1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pre eklampsia adalah tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin. Ini hanya bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan. Ia menyerang hanya 1 dari 14 Ibu, dan jarang menjadi lebih serius. Bila Pre eklampsia terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup kuat untuk lahir. Karena salah satu faktor pencetus Pre eklampsia adalah obesitas, sebaiknya Ibu menjalankan pola makan sehat dengan menu seimbang (Erwin, 2009). Tekanan darah tinggi pada ibu hamil menimbulkan dampak bervariasi. Mulai dari yang ringan hingga berat. Misalnya mengganggu organ ginjal ibu hamil, menyebabkan rendahnya berat badan bayi ketika lahir, dan melahirkan sebelum waktunya. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan berkurangnya kiriman darah ke plasenta. Sudah pasti ini akan mengurangi suplai oksigen dan makanan bagi bayi. Akibatnya, perkembangan bayi pun jadi lambat, dan memicu terjadinya persalinan dini. Lebih fatal lagi, penyakit ini bisa menyebabkan lepasnya jaringan plasenta secara tiba-tiba dari uterus sebelum waktunya. Pre-eklamsi berakibat fatal jika tidak segera ditindak (Anita, 2007).
1
2
Arulkumaran A, (2005) melaporkan angka kejadian Pre eklampsia di dunia sebesar 0-13%, di Singapura 0,13-6,6%, sedangkan di Indonesia 3,48,5%. Dari penelitian Soejoenoes di 12 RS rujukan pada tahun 1980 dengan jumlah sampel 19.506, didapatkan kasus Pre eklampsia 4,78%, kasus eklamsia 0,51%, dan AKP (Angka Kematian Perinatal 10,88/1000. Penelitian yang dilakukan oleh Soejoenoes pada 2000 di 12 RS Pendidikan di Indonesia, didapatkan kejadian Pre eklampsia-eklamsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,9 kali lebih besar dibandingkan dengan kehamilan normal). Kematian ibu memang menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi Kesehaatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Setelah perdarahan dan infeksi, Diagnosa dini Pre eklampsia dan Eklampsia amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati Pre eklampsia ringan agar tidak berlanjut menjadi Eklampsia. Dan tidak menyebabkan kematian maternal dan perinatal (Mochtar, 2002). Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah Pre eklampsia (PE), angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian Pre eklampsia
berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka
kematian ibu yang diakibatkan Pre eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi. Di negara maju angka kejadian Pre eklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%, sedangkan angka kematian ibu yang
3
diakibatkan Pre eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi. Pre eklampsia salah satu sindrom yang dijumpai pada ibu hamil di atas 20 minggu terdiri dari hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema (Amelda, 2009). Di Indonesia menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2009 Angka Kematian Ibu ( AKI ) masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. (SDKI, 2009). Kejadian Pre eklampsia dikatakan sebagai masalah kesehatan masyarakat apabila Case Fatality Rate (CFR) Pre eklampsia mencapai 1,4 sampai 1,8%. Penyebab preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti, bukan hanya satu faktor melainkan beberapa faktor dan besarnya kemungkinan preeklampsia akan menimbulkan komplikasi yang dapat berakhir dengan kematian. Akan tetapi untuk mendeteksi preeklampsia sedini mungkin dengan melalui antenatal secara teratur mulai trimester I sampai dengan trimester III dalam upaya mencegah preeklampsia menjadi lebih berat. (Manuaba. 2008) Faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil diantaranya umur, paritas, riwayat penyakit. Umur seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi (Ruswana, 2007).
4
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila berat badan tak diketahui maka dipakai umur kehamilan, yaitu 24 minggu. (Sarwono, 2005). Riwayat penyakit sebelumnya juga merupakan fsktor terjadinya pre eklampsia pada ibu hamil. Penyakit yang diderita sebelumnya bisa berupa diabetes mellitus, dan hipertensi. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2006 tercatat 224 jiwa per 100.000 kelahiran Hidup. Angka kematian ibu yang disebabkan karena Pre eklampsia sebesar 12,8% dan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2010 angka kejadian Pre eklampsia sebesar 10,2% (Dinkes Aceh, 2012). Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh penulis tahun 2012 jumlah pasien yang mengalami pre eklampsia yaitu 63 orang (30%) di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. Sedangkan pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai dengan Mei berjumlah 35 orang (20%). Menurut asumsi peneliti ibu yang ada riwayat penyakit sebelumya bisa menyebabkan pre eklampsia terutama pada usia kehamilan 20 minggu. Ibu yang mengalami pre eklampsia bisa menyebabkan kehamilan yang berisiko tinggi, terutama pada usia kehamilan 20 minggu, untuk mencegah pre pre eklamsia bagi ibu hamil salah satunya bisa dilakukan dengan rajin mengkonsumsi probiotik (bakteri baik). Dalam sebuah studi, wanita hamil yang sering mengkonsumsi susu atau makanan dengan kandungan probiotik
5
akan mengurangi kemungkinan menderita komplikasi kehamilan akhir atau preeklamsia. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh 2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
b.
Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
6
c.
Untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
D. Manfaat Penelitian Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Lahan Penelitian Sebagai referensi atas data yang telah ada, untuk mengkaji dan mengembangkan informasi tentang kesehatan khususnya mengenai hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia. 2. Bagi Pendidikan Sebagai sumber bacaan di Instansi Jurusan Kebidanan dan menjadi bahan atau data dasar bagi penelitian lebih lanjut 3. Bagi Peneliti Sebagai penerapan materi kebidanan yang diperoleh selama pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kejadian Pre eklampsia. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia khususnya di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
7
E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil. Penelusuran literature terdapat beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian ini antara lain 1.
