BAB
I
PENDAHULUAN
A.
PENDAHULUAN
Perguruan
Tinggi
menyelenggarakan menyiapkan
merupakan satuan
pendidikan
tinggi yang
peserta didik menjadi anggota
pendidikan
yang
bertujuan
untuk
masyarakat
yang
memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat mengembangkan dan menyebarkannya,
mengupayakan penggunaannya
untuk
meningkatkan tarap hidup
masyarakat ( PP. 30 Tahun 1990). Dilandasi oleh tujuan tersebut, maka setiap perguruan
tinggi mempunyai fungsi
tertentu,
yang
dipolakan
dalam
bentuk Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi : Pendidi
kan
dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian
rakat. Fungsi
Pendidikan
dan
pengajaran
pada upaya penyiapan tenaga lulusan
pelajar
yang memiliki keahlian
akademis. Fungsi penelitian
dititikberatkan
yang terdidik dan ter-
profesional
dititik-beratkan
untuk memecahkan permasalahan.
pada Masya
yang berkenaan
dan
keahlian
pada
upaya
dengan suatu
bidang ilmu, teknologi atau seni secara ilmiah dan melakukan berbagai upaya pengembangannya yang bermanfaat
rakat
dan
pembangunan. Sedangkan
fungsi
bagi
pengabdian
masya
pada
masyarakat dititikberatkan pada upaya perguruan tinggi dalam memotivasi, berpartisipasi dan
rakat melalui pemanfaatan secara atau
seni
oleh
para
civitas
menunjang pembangunan masya
nyata
ilmu
akademika.
dan teknologi
,. ak„t funfisi pendidikan dan Dari ketiga fungsi• tersebut fungsi u«n fungsi utama setiap perguruan tinggi. pengajaran merupakan. fungsi u i0 Hi Keadaan =s..oa. ini" berlangsung pula da
IKIP Bandung maupun
titik pusat Kegiatan pada pengeiolaan program pendidikan. *-A,T.rtd:t H»lam Keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam
menyeleng-
garakan program n.ndidikan pendidikan ..memerlukan berbagai sarana j i,h «ic,tem administrasi j i, ~* salah satu diantaranya adalah sistem pendukung, saian saw
W»n sarana administrasi akademik yang
akademik. Kebutuhan akan sarana
rf^m - program memadai bertujuan agar program prog •nor, rfpngan sudah direncanakan dapat beroalan dengan
pendidikan yang lancar,
teratur,
tertib dan efiSien ( Di*.» Dikti. M^. "»'•«>; Pandangan yang sama dikemukakan oien Tim Sistemik »»« • (1983:1> yang .—an ban„a keiancaran peiaksanaan program pendidikan sangat ditentukan oieh kemampuan sistem adm.n.strasi akademik ini.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikemukakan bah„a administrasi akademik meruipakan saian satu sarana „• «=PtiaD perguruan pendukung utama kbagi setiap perg
tinggi dalam menye-
ndidikannya. Bahkan Tim Sistemik IKIP lenggarakan program pendidikannya.
Bandung menyatakan ^
-gi suatu
tinggi ad.inist.asi akademik merupakan saiah satu aspek - „«»t vital untuk meningkatkan produktivitas
manajemen yang amat vita J. u.
iembaga itu. Dengan demikian dapat dikemukakan ban,a kebernaSUan dan keianearan daiam penyeienggaraan program „„„ pendidikan berkaitan erat dengan
di^tem sistem
a •niQtrasi yang akademik tersebut. Sistem administrasi yang
administrasi
dimaksud adalah
sistem yang mantap dan mampu menangani keseluruhan kegiatan yang dituntut oleh proses pendidikan pada lembaga itu. Administrasi akademik merupakan bagian dari
trasi
perguruan
tinggi.
adminis
Keberadaan administrasi akademik
dalam pengelolaan program pendidikan bukan merupakan tujuan,
tetapi sebagai alat
atau
sarana
suatu
pendukung
agar
program pendidikan dapat terlaksana dengan tertib dan lancar
Pandangan
senada
yang mengemukakan
dikemukakan
oleh
Engkoswara (1987*42'')
:
Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media belaka untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif, yaitu efektif dan efisien. Oleh karena itu kriteria atau ukuran keberhasilan administrasi pendidi kan adalah produktivitas pendidikan yang dapat dilihat pada prestasi atau efektivitas dan proses suasana atau efisiensi.
