BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam (Kuncoro, 2010: 260) tidaklah diperlukan. Perekonomian akan berjalan dengan sendirinya menuju keseimbangan melalui mekanisme pasar. Menurutnya peran pemerintah terdiri dari tiga fungsi saja yaitu: memelihara pertahanan dan keamanan dalam negeri, menyelenggarakan peradilan, dan menyediakan barangbarang yang tidak dapat disediakan oleh swasta. Permasalahan kemudian muncul ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an. Saat itu mekanisme pasar tidak mampu menjawab persoalan yang ada. Hal tersebut ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran yang belum pernah dialami sebelumnya. Hampir semua perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dikarenakan banyaknya barang produksi yang tidak laku akibat adanya kekurangan permintaan (Kuncoro, 2010: 260). Kemudian muncul seorang ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes (1936) dalam (Kuncoro, 2010: 252) yang berpendapat tentang perlunya peranan pemerintah dalam perekonomian. Ajaran Keynes lebih menekankan pentingnya perhatian kepada permintaan agregat dan kebijakan yang lebih aktif dari pemerintah. Keynes menawarkan jalan tengah antara sistem perencanaan terpusat dan mekanisme pasar bebas. Mengenai perannya terhadap perekonomian, Keynes berpendapat bahwa ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu: income
1
approach (melalui pajak) dan expenditure approach (melalui pengeluaran). Menurutnya, perekonomian akan tumbuh dengan baik jika pemerintah menurunkan pajak atau menaikkan pengeluarannya (Mankiw, 2013: 328 – 329). Selanjutnya untuk mengetahui secara nyata bagaimana pengaruh dari pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian, telah dilakukan studi empiris oleh banyak ahli di berbagai negara. Hasilnya menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan ekonomi. Diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh Lofgren dan Robinson (2004) menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah khususnya pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan Fan, dkk. (2000) menunujukan bahwa pengeluaran pemerintah (irigasi, tanah, air, kesehatan, dan pembangunan komunitas pedesaan) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam
konteks
Indonesia,
perkembangan
pengeluaran
pemerintah
khususnya pengeluaran pemerintah daerah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur menunjukan peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Pada tahun 2009, total pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan sebesar 108,66 triliun rupiah. Kemudian meningkat 79 persen menjadi 194,42 triliun rupiah pada tahun 2013. Untuk total pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan mengalami kenaikan sebesar 88 persen di mana pada tahun 2009 sebesar 36,57 triliun rupiah meningkat menjadi 68,90 triliun rupiah pada tahun 2013. Kemudian untuk total pengeluaran pemerintah daerah sektor infrastruktur
2
mengalami peningkatan sebesar 66 persen . Pada tahun 2009 sebesar 73,31 triliun rupiah dan naik menjadi 121,49 triliun rupiah pada tahun 2013. Hal ini sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perkembangan Total Pengeluaran Pemerintah Daerah di Indonesia, 2009 – 2013 (triliun rupiah) Sektor/Tahun Pendidikan Kesehatan Infrastruktur
2009
2010
2011
2012
2013
108,66 36,57 73,31
113,82 39,23 64,02
156,66 48,28 68,57
170,22 56,10 87,74
194,42 68,90 121,49
Sumber: Kementerian Keuangan RI, 2013 (diolah)
Namun sebaliknya dalam lima tahun kebelakang, rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami perkembangan yang fluktuatif bahkan dalam beberapa tahun belakangan cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2009 rata-rata pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 4,77 persen. Kemudian pada tahun 2010 dan 2011 mengalami kenaikan masing-masing menjadi
sebesar
6,14
persen
dan
6,35
persen.
Selanjutnya
rata-rata
pertumbuhannya mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 6,28 persen dan 5,90 persen. Hal ini sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1. 8,0 6,0 4,0
6,14
6,35
6,28
5,90
2010
2011
2012
2013
4,77
2,0 0,0 2009
Gambar 1.1 Rata-Rata Laju Pertumbuhan PDRB AHK 2000 di Indonesia, 2009 – 2013 (%) Sumber: Badan Pusat Statistik RI, 2013 (diolah)
3
Melihat fakta di mana penelitian yang dilakukan di beberapa negara menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang berbedabeda terhadap pertumbuhan ekonomi dan data empiris di Indonesia berupa pengeluaran pemerintah daerah mengalami peningkatan signifikan namun pertumbuhan PDRB pada beberapa tahun belakangan cenderung mengalami penurunan, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pengeluaran pemerintah daerah khususnya sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu penulis pada penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Pengeluaran Sektor Publik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia”.
1.2 Keaslian Penelitian Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di beberapa negara lainnya, penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah daerah khususnya pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap output yang dihasilkan suatu daerah (provinsi) berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain itu, penelitian ini menggunakan data panel dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka rumusan masalah pada penelitan yaitu: fakta yang ada di beberapa negara menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk kasus di Indonesia data empiris menunjukkan
4
bahwa pengeluaran pemerintah khususnya pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur mengalami peningkatan signifikan tiap tahunnya. Namun di sisi lain pertumbuhan PDRB mengalami perkembangan yang fluktuatif bahkan pada beberapa tahun belakangan cenderung mengalami penurunan.
1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka pertanyaan penelitian yang akan dijawab adalah sebagai berikut. 1.
Berapa besar pengaruh pengeluaran sektor pendidikan
terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB)? 2.
Berapa besar pengaruh pengeluaran sektor kesehatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)?
3.
Berapa besar pengaruh pengeluaran sektor infrastruktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)?
4.
Berapa besar elastisitas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap pengeluaran sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur?
1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1.
pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
2.
pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
5
3.
pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor infrastruktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
4.
elastisitas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut. 1.
Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam hal penyusunan kebijakan di masa yang akan datang.
2.
Bagi Dunia Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai bahan referensi serta data tambahan bagi peneliti-peneliti lainnya.
1.7 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari bab pertama berupa pendahuluan yang terbagi ke dalam beberapa subbab yaitu latar belakang dilakukannya penelitan, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian. Kemudian bab kedua berupa tinjauan pustaka yang terbagi ke dalam beberapa subbab yaitu teori yang melandasi penelitian, penelitian terdahulu yang telah dilakukan, model penelitian dan formula hipotesis.
6
Selanjutnya bab ketiga membahas mengenai metoda penelitian yang terdiri dari beberapa subbab yaitu desain penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional, metode analisis data dan pengujian hipotesis. Bab selanjutnya berupa analisis yang terbagi ke dalam beberapa subbab berupa deskripsi data, uji instrumen, uji hipotesis dan pembahasan. Kemudian bab terakhir berupa simpulan dan saran yang terbagi ke dalam beberapa subbab yaitu simpulan, implikasi, keterbatasan, dan saran.
7