Budisuari, M (2007) tentang
faktor yang berhubungan dengan
kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Desa Karang Bendo Yogyakarta, dengan hasil bahwa ada hubungan umur, paritas dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil (p≤0,05), persamaan penelitian ini dengan penelitian Budisuari adalah pada variabel, yaitu sama-sama menggunakan variable umur dan paritas sementara perbedaannya adalah penelitian Bbudisuari menggunakan desain cross sectional 2.
Maria (2009) Hubungan Umur Ibu dan Riwayat Preeklamsi dengan kejadian preeklamsi di Desa Sidorejo Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan dan berbanding lurus antara umur ibu dan riwayat penyakit dengan kejadian preaklamsi (p≤0,05), persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Maria
adalah
sama-sama
menggunakan variabel umur dan riwayat penyakit dan mengunakan desain case control sementara perbedaanya adalah pada variabel paritas.
8
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Konsep Pre eklampsia 1. Pengertian Pre eklampsia Pre eklampsia merupakan suatu kondisi spersifik kehamilan di mana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Pre eklampsia merupakan suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak sistem dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria (Bobak, dkk, 2005). Pre eklamsi merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya (Rustam, 2008). Pre eklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah Umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer, 2008). Pre eklamsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Winkjosastro, 2002). Eklamsia merupakan serangan konvulsi yang mendadak atau suatu kondisi yang dirumuskan penyakit hipertensi yang
8
9
terjadi oleh kehamilan, menyebabkan kejang dan koma, (kamus istilah medis, 2001). Pre eklampsia merupakan serangan kejang yang diikuti oleh koma, yang terjadi pada wanita hamil dan nifas (Sarwono, 2006). 2. Penyebab Pre eklampsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia. Tanda dan gejala timbul hanya selama hamil dan menghilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasi wanita yang akan menderita Pre eklampsia. Akan tetapi, ada beberapa faktor resiko tertentu yang berkaitan dengan perkembangan penyakit: primigravida, grande multigravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas. Kira-kira 85% Pre eklampsia terjadi pada kehamilan pertama. Pre eklampsia terjadi pada 14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 25%. Pre eklampsia ialah suatu penyakit yang tidak terpisahkan dari Pre eklampsia ringan sampai berat, sindrom HELLP, atau eklampsia (Bobak, dkk., 2005). Menurut Mochtar (2007) etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh karena itu disebut “penyakit teori”, namun belum ada memberikan jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai sebagai penyebab Pre eklamsi adalah teori “iskemia plasenta”. Namun teori ini belum dapat menerangkan
10
semua hal yang bertalian dengan penyakit ini. Teori yang dapat diterima haruslah dapat menerangkan: a.
Mengapa frekuensi menjadi tinggi pada : primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa
b.
Mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya kehamilan, umumnya pada triwulan III
c.
Mengapa terjadi perbaikan keadaan penyakit, bila terjadi kematian janin dalam kandungan
d.
Mengapa frekuensi menjadi lebih rendah pada kehamilan berikutnya
e.
Penyebab timbulnya hipertensi, proteinuria, edema, dan konvulsi sampai koma. Dari hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa bukan hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang menyebabkan Pre eklamsi dan eklamsi. Menurut
Manuaba (2008) dijumpai
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi kejadian Pre eklamsi dan eklamsi di antaranya : a.
Jumlah primigravida, terutama primigravida muda
b.
Distensi rahim berlebihan : hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa.
c.
Penyakit yang menyertai hamil : diabetes mellitus, kegemukan.
d.
Jumlah umur ibu di atas 35 tahun Teori iskemia plasenta dianggap dapat menerangkan berbagai
gejala Pre eklamsi dan eklamsi : a. Kenaikan tekanan darah b. Pengeluaran protein dalam urin
11
c. Edema kaki, tangan sampai muka d. Terjadinya gejala subjePenelitianf : 1) Sakit kepala 2) Penglihatan kabur 3) Nyeri pada epigastrium 4) Sesak napas 5) Berkurangnya urin e. Menurunnya kesadaran wanita hamil sampai koma f. Terjadi kejang Pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan angiotensin, renin, dan aldosteron, sebagai kompensasi sehingga peredaran darah dan metabolisme dapat berlangsung. Pada Pre eklamsi dan eklamsi, terjadi penurunan angiotensin, rennin dan aldosteron, tetapi dijumpai edema, hipertensi dan proteinuria (Manuaba, 2008). Berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas akan diserap ke dalam sirkulasi, yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap angiotensin II, rennin, dan aldosteron, spasme pembuluh darah arteriol dan tertahannya garam dan air (Manuaba, 2008). Menurut Manuaba, (2008) Teori iskemia daerah implantasi plasenta, didukung kenyataan sebagai berikut : a.
Pre eklamsi dan eklamsi lebih banyak terjadi pada primigravida, hamil ganda, dan mola hidatidosa.
b.
Kejadiannya makin meningkat dengan makin tuanya umur kehamilan.
12
c.
Gejala penyakit berkurag bila terjadi kematian janin.
3. Tanda dan Gejala Pre Eklampsia Biasanya tanda-tanda Pre eklamsi timbul dalam urutan : pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada Pre eklamsi ringan tidak ditemukan gejalagejala subyePenelitianf. Pada Pre eklamsi berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah-muntah. Gejala-gejala ini ditemukan pada Pre eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklamsi akan timbul. Tekanan darah pun meningkat lebih tinggi, edema menjadi lebih umum, dan proteinuria bertambah banyak (Manuaba, 2008). a.