Pandangan
yang hampir sama dikemukakan oleh Oteng
(1983:17) yang menyatakan bahwa : " Administrasi
Sutisna merupakan
alat bukan tujuan".
Perlunya
lembaga
sistem
administrasi akademik
pada
setiap
pendidikan tinggi, seperti IKIP Bandung dan
Unpad
ini juga disebabkan adanya dorongan dari luar, yaitu
pihak
yang berkepentingan dengan lembaga tersebut,
orang
tua/masyarakat
seperti
serta para pemakai lulusan atau "
user
",
yaitu Sekolah/Kanwil Depdikbud serta lembaga atau departmen lain,
baik negeri maupun swasta. Dorongan
tersebut
datang
karena perguruan tinggi dipandang sebagai sekolah tertinggi dan
terakhir untuk mempersiapan tenaga-tenaga
kerja
yang
bermutu (B.S.Mardiatmadja,1986:87). Para orang tua atau ma syarakat menghendaki pendidikan hendaknya mampu
memberikan
sejumlah keterampilan yang memungkinkan putra/putri
mereka
dapat memperoleh pekerjaan dengan segera, serta dapat meniti karier ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan pihak pemakai lulusan mengharapkan setiap perguruan tinggi mampu menghasil kan
lulusan yang bermutu, yang mempunyai
keahlian
dalam
bidangnya, mempunyai wawasan, kreatif, mempunyai keterampi lan
dalam komunikasi,
kepemimpinan
serta
motivasi kerja
yang tinggi sehingga mereka dapat menjadi tenaga kerja yang produktif.
Sejalan
dengan harapan tersebut, Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan baru - baru ini mengeluarkan suatu kebijakan yang
dikenal
dengan
isitilah " Link
and
Match
"
atau
keterkaitan dan kesepadanan. Kebijakan ini diarahkan
menciptakan
keluaran
pendidikan
terkait ( Link ) dengan kebutuhan
sepadan ( berbagai
ngunan, yaitu berupa lulusan yang mempunyai
match
untuk
)
sektor
dan
pemba
kemampuan atau
keterampilan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja. Untuk memenuhi harapan orang tua/masyarakat, pihak
dan
dalam
perguruan untuk
terkait tuntutan
merespon kebijakan pemerintah ini
maka
tinggi, seperti IKIP Bandung dan UNPAD
mengembangkan
(
program-program
Link) dan padan (Match)
pemakai
setiap dituntut
pendidilkan
dengan
kebutuhan
masyarakat yang sedang membangun. Untuk
yang
dan
memenuhi
harapan ini administrasi akademik merupakan suatu kebutuhan Administrasi
akademik
yang salah satu
komponennya adalah
melaksanakan program studi dan kegiatan akademik harus mampu
mengembangkan program pendidikan dan pengajarai yang terkait
dan padan dengan tuntutan masyarakat dan kebutuhan ngunan. Sehubungan
dengan
pembaharuan
tinggi nasional, bidang administrasi
sistem
pemba
pendidikan
akademik telah banyak
mendapatkan perbaikan. Sebagian dari upaya perbaikan terlihat
hasilnya,
meskipun
telah
masih lebih banyak lagi yang
harus ditata (Dirjen Dikti, 1987:25).Hal ini mengingat bagi
perguruan tinggi keandalan suatu sistem administrasi akade mik merupakan
hal
yang sangat pokok. Bidang
akademik berhubungan langsung
guruan tinggi. sehari- hari.
