BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peran sanitasi dalam kesehatan masyarakat memiliki dampak yang cukup vital, sanitasi yang tidak sehat dan buruk dapat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit. Penyakit akibat sanitasi yang belum optimal salah satunya adalah diare. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, provinsi dengan insiden diare tertinggi adalah Aceh, Papua, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Banten. Salah satu penyebab penyakit diare adalah pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum memadai. Perkembangan Sanitasi di Bali berdasarkan Riskesdas tahun 2013 menunjukkan angka yang sudah baik, namun pada beberapa daerah masih belum mencakup sanitasi total, salah satunya di Kabupaten badung. Berdasarkan hasil wawancara dengan kelian Dinas Banjar Jempanang dan pelaksana program (15 November 2014), kondisi sanitasi di Banjar Jempanang belum sepenuhnya bisa diakses oleh masyarakat. Sarana tersebut mencakup sarana air bersih dan jamban yang memadai serta sarana lainnya. Banyak masyarakat yang masih melakukan perilaku buang air besar sembarangan dan masih banyaknya masyarakat membuang sampah sembarangan. Berdasarkan kondisi tersebut, masyarakat di Jempanang sebagaian besar belum melakukan pola hidup bersih dan sehat sehingga diperlukan suatu intervensi untuk mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sehat melalui upaya peningkatan sanitasi. Peran pemerintah dalam meningkatkan sanitasi dilaksanakan melalui Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Penerapan STBM berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 mengenai pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku melalui penekanan pada pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang disebut dengan STBM. Program
STBM
merupakan adopsi dari keberhasilan pembangunan sanitasi total dengan menerapkan model Community Led Total Sanitation (CLTS). Sejak Januari sampai Mei 2007, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia merancang proyek PAMSIMAS yang berpedoman pada pelaksanaan STBM di 115 kabupaten. Hal yang mendorong, beberapa LSM untuk mengadopsi pendekatan tersebut. Selain Pemerintah, pihak LSM maupun perusahaan-perusahaan swasta di indonesia juga memiliki peran dalam penanggulangan permasalahan sanitasi. Salah satunya yaitu PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal yang tergabung dalam AQUA Grup. AQUA Grup
memliki
komitmen untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di wilayah operasionalnya. Hal tersebut dibuktikan dengan menerapkan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Pada tahun 2006, Perusahaan mengembangkan payung inisiatif keberlanjutan yang disebut AQUA Lestari. AQUA Lestari memiliki empat pilar, yaitu; pelestarian air dan lingkungan, praktik perusahaan ramah lingkungan, pelibatan dan pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan distribusi produk. Empat pilar tersebut diwujudkan dengan melaksanakan berbagai program sosial dan lingkungan dari hulu hingga wilayah hilir. Implementasi program dilakukan berdasarkan kebutuhan dan keterlibatan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Program sosial dan lingkungan yang salah satunya di laksanakan CSR PT. Tirta Investama-Mambal adalah program Ayung Lestari. Program Ayung Lestari dibentuk dengan tujuan yaitu terbentuknya Banjar Konservasi yang dilaksanakan di Kecamatan Petang dengan lingkup wilayah pelaksanaan Banjar Jempanang Desa Bilok Sidan, Banjar Bukian Banjar Tinggan, Banjar Kiadan Desa Plaga. Pada Program Ayung Lestari dilaksanakan dua unit program yaitu; WASH, Pertanian Sehat, dan Konservasi. Pada unit program WASH dilaksankan program penyediaan sarana air bersih dan peningkatan sanitasi masyarakat melalui pendekatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dengan