Pre eklampsia ringan. 1.
Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
2.
Tekanan darah diastolik 90 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
3.
Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam satu minggu.
4.
Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkay kualifikasi positif 1 sampai positif 2 pada urin kateter atau urin aliran tengah (Manuaba, 2008).
b. Pre eklampsia berat Bila salah satu diantara gejala atau tanda diketemukan pada ibu hanil sudah dapat digolongkan Pre eklampsia berat :
13
1) tekanan darah 160/110 mmHg. 2) oliguria, urin kurang dari 400cc/24jam. 3) proteinuria lebih dari 0.3 gr/liter. 4) keluhan
subyek
penelitian;
nyeri
epigastrium,
gangguan
penglihatan, nyeri kepala, oedem paru dan sianosis, serta gangguan kesadaran. 5) Pemeriksaan ; kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan pada retina dan trombosit kurang dari 100.000/mm Peningkatan gejala dan tanda Pre eklampsia berat memberikan petunjuk akan terjadi eklampsia. Pre eklampsia pada tingkat kejang disebut eklampsia (Manuaba, 2008). 4. Cara Pencegahan Pre
eklampsia
merupakan
komplikasi
kehamilan
yang
berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu pencegahan dan diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan menurunkan angka kesakitan dan kematian (Saifuddin, 2002). Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini Pre eklampsia dan dalam hal itu dilakukan penanganan dengan sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pengawasan yang baik pada wanita hamil. Informasi tentang manfaat istirahat dan diet berguna untuk pencegahan (Saifuddin, 2002). Menurut Saifuddin, (2002) untuk mencegah Pre eklampsia dapat dilakukan dengan :
14
a.
Non Medikal 1) Restriksi gram : tidak terbuat penelitian dapat mencegah terjadinya Pre eklampsia 2) Pengawasan antenatal yang teratur 3) Suplementasi diet yang mengandung : a) Minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh, misalnya omega-3 PUFA b) Antioksidan : vitamin C, vitamin E, B-karoten, CoQ10, NAcetylcysteine, asam lipoit c) Elemen logam berat : zink, magnesium, kalsium d) Tirah baring
b.
Medikal 1) Diuretik : tidak terbuat penelitian mencegah terjadinya Pre eklampsia bahkan memperberat hipovolemia 2) Anti hipertensi tidak terbuat penelitian mencegah terjadinya preeklamsi 3) Kalsium : 1500-2000 mg/hari, dapat dipakai sebagai suplemen pada resiko tinggi terjadinya pre eklampsi, meskipun belum terbuat penelitian bermanfaat mencegah Pre eklampsia 4) Zink : 200 mg/hari (POGI, 2005)
5. Komplikasi Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha utama ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita Pre eklampsia.
15
Berikut adalah beberapa komplikasi yang ditimbulkan pada Pre eklampsia berat dan Pre eklampsia ( Bobak, 2005) : a) Solusio Plasenta Biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada Pre eklampsia b) Hipofibrinogemia Kadar fibrin dalam darah yang menurun c) Hemolisis Penghancuran dinding sel darah merah sehingga menyebabkan plasma darah yang tidak berwarna menjadi merah. d) Perdarahan Otak Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal penderita Pre eklampsia e) Kelainan Mata Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung selama seminggu, dapat terjadi f)
Edema Paru Pada kasus Pre eklampsia, hal ini disebabkan karena penyakit jantung.
g) Nekrosis Hati Nekrosis periportal pada Pre eklampsia, eklamsi merupakan akibat vasopasmus anterior umum. Kelainan ini diduga khas untuk Pre eklampsia. h) Sindrome Hellp Haemolisis, peningkatan enzim hati dan trombosit rendah
16
i)
Kelainan Ginjal Kelainan berupa endoklrosis glomerulus, yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotial tubulus. Ginjal tanpa kelainan struktur lain, kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
j)
Komplikasi lain Lidah tergigit, trauma dan faktur karena jatuh akibat kejang-kejang preumania
aspirasi,
dan
DIC
(Disseminated
Intravascular
Cozgulation) k) Prematuritas Dismaturitas dan kematian janin intro uteri. B. Ibu Hamil 1. Definisi Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses alami yang terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, yang tumbuh berkembang selama 270-290 hari atau 30-40 minggu. Masa kehamilan dibagi kedalam 3 trimester dimana pada masing-masing trimester tersebut akan terjadi pertumbuhan janin yang berbeda (Wiknjosastro, 2001).
2. Tanda dan gejala kehamilan Menurut Wiknjosastro, (1999) : a.
Tanda Presumptif / Tanda Tidak Pasti Kehamilan 1) Amenorea. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
17
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi. 2) Nausea dan emesis. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum. 3) Mengidam. Sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan. 4) Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada temat-tempat ramai, biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu. 5) Mamma menjadi tegang dan membesar. 6) Anoreksia. Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. 7) Sering kencing, terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. 8) Obstipasi, terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormone steroid. 9) Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. 10) Epulis, suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada triwulan pertama. 11) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir
18
b. Tanda Positif / Tanda Pasti Kehamilan Menurut Ronardy (2005) : 1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba juga pada bagian-bagian janin. 2) Adanya denyut jantung janin, didengar dengan stetoskop monoral, dicatat dan didengar dengan alat doppler, dicatat dengan alat foto electrocardiogram dan dapat dilihat pada ultrasonografi. 3) Kelihatan tulang-tulang janin pada foto rontgen. c. Diferensial Diagnosis Kehamilan Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan (Wiknjosastro, 2001) : 1) Hamil palsu (pseudocyesis), gejala dapat sama dengan kehamilan seperti amenorea, perut membesar, mual, dan muntah. Namun pada pemeriksaan uterus tidak membesar tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative. 2) Mioma Uteri, perut membesar dan rahim membesar, namun pada perabaan rahim teraba padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negative dan tidak dijumpai pada tanda-tanda kehamilan lainnya. 3) Kista Ovarii, perut membesar bahkan tambah lama tambah besar, namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa. 4) Vesika urinaria dengan retention urinae.