dengan segi operasional per
Berkedudukan
utama dalam mendukung pelaksanaan telah
direncanakan. Untuk
administrasi
program
sebagai
sarana
pendidikan yang
itu kekuranganmampuan dalam me-
ngelola administrasi akademik akan dapat menghambat jproses
pelaksanaan program pendidikan pada lembaga tersebut (Dir.-1 •
jen Dikti,; 1987 : 17 ). Dalam penyelenggaraan sistem
administrasi
akademik,
khususnya dilingkungan Perguruan Tinggi Negeri, berdasarkan
berbagai peraturan serta pedoman yang berlaku, antara lain: 1. Undang - undang Sistem Pendidikan Nasional No.2/1989. 2. Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1990 tentang Perguruan Tinggi.
3. Pedoman penyelenggaraan proses tinggi atas dasar sistem kredit semester dari DIRJEN DIKTI DEPDIKBUD tahun 1983. 4. Pedoman Umum Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan di
lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
tahun
1987.
5. Serta
Keputusan Mentri yang
secara
khusus
mengenai
struktur
keorganisasian setiap perguruan tinggi
negeri
serta berbagai peraturan lain yang relevan.
Sebagai
sarana
yang memberikan
dukungan
bagi terlaksananya program pendidikan, sistem akademik dikembangkan selain
pelayanan
administrasi
memperhatikan berbagai
per -
aturan perundang-undangan yang berlaku jang ditetapkan oleh
pemerintah, juga program pendidikan yang akan
dilaksanakan
serta berbagai kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan per
guruan tinggi yang bersangkutan, hal ini karena sesuai ngan
perundang
- undang
yang
berlaku
setiap
de
perguruan
diberikan otonomi yang luas, baik dalam pengelolaan program
pendidikan
maupun
dalam
Misalnya IKIP Bandung, dan bijakan pada tingkat
sistem administrasi akademiknya. juga UNPAD, sejalan
nasional,
kebijakan
tingkat institusional ini juga diarahkan
pada
ke
pendidikan pada pada pengembangan
dan perbaikan sistem, proses, dan penataan tata kerjasistem administrasi akademik
secara bertahap dan
sejalan
dengan
pada lembaga tersebut yang dilakukan
terus
kebijakan
dikembangkan.
tersebut
Oleh
sistem
karena itu
administrasi
akademik yang sedang dilaksanakan harus senantiasa ditinjau kembali,
dianalisis dan
dievaluasi
serta dilakukan upaya
penyempurnaannya agar sistem tersebut menjadi lebih mantap,
sehingga sistem administrasi akademik tersebut benar- benar dapat menunjang atau memberikan dukungan
optimal
bagi pelaksanaan
pelayanan
secara
program pendidikan yang dituntut
oleh lembaga pendidikannya tersebut, yang semakin lama se-
makin komplek, yang dengan sendirinya diperlukan
dukungan
sistem administrasi akademik yang mantap dan lebih
canggih
serta penanganannya yang dilakukan secara lebih profesional. Dalam
pengelolaan
sistem
bersifat situasional dan dinamis,
pendidikan
administrasi
akademik
hal ini tuntutan kegiatan
sebagai akibat adanya perubahan kurikulum
atau
program pendidikan yang akan dilaksanakan serta pertumbuhan " enrolment " yang begitu cepat. Melalui
yang
dapat
keseluruhan dapat
sistem
memberikan pelaksanaan
tercipta
tertib
keadaan
disiplin,
komitmen
dikalangan
melalui baik
administrasi akademik
dukungan program akademik,
partisipasi,
yang
mantap,
pelayanan
pendidikan, yang
terhadap diharapkan
ditandai
loyalitas,
dengan
kepatuhan,
sivitas akademika. Dengan
kata
lain
penyelenggaraan sistem administrasi akademik
yang
diharapkan dapat tercipta penyelenggaraan
pendidikan
yang efektif dan efisien.
