pengambilan pinjaman dari bank akan berhubungan dengan biaya riil yang nantinya harus dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Kasmir, 2011:96). Tujuan kredit dari perusahaan adalah untuk meningkatkan volume usaha dan hasil usaha yang akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Dengan tujuan tersebut maka dapat diharapkan terjadi peningkatan kegiatan usaha dalam suatu perekonomian.Untuk memilih alternatif sumber pendanaan yang tepat perlu adanya analisis investasi sumber pendanaan antara leasing dan kredit bank, karena keduanya sama-sama menimbulkan kewajiban bagi perusahaan.Dengan cara menganalisis maka akan dapat diketahui alternatif mana yang lebih baik sehingga keputusan pendanaan yang diambil dapat menguntungkan bagi perusahaan. Secara etimologis istilah kredit berasal dari bahasa latin, credere, yang berarti kepercayaan. Misalkan, seorang nasabah debitur yang memperoleh kredit dari bank adalah tentu seseorang yang mendapat kepercayaan dari bank.Hal ini
3
menujukan bahwa yang menjadi dasar pemberian kredit oleh bank kepada nasabah debitur adalah kepercayaan.Hal ini menunjukan bahwa yang menjadi dasar
pemberian
kredit
oleh
bank
kepada
nasabah
debitur
adalah
kepercayaan.Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk menjamin uang untuk membeli berbagai kebutuhan dan produk dan akan membayarnya kembali pada jangka waktu yang telah di perjanjikan. Aset tetap dapat dikelompokkan menjadi dua menurut sifatnya, yaitu aset tetep berwujud dan aset tetap tidak berwujud.Baridwan menyatakan (2004:271272) aset tetap berwujud sifatnya permanen yang digunakan perusahaan dalam kegiatan normal perusahaan.Aset tetap tersebut dikelompokkan menjadi aset tetap yang umurnya tidak terbatas dan aset yang umurnya terbatas.Aset tetap tidak berwujud digunakan untuk menunjukkan aset-aset yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik seperti, merk, software, lisensi, hak cipta dan hak paten. Berdasarkan KEPMENKEU No. 1169/ 1991 tentang kegiatan usaha leasing, yang dimaksud leasing atau sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentukpenyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dan hak opsi (finance lease) atau hak guna usaha tanpa opsi ( operating lease) untuk digunakan oleh leaseselama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala ( Pasal 1 huruf a KEPMENKEU Nomor 1169 / 1991). Berdasarkan pada Pasal 1 surat keputusan bersama Tiga Menteri; Menteri Keuangan,
Menteri
Perdagangan,
Menteri
Perindustrian
No
4
KEP.122/MK/IV/2/1974, No. 32/M/SK/2/1974 dan No. 30/Kpb/1974 tanggal 7 Februari 1974, menyebutkan bahwa leasing itu adalah : “ Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan Hak Plih (opsi) bagi perusahaan tersebut untuk memberi barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama “. Beberapa kajian empiris yang mengkaji tentang perbandingan alternatif pembiayaan antara sewa guna usaha (leasing) dan kredit bank dilakukan oleh: I kadek putra (2012), Danu andika, dkk (2012), Hiras (2008).menunjukan bahwa kredit bank lebih menguntungkan dari pada menggunakan leasing karena keuntungan yang diperoleh berupa penghematan aliran kas keluar, biaya setelah pajak lebih kecil dari pada leasing dan angsuran perbulan lebih kecil.Namun lain halnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Vasanta Rao Chigurupati (2006) di mana hasil penelitian menunjukan bahwa sewa guna usaha (leasing) lebih menguntungkan dari pada kredit bank, keuntungan yang diperoleh adalah berupa penghematan pajak, perolehan aktiva tetap tanpa adanya anggunan dan kemudahan prosedur. Salah satu perusahaan yang ingin meninjau ulang mengenai keputusan untuk penambahan mesin Photo Copy melalui leasing atau kredit Bank adalah perusahaan kopi yaitu PT. Coffindo, dimana sebelumnya perusahaan tersebut telah menggunakan mesin Photo Copy secara leasing kepada salah satu lessor yaitu PT. Astragraphia, dengan biaya sebesar 140.861.204 selama 2 tahun, biaya
5
ini dinilai cukup besar untuk biaya mesin Photo Copy yang harga belinya hanya sebesar 140.000.000, selain itu leasing ini merupakan leasing operasional yaitu dimana lease hanya mendapat hak untuk menyewa barang tersebut dan tidak bisa membeli barang tersebut, maka untuk peninjauan ulang mengenai leasing ini PT. Coffindo ingin mendapatkan informasi mengenai alternatif mana yang paling tepat untuk pengadaan penambahan mesin Photo Copy dan apakah keputusan selama ini sudah benar dalam hal penghematan pengeluaran perusahaan? Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang apakah alternatif leasingyang selama ini dipilih oleh pihak manajemen perusahaan sudah tepat dan manakah pilihan yang terbaik antara Leasingdan kredit bank untuk pembelian asset tetap dalam hal ini mesin Photo Copydengan judul : “Analisis Perbandingan Pendanaan Leasing Dengan Kredit Bank Dalam Pengadaan Mesin Photo Copy” (Studi Kasus Pada Perusahaan PT. Coffindo Medan)
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan
maka
dapat
diidentifikasikan beberapa maslah sebagai berikut: 1. Apakah alternative dalam pengadaan mesin photo copy secara leasing selama ini merupakan keputusan yang benar? 2. Alternatif pembiayaan manakah antara leasing dan kredit bank yang lebih menguntungkan bagi perusahaan untuk penambahan mesin photo copy?
6
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dipaparkan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah : “Untuk
mengetahui
alternatif
pembiayaan
manakah
yang
paling
menguntungkan perusahaan dalam pengadaan mesin Photo Copy antara leasing dan kredit bank”.
1.4
Manfaat Penelitian Melalui hasil penelitian ini, manfaat yang diharapkan penulis adalah: 1. Bagi Penulis Menabah wawasan penulis, sehingga memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan untuk mengambil keputusan mengenai penambahan aktiva tetap. 2. Bagi Perguruan Sebagai syarat mendapatkan S1 (Strata Satu) dan sebagai pelengkap kepustakaan
dibidang
penelitian
mengenai
Analisis
Perbandingan
Pendanaan Leasing Dengan Kredit Bank Dalam Pengadaan Mesin Photo Copy. 3. Bagi Pembaca
7
Untuk menambah wawasan mengenai alternatif pembiayaan antara leasing dan kredit Bank sebagai refrensi bagi pembaca yang ingin melakukan hal tersebut. 4. Bagi Manajemen Perusahaan Mengetahui alternative yang pantas untuk pengadaan mesin photo copybaru , dan keputusan untuk alternative mesin photo copy yang telah digunakan selama ini melalui leasing, apakah akan memperpanjang kontrak leasing atau meminjam kredit bank.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Pustaka Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan
8