19
C. Faktor yang Mempengaruhi Pre Eklampsia 1. Umur Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah Umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada Umur madya, individu akan lebih berperan penelitian dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju Umur tua, selain itu orang Umur madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada Umur ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup : semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya Umur, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya Umur. Dalam penelitian ini menggunakan teori perkembangan psikososial Erikson untuk mengklasifikasikan umur dimana dalam teori ini umur dibagi dalam delapan tahap perkembangan. Dan yang sesuai dengan penelitian ini
20
ada tiga tahap perkembangan psikososial, yaitu: dewasa muda Adolesence (< 21 tahun), dewasa awal (Early adult-hood 21-35 tahun), dan dewasa pertengahan Young and the midlle adult-hood (> 35 tahun) (Niven, 2000). 2. Paritas Menurut Chapman (2001) paritas adalah jumlah kelahiran yang pernah dialami ibu dengan mencapai viabilitas. Ditinjau dari tingkatannya paritas dikelompokkan menjadi tiga antara lain: a.
Paritas rendah atau primipara Paritas rendah meliputi nullipara (jumlah anak 0) dan primipara (jumlah anak 2)
b. Paritas sedang atau multipara Paritas sedang atau multipara digolongkan pada hamil dan bersalin dua sampai empat kali. Pada paritas sedang ini, sudah masuk kategori rawan terutama pada kasus-kasus obstetrik yang jelek, serta interval kehamilan yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun c.
Paritas tinggi Kehamilan dan persalinan pada paritas tinggi atau grande multipara, adalah ibu hamil dan melahirkan di atas 5 kali. Paritas tinggi merupakan paritas rawan oleh karena paritas tinggi banyak kejadian-kejadian obstetri patologi yang bersumber pada paritas tinggi, antara lain :plasenta praevia, perdarahan postpartum, dan lebih memungkinkan lagi terjadinya atonia uteri. Pada paritas tinggi bisa terjadi Pre eklamsi ringan oleh karena paritas tinggi banyak terjadi pada ibu Umur lebih 35 tahun
21
Sedangkan menurut Manuaba (2008) paritas atau para adalah wanita yang pernah melahirkan dan di bagi menjadi beberapa istilah : a) Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali b) Multipara yaitu wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali c) Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali (Manuaba, 2008) Adapula sumber yang didapat dari wikipedia terdapat beberapa istilah tentang paritas yaitu : 1) Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan satu kali atau melahirkan untuk pertama kali 2) Multipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari satu kali Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Primipara dan gravida pada Umur di atas 35 tahun merupakan kelompok risiko tinggi untuk toksemia gravidarum. Kematian maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklamsi (Winkjosastro, 2002). Paritas dapat mempengaruhi kecemasan di mana paritas merupakan faktor yang bisa dikaitkan dengan psikologis. Perlu mendapat perhatian, bahwa dua golongan wanita dalam masa ini diliputi oleh perasaan cemas, yakni :
22
a) Wanita yang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan dalam kehamilan-kehamilan
atau
persalinan-persalinan
sebelumnya
dan
primigravida yang pernah mendengar tentang pengalaman-pengalaman mengerikan dari wanita-wanita lain. b) Multipara yang sudah lanjut umurnya dan mengalami kehamilan dan persalinan yang normal dan lancar. Kecemasan dan kekhawatiran yang timbul pada wanita ini tidak terhadap dirinya sendiri, melainkan terhadap janin yang sedang dikandung dan terhadap anak-anak lainnya (Prawirohardjo, 2001). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arystiawati (2007) menunjukkan bahwa ibu primipara (yang baru pertama kali melahirkan) mempunyai tingkat kecemasan 60% lebih tinggi dibandingkan ibu grandemultipara (yang sudah melahirkan >4 kali). 3. Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar dan majalah mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
23
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. Menurut Notoatmodjo (2010) sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, semakin banyak sumber informasi yang diperoleh maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki media informasi untuk komunikasi massa. Menyatakan bahwa sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi,merangsang pikiran dan kemampuan, menambah pengetahuan. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (Surat kabar, Majalah, Buku), media elektronik (Tv, Radio, Internet) dan melalui tenaga kesehatan seperti pelatihan dan penyuluhan yang diadakan (Dokter, Perawat, Bidan). 4. Usia kehamilan Usia kehamilan adalah lamanya kehamilan ibu. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester) : kehamilan triwulan I antara 0-12 minggu, kehamilan triwulan II antara 12-28 minggu dan kehamilan triwulan III antara 28-40 minggu ( Manuaba, 2008). Kehamilan berlangsung selama 40 minggu, dengan perhitungan bahwa satu bulan berumur 28 hari. Kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42 minggu. Pada kehamilan berumur 20 minggu berisiko terjadi komplikasi kehamilan sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada plasenta. Komplikasi tersebut antara lain : hamil dengan diabetes melitus, hamil dengan hipertensi, hamil yang lewat waktu dan komplikasi hamil, pre eklampsi dan eklamsi.