Berdasarkan
pemikiran
di
atas,
penulis
terdorong
untuk mengkaji penyelenggaraan sistem administrasi akademik di lingkungan perguruan tinggi negeri ini, khusus yang laksanakan oleh IKIP Bandung dan UNPAD,
hal ini
di
didasarkan
oleh suatu pertimbangan bahwa kedua lembaga
ini
nyelenggarakan sistem administrasi akademik
sesuai dengan
pedoman atau ketentuan yang berlaku untuk itu yang
telah me-
maka sistem
sudah berjalan ini perlu senanatiasa dianalisis
dievaluasi sebagai bahan untuk pengembangan Selain itu juga penulis menetapkan
kedua
lebih
dan
lanjut.
lembaga ini se-
bagai kasus dalam penelitian ini, mengingat kedua ini mempunyai sifat dan karakteristik yang
pengelolaan peroleh
administrasi akademik,
gambaran
lembaga
berbeda
dalam
sehingga dapat
mengenai efektivitas
di-
penerapan
dari
kedua sistem tersebut.
IKIP Bandung dan UNPAD merupakan dua lembaga
didikan tinggi negeri yang keberadaannya
Unpad didirikan berdasarkan Peraturan tahun 1957. Pada awal berdirinya Unpad
sudah
pen
cukup lama.
Pemerintah
Nomor. 37
mempunyai
empat fa
kultas, yang salah satu diantaranya adalah Fakultas Keguruan dan
Ilmu
dirinya
Pendidikan,
IKIP
yang
kelak sebagai cikal bakal ber
Bandung. Dewasa
ini
UNPAD
telah
menjadi
sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang cukup besar dan ternama,
yang
mempunyai
Fakultas
11
Fakultas,
yaitu
: Fakultas
Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas
Hukum,
Kedokteran
Gigi, Fakultas Matematik dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pertanian, Fakultas
Fakultas Ilmu Sosial Politik,
Fakultas
Sastra,
Psikologi, Fakultas Peternakan, dan Fakultas
Komunikasi.
Juga
Program Pasca
Sarjana
serta
Profesional
yang
terdiri atas Program Diploma ( D3
Ilmu
Pendidikan ) dan
Program Spesialis I.
Pada saat ini UNPAD mempunyai jumlah mahasiswa secara
keseluruhan
berjumlah
23.583
orang, dengan
perincian
:
jumlah Mahasiswa Program SI sebanyak 14.101 orang. Mahasisva Pasca
berjumlah
Sarjana
berjumlah
971
orang.
Program
Diploma
7.887, Program Spesialis berjumlah 297 orang
dan
Program
Apoteker berjumlah 39 orang. Sedangkan untuk jumlah
tenaga pengajar ( dosen tetap) pada saat ini berjumlah 1.742
orang.
UNPAD
banyak
sejak berdirinya hingga
menghasilkan
lulusan
dan
sekarang
menyebar
ini ke
telah seluruh
Indonesia.
Adapun IKIP Bandung, yang pada awalnya adalah sebagai salah
satu
Presiden
fakultas di UNPAD, berdiri
Ni.
1 tahun 1963
yang
melalui
menetapkan
Keputusan
satu-satunya
lembaga pendidikan guru tingkat universitas Pada awal ber dirinya
IKIP
FPIPS,
Bandung mempunyai lima Fakultas, yaitu
FPMIPA,
FPTK,
FPBS.
Dan
dalam
perkembangan
berikutnya IKIP Bandung pada saat ini mempunyai 6
yaitu
FIP,
FPOK yang sebelum bernama STO ( Sekolah
Fakultas,
Tinggi
Olah
Raga), yang berintegrasi ke IKIP Bandung pada tahun 1977. di IKIP
Bandung juga terdapat Program Pasca Sarjana dan
PGSD.
Hingga saat ini IKIP Bandung mempunyai 12.294 orang,
jumlah
tenaga
pengajar 1.238 orang dan tenaga administratif
orang.
Salin
Sarjana,
menyelenggarakan
Program
pendidikan
Diploma dan Program Pasca
untuk
1.234 Program
Sarjana,
IKIP
juga menyelenggarakan Program Akta III dan Akata IV.
