BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Masalah Perkembangan internet telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai
transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Transaksi melalui internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Internet sebagai media elektronik mutakhir yang menunjang e-commerce (electronic commerce) mengalami pertumbuhan pesat. Perkembangan bisnis internet semakin berkembang pesat baik di Indonesia maupun di dunia dengan meningkatnya pengguna internet dan juga perkembangan globalisasi. Banyak sekali strategi pemasaran internet digunakan para pemasar internet untuk menjual produk atau jasa yang mereka miliki. Transaksi melalui internet banyak diminati karena kebanyakan orang tidak lagi mempunyai banyak waktu untuk pergi berbelanja dan memilih-milih produk ke mall, butik, toko dan tingkat aktivitas masyarakat sekarang ini jauh lebih tinggi. Dengan adanya promosi penjualan melalui internet konsumen bisa memilih produk-produk yang dibutuhkan kapan saja, di mana saja, tanpa harus keluar rumah. Teknik promosi ini jelas lebih efisien dan efektif. Umumnya harga jual melalui internet lebih murah dibandingkan kita berbelanja di mall, butik atau toko. Banyak orang beranggapan bahwa pemasaran internet adalah segala hal yang berhubungan dengan mencari uang di internet, yang sebetulnya hal ini tidak benar. Perlu diketahui bahwa ratusan bahkan ribuan program mencari uang di internet adalah kegiatan
1
Universitas Sumatera Utara
2
yang dilarang dan merupakan kecurangan alias penipuan yang hanya menguntungkan untuk orang-orang tertentu saja. Kegiatan pemasaran internet umumnya meliputi atau berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan produk periklanan, pencarian prospek atau pembeli dan penulisan kalimat-kalimat pemasaran atau copywriting. Pemasaran internet atau e-pemasaran ini secara umum meliputi kegiatan pembuatan desain web (web design), periklanan dengan menggunakan baner, promosi perusahaan lewat mesin pencari informasi (mesin pencari), surat elektronik atau e-surat (e-mail), periklanan lewat e-surat (email advertising), pemasaran afiliasi (affiliate marketing), advertensi interaktif (interactive advertising), dll. Intinya, pemasaran yang berhasil adalah pemasaran yang memberikan kebutuhan dasar pengguna internet: informasi. Langkah pertama pemasar internet tentu saja adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan seputar jasa atau produk yang akan dipasarkan. Langkah berikutnya adalah bagaimana mendatangkan pengunjung, membentuk kesan atas produk atau jasa tersebut baru langkah terakhir mendapatkan penjualan dari jasa atau produk yang dipasarkan. Sementara strategi internet marketing yang ter-revolusioner adalah melalui media facebook. Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat
Universitas Sumatera Utara
3
e-surat suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini. Hingga Februari 2010, facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia, dan facebook menjelma menjadi situs nomor dua yang paling sering dikunjungi di dunia setelah google. (http://www.mail-archive.com/
[email protected]/msg01635.html). Menurut data dari CheckFacebook.com, total pengguna facebook pada tahun 2009 di seluruh dunia mencapai 314 juta lebih, sedangkan di Indonesia mencapai 11,75 juta (sekitar 3,72% dari total pengguna Facebook seluruh dunia). Pengguna terbanyak berada di kisaran umur 18-24 tahun (40,1%) disusul rentang usia 25-34 tahun (25,3%) dan tempat ketiga diduduki rentang usia 14-17 tahun (21%). Selain untuk pertemanan, facebook juga memberi fasilitas kepada anggota atau penggunanya untuk melakukan bisnis secara gratis, misalnya pemasaran produk-produk. Salah satu produk yang banyak dipasarkan dan dipromosikan di facebook adalah produk fashion seperti pakaian wanita. Pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu mengenakan pakaian dalam setiap aktivitas. Pakaian berfungsi untuk menutupi aurat, memberi kenyamanan, melindungi tubuh dari panas atau dingin. Dan sebagai tambahannya, pakaian digunakan untuk mempercantik diri. Berbeda dengan tas atau sepatu yang berfungsi sebagai kebutuhan pelengkap. Tas atau sepatu ini disebut sebagai pelengkap karena manusia bisa saja beraktivitas tanpa keduanya. Seseorang dapat dikenal karena penampilan, tingkah laku, suara, cara berpakaian, kesukaan dan lain sebagainya. Pemilihan busana yang tepat disertai pelengkap busana yang
