1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara sedang berkembang, permasalahan dalam perburuhan yang menyangkut tentang upah masih m...
Latar Belakang Indonesia sebagai negara sedang berkembang, permasalahan dalam
perburuhan yang menyangkut tentang upah masih menjadi permasalahan yang kompleks. Dimana upah minimum menjadi tolak ukur untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dengan memakai standar kebutuhan hidup layak. Penetapan tingkat upah minimum yang dilakukan pemerintah guna melindungi kaum buruh ditunjukkan dengan adanya undang-undang ketenagakerjaan yang mengatur hal tersebut. Kebijakan penetapan upah minimum oleh pemerintah merupakan kebijakan yang serba dilematis. Dimana pemerintah harus menyeimbangkan antara kesejahteraan buruh dan keberlangsungan produksi dari suatu perusahaan. Disisi lain pemerintah juga menjaga kestabilan perekonomian nasional yang akan terjadi akibat dari penetapan upah minimum tersebut Pembangunan ekonomi suatu negara yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan tercermin dari peningkatan pendapatan yang diterima masyarakatnya. Salah satu syarat yang harus dipenuhi agar terjadi pembangunan adalah pemenuhan kebutuhan dasar dari masyarakat yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan dan keamanan. Kebutuhan dasar masyarakat dapat dicapai dari pendapatan yang diterimanya melalui bekerja. Untuk melindungi pekerja agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, pemerintah menetapkan tingkat upah minimum yang diterima oleh buruh. Hal ini dimaksudkan untuk
Universitas Sumatera Utara
mencapai pemerataan pendapatan yang merupakan tujuan dari pembangunan ekonomi. Penetapan upah minimum merupakan suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi tingkat upah yang diterima pekerja. Dimana hal ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mayarakat yang salah satu didalamnya adalah buruh. Upah minimum merupakan standar minimum yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk memberikan upah kepada pekerja. Besarnya upah yang diterima pekerja baik secara regional/wilayah (propinsi atau kabupaten/kota) dan secara nasional adalah berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan hidup layak pada suatu daerah atau wilayah. Masalah pengupahan dalam dinamika ketenagakerjaan merupakan hal yang tidak ada habisnya. Hampir setiap tahunnya para buruh melakukan aksi menuntut kenaikan upah minimum yang disebabakan oleh rendahnya tingkat upah minimum yang ada di Indonesia. Tuntutan kenaikan upah minimum ini dilakukan oleh para buruh didasari oleh upah minimum yang diterima belum dapat memenuhi kebutuhan hidup layak para buruh. Secara umum upah memiliki kedudukan strategis baik bagi para pekerja, perusahaan maupun kepentingan nasional. Bagi para pekerja upah merupakan pendapatan yang digunanakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, keluarganya dan juga digunakan sebagai motivasi untuk meningkatkan produktivitas. Bagi perusahaan, upah merupakan biaya produksi yang dikeluarkan sebagai imbalan jasa kepada para pekerja dimana hal tersebut akan mengurangi pendapatan perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan akan menetapkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
upah yang paling minimum sehingga pendapatan atau laba yang diterima perusahaan dapat ditingkatkan. Bagi pemerintah, upah merupakan sarana untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan. Pemerintah juga berperan sebagai stabilisator dalam hubungan kedua belah pihak antara buruh dan pengusaha. Dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 dalam pasal 88 ayat (4) mengamanatkan bahwa pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2013 pemerintah menaikkan tingkat upah minimum propinsi di sejumlah wilayah di Indonesia yang sangat signifikan. Upah minimum propinsi 2013 naik rata-rata 18,9% dari tahun 2012. Kenaikan upah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu upah minimum yang diterima oleh buruh belum memenuhi 100% KHL dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh. Berikut ini adalah data upah minimum dan tingkat inflasi kota Medan dari tahun 2011-2013 : Tabel 1.1 Upah minimum dan inflasi kota Medan tahun 2010-2013 Tahun 2010 2011 2012 2013
Upah Minimum Kota Medan Rp 1.100.000 Rp 1.197.000 Rp 1.285.000 RP 1.650.000
Inflasi Kota Medan (%) 7.65 3.54 3.79 10.09
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Disnaker kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Penetapan upah minimum yang setiap tahunnya mengalami peningkatan akan menciptakan inflasi yang disebut inflasi dorongan biaya (cost-push inflation). Kenaikan upah minimum yang tidak sebanding dengan tingkat inflasi akan mengakibatkan ketidakstabilan dalam perekonomian suatu negara. Dimana jika kenaikan tingkat upah yang diterima lebih rendah daripada tingkat inflasi akan menyebabkan upah riil yang menurun dan dapat mengakibatkan daya beli masyarakat menurun atau terjadi kelesuan ekonomi yang dapat menghambat terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jika kenaikan upah lebih tinggi dari tingkat inflasi akan mengakibatkan jumlah uang beredar bertambah banyak yang memicu kenaikan harga-harga barang dikarenakan daya beli masyarakat yang meningkat. Hal tersebut secara simultan akan meningkatkan tingkat inflasi yang lebih tinggi pula. Posisi pemerintah yang serba dilematis, disatu sisi ingin meningkatkan kesejahteraan para buruh melalui peningkatan upah minimum. Di sisi lain kestabilan perekonomian harus dijaga yaitu kestabilan tingkat inflasi. Inflasi sebagai salah satu indikator makroekonomi yang tingkat kestabilannya harus dijaga agar perekonomian berjalan baik. Dimana inflasi yang terkendali dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perekonomian. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kestabilan tingkat inflasi merupakan faktor utama dalam kestabilan perekonomian suatu daerah/wilayah. Dimana tingkat inflasi dapat dipengaruhi oleh kenaikan upah minimum. Sebaliknya kenaikan tingkat inflasi dalam jangka panjang akan mengakibatkan kenaikan upah minimum. Oleh karena itu penulis tertarik meneliti mengenai masalah hubungan
Universitas Sumatera Utara
kenaikan upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan dengan judul “Analisis kausalitas antara upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan”. 1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah
yang dikemukakan sebagai dasar kajian dalam penelitian yang akan dilakukan, yaitu : 1. Apakah terdapat hubungan kointegrasi antara upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan? 2. Apakah terdapat hubungan kausalitas (timbal balik) antara upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan ? 1.3.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hubungan jangka panjang antara upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan. 2. Untuk mengetahui hubungan kausalitas antara upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan. 1.3.2. Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan bagi pemerintah maupun bagi instansi-instansi terkait. 2. Sebagai referensi bagi peneliti yang mengkaji hal yang sama. 3. Sebagai alat menambah wawasan bagi peneliti yang berkaitan dengan hubungan kausalitas antara kenaikan upah minimum dan tingkat inflasi di kota Medan