24
Pre eklamsi kerap terjadi saat hamil, akibat tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin, setelah kehamilan berusia 20 minggu. Meski hanya peningkatan tekanan darah, tapi dapat berakibat fatal yang memungkinkan terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi yang dikanduung. Preeklamsi akan hilang saat melahirkan, sehingga bila pre eklamsi terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup untuk lahir. Pre eklamsi biasanya menjangkiti wanita hamil ketika usia kandungannya memasuki 20 pekan. Meski pada wanita hamil yang sehat dan tak menderita sakit tekanan darah tinggi sekalipun. D. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin di teliti, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur maka konsep tersebut harus digambarkan ke dalam sub-sub variabel (Arikunto, 2006). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konsep berikut ini:
25
Resiko
Penelitian mulai disini
Umur Paritas Riwayat Penyakit
Kasus Ibu Pre Eklampsia
Kasus ibu tidak mengalami pre eklampsia
Umur Paritas Riwayat Penyakit
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
E. Hipotesa 1. Ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh 2. Ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh 3. Ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat analitik dengan pendekatan case control. Untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. B. Populasi dan sampel. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang pernah memeriksa kehamilan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012 ke Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memeriksa kehamilan dan menderita pre eklampsia untuk kelompok kasus berjumlah 63 orang, sedangkan ibu yang memeriksa kehamilan tidak menderita pre eklampsia untuk kelompok kontrol berjumlah 63 orang. Untuk kelompok kasus dan kontrol diambil berdasarkan data yang ada di RS Kesdam Banda Aceh C. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh, pemilihan tempat penelitian merupakan tempat bertugas peneliti sampai saat ini. 26
27
2. Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2013. D. Pengumpulan data 1.
Teknik Pengumpulan data Data yang dikumpulkan meliputi: a. Data Primer Data primer dikumpulkan langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri dari umur, paritas dan riwayat penyakit. b. Data Skunder Data sekunder berupa data terkait dengan penelitian yang di dapat dari Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
2.
Instrumen Penelitian Adapun alat pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dalam bentuk pernyataan yang terdiri dari data demografi yang meliputi uur dan pendidikan. Sedangkan data khusus yaitu umur ibu, paritas, riwayat penyakit serta kejadian pre eksklamsia.
28
E. Definisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional 2
1 Kejadian Pre eklampsia
Proses terjadinya pre eklampsia pada ibu hamil
Umur Ibu
Lamanya hidup ibu hamil yang dihitung dari sejak lahir sampai saat dilakukannya pengumpulan data Banyaknya persalinan yang pernah dialami oleh ibu
Paritas
Riwayat penyakit
Penyakit yang dialami oleh ibu pada saat kehamilan
Cara ukur
Alat ukur
Skala
Hasil ukur
4
3
5
6
Variabel Dependen
Check list
Buku registrasi pasien
Ordinal
- Pre Eklampsia (kasus) - Tidak Pre eklampsia (kontrol)
Ordinal
Berisiko Tidak Berisiko
Buku registrasi pasien dengan melihat paritas ibu
Ordinal
Primipara Multipara/Grande multipara
Buku registrasi pasien dengan melihat riwayat penyakit ibu
Ordinal
Ya Tidak
Variabel Independen Check list Buku registrasi Beresiko jika pasien dengan (<20 tahun dam > 35 melihat umur ibu tahun) Tidak beresiko jika (20- 34 tahun) Check list Primipara jika baru pertama kali melahirkan Multipara jika lebih dari 2-3 kali melahirkan Grande multipara jika lebih dari 3 kali melahirkan Check list Ya, jika mempunyai riwayat penyakit sebelumnya Tidak, jika tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya
F. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data
Setelah data yang diperoleh, maka selanjutnya data tersebut diolah melalui beberapa tahap sebagai berikut (Budiarto, 2003): a.
Editing Setelah pengumpulan data, dilakukan pemeriksaan kembali terhadap instrumen pengumpulan data (kuesioner), mengoreksi kesalahan-
29
kesalahan dalam pengisian atau pengambilan data. Pada tahap ini data telah dikumpulkan lalu dilakukan pengecekan identitas responden, mengecek kelengkapan data dan tidak ditemukan data yang missing (hilang). b.
Coding Memberikan nomor pada setiap item pertanyaan lembaran kuesioner. Hal ini juga dilanjutkan dengan memberi kode pada responden penelitian untuk memudahkan pengelompokkan data.
c.
Transferring Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden pertama sampai dengan responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam master tabel dan data tersebut diolah sesuai dengan subvariabel yang diteliti.
d.
Tabulating Pengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori yang telah dibuat untuk tiap-tiap subvariabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan membaca dan menginterpretasikan hasil penelitian yang telah dilakukan.
2. Analisa Data a.
Analisa Univariat
30
Untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian data dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif (Sudjono,2004)
p
f x100% n
Keterangan : P = Angka persentase f = Frekuensi jawaban sampel n = Banyaknya sampel b.
Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini akan dilihat melalui nilai Odd Ratio (OR).
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada 63 orang responden yang mengalami pre eklampsia (control) dan juga pada 60 orang responden yang tidak pre eklampsia (kasus) di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh didapat hasil sebagai berikut : 1. Univariat a. Kejadian Pre Eklampsia Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013 No
Kejadian Pre Eklampsia 1. Pre Eklampsia 2. Tidak Pre Eklampsia Jumlah Sumber: Data Sekunder tahun 2013
Frekuensi
%
63 63 126
50 50 100
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa ibu yang mengalami kejadian pre eklampsia yaitu sebanyak 63 orang (50%) dan tidak pre eklampsia sebanyak 63 orang (50%) di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
32
b. Umur Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013 No 1. 2.
