BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya dasarnya seperti
bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan dengan tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Pada umumnya perusahaan dibedakan menjadi tiga yaitu Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang, dan Perusahaan Jasa. Dalam era globalisasi saat ini banyak perusahaan bersaing untuk dapat meningkatkan dan memaksimalkan laba bagi perusahaan mereka, termasuk dari ketiga jenis perusahaan tersebut. Perusahaan media adalah salah satu perusahaan jasa yang cukup diminati oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya, karena mereka berpikiran bahwa media merupakan suatu kebutuhan masyarakat di era ini dan media juga dapat mempermudah orang di dunia untuk mendapatkan informasi. Industri media saat ini telah berkembang dengan begitu pesat apabila dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun lalu. Media massa pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media cetak, dan media elektronik. Dengan banyaknya pilihan media informasi yang ditawarkan, televisi sebagai salah satu media elektronik masih menjadi media massa yang digemari masyarakat pada umumnya. Hal ini mendorong para pengusaha untuk mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang media pertelevisian, terutama televisi jaringan lokal. Alasan lain dalam pemilihan mendirikan televisi jaringan lokal adalah dengan
1
adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, yaitu penyiaran tidak lagi menjadi monopoli Jakarta. Penyiaran Televisi lokal mempunyai target khusus yaitu masyarakat lokal di mana stasiun TV Lokal tersebut beroperasi. Dengan jangkauan penyiaran yang terbatas, perusahaan televisi jaringan lokal tentunya juga membutuhkan pemancar untuk dapat menyiarkan acara-acaranya. Namun, tidak semua perusahaan ini memiliki pemancar sendiri sehingga mereka harus bekerja sama dengan perusahaan yang menyediakan jasa sewa tower pemancar. Jasa penyewaan tower merupakan salah satu aktivitas bisnis bagi perusahaan induk pertelevisian. Perusahaan induk (holding company) adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung dalam satu grup perusahaan. Dalam hal ini perusahaan induk menyediakan jasa penyewaan tower pemancar bagi jaringan televisi lokal baik perusahaan TV dibawah perusahaan induk maupun perusahaan luar yang tidak tergabung dalam grup perusahaan induk. Antara perusahaan yang menyewakan dan perusahaan penyewa akan dibentuk suatu perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak, biasanya berupa kontrak kerja. Kontrak kerja ini akan menunjukan lamanya periode sewa tower, nilai kontrak sewa, dan cara pembayaran sewa. Dari kesepakatan yang tertulis pada kontrak, sejumlah nilai kontrak yang belum diterima pembayarannya dari penyewa dalam periode yang telah ditentukan diakui sebagai piutang oleh perusahaan yang menyewakan tower dan pemancar.
2
Salah satu perusahaan induk media pertelevisian yang menyediakan jasa penyewaan tower sebagai sumber pendapatannya adalah PT Jawa Pos Multimedia atau JPMC. PT Jawa Pos Multimedia merupakan salah satu bagian dari Grup Jawa Pos yang bergerak dibidang multimedia. Perusahaan ini memiliki beberapa tower pemancar salah satunya yang terbesar berada di Cipondoh, Tangerang. Tower pemancar ini disewakan kepada beberapa televisi lokal jaringan milik Jawa Pos seperti PT Banten Media Global Televisi (Banten TV), PT Padang Media Televisi (Padang TV), PT Komando Media Televisi (Kompas TV), PT Wahana Televisi Cirebon (Cirebon TV), PT Dana Pati Abinaya Investasi (Jak TV), PT Radio Bahana Sanada Dunia (RKM), dan lain sebagainya termasuk perusahaan yang tidak tergabung dalam Jawa Pos Group. Sumber pendapatan utama PT Jawa Pos Multimedia adalah berasal dari menyewakan tower dan pemancar. Hal ini menunjukan bahwa keuangan perusahaan