Dengan mahasiswa
memperhatikan
dan
menyebabkan
dosen
yang
program cukup
pendidikan,
banyak
jumlahnya
semakin berkembang dan kompleknya
akademik
yang
diselenggarakan
tersebut.
Untuk
itu maka perlu
oleh
sistem kerja serta pendayagunaan
optimal
sehingga dapat lebih meningkatkan
akan
administrasi
perguruan
dilakukan
terhadap
jumlah
upaya
komputer
tinggi penataan
secara
efektivitas
dan
10
efisiensi dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik tersebut.
B.
PERMASALAHAN
Penyelenggaraan mahasiswa
berpusat
sistem kepada
administrasi penyusunan
akademik
program
pendaftaran, pelaksanaan kuliah, ujian dan trasian nilai - nilai yang diperoleh,
penerimaan
dengan pendapat Bandung,
bahwa
administrasi akademik meliputi
seleksi calon mahasiswa,
semester,
studi,
sistem
IKIP sistem
:
penyusunan jadwal, pendaftaran dan
program studi, OPSPEK/P-4, perkuliahan, pengajaran remidial,
penyelesaian akhir
ujian program
Rangkaian
kegiatan
bersifat sistemik, dan merupakan sub sistem administrasi
sebagai
1987:25). Sejalan
penyelenggaraan
ujian akhir program dan wisuda.
tersebut
pengelolaan
tersebut dalam Buku Pedoman Akademik
dikemukakan
pengambilan
belajar,
pengadminis -
termasuk
mahasiswa baru (Dirjen Dikti,
bagi
suatu
akademik yang
pola
kegiatan
dapat
tersendiri
dikaji
yang
dari
sebagai
mempunyai
tujuan serta prosedur kerja sendiri. Bergantung
strutur menjadi
pada
organisasi beban
tingkat
tugas
unit-unit
fakultas.
penyelenggaraan antara lain
besar kecilnya
: BAAK,
lain sebagainya.
administrasi di
tingkat
Unit-unit
sistem
Fakultas,
kompleksitas
akademik
pusat
yang
administrtasi
PUSKOM,
serta
dan/atau
terlibat akademik
Jurusan,
dapat
UPT,
di
dalam tersebut LPM dan
11
Penyelenggaraan
perguruan
tinggi
desentraslisasi. sistem
sistem
.ada
yang
bersifat
sentralisasi dan desentralisasi
sentralisasi
yang
harus
di
dan
penggunaan
ditetapkan
keadaan dan kebutuhan
tinggi yang bersangkutan.
fungsi
akademik
Kompromi antara kecenderungan
mempertimbangkan
dan
administrasi
lembaga
dengan
perguruan
Melalui identifikasi semua tugas
dilaksanakan
dan
ditentukannya
tingkat sentralisasi yang akan dipilih. Bila dilihat dari keseragaman format untuk memudahkan
pengawasan,
pengelolaan
keterpaduan
dalam
dan
evaluasi
mekanisme dan tata
serta
dari
kerja
segi
administrasi
akademik yang diselenggarakan oleh sebuah perguruan cenderung makin
untuk
menuju ke arah
sentralisasi,
berkembang dan kompleksnya administasi
besarnya
perguruan
mahasiswa
serta
dengan
makin
jumlah
yang harus dilayani cenderung menggunakan
sistem
setidak-tidaknya
administrasi akademik (Depdikbud,
Dalam
banyak
hal
makin
sebaliknya
banyaknya
desentralisasi,
tinggi
tinggi
sebagain
dari
bidang
1987:3 ).
penyelesaian
tugas
administrasi
akademik dari satu unit akan mempengaruhui kelancaran tugas
unit
lainnya.
administrasi
dipahami, personil
setiap
seperti
pelaksanaan
sistem
akademik perlu adanya tata kerja yang
jelas,
disepakati yang
kenyataan
Oleh karena itu
dan
terlibat
dalam
dipatuhi dalam
bersama
kegiatan
oleh
setiap
tersebut.
