BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Metode kontrasepsi jangka panjang IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR (Alat kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang sangat populer di masyarakat. Sebagian masyarakat mengenalnya dengan istilah KB spiral. Alat kontrasepsi ini memiliki efektifitas cukup tinggi, yaitu 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam satu tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 - 170 kehamilan). Meskipun alat kontrasepsi ini memiliki efektifitas yang tinggi, namun apabila penggunaannya tidak diperhatikan
justru
akan
menimbulkan
komplikasi
bagi
wanita
yang
menggunakannya. IUD tidak melindungi dari berbagai penyakit menular melalui hubungan seksual, bahkan bisa memperburuk keadaan penyakit dan menyebabkan komplikasi yang serius (Fitria, 2007; h. 373). Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jawa Tengah Tahun 2011, kasus komplikasi yang dilayani menurut metode kontrasepsi secara nasional yang terbanyak adalah IUD, sebanyak 101 kasus (58,38%) dari 173 kasus yang ada. Gambaran keluhan akseptor KB IUD akibat penggunaan kontrasepsi IUD menurut penelitian Zannah (2011) menunjukkan prosentase akseptor yang mengeluhkan terjadi leukore atau keputihan sebanyak 44,62%, merupakan keluhan terbanyak kedua setelah perubahan tekanan darah (75,38%). Sebuah
studi
dariDepartement
of
Medical
Mikrobiology,
Turki,
menyatakan bahwa penggunaan IUD dapat menyebabkan perubahan tertentu dalam ekosistem vagina dan dapat mengganggu mikroflora yang mengarah ke peningkatan kolonisasi mikroorganisme pathogen dari berbagai oportunistik. 1
Analisis Pengetahuan dan..., Titi Khusnul Khotimah, Kebidanan DIII UMP, 2013
2
Dalam penelitiannya, menunjukkan bahwa jamur Candida yang merupakan penyebab leukore atau keputihan dapat menyebabkan infeksi vagina dengan menginduksi pembentukan biofilm dalam string IUD, dan biofilm ini yang dimungkinkan terkait dengan resistensi terhadap agen anti jamur (Caliscan, et al, 2011). Menurut Nugraha (2012), hampir semua wanita Indonesia pernah mengalami keputihan seumur hidupnya minimal satu sampai dua kali. Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Keputihan dapat fisiologis ataupun patologis. Dalam keadaan normal, getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Sedangkan dalam keadaan patologis, cairan akan berwarna, berbau, jumlahnya banyak dan disertai rasa gatal atau nyeri. Keputihan patologis adalah keputihan yang disebabkan karena penyakit kanker mulut rahim, keputihan akibat stress dan karena benda asing seperti IUD atau spiral. Penyebab keputihan adalah jamur, terutama Candida albican, bakteri Gardnerella, virus dan juga parasit. Jamur dan bakteri suka hidup ditempat yang lembab. Organ genetalia wanita merupakan daerah yang tertutup dan diapit oleh kedua paha, sehingga mudah sekali berkeringat dan lembab, oleh karenanya pengetahuan dan perilaku yang buruk dalam menjaga kebersihan diri khususnya kebersihan daerah genetalia seperti cebok dengan air tidak bersih (di tempat-tempat umum: terminal, hotel, stasiun), terlambat mengganti pembalut pada saat haid, Kebiasaan cebok dengan sabun, menggunakan celana yang ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat, akan memungkinkan tumbuhnya jamur maupun bakteri yang menyebabkan leukore tersebut (Shadine, 2012; h. 4).
Analisis Pengetahuan dan..., Titi Khusnul Khotimah, Kebidanan DIII UMP, 2013
3
Sebuah studi prospektif yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi,
Mansoura
University
Hospital,
Mesir,
dalam
penelitiannya
menunjukan parasit ditemukan pada 12,64% dari pengguna IUD dan 6,9% dari pengguna non IUD. Persentase infeksi genital pada pengguna IUD meningkat dengan tingkat pendidikan rendah, daerah pedesaan, pesisir pantai, dan diantara mereka yang tidak mencuci tangan sebelum memeriksa string (Foda dan El-Malky, 2012). Dari studi awal yang peneliti lakukan di Puskesmas Wangon I pada tanggal 23 Januari 2013, diperoleh hasil dari catatan KB Puskesmas Wangon I, dari bulan Januari – Desember 2012 jumlah pengguna KB IUD sebanyak 176 akseptor. Dilakukan wawancara dengan 10 akseptor IUD, 7 akseptor diantaranya mengalami keputihan. Hal ini menunjukkan bahwa efek samping keputihan masih banyak terjadi pada pengguna kontrasepsi IUD. Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku pengguna KB IUD tentang kebersihan genetalia dengan kejadian leukore di wilayah kerja Puskesmas Wangon I.