Umur Frekuensi Berisiko 62 Tidak Berisiko 64 Jumlah 126 Sumber: Data Sekunder Tahun 2013
% 49,2 50,8 100
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa responden yang umur tidak beresiko yaitu 64 orang (50,8%) terhadap kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh.olah ta c. Paritas Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 No Paritas Frekuensi 1. Primipara 70 2. Multipara/Grande 56 Jumlah 126 Sumber: Data Sekunder Tahun 2013
% 55,6 44 100
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang mempunyai paritas primipara yaitu 70 orang (55,6%) terhadap kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. olah t d. Riwayat Penyakit Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 No Riwayat Penyakit Frekuensi 1. Ya 65 2. Tidak 61 Jumlah 126 Sumber: Data Sekunder tahun 2013
% 51,6 48,4 100
33
(Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa responden yang mempunyai riwayat penyakit yaitu sebanyak 65 orang (51,6%) terhadap terhadap kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh 2. Analisa Bivariat a. Umur dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Tabel 5.5 Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 Umur
Pre Eklampsia
Pre Eklampsia f % 1. Berisiko 49 79,0 2. Tidak Berisiko 14 21,9 Sumber: Data Sekunder tahun 2013 N o
Tidak Pre Eklampsia f % 13 21,0 50 78,1
Total f 62 64
% 100 100
P value
OR
0,000
5,745
Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 62 orang ibu yang umur berisiko ternyata 49 orang (79,0%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 62 orang ibu yang umur tidak berisiko terntaya 50 orang tidak pre eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan umur ibu yang berisiko mengalami pre eklampsia 5,7 kali lebih besar dibandingkan dengan umur ibu yang tidak berisiko di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
34
b. Paritas dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Tabel 5.6 Hubungan Paritas Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 Paritas
Pre Eklampsia
Pre Eklampsia f % 1. Primipara 36 51,4 2. Multipara/Grande 27 48,2 Sumber: Data Sekunder tahun 2013 N o
Tidak Pre Eklampsia F % 34 48,6 29 51,8
Total f 70 56
% 100 100
P value
OR
0,858
0,563
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa dari 70 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 36 orang (51,4%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 56 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 29 orang (51,85) tidak pre eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia (p=0,858) dan ibu yang mempunyai paritas primipara mempunyai resiko 0,5 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan ibu yang multipara/grande di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. c. Riwayat Penyakit dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Tabel 5.7 Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013
No
Riwayat Penyakit
Pre Eklampsia Pre Eklampsia F %
1. Ya 48 73,8 2. Tidak 15 24,6 Sumber: Data Sekunder tahun 2013
Tidak Pre Eklampsia f % 17 46
26,2 75,4
Total f
%
65 61
100 100
P Value
OR
0,000
3,877
35
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden dari 65 responden yang mempunyai riwayat penyakit ternyata 48
orang (73,8%) mengalami pre
eklampsia dan dari 61 orang responden yang tidak mempunyai riwayat penyakit ternyata 46 orang (75,4%) tetapi tidak pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Kota Banda Aceh.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit 3,8 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
B. Pembahasan 1. Umur dengan Kejadian Pre Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 orang ibu yang umur berisiko ternyata 49 orang (79,0%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 62 orang ibu yang umur tidak berisiko terntaya 50 orang tidak pre eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan umur ibu yang berisiko mengalami pre eklampsia 5,7 kali lebih besar dibandingkan dengan umur ibu yang tidak berisiko
di Poli Kebidanan Rumah Sakit
Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Wahyuny (2013) tentang Faktor resiko kejadian preeclampsia di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah
36
Makassar tahun 2011-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu (p= 0,000 OR 3,734 95% CI: 1,878-7,423); paritas (p= 0,000 OR 3,425 95% CI: 1,731 - 6,774), pemeriksaan kehamilan (ANC) (p= 0,003 OR 2,729 95% CI: 1,395-5,339) berisiko secara bermakna sedangkan faktor Obesitas (p= 0,417 OR 2,375 95% CI: 0,421-13,392) dan olahraga (p= 0,705 OR 1,563 95% CI: 0,337-7,242) tidak bermakna. Umur adalah determinan yang paling berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia (OR = 2,492). Penelitian ini menyarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilannya secara teratur dan rutin untuk meminimalkan risiko kejadian preeklampsia dan kepada petugas kesehatan agar melaksanakan pelayanan antenatal secara maksimal sesuai standard Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah Umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada Umur madya, individu akan lebih berperan penelitian dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju Umur tua, selain itu orang Umur madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada Umur ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup : semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tidak
37
dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya Umur, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya umur. Menurut asumsi peneliti mayoritas responden yang mempunyai umur berisiko ternyata mengalami pre eklampsia. hal ini menunjukkan bahwa ibu yang sudah mempunyai umur berisiko (<20 tahun dan >35 tahun) sangat berisiko terhadap kejadian pre eklampsia, namun tidak semua ibu juga yang mempunyai umur < 20 tahun mengalami pre eklampsia. 2. Paritas dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa dari 70 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 36 orang (51,4%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 56 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 29 orang (51,85) tidak pre eklampsia.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia (p=0,858) dan ibu yang mempunyai paritas primipara mempunyai resiko 0,5 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan ibu yang multipara/grande di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Rian (2011) tentang Hubungan antara primigravida dengan pre eklampsia di RSU Bhakti Yudha
38
Depok Periode Januari 2006 – Desember 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara primigravida dengan pre eklampsia dan primigravida memiliki risiko 2,3 kali lebih besar terkena pre eklampsia dibandingkan dengan multigravida. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Primipara dan gravida pada Umur di atas 35 tahun merupakan kelompok risiko tinggi untuk toksemia gravidarum. Kematian maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklamsi (Winkjosastro, 2002). Menurut asumsi peneliti mayoritas responden yang mempunyai paritas primipara ternyata mengalami pre eklampsia. hal ini menunjukkan bahwa ibu yang baru pertama kali mempunyai resiko terhadap kejadian pre eklampsia, ttetapi tidak ibu primipara mengalami kejadian pre eklampsia. 3. Riwayat Penyakit dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dari 65 responden yang mempunyai riwayat penyakit ternyata 48 orang (73,8%) mengalami pre eklampsia dan dari 61 orang responden yang tidak mempunyai riwayat penyakit ternyata 46 orang (75,4%) tetapi tidak pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Kota Banda Aceh.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan ibu yang mempunyai
39
riwayat penyakit 3,8 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Kiswatin (2009) tentang pengaruh pre eklampsia terhadap kejadian persalinan preterm di RSU dr. Soetomo Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu pre eklampsia mempunyai resiko lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak preeklampsia. Komplikasi persalinan preterm dapat ditangani dengan adanya pelaksanaan deteksi dini pada selama kehamilan berlangsung.