hal tersebut masih merupakan suatu kendala
perguruan
tinggi, baik negeri maupun
disinyalir
oleh
pihak
swasta,
Direktorat
Dalam bagi hal
Jenderal
12
Pendidikan Tinggi (1987:2) yang menyatakan bahwa pengalaman
menunjukkan bahwa : administrasi pendidikan dan selama
ini
disebabkan
kerja
masih
banyak
menghadapi
hambatan
karena belum adanya petunjuk
yang
jelas dan operasional".
pengajaran terutama
pelaksanaan
Pandangan
tata
yang
dikemukakan oleh Darwis Gani, dkk (1986:25 ), yaitu
sama
:
Posisi serta peranan administrasi akademik sangat menentukan keberhasilan kegiatan operasional perguruan tinggi. Sementara itu masih dijumpai beberapa perguruan tinggi yang masih belum mempunyai kemampuan untuk me -
ngembangkan sistem administrasi akademik. Yang terakhir ini terjadi baik dilingkungan perguruan tinggi swa*sta maupun
perguruan tinggi
negeri.
Permasalahan tersebut dirasakan pula oleh perguruan tinggi,
seperti
IKIP
Pengembangan
Bandung Kurikulum
dan
UNPAD.
Menurut
IKIP Bandung,
analisis
Tim
permasalahan
pokok
yang dihadapi oleh IKIP Bandung secara institusional
dalam
kaitannya dengan administrasi akademik antara lain :
1. Hubungan kerja, antar berbagai unit di IKIP Bandung ter utama dalam hal tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam proses administrasi akademik. 2. Standar
kerja
mengalir dari
dan
arus
satu unit
kerja
atau
kegiatan
menuju
unit
lainnya
yang
serta
dokumen (form) yang diperlukan dalam arus kerja ini. 3. Koordinasi
kerja antar unit
dalam
penanganan
administrasi akademik hingga keserasian dan
proses
efektivitas
kerja dapat diciptakan. 4. Dampak dari pertumbuhan enrolment yang cepat dan peruba han
kurikulum
yang
menyeluruh terhadap mekanisme
volume kerja sistem administrasi akademik
dan
13
5. Komitment dan disiplin civitas akademika dalam melaksana kan kegiatan administrasi akademik.
'
Belum adanya petunjuk pelaksanaan dan tata kerja yang
jelas dan operasional merupakan salah satu penghambat
perguruan
tinggi dalam mengembangkan
akademiknya,
perguruan sistem
tetapi
meskipun
sistem
demikian
tinggi yang telah berusaha
ada
beberapa
mengembangkan upaya
menyempurnaannya, IKIP Bandung misalnya, melalui TIM
Sis -
telah
administrasi
dalam
akademik yang disertai
administrasi
dengan
temik
administrasi
untuk
bagi
mampu mengembangkan suatu sistem administrasi akademik
yang merupakan
menyelenggarakan
Demikian
juga
administrasi
UNPAD,
akademik
kegiatan dalam
rujukan
bagi
administrasi
akademik.
menyelenggarakan
berpedoman pada buku
IKIP
sistem
pedoman
yang
telah ditetapkan oleh Departemen, yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan
sistem organisasi dan tuntutan
program
pendidikan yang dilaksanakan pada lembaga tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi masalah
pokok dalam penelitian ini adalah
Apakah sistem adainis-
tx_asi. akademik di IK1E. Bandung dan LiEEAH majOEu.
memberikan
dukungan pelavanan bagi terselengaranya seluruh proses pen didikan secara efektif.
Yang dalam
dimaksud
dengan sistem
administrasi
akademik
pertanyaan di atas adalah keseluruhan kegiatan
berlangsung mahasiswa
secaea sistemik mulai dari
seleksi
baru sampai dengan wisuda. Aspek
yang
yang
penrimaan diteliti
14
dalam penelitian ini adalah mengenai : sasaran atau
tujuan
penyelenggaraan
sistem
kerja
yang
sistem administrasi akademik, pola
dikembangkan
tersebut,
sistem
dalam
penyelenggaraan
koordinasinya,
sistem
kegiatan
komunikasinya,
sistem kesatuan perintah serta sistem- pengawasannya.