Universitas Sumatera Utara
4
sesuai mempunyai arti besar dalam penampilan seseorang. Busana yang serasi dan menarik dapat menambah simpati dan rasa kagum dari orang-orang di sekelilingnya. Berbusana tidak sekedar mengenakan pakaian, pemilihan busana yang tepat sesuai untuk kesempatan dan sesuai pula dengan kepribadian pemakainya, menjadikan penampilan seorang wanita sangat mengesankan. Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini dua hal yang saling berkaitan untuk menuju suksesnya pemasaran. Di sini harus ada keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha marketing. Teknik promosi yang digunakan ketika melakukan kegiatan promosi penjualan di facebook, yaitu dengan sering update status yang isinya menawarkan atau tentang promo yang sedang berjalan seperti diskon 10%, harga lebih murah, dan promo lainnya; tagged foto ke teman-teman; membuat album-album foto yang menarik; membuat tampilan produk yang menarik seperti menggunakan model yang cantik atau background foto yang menarik; keterangan produk dibuat secara detail seperti bahan produk, warna, panjang, ukuran pinggang, stok produk yang masih tersedia, dan masih banyak lagi; memberikan informasi ongkos kirim ke seluruh kota di Indonesia dan keterangan lainnya seperti misalnya, barang dikirim setelah uang ditransfer, berapa kali pengiriman barang dilaksanakan dalam sebulan; menggunakan kalimat-kalimat yang menarik dan terkesan akrab serta kekeluargaan seperti misalnya menggunakan kata “sis” (dimaksud sister), “say” (dimaksud sayang), “bu.” Di bawah ini contoh gambar promosi penjualan pakaian wanita di facebook.
Universitas Sumatera Utara
5
Gambar 1 Halaman Depan Maria Collections
Gambar 2 Contoh Album Maria Collections
Universitas Sumatera Utara
6
Dari kedua gambar di atas kita dapat melihat teknik promosi penjualan pakaian wanita ini bertujuan untuk menarik perhatian dan menumbuhkan minat beli teman-teman yang menjadi sasaran promosi penjualan kita atau menarik perhatian orang untuk menjadi teman kita di facebook. Semakin banyak kita mempunyai teman di facebook, semakin besar peluang produk terjual banyak. Para produsen di facebook juga harus mampu meyakinkan temanteman yang merupakan konsumen dan menumbuhkan minat membeli. Mampu meyakinkan bahwa produk-produk tersebut berkualitas dan bukan merupakan suatu penipuan. Minat membeli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. Jika diulas mengenai timbulnya suatu minat, dapat juga dipahami bahwa minat beli merupakan pertemuan antara stimulus (pemasaran) dan respon konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya tarik pada konsumen, maka akan tercipta sebuah respon positif. Seberapa kuat minat beli sangat tergantung pada kuat lemahnya sebuah stimulus dalam memberikan daya tarik pada konsumen yang berimplikasi pada sebuah keputusan pembelian. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu hasrat atau keinginan pembeli yang muncul dalam pribadi seseorang untuk membeli beberapa jumlah atau unit-unit produk atau merek tertentu, dalam periode waktu tertentu pula, di mana rencana tersebut terbentuk melalui proses keputusan atau pemilihan. Dari keterangan di atas, peneliti tertarik dengan maraknya penjualan atau promosi pakaian wanita di facebook. Ketertarikan peneliti lebih ke arah penelitian tentang minat beli konsumen. Mengacu pada data CheckFacebook.com bahwa jumlah pengguna facebook terbanyak berada dikisaran umur 18-24 tahun, yang dengan kata lain berada di kalangan mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
7
Peneliti memutuskan untuk meneliti mahasiwa dikalangan FISIP USU Medan. Karena mengingat jumlah mahasiswa USU yang cukup besar, dan peneliti mempunyai keterbatasan waktu serta dana. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Facebook dan Minat Beli pada Mahasiswi FISIP USU Medan”.