pemberdayaan masyarakat. Program WASH dilaksanakan di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan. Program WASH Di Banjar Jempanang Dimulai Pada Tahun 2014. Output dari program adalah tersedianya sarana air bersih untuk masyarakat Banjar Jempanang Desa Bilok Sidan serta masyarakat mendapatkan prinsip – prinsip STBM dalam kehidupan sehari – hari. Sejauh ini pencapaian dari program WASH selama program berjalan di Banjar Jempanang adalah akses air bersih dengan tehnologi kincir air, terbentuknya KPSAB (kelompok pengelolaan sarana air bersih) Jempanang, Pembentukan kader sanitasi di Banjar Jempanang, terbangunnya 14 jamban dari 23 KK yang belum memiliki jamban di Banjar Jempanang, dan promosi STBM. (Laporan Bulanan Program Ayung Lestari, 2014). Dalam pelaksanaan dan evaluasi program di Banjar Jempanang ditemukan suatu permasalahan yaitu pelaksanaan pemicuan STBM pilar tiga yang berfokus pada pengelolaan air minum rumah tangga, pilar empat yang berfokus pada pengelolaan sampah rumah tangga, dan pilar lima yang berfokus pada pengelolaan limbah cair rumah tangga belum berjalan sehinnga akan sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan dari program. Selain tiga pilar yang belum dilaksanakan, belum dilakukan penelusuran lebih lanjut mengenai bagaimana tingkat kepuasan dari masyarakat selaku penerima program terkait dengan bagaimana partisipasi mereka nanti dalam penerapan pilar tiga, pilar empat, dan pilar lima dari STBM. Tingkat kepuasan merupakan salah satu faktor yang mendukung keberlanjutan dari program pemberdayaan. Berdasarkan penelitian Satyani dan Dwipayanti (2013), indikator kepuasan dapat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat, pendampingan fasilitator, nilai dan manfaat. Penelitian Priyatno dkk. (2014) juga menyatakan adanya pengaruh variabel SDM yaitu pendamping atau fasilitator terhadap keberhasilan program STBM. Sejauh ini penelitian terkait pengukuran tingkat kepuasan pelaksanaan program peningkatan sanitasi berbasis pendekatan STBM sudah dilakukan oleh Satyani dan Dwipayanti (2013) di desa Muntigunung, Karangasem. Selain penelitian tersebut, belum ada penelitian
yang mengukur tingkat kepuasan masyarakat dalam program yang hampir sama terutama program yang diinisiasi oleh pihak swasta (PT.Tirta Investama-Pabrik Mambal) sehingga diperlukan penelitian terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap program sanitasi total berbasis masyarakat corporate social responsibility PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung tahun 2015.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan bahwa partisipasi dan keterlibatan masyarakat berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat terhadap program STBM CSR PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal. untuk itu perlu mengukur tingkat kepuasan masyarakat melalui tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat terhadap program
1.3 Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah tingkat kepuasan masyarakat berdasarkan tingkat partisipasi, sikap, frekuensi pemakaian sarana, gambaran pendampingan, serta nilai dan manfaat terhadap program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ?
1.4 Tujuan Studi 1.4.1 Tujuan Umum Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap program STBM di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung tahun 2015.
1.4.2 Tujuan Khusus 1.
Mengetahui hubungan pendampingan, partisipasi, dan sikap terhadap pemakaian sarana pada program STBM di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung tahun 2015..
2.
Mengetahui hubungan pendampingan, partisipasi, dan sikap terhadap nilai dan manfaat pada program STBM di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung tahun 2015.
3.
Mengetahui hubungan indikator kepusan terhadap keberlanjutan program STBM di Banjar Jempanang Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung tahun 2015..
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran mengenai STBM menjadi tolak ukur untuk metode-metode pemicuan dan pelaksanaan program agar berjalan efektiv. 2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian terkait STBM.
1.5.2 Manfaat Praktis 1. Hasil studi ini dapat digunakan sebagai data dalam perencanaan program pemicuan STBM. 2. Membantu mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap program STBM CSR PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal. 3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi tim CSR PT. Tirta Investama dalam perencanaan dan pelaksanaan program STBM.
1.6 Ruang Lingkup Studi Penelitian ini mencakup bidang kesehatan lingkungan yang terfokus pada program pemberdayaan masyarakat bidang lingkungan yang menganalisis program pada CSR PT. Tirta Investama pada program STBM di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung tahun 2015.