Adapun penelitian
yang dimaksud dengan proses pendidikan ini
adalah
berkenaan
dengan
dalam
penyelenggaraan
kegiatan akademik yang meliputi kegiatan perkuliahan, ujian semester,
penyelesaian
akhir studi, ujian
akhir
program
dan
efisien
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Sedangkan dalam
yang dimaksud dengan efektif
penelitian
akademik
yang
ini adalah bahwa dilaksanakan
dapat
kegiatan
administrasi
memberikan
pelayanan sesuai dengan tuntutan proses
dukungan
pendidikan/program
pendidikan dengan mendayagunakan sumber daya, baik
manusia
maupun materil secara hemat.
Dengan demikian dari permasalahan pokok di atas dapat dirumuskan berikut
pertanyaan
-
pertanyaan
penelitian
sebagai
:
1. Sistem
kerja
yang
bagaimanakah
yang
dikembangkan
oleh IKIP Bandung dan UNPAD dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik, mulai dari
mahasiswa
seleksi
baru sampai dengan wisuda ?
penerimaan
Dan bagaimanakah
pelaksanaan dari sistem kerja tersebut ?
2. Tujuan sistem
apa
yang ingin
dicapai
administrasi akademik,
dalam
penyelenggaraan
sejak seleksi
mahasiswa baru sampai dengan wisuda ?
penerimaan
15
3. Satuan kerja apa saja yang terlibat dalam
penyelenggaraan
sistem administrasi akademik sejak seleksi penerimaan maha
siswa baru hingga wisuda ? Apakah tugas dan tanggung jawab dari setiap satuan kerja tersebut
?
dan bagaimana
koor
dinasi diantara santuan kerja dalam penyelenggaraan sistem administrasi
akademik tersebut ?
5# Bagaimana pelaksaanaan komunikasi dalam
peny-elsnggaraan
sistem administrasi akademik, mulai dari seleksi
.peneri
maan mahasiswa baru sampai dengan wisuda ?
5. Bagaimanakah pelaksanaan " Unity of Commad " yang dikem -
bangkan dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik mulai
dari
seleksi
penerimaan
mahasiswa
baru
.sampai
dengan wisuda ?
6. Bagaimanakah pelaksanaan
pengawasan yang,
dilaksanakan
dalam mengawasi jalannya penyelenggaraan sistem
-adminis
trasi akademik, mulai seleksi menerimaan mahasiswa
hingga
wisuda ?
C.TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk identifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis
garaan
sistem
administrasi
akademik,
diketahui apakah sistem administrasi
terhadadp
lekasanaan
akademik
proses
-
penyeleng
sehingga
selenggarakan oleh IKIP Bandung dan UNPAD mampu pelayanan
•:meng
dapat yang
di-
. memberikan
pendidikan
yang
16
dilaksanakan oleh masing-masing lembaga tersebut.
2.TjLiu_aii KMsjis.
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
a. Mendeskripsikan
dan
menganalisis
dikembangkan
pelaksanaan
kerja
yang
dalam
penyelenggaraan sistem administrasi akademik.
b. Mendeskripsikan
dicapai
dalam
dan
oleh IKIP
menganalisis
penyelenggaraan
Bandung
sistem
tujuan
sistem
dan UNPAD
yang
ingin
administrasi
akademik.
c. Mendeskripsikan
dan menganalisis pelaksanaan koordinasi
diantara satuan kerja yang terlibat dalam penyelenggara an sistem administrasi akademik.
d. Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan
komunikasi
dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik.
e. Mendeskripsikan
dan
menganalisis
sistem
"Unity
of
Command " yang dikembangkan dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademik.
f. Mendeskripsikan
dan
menganalisis
sistem
yang dilakukan untuk mengawasi jalannya
pengawasan
penyelenggaraan
sistem administrasi akademik.