I.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: “Apakah terdapat minat beli mahasiswi FISIP USU Medan terhadap promosi penjualan pakaian wanita di facebook?”
I.3.
Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka peneliti membatai masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut: 1.
Penelitian ini untuk mencari apakah promosi penjualan pakaian wanita di facebook dapat menumbuhkan minat beli mahasiswi FISIP USU Medan.
2.
Promosi yang diteliti adalah promosi pakaian wanita di facebook bulan April 2010.
3.
Objek penelitian adalah mahasiswi FISIP USU angkatan 2008-2009.
4.
Penelitian berlokasi di kampus FISIP USU, Jl. A. Sofyan, Medan.
Universitas Sumatera Utara
8
I.4.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menggambarkan tentang promosi penjualan pakaian wanita di Facebook dalam menumbuhkan minat beli dikalangan mahasiswi FISIP USU Medan.
2.
Untuk mengetahui intensitas mahasiswi FISIP USU mengakses promosi penjualan pakaian wanita di facebook.
3.
Untuk mengetahui manfaat promosi penjualan pakaian wanita di Facebook di kalangan mahasiswi FISIP USU Medan.
I.5.
Manfaat Penelitian
1.
Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang diterima penulis selama menjadi mahasiswi FISIP USU Medan, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap promosi penjualan melalui internet.
2.
Secara akademis, diharapkan dapat menarik peneliti lain untuk meneruskan penelitian di bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Pemasaran.
3.
Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para pengusaha yang berbisnis melalui internet dalam meningkatkan promosi bisnisnya.
I.6.
Kerangka Teori
I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa Komunikasi adalah hal yang paling wajar dalam pola tindakan manusia, tetapi juga paling komplit dan rumit. Komunikasi sudah berlangsung semenjak manusia lahir, dilakukan
Universitas Sumatera Utara
9
secara wajar dan leluasa seperti halnya bernafas, ketika harus membujuk, membuat tulisan, mengemukakan pikiran dan menginginkan orang lain bertindak sesuai dengan harapan kita, barulah kita sadari bahwa komunikasi adalah sesuatu yang sulit dan berbelit. Sejak tahun empat puluhan atau tepatnya era 1930-1960, defenisi-defenisi komunikasi telah banyak diungkap. Ketika itu, para ahli di Amerika Serikat mulai merasakan kebutuhan akan “Science of Communication”, diantaranya adalah Carl I Hovland, seorang sarjana psikologi yang menaruh perhatian pada perubahan sikap. Menurutnya komunikasi merupakan suatu proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan). Menurut Rogers bersama D. Lawrance Kincaid (1981) (dalam Cangara, 2005: 19) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Pendapat lain dari David K. Berlo dari Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat (Bymer, 1965 dalam Cangra, 2005: 3). Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop (Effendy, 1992:13). Gerbner menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dari distribusi yang berlandaskan teknolgi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki
Universitas Sumatera Utara
10
orang dalam masyarakat industri. Sedikit berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Bittner; bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang (dalam Rakhmat, 1998:188). Effendy (1993:50) mendefinisikan komunikasi massa sebagai penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan.
I.6.2. Bentuk-Bentuk Media Massa Media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber/ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu (dalam Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala, 2004: 103).
I.6.2.1. Media Massa Tradisional Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa dimana terdapat ciri-ciri seperti: a.
Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
b.
Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
Universitas Sumatera Utara
11
c.
Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima.
d.
Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
Macam-macam media massa tradisional a.
surat kabar
b.
majalah
c.
radio
d.
televisi
e.
film (layar lebar)
I.6.2.2. Media Massa Modern Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang mediamedia lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti: a.
Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (misalnya melalui SMS atau internet)
b.
Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
c.
Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
d.
Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
e.
Penerima yang menentukan waktu interaksi
Universitas Sumatera Utara
12
I.6.3. Komunikasi Pemasaran Pemasaran (Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
I.6.4. Promosi Penjualan Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran, selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang pembelian konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan biasanya merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang peningkatan permintaan secepatnya (Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, di mana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.