Pre eklamsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Winkjosastro, 2002). Eklamsia merupakan serangan konvulsi yang mendadak atau suatu kondisi yang dirumuskan penyakit hipertensi yang terjadi oleh kehamilan, menyebabkan kejang dan koma, (kamus istilah medis, 2001). Pre eklampsia merupakan serangan kejang yang diikuti oleh koma, yang terjadi pada wanita hamil dan nifas (Sarwono, 2006). Menurut asumsi mayoritas responden mempunyai riwayat penyakit ternyata mengalami pre eklampsia, hal ini menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai riwayat penyakit lebih besar berisiko mengalami pre eklampsia. pre eklampsia terjadi pada ibu yang sebelumnya mempunyai riwayat penyakit.
40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan OR=5,745. 2. Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,858 dan OR=0,563. 3. Ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan OR=3,877
B. Saran 1. Lahan Penelitian Diharapkan bagi lahan penelitian agar dapat menambahkan literature yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia. 2. Jurusan Kebidanan Bagi
Jurusan
Kebidanan
agar
dapat
menambahkan
referensi
untuk
menambahkan pengetahuan mahasiswa khususnya tentang kejadian pre eklampsia pada ibu hamil.
41
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia khususnya di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
42
DAFTAR PUSTAKA Amelda, 2009 Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Kolinesterase Pada Perempuan Usia Subur Di Daerah Pertanian. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Amin,
2009. Preeklamsi ibu hami. http//;www.tempo.co.id/medika /arsip/preeklasia. Diakses pada tanggal 15 Januari 2012
Ananta, 2004. Pre eklampsi Pada Wanita Hamil, , Jakarta: Aneka Ilmu Anita, 2007. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Dan Angka Kematian Ibu Pada Penderita Pre eklampsia dan Eklampsia. Medan: USU Repository. Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta:Bina. Aksara. Arulkumaran, A, 2005. Antioksidan untuk Mencegah Pre eklampsia, Jakarta: Rhineka Ilmu Arystiawari. 2007. Tips Libatkan Suami Saat Persalinan Remaja. Rosdakarya. Jakarta Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta :EGC. Budiarto, 2003. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus di Perusahaan Penerbangan “X” Usahawan, No. 03 Tahun 2010, Maret Chapman, 2001. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Melahirkan, Buku Kedokteran, Jakarta Cuningham, 2006. Obstetri William Volume 1-2 edisi 21. Jakarta: EGC Dinkes NAD, 2008. Profil Kesehatan. Dinkes Erwin, 2009. Hipentensi Pada Kehamilan dan Pencegahannya, Jakarta: Rhineka Cipta. Mansjoer, 2001. Pre eklampsia dan Faktor yang Mempengaruhinya, Semarang: Aneka Ilmu, Manuaba, 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC _______, 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
43
Mochtar, 2002. Sinopsis Obstetri, Penerbit EGC, Jakarta _______, 2007. Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Soetomo Niven, 2000. Psikologi Kesehatan : Pengatar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain. Terjemahan Agung Waluyo. Edisi kedua. EGC. Jakarta Notoatmodjo, 2010. Ilmu Kesehatan masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ____________, 2010. Promosi kesehatan teori dan Aplikasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ____________, 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ____________, 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Prawirohardjo, 2002. Pengobatan Pre eklampsi Berat / Eklampsia, Jakarta: Rhineka Cipta POGI, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC. Riduwan, 2003. Dasar-dasar Statistik. Alfabeta, Bandung Rustam, 2008. Penyakit Hipertensi dalam Kehamilan, Jakarta: Rosydakarya Remaja. Sabri & Hastono, 2008. Statistika Penelitian. Pustaka Buana. Bandung Saifuddin, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal .Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sarwono, 2004. Ilmu Kebidanan, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo. SDKI,
2009. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2003/2004. http://www.datastatistik-indonesia.com/sdki/ . 16 Januari 2013
Shennan & Chappel, 2001. Issu Mutakhir Tentang Komplikasi Kehamilan (Preeklampsia Dan Eklampsia). Available from : http://ridwanamiruddin.files.wordpress.com/2007/09/current-barupreeklamsi.doc. [ Accesed 26 Januari 2013]
44
Sisdiknas, 2000. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. BSNP Sudjono,2004. Statistik dalam Penelitian, Tarsito, Bandung. Wiknjosastro, H, 2002. Ilmu Kandungan, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo.