D.
KEGUNAAN PENELITIAN
1. Kegunaan Teoritis Penelitian
ini
berusaha
untuk
mendalam
sistem administrasi akademik,
teoritis
penelitian
administrasi
mengkaji
secara
oleh karena
secara
ini dapat memperkaya
khasanah
pendidikan, khusus dalam bidang
studi
administrasi
17
akademik penelitian para
di ini
sarjana
berminat
perguruan
tinggi.
Di
samping
dapat dijadikan kajian lebih administrasi
pendidikan
atau
itu
hasil
lanjut
bagi
orang
yang
dalam disiplin ilmu administrasi pendidikan
guna
mempertajam wawasan keilmuannya.
2.Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini antara lain :
a. dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang praktek pe
nyelenggaraan sistem administrasi akademik di perguruan tinggi.
b. dapat dijadikan masukan bagi IKIP Bandung
dan
dalam pengembangan sistem administrasi akademik, c. hasil penelitian
ini
UNPAD
dan
diharapkan bisa dijadikan acuan
oleh perguruan tinggi lain dalam penyelenggaraan sistem administrasi akademiknya.
E.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka
penelitian
pemikiran yang penulis coba kembangkan- -
dapat
digambarkan
terdapat pada halaman berikutnya
dalam :
bagan
seperti
dalam
yang
18
TABEL
KERANGKA
1
PEMIKIRAN
Kegiatan yang sistesik
Prograa Pendidikan
1. Seleksi calon •ahasiswa
2. Penyususnan jadwal 3. Registrasi Hhs. 4. Pengaabilan Prog
Disiplin Koaitaent
ram studi
Kebijakan Inititut/ Univinitii
5. 0PSPEK/P4
Adsinistrasi Akadesik
—>
6. Pcrkuliihtn
7. Ujiin Siinter
8. Pengajaran Reae-
9. Penysleiiiin akhir studi •ahasisHa
10. Ujian akhir prograi 11. M i s u d a A
1 Unit-unit yang terlibat daiai
Ada. Akadeaik - PR I - BAAK
- Pusat Koaputer - PD I/Fakultas - Jurusan - LPH
Akadesik —>
Loytlitu Kapituhan Sanksi-sanksi Aturan-aturan
dial
- UPT
Tertib .
Partisipasi
Peaahaaan
19
Penelitian ini difokuskan pada penyelenggaraan sistem administrasi negeri,
akademik
khsusnya
di
di
lingkungan
IKIP
Bandung
perguruan dan
UNPAD.
adminisrasi akademik yang dimaksud adalah berupa kegiatan
yang
bersifat sistemik
tinggi
yang
Sistem rangkaian
dimulai
seleksi
penerimaan mahasiswa baru sampai wisuda. Yang terlibat
dalam
trasi akademik ini,
Puskom, LPM, Dalam
baik
di
penyelenggaraan sistem
antara lain
:
Perpustakaan, P3MP, penyelenggaraan
BAAK,
kebijakan
yang
Fakultas,
Jurusan,
Laboraturium.
sistem administrasi
IKIP maupun di UNPAD Bandung,
program pendidikan yang
adminis
akademik,
berdasarkan
akan dilaksankan serta kebijakan -
ditetapkan
oleh
Rektor
atau
pimpinan
lembaga, yang dituangkan dalam buku pedoman akademik, keputusan lainnya.
akademik pada
pada
atau
Hal ini karena dalam sistem administrasi
suatu lembaga dimaksudkan
untuk
memberikan
dukungan pelayanan agar program pendidikan tersebut
dapat
terlaksana
serta
dengan
terciptanya tersebut,
tertib,
tertib
teratur,
akademik
pada
dosen,
efisien
lembaga
yang ditadai dengan keadaan disiplin,
partisipasi,komitmen, pemahaman, yang
dan
diperlihatkan mahasiswa,
oleh
sanksi-sanksi,
segenap
maupun staf TU.
civitas
pendidikan kepatuhan,
keteraturan
akademik,
baik