I.6.5. Pemasaran Internet Pemasaran internet atau e-pemasaran (Bahasa Inggris: internet marketing atau emarketing atau online marketing), adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media internet atau jaringan world wide web (www). Kata e dalam e-pemasaran ini berarti elektronik (electronic) yang
Universitas Sumatera Utara
13
artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik lewat internet atau jaringan cyber. Dengan munculnya teknologi internet dalam beberapa tahun ini, banyak istilah baru yang menggunakan awalan e-xxx, seperti halnya: e-surat, e-business, e-gov, esociety, dan lain-lain. Premis pemikiran kerangka pemasaran di internet adalah sama dengan era pemasaran dan teknologi dulu. Suatu era yang didominasi oleh teknologi baru dan menciptakan kemampuan pemasaran baru. Pengadopsi terdahulu melakukan aplikasi-aplikasi ini pertama sekali. Kerangka pemasaran di internet menjadi penting ketika hal tersebut merubah cara bisnis pada umumnya dan tipe pelanggan beroperasi. Nilai yang baru, produktivitas, status, dan kenikmatan yang dihasilkan memberikan keputusan akan kepentingannya.
I.6.6. Facebook Facebook adalah website jaringan sosial di mana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School diluncurankan pertama kali pada 4 Februari 2004 dan awalnya hanya untuk siswa Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League.
Universitas Sumatera Utara
14
I.6.7. Minat Beli Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada suatu produk tertentu (Winkell, 1999). Sedangkan Poerwadarminto (1995), mendefenisikan minat sebagai kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Dalam melakukan segala kegiatan, individu sangat dipengaruhi oleh minat terhadap kegiatan tersebut sehingga dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk lebih mencurahkan perhatiannya (Rustam, 1987). Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta menyenangkan (Woodworth & Marquis, 1961). Sedangkan menurut Shalahuddin (1991), minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, maka minat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan, dengan kata lain bahwa minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat membeli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalamnya konsumen itu sendiri. Menurut jurnal yang ditulis oleh Triatmanto (2003), mengatakan bahwa promosi juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, hal ini dikarenakan promosi menjadi sarana pengenal produsen terutama mengenai produk-produk dan fasilitas yang dimiliki produsen. Selain itu, promosi juga merupakan media komunikasi antara produsen dengan konsumen, seorang konsumen memutuskan untuk membeli apabila mengetahui informasi lengkap yang bisa didapat melalui berbagai program promosi. Hardjono (1998), menyatakan bahwa minat dibedakan menjadi dua bagian yaitu minat subyektif dan minat obyektif. Minat subyektif adalah perasaan senang atau tidak
Universitas Sumatera Utara
15
senang pada obyek yang didasarkan pada pengalaman, sedangkan minat obyektif merupakan reaksi menerima atau menolak pada obyek atau kegiatan di sekitarnya.
I.6.8. Teori S-O-R Model komunikasi yang cocok dengan penelitian ini adalah model S-O-R. Model SO-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response, ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan kognasi. Menurut stimulusiresponse ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: a) Pesan (Stimulus, S) b) Komunikan (Organism, O) c) Efek (Response, R) Model ini dirumuskan sebagai berikut: Stimulus (Promosi penjualan pakaian wanita di facebook)
Organism (Mahasiswi FISIP USU) • Perhatian • Pengertian • Penerimaan
Response (Minat beli)
Gambar 3 Model Teori S-O-R
Universitas Sumatera Utara
16
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate. Dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a) Perhatian b) Pengertian c) Penerimaan Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
I.7
Kerangka Konsep Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam
memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai serta perumusan kerangka konsep merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesisi penelitian (Nawawi, 1995:40).
Universitas Sumatera Utara
17
Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. (Singarimbun, 1995: 33) Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya.
Agar
konsep-konsep
dapat
diteliti
secara
empiris,
maka
harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas: promosi penjualan pakaian wanita di facebook 2. Variabel terikat: minat beli mahasiswi FISIP USU
I.8
Model Teoritis Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk
menjadi suatu model teoritis sebagai berikut: Variabel Bebas (X) Promosi penjualan pakaian wanita di facebook
Variabel Terikat (Y) Minat beli mahasiswi FISIP USU
Gambar 4 Model Teoritis
I.9
Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat variabel
operasional yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
18
Tabel 1 Variabel Operasional VARIABEL BEBAS 1.