45
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Oleh
MAYANG SARI NIM: 121010210016
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN BANDA ACEH TAHUN 2013
46
Lampiran 1 LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Saudara/Saudari Responden Penelitian DiTempat Dengan Hormat Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mayang Sari NIM : 121010210016 Adalah mahasiswa Akademi Kebidanan Yayasan U’Budiyah Banda Aceh, yang akan mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skipsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan. Adapun judul Penelitian yaitu: “ Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh” Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian pada saudari (Bidan), kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika saudari bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman atau paksaan bagi saudari, dan jika terjadi hal-hal yang memungkin saudari untuk tidak mengundurkan diri dan menyetujuinya, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab dengan sesengguhnya dan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan yang saya sebarkan pada surat ini. Atas perhatian dan kesediaan ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih. Akademi Kebidanan Yayasan U’Budiyah Banda Aceh Peneliti
MAYANG SARI NIM : 121010210016
47
Lampiran 2 LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun bahwa bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Akademi Kebidanan Yayasan U’Budiyah Banda Aceh. Nama : Mayang Sari NIM : 121010210016 Judul : “ Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh” Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian serta dapat mendukung perkembangan dan kemajuan ilmu kebidanan di Indonesia dan Di Provinsi Aceh khusunya. Demikian pernyataan-pernyataan persetujuan menjadi responden dari saya semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Banda Aceh, Juli 2013 Responden
(
)
48
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH
A. Karakteristik Responden 1.
Umur Ibu
:
2.
Usia Kehamilan
:
3.
Pendidikan Terakhir
:
4.
Paritas
:
5.
Penyakit yang menyertai kehamilan adalah
6.
a.
Diabetes mellitus
b.
Kegemukan
Pre eksklampsia a.
Ringan
: 140 mmHg
b.
Berat
: 160 mmHg
49
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Banda Aceh, Oktober 2013 Pembimbing
(Ns. IMELDA, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An)
MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH
(CUT ROSMAWAR, SST)
iv
50
PENGESAHAN PENGUJI JUDUL
: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH
NAMA MAHASISWA : MAYANG SARI NIM
: 121010210016 MENYETUJUI: PEMBIMBING
Ns. IMELDA, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An PENGUJI I
PENGUJI II
ARLAYDA SKM, MPH
CUT YUNIWATI, SKM, M.Kes
MEYETUJUI KETUA STIKES U’BUDIYAH
MENGETAHUI KETUA PRODI D-IV KEBIDANAN
MARNIATI,SE,M.Kes
Tanggal lulus
CUT ROSMAWAR, S.ST
2013
51
KATA PENGANTAR
v
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, serta selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan berkat dan karunaia-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh” Penulisan Skripsi ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan di STIKes U’Budiyah Banda Aceh Dalam penyelesaian Skripsi ini peneliti telah banyak menerima bimbingan dan bantuan serta dorongan dari Ibu Ns. IMELDA, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, arahan, bimbingan dan dukungan mulai dari awal sampai dengan selesainya penulisan. Oleh karena itu, melalui kata pengantar ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Bapak Dedi Zefrizal, S.T, selaku Ketua Yayasan U’budiyah Indonesia 2. Ibu Marniati, SE,M.Kes selaku ketua Stikes U’Budiyah Banda Aceh. 3. Ibu Cut Rosmawar, SST, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh 4. Bapak dan Ibu dosen serta staf Akademik pada Akademi Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh. 5. Kepala Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
v
52
6. Keluarga tercinta serta saudara-saudara peneliti yang telah memberi dorongan dan doa demi kesuksesan. 7. Teman-teman seangkatan yang telah banyak membantu sehingga terselesainya penulisan ini. Penulis menyadari penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini dimasa yang akan datang. Harapan penulis semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan ke arah yang lebih baik. Amin ya rabbal a’lamin............. Banda Aceh,
April 2013
Peneliti
vi
53
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ABSTRAK ......................................................................................................... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................... iii KATA PENGANTAR....................................................................................... iv DAFTAR ISI...................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix BAB I
PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6 E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8 A. Konsep Pre Eklampsia ................................................................... 8 B. Ibu Hamil ....................................................................................... 16 C. Faktor yang Mempengaruhi Pre Eklampsia................................... 19 D. Kerangka Konsep ........................................................................... 24 E. Hipotesa.......................................................................................... 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26 A. Jenis Penelitian .............................................................................. 26 B. Populasi dan Sampel...................................................................... 26 C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 26 D. Pengumpulan Data ......................................................................... 27 E. Definisi Operasional....................................................................... 28 F. Pengolahan dan Analisa Data ........................................................ 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 31 A. Hasil Penelitian .............................................................................. 31 B. Pembahasan ................................................................................... 35 BAB V PENUTUP........................................................................................... 40 A. Kesimpulan .................................................................................... 40 B. Saran .............................................................................................. 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN vi
54
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Definisi Operasional ...................................................................... 28
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kejadain Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 31
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013 .......................... 31
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013... 32
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 32
Tabel 5.5
Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 33
Tabel 5.6
Hubungan Paritas Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 34
Tabel 5.7
Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013................................................................ 34
vii
55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka konsep Penelitian ............................................................ 24
viii
56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembaran Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 : Lembaran Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian Lampiran 4 : Surat Izin Melakukan Penelitian Lampiran 5 : Surat Sudah Selesai Melakukan Penelitian Lampiran 6 : Master Tabel Lampiran 7 : Output SPSS
ix