BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kaitan ini pendidikan dapat dipandang sebagai public goods yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks pembangunan, pendidikan berfungsi sebagai penyedia sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai input tenaga kerja dalam kegiatan pembangunan sehingga pendidikan dapat memacu produktivitas dalam pembangunan, dengan demikian upaya-upaya memacu pembangunan sangat berkaitan erat dengan mengupayakan pendidikan secara berkesinambungan, terprogram melalui perencanaan dan kebijaksanaan di bidang pendidikan secara tepat pula. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila ditunjang oleh lembaga pendidikan dan proses belajar mengajar yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya (Syarif, 2011). Pendidikan mampu menjadi kekuatan dinamis yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, mental, etika, dan seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan adalah salah satu faktor yang besar peranannya bagi kehidupan bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang (Poerwati, 2010). Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
1
2
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Prestasi belajar merupakan tolok ukur maksimal yang telah dicapai mahasiswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri (Karwati, 2010).. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam belajar, diantaranya faktor internal yang meliputi kemampuan awal, tingkat kecerdasan, motivasi belajar, kebiasaan belajar, kecemasan belajar, minat belajar, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada faktor internal yang ada pada peserta didik dengan hasil yang dicapai oleh peserta didik (Astuti, 2015). Faktor internal tersebut yaitu motivasi belajar dan kemampuan awal siswa.
3
Saat ini masih banyak mahasiswa yang memiliki kesadaran tujuan pembelajaran yang rendah. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa belum termotivasi untuk belajar sehingga prestasi belajarnya tidak memuaskan. Masih banyak mahasiswa belum dapat mendalami materi pembelajaran yang diajarkan dosen, mahasiswa belum termotivasi untuk menyelesaikan mata kuliah yang diberikan. Mahasiswa akan timbul motivasi belajarnya dikarenakan merasakan suatu kebutuhan, maka perbuatan belajar tadi harus diarahkan pada pencapaian tujuan tertentu. Motivasi belajar merupakan penggerak untuk mencapai hasil belajar yang baik. Sedangkan kemampuan awal diperoleh dari siswa pada kelas sebelumnya dan keberhasilan proses belajar dapat diukur dari hasil yang diperoleh siswa, dan beberapa hal yang dianggap penting dalam proses belajar, yaitu pengalaman belajar, proses berfikir, dan adanya perubahan tingkah laku (Riyanto, et al., 2013). Pada diri mahasiswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Mahasiswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita -cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar (Dimyati dan Mujiono, 2006).
4
Motivasi merupakan dorongan yang akan dapat merangsang siswa untuk melakukan aktivitas tertentu. Motivasi yang ada pada diri mahasiswa dapat muncul karena adanya faktor dari dalam dan faktor dari luar siswa. Faktor dari dalam karena adanya ketertarikan dan keingintahuan siswa lebih jauh terhadap mata pelajaran tertentu dalam hal ini lebih mengarah pada kesadaran diri mahasiswa untuk memahami dan mengetahui lebih jauh tentang materi pelajaran yang disampaikan untuk dapat meningkatkan prestasi yang dapat dicapai (Widayatni, 2013). Kemampuan awal merupakan hasil belajar yang didapat sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan awal peserta didik merupakan prasyarat
untuk
mengikuti pembelajaran
sehingga
dapat
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Kemampuan seseorang yang diperoleh dari pelatihan selama hidupnya, dan apa yang dibawa untuk menghadapi suatu pengalaman baru. Kemampuan awal merupakan prasyarat awal untuk mengetahui adanya perubahan (Syah, 2006). Akademi Keperawatan (AKPER) merupakan salah satu lembaga pendidikan penghasil tenaga keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan Diploma III Keperawatan dan menjadi salah satu pendidikan tinggi keperawatan
yang
mempunyai tujuan
menghasilkan tenaga
perawat
profesional pemula yang menuntut peserta didiknya mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai calon perawat perofesional yang mampu memberikan pelayanan/asuhan keperawatan kepada klien secara berkualitas (Sunaryanti, 2013).
5
Akademi Keperawatan
17 Karanganyar merupakan salah satu
perguruan tinggi dengan orientasi Pendidikan Diploma III keperawatan bertujuan untuk menghasilkan tenaga perawat pada tingkat ahli madya keperawatan yang mampu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya, yaitu otoritas dalam memberikan pelayanan keperawatan. Hasil survey pendahuluan di AKPER 17
Karanganyar, bahwa institusi berusaha
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan prestasi belajar yang baik. Usaha tersebut seperti perbaikan sumberdaya dosen, perbaikan kurikulum,
pengadaan modul
materi dalam proses belajar
mengajar serta kelengkapan fasilitas kampus yang mendukung lingkungan belajar. Namun, dalam kenyataan dengan kondisi proses belajar mengajar yang kondusif dan fasilitas belajar mengajar yang memadai
masih ada
mahasiswa yang memiliki indeks prestasi komulatif kurang dari 2,75 sehingga mahasiswa harus tertunda untuk mengikuti ujian akhir program yang diselengarakan disebabkan
institusi bersama
dengan
Asosiasi
Perguruan Tinggi
indek prestasi komulatifnya kurang sebagai prasyarat peserta
ujian akhir program. Belum ditelitinya permasalahan ini serta upaya untuk menggali faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari lingkup internal mahasiswa, maka
penulis berusaha melakukan penelitian dengan
judul: "HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN".
6
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan ? 2. Apakah terdapat hubungan kemampuan awal dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan ? 3. Seberapa besar terhadap
pengaruh motivasi belajar dan kemampuan awal
prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan secara
bersama sama ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan. 2. Untuk menganalisis hubungan kemampuan awal dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan. 3. Untuk menganalisis hubungan motivasi belajar dan kemampuan awal dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan secara bers
7 D. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sama, sehingga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai referensi tambahan bila diadakan
penelitian lebih lanjut khususnya bagi pihak lain yang ingin
mempelajari mengenai pengaruh motivasi belajar dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi AKPER untuk strategi peningkatan prestasi belajar mahasiswa. b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang
berharga bagi mahasiswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajar melalui perbaikan motivasi belajar dan kemampuan awal.