Variabel Bebas (X) Promosi penjualan pakaian wanita di Facebook
VARIABEL OPERASIONAL 1. Bentuk penyajian promosi penjualan - Foto - teks 2. Isi pesan - Informasi melalui status - Kejelasan pesan - Tata cara transaksi 3. Jam promosi penjualan 4. Frekuensi promosi penjualan 5. Intensitas promosi penjualan
2.
Variabel Terikat (Y) Minat Beli Mahasiswi FISIP USU
1. Perhatian - Frekuensi melihat promosi penjualan 2. Pengertian - Memahami dan mengerti isi promosi penjualan - Manfaat promosi penjualan 3. Penerimaan - Minat untuk membeli
3.
Karakteristik Responden
1. Nama 2. Usia 3. Tahun masuk akademi 4. Jurusan 5. Uang saku/pendapatan 6. Frekuensi pemakaian internet 7. Frekuensi membuka facebook
Universitas Sumatera Utara
19
I.10.
Definisi Variabel Operasional
I.10.1 Variabel Bebas 1.
Bentuk penyajian promosi penjualan o
Foto adalah gambar diam, yang dihasilkan oleh kamera yang merekam suatu obyek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu.
o
Teks adalah informasi yang dituliskan untuk memperjelas foto, misalnya detail produk seperti bahan pakaian, ukuran, warna, harga produk dan lain-lain.
2.
Isi pesan o
Informasi melalui status adalah informasi mengenai produk yang dituliskan pada status di account facebook, misalnya informasi produk yang sedang diskon, produk-produk baru yang tersedia dan lain-lain.
o
Kejelasan pesan adalah cara penyampaian informasi produk yang digunakan oleh penjual. Biasanya pesan dikemas sedemikian rupa agar menarik bagi calon pembeli.
o
Tata cara transaksi adalah aturan-aturan yang harus diikuti dan dipatuhi oleh pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli melalui facebook.
3.
Jam promosi penjualan adalah waktu terbaik yang umumnya digunakan untuk melakukan promosi penjualan.
4.
Frekuensi promosi penjualan adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu melalui status di account facebook, foto yang di-tag ke wall calon pembeli.
5.
Intensitas promosi penjualan adalah tingkatan kekuatan atau efek dari promosi penjualan. Misalnya: tumbuh rasa ingin tahu dari calon pembeli untuk melihat lebih lanjut foto-foto yang di tag.
Universitas Sumatera Utara
20
I.10.2 Variabel Terikat 1.
Perhatian o
Frekuensi melihat promosi penjualan adalah seberapa sering calon pembeli melihat promosi penjualan produk di facebook.
2.
Pengertian o
Memahami dan mengerti isi promosi adalah pemahaman dan pengertian mahasiswi sebagai calon pembeli dalam melihat promosi penjualan produk di facebook.
o
Manfaat promosi penjualan adalah kegunaan yang dirasakan mahasiswi sebagai calon pembeli dengan adanya promosi penjualan di facebook.
3.
Penerimaan adalah stimulus atau pesan yang sampaikan kepada calon pembeli, mungkin diterima atau mungkin ditolak. o
Minat untuk membeli adalah keinginan yang kuat atau rasa ingin tahu calon pembeli untuk membeli promosi penjualan produk di facebook.
I.10.3 Karakteristik Responden 1.
Nama adalah identitas responden.
2.
Usia adalah umur responden saat mengisi kuesioner. Tingkatan umur responden yang akan dijadikan sampel yaitu 18-24 tahun.
3.
Tahun masuk akademi adalah tahun masuk responden di FISIP USU Medan. Tahun masuk yang dijadikan sampel yaitu 2008-2009.
4.
Jurusan adalah dari jurusan mana responden berasal.
5.
Uang saku/pendapatan adalah uang yang diberikan orangtua kepada responden atau untuk mahasiswi yang sudah bekerja penghasilan selama sebulan.
Universitas Sumatera Utara
21
6.
Frekuensi pemakaian internet adalah seberapa sering responden memakai internet dalam sehari.
7.
Frekuensi membuka facebook adalah seberapa sering responden membuka facebook dalam sehari.
Universitas Sumatera Utara