sangatlah
bergantung
dengan
piutang
yang
dimiliki
dari
penyewaannya. Keuangan perusahaan akan stabil saat para penyewa atau yang biasa disebut vendor membayar sewa tepat waktu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Di dalam JPMC tidak ada pemisahan divisi khusus untuk menangani bagian piutang, sehingga hal ini membuat bagian keuangan berperan penting dalam sistem piutang. Bagian keuangan perusahaan ini bertanggungjawab atas lancarnya tagihan tersebut, selain itu bagian keuangan juga bertugas untuk melakukan pencatatan piutang yang sudah diterima. Oleh karena itu, perusahaan ini menunggunakan salah satu sistem
3
penagihan piutang dalam menagih piutang dengan para penyewa untuk menjaga kestabilan keuangannya. Mengingat bahwa sewa tower merupakan sumber pendapatan utama perusahaan, bagian keuangan PT Jawa Pos Multimedia harus memperhatikan prosedur-prosedur terhadap perlakuan piutang agar dapat memaksimalkan pendapatan yang ada di dalam perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, saya memutuskan
Tugas
Akhir
dengan
judul:
“ANALISIS
PROSEDUR
PERLAKUAN PIUTANG DI PT JAWA POS MULTIMEDIA”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang menjadi latar belakang pemilihan judul penulisan Tugas Akhir, maka penulis merumuskan beberapa pertanyaan yang akan menjadi acuan dalam pengerjaan Tugas Akhir sebagai berikut : a. Bagaimana prosedur perlakuan piutang di PT Jawa Pos Multimedia? b. Apakah perlakuan piutang yang terdapat di PT Jawa Pos Multimedia sudah sesuai dengan prosedur yang ada dan kontrak kerja yang telah disepakati? c. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan prosedur perlakuan piutang yang diterapkan di PT Jawa Pos Multimedia?
4
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun beberapa tujuan dalam melaksanakan penelitian di PT Jawa Pos Multimedia adalah sebagai berikut, a. Untuk mengetahui Prosedur perlakuan piutang di dalam perusahaan tersebut. Perlakuan piutang yang disebutkan meliputi prosedur pencatatan, penagihan, monitoring, dan pengarsipan piutang. b. Untuk mengetahui kesesuaian perlakuan piutang di PT Jawa Pos Multimedia dengan prosedur yang berlaku, serta penilaian dan penagihan piutang sesuai dengan kontrak kerta. c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penerpan prosedur perlakuan piutang di dalam perusahaan. 1.3.2 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan yang menjadi obyek penelitian, dapat memberikan sumbangan pemikiran atau menjadi bahan masukan dengan akuntansi teori terutama mengenai piutang pada PT Jawa Pos Multimedia. b. Manfaat penelitian bagi penulis, dapat membantu menambah wawasan ilmu terutama bidang akuntansi keuangan baik secara teori maupun praktek langsung di dalam sebuah perusahaan. c. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan, referensi dan bahan pertimbangan serta acuan yang berguna bagi penelitian selanjutnya
5
1.4
Kerangka Penelitian Adapun kerangka penulisan dalam penelitian Analisis Prosedur Perlakuan Piutang pada PT Jawa Pos Multimedia adalah
sebagai berikut,
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian Menentukan Subjek & Objek Penelitian
Subjek Penelitian : Bagian Keuangan PT Jawa Pos Multimedia Objek Penelitian : Perlakuan Piutang di PT Jawa Pos Multimedia
Memahami Kondisi Lingkungan Perusahaan Analisis Prosedur Perlakuan Piutang
Persiapan Pelaksanaan
Menentukan Kebutuhan Data Studi Pustaka terhadap piutang Observasi/Pengamatan terhadap prosedur perlakuan piutang yang ada di perusahaan
Pengumpulan Data
Wawancara bagian keuangan PT Jawa Pos Multimedia
Dokumentasi hasil penelitian berdasarkan observasi/pengamatan dan wawancara Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi/pengamatan, wawancara, dan dokumentasi
6