B. Rumusan Masalah Dari uraian yang terdapat pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku pengguna KB IUD tentang kebersihan genetalia dengan kejadian leukore di wilayah kerja Puskesmas Wangon I ?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku pengguna KB IUD tentang kebersihan genetalia dengan kejadian leukore di wilayah kerja Puskesmas Wangon I. Analisis Pengetahuan dan..., Titi Khusnul Khotimah, Kebidanan DIII UMP, 2013
4
2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah: a. Mengetahui karakteristik akseptor KB IUD di wilayah kerja Puskesmas Wangon I. b. Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku akseptor KB IUD tentang kebersihan genetalia di wilayah kerja Puskesmas Wangon I. c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan dan perilaku pengguna KB IUD tentang kebersihan genetalia dengan kejadian leukore di wilayah kerja Puskesmas Wangon I. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat : a. Sebagai penerapan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah terutama metode penelitian. b. Sebagai pengalaman untuk mendalami tentang Keluarga Berencana khususnya Kontrasepsi IUD dan menerapkan ilmunya dalam praktek kebidanan. c. Mengetahui gambaran nyata adanya efek samping leukore pada pengguna KB IUD. 2. Bagi DKK Banyumas, khususnya Puskesmas Wangon I a. Sebagai bahan informasi untuk menyusun strategi operasional serta pemasaran sosial dalam upaya mengembangkan Program Keluarga Berencana. b. Sebagai program kebijakan prosedur tindakan pelayanan dan promosi kesehatan tentang Keluarga Berencana.
Analisis Pengetahuan dan..., Titi Khusnul Khotimah, Kebidanan DIII UMP, 2013
5
c. Sebagai bahan masukan dan evaluasi guna peningkatan pelayanan kontrasepsi IUD demi terciptanya metode kontrasepsi efektif dan berjangka panjang. 3. Bagi Intstitusi Universitas Muhammadiyah Purwokerto a.
Menambah wawasan dan informasi ilmiah dalam ilmu kebidanan khususnya tentang Kontrasepsi IUD.
b.
Dapat menambah wacana dan sumber referensi bagi pembaca di perpustakaan tentang hubungan pengetahuan dan perilaku pengguna KB IUD dalam menjaga kebersihan genetalia dengan kejadian leukore dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang “Analisis Pengetahuan dan Perilaku Pengguna KB IUD tentang Kebersihan Genetalia dengan Kejadian Leukore” sepengetahuan peneliti belum pernah dilakukan. Penelitian tentang gambaran keluhan akseptor KB IUD yang pernah dilakukan adalah
Penelitian dari Mahasiswi
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran Bandung oleh Zannah, dkk (2011) dengan judul Gambaran Keluhan-keluhan pada Akseptor IUD Akibat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Bandung.
Pada
penelitian
ini
didapatkan
prosentasi
akseptor
yang
mengeluhkan terjadi leukore atau keputihan sebanyak 44,62%, merupakan keluhan terbanyak kedua setelah perubahan tekanan darah 75,38%. Penelitian juga dilakukan Purba (2009) tentang Hubungan Pemakaian Intra Uterine Device (IUD) dengan Kejadian Leukore pada Akseptor KB IUD di Puskesmas Ksatria Kelurahan Siopat SUHU. Hasil penelitian ini menunjukkan
Analisis Pengetahuan dan..., Titi Khusnul Khotimah, Kebidanan DIII UMP, 2013
6
bahwa sebagian besar 51(82,3%) responden yang menggunakan kontrasepsi IUD mengalami kejadian leukoria, hanya 11 orang (17%) tidak mengalami leukoria. Kejadian keputihan pada pengguna KB IUD bisa disebabkan oleh banyak faktor, oleh karenanya berbeda dari penelitian sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku pengguna KB IUD tentang kebersihan genetalia dengan kejadian leukore di wilayah kerja Puskesmas Wangon I.
Analisis Pengetahuan dan..., Titi Khusnul Khotimah, Kebidanan DIII UMP, 2013