BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan tinggi pada dasarnya bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya. Sejalan dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi, mahasiswa perlu dibekali kemampuan serta wawasan yang luas dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, perkembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini sesuai dengan visi, misi dan kompetensi salah satu Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) yaitu Ilmu Kealaman Dasar (selanjutnya ditulis IAD) yang terdapat dalam SK Dirjen Dikti, No. 44/DIKTI/Kep/2006. Mahasiswa setelah lulus dan terjun ke masyarakat, diharapkan dapat menjadi anggota masyarakat yang berwawasan luas, memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, serta mempunyai wawasan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif. Pada salah satu Akademi Kebidanan swasta di Medan, IAD diberikan mengikuti Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok MBB di perguruan Tinggi yang terdapat dalam SK Dirjen Dikti, No. 44/DIKTI/Kep/2006, yang berisi 10 pokok kajian IAD. Selama perkuliahan ternyata visi, misi dan tujuan mata kuliah IAD tidak mudah untuk diwujudkan. Mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak tahu
1
apa tujuan perkuliahan IAD, mengapa mereka diwajibkan mengikuti perkuliahan tersebut. Mereka juga beranggapan materi IAD tidak perlu diberikan, karena tidak ada hubungan dengan materi perkuliahan yang mereka pelajari. Mereka juga menyatakan materinya sangat padat, ada 10 pokok kajian IAD dalam satu semester
(Pengantar
IAD,
Alam
Pikiran
Manusia,
Perkembangan
dan
Pengembangan IPA, Bumi dan Alam Semesta, Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya, Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami, Sumberdaya alam dan Lingkungan, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia, Beberapa Perkembangan Teknologi Penting, Issue Lingkungan). Mahasiswa juga menyatakan materi perkuliahan IAD menarik bila materinya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, tidak menarik bila materinya sulit dipahami karena terlalu mendalam. Pokok bahasan yang banyak disukai mahasiswa adalah Issue Lingkungan. Konsep-konsep IAD yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dapat lebih membantu mereka memahami issue-issue yang ada pada media massa. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rubini (2008) bahwa sebagian besar mahasiswa merasa perkuliahan IAD kurang berguna bagi pengembangan ilmu mereka. Rubini juga menyatakan kajian ini sejalan dengan ungkapan kekhawatiran pengembang kurikulum IAD, bahwa perkuliahan IAD tidak dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi yang diemban oleh perkuliahan tersebut, implementasi GBPP IAD hanya berpusat pada penguasaan materi saja. Mahasiswa tidak diberi waktu untuk bertanya, berdiskusi, mencari tahu, berpikir kritis dan memecahkan masalah. Waktu mahasiswa hanya dihabiskan untuk mendengarkan pengajar,
2
mengerjakan tugas dan mengikuti ujian yang mengukur kemampuan mahasiswa menghapalkan materi. Hal-hal di atas menunjukkan bahwa diperlukan suatu solusi untuk memperbaiki pembelajaran. Langkah awal yang harus dilakukan adalah meyusun Program Perkuliahan IAD yang efektif dan efisien untuk meningkatkan penguasaan konsep-konsep IAD demi tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu: meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan tim penyusun GBPP IAD (Rubini, 2008) yang mengungkapkan bahwa selain untuk mengembangkan wawasan tentang sains dan teknologi, pembelajaran IAD juga bertujuan untuk menanamkan sikapsikap ilmiah dan mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa. Pemberian materi IAD harus dilakukan secara seimbang antara penguasaan sains dan teknologi, penanaman sikap ilmiah dan pengembangan kemampuan berpikir mahasiswa. Rubini (2008) telah menyusun suatu program perkuliahan yang disebutnya “Model Pembelajaran IAD untuk Meningkatkan Pemahaman, Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Mahasiswa”. Program perkuliahan ini sesuai dengan visi, misi serta tujuan/ kompetensi IAD, pada kolomnya dapat kita lihat ketrampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah apa yang bisa dicapai. Program perkuliahan Rubini menggunakan metode student center, dosen hanya sebagai fasilitator yaitu metode belajar kooperatif: diskusi, kolaborasi dan presentasi. Pendekatannya menggunakan pendekatan CTL, yang materinya dikaitkan pada kehidupan sehari-hari. Dalam menggunakan program perkuliahan IAD yang
3
dikembangkan oleh Rubini, perlu diadakan modifikasi program perkuliahan agar sesuai dengan pokok-pokok kajian IAD yang terdapat di dalam SK Dirjen Dikti, No: 44/DIKTI/Kep/2006 tentang: Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok MBB di Perguruan Tinggi.
B. Rumusan Masalah Penelitian ini dilakukan untuk mencari jawaban yang dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah hasil implementasi modifikasi program perkuliahan IAD yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan perkuliahan IAD?” Secara lebih spesifik, rumusan masalah dijabarkan
dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut: 1.
Bagaimanakah
penguasaan
konsep
mahasiswa
setelah
mengikuti
implementasi modifikasi program perkuliahan IAD? 2.
Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis mahasiswa setelah implementasi modifikasi program perkuliahan IAD?
3.
Bagaimanakah sikap ilmiah mahasiswa setelah implementasi modifikasi program perkuliahan IAD?
4.
Apakah tanggapan dosen terhadap modifikasi program
perkuliahan IAD
yang telah dilaksanakan? 5.
Apakah tanggapan mahasiswa setelah implementasi modifikasi program perkuliahan IAD dilaksanakan?
4
C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu program perkuliahan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan perkuliahan IAD. Secara lebih spesifik tujuannya adalah: 1.
Memberikan alternatif program perkuliahan IAD.
2.
Menganalisis penguasaan konsep IAD, kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah mahasiswa sesudah implementasi modifikasi program perkuliahan IAD.
3.
Mengidentifikasi tanggapan dosen pengampu matakuliah IAD terhadap modifikasi program perkuliahan IAD
4.
Menganalisis tanggapan mahasiswa terhadap implementasi modifikasi program perkuliahan IAD.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah: 1.
Sebagai program perkuliahan IAD alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
2.
Memberikan informasi bagi dosen yang ingin mengimplementasikan modifikasi program perkuliahan IAD ini.
3.
Dapat menjadi program perkuliahan bagi dosen pengampu mata kuliah IAD untuk meningkatkan penguasaan konsep, kemampuan berpikir kritis
dan
sikap ilmiah mahasiswa.
5
4.
Memberikan informasi bagi pihak yang terkait yang ingin menggunakan program perkuliahan IAD ini untuk pelatihan dosen pengampu mata kuliah.
5.
Bagi peneliti lain yang mengkaji topik sejenis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian, rujukan atau pembanding untuk penelitian yang sedang atau yang akan dilakukannya.
E. Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi Modifikasi program perkuliahan IAD dengan cara pemberian tugas menulis, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk penggalian informasi, mengemukakan gagasan, dan berdiskusi memecahkan masalah sehingga penguasaan konsep, kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah mahasiswa dapat lebih ditingkatkan. 2. Hipotesis Rumusan hipotesis yang diajukan atas dasar asumsi yang dikemukan di atas adalah sebagai berikut: a. Implementasi modifikasi program perkuliahan IAD dalam pembelajaran secara signifikan
dapat
dibandingkan
lebih
dengan
meningkatkan penggunaan
penguasaan cara
konsep
pembelajaran
mahasiswa konvensional
(Ha:µA1>µA2). b. Implementasi modifikasi program perkuliahan IAD dalam pembelajaran secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dibandingkan penggunaan cara pembelajaran konvensional (Ha:µB1>µB2).
6
c. Implementasi modifikasi program perkuliahan IAD dalam pembelajaran secara signifikan dapat lebih meningkatkan sikap ilmiah mahasiswa dibandingkan penggunaan cara pembelajaran konvensional (Ha:µC